Anda di halaman 1dari 6

RESENSI BUKU EKOLOGI PEMERINTAHAN

RESENSI INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Mata Kuliah: Ekologi Pemerintahan

Dosen Pengampu: Dr. Murchid, S.Sos., M.Phil.

Oleh:

Putri Anjeli (2101124930)

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i

IDENTITAS BUKU ............................................................................................................ 1

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 1

1. Pendahuluan ............................................................................................................. 1
2. Isi atau Substansi Buku ............................................................................................ 2
3. Kelebihan dan Kekurangan Buku ............................................................................. 3
4. Kontribusi Buku Terhadap Ilmu Pemerintahan (Keahlian Ekologi Pemerintahan) .. 3
5. Penutup ..................................................................................................................... 4

i
Resensi Buku Nonfiksi

(Ekologi Pemerintahan)

Identitas Buku
Judul : Ekologi Pemerintahan
Pengarang : Eko Priyo Purnomo, Achmad Nurmandi, Tunjung Sulaksono, Mega Hidayati,
Rijal Ramdani, Dan Agustiyara
Editor : Budi Estri dan Lubna Salsabila
Penerbit : LP3M UMY
Tahun terbit : 2016 (Cetakan Pertama)
Tebal halaman : 234 Halaman
Kategori buku : Pendidikan (Non Fiksi)
ISBN : 978-602-7577-82-4
Harga : 90 Ribu

1. Pendahuluan
Bapak Eko Priyo Purnomo merupakan seorang dosen di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Ia menjadi dosen di program studi ilmu pemerintahan. Hal itu tentu sesuai
dengan buku Ekologi Pemerintahan yang beliau tulis bersama rekan-rekannya sebagai salah
satu buku ajar di program studi ilmu pemerintahan.
Buku ekologi pemerintahan ini bertujuan untuk melihat bagaimana pola penguasaan
lahan oelh small and medium sized agriculturists dalam hal ini adalah elit lokal dan
masyarakat di indonesia. dipetakan bagaimana pola pembukaan lahan dan pemeliharaan
perkebunan sawit olhe SMAS, ditelaah juga pola koordinasi dan komunikasi penanganan
kebakaran oleh daerah dan para pemangku kepentingan lain.
Ditelaah juga pola koordinasi dan komunikasi penanganan kebakaran oleh daerah dan
para pemangku kepentingan lain. Buku ini juga melihat apakah ada kelembaman birokrasi
sehingga pencegahan dan pemadaman belum optimal. Buku ini sangat direkomendasikan
dibaca para pengusaha, penulis serta mahasiswa yang ingin mengetahui tentang tata kelola
lahan khusunya dalam pengelolaan sawit dengan fokus bagaimana mengatasi kelembaman

1
birokrasi (bureaucraticinertia) agar mitigasi kebakaran hutan serta lahan dapat diselesaikan
secara optimal.
Semoga buku ini selain menjadi salah satu bacaan para pemikir, penulis serta
pengusaha perkebunan di Indonesia, diharapkan buku ini mampu memberi kontribusi positif
bagi pemanfaat lahan serta pembangunan perkebunan sawit yang lebih lestari.
2. Isi atau Substansi Buku
Buku ini membahas tentang tata kelola dan kelembaman birokrasi dalam menangani
kebakaran hutan, pengelolaan sawit, serta peranan elit lokal khususnya di Provinsi Riau.
Buku ini mencoba menggali bagaimana tata kelola lahan yang dilakukan oleh pemerintah
pusat serta daerah telah dilakukan. Fokus dari buku ini mencoba mengambarkan masyarakat
yang disebut pekebun kecil-menengah-besar (small-medium-scale agriculturalists/SMAs) dan
dalam studi CIFOR (2014), sebenarnya adalah suatu jaringan lokal yang rumit dan
memanfaatkan masyarakat, aparat desa, kelompok tani, koperasi, untuk membakar lahan dan
kemudian menjual lahan siap tanam maupun sudah ditanam kepada elit lokal yang ada di
daerah tersebut maupun di luar daerah (Purnomo, 2015). Peraturan Menteri Pertanian tidak
mensyaratkan adanya izin, tetapi justru meminta pemerintah daerah untuk mendaftar pekebun
kecil.
Buku ini juga memaparkan secara jernih dan cermat beberapa temuan yang melihat
tata kelola lahan serta hubungannya dengan kelembaman birokrasi (Bureaucratic inertia) serta
peran elit lokal dalam pemanfaatan lahan di Indonesia, khususnya vii Riau. Birokrasi adalah
lembaga yang didorong bekerja secara rasional, profesional serta merupakan organisasi besar
yang mampu menyediakan kebutuhan publik secara tepat. Akan tetapi keadaan di Indonesia
menunjukkan hal yang berbeda. Keadaan yang disebut dengan Bureaucratic Inertia atau
kelembaman birokrasi. Keadaan ini melihat birokrasi sebagai organisasi yang belum efisien,
tidak fleksibel atau malah terlalu rigid, kolaborasi antar pihak kurang dan tujuan atau sasaran
lembaga menjadi tidak tepat serta kurang legitimasi.
Tim Penulis mempunyai hipotesis yang hasil dari temuannya akan dipaparkan dalam buku
ini:
1) Karhutla berasal dari berbagai sumber, diantaranya kondisi yang memungkinkan
(kekeringan ekstrim, kurang sumber air, lahan gambut yang kering) dan pemicu yang

2
menyebabkan (praktik slash and burn SMAs, faktor manusia seperti konflik, hal yang
tidak disengaja);
2) Fokus pemerintah adalah pembinaan dan penegakan ke PBS, sangat kurang ke SMAs;
3) SMA dikuasai oleh elit lokal (pejabat pemerintah lokal). Praktik yang tidak bertanggung
jawab dari SMAs ini menyebabkan pemerintah daerah mengalami kelembaman birokrasi
(dari kelalaian/ omission atau kesengajaan/ perintah/ commission dari aparat pemerintah
daerah dan aparat pusat di daerah).
Maka dari beberapa catatan di atas, perlu intervensi terhadap kelembaman birokrasi agar
karhutla dapat dicegah dan dimitigasi.
3. Kelebihan dan Kekurangan Buku
A. Kelebihan
Kelebihan dari buku ini antara lain sebagai berikut:
• Buku ini sangat menarik untuk dibaca karna disertai dengan penjelasan berupa
gambar-gambar.
• Memaparkan secara jernih dan cermat beberapa temuan yang melihat tata kelola
lahan serta hubungannya dengan kelembaman birokrasi (Bureaucratic inertia)
serta peran elit lokal dalam pemanfaatan lahan di Indonesia, khususnya di Riau.
• Terdapat bagan, tabel atau matriks yang mendukung penyajian materi secra
sederhana sehingga lebih mudah untuk dipelajari.
• Pembahasan setiap BAB yang sangat sistematis, jelas dan padat, seingga
mempermudah dalam penguasaan materi
B. Kekurangan
Kekurangan dari buku ini antara lain yaitu:
• Topik bacaan yang lumayan berat untuk menarik minat baca anak muda
• Sulit ditemukan lagi jika ingin membeli karna sudah lumayan lama dari jangka
waktu terbit
• Bahasa yang digunakan masih banyak yang tidak baku
4. Kontribusi Buku Terhadap Ilmu Pemerintahan (Keahlian Ekologi Pemerintahan)
Dalam ilmu pemerintahan, buku ini berkontribusi dalam mempelajari hubungan
timbal balik antara sistem pemerintahan sebagai “makhluk hidup” dengan lingkungannya.
Dan dalam buku ini lebih terfokus membahas ilmu pemerintahan dari salah satu provinsi di
3
Indonesia yaitu Provinsi Riau. Sehingga buku ini bisa menjadi salah satu reverensi untuk kita
melihat sistem pemerintahan suatu daerah.
Pemerintah sebagai sebuah sistem harus memiliki suatu sistem keseimbangan yang
dinamis, agar sistemnya dapat menjaga eksistensinya terhadap perubahan lingkungan yang
terjadi. Untuk menjaga agar sistem pemerintahan tetap seimbang dan dinamis, perlu dibuat
mekanisme umpan balik dan umpan kedepan yang terbuka dan objektif. Hal-hal seperti itulah
yang di fokuskan buku ini untuk dibahas, sehingga buku ini memiliki kontribusi yang baik
terhadap ilmu pemerintahan.
5. Penutup
Buku tentang ekologi pemerintahan ini diarahkan untuk membantu masyarakat dalam
memahami apa itu ekologi pemerintahan dan isi dari ekologi pemerintahan itu sendiri. Para
penulis menggunakan data primer dan sekunder terkait karhutla di Riau. Data primer akan
diperloleh dari: survey, policy review, analisis APBD, FGD, cost benefit analysis, network
analysis. Data sekunder akan diolah dari penulisan sebelumnya viii terkait karhutla di Riau
dan Indonesia, studi terkait elit politik lokal pasca otonomi daerah, penguasaan sumber daya
lokal dan sumber lain yang relevan.
Dari penjelasan diatas, sudah jelas buku ini disusun dengan materi yang lengkap dan
terpadu, meskipun di dalamnya masih perlu banyak pembenahan.

Anda mungkin juga menyukai