Anda di halaman 1dari 29

Skip to document

UpgradeUpload
Brief Psychotic Schizoaffective Disorder
Semester IV
University
Universitas Udayana
Course
Antropologi Kesehatan (SAN 1225 KU)
Academic year: 2020/2021
Helpful?
Comments

Students also viewed


 Tooth - Catatan untuk Semester IV Blok


Alimentary

 Upper Lower Alimentary Disease

 Anxiety Disorders Panic

 BABY Blues - Semester IV

 Behavior Changes Due to General Medical
Condition

 Bipolar and Other Mood Disorders
Other related documents

 Liver Function TEST - Catatan untuk


Semester IV Blok Alimentary

 Macroscopic Structure of Hepatobiliary
System

 Microscopic Structure of Hepatobiliary
System

 Physiology of Hepatobiliary System

 Radiologic OF Hepatobiliary

 Reflux esophagitis - Catatan untuk
Semester IV Blok Alimentary
Pendahuluan
Membahas tentang Brief Psychotic Disorder
(Gangguan Psikotik Singkat atau Gangguan
Psikotik Akut). Merupakan Sindrome psikotik
akut dan transien (sementara). Gangguan
Psikotik akut memiliki onset yang mendadak
→ Sudden onset yaitu perubahan dari non-
psikotik menjadi psikotik dalam waktu 2
minggu. Berlangsungnya gangguan biasanya
berselang 1 hari hingga 1 bulan → jika range
nya lebih dari sebulan maka disebut
schizophrenia. Artinya mulai gejalanya itu
kurang dari 1 bulan, misal sejak 3 hari lalu,
Gejalanya menyerupai skizofrenia (mis:
waham, halusinasi, dll). Biasanya ada masalah
yang
mengawali, makanya merupakan respon
terhadap stresor psikososial berat, meski tidak
selalu demikian → stress nya bisa fisik
maupun mental.
Sindrom Psikotik
Sindrom merupakan kumpulan dari gejala-
gejala.
●Pada sindrom psikotik, terdapat 2 gejala
yaitu positif dan negatif
1. Gejala positif adalah suatu gejala yang tidak
terdapat pada orang normal namun
pada seorang pasien terdapat gejalanya pada
kondisi tertentu → jadi merupakan
gejala dari yang tidak ada menjadi ada.
Terdiri atas:
➔Waham atau Delusi
➔Halusinasi
➔Bicara yang tidak nyambung atau tidak
sesuai → bisa bicara sendiri juga
➔Perilaku tidak wajar,mengamuk, stupor dll
2. Gejala negatif adalah suatu gejala yang
seharusnya dimiliki oleh orang normal namun
pada pasien tidak ditemukan gejala itu → dari
yang seharusnya ada malah tidak ada
Terdiri atas:

1. Psikofarmakologi
a. Gaduh gelisah/tindak kekerasan →
hospitalization (MRS)
●Injeksi antipsikotik short acting (Haloperidol
5 mg i.m/IV; atau
Chlorpromazine 50 mg i.m/I.V. *akan
diberikan injeksi antipsikotik yang short
acting seperti Haloperidol 5 mg untuk yang
kerja singkat/ aksi cepat atau 50 mg
untuk yang jangka panjang (yang 50 mg ini
adalah yang long acting, dimana
sekali suntik bisa bertahan lama)
●Dapat dikombinasi dengan benzodiazepine
(Diazepam 10 mg IV pelan-pelan,
atau Lorasepam inj. IV → Jika dia belum tidur
●Jika terdapat gejala-gejala psikotik positif
seperti gaduh gelisah atau tindakan
kekerasan maka akan dihospitalisasi
●Jika tidak terdapat kegelisahan, dapat
diberikan Chlorpromazine ( CPZ ) 50 mg
dan dapat dikombinasi dengan Diazepam 10
mg
b. Antipsikotik oral
●Tipikal antipsikotik (Haloperidol;
Trifluoperazine (stelazine), dll → untuk gejala
positif dominan
●Atipikal antipsikotik (Risperidon;
olanzapine, clozapine, dll. Mampu juga untuk
gejala positif dan negative (lebih soft )
●Dapat dikombinasi dengan benzodiazepine
oral
c. Durasi pengobatan relatif singkat,yaitu 1-3
bulan
d. Namun pengobatan dapat bertambah
durasinya jika gangguan psikotik bersifat
recurrent atau berulang dan sebaiknya
menggunakan atau memilih jenis atipikal
(kombinasi dopamin dan serotonin)
antipsikotik untuk terapi
2. Psikoterapi
Dengan 3 tujuan:
a. Memahami problem yang menyebabkan
munculnya gangguan psikotik
b. Segera berintegrasi dengan lingkungan
sosial
c. Mencegah berulangnya gangguan psikotik,
dengan:
➔Meningkatkan kemampuan coping /
pembelaan diri ( sharing )
➔Terapi oleh keluarga (family therapy)
➔Mengenali tanda-tanda prodomal (e.g,
sleeplessness)
3. Intervensi Lain
Prognosis
●Rata-rata baik
●Bila ternyata recurrent (kambuh), maka
menandakan adanya stresor baru dan
disertai kondisi komorbid
●Prognosis baik, bila :
➔Penyesuaian premorbid yang baik
➔Sedikit terdapat premorbid skizoid
➔Stresor berat
➔Gejala dengan onset yang tiba-tiba
➔Gejala afektif
➔Confusion danperplexity pada psychotic
➔Wajah tidak terlalu tumpul
➔Gejalanya berdurasi singka DUP (duration
unprected of psychosis) nya pendekttttttttttttt t
(semakin pendek DUP semakin mudah
disembuhkan). *Makin panjang jarak
(durasi) sejak muncul gejala hingga
pengobatan, makin sulit diobati)
➔Tidak adanya keluarga yang memiliki
riwayat schizophrenic
Gangguan Psikotik Lainnya
Terdiri atas :
●Schizophreniform Disorder
●Gangguan Waham (Delutional disorder)
●Gangguan Skizoafektif
a. Schizophreniform Disorder
●Sebenarnya sama dengan schizophrenia
hanya berbeda onset atau durasi → (ada
diantara
schizophrenia kronis dan
psikotik/schizophrenia akut)
●Gejala schizopreniform disorders
berlangsung selama 1 bulan, menyembuh pada
≤6
bulan, kemudian akan kembali ke fungsi
normal.
●Bedakan dengan schizophrenia dimana pada
schizophrenia gejala akan menetap selama 6
bulan.
●Sedikit data epidemiologi: 0,1-0,2 %
●Penyebabnya tidak diketahui
●memiliki kemiripan dengan sifat episodik
mood disorder (gangguan mood)
Pedoman diagnostic Schizopreniform disorder
:
●Terpenuhi kriteria skizofrenia (ada 1 atau
lebih delusi, halusinasi, disorganised
speech, grossly organised/catatonic behavior)
●Episode berlangung sekurangnya 1 bulan
membaik kurang dari 6 bulan
●Gangguan skizoafektif, depresi dan bipolar
dengan gejala psikotik di dikesampingkan
(ruled out)
●Gangguan bukan efek psikologis dari
penggunaan napza
b. Gangguan Waham (Delutional disorder)
●Delusional Disorder/ gangguan waham =
gejala utamanya hanya waham. Waham
adalah keyakinan yang salah berdasar atas
kesimpulan yang salah tentang realitas
eksternal, tidak konsisten dengan latar
belakang intelegensi pasien, tidak dapat
dibantah atau dikoreksi dengan penalaran atau
dengan fakta yang ada. Contoh : dia
percaya bahwa tetangga nya ingin membunuh
dia padahal tidak ada fakta yang
nyata.
●Pada schizophrenia juga terdapat gejala
waham atau delusi, namun berbeda jenis
dengan waham atau delusi pada delusional
disorders.
●Pada gangguan waham (delusional
disorders), sifat delusi nya sbb :
➔Sistematik (orang yang mendengar menjadi
percaya akan pembicaraannya)
➔Personal
➔Nonbizarre delusions(situasi yang memang
bisa saja terjadi dalam kehidupan nyata)
--> bedakan dg schizophrenia yang
gangguannya bizzare (aneh).
*contoh : kalau misalorang kena gangguan
waham, dia bakal menghayalkan sesuatu
yg masih diterima akal sehat, misal: ibunya
nggak sayang sama dia dan ngebeda2in
dia sama saudaranya. Sedangkan kalau orang
schizophrenia kan wahamnya bizzare,
misal dia mengaku2 sbg dewa yang
menciptakan alam semesta.
*Seandainya ada si A yg percaya sama cerita
dari orang yg terkena gangguan waham
(delusional disorders), tidak serta merta si A
juga kena gangguan waham, namun bisa
karena si A terinduksi (sebab cerita yg
diceritakan pun masuk akal dan bisa saja
terjadi di kehidupan nyata).
Gambaran Klinis Gangguan Waham
●Gambaran Klinis Gangguan Waham
(Delusional Disorders):
➔Waham adalah keyakinan yang salah (false
feeling (?)) yang tidak terbukti, tidak bisa
dibantah, tidak sesuai dengan pendidikan dan
budaya setempat → bahkan hingga
ada aksi (misal : seorang suami yang istrinya
baru melahirkan percaya kalau istrinya
selingkuh dan melarang istrinya pergi kemana-
mana karena dia cemas istrinya makin
selingkuh)
➔Waham tidak aneh (nonbizzare), sistematis,
dan sifatnya personal (tertuju pada
orang tertentu). schizophrenia kan waham nya
aneh (bizzare) dan tertuju ke semua
orang
➔Waham terjadi tanpa ada gejala skizofrenia
lainnya, seperti perilaku aneh, katatonik,
dan afek tumpul
➔Gangguan fungsi ringan, terbatas pada efek
waham itu sendiri pada kehidupan
pasien.
➔Penampilan pasien biasanya rapi dan
berpakaian layak, meski kadang-kadang
tampak
eksentrik, aneh, curiga, dan bermusuhan.
➔Status mental cenderung normal, kecuali
adanya waham yang secara nyata
abnormal
➔Pengobatannya harus taktik karena sangat
susah diobati sebab tidak terlihat dan
tidak mengaku sakit. Umumnya perilakunya
memang normal, hanya saja terdapat
gangguan waham aja.
*Contoh strategi taktik nya adalah:
mencampur obat dengan minuman kesukaan
pasien.
Kriteria Diagnosis Gangguan
Waham berdasarkan PPDGJ-III
Gangguan Waham (F.22.0):
●Waham merupakan gejala paling mencolok,
●rentang durasi ≥ 3 bulan
●Sifat: personal, bukan budaya setempat
●Mungkin ada depresif secara intermiten
(berselang-selang, putus2), tetapi waham
menetap.
●Tidak ada penyakit otak,
●Terkadang halusinasi , sifat sementara.
●Tidak ada riwayat gejala skizofrenia.
Kriteria Diagnosis Gangguan
Waham berdasarkan DSM-V
●Adanya satu (atau lebih) waham yang tidak
bizzare dengan durasi paling sedikit 1
bulan.
●Kriteria A dari skizofrenia tidak pernah
terpenuhi ( waham, halusinasi, berbicara yang
ngawur dan prilaku tidak wajar )
●Terlepas dari dampak waham atau hasil
akhirnya, fungsi tidak terganggu secara
nyata, dan perilaku tidak jelas aneh atau
bizzare.
●Jika ada episode manik atau depresi
bersamaan dengan waham, durasinya singkat
dibandingkan durasi periode waham.
●Gangguan tidak disebabkan efek fisiologis
langsung suatu zat/NAPZA atau kondisi
medis umum, dan tidak lebih baik dijelaskan
karena gangguan mental lainnya seperti
Body Dysmorphic Disorder atau gangguan
Obsesif-kompulsif.
Tipe-tipe Delusi Yaitu :
●Tipe Erotomanik (Erotomanic Type) =
percaya bahwa ada seseorang yang mencintai
dirinya , dimana orang yang mencitainya lebih
tinggi status ekonominya
●Tipe Kebesaran (Grandiose Type) =
sombong (ABD)
●Tipe Cemburu (Jealous Type)
●Tipe Kejaran/curiga(Persecutory Type) =
perasaan negative yang tertuju padanya →
misal : merasa ada yg meracuni → curiga itu
termasuk waham kejar
●Tipe somatik (Somatic type) = merasa
dirinya mengalami sesuatu yg sebenarnya
tidak
dialaminya → misal : yakin dirinya artis
terkenal; yakin dirinya memiliki suatu
penyakit (kanker), dll → melebihi somatoform
dan berupa waham
●Tipe Campuran
●Tipe Tidak Ditentukan
Pengobatan Gangguan Waham
1. Psikoterapi
●Terapi individu, orientasi penglihatan, terapi
suportif, kognitif dan prilaku.
*Paparkan dampak yang diakibatkan oleh
gangguan pada keluarga atau ke
individunya sendiri. Pahami pasien bukan
menyalahkan.
2. Farmakoterapi
●Biasanya pasien menolak obat-obatan
●Jika terdapat agitasi yang berat → maka
dilakukan injeksi antipsikotik melalui
intramuskular
●Dapat diberikan pimozide, haloperidol dan
risperidon dimulai dengan dosis rendah
(misal:5 mg of haloperidolor 2 mg of
risperidone) dan secara perlahan dinaikan
dosisnya sedikit demi sedikit
●Jika gagal dengan menggunakan antipsikotik
maka dapat diberikan antidepresan,
lithium, karbamazepin dan asam divalvroat.
3. Dibawa ke rumah sakit (Hospitalization)
Kursus dan Prognsis
●Onset mendadak onset yang berbahaya.
●± 50% pulih pada tindak lanjut jangka
panjang
●20% penurunan gejala.
●30% tidak menunjukkan perubahan.
●Waham kejar, somatik, dan erotis memiliki
prognosis yang lebih baik daripada
waham kebesaran dan kecemburuan.
Schizoaffective Disorders
→ SchizoAffective Disorder = merupakan
gabungan Schizophrenia dan gangguan
Afektif atau
mood
Epidemiologi
●Prevalensi : 1% (0,5 – 0,8%)
●Tipe depresi: orang tua > orang muda
●Tipe bipolar : dewasa muda > dewasa tua.
●Wanita > pria
●Pria dengan gangguan skizoafektif
cenderung menunjukkan perilaku antisosial
dan
memiliki afek yang datar atau tidak sesuai.
Etiologi
●Tidak dikenal
●Mungkin jenis skizofrenia, jenis gangguan
mood, atau ekspresi simultan dari masing-
masing
●Genetik
●Faktor biologis
●Faktor Psikodinamik
Tipe Skizoafektif (PPDGJ-III)
●Gangguan skizoafektif tipe Manik
●Gangguan skizoafektif tipe Depresif
●Gangguan skizoafektif tipe Campuran
●Gangguan skizoafektif lainnya
→ Menurut PPDGJ
●Adanya gejala skizofrenia dan gangguan
afektif (mood) sama-sama menonjol pada
saat yang bersamaan (simultaneously), atau
dalam beberapa hari yang satu sesudah
yang lain, dlm satu episode sakit yang sama.
●Episode penyakit, tidak memenuhi kriteria
skizofrenia maupun episode manik atau
depresif
●Tidak dapat digunakan untuk pasien yg
menampilkan gejala skizofrenia dan
gangguan afektif tetapi dalam episode
penyakit yang berbeda.
Kriteria Diagnosis Gangguan
Skizoafektif Berdasarkan DSM-5
→ Menurut DSM-V
a. Suatu periode gangguan yang tidak terputus,
pada suatu waktu terdapat episode
gangguan mood mayor (baik itu depresi mayor
ataupun manik, atau episode
campuran) yang terjadi bersamaan dengan
gejala yang memenuhi kriteria A
skizofrenia.
b. Selama periode gangguan yang sama,
terdapat waham atau halusinasi selama
sekurangnya 2 minggu tanpa adanya gejala
mood yang menonjol.
c. Gejala yang memenuhi kriteria episode
mood timbul dalam jumlah yang bermakna
pada durasi total periode aktif dan residual
gangguan.
d. Gangguan tidak disebabkan efek fisiologis
langsung suatu zat (mis: penyalahgunaan
NAPZA, atau efek obat tertentu), atau suatu
kondisi medis umum.
Terdapat 2 tipe yaitu :
a. Tipe Bipolar : jika gangguan mencakup
episode manik atau campuran (atau episode
Manik atau Campuran atau Episode Depresi
Berat)
b. Tipe Depresif: jika gangguan hanya
termasuk episode depresi Berat.
*NB : BEDA DSM SAMA PPDGJ KALO
SCHIZOAFFECTIVE ITU ADA 3 TIPE
YAITU :
MANIK,DEPRESI DAN CAMPURAN, TAPI
KALO DSM CUMA ADA 2 TIPE YAITU
BIPOLAR DAN
DEPRESIF
Gambaran Klinis
●Semua tanda dan gejala skizofrenia, episode
manik dan gangguan depresi.
●Bersama-sama atau secara yang bergantian.
●Beda episode manik dengan yang terdapat di
bipolar adalah adanya gejala
schizophrenia (kan namanya schizoaffective)
●Terus kalo pada bipolarterdapat gangguan di
perasaan (mood-congruent), kalo di
schizoaffective terdapat gangguan di pikiran
(mood-incongruent) dimana gejala
psikotik tidak sesuai dengan mood serta
halusinasi dan waham tidak konsisten atau
tidak sesuai dengan mood.
Perbedaan Bipolar dan Schizoaffective
Perbedaan Bipolar dan Schizoaffective :
●Kalau bipolar : sampai melakukan (mood
congruent) → antara mood dengan
waham dan halusinasi nya seiring →
mengaku-ngaku dan memang seirama dengan
kelakuannya (kenyataannya).
●Kalau schizoaffective : mood in congruent
→ hanya mengaku-ngaku tapi
kenyataannya dia seperti yang diakuinya.
●Diluar serangan, orang Bipolar itu normal;
kalau schizoaffective masih aja ada gejala
●Kalau schizoaffective : Gejala schizophrenia
nya menetap (terus ada) plus afektif
Pengobatan Schizoaffective
Pengobatan Psikofarmaka
Kombinasi :
●antipsikotik → dalam pengobatan semua
gangguan psikotik memang harus diberi
antipsikotik
●Bedanya dengan schizophrenia, selain
antipsikotik juga dapat diberikan mood
stabilizer (penstabil mood)
●Carbamazepine 200 mg (max 1600 mg/day)
●Valproic acid (Depacote) 250 mg (max 60
mg/kg/day)
●Lithium carbonate 150,300, 600 mg @ 6-8
hour
●Selective serotonin reuptake inhibitors
(SSRI) → anti depresi → kalau dikasihnya
Cuma antidepresi saja tanpa kombinasi,
jadinya manik nya yang kumat.
Pengobatan psikososial
●dengan family therapy, social skill training
dan rehab kognitif.
ECT (Electrocovulsive therapy)
●ECT = pasien diberikan tegangan listrik
rendah di pelipis (di bag otak paling dominan),
sehingga nantinya zat kimia di otak akan
mengalami perubahan (kembali normal) dan
mengurangi gejala-gejala gangguan yg seperti
di case 2 LT
Kursus dan Prognosis
●Sulit untuk menentukan perjalanan jangka
panjang dan prognosis
●Gejala yang dominan adalah:
➔afektif : prognosis yang lebih baik
➔Skizofrenia : Prognosis lebih buruk.
●Satu studi: setelah 8 tahun menemukan
bahwa hasil dari pasien ini lebih mirip
dengan skizofrenia
N.B
Penyebab gangguan jiwa, salah satu atau lebih
dari ini :
●Bio : Gak ada masalah di lingkungan,
masalahnya ada di gen
●Psycho : Coping mechanism, bagaimana dia
diasuh,
●Social : masalah hidup, stress berat karena
pekerjaan, dll
●Culture: misal kasta
Company
 About us
 Studocu World University Ranking 2023
 E-Learning Statistics
 Doing Good
 Academic Integrity
 Jobs
 Blog
 Dutch Website
Contact & Help
 F.A.Q.
 Contact
 Newsroom
Legal
 Terms
 Privacy policy
 Cookie Statement






Copyright © 2023 StudeerSnel B.V.,
Keizersgracht 424, 1016 GC Amsterdam,
KVK: 56829787, BTW: NL852321363B01
1

out of 16
Skip to document
UpgradeUpload
Brief Psychotic Schizoaffective Disorder
Semester IV

University
Universitas Udayana

Course
Antropologi Kesehatan (SAN 1225 KU)
Academic year: 2020/2021
Helpful?

Comments

Students also viewed

 Tooth - Catatan untuk Semester IV Blok Alimentary



 Upper Lower Alimentary Disease

 Anxiety Disorders Panic

 BABY Blues - Semester IV

 Behavior Changes Due to General Medical Condition

 Bipolar and Other Mood Disorders

Other related documents

 Liver Function TEST - Catatan untuk Semester IV Blok Alimentary



 Macroscopic Structure of Hepatobiliary System

 Microscopic Structure of Hepatobiliary System

 Physiology of Hepatobiliary System

 Radiologic OF Hepatobiliary

 Reflux esophagitis - Catatan untuk Semester IV Blok Alimentary

Jenis-jenis
●Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa gejala skizofrenia (F23.0)
●Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan gejala skizofrenia (F23.1)
●Gangguan Psikotik Lir-Skizofrenia Ak ut (F23.2)
●Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan predominan Waham (F23.3)
●Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Lainnya (F23.8)
●Gangguan Psikotik Akut dan Sementara YTT (F23.9) → Jika ada diagnosis yang tak
memenuhi kriteria lain, masukkin ke jenis ini.
Ket:
➔Polimorfik = gangguan emosional yang berubah sepanjang hari.
➔Lir-Schizophrenia = menyerupai Schizophrenia tapi onset belum terpenuhi.
DSM-5 (Brief Pychotic Disorder)
A. Terdapat 1 atau lebih gejala dari gejala-gejala berikut :
1. Delusi
2. Halusinasi
3. Berbicara yang tidak teratur (misalnya seringkali keluar jalur atau tidak koheren)
4. Prilaku katatonik kacau yang nyata
➔Setidaknya terdapat gejala nomor 1,2 atau 3 pada pasien
➔Catatan: Jangan sertakan gejala jika gejala itu adalah pola respons sanksi budaya.
B. Durasi berselang dari 1 hari hingga kurang dari 1 bulan, dan kembali ke fungsional saat
premorbid.
C. Gangguan bukan disebabkan oleh gangguan mood dengan gejala psikotik, gangguan
schizoaffective atau schizophrenia dan bukan disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari
zat (penyalahgunaan obat, pengobatan) ataupun kondisi medis lainny
Kehadiran satu (atau lebih) dari gejala berikut. Setidaknya salah satu dari
ini harus (1), (2), atau (3):
1. Khayalan.
2. Halusinasi.
3. Pembicaraan yang tidak teratur (misalnya, sering terpeleset atau tidak
koheren).
4. Perilaku yang sangat tidak teratur atau katatonik.
Catatan: Jangan sertakan gejala jika merupakan respons yang disetujui
secara budaya.
B. Durasi suatu episode gangguan sekurang-kurangnya 1 hari tetapi kurang
dari 1 bulan, dengan akhirnya penuh
kembali ke tingkat fungsi pramorbid.
C. Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh depresi mayor atau gangguan
bipolar dengan psikotik
fitur atau gangguan psikotik lain seperti skizofrenia atau katatonia, dan
tidak disebabkan oleh
efek fisiologis suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, pengobatan)
atau medis lainnya
kondisi.
Tentukan jika:
Dengan stresor yang nyata (psikosis reaktif singkat): Jika gejala muncul
sebagai respons terhadap peristiwa
itu, sendiri-sendiri atau bersama-sama, akan sangat membuat stres bagi
hampir semua orang dalam keadaan serupa
budaya individu.
Tanpa stressor yang ditandai: Jika gejala tidak muncul sebagai respons
terhadap peristiwa itu, sendiri atau
bersama-sama, akan sangat membuat stres bagi hampir semua orang dalam
keadaan serupa di
budaya individu.
Dengan onset postpartum: Jika onset terjadi selama kehamilan atau dalam 4
minggu postpartum.
Tentukan jika:
Dengan katatonia (lihat kriteria katatonia terkait dengan gangguan jiwa
lain, hal.
101-102, untuk definisi)
Catatan pengodean: Gunakan kode tambahan 293.89 (F06.1) katatonia yang
terkait dengan pengarahan
gangguan psikotik untuk menunjukkan adanya komorbid katatonia.
Tentukan tingkat keparahan saat ini:
Keparahan dinilai dengan penilaian kuantitatif dari gejala utama psikosis,
termasuk
delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, perilaku psikomotor abnormal, dan
negatif
gejala. Masing-masing gejala ini dapat dinilai berdasarkan tingkat
keparahannya saat ini (paling parah pada yang terakhir
7 hari) pada skala 5 poin mulai dari 0 (tidak ada) sampai 4 (ada dan
parah). (Lihat Dokter-
Dimensi Nilai Keparahan Gejala Psikosis dalam bab “Tindakan Penilaian”.)
Catatan: Diagnosis gangguan psikotik singkat dapat dibuat tanpa menggunakan
penentu keparahan ini.

Fitur Diagnostik
Ciri penting dari gangguan psikotik singkat adalah gangguan yang setidaknya
melibatkan serangan tiba-tiba
salah satu dari gejala psikotik positif berikut: delusi, halusinasi, bicara
tidak teratur (misalnya,
sering keluar jalur atau inkoherensi), atau perilaku psikomotorik yang
sangat abnormal, termasuk katatonia
(Kriteria A). Awitan mendadak didefinisikan sebagai perubahan dari keadaan
nonpsikotik menjadi keadaan psikotik yang jelas
dalam waktu 2 minggu, biasanya tanpa prodromal. Episode gangguan
berlangsung setidaknya 1 hari tetapi kurang
dari 1 bulan, dan individu akhirnya kembali sepenuhnya ke tingkat fungsi
pramorbid
(Kriteria B). Gangguan tersebut tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan
depresif atau bipolar dengan psikotik
fitur, oleh gangguan skizoafektif, atau oleh skizofrenia dan tidak
disebabkan oleh fisiologis
efek suatu zat (mis., halusinogen) atau kondisi medis lain (mis., hematoma
subdural)
(Kriteria C).
Selain lima area domain gejala yang diidentifikasi dalam kriteria
diagnostik, penilaian
domain kognisi, depresi, dan gejala mania sangat penting untuk membuat
perbedaan yang sangat penting
antara berbagai spektrum skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya

Fitur Terkait Pendukung Diagnosis


Individu dengan gangguan psikotik singkat biasanya mengalami gejolak emosi
atau kebingungan yang luar biasa.
Mereka mungkin mengalami pergeseran cepat dari satu pengaruh intens ke
pengaruh lainnya. Meski gangguannya singkat, levelnya
gangguan mungkin parah, dan pengawasan mungkin diperlukan untuk memastikan
bahwa gizi dan higienis
kebutuhan terpenuhi dan bahwa individu dilindungi dari konsekuensi
penilaian yang buruk, kognitif
gangguan, atau bertindak atas dasar delusi. Tampaknya ada peningkatan
risiko bunuh diri
perilaku, terutama selama episode akut.

Prevalensi
Di Amerika Serikat, gangguan psikotik singkat dapat menyebabkan 9% kasus
psikosis onset pertama.
Gangguan psikotik yang memenuhi Kriteria A dan C, tetapi tidak memenuhi
Kriteria B, untuk gangguan psikotik singkat (yaitu,
durasi gejala aktif adalah 1-6 bulan dibandingkan dengan remisi dalam 1
bulan) lebih sering terjadi pada
negara berkembang daripada di negara maju. Gangguan psikotik singkat dua
kali lipat lebih sering terjadi di
perempuan dibandingkan pada laki-laki.
Pengembangan dan Kursus
Gangguan psikotik singkat dapat muncul pada masa remaja atau awal masa
dewasa, dan onset dapat terjadi di seluruh dunia
umur, dengan usia rata-rata saat onset menjadi pertengahan 30-an. Menurut
definisi, diagnosis psikotik singkat
gangguan membutuhkan remisi penuh dari semua gejala dan akhirnya kembali
penuh ke tingkat premorbid
berfungsi dalam waktu 1 bulan sejak timbulnya gangguan. Pada beberapa
individu, durasi psikotik
gejala mungkin cukup singkat (misalnya, beberapa hari).
aktor Risiko dan Prognostik
Emosional. Gangguan dan sifat kepribadian yang sudah ada sebelumnya (mis.,
Gangguan kepribadian skizotipal;
gangguan kepribadian ambang; atau ciri-ciri dalam domain psikotisme,
seperti disregulasi persepsi,
dan domain afektivitas negatif, seperti kecurigaan) dapat mempengaruhi
individu tersebut
perkembangan kelainan

Masalah Diagnostik Terkait Budaya


Penting untuk membedakan gejala gangguan psikotik singkat dari respons yang
disetujui secara budaya
pola. Misalnya, dalam beberapa upacara keagamaan, seseorang mungkin
melaporkan mendengar suara-suara, tetapi ini
umumnya tidak bertahan dan tidak dianggap abnormal oleh sebagian besar
anggota individu
masyarakat. Selain itu, latar belakang budaya dan agama harus
diperhitungkan saat mempertimbangkan
apakah keyakinan itu delusi.

Konsekuensi Fungsional dari Gangguan Psikotik Singkat


Meskipun tingkat kekambuhan tinggi, bagi sebagian besar individu, hasilnya
sangat baik dalam hal fungsi sosial dan
gejala.

Perbedaan diagnosa
Kondisi medis lainnya. Berbagai gangguan medis dapat bermanifestasi dengan
gejala psikotik singkat
durasi. Gangguan psikotik karena kondisi medis lain atau delirium
didiagnosis bila ada
bukti dari anamnesis, pemeriksaan fisik, atau pemeriksaan laboratorium
bahwa terdapat delusi atau halusinasi
adalah konsekuensi fisiologis langsung dari kondisi medis tertentu
(misalnya, sindrom Cushing, otak
tumor) (lihat 'Gangguan Tsychotic Akibat Kondisi Medis Lain' nanti di bab
ini).
Gangguan terkait zat. Gangguan psikotik yang diinduksi zat / obat,
diinduksi zat
delirium, dan keracunan zat dibedakan dari gangguan psikotik singkat dengan
fakta bahwa a
substansi (misalnya, penyalahgunaan obat, pengobatan, paparan toksin)
dinilai secara etiologi terkait dengan
gejala psikotik (lihat "Gangguan Psikotik yang Diinduksi Zat/Obat" nanti di
bab ini).
Tes laboratorium, seperti skrining obat urin atau kadar alkohol dalam
darah, dapat membantu dalam hal ini
penentuan, seperti halnya riwayat penggunaan zat yang cermat dengan
memperhatikan hubungan temporal antara
asupan zat dan timbulnya gejala dan sifat zat yang digunakan

gangguan depresif dan bipolar. Diagnosis gangguan psikotik singkat tidak


dapat dibuat jika
gejala psikotik lebih baik dijelaskan oleh episode suasana hati (yaitu,
gejala psikotik terjadi
eksklusif selama episode depresi berat, manik, atau campuran).
Gangguan psikotik lainnya. Jika gejala psikotik bertahan selama 1 bulan
atau lebih, diagnosisnya adalah
baik gangguan skizofreniform, gangguan delusi, gangguan depresi dengan ciri
psikotik, bipolar
gangguan dengan ciri psikotik, atau spektrum skizofrenia spesifik atau
tidak spesifik lainnya dan lainnya
gangguan psikotik, tergantung pada gejala lain dalam presentasi. Diagnosis
banding
antara gangguan psikotik singkat dan gangguan skizofreniform sulit ketika
gejala psikotik
telah dikirim sebelum 1 bulan sebagai respons terhadap pengobatan yang
berhasil dengan obat-obatan. Perhatian yang cermat
harus diberikan kemungkinan bahwa gangguan berulang (misalnya, gangguan
bipolar, akut berulang
eksaserbasi skizofrenia) mungkin bertanggung jawab atas setiap episode
psikotik berulang
Malingering dan gangguan buatan. Sebuah episode gangguan buatan, dengan
dominan
tanda dan gejala psikologis, mungkin tampak seperti gangguan psikotik
singkat, tetapi sedemikian rupa
kasus ada bukti bahwa gejala tersebut sengaja dihasilkan. Ketika berpura-
pura sakit melibatkan
ternyata gejala psikotik, biasanya ada bukti bahwa penyakit tersebut
dipalsukan untuk suatu
tujuan yang dapat dimengerti.
Gangguan kepribadian. Pada individu tertentu dengan gangguan kepribadian,
stresor psikososial mungkin
mencetuskan periode singkat gejala psikotik. Gejala-gejala ini biasanya
bersifat sementara dan tidak perlu
diagnosa tersendiri. Jika gejala psikotik bertahan setidaknya selama 1
hari, diagnosis tambahan singkat
gangguan psikotik mungkin tepat.
Buka di Google Terjemahan•
Masukan

Anda mungkin juga menyukai