Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ragil Rahma

NIM : 201210543

Prodi : Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan

Mata Kuliah : Manajemen Data

A. UJI KORELASI

Suatu penelitian dilakukan tentang Hubungan Debit Air Sungai dan Konsentrasi Sedimen
Melayang pada Muara Sub Das Padang di Kota Tebing Tinggi

Debit Sungai Konsentrasi Sedimen


70,66 150
80,00 135
43,40 220
104,65 245
141,45 350
115,90 436
110,85 445
89,56 389
93,56 260
87,97 230

Langkah-langkah Analisis

1. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan debit air sungai dan konsentrasi sedimen melayang?

2. Tujuan Penelitian

a. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan debit air sungai dan konsentrasi sedimen melayang

b. Tujuan Khusus
- Diketahuinya rata rata jumlah debit sungai

- Diketahuinya rata rata konsentrasi sedimen melayang

- Diketahuinya hubungan debit air sungai dan konsentrasi sedimen melayang

3. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan debit air sungai dan konsentrasi sedimen melayang

4. Hasil Analisis

Tabel 1 hasil analisis hubungan debit air sungai dan konsentrasi sedimen melayang

Variabel Rata rata Standar Deviasi Nilai r Nilai P


Debit Sungai 93.80 26.84 0.629 0.051
Konsentrasi 285.90 112.217

Berdasarkan table menunjukan rata-rata debit sungai adalah 93.80 dengan standar deviasi
26.84, sedangkan rata-rata komsemtrasi sedimen adalah 285.90 dengan standar deviasi
112.217.

Untuk membuktikan hubungan debit air sungai dengan konsentrasi sedimen dilakukan uji
korelasi dimana diperoleh kekuatan hubungan (r) sebesar 0.629 ( hubungan positif/searah dan
kuat ). Sedangkan kemanaknaan hubungn diperoleh nilai p = 0.051 (p>= 0.05) ternyata Ho
ditolak. Maka dapat disimpulkan ada hubungan debit air dengan konsentrasi sedimen
melayang pada Muara Sub Das Padang di Kota Tebing Tinggi.
B. Uji Regresi

Langkah-langkah analisis

1. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan debit air sungai dan konsentrasi sedimen melayang?

2. Tujuan Penelitian

a. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan debit air sungai dan konsentrasi sedimen melayang

b. Tujuan Khusus

- Diketahuinya rata rata jumlah debit sungai

- Diketahuinya rata rata konsentrasi sedimen melayang

- Diketahuinya hubungan debit air sungai dan konsentrasi sedimen melayang

3. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan debit air sungai dan konsentrasi sedimen melayang

4. Hasil Analisis

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 39.132 111.637 .351 .735

Deb_Ngai 2.631 1.149 .629 2.290 .051

a. Dependent Variable: Konsentrasi

Y = a + bX

Y = 39,132 + 2,631 X
- Misalkan X adalah 150 maka,
Y = 39,132 + 2,631 (150)
Y = 433,782

- Misalkan X adalah 220 maka,


Y = 39,132 + 2,631 (220)
Y = 617,952

Semakin besar nilai X maka semakin besar juga nilai variable respon.

C. Uji Comparative ( 2 Kelompok yang sama)


1. PERUMUSAN MASALAH
Apakah ada perbedaan kadar Pb air sebelum dan sesudah penggunaan
penyaringan aerasi?
2. TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui ada perbedaan kadar Pb air sebelum dan sesudah
penggunaan penyaringan aerasi.
2) Tujuan Khusus
a. Diketahui rata-rata kadar Pb air sebelum penggunaan penyaringan
aerasi
b. Diketahui rata-rata kadar Pb air sesudah penggunaan penyaringan
aerasi
c. Diketahui perbedaan kadar Pb air sebelum dan sesudah penggunaan
penyaringan aerasi.

3. HIPOTESIS PENELITIAN
Ada perbedaan kadar Pb air sebelum dan sesudah penggunaan penyaringan
aerasi.

4. Hasil Analisis
Tabel 2 analisis perbedaan kadar Pb air sebelum dan sesudah penggunaan
penyaringan aerasi.
Kelompok N Rata-Rata Standar Nilai p
Deviasi
Pb sebelum 10 2,36 0,98 0,091
Pb sesudah 10 1,54 0,46

Tabel di atas menunjukkan rata-rata kadar Pb air sebelum penggunaan penyaringan aerasi
sebesar 2,36 mg/l dengan standar deviasi 0,98 mg/l . Sedangkan rata-rata kadar Pb air
sesudah penggunaan penyaringan aerasi sebesar 1,54 mg/l dengan standar deviasi 0,46 mg/l .
Untuk menguji perbedaan kadar Pb sebelum dan sesudah penyaringan aerasi digunakan uji t
berpasangan, dimana diperoleh nilai p = 0,091 ( p > 0,05 ), ternyata Ho diterima, maka dapat
disimpulkan tidak ada hubungan kadar Pb air sebelum dan sesudah penggunaan penyaringan
aerasi.

Paired Samples Statistics

Std. Std. Error


Mean N Deviation Mean

Pair 1 Kadar pb air sebelum


penggunan penyaringan 2.3600 10 .98455 .31134
aerasi

Kadar pb air sesudah


penggunaan 1.5400 10 .46476 .14697
penyaringan aerasi
Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the

Std. Std. Error Difference Sig. (2-


Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair Kadar pb air


1 sebelum
penggunan
penyaringan
aerasi - Kadar pb .82000 1.37178 .43379 -.16131 1.80131 1.890 9 .091
air sesudah
penggunaan
penyaringan
aerasi

D. Uji Comparative ( 2 Kelompok yang tidak sama)


1. PERUMUSAN MASALAH
Apakah ada perbedaan konsentrasi NO2 udara pada jalan yang memiliki tajuk
pohon Bintaro dan tajuk pohon Beringin?
2. TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui ada perbedaan konsentrasi NO2 udara pada jalan yang
memiliki tajuk pohon Bintaro dan tajuk pohon Beringin
2) Tujuan Khusus
a. Diketahui rata-rata konsentrasi NO2 udara pada jalan yang memiliki
tajuk pohon Bintaro
b. Diketahui rata-rata konsentrasi NO2 udara pada jalan yang memiliki
tajuk pohon Beringin
c. Diketahui perbedaan konsentrasi NO2 udara pada jalan yang memiliki
tajuk pohon Bintaro dan tajuk pohon Beringin
3. HIPOTESIS PENELITIAN
Ada perbedaan konsentrasi NO2 udara pada jalan yang memiliki tajuk pohon
Bintaro dan tajuk pohon Beringin

4. Hasil Analisis
Tabel 3 analisis perbedaan konsentrasi NO2 udara pada jalan yang memiliki tajuk
pohon Bintaro dan tajuk pohon Beringin

Variabel N Rata- Standar Uji Liven Nilai p


Rata Deviasi
konsentrasi NO2 5 28,34 5,47 0,79 0,97
udara pada jalan (diasumsikan
yang memiliki variabelnya
tajuk pohon sama)
Bintaro
konsentrasi NO2 5 28,24 1,68
udara pada jalan
yang memiliki
tajuk pohon
Beringin

Berdasarkan tabel di atas diperoleh rata-rata konsentrasi NO2 udara pada jalan yang
memiliki tajuk pohon bintaro sebesar 28,34 µg/Nm³ dengan standar deviasi 5,47
µg/Nm³. Sedankan rata-rata konsentrasi NO2 udara pada jalan yang memiliki tajuk
pohon beringin sebesar 28,24 µg/Nm³ dengan standar deviasi 1,68 µg/Nm³.
Untuk membuktika adanya perbedaan konsentrasi NO2 udara pada jalan yang
memilki tajuk pohon bintaro dan pohon beringin digunakan uji t independen, dimana
diperoleh nilai p = 0,97 ( p > 0,05 ) ternyata Ho diterima, maka dapat disimpulkan
tidak ada hubungan konsentrasi NO2 udara pada jalan yang memiliki tajuk pohon
bintaro dan pohon beringin.
Group Statistics

Std. Std. Error


Jenis Pohon N Mean Deviation Mean

Konsentrasi Pohon bintaro 5 28.3400 5.47293 2.44757


NO2 pohon beringin 5 28.2400 1.68167 .75206

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

Std. 95% Confidence

Mean Error Interval of the

Sig. (2- Differe Differe Difference

F Sig. t df tailed) nce nce Lower Upper

Konsentr Equal
-
asi NO2 variances 4.046 .079 .039 8 .970 .10000 2.56051 6.00454
5.80454
assumed

Equal
4.74 -
variances not .039 .970 .10000 2.56051 6.78818
9 6.58818
assumed

A. Uji Anova
1. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan konsentrasi NO2 pada ketiga jenis pohon yang dijalan
tersebut dan perbedaan jenis pohon paling nyata ?

2. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan konsentrasi NO2 pada ketiga jenis pohon yang
dijalan tersebut dan perbedaan jenis pohon paling nyata

2) Tujuan Khusus
 Diketahui rata-rata konsentrasi NO2 pada ketiga jenis pohon tersebut
(mahoni,trembesi,akasia)
 Diketahui perbedaan konsentrasi Pb pada ketiga jenis pohon yang
dijalan tersebut dan perbedaan jenis pohon paling nyata
3. Hipotesis
Ada perbedaan perbedaan konsentrasi NO2 pada ketiga jenis pohon yang dijalan
tersebut dan perbedaan jenis pohon paling nyata

4. Hasil Analisis
Tabel 4 analisis perbedaan konsentrasi NO2 pada ketiga jenis pohon yang
dijalan tersebut dan perbedaan jenis pohon paling nyata

Jenis Pohon N Rata-Rata Standar Deviasi p


Pohon 4 26,32 4,24 0,228
mahoni
Pohon 3 31,40 3,53
trembesi
Pohon akasia 3 27,80 1,86

Berdasarkan tabel diatas diperoleh rata-rata 4 pohon mahoni sebesar 26,32 m


dengan standar deviasi 4,24 m ,sedangkan rata-rata 3 pohon trembesi sebesar 31,40 m
dengan standar deviasi 3,53 m, dan 3 rata-rata pohon akasia sebesar 27,80 m dengan
standar deviasi 1,86 m.
Untuk melihat kemaknaan perbedaan konsentrasi NO2 pada ketiga jenis
pohon yang dijalan digunakan uji anova, dimana diperoleh nilai p = 0,228 ( p > 0,05 )
ternyata Ho diterima, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan konsentrasi NO2
pada ketiga jenis pohon yang dijalan tersebut dan perbedaan jenis pohon paling nyata.
Untuk melihat perbedaan yang paling bermakna dapat dilihat dengan uji post
hoc, maka dapat disimpulkan perbedaan paling nyata adalah pohon mahoni dan pohon
trembesi.

Descriptives
Konsentrasi NO2

95% Confidence
Interval for Mean

Std. Std. Lower Upper Minimu Maximu


N Mean Deviation Error Bound Bound m m

Pohon
4 26.3250 4.24294 2.12147 19.5735 33.0765 21.10 31.20
mahoni
Pohon
3 31.4000 3.53412 2.04042 22.6208 40.1792 28.70 35.40
trembesi
pohon akasia 3 27.8000 1.86815 1.07858 23.1592 32.4408 26.10 29.80
Total 10 28.2900 3.81734 1.20715 25.5592 31.0208 21.10 35.40

ANOVA
Konsentrasi NO2

Sum of
Squares df Mean Square F Sig.

Between
45.181 2 22.591 1.839 .228
Groups
Within Groups 85.967 7 12.281
Total 131.149 9
Multiple Comparisons
Konsentrasi NO2
LSD

Mean 95% Confidence Interval


(I) Jenis Pohon (J) Jenis Pohon Difference (I-
1 1 J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Pohon mahoni Pohon trembesi -5.07500 2.67656 .100 -11.4041 1.2541

pohon akasia -1.47500 2.67656 .599 -7.8041 4.8541

Pohon trembesi Pohon mahoni 5.07500 2.67656 .100 -1.2541 11.4041

pohon akasia 3.60000 2.86136 .249 -3.1660 10.3660

pohon akasia Pohon mahoni 1.47500 2.67656 .599 -4.8541 7.8041

Pohon trembesi -3.60000 2.86136 .249 -10.3660 3.1660

Anda mungkin juga menyukai