Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK MBKM


BERBASIS PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN

PENGONTROLAN POPULASI ANJING DAN KUCING LIAR


DI PULAU LOMBOK KHUSUNYA DI DAERAH MATARAM DAN
LOMBOK BARAT

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bagi Mahasiswa Prohgram Sarjana (S-1)

Disusun oleh:
Nama : Reditayan Putri Sekar L.
NIM : 61119043
Prodi : Pendidikan Kedokteran Hewan
Fakultas : Fakultas Kedokteran Hewan
Lokasi KKN Mandiri : Lombok Animal rescue – Mataram

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat


UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
Desember, 2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Mandiri ini skebagai pertanggungjawaban dari praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yang dilakukan selama 3 bulan di Yayasan Lombok Animal Rescue.
Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, yakni drh. Gde Sudiana selaku kepala klinik
Yayasan Lombok Animal Rescue, Bapak L. Hulfian, M.Pd selaku dosen pembimbing
lapangan, dan Ziki Apriantro selaku partner kelompok KKN Mandiri. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih atas kontribusi bantuan dalam berbagai bentuk.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini,
baik segi EBI, kosakata, tata bahsa, etika maupun isi. Maka dari itu, penulis sangat
mengharapkan nkritik dan saran seluas luasnya dari pembaca yang akan menjadi
masukan untuk kedepannya nanti.

Mataram, 22 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................5
1. Analisis Situasi...................................................................................................5
2. Permasalahan Mitra............................................................................................6
BAB II SOLUSI PEMECAHAN MASALAH..............................................................7
BAB III METODE PELAKSAAN KEGIATAN..........................................................8
BAB IV JADWAL KEGIATAN...................................................................................9
BAB V HASIL YANG DICAPAI..............................................................................12
BAB VI PENUTUP.....................................................................................................13
1. Kesimpulan.......................................................................................................13
2. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
DOKUMENTASI........................................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN

1. Analisis Situasi
a. Profil Mitra
Lombok Animal Rescue (LAR) merupakan organisasi non-profit yang
berdiri sejak tahun 2000. Sejak tahun itu, LAR berkomitmen untuk menolong
hewan-hewan terlantar yang terluka. Sudah sekitar ratusan puluhan hewan
diselamatkan tiap tahunnya, dan masih terus bertambah dikarenakan
kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya hidup berdampingan
dengan makhluk hidup lain.
LAR mengadakan edukasi untuk masyarakat tentang hewan, khususnya
anjing dan kucing. LAR lebih menargetkan edukasi kepada anak-anak yang
duduk di bangku Sekolah Dasar agar sejak kecil mereka dapat menyayangi
hewan dan tertanam hingga mereka dewasa. Diharapkan dengan begitu
kekerasan terhadap hewan dapat berkurang.
Selain itu LAR juga mengadakan program sterilisasi dan kastrasi gratis
pada anjing dan kuicng liar agar populasinya dapat terkontrol. Disamping itu,
sterilisasi dan kastrasi juga bertujuan agar tidak adanya eliminasi masal yang
kerap dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah.

b. Persoalan dan Permasalahan yang Dihadapi Mitra


Persoalan yang dihadapi adalah populasi anjing dan kucing tidak
terkontrol. Tidak hanya anjing dan kucing liar, namun anjing dan kucing
peliharaanpun tidak terkontrol akibat pemilik hewan tidak memiliki edukasi
edukasi yang cukup tentang pengontrolan populasi peliharaan mereka. Anjing
dan kucing peliharaan yang semakin meningkat akibat reproduksi yang tiak
terkontrol mengakibatkan pemilik memilih jalan pintas dengan membuang
mereka. Hal inilah yang menjadi permasalahan anjing dan kucing liar semakin
meningkat dan permasalahan baru muncul, seperti bangkai binatang tergeletak
di jalan akibat tertabrak kendaraan, depopulasi masal yang dilakukan
pemerintah dengan cara diberi racun, jalanan umum dan perumahan yang
kotor akibat sampah yang dibawa oleh anjing dan kucing, kekerasan pada
hewan dll.

2. Permasalahan Mitra
Lombok Animal Rescue (LAR) merupakan Yayasan non profit yang artinya
Yayasan ini tidak komersil atau mencari untung dalam menyelamatkan hewan,
sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan mengandalkan bantuan dari
masyarakat. Hal ini juga menjadi hambatan Ketika banyaknya anjing dan kucing
liar yang perlu dikontrol populasinya.

LAR memiliki cara yang berbeda dengan pemerintah untuk mengontrol


populasi anjing dan kucing liar. Tidak dengan menggunakan racun, namun LAR
mengontrol populasi dengan melakukan sterilisasi dan kastrasi pada anjing dan
kucing liar. Hal ini mengakibatkan LAR membutuhkan biaya yang tidak sedikit
dan man power yang cukup.

Selain itu, dengan kurangnya kesadaran masyrakat akan pentingnya


melalukan steril dan kastrasi pada hewan kesayangan mereka mengakibatkan
meningkatnya populasi anjing dan kucing liar di Lombok. Hal ini pula
mengakibatkan LAR perlu memutar otak dengan cara mencari dana untuk
membantu hewan-hewan liar di Lombok agar tidak lagi semakin banyak.

Selain itu banyak orang yang menghubungi LAR dikrenakan menemukan


anjing dan kucing liar yang mengalami kekerasan yang sengaja maupun tidak
sengaja. Banyak anjing dan kucing liar yang berkeliaran di jalan dengan kondisi
yang sangat memprihatinkan, seperti luka-luka disekujur tubuh, kaki pincang,
hingga miasis. Hal ini mengakibatkan pemandangan yang tidak enak untuk dilihat
dan banyak turis yang mengeluhkan hal tersebut.
BAB II SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

Ledakan populasi kucing dan anjing liar akan meningkatkan resiko penyakit baik
untuk hewan itu sendiri maupun lingkungan (Hanif dkk, 2017). Selain itu, populasi
yang tidak terkontrol juga akan meningkatkan resiko perlakukan yang tidak
memenuhi kesejahteraan hewan. Dari uraian permasalahan yang dihadapi, penulis
akan memberikan beberapa solusi. Yang pertama adalah dengan bekerja sama dengan
pemerintah terkait depopulasi hewan liar. Beberapa bulan belakangan ini, masyrakat
Lombok dikagetkan dengan program pemerintah tentang depopulasi hewan liar
dengan menggunakan racun. Tidak hanya masyarakat local, namun berita ini
terdengar hingga luar Pulau Lombok. Hal ini mengakibatkan banyak pecinta hewan,
baik dari Lombok maupun luar Lombok menyuarakan agar tidak dilakukannya
peracunan hewan liar tersebut. Hal tersebut dikarenakan tidak sesuai dengan
kesrawan dan dapat salah sasaran. Apalagi masyrakat biasa tidak mengandangkan
anjing dan kucing peliharaan mereka. Pemerintah diharapkan dapat menyediakan
tempat untuk membangun shelter agar hewan liar di Lombok memiliki tempat yang
layak dan tidak berkeliaran di jalan.

Melakukan program sterilisasi dan kastrasi dengan metode TNR (Trap, Neuter,
Release), (Rahmanullah, 2022). Dengan metode TNR akan memudahkan
pengontrolan populasi pada anjing di jalan. Shelter yang akan dibuat pasti memiliki
kapasitas yang tidak mungkin besar. Dengan populasi anjing Lombok yang sangat
besar, sangat mustahil dapat memasukkan semuanya ke dalam shelter. Hal ini
megakibatkan perlunya sterilisasi dan kastrasi dengan metode TNR agar seluruh
anjing di Pulau Lombok dapat terkontrol.

Selain itu, LAR juga harus mengadakan seminar/talk show terkait pentingnya
dilakukan steriliasi dan kastrasi. Tidak hanya untuk mengontrol populasi, sterilisasi
dan kastrasi juga berguna untuk mengontrol kesehatan hewan kesayangan mereka.
Selain itu, komitmen yang tinggi harus dipegang oleh para pemilik hewan agar para
pemilik tidak menyia-nyiakan hewan mereka.
BAB III METODE PELAKSAAN KEGIATAN

1. Kerjasama Dengan Pemerintah


a. Membuat proposal penawaran kepada pemerintah terkait dana yang
dibutuhkan untuk melakukan program sterilisasi dan kastrasi
b. Menyebarkan proposal kepada dinas dinas terkait
c. Membuat shelter dan crematorium agar anjing liar dapat terjamin
kehidupannya.

2. Sterilisai dan Kastrasi dengan Metode TNR


a. Mencari donatur untuk menyediakan obat - obatan
b. Menyediakan obat-obatan
c. Mencari man power
d. Menyiapkan kendaraan yang sesuai medan tempat dilaksanakannya kegiatan
e. Melakukan sterilisasi dan kastrasi dengan metode TNR

3. Membuat Seminar atau talk show


a. Mencari tempat yang ideal untuk melakukan seminar atau talk show
b. Mencari sponsor untuk dapat membantu kegiatan seminar
c. Mengundang narasumber yang kompeten
d. Mengundang seluruh owner, masyarakat umum dan sekolah sekolah
BAB IV JADWAL KEGIATAN
Metode yang dilakukan pada program kerja KKN Mandiri sebagai upaya
pengontrolan populasi anjing dan kucing liar di Lombok adalah sebagai berikut:
Table 1. Tahapan Rencana Program Kerja KKN Mandiri
No. Program Kerja Waktu Tujuan Metode
1. Program Sterilisasi 5 Oktober 2022 Mengontrol TNR (Trap,
dan Kastrasi Anjing populasi Neuter,
dan Kucing Liar di anjing dan Release) dan
Kuta sembari kucing liar di Diskusi
edukasi terhadap daerah Kuta
masyarakat tentang Mandalika
pentingnya
melakukan sterilisasi
dan kastrasi pada
hewan peliharaan
mereka
2. Program Sterilisasi 12 Oktober 2022 Mengontrol TNR (Trap,
dan Kastrasi Anjing populasi Neuter,
Liar di daerah Batu anjing liar di Release) dan
Layar, Lombok daerah Batu Diskusi
Barat sembari Layar,
edukasi terhadap Lombok Barat
masyarakat tentang
pentingnya
melakukan sterilisasi
dan kastrasi pada
hewan peliharaan
mereka
3 Program Sterilisasi 22 Oktober 2022 Mengontrol TNR (Trap,
dan Kastrasi Kucing populasi Neuter,
Liar di daerah kucing liar di Release) dan
Senggigi, Lombok daerah Diskusi
Barat sembari Senggigi,
edukasi terhadap Lombok Barat
masyarakat tentang
pentingnya
melakukan sterilisasi
dan kastrasi pada
hewan peliharaan
mereka
4. Pembuatan proposal 25 Oktober 2022 Terciptanya Diskusi
shelter untuk sampai kerjasama
pemerintah 1 Novermber yang baik
2022 dengan
pemerintah
untuk
mewujudkan
Pulau Lombok
bebas anjing
dan kucing
liar
5 Program Sterilisasi 30 Oktober 2022 Mengontrol TNR (Trap,
dan Kastrasi Pada populasi Neuter,
Anjing Liar di anjing liar di Release) dan
Daerah Mataram daerah Diskusi
sembari edukasi Mataram
terhadap masyarakat
tentang pentingnya
melakukan sterilisasi
dan kastrasi pada
hewan peliharaan
mereka
6 Program Sterilisasi 10 November Mengontrol TNR (trap,
dan Kastrasi Pada 2022 populasi Neuter,
Anjing dan Kucing anjing dan Release) dan
Liar di Daerah kucing liar di Diskusi
Gunungsari, daerah
Lombok Barat Gunungsari
sembari edukasi Lombok Barat
terhadap masyarakat
tentang pentingnya
melakukan sterilisasi
dan kastrasi pada
hewan peliharaan
mereka
7 Program Sterilisasi 20 November Mengontrol TNR (Trap,
dan Kastrasi Pada 2022 populasi Neuter,
Anjing Liar di Kuta anjing liar di Release) dan
Mandalika sembari daerah Kuta Diskusi
edukasi terhadap Mandalika
masyarakat tentang
pentingnya
melakukan sterilisasi
dan kastrasi pada
hewan peliharaan
mereka
8 Talk Show Kontrol 23 November Masyarakat Diskusi
Populasi Hewan di 2022 sadar dan
Lombok peduli dengan
populasi
anjing dan
kucing liar di
Pulau Lombok
9 Program Sterilisasi 30 November Mengontrol TNR (Trap,
dan Kastrasi Anjing 2022 populasi Neuter,
dan Kucing Liar di anjing dan Release) dan
daerah Mataram kucing liar di Diskusi
sembari edukasi daerah
terhadap masyarakat Mataram
tentang pentingnya
melakukan sterilisasi
dan kastrasi pada
hewan peliharaan
mereka
10 Program Sterilisasi 10 Desember Mengontrol TNR (Trap,
dan Kastrasi Anjing 2022 populasi Neuter,
dan Kucing Liar di anjing dan Release) dan
Daerah Ampenan kucing liar di Diskusi
sembari edukasi daerah
terhadap masyarakat Ampenan
tentang pentingnya
melakukan sterilisasi
dan kastrasi pada
hewan peliharaan
mereka
11 Program Sterilisasi 17 Desember Mengontrol TNR (Trap,
dan Kastrasi Anjing 2022 populasi Neuter,
dan Kucing Liar di anjing dan Release) dan
Daerah Sengggi, kucing liar di Diskusi
Lombok Barat daerah
sembari edukasi Senggigi,
terhadap masyarakat Lombok Barat
tentang pentingnya
melakukan sterilisasi
dan kastrasi pada
hewan peliharaan
mereka

BAB V HASIL YANG DICAPAI


Berdasarkan program kerja KKN Mandiri di Lombok Animal Rescue, hasil pada
program kerja tersebut dapat dilalui melalui 3 aspek, yaitu input, proses dan output,
sebagai berikut:
1. Input
a. Program terealisasikan sesuai dengan rencana dan berjalan sesuai dengan
lancer
b. Setiap kegiatan yang dijalankan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Sasaran yang diperoleh sesuai dengan target

2. Proses
a. Kegiatan pada program kerja berjalan seusai dengan rencana
b. Pada saat program sterilisasi dan kastrasi ke desa - desa, masyarakat masih
merasa tidak perlu untuk melakukan sterilisasi dan kastrasi pada hewan
kesayangan mereka.
c. Pada saat program sterilisasi dan kastrasi ke desa – desa, masih banyak
hewan yang belum disterilisasi dan kastrasi
d. Pada saat melakukan talk show, masyarakat masih tidak ingin melakukan
sterilisasi dan kastrasi pada hewan kesayangan mereka dikarenakan merasa
kasihan.
e. Pada saat pembuatan proposal pembuatan shelter, pemerintah masih tidak
yakin untuk memkbangun shelter karena dianggap akan menghabiskan uang
yang banyak.

3. Output
a. Masyarakat lebih mengetahui manfaat sterilisasi dan kastrasi pada hewan
peliharaan
b. Masyarakat mulai mendaftarkan program sterilisasi di desa mereka.
c. Pemilik mulai mendaftarkan peliharaan mereka untuk dilakukan sterilisasi
dan kastrasi.
d. Pemerintah mulai tertarik untuk menganggarkan dananya dalam pembuatan
shelter dengan perencanaan dana yang tidak memberatkan.
BAB VI PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan program kerja yang KKN Mandiri Lombok Animal Rescue,
dapat disimpulkan bahwa masyarakat belum banyak mengetahui manfaat
melakukan sterilisasi dan kastrasi pada hewan kesayangan mereka. Hal ini dapat
dilihat dari sedikitnya kesadaran masyarakat dalam melakukan sterilisasi dan
kastrasi pada hewan yang mereka pelihara.
Selain itu peran pemerintah dalam menanggulangi over populasi hewan liar
dengan mengambil jalur pintas meracun anjing dan kucing sama sekali tidak
sesuai dengan kesrawan. Hal ini mengakibatkan masyarakat juga melakukan hal
sama dengan membuang anjing mereka untuk menanggulangi over populasi
hewan peliharaan mereka.
Edukasi yang rutin dilakukan secara berkala akan membantu pemerintah
serta masyarakat dalam mengkampanyekan sterilisasi dan kastrasi pada hewan
peliharaan. Hal ini mengakibatkan masyarakat lebih paham akan manfaat
melakukan control populasi.

2. Saran
Berdasarkan kegiatan pencegahan over populasi hewan liar yang
dilakukan KKN Mandiri Lombok Animal Rescue, disarankan kepada
pemerintah untuk mengambil peran dalam depopulasi sesuai dengan kesrawan.
Peran pemerintah diharapkan dapat menjadi contoh untuk masyarakat dengan
ikut membantu program LAR sterilisasi dan kastrasi anjing dan kucing. Dengan
begitu, over populasi di Lombok dapat dicegah bersama dan menciptakan
Lombok menjadi pulau bebas hewan liar dan penyakit zoonosis pun berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Hanif, A., Tulus, D., Amri, S. P. (2017) Castrate: Solusi Menekan Lekadan Populasi
Kucing Lokal. Jurnal Animal Walfare and Sustainable Community. Sumatra
Barat: Universitas Andalas
Rahmanullah, D. I. (2022) Perancangan Kampanye Sterilisasi Kucing Dengan
Metode TNR (Trap, Neuter, Release). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai