Laporan Pengontrolan Anjing LIar
Laporan Pengontrolan Anjing LIar
Disusun oleh:
Nama : Reditayan Putri Sekar L.
NIM : 61119043
Prodi : Pendidikan Kedokteran Hewan
Fakultas : Fakultas Kedokteran Hewan
Lokasi KKN Mandiri : Lombok Animal rescue – Mataram
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Mandiri ini skebagai pertanggungjawaban dari praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yang dilakukan selama 3 bulan di Yayasan Lombok Animal Rescue.
Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, yakni drh. Gde Sudiana selaku kepala klinik
Yayasan Lombok Animal Rescue, Bapak L. Hulfian, M.Pd selaku dosen pembimbing
lapangan, dan Ziki Apriantro selaku partner kelompok KKN Mandiri. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih atas kontribusi bantuan dalam berbagai bentuk.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini,
baik segi EBI, kosakata, tata bahsa, etika maupun isi. Maka dari itu, penulis sangat
mengharapkan nkritik dan saran seluas luasnya dari pembaca yang akan menjadi
masukan untuk kedepannya nanti.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................5
1. Analisis Situasi...................................................................................................5
2. Permasalahan Mitra............................................................................................6
BAB II SOLUSI PEMECAHAN MASALAH..............................................................7
BAB III METODE PELAKSAAN KEGIATAN..........................................................8
BAB IV JADWAL KEGIATAN...................................................................................9
BAB V HASIL YANG DICAPAI..............................................................................12
BAB VI PENUTUP.....................................................................................................13
1. Kesimpulan.......................................................................................................13
2. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
DOKUMENTASI........................................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi
a. Profil Mitra
Lombok Animal Rescue (LAR) merupakan organisasi non-profit yang
berdiri sejak tahun 2000. Sejak tahun itu, LAR berkomitmen untuk menolong
hewan-hewan terlantar yang terluka. Sudah sekitar ratusan puluhan hewan
diselamatkan tiap tahunnya, dan masih terus bertambah dikarenakan
kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya hidup berdampingan
dengan makhluk hidup lain.
LAR mengadakan edukasi untuk masyarakat tentang hewan, khususnya
anjing dan kucing. LAR lebih menargetkan edukasi kepada anak-anak yang
duduk di bangku Sekolah Dasar agar sejak kecil mereka dapat menyayangi
hewan dan tertanam hingga mereka dewasa. Diharapkan dengan begitu
kekerasan terhadap hewan dapat berkurang.
Selain itu LAR juga mengadakan program sterilisasi dan kastrasi gratis
pada anjing dan kuicng liar agar populasinya dapat terkontrol. Disamping itu,
sterilisasi dan kastrasi juga bertujuan agar tidak adanya eliminasi masal yang
kerap dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah.
2. Permasalahan Mitra
Lombok Animal Rescue (LAR) merupakan Yayasan non profit yang artinya
Yayasan ini tidak komersil atau mencari untung dalam menyelamatkan hewan,
sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan mengandalkan bantuan dari
masyarakat. Hal ini juga menjadi hambatan Ketika banyaknya anjing dan kucing
liar yang perlu dikontrol populasinya.
Ledakan populasi kucing dan anjing liar akan meningkatkan resiko penyakit baik
untuk hewan itu sendiri maupun lingkungan (Hanif dkk, 2017). Selain itu, populasi
yang tidak terkontrol juga akan meningkatkan resiko perlakukan yang tidak
memenuhi kesejahteraan hewan. Dari uraian permasalahan yang dihadapi, penulis
akan memberikan beberapa solusi. Yang pertama adalah dengan bekerja sama dengan
pemerintah terkait depopulasi hewan liar. Beberapa bulan belakangan ini, masyrakat
Lombok dikagetkan dengan program pemerintah tentang depopulasi hewan liar
dengan menggunakan racun. Tidak hanya masyarakat local, namun berita ini
terdengar hingga luar Pulau Lombok. Hal ini mengakibatkan banyak pecinta hewan,
baik dari Lombok maupun luar Lombok menyuarakan agar tidak dilakukannya
peracunan hewan liar tersebut. Hal tersebut dikarenakan tidak sesuai dengan
kesrawan dan dapat salah sasaran. Apalagi masyrakat biasa tidak mengandangkan
anjing dan kucing peliharaan mereka. Pemerintah diharapkan dapat menyediakan
tempat untuk membangun shelter agar hewan liar di Lombok memiliki tempat yang
layak dan tidak berkeliaran di jalan.
Melakukan program sterilisasi dan kastrasi dengan metode TNR (Trap, Neuter,
Release), (Rahmanullah, 2022). Dengan metode TNR akan memudahkan
pengontrolan populasi pada anjing di jalan. Shelter yang akan dibuat pasti memiliki
kapasitas yang tidak mungkin besar. Dengan populasi anjing Lombok yang sangat
besar, sangat mustahil dapat memasukkan semuanya ke dalam shelter. Hal ini
megakibatkan perlunya sterilisasi dan kastrasi dengan metode TNR agar seluruh
anjing di Pulau Lombok dapat terkontrol.
Selain itu, LAR juga harus mengadakan seminar/talk show terkait pentingnya
dilakukan steriliasi dan kastrasi. Tidak hanya untuk mengontrol populasi, sterilisasi
dan kastrasi juga berguna untuk mengontrol kesehatan hewan kesayangan mereka.
Selain itu, komitmen yang tinggi harus dipegang oleh para pemilik hewan agar para
pemilik tidak menyia-nyiakan hewan mereka.
BAB III METODE PELAKSAAN KEGIATAN
2. Proses
a. Kegiatan pada program kerja berjalan seusai dengan rencana
b. Pada saat program sterilisasi dan kastrasi ke desa - desa, masyarakat masih
merasa tidak perlu untuk melakukan sterilisasi dan kastrasi pada hewan
kesayangan mereka.
c. Pada saat program sterilisasi dan kastrasi ke desa – desa, masih banyak
hewan yang belum disterilisasi dan kastrasi
d. Pada saat melakukan talk show, masyarakat masih tidak ingin melakukan
sterilisasi dan kastrasi pada hewan kesayangan mereka dikarenakan merasa
kasihan.
e. Pada saat pembuatan proposal pembuatan shelter, pemerintah masih tidak
yakin untuk memkbangun shelter karena dianggap akan menghabiskan uang
yang banyak.
3. Output
a. Masyarakat lebih mengetahui manfaat sterilisasi dan kastrasi pada hewan
peliharaan
b. Masyarakat mulai mendaftarkan program sterilisasi di desa mereka.
c. Pemilik mulai mendaftarkan peliharaan mereka untuk dilakukan sterilisasi
dan kastrasi.
d. Pemerintah mulai tertarik untuk menganggarkan dananya dalam pembuatan
shelter dengan perencanaan dana yang tidak memberatkan.
BAB VI PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan program kerja yang KKN Mandiri Lombok Animal Rescue,
dapat disimpulkan bahwa masyarakat belum banyak mengetahui manfaat
melakukan sterilisasi dan kastrasi pada hewan kesayangan mereka. Hal ini dapat
dilihat dari sedikitnya kesadaran masyarakat dalam melakukan sterilisasi dan
kastrasi pada hewan yang mereka pelihara.
Selain itu peran pemerintah dalam menanggulangi over populasi hewan liar
dengan mengambil jalur pintas meracun anjing dan kucing sama sekali tidak
sesuai dengan kesrawan. Hal ini mengakibatkan masyarakat juga melakukan hal
sama dengan membuang anjing mereka untuk menanggulangi over populasi
hewan peliharaan mereka.
Edukasi yang rutin dilakukan secara berkala akan membantu pemerintah
serta masyarakat dalam mengkampanyekan sterilisasi dan kastrasi pada hewan
peliharaan. Hal ini mengakibatkan masyarakat lebih paham akan manfaat
melakukan control populasi.
2. Saran
Berdasarkan kegiatan pencegahan over populasi hewan liar yang
dilakukan KKN Mandiri Lombok Animal Rescue, disarankan kepada
pemerintah untuk mengambil peran dalam depopulasi sesuai dengan kesrawan.
Peran pemerintah diharapkan dapat menjadi contoh untuk masyarakat dengan
ikut membantu program LAR sterilisasi dan kastrasi anjing dan kucing. Dengan
begitu, over populasi di Lombok dapat dicegah bersama dan menciptakan
Lombok menjadi pulau bebas hewan liar dan penyakit zoonosis pun berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Hanif, A., Tulus, D., Amri, S. P. (2017) Castrate: Solusi Menekan Lekadan Populasi
Kucing Lokal. Jurnal Animal Walfare and Sustainable Community. Sumatra
Barat: Universitas Andalas
Rahmanullah, D. I. (2022) Perancangan Kampanye Sterilisasi Kucing Dengan
Metode TNR (Trap, Neuter, Release). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
DOKUMENTASI