Sken B Blok 9 (IPE)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Skenario B Blok IX Angkatan 2021

Sasaran Pembelajaran
Melalui skenario ini, Mahasiswa mampu untuk:
1. Menjelaskan kolaborasi peran dokter-perawat pada pasien osteomyelitis

“Jatuh Dari Sepeda”

Dencik, anak berusia 8 tahun dibawa ke IGD RSMP dengan keluhan utama nyeri, bengkak dan tidak bisa
menggerakkan tungkai kanan bawah sejak 2 minggu yang lalu. Kemudian keluhan tersebut disertai dengan
adanya luka sebanyak 3 buah di daerah tulang kering bagian atas yang mengeluarkan nanah yang banyak.
Tiga bulan yang lalu, Dencik terjatuh saat bermain sepeda dan tungkai kanan bawah membentur aspal
sehingga mengalami luka, bengkak dan nyeri di tungkai kanan bawah tersebut. Oleh orangtuanya luka dirawat
kemudian Dencik dibawa ke dukun urut dan diurut, keluhan tidak berkurang, bengkak dan nyeri bertambah.
Dua bulan yang lalu, Dencik dibawa kembali ke dukun urut yang lain, selain diurut, Dencik juga diberi
ramuan yang ditutup dengan daun dan diikat di tungkai kanan bawahnya. Selanjutnya karena tidak ada
perubahan, bengkak masih tetap, satu bulan yang lalu, Dencik dibawa ke dukun urut yang lain, diurut kembali,
bengkak tidak berkurang bahkan sekarang terdapat luka yang mengeluarkan nanah.
Dokter dan perawat langsung melakukan tatalaksana awal berupa pembersihan dan perawatan luka
kepada pasien Dencik. Pasien berteriak kesakitan namun dokter dan perawatan tetap melakukan pembersihan dan
perawatan luka tersebut.

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum:
Kesadaran kompos mentis; frekuensi pernafasan 26 x/menit; denyut nadi 102 x/menit; isi dan tegangan cukup;
tekanan darah 100/70 mmHg; temperatur 38,0° C. VAS (skala nyeri)= 6

Keadaan spesifik:
TB: 110 cm, BB: 25 kg
Kepala: konjungtiva pucat (+), sklera tidak kuning
Thoraks: jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen: datar, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas bawah: regio cruris dekstra
Look :
- Asimetris, bengkak, deformitas (+)
- Fistula 3 buah mengeluarkan pus (+)
- Luka terbuka (-), perdarahan aktif (-)
Feel : Nyeri tekan (+), krepitasi (-), teraba tegang pada kulit regio proksimal cruris anterior dekstra.
Move (ROM): (Aktif) nyeri saat ekstremitas inferior dekstra digerakkan oleh Dencik.
(Pasif) pergerakkan sendi sulit dinilai karena sakit.
Pulsasi arteri dorsalis pedis (+)
Ekstremitas bawah sinistra: dalam batas normal

Pemeriksaan penunjang:
Laboratorium darah: Hb: 9,5 gr%, Leukosit 16.000 /mm3

Diberikan pada tutorial pertemuan kedua:


Pemeriksaan Radiologi: Foto cruris dekstra AP dan lateral: tidak tampak fraktur, tampak pembengkakan jaringan
lunak, tampak involucrum dan squester pada daerah tibia, fibula intak.
I. Klarifikasi Istilah
1. Bengkak 9. Pulsasi arteri dorsalis pedis
2. Nyeri 10. Krepitasi
3. Tidak bisa menggerakkan tungkai 11. ROM
4. Asimetris 12. Look
5. Deformitas 13. Feel
6. Pus 14. Cruris
7. Fistula 15. VAS
8. Nyeri tekan

Catatan : Mahasiswa FK dan Mahasiswa IKesT membahas hal yang sama pada masalah berikut.

Dokter dan perawat langsung melakukan tatalaksana awal berupa pembersihan dan perawatan luka
kepada pasien Dencik. Pasien berteriak kesakitan namun dokter dan perawatan tetap melakukan
pembersihan dan perawatan luka tersebut.
a. Apakah tatalaksana awal yang dilakukan dokter dan perawat sudah tepat?
b. Apa makna pasien berteriak kesakitan? (hal ini menunjukkan bahwa nyeri yang dirasakan dencik
belum diatasi)
c. Apa yang seharusnya yang dilakukan terlebih dahulu oleh dokter dan perawat pada pasien yang
mengalami luka kronis seperti pada kasus? (pemasangan IVFD dan pemberian analgetic)
d. Bagaimana seharusnya peran dokter dalam tatalaksana awal pembersihan dan perawatan luka
kepada pasien Dencik? (Debridement dan irigasi dan dilusi)
e. Bagaimana seharusnya peran perawat dalam tatalaksana awal pembersihan dan perawatan luka
kepada pasien Dencik? (perawatan luka)

II. Hipotesis dan Kerangka Konsep (Pada skenario ini ada 2 hipotesis dan kerangka konsep)
Hipotesis
Dencik, anak 8 tahun mengalami nyeri, bengkak, tidak dapat menggerakkan tungkai kanan bawah dan
terdapat fistula dengan nanah karena mengalami osteomyelitis kronis regio cruris dekstra.

IPE
Pasien Berteriak kesakitan karena dokter dan perawat belum melakukan penatalaksanaan awal berupa
anastesi lokal dan analgetik pada pasien sebelum pembersihan dan perawatan luka.

Kerangka Konsep
Trauma mekanik regio cruris dekstra kerusakan jaringan lunak  terjadi bengkak dan nyeri + diurut dan
diberi ramuan Infeksiterbentuk fistula dengan nanah  osteomyelitis kronis regio cruris dekstra.

IPE
Pasien dengan riwayat Trauma  Luka di region cruris (nyeri(+), edema (+) , Fistula(+), Pus (+)) 
pembesihan dan perawatan luka oleh dokter dan perawat tanpa anestesi local dan pemberian analgetik
(kolaborasi peran dokter-perawat tidak optimal)  pasien berteriak kesakitan

Anda mungkin juga menyukai