Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan suatu pedoman dasar untuk melaksanakan suatu
pekerjaan dapat dikatakan sudah cukup jelas, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan.
Kerangka Acuan Kerja ini dijelaskan secara rinci mengenai latar belakang, maksud dan
tujuan, ruang lingkup pekerjaan, tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan dan produk yang harus di serahkan. Kejelasan KAK ini di perkuat dengan
adanya Anwijzing yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara.
Setelah mempelajari dengan seksama isi yang tercantum dalam kerangka acuan kerja,
konsultan memahami bahwa waktu yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
adalah 120 ( seratus dua puluh) hari kalender. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil
yang optimal, maka sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan diperlukan adanya
kejelasan dan kesepahaman antara pihak Pemberi Pekerjaan dengan pihak Konsultan
dalam mengimplementasikan Kerangka Acuan Kerja tersebut.
Secara umum kegiatan Penyusunan Masterplan Air Minum di Kabupaten Subang ini
merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Subang dalam upaya memenuhi kebutuhan air
bersih bagi masyarakat dengan menyusun rencana pengembangan SPAM di daerahnya.
Kerangka Acuan Kerja sudah menggambarkan dengan cukup jelas latar belakang
permasalahan, maksud dan tujuan, serta lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Untuk mendapatkan kejelasan dan kesepahaman tersebut, maka dengan ini kami
sampaikan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja seperti diuraikan
dibawah ini.
4.1
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
pekerjaan yang diperlukan mulai dari persiapan, survey lapangan, evaluasi/analisis dan
perhitungan-perhitungan sampai dengan koordinasi/presentasi dan pelaporan yang
diperlukan.
Penyediaan air minum adalah kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi oleh
Pemerintah Pusat dan Daerah. Ketersediaan air minum ini menjadi salah satu tolak ukur
tingkat kesehatan yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan dan produktifitas
masyarakat. Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air minum menjadi salah
satu prioritas dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat suatu daerah, dimana
Pemerintah Daerah berkewajiban memenuhi kebutuhan akan air minum dengan
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Salah satu target Millenium Development Goals (MDG’s) yang dicetuskan pada tahun
2000 oleh PBB adalah pengurangan setengah dari jumlah penduduk bumi yang belum
memiliki akses yang layak terhadap air minum, dan untuk mencapai universal akses
100% air minum, 0% Permukiman Kumuh, 100% Stop BABS pada tahun 2019. Hal ini
sangat penting karena air minum sangat dibutuhkan dalam rangka pembangunan yang
berkelanjutan terkait dengan ketahanan sosial, derajat kesehatan dan pengurangan
tingkat kemiskinan. Pelayanan air minum sendiri merupakan salah satu sektor yang saat
ini menjadi prioritas pemerintah karena terkait dengan peningkatan pelayanan sektor
lainnya, diantaranya ialah sektor sanitasi. Salah satu upaya dalam pencapaian target
pelayanan dibidang sanitasi adalah terpenuhinya kebutuhan dasar air minum masyarakat.
Hingga sekarang program pengembangan sarana dan prasarana air minum di Kabupaten
Subang belum dilaksanakan secara maksimal disebabkan oleh kondisi geografi, geologi,
topografi, terbatasnya sumber air baku yang ada. Oleh karena itu dibutuhkan konsep
dasar yang kuat guna menjamin ketersediaan air minum bagi masyarakat sesuai dengan
kondisi daerah. Master Plan Air Minum merupakan jawaban bagi pengembangan sistem
penyediaan air minum di daerah, walaupun sebelumnya telah disusun Dokumen Master
Plan Air Minum, namun perlu disesuaikan dengan petunjuk teknis Master Plan Air Minum
berdasarkan Permen PUPR 27/2016.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat, langkah pertama sebelum
pembangunan dan atau pengembangan infrastruktur seperti instalasi pengolahan sampai
pada jaringan distribusi dan perpipaan adalah pemetaan dan pengintegrasian potensi dan
kebutuhan dalam suatu masterplan atau rencana induk yang menjadi dasar perencanaan
dan pembangunan selanjutnya. Rencana induk ini berupa suatu sebagaimana tercantum
4.2
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
pada PP 122 tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk memenuhi
kebutuhan air minum masyarakat di wilayahnya merupakan wewenang dan tanggung
jawab pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah dan pemerintah propinsi dapat
memfasilitasi kegiatan pengembangan SPAM sesuai kewenangannya. Secara lebih jelas
wewenang pemerintah dalam kaitannya dengan pengembangan SPAM adalah
memfasilitasi pemenuhan air baku dan bantuan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan
SPAM.
Dilihat dari potensi sumber air baku yang ada seharusnya masih terjadi idle capacity dan
masih dimungkinkan untuk dilakukan perluasan jaringan ataupun penambahan
sambungan. Pada kenyataannya hampir diseluruh sambungan yang ada, sistem air tidak
berjalan secara kontinyu. Ini membuktikan ada yang tidak tepat dalam pelaksanaan
sistem penyediaan air minum yang ada ataupun kebocoran baik teknis/administrasi yang
berlebihan atau tidak tercatat. Untuk itu diperlukan adanya review terhadap kondisi
eksisting sistem penyediaan air minum yang ada di Kabupaten Subang sekaligus juga
untuk mendata kembali kapasitas produksi dan kapasitas dari masing-masing sumber
airbaku yang dimanfaatkan. Di dalam review ini sekaligus juga dilakukan perencanaan
sampai tahun 2033 dengan berdasarkan pada pertumbuhan penduduk.
Penjelasan tentang maksud dan tujuan pekerjaan Penyusunan Masterplan Air Minum di
Kabupaten Subang sudah cukup jelas dan terperinci dijelaskan didalam Kerangka Acuan
Kerja. Yaitu:
4.3
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
5. Mengoptimalkan Dokumen MASTER PLAN AIR MINUM yang telah ada sesuai
dengan Juknis MASTER PLAN AIR MINUM berdasarkan Permen PU no 27 Tahun
2016 untuk mempersiapkan kegiatan pembangunan pengembangan jaringan pipa
transmisi dan distribusi di Kabupaten Subang melalui suatu kajian dan analisa
yang mendalam terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam peningkatan
pelayanan air minum dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan azas
keberlanjutan.
Penjelasan Mengenai Nama Organisasi Pengguna Jasa Sudah Cukup Jelas. Pengguna jasa
untuk kegiatan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang bertindak untuk dan
atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Subang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Subang.
Penjelasan Mengenai Sumber Jasa Sudah Cukup Jelas. Biaya pelaksanaan kegiatan ini
bersumber dari dana APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2019
dengan nilai Rp. 450.000.000,- termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berlaku
Penjelasan Mengenai Sumber Jasa Sudah Cukup Jelas dan sudah di lampirkan konsultan
dalam dokumen kualifikasi.
4.4
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
1. SIUJK
2. SBU (KL-401 Jasa Konsultansi Lingkungan) Dan Konsultansi Spesialis Sub Bidang
Jasa Survey Pembuatan Peta (SP 304)
3. Memiliki tanda daftar perusaan
4. Memiliki NPWP
5. Telah melunasi kewajiban Pajak Tahunan terakhir (Tahun 2018 Tahunan)
6. Yang bersangkutan dan manejemen tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit dan kegiatan usahanya tidak sedang di hentikan.
7. Tidak termasuk daftar hitam
8. Pengalaman pekerjaan yang serupa berdasarkan jenis pekerjaan, kompleksitas,
metologi, teknologi atau karakteristik lainnya yang bisa menggambarkan
kesamaan, paling kurang 2 pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir.
9. Mempunyai atau menguasai Tempat Usaha/kantor dengan alamat yang jelas
sesuai domisili.
Ruang lingkup wilayah pekerjaan penyusunan MASTER PLAN AIR MINUM di Kabupaten
Subang adalah wilayah administrasi Kabupaten Subang.
4.5
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
Dokumen RT RW
4.6
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
Data dan peta gambaran umum hidrologi, sumber air, topografi, klimatografi,
fisiografi dan geologi.
Data curah hujan dan tangkapan air.
Penggunaan lahan dan rencana tata guna lahan.
Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran, penduduk dan
kepadatan.
Data sosial ekonomi–karakteristik wilayah dan kependudukan ditinjau dari
aspek sosial, ekonomi dan budaya
Data kesehatan–kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan
Sarana dan prasarana kota yang ada (infrastruktur):
2. Melakukan evaluasi kondisi wilayah perencanaan, yang bertujuan untuk
mengetahui karakter, fungsi strategis dan konteks wilayah perencanaan dalam
lingkup regional dan nasional.
3. Melakukan evaluasi terhadap kondisi eksisting , sistem spam perpipaan dan non
perpipaan.
1) Untuk spam perpipaan meliputi :
Aspek Teknis : meliputi semua komponen spam, dimulai dari unit air baku,
sistem produksi/pengolahan, transmisi, distribusi utama sampai area
pelayanan
Aspek Non Teknis : meliputi aspek pembiayaan dan kelembagaan lembaga
pengelolan
Spam non perpipaan
4. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan SPAM meliputi,
antara lain :
1) Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada
2) Kinerja pelayanan
3) Tingkat kebocoran
4) Jumlah langganan tunggu atau potensial
5) Adanya kapasitas belum dimanfaatkan (iddle capacity)
6) Kebutuhan penyambung jaringan distribusi dan/atau kapasitas pengolahan
7) Analisis interkoneksi dan distribusi cakupan pelayanan bedasarkan zoning/area
8) Analisis system koneksi
9) Rencana optimalisasi Sumber dan SPAM untuk proyeksi kebutuhan di masa
mendatang
4.7
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
4.8
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
Selain tugas yang tercantum dalam uraian lingkup kegiatan di atas, Tim Penyusun juga
melaksanakan tugas‐tugas lain yang diminta oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
disampaikan dalam notulen rapat pembahasan oleh Tim Teknis yang ditunjuk.
Penjelasan mengenai Keluaran dari pekerjaan ini sudah cukup jelas, yaitu :
a. Indikator Keluaran
Rencana Umum
4.9
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
b. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah Buku Laporan dan Album
Peta MASTER PLAN AIR MINUM Kabupaten Subang Berbasis GIS.
c. Metode Pelaksanaan
Metodologi kerja yang akan dilakukan dalam kegiatan Penyusunan Master Plan
Air Minum ini meliputi :
• Kajian kepustakaan
• Survei sosial‐ekonomi
d. Tahapan Pelaksanaan
4.10
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
4) Dari sumber air baku yang ada, disusun skala prioritas penggunaan sumber
air tersebut, dan harus sudah mendapat izin tertulis (SIPA/surat izin
pemakaian air) dari instansi terkait. Kebutuhan kapasitas air baku untuk
menentukan rencana alokasi air baku untuk SPAM yang direncanakan.
Kebutuhan kapasitas sumber air baku ditentukan berdasarkan proyeksi
kebutuhan air.
e. Tahapan Pelaporan
• Laporan Pendahuluan
• Laporan Antara
4.11
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
• Laporan Akhir
Soft Copy
• Album Peta
4.12
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
Tenaga ahli dan tenaga penunjang yang diminta didalam Kerangka Acuan Kerja dan
kualifikasinya sudah cukup sesuai dengan kebutuhan langkah-langkah pekerjaan yang
harus ditempuh dalam Perencanaan.
1.
10
11
4.13
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
Sebagai tenaga Ahli Sipil Sumber Daya Air betugas untuk mengkaji teknik
penyiapan dan teknik pengenyiapan air baku.
Sebagai tenaga Ahli Lingkungan betugas untuk mengkaji penyediaan Air minum
yang berkelanjutan.
4. Ahli Geodesi
Sebagai tenaga Ahli Geodesi betugas untuk memetakan distribusi jaringan air
minum secara GIS
4.14
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
6. Ahli Ekonomi
4.15
JASA KONSULTANSI MASTER PLAN AIR MINUM DI KABUPATEN SUBANG
Kebutuhan akan daya dukung personil dan fasilitas pendukung dari PPK guna
mensukseskan Pekerjaan ini cukup krusial. Karena selain tidak semua kebutuhan fasilitas
pendukung dan personil dianggarkan di dokumen penawaran biaya, pertimbangan lain
juga memudahkan untuk mengkoordinasikan dan mengefisienkan melaksanakan
kegiatan.
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pejabat Pembuat komitmen yang dapat digunakan
dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak
sebagai pengawas atau pendamping, atau project officer (PO) dalam rangka
pelaksanaan jasa konsultasi.
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
4.16