Anda di halaman 1dari 173

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

TALKING STICK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP


MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA INSAN MADANI BOARDING
SCHOOL KOTA JAMBI

SKRIPSI

Oleh

AMELYA PERMATA SARI


TM. 161270

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
TALKING STICK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA INSAN MADANI BOARDING
SCHOOL KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan

Oleh

AMELYA PERMATA SARI


TM. 161270

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020

i
ii
iii
iv
v
PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur atas nikmat dan karunia dari Allah
SWT. Yang selalu membanjiri disetiap waktu dan meyakini bahwa
skripsi ini merupakan salah satu dari sekian banyak nikmat yang telah
Allah berikan kepada penulis. Karya sederhana ini penulis
persembahkan kepada:
1. Ayahanda Awalludin, S.H dan Ibunda Rohima. Terimakasih
atas pengorbanan dan do’a-do’a yang selalu dipanjatkan
tanpa henti untukku.
2. Saudara kandungku, Ririn Angraini, S.Si, Arief Rahman dan
Ahmad Abu Musa Al-Asy’ari yang telah memberikan
dukungan semangat selama menyelesaikan skripsi ini.
3. Semua keluargaku yang selalu memberikan motivasi. untuk
orang-orang spesial yang terus hadir memberikan semangat
dalam proses perkuliahan hingga akhirnya menyelesaikan
skripsi ini.
4. Sahabat-sahabat Seperjuangan Skrip-shitku dan teman-teman
Program Studi Tadris Matematika Angkatan 2016 serta
Orang-orang Muslim yang Mencintai Ilmu Pengetahuan.

vi
MOTTO

ْ‫ف خُلِقَت‬
َ ْ‫ن إِلَى الْإِ ِبلِ كَي‬
َ ‫أَفَلَا يَنظُرُو‬
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
diciptakan. (QS. Al-Ghasyiyah(88): 17).

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan


rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis terutama dalam rangka menyelesaikan
tugas akhir ini. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun dan membawa manusia dari zaman
jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Matematika pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian tugas akhir ini mendapat banyak masukan-
masukan maupun arahan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama dari dosen
pembimbing dan rekan-rekan peneliti lainnya, untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Bapak Prof, Dr, H. Su’adi Asyari, MA, Ph.d Rektor UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi serta Wakil Rektor I, Wakil Rektor II danWakil Rektor III
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
2. Ibu Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd selaku Ketua Prodi Tadris Matematika Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Ali Murtadlo MS, M.Ag selaku Sekretaris Prodi Tadris Matematika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Dosen di Lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi
6. Seluruh Karyawan di Lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Drs. H. Husni El Hilali, M.Pd Dosen Pembimbing I dan Bapak
Hendra Bestari, S.Si, M.Pd selaku dosen Pembimbing II yang telah

viii
ix
ABSTRACK

Name : Amelya Permata Sari


Department : Tadris Mathematics Study Program
Thesis Title : Effect of Application of Talking Stick Learning Model on Mathematical
Understanding Ability of Secondary School Students Insan Madani
Boarding School Jambi City

This thesis discusses the influence of the application of the Talking Stick learning
model to the ability of students to understand mathematical concepts in Insan Madani
Boarding School Jambi City. This research was conducted with the Quasi Experimental
Design treatment, with the Postest-Only Control Design that is two groups, each
randomly selected. From the data described an average value of the experimental group
was found and the standard deviation was 10.45 while the average control group was 55.5
and the standard deviation was 10.30. The results of the analysis were found with Direct
Intraction t_count = 77.90 and after comparing between t_count with t_table at a
significant level of 5% or a significant level of 1% or 2.04 <77.90> 2.75. The alternative
hypothesis (H_a) is accepted. It means that there is a difference between the Talking Stick
learning model in the ability to understand the mathematical concepts of students in the
junior high school Insan Madani Boarding School, Jambi City. The influence of the
application of the Talking Stick learning model by using the Phi correlation test with a df
of 30, obtained r_tabel at a significance level of 5%, = 0.349 and at a significance level of
1%, = 0.449. While φ = 0.5636. Therefore 0.349 <0.5636> 0.449. then H_oditolak means
that there is a significant influence between the score of students' understanding ability in
the mathematical concept of the experimental class and the control class.

Keywords: Mathematical Concept Understanding Ability, Talking Stick Model

x
ABSTRAK

Nama : Amelya Permata Sari


Jurusan : Program Studi Tadris Matematika
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Sekolah
Menengah Pertama Insan Madani Boarding School Kota Jambi

Skripsi ini membahas tentang pengaruh penerapan model pembelajaran Talking


stick terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di Sekolah Menengah
Pertama Insan Madani Boarding School Kota Jambi. Teknik pengumpulan data di
penelitian ini melalui observasi dan tes, Penelitian ini dilakukan dengan perlakuan Quasi
Experimental Design, dengan desain Postest-Only Control Design yaitu terdapat dua
kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Dari data yang dideskripsikan
ditemui nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 74 dan standar deviasinya 10,45
sedangkan rata-rata kelompok kontrol sebesar 55,5 dan sandar deviasinya 10,30. Hasil
analisis di temui dengan Direct Intraction dan setelah membandingkan
antara dengan pada taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1%
atau . Hipotesis alternatif ( ) diterima Berarti terdapat
perbedaan antara model pembelajaran Talking Stick dalam kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa di Sekolah menengah pertama Insan Madani Boarding School
Kota Jambi. Besar pengaruh penerapan model pembelajaran Talking Stick dengan
menggunakan uji korelasi Phi dengan df sebesar 30, diperoleh pada taraf
signifikansi 5%, = 0,349 dan pada taraf signifikansi 1%, = 0,449. Sedangkan = 0,5636.
Dengan demikian 0,349 < 0,5636 > 0,449. maka ditolak artinya ada pengaruh yang
signifikan antara skor kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol.

Kata Kunci : Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis, Model Talking Stick

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii


NOTA DINAS ........................................................................................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi
MOTTO .................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii
ABSTRACK ........................................................................................................... x
ABSTRAK ................................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFATAR TABEL................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ . xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................... 6
C. Batasan Masalah ......................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
E. Tujan dan Kegunaan Penelitian .................................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik ....................................................................................... 9
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 26
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 30
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................... 32
B. Pendekatan dan Desain Penelitian .............................................................. 32
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel................................................. 33

xii
D. Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian ................................................ 34
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 35
F. Sumber Data ............................................................................................... 40
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 41
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 42
I. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 48
B. Uji Hipotesis ............................................................................................... 54
C. Korelasi Phi ................................................................................................ 58
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 62
B. Saran .......................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 64
LAMPIRAN – LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) ................................... 14
Tabel 2 Jumlah peserta didik kelas VII Sekolah Menengah Pertama Insan Madani School
Kota Jambi .............................................................................................................. 33
Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen ................................................................................................. 37
Tabel 4 Rubrik Penilaian Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ............................. 37
Tabel 5 Jadwal Mata Pelajaran Matematika SMP Insan Madani Boarding School Jambi ... 47
Tabel 6 Kemampuan Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................. 49
Tabel 7 Perhitungan untuk Memperoleh Mean dan SD dari data ........................................ 50
Tabel 8 Skor Postest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................................................ 53
Tabel 9 Nilai Hasil Ulangan Siswa Kelas VII A ................................................................. 64
Tabel 10 Uji Normalitas VII A ............................................................................................. 65
Tabel 11 Nilai Hasil Ulangan Siswa Kelas VII B ................................................................ 66
Tabel 12 Uji Normalitas VII B ............................................................................................. 67
Tabel 13 Data Nilai Ulangan Harian Kelas VII A dan VII B ............................................... 69
Tabel 14 Skor perhitungan Nilai Ulangan Harian Kelas VII ................................................ 70
Tabel 15 Ujian Homogenitas Dengan Varians Terbesar Di Banding Dengan Varians
terkecil .................................................................................................................... 71
Tabel 16 Uji Normalitas Sampel Kelompok Eksperimen ..................................................... 73
Tabel 17 Uji Normalitas Sampel Kelompok Kontrol ........................................................... 74
Tabel 18 Skor Postest Kelompok Eksperimen (X) dan kelompok Kontrol (Y) ................... 76
Tabel 19 Ujian Homogenitas Dengan Varians Terbesar Di Banding Dengan Varians
terkecil ..................................................................................................................... 77

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Observasi Awal ................................................................................................... 3
Gambar 2............................................................................................................................... 25
Gambar 3. Arah Korelasi ...................................................................................................... 25
Gambar 4. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 31
Gambar 5. Postest Only Control Group Design .................................................................. 33
Gambar 6. Skor Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII A ............. 65
Gambar 7. Skor Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII B ............. 67

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Uji Normalitas Data Populasi.................................................................. 64


Lampiran II : Uji Homogenitas Data Populasi .............................................................. 69
Lampiran III : Uji Normalitas Data Sampel ................................................................... 73
Lampiran IV : Uji Homogenitas Data Sampel ............................................................... 76
Lampiran V : Kisi-Kisi Instrumen dan Rubrik Penelitian ............................................ 79
Lampiran V : RPP Kelas Eksperimen .......................................................................... 84
Lampiran VII : Soal Postest Pemahaman Konsep .......................................................... 108
Lampiran VIII : Kunci Jawaban Soal Postest Pemahaman Konsep ............................... 110
Lampiran IX : RPP Kelas Kontrol ................................................................................ 114
Lampiran X : Daftar Rekapitulasi Nilai Observasi ...................................................... 138
Lampiran XI : Rekapitulasi nilai Postest ...................................................................... 139
Lampiran XII : Lembar Kerja Siswa.............................................................................. 141
Lampiran XIII : Dokumentasi ......................................................................................... 145

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pada umumnya berperan penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia karena di dalam pendidikan tidak hanya terjadi
proses transformasi ilmu pengetahuan, Tetapi juga proses transformasi sikap,
norma, keterampilan, dan proses transformasi budaya pada generasi masa
depan, sehingga dengan pendidikan diharapkan menghasilkan pribadi yang
cerdas, terampil, berakhlak dan bisa menghargai nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku di masyarakat.
“Pembelajaran tidak diartikan sebagai sesuatu yang statis, melainkan suatu
konsep yang bisa berkembang seirama dengan tuntutan kebutuhan hasil
pendidikan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang
melekat pada wujud pengembangan kualitas sumber daya manusia”.
(Martinies Yamin & Maisah, 2013, hlm.164). Pendidikan formal di Indonesia
dilaksanakan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT).
“Pendidikan dalam arti luas dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan
metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan”.
(Muhibbin Syah, 2008, hlm. 10).
Proses belajar di sekolah dibekali dengan beberapa bentuk pengetahuan
yang diajarkan melalui mata pelajaran diantaranya mata pelajaran
matematika. Keberadaan mata pelajaran matematika diperlukan oleh ilmu
pengetahuan lain sebagai landasan berpikir dan pengembangan konsep.
Dengan belajar matematika seseorang mempunyai sikap dan kebiasaan
berpikir kritis, logis, dan sistematis. Mengingat begitu besarnya manfaat
mempelajari matematika, tidak berlebihan jika peneliti berharap agar siswa
mempunyai pemahaman yang baik terhadap matematika.

1
2

Materi matematika dipelajari siswa bersifat abstrak membuat siswa


sebagai subjek yang mempelajari matematika membutuhkan kemampuan-
kemampuan matematika untuk mempermudah memahami materi matematika.
Kemampuan-kemampuan matematika yang dibutuhkan siswa salah satunya
kemampuan pemahaman konsep terhadap materi matematika.
Memahami konsep matematika, yaitu menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat,
efisien dan tepat dalam pemecahan masalah. Menggunakan penalaran pada
pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
pemecahan masalah yang dilakukan siswa meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Mengkomunikasikan gagasan dengan
simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dlam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin, perhatian dan minat dalam mempelajari
matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Pemahaman konsep matematika merupakan suatu dasar untuk melanjutkan
ke materi pokok yang lainnya. Apabila seorang siswa tidak memahami
konsep dasar dalam proses pembelajaran matematika, maka untuk tahap
selanjutnya akan mengalami kesulitan, karena dalam pembelajaran
matematika, materi yang satu dengan materi yang lainnya saling berkaitan
dan berkelanjutan. Dalam memahami konsep matematika hendaknya
dipahami secara sistematis agar tujuan dari pemahaman konsep matematika
itu sendiri dapat tercapai.
Pemahaman secara umum adalah suatu cara yang sistematis dalam
memahami dan mengemukakan tentang sesuatu yang diperolehnya.
Pemahaman konsep adalah kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak yang
ditunjukan oleh siswa dalam memahami definisi, pengertian, ciri khusus,
hakikat dan inti/isi dari materi. Pemahaman konsep merupakan suatu aspek
3

yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Dengan memahami


konsep siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi
pembelajaran. Namun kenyataan secara praktisnya banyak siswa yang hanya
menghafal rumus tanpa memahami konsep sehingga mereka mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan. Ketika siswa
menyelesaikan suatu masalah haruslah paham tentang konsep mana yang
harus digunakan. Namun kenyataan dilapangan menunjukan masih terdapat
siswa yang kurang paham terhadap konsep dari materi yang dipelajari dan
berakibat terhadap rendahnya hasil belajar mereka.
Kemampuan untuk memahami suatu konsep dalam matematika dipandang
sulit oleh siswa. Kesulitan ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya:
1. siswa tidak dapat membuat contoh lain dari konsep yang telah diberikan
oleh guru. Padahal sebelumnya guru telah memberikan contoh dalam
materi tersebut dan siswa bisa menyelesaikannya dengan benar.
2. Guru memberikan contoh yang sedikit berbeda dari contoh sebelumnya,
tetapi masih dalam materi yang sama.
3. Kenyataannya siswa masih belum bisa menyelesaiknnya dengan baik.
Selain sulit dalam memberikan contoh dan non contoh dari suatu
konsep, siswa juga sulit dalam mengkaitkan materi yang satu dengan
materi yang lainnya.

Disisi lain berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 10


Februari 2020 terlihat bahwa:
1. Proses penyajian materi yang dilakukan guru kurang menarik perhatian
siswa.
2. Perlakuan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kurang
adanya variasi dan hanya menggunakan strategi pembelajaran langsung.
3. Siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran karena
pembelajaran masih berpusat pada guru,
4. Beberapa siswa sering terlihat tidur di kelas dan cenderung pasif karena
hanya menerima apa yang disampaikan guru tanpa ada pertanyaan atau
memberikan jawaban terhadap materi yang disampaikan.
4

5. Siswa sering salah dalam memahami konsep-konsep matematika yang


mengakibatkan kesalahan dalam pengertian dasar sampai tingkat yang
lebih tinggi. Hal ini terjadi karena matematika merupakan ilmu
pengetahuan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Proses pembelajaran matematika yang ideal seharusnya dilakukan secara
menarik dengan berbagai strategi agar tercipta suasana belajar yang
menyenangkan, menimbulkan rasa ingin tahu siswa dan dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam mempelajari matematika. Untuk itu perlu strategi
untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan menarik
perhatian siswa agar lebih aktif dalam mempelajari matematika. Didapat
kenyataan bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Insan Madani Boarding School Kota Jambi masih rendah,
hal ini terlihat dari nilai rata-rata hasil ulangan siswa masih dibawah KKM
yaitu 68. Dan selama mengikuti proses pembelajaran siswa masih sukar
memahami materi pembelajaran, hal ini dikatakan langsung oleh guru
matematika kelas VII.
Cara yang di tempuh dalam mengatasi masalah diatas, menurut peneliti
adalah dengan mengoptimalkan cara penyampaian materi agar siswa lebih
tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran dengan cara menggunakan
model yang sesuai dan dapat merangsang siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran. strategi belajar aktif diprediksikan dapat meningkatkan
pemahaman konsep belajar matematis siswa, diantaranya model pembelajaran
coorperative learning tipe Talking Stick merupakan pembelajaran kelompok
dengan bantuan tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru
setelah siswa mempelajari materi pokoknya, setelah itu kegiatan tersebut
diulangi sampai semua kelompok mendapatkan gilirannya. Proses belajar
melalui model ini juga menuntut siswa untuk bekerjasama dan dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan
cara menyenangkan.
Penerapan model pembelajaran Talking Stick diharapkan dapat
menimbulkan minat siswa terhadap pembelajaran matematika dan
5

meningkatkan pemahaman konsep mereka terhadap pembelajaran


matematika. Berdasarkan Ketimpangan masalah yang di uraikan diatas maka
peneliti bermaksud melakukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Terhadap Pemahaman
Konsep Matematis Siswa di Sekolah Menengah Pertama Insan Madani
Boarding School Kota Jambi”
6

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran dikelas berpusat pada guru sehingga siswa kurang
termotivasi untuk berprestasi dalam pelajaran matematika karna tidak
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.
2. Penggunaan model dalam proses pembelajaran langsung atau Direct
Interaction masih kurang optimal terhadap pembelajaran mata pelajaran
matematika sehingga dalam pemahaman konsep matematika siswa
bermasalah.
3. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa masih relatif rendah,
hal ini ditemui banyak siswa yang belum dapat mengerjakan soal
berkaitan dengan pemahaman konsep dengan baik.

C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti dan supaya
pembahasan lebih terfokus dan tidak menyimpang dari pokok masalah yang
ingin diketahui kepastiannya maka peneliti perlu membatasi kajian penelitian
ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah Talking Stick pada kelas
eksperimen dan model pembelajaran langsung (direct intruction) pada
kelas kontrol atau yang biasa dilakukan oleh guru.
2. Kemampuan yang diukur adalah kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa dengan pokok bahasan Aritmetika Sosial
3. Penelitian dilakukan di kelas VII pada semester genap tahun pelajaran
2019/2020 yang terdiri dari 2 kelas (VII.A, VII.B) di Sekolah
Menengah Pertama Insan Madani Boarding School Kota Jambi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, rumusan masalah yang
diteliti adalah Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Talking Stick
terhadap pemahaman konsep matematis siswa, maka peneliti merumuskan
permasalahan penelitian ini melalui pertanyaan berikut :
1. Berapa besar skor hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa yang menerapkan model pembelajaran Talking Stick?
2. Berapa besar skor hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa yang tidak menerapkan model pembelajaran Talking Stick ?
3. Berapa besar skor hasil perbedaan kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa antara yang menggunakan model pembelajaran
Talking Stick dan yang bukan menggunakan model pembelajaran
Talking Stick ?
4. Apakah pengaruh taraf signifikansi penerapan model pembelajaran
Talking Stick terhadap pemahaman konsep matematis siswa?
E. Tujuan dan Kegunaan Peneliti
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah
a. Ingin mengetahui adanya skor hasil tes kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran
Talking Stick
b. Ingin mengetahui skor hasil tes kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa yang tidak menerapkan model pembelajaran
Talking Stick
c. Ingin membuktikan skor hasil perbedaan kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa antara yang menggunakan model
pembelajaran Talking Stick dan yang bukan menggunakan model
pembelajaran Talking Stick ?
d. Ingin melihat taraf signifikansi penerapan model pembelajaran
Talking Stick terhadap pemahaman konsep matematis siswa
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak
diantaranya :
a. Sebagai dasar mendapatkan bukti ada tidaknya pengaruh
penggunaan model pembelajaran Talking Stick terhadap pemahaman
konsep matematis siswa di Sekolah Menengah Pertama Insan
Madani Boarding School Kota Jambi
b. Menjawab pertanyaan apakah ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran Talking Stick terhadap pemahaman konsep matematis
siswa di Sekolah Menengah Pertama Insan Madani Boarding School
Kota Jambi
c. Memberi kejelasan dan kepastian secara matematik (angka) tentang
signifikansi pengaruh penggunaan model pembelajaran Talking Stick
terhadap pemahaman konsep matematis siswa di Sekolah Menengah
Pertama Insan Madani Boarding School Kota Jambi
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik
1. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick (X)
Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya ditentukan oleh fakor model pembelajaran
yang digunakan oleh guru saat melakukan pengajaran. Model
pembelajaran merupakan pola yang ditempuh untuk menyajikan materi
pembelajaran.
Model pembelajaran yang diterapkan harus mampu membuat siswa
aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran adalah
suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan pembelajaran kelas dan untuk menentukan perangkat-
perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum dan lain-lain. Hanafiah dan Cucu Suhana (2012:41),
mengatakan bahwa model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan
dalam rangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif
maupun generatif. Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya
belajar peserta didik (learning style) dan gaya mengajar guru (teaching
style), yang keduanya disingkat menjadi SOLAT (Style Of Learning and
Teaching).
Menurut Sagala (2011: 175), mengatakan bahwa model dapat dipahami
sebagai:
(1) Suatu tipe atau desain;

(2) Suatu deskripsi atau analogi yang di pergunakan untuk membantu


proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat secara langsungdiamati;

(3) Suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang


dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek atau
peristiwa;

9
(4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu
terjemahan realitas yang disederhanakan; (5) suatu deskripsi dari
suatu sistem yang mungkin atau imajiner; dan (6) penyajian yang
diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukan sifat bentuk
aslinya.

Selanjutnya menurut Helmiati (2012: 19) mengemukakan bahwa model


pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Artinya model
pembelajaran merupakan gambaran dari serangkaian proses pembelajaran
dikelas yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dari awal sampai
akhir. Sedangkan Trianto (2011: 51) mengemukakan bahwa “ Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau
pembelajaran dalam tutorial”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat dijelaskan kembali bahwa
model pembelajaran adalah suatu pedoman dan acuan yang dirancang oleh
guru untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan selama proses pembelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

a. Pengertian model pembelajaran Talking Stick


Munculnya berbagai masalah dalam setiap proses pembelajaran,
telah mendorong beberapa praktisi pendidikan untuk menciptakan
berbagai model pembelajaran dengan berbagai tipe. Salah satu model
pembelajaran adalah model pembelajaran Coorperative Learning tipe
Talking Stick. dalam bahasa Inggris berarti tongkat berbicara. Dimana
talking berarti berbicara dan stick berarti tongkat. Talking Stick
(tongkat berbicara) (Kimberly Fujioka) pada mulanya digunakan oleh
penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau
menyampaikan pendapat dalam suatu forum. Talking Stick (tongkat
berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh
penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau
menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku),
sebagaimana dikemukakan Carol Locust berikut ini.
11

Tongkat berbicara telah digunakan selama berabad-abad oleh


suku– suku Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak
memihak. Tongkat berbicara sering digunakan kalangan dewan untuk
memutuskan siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada saat
pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus
memegang tongkat berbicara. Tongkat akan pindah ke orang lain
apabila ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini
tongkat berbicara akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika
orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua
mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke
ketua/pimpinan rapat.
Talking Stick, merupakan salah satu alat dalam pembelajaran
dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib
menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi
pokoknya (www.academia.edu). Talking stick termasuk salah satu
model pembelajaran kooperatif, karena dalam proses belajar dilakukan
secara berkelompok. Pembelajaran dengan model talking stick adalah
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk berani
mengemukakan pendapat. Selain untuk melatih berbicara,
pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan
membuat siswa aktif.
Ngalimun mengatakan bahwa Sintak pembelajaran ini adalah
guru menyiapkan tongkat, sajian materi pokok, siswa membaca materi
lengkap pada wacana, guru mengambil tongkat dan memberikan
tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab
pertanyaan dari guru, tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru
memberikan pertanyaan lagi dan seterusnya, guru membimbing
kesimpulan – refleksi – evaluasi (Ngalimun, 2013: 174).
Dari beberapa pendapat di atas peneliti dapat menjelaskan
mensistensikan bahwa model pembelajaran Talking Stick adalah suatu
proses pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep
dari materi yang diajarkan dengan mengkombinasikan pembelajaran
berkelompok dengan permainan yaitu berkompetisi untuk menjawab
soal bagi yang menerima tongkat oleh guru
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Talking Stick
Langkah-langkah model pembelajaran (Istarani) talking stick
menurut Istarani (2012: 89 – 90) sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat.
2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dari 4 - 6 siswa perkelompok.
3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca dan mempelajari materi.
4. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, peserta didik menutup bukunya.
5. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik,
setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
6. Guru memberikan kesimpulan.
7. Evaluasi.
8. Penutup.
c. Kelebihan Model Pembelajaran Talking Stick
Lailatun Nur Kamalia Siregar (2019) menyatakan terdapat
kelebihan dari pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick yaitu,
kelebihan:
1. Pembelajaran lebih menarik, artinya dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick siswa akan lebih bersemangat
dalam menerima materi yang akan disampaikan oleh guru
karena banyak diselingi dengan games ataupun stimulasi
lainnya.
2. Mendorong siswa untuk dapat terjun kedalam situasi
pembelajaran. Artinya, siswa diajak ikut serta dalam melakukan
suatu games atau stimulasi yang diberikan guru kepada peserta
didiknya yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan
guru.
3. Pembelajaran tidak monoton karena diselingi dengan hiburan
atau game yaitu tongkat yang terus berjalan ke setiap kelompok
dengan begitu siswa tidak akan merasakan jenuh yang bias
menjadikannya tidak berkosentrasi terhadap apa yang dijelaskan
oleh guru.
4. Siswa lebih semangat belajar karena sussana lebih
menyenangkan.arinya, kebanyakan dari siswa mudah jenuh
apabila metode yang digunakan oleh guru adalah metode
ceramah.
5. Siswa juga tidak cepat mengantuk di karnakan, senam jantung
yang di akibatkan menunggu giliran mendapat tongkat
6. Siswa belajar berkerja sama karna adanya bentuk kelompok

2. Model pembelajaran langsung (Direct Instruction)


a. Pengertian model pembelajaran langsung (Direct Instruction)
Model pembelajaran direct instruction atau yang lebih dikenal
dengan model pembelajaran langsung yaitu model pembelajaran yang
bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat melaksanakan
model pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan
dan keterampilan yang akan di latih kepada siswa selangkah demi
selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran yang sangat
dominan. Karena itu, pada model pembelajaran iniguru harus bisa
menjadi model yang menarik bagi siswa. Model pembelajaran ini
merupakan model pembelajaran yang telah diterapkan di Sekolah
Menengah Pertama Insan Madani Boarding School Kota Jambi
khususnya pada mata pelajaran Matematika.
Pembelajaran langsung dapat didefinisikan sebagai model
pembelajaran di mana guru memberikan informasi atau keterampilan
secara langsung kepada peserta didik, pembelajaran berorientas pada
tujuan dan distrukturkan oleh guru
Menurut Killen dalam depdiknas pembelajaran langsung atau Direct
Instruction menunjuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori
pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung,
misalnya melalui ceramah, demonstrasi dan tanya jawab yang
melibatkan seluruh kelas. Pendekatan dalam model pembelajaran ini
berpusat pada guru, dalam hal ini guru menyampaikan isi materi
pelajaran dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan
para peserta didik dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.

b. Langkah-langkah model pembelajaran langsung (Direct


Instruction)
Langkah- langkah dalam model pembelajaran langsung yaitu dapat
dilihat pada tabel 2

Tabel 1

Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Fase 1
Orientasi Menyatakan Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
Fase 2 Menjelaskan konsep dan
Penyajian keterampilan baru
Materi Menyajikan demonstrasi atau
contoh
Identifikasi langkah-langkah
keterampilan atau diskusi tentang
contoh
Mengecek pemahaman peserta
didik
Fase 3 Guru memandu peserta didik
Latihan melalui contoh latihan
Terstruktur Peserta didik mengerjakan latihan
secara berkelompok
Guru memberikan umpan balik
Fase 4 Peserta didik mengikuti latihan
Membimbing dengan bimbingan guru
Pelatihan Guru menilai kemampuan peserta
didik
Fase 5 Peserta didik melakukan latihan
Latihan tanpa bantuan guru
Mandiri Guru melakukan evaluasi

c. Kekurangan model pembelajaran langsung (direct instruction)


Kelemahan pembelajaran direct instruction menurut Depdiknas
yaitu:
1) Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan
siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan
mendengarkan dan mencatat. Karena tidak ssemua siswa
memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus
mengajarkannya kepada siswa.
2) Dalam model pembelajaran direct instruction, sulit untuk
mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal,
tingakat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar atau
ketertarikan siswa.
3) Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat
secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
4) Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini,
kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image
guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri,
antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya dan pembelajaran mereka akan terhambat.
5) Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan
kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang
menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat
berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah,
kemandirian dan keingintahuan.
6) Model pembelajarn direct instruction sangat bergantung pada
gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung
menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model direct
instruction membatasi kesempatan guru untuk menampilkan
banyak perilaku komunikasi positif.
7) Jika materi yang disampikan bersifat kompleks, rinci atau
abstrak, model pembelajaran direct instruction mungkin tidak
dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses
dan memahami informasi yang disampaikan.
8) Model pembelajaran direct instruction memberi siswa cara
pandang guru megenai bagaimana materi disusun dan disintesis,
yang selalu tidak atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki
sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
9) Jika model pembelajaran direct instruction tidak banyak
melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-
15 menit dan hanya meningat sedikit isi materi yang
disampaikan.
10) Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran direct
instruction membuat siswa percaya bahwa guru akan
memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini
akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai
pembelajaran mereka sendiri.
3. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Y)
Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti mengerti dengan
tepat. Pemahaman adalah kesanggupan mengenal fakta, konsep, prinsip
dan kemampuan. Pemahaman meliputi penerimaan dan komunikasi secara
akurat sebagai hasil komunikasi dalam pembgian yang berbeda dan
mengorganisasi secara singkat tanpa mengubah pengertian.
Dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa seorang
manusia harus berfikir dan memahami. Pemahaman menjadi salah satu
tugas kita sebagai makhluk hidup yang memiliki keistimewaan yaitu akal.
Perintah memahami terdapat dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 17-20 yang
berbunyi:

á٧١âْ‫ وَاِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَت‬á٧١âْ‫ف خُلِقَت‬


َ ْ‫ن إِلَى الْإِ ِبلِ كَي‬
َ ‫أَفَلَا يَنظُرُو‬
٠٢â ْ‫ وَاِلَى ْاألَرْضِ كَيْفَ سُطِحَت‬á٧١â ْ‫وَاِلَى اْلجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَت‬

Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana


dia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?. Dan gunung-
gunung bagaimana ia ditegakan? Dan bumi, bagaimana ia
dihamparkan? (QS. Al-Ghasyiyah (88): 17-20).

Disini arti adalah apakah, dan arti memperhatikan , Allah


telah menegaskan konsep bumi, hal itu agar kita berpikir, serta
memahami konsep-konsep yang telah ada
Pada surah Al-Ghasiyiyah ayat 17-20 diatas, Allah memerintahkan
manusia yang berakal untuk memperhatikan, memikirkan dan memahami
semua ciptaan-Nya.

Pemahaman konsep merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam


pembelajaran matematika, karena dengan memahami konsep siswa dapat
mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pembelajaran.
Pemahaman konsep matematis merupakan salah satu dari tujuan
pembelajaran matematika yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 58
tahun 2014.

Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang


diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat,
sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Sedangkan dalam matematika,
konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seorang untuk
menggolongkan suatu objek atau kejadian.Jadi pemahaman konsep adalah
pengertian yang benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak.

Menurut Gutierrez (1996) dalam penelitian Eva Putri Karunia (2016)


mengenai pemahaman konsep yaitu “a thory of conceptual understanding
usful for mathematic education should not b limited to saying, to example,
that understanding the concept of function is a person’s mental experience
assigning some object to the term ‘function’. Pernyataan tersebut
menunjukan bahwa sangat penting bagi seseorang dalam memahami
konsep dalam suatu objek.

Menurut Natalia (2016: 25) pemahaman konsep adalah kemampuan


bersikap, berfikir dan bertindak yang ditunjukan oleh siswa dalam
memahami definisi, pengertian, cirri khusus, hakikat dan inti/isi dari
materi. Dalam NCTM dalam Alfirdaus, juga disebutkan bahwa
pemahaman konsep merupakan aspek yang sangat penting dalam
pembelajaran matematika, pembelajaran matematika akan bermakna jika
dibangun oleh sendiri dengan demikian pemahaman tidak didapat secara
paksaan.

Kemampuan pemahaman konsep yang baik dapat dilihat dari


kemampuan menyatakan ulang konsep, mengklasifikasi objek menurut
sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, member contoh dan bukan
contoh, menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika,
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur,
mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah
(Wijaya, dkk, 2018:433 )

Sari dan Suci (2018: 73) menyimpulkan bahwa pemahaman konsep


matematika adalah kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak yang
ditunjukan oleh siswa dalam memahami definisi, pengertian, cirri khusus,
hakikat dan inti atau isi dari materi matematika dan kemampuan dalam
memilih serta menggunakan prosedur secara efisien dan tepat.

Indikator kemampuan pemahaman konsep matematis menurut


Permendikbud no 58 tahun 2014 adalah:

1. Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari


2. Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya
persyaratan yang membentuk konsep tersebut
3. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
4. Menerapkan konsep secara logis
5. Memberikan contoh atau kontra (bukan contoh) dari konsep yang
dipelajari
6. Menyajikan konsep dlam berbagai macam bentuk representasi
matematis (tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model matematika
atau cara lainnya)
7. Mengaitkan berbagai konsep dlam matematika maupun luar
matematika
8. Mengembangkan syarat perlu dan/atau syarat cukup suatu konsep

Indikator pemahaman konsep menurut Karunia dan Mokhammad


(2018: 81) yaitu :

1. Menyatakan ulang sebuah konsep yang telah dipelajari


2. Mengklasifikasi objek-objek berdasarkan konsep matematika
3. Menerapkan konsep secara algotitma
4. Memberikan contoh dan kontra contoh dari konsep yang telah
dipelajari
5. Menyajikan konsep dalam berbagai representasi, dan
6. Mengaitkan berbagai konsep matematika secara internal atau
eksternal.

Berdasarkan uraian diatas dapat dujelaskan kembali bahwa kemampuan


pemahaman konsep matematis adalah tingkat kemampuan dimana siswa
dapat memahami pengertian-pengertian baru yang timbul sebagai hasil
pemikiran yang terdiri dari pengertian, ciri khusus, hakikat dan inti dari
materi matematika dan dapat mengaplikasikan konsep tersebut dalam
menyelesaikan permasalahan dalam pelajaran matematika. Adapun
indikator yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Menyatakan ulang konsep materi yang telh dipelajari

2. Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan konsep matematika

3. Menerapkan konsep secara algoritma

4. Memberikan contoh atau kontra contoh dari konsep yang dipelajari

5. Menyajikan konsep dalam berbagi representasi

6. Mengaitkan berbagai konsep matematika secara internal atau


eksternal
4. Analisis perbedaan antara model Talking Stick dengan diract
intariction
a. Model pembelajaran Talking Stick
Model pembelajaran Talking Stick adalah suatu proses
pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dari
materi yang diajarkan dengan mengkombinasikan pembelajaran
berkelompok dengan permainan yaitu berkompetisi untuk menjawab
soal bagi yang menerima tongkat oleh guru
Langkah-langkah model pembelajaran (Istarani) talking stick
menurut Istarani (2012: 89 – 90) sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat.
2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dari 4 - 6 siswa perkelompok.
3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca dan mempelajari materi.
4. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, peserta didik menutup bukunya.
5. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta
didik, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta
didik memegang tongkat tersebut harus menjawabnya,
demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik
mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
6. Guru memberikan kesimpulan.
7. Evaluasi.
8. Penutup.
b. Kelebihan Model Pembelajaran Talking Stick
Lailatun Nur Kamalia Siregar (2019) menyatakan terdapat
kelebihan dari pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick yaitu,
kelebihan:
1. Pembelajaran lebih menarik, Artinya dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick siswa akan lebih
bersemangat dalam menerima materi yang akan disampaikan
oleh guru karena banyak diselingi dengan games ataupun
stimulasi lainnya.
2. Mendorong siswa untuk dapat terjun kedalam situasi
pembelajaran. Artinya, siswa diajak ikut serta dalam
melakukan suatu games atau stimulasi yang diberikan guru
kepada peserta didiknya yang berkaitan dengan materi yang
akan disampaikan guru.
3. Pembelajaran tidak monoton karena diselingi dengan hiburan
atau game yaitu tongkat yang terus berjalan ke setiap
kelompok dengan begitu siswa tidak akan merasakan jenuh
yang bias menjadikannya tidak berkosentrasi terhadap apa
yang dijelaskan oleh guru.
4. Siswa lebih semangat belajar karena sussana lebih
menyenangkan.arinya, kebanyakan dari siswa mudah jenuh
apabila metode yang digunakan oleh guru adalah metode
ceramah.
5. Siswa juga tidak cepat mengantuk di karnakan, senam jantung
yang di akibatkan menunggu giliran mendapat tongkat
6. Siswa belajar berkerja sama karna adanya bentuk kelompok
atau diskusi
c. Model Pembelajaran Direct Instruction
Menurut Killen dalam depdiknas pembelajaran langsung atau
Direct Instruction menunjuk pada berbagai teknik pembelajaran
ekspositori pemindahan pengetahuan dari guru krpada murid secara
langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi dan Tanya jawab
yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan dalam model pembelajaran
ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru menyampaikan isi materi
pelajaran dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan
para peserta didik dan mempertahankan fokus pencapaian akademik
d. Kelemahan Pembelajaran Direct Instruction
Kelemahan pembelajaran direct instruction menurut Depdiknas
yaitu:
1. Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan
siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan
mendengarkan dan mencatat. Karena tidak ssemua siswa
memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus
mengajarkannya kepada siswa.
2. Dalam model pembelajaran direct instruction, sulit untuk
mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal,
tingakat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar atau
ketertarikan siswa.
3. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat
secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
4. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini,
kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image
guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri,
antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya dan pembelajaran mereka akan terhambat.
5. Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan
kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang
menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat
berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah,
kemandirian dan keingintahuan.
6. Model pembelajarn direct instruction sangat bergantung pada
gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung
menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model direct
instruction membatasi kesempatan guru untuk menampilkan
banyak perilaku komunikasi positif.
7. Jika materi yang disampikan bersifat kompleks, rinci atau
abstrak, model pembelajaran direct instruction mungkin tidak
dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses
dan memahami informasi yang disampaikan.
8. Model pembelajaran direct instruction memberi siswa cara
pandang guru megenai bagaimana materi disusun dan disintesis,
yang selalu tidak atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki
sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
9. Jika model pembelajaran direct instruction tidak banyak
melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-
15 menit dan hanya meningat sedikit isi materi yang
disampaikan.
10. Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran direct
instruction membuat siswa percaya bahwa guru akan
memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini
akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai
pembelajaran mereka sendiri.
5. Analisis pengaruh penerapan model Talking Stick terhadap
pemahaman konsep
Analisis hubungan adalah bentuk analisis variabel (data) penelitian
untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan, bentuk atau arah
hubungan di antara variabel-variabel, dan besarnya pengaruh variabel yang
satu variabel bebas,variabel independen terhadap variabel lainnya variabel
terikat,variabel dependen. Hubungan antar variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah hubungan kausal. Hubungan kausal merupakan
bentuk hubungan yang sifatnya sebab-akibat, artinya keadaan satu variabel
disebabkan atau ditentukan oleh keadaan satu atau lebih variabel lain. Dan
paradigma yang akan digunakan adalah paradigma sederhana, yaitu
paradigma penelitian yang terdiri atas satu variabel independen dan satu
variabel dependen hal ini dapat digambarkan seperti gambar (Sugiyono,
2013, hlm. 66).

r
X Y

Gambar 1
X : Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick
r : pengaruh penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick
terhadap pemahaman konsep matematika
Y : Pemahaman konsep matematis siswa

Korelasi Positif

Var Var
X Y

Gambar 2. Arah Korelasi Positif


Keterangan :
Var X : Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick
Var Y : Kemampuan komunikasi matematis siswa
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini digunakan sebagai landasan
atau acuan dalam melakukan penelitian. Berikut ini penelitian yang relevan
dengan penelitian yang akan saya lakukan antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan Ikra Safitri Pada 1Juni 2018. “Pengaruh
Penerapan Model Talking Stick dengan Bantuan Media Chose Number
Terhadap Hasil Belajar Biologi di SMP N 3 Sungguminasa Kabupaten
Gowa “ Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui hasil belajar biologi
peserta didik di SMP Negeri 3 Sungguminasa Sungguminasa yang
diajar tanpa menerapkan model talking stick dengan bantuan media
choose number 3) Menganalisis perbedaan hasil belajar biologi antara
peserta didik yang yang diajar dengan menerapkan model talking stick
dengan bantuan media choose number 2) Mengetahui hasil belajar
biologi peserta didik di SMP Negeri 3 diajar dengan model talking
stick dengan bantuan media choose number dan peserta didik yang
diajar tanpa model talking stick dengan bantuan media choose
number.
Dalam penelitian ini merupakan suatu penelitian Quasi
Experimental dengan menggunakan desain penelitian Postest. Sampel
pada penelitian ini adalah kelas VII A dengan jumlah 16 peserta didik
dan kelas VII B yang berjumlah 16 peserta didik. Dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknik simple random sampling . Instrumen yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik berupa tes pilihan ganda
sebanyak 20 nomor. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah
analisis statistic deskriftif dan analisis statistic inferensial dengan
menggunakan uji-t.
Berdasarkan dari hasil analisis statistik deskriptif, dan diperoleh
nilai rata-rata dari kedua kelompok tersebut, dengan menggunakan
kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model talking
stick dengan bantuan media choose number sebesar 75,58. Pada kelas
kontrol yang diajar dengan tanpa menggunakan model talking stick
dengan bantuan media choose number sebesar 67,41. Sedangkan
berdasarkan hasil analisis inferensial menggunakan uji-t diperoleh
nilai sign sebesar 0,000 yang lebih kecil dari pada α sebesar 0,05
(sign<α) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ditolak.
Jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara model talking stick
dengan bantuan media choose number dengan tanpa yang diajar
menggunakan model talking stick dengan bantuan media choose
number terhadap hasil belajar biologi peserta didik dikelas VIII SMP
Negeri 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa.
Persamaan dan perbedaan antara penelitian Ikra Safitri dengan
peneliti sebagai berikut :
a. Persamaannya dengan Peneliti adalah sama-sama menerapkan
model Talking Stick, penelitian Quasi Experimental, dan
teknik pengambilan sampel adalah teknik simple random
sampling
b. Perbedaannya dengan peneliti adalah Variabel X disini adalah
Hasil Belajar Biologi desain penelitian Pretest-Postest Control
Group Design, dengan Bantuan media Chose Number, Teknik
analisis data dengan uji-t sampel besar,dilakukan pada kelas
VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa pada
tahun 2018
2. Penelitian yang dilakukan Fathul Huda 2018. “Penerapan Model
Pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar pokok
bahasan pancasila sebagai dasar negara republik indonesia Kelas VI
tahun pelajaran 2017/2018” Penelitian ini bertujuan pendidikan
kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
oleh pancasila dan UUD 1945. PKN bertujuan untuk memberi
pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan kewarganegaraan.
Aktualisasi pancasila harus mulai digaungkan mulai dari berbagai
lingkungan pendidikan. Utamanya adalah pendidikan dasar, sehingga
nilai-nilai Pancasila dapat diinternalisasi dalam kehidup sehari-hari.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata kelas tersebut pada
saat tes awal adalah 64. Pada pertemuan kedua dalam siklus 1, siswa
yang telah mencapai KKM sebanyak 12 siswa dan 11 siswa yang
belum mencapai KKM, atau dengan persentase 52% telah mencapai
KKM dan 48% sisanya masih belum mencapai KKM. Rata-rata nilai
yang telah dicapai kelas VI SDN Dengkol 03 adalah 71. Siklus kedua
menunjukkan terjadi peningkatan dibanding pertemuan sebelumnya.
Peningkatan tersebut adalah secara keseluruhan ketuntasan kelas VI
pada materi proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara dan
nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar
Negara. siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa atau 87% dan
siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 3 siswa atau 13%,
dengan nilai rata-rata adalah 75.
Persamaan dan perbedaan antara penelitian Fathul Huda dengan
peneliti sebagai berikut :
a. Persamaannya dengan Peneliti adalah sama-sama menerapkan
model Talking Stick,
b. Perbedaannya dengan peneliti adalah, Variabel Y disini adalah
Hasil Belajar Pokok Bahasan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Republik Indonsia, Nilai KKM nya 75 dan penelitianny di
kelas VI SDN Dengkol 03
3. Penelitian yang dilakukan Dwi Febrina Wulandari “Metode Talking
Stick untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar di SMK N 3
Magelang” penelitian ini bertujuan menerapkan metode pembelajaran
talking stick untuk meningkatkan keaktifan belajar dan meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Boga Dasar di SMK Negeri 3
Magelang. Metode penelitian adalah dengan observasi dan tes
kognitif. Analisis uji coba soal pilihan ganda menggunakan model
Rose dan Staenly pada kelas X Jasa Boga 2 dengan 32 siswa dan hasil
koifisien korelasinya adalah 0,87 sehingga soal dikatakan baik.
Uji validitas instrumen menggunakan pendapat dari ahli (judgment
experts). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran talking stick mampu: 1) meningkatkan
keaktifan belajar siswa pada pra siklus prosentase keaktifan siswa
yaitu sebesar 52,9%, pada siklus I prosentase keaktifan siswa 77,1%,
dan siklus II presentase keaktifan siswa sebesar 89,6%, 2)
meningkatkan hasil belajar siswa pada pra siklus prosentase siswa
yang tuntas 30% atau 11 siswa, dan prosentase yang tidak tuntas 70%
atau 25 siswa. Siklus I hasil prosentase siswa yang tuntas 86% atau 31
siswa dan siswa yang tidak tuntas 14% atau 5 siswa. Siklus II hasil
prosentase siswa yang tuntas 100% atau 36 siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode talking stick
dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Boga Dasar di SMK Negeri 3 Magelang. Persamaan dan
perbedaan antara penelitian Dwi Febrina Wulandari dengan peneliti
sebagai berikut :
a. Persamaannya dengan Peneliti menerapkan model
pembelajaran Talking Stick
b. Perbedaannya dengan peneliti adalah Variabel Y disini
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar, dan tempat
penelitian di SMK N 3 Magelang
C. Kerangka Berpikir
Kemampuan Pemahaman Konsep matematis sebagai variabel Y (variabel
terikat/dependen) dalam penelitian ini merupakan kemampuan untuk ikut
serta dalam proses dan kegiatan umum dalam mengerjakan sesuatu. Dalam
pemahaman konsep melibatkan pengetahuan, pandai memahami pelajaran
yang telah dijelaskan. Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan
kemampuan untuk mengerjakan permasalahan yang bisa dikerjakan dengan
bahasa sendiri dengan jelas tanpa keluar dari konsep awal. Dalam
mengembangkan kemampuan tersebut diperlukan model pembelajaran yang
terpusat pada siswa. Salah satunya dengan menggunakan model Pembelajaran
Talking Stick
Model Pembelajaran Talking Stick sebagai variabel X (variabel
bebas/independen) dalam penelitian ini model pembelajaran yang berpusat
pada siswa, yang bisa melatih dan mengembangkan pemahaman konsep
matematis siswa, karena siswa diberi kebebasan untuk mengajukan pendapat
melalui tongkat yang akan di berikan guru untuk mengembangkan
pengetahuannya dengan teman-temannya yang telah dibentuk dalam sebuah
kelompok kecil dengan bimbingan guru untuk menyimpulkan. Dalam
prakteknya guru hanya sebagai fasilitator siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk mempermudah dalam pemahaman ini, maka alur kerangka berpikir
digambarkan secara praktis mengenai “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Talking Stick Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa di Sekolah Menengah Pertama Insan Madani Boarding
School Kota Jambi” pada peta konsep sebagai berikut:
Sumber masalah pembelajaran
matematika

Masalah

1. Model pembelajaran yang diterapkan belum sesuai dengan tuntutan


tujuan pembelajaran yang berakibat belum dapat mempengaruhi
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.
2. Kemampuan pemhaman konsep siswa belum berkembang dengan
baik, hal ini ditandai masih ditemukan siswa yang belum dapat
mengerjakan dengan baik soal yang berkaitan dengan pemahaman
konsep.
3. Perlu adanya pemahaman konsep bagi siswa dalam belajar
matematika, sehingga siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran.

Kemampuan Yang
Homogen

Kelas eksperimen Kelas kontrol pembelajaran langsung


Menerapkan model Talking Stick (direct intruction)

Tes Tes

analisis analisis
Kesimpulan

Gambar 3. Kerangka Berpikir


D. Hipotesis Penelitian
“Hipotesis merupakan Jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan”. (Sugiyono, 2013, hal. 64)
Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh positif penerapan
model pembelajaran Talking Stick terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa di Sekolah Menengah Pertama Insan Madani Boarding
School Kota Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Insan Madani
Boarding School Kota Jambi, beralamat di Kenali Besar, Kec. Kota Baru,
Kota Jambi 36361. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII semester
genap tahun ajaran 2020. Sesuai denah dibawah ini
2. Waktu Penelitian
Pengumpulan data Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 03 maret
2020 sampai dengan 17 Maret 2020 . Sekolah ini dipilih menjadi tempat
penelitian karena sekolah ini adalah lokasi yang pernah peneliti lakukan
observasi awal

B. Pendekatan dan Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode Quasi Experimental Design yaitu Posttest-Only Control Design.
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). “Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang
lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen
dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol”
(Sugiyono, 2013, hal. 76).
Peneliti akan menguji coba kemampuan pemahaman konsep matematis
dengan cara memilih dua kelompok kelas yaitu kelompok siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Talking Stick (kelompok eksperimen) kemudian membandingkan dengan
kelompok siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Talking Stick (kelompok kontrol). Berikut ini merupakan
desain penelitiannya :

32
34

R X O2
R O4

Gambar 4. Posttest Only Control Group Design


Keterangan:
R = Dua kelas yang masing-masing dipilih secara random.
X = Perlakuan dengan metode pembelajaran Talking Stick (eksperimen).
O2 = hasil posttest. pemahaman konsep matematis kelas eksperimen.
O4 = hasil posttest pemahaman konsep matematis kelas kontrol.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah Keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto,
2013, hal 173). Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya ( Sugiyono, 2013, hal 80). Populasi yang menjadi obyek
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Insan Madani Boarding School Kota Jambi. Berikut populasi penelitian
yang ada di Sekolah Menengah Pertama Insan Madani Boarding School
Kota Jambi:
Tabel 2
Jumlah Peserta Didik Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Insan
Madani Boarding School Kota Jambi
No Kelas Jumlah

1 VII.A 16 peserta didik

2 VII.B 16 peserta didik


2. Teknik Pengambilan sampel
Sampel adalah Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2013, hal. 81).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Total sampling dimana pengambilannya semua siswa kelas VII
yang di dalam populasi. Besaran ukuran sampel untuk masing-masing
kelompok sebesar 16 siswa, untuk kelas eksperimen sebesar 16 siswa dan
kelas kontrol sebesar 16 siswa.

D. Variabel – variabel dan Perlakuan Penelitian


Variabel penelitian adalah Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2013, hal. 38). Macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi :
1. Variabel Independen, variabel ini sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering
disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat).
2. Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013,
hal. 39).
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat teridentifikasi bahwa penelitian
ini mengandung dua variabel, yaitu :
1. Varibel bebas (X) yakni model pembelajaran Talking Stick digunakan
pada siswa kelompok eksperimen pada pokok bahasan Aritmetika.
Pelaksanaan di kelas disesuaikan dengan karakteristik model
pembelajaran Talking Stick yang diterapkan sebanyak lima kali
pertemuan hingga bahasan aritmetika selesai.
2. Variabel terikat (Y) yakni kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa. kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang
dimaksud adalah kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap
pelajaran matematika setelah perlakuan dan juga siswa yang tidak
diberi perlakuan.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah Suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013, hal. 102).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes. Tes
dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa. “Tes adalah Serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
inteligens, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok” (Suharsimi, 2013, hal. 193).
1. Model Pembelajaran Talking Stick
a) Definisi Konseptual
Talking Stick merupakan salah satu alat dalam pembelajaran
dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib
menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi
pokoknya (www.academia.edu). Talking stick termasuk salah satu
model pembelajaran kooperatif, karena dalam proses belajar
dilakukan secara berkelompok. Pembelajaran dengan model talking
stick adalah pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk
berani mengemukakan pendapat. Selain untuk melatih berbicara,
pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan
membuat siswa aktif
b) Definisi Operasional
Model pembelajaran Talking Stick ini akan membuat siswa lebih
banyak berdiskusi memecahkan masalah. Model pembelajaran dalam
penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Guru menyiapkan sebuah tongkat.
2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dari 4 - 6 siswa perkelompok.
3) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca dan mempelajari materi.
4) Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, peserta didik menutup bukunya.
5) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik,
setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
6) Guru memberikan kesimpulan.
7) Evaluasi.
8) Penutup
2. Pemahaman Konsep Matematis
a) Definisi Konseptual
Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan salah satu
kemampuan yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar mata
pelajaran matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep
matematis yang dipelajarinya, menjelaskan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep secara akurat, efektif dan tepat dalam
pemecahan masalah. Pemahaman konsep siswa adalah kemampuan
siswa untuk menemukan, menjelaskan, menafsirkan, dan
menyimpulkan suatu konsep matematis dari materi yang telah didapat
dengan pengetahuannya sendiri tanpa sistem hapalan.
b) Definisi Operasional
Pemahaman konsep matematis dalam penelitian ini adalah
Kemampuan dalam memahami konsep-konsep dilihat dari
penyelesaian soal yang diberikan, apakah siswa tersebut bisa
menyatakan ulang suatu konsep ke soal yang diberikan.
3. Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
merupakan pedoman peneliti dalam membuat butir-butir soal uraian yang
akan diberikan kepada subyek penelitian. Untuk melihat dan mengukur
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dari soal yang
berbentuk uraian dapat dilakukan dengan melihat rubrik penilaian.
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep
Dimensi Indikator Pemahaman Konsep Nomor Soal
Matematis
Pemahaman 1. Menyatakan ulang konsep yang telah 1
Konsep dipelajari
Matematis 2. Mengklasifikasikan objek-objek 2
berdasarkan konsep matematika
3. menerapkan konsep secara algoritma 3
4. Memberikan contoh atau kontra 4
contoh dari konsep yang dipelajari
5. Menyajikan konsep dalam berbagai 5
representasi

Jumlah 5
(Karunia Eka Lestari & Ridwan Yudhanegara, 2017, hal. 81)

Tabel 4
Rubrik penilaian kemampuan pemahaman konsep matematis

No Indikator Realisasi Skor


1 Menyatakan Tidak ada jawaban atau tidak ada ide 0
ulang konsep matematika yang muncul sesuai dengan
yang telah soal.
dipelajari Ide matematika telah muncul namun 1
belum dapat menyatakan ulang konsep
dengan tepat dan hanya sedikit yang
benar
Dapat menyatakan ulang sebuah konsep 2
namun belum dapat dikembangkan dan
masih separuh yang benar
Dapat menyatakan ulang sebuah konsep 3
sesuai dengan definisi namun masih ada
sedikit kesalahan.
Dapat menyatakan ulang suatu konsep 4
sesuai dengan konsep yang dimiliki
objek, telah dapat dikembangkan dan
jawaban benar.
2 Mengklasifik Tidak ada jawaban atau tidak ada ide 0
asikan objek- matematika yang muncul sesuai dengan
objek soal.
berdasarkan Ide Matematika telah muncul namun 1
konsep belum dapat mengklafikasikan objek-
matematika objek menurut sifat-sifat/ciri-ciri tertentu
yang dimiliki sesuai dengan konsepnya
dan hanya sedikit yang benar.
Dapat menganalisis suatu objek namun 2
belum dapat mengklasifikasikannya
menurut sifat-sifat/ ciri-ciri dan
konsepnya yang dimiliki dan masih
separuh yang benar.
Dapat mengklasifikasikan objek-objek 3
menurut sifat-sifat/ ciri-ciri dan
konsepnya tertentu yang dimiliki namun
masih ada sedikit kesalahan.
Dapat mengklasifikasikanobjek-objek 4
menurut sifat-sifat/ ciri-ciri dan
jawabannya benar.

3 Menerapkan Tidak ada jawaban atau tidak ada ide 0


konsep secara matematika yang muncul sesuai dengan
algoritma soal.
dipelajari Ide matematika telah muncul namun 1
belum dapat menerapkan konsep
algoritma dan hanya sedikit yang benar.
Dapat menggunakan, memanfaatkan, dan 2
memilih prosedur atau operasi tertentu
namun belum memahami logaritma
pemahaman konsep dan masih separuh
yang benar.
Dapat menggunakan, memanfaatkan, dan 3
memilih prosedur atau operasi tertentu
namun masih ada sedikit kesalahan.
Dapat menerapkan konsep secara 4
algoritma dengan benar.
4 Memberikan Tidak ada jawaban atau tidak ada ide 0
contoh atau matematika yang muncul sesuai dengan
kontra contoh soal.
dari konsep Ide matematika telah muncul namun 1
yang belum dapat menyebutkan konsep yang
dipelajari dimiliki oleh setiap contoh yang diberikan
dan hanya sedikit yang benar.
Dapat memberikan contoh atau kontra 2
contoh sesuai dengan konsep yang
dimiliki objek namun belum tepat dan
belum dapat dikembangkan dan masih
separuh yang benar.
Dapat memberikan contoh atau kontra 3
contoh sesuai dengan konsep yang
dimiliki objek namun pengembangannya
belum tepat dan masih ada sedikit
kesalahan.
Dapat memberikan contoh atau kontra 4
contoh sesuai konsep yang dimiliki objek
dan telah dapat dikembangkan dengan
tepat dan jawaban benar.

No Indikator Realisasi Skor


5 Menyajikan Tidak ada jawaban atau tidak ada ide 0
konsep dalam matematika yang muncul sesuai dengan
berbagai soal.
representasi Ide matematika telah muncul namun 1
belum dapat menyajikan konsep dalam
berbagai representasi matematis dan
hanya sedikit yang benar.
Dapat menyajikan konsep dalam berbagai 2
bentuk representasi matematis masih
separuh yang benar.
Dapat menyajikan konsep dalam berbagai 3
bentuk representasi matematis namun
masih ada sedikit kesalahan.
Dapat menyajikan konsep dalam bentuk 4
representasi matematika yang benar.
Skor Total 20
Nilai Siswa (Abdul Majid, 2014,

hal.195)

4. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis
bentuk uraian. Melalui tes ini, siswa dituntut untuk menyusun jawaban
terurai dan menjelaskan gagasannya melalui bahasa tulisan secara
lengkap dan jelas.
Tes ini berguna untuk mengetahui seberapa besar tingkat
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa Madrasah Tsanawiyah
Laboraturium Kota jambi. Sebelum tes dilakukan maka soal tes harus di
uji dahulu dengan uji validitas. Uji validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas tes secara rasional yaitu validitas
konstruksi.
Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari
ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi
tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori
tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Mungkin para ahli
akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan,
ada perbaikan, dan mungkin dirombak total (Sugiyono, 2013, hal. 125).

F. Sumber Data
Data adalah informasi tentang sebuah gejala yang harus
dicatat,lebih tepatnya data, tentu saja merupakan "rasio d'entre" seluruh
proses pencatatan. (Ahmad Tanzeh:53)
Sedangkan menurut kamus bahasa Inggris-Indonesia oleh John M.Echols
dan Hasan Shadili, data yang merupakan jamak "datum" artinya adalah
fakta/keterangan-keterangan yang akan diolah dalam kegiatan penilitian.

41
Jadi data adalah catatan fakta-fakta atau keterangan-keterangan yang akan
diolah dalam kegiatan penelitian (Tim Laboratorium Jurusan, Pedoman
Penyusunan Skripsi STAIN Tulungagung : 3). Adapun hasil pencatatan
dari sumber data adalah sebagai berikut:

a. Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data primer dari
penelitian ini adalah observasi dan postest siswa kelas VII.A dan kelas
VII.B SMP Insan Madani Boarding School Kota Jambi tahun ajaran
2019/2021.

b. Data skunder, yaitu data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh
orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data skunder dari
penelitian ini adalah nilai UTS siswa kelas VII yang digunakan sebagai uji
homogenitas dan informasi dari kepala sekolah, guru, karyawan sekolah
serta dokumentasi dari buku,arsip maupun fakta.

G. Teknik Pengumpulan Data


a. Metode tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur suatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan. (Suharsimi Arikunto : 53). Adapun tes yang digunakan berupa
tes subjektif, yang pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes bentuk esai
adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang
bersifat pembahasan atau uraian. (Suharsimi Arikunto : 162)
Adapun isi tes bentuk esai memenuhi kompetensi dasar yaitu
Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmatika sosial
yang sederhana, dengan indikator:
(1) Siswa dapat menghitung nilai keseluruhan, nilai per-unit, dan nilai
sebagian suatu barang.
(2) Siswa dapat menentukan besar dan persentase harga penjualan, harga
pembelian, untung dan rugi dalam kegiatan ekonomi.
(3) Siswa dapat menentukan besar dan persentase diskon, bruto, neto dan
tara dalam kegiatan ekonomi
(4) Siswa dapat Menentukan besar pajak, bunga tunggal dan bunga
majemuk dalam kegiatan ekonomi.
b. Metode Observasi
Menurut Margono metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Sedangkan menurut Arikunto observasi adalah kegiatan pemuatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indera.(Ahmad Tanzeh : 58).
Dalam penelitian masalah ini, peneliti menggunakan tiga macam
observasi yaitu observasi pada sekolah, guru dan siswa. Adapun tujuan
manggunakan observasi pada sekolah untuk mengetahui keadaan SMP
Insan Madani Boarding School Kota Jambi dan kegiatan-kegiatan guru
dan murid, sedangkan observasi pada guru dan siswa untuk mengetahui
keterlaksanaan model pembelajaran tutor sebaya dalam kelas, jadi peneliti
mengajak teman sejawat untuk melakukan observasi ini.
Observasi yang digunakan adalah observasi terbuka. Kehadiran teman
sejawat dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden
diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi
hubungan atau interaksi secara wajar.(Sukardi : 79) Jadi peneliti langsung
berinteraksi bersama siswa kelas VII. SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi selama proses penelitian berlangsung.

H. Teknik Analisis Data


Untuk menguji kebenaran hipotesis dan menjawab rumusan yang telah
diajukan, maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas kemudian
dilanjutkan dengan analisis data yaitu uji “t” dan pembuktian pengaruh di
analisis dengan korelasi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu uji prasyarat untuk
memenuhi asumsi kenormalan dalam analisis data statistik parametrik.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan rumus uji Liliefors karena sampel
kurang dari 30, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Pengamatan dijadikan bilangan baku
dengan menggunakan rumus:
̅
( ̅ dan masing-masing merupakan rata-rata dan

simpangan baku sampel).


b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang ( ) ( ).
c) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau
sama dengan . Jika proporsi ini dinyatakan oleh ( ) maka

( ) .

d) Hitunglah selisih ( )– ( ) kemudian tentukan harga


mutlaknya.
e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutlah harga terbesar ini .
f) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dibandingkan ini
dengan nilai kritis atau untuk taraf nyata yang dipilih.
Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa data berdistribusi
normal jika yang diperoleh dari data pengamatan melebihi
. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk meliahat apakah kedua
kelompok sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas yang penulis gunakan adalah uji F atau uji beda varians.
Langkah-langkah yang digunakan yaitu :
a. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil.

b. Membandingkan nilai dengan , dengan rumus :


dk pembilang = = (untuk varians terbesar)
dk penyebut = = (untuk varians terkecil)
c. Kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf
signifikansi ( ) = 0,05 dengan kriteria pengujian sebagai
berikut :
Jika , Tidak Homogen
Jika , Homogen. (Riduwan, 2012, hlm.120)

3. Uji Hipotesis
Setelah data yang diperoleh benar-benar telah memenuhi syarat-
syarat analisis, kemudian dilakukan pengujian hipotesis untuk
mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Taling Stick
terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan
menggunakan uji “t’ untuk dua sampel kecil yang satu sama lain tidak
memiliki hubungan. Adapun rumus yang digunakan :
(Anas Sudijono, 2014, hal.314).

Keterangan:
: Mean untuk hasil kelompok eksperimen
: Mean untuk hasil kelompok kontrol
: Standar error hasil kelompok eksperimen
: Standar error hasil kelompok kontrol
: Standar error perbedaan mean kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
Langkah – langkah :
a) Mencari mean kelompok eksperimen, dengan rumus :

b) Mencari mean kelompok kontrol, dengan rumus :


c) Mencari standar deviasi kelompok eksperimen, dengan rumus :


d) Mencari standar deviasi kelompok kontrol, dengan rumus :


e) Mencari standar error mean kelompok eksperimen dengan rumus:

f) Mencari standar error mean kelompok kontrol dengan rumus :


g) Mencari standar error perbedaan mean kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan rumus :

h) Mencari t0 dengan rumus :


i) Memberikan interprestasi terhadap dengan prosedur sebagai
berikut:
a. Merumuskan hipotesis alternatifnya ( ) : “Ada (terdapat)
perbedaan mean yang signifikan antara variabel X dan variabel
Y”.
b. Merumuskan Hipotesis nihilnya ( ) “Tidak ada (tidak
terdapat perbedaan mean yang signifikan antara variabel X dan
Variabel Y”).
j) Menguji kebenaran/kepalsuan kedua hipotesis tersebut di atas
dengan membandingkan besarnya t hasil perhitungan ( ) dan t yang
tercantum pada Tabel Nilai “t” dengan terlebih dahulu menetapkan
degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus:
( )
Berdasarkan besarnya df atau db tersebut, kita cari harga pada
taraf signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1% dengan catatan:
1) Apabila maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara kedua
variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan mean yang signifikan.
2) Apabila maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti
diantara kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan
mean yang signifikan
4. Uji Korelasi Phi
Teknik korelasi Phi adalah Satu teknik analisis korelasional yang
dipergunakan apabila data yang dikorelasikan adalah data yang benar –
benar dikotomik (terpisah atau dipisahkan secara tajam). (Anas Sudijono,
2015,hal.243). Data yang diolah berupa hasil belajar menggunakan
kemampuan pemahaman konsep matematis tinggi dan kemampuan
pemahaman konsep matematis rendah. Rumus yang digunakan adalah:

( )
= (Anas Sudijono, 2014, hal.244).
√( )( )( )( )
Keterangan:
: Koefisien korelasi
: sel frekuensi.

Analisis ini akan menjawab hipotesis :


; Ada pengaruh positif yang signifikan antara X dan Y
; tidak ada pengaruh positif yang signifikan
antara X dan Y.

I. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian
yang diuji dengan data sampel itu dapat diberlakukan untuk populasi atau
tidak.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Keterangan :
:Skor rata-rata kelompok yang belajar dengan menerapkan model
pembelajaran Talking Stick
:Skor rata-rata kelompok yang belajar tanpa menerapkan model
pembelajaran Talking Stick
:Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran
Talking Stick terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis pengaruh yang
bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh penerapan model
pembelajaran Talking Stick terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa yang dilakukan di Sekolah Menrngah Pertama Insan Madani
Boarding School Kota Jambi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A
dan VII B yang memiliki kemampuan pemahaman konsep yang rendah dan
kedua kelas telah diambil secara simple random sampling yang terdiri dari 16
orang siswa pada kelas VII A sebagai kelompok eksperimen dengan
memberikan perlakuan model pembelajaran Talking Stick pada materi
Aritmatika Sosial dan 16 orang siswa kelas VII B sebagai kelas kontrol
dengan memberikan perlakuan pembelajaran langsung pada materi
Aritmatika Sosial

Sebelum diberikan perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih


dahulu dilakukan observasi awal untuk melihat kemampuan awal siswa.
Setelah itu sampel tersebut dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol
dan diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Talking
Stick pada kelompok eksperimen dan pembelajaran langsung pada kelompok
kontrol. Selanjutnya dilakukan posttest dengan tujuan untuk mengetahui
perbedaan nilai kelompok yang diberikan perlakuan dengan model
pembelajaran Talking Stick dengan kelompok yang diberikan model
pembelajaran langsung (Direct Instruction). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa soal tes bentuk uraian yang sebelumnya telah
diujicobakan validitas. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan
diperoleh 5 soal yang valid. Uraian kegiatan penelitian yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan data awal berupa daftar nilai ulangan mata pelajaran


matematika kelas VII pada materi perbandingan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada 10 Februari 2020. Rekapitulasi nilai terdapat pada
lampiran.
2. Pemberian perlakuan (treatment) dengan menerapkan model
pembelajaan Talking Stick. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 03
Maret 2020 sampai 17 Maret 2020. Rincian pembelajaran adalah sebagai
berikut:

Tabel 5. Jadwal Mata Pelajaran Matematika SMP Insan Madani


Boarding School Kota Jambi

Kelas X A
Kegiatan Hari/Tanggal Jam
Pertemuan I Selasa/3 Maret 2020 10.50 – 12.10

Pertemuan II Kamis/5 Maret 2020 11.30 – 14.10

Pertemuan III Selasa/10 Maret 2020 10.50 – 12.10

Pertemuan IV Kamis/12 Maret 2020 11.30 – 14.10

Pertemuan V Selasa/17 Maret 2019 10.50 – 12.10

Kelas X B

Pertemuan I Selasa/3 Maret 2020 10.00 – 10.50

Pertemuan II Kamis/5 Maret 2020 07.20 – 08.40

Pertemuan III Selasa/10 Maret 2020 10.00 – 10.50

Pertemuan IV Kamis/12 Maret 2020 10.40 – 11.30

Pertemuan V Selasa/17 Maret 2020 10.00 – 10.50

3. Kegiatan analisis data awal meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
hipotesis.
Berdasarkan hasil pengamatan kualitas pembelajaran pada kelompok
eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran
Talking Stick semua kegiatan sudah dilaksanakan oleh peneliti. Selain itu
sebagian besar aktivitas siswa yang diharapkan oleh peneliti telah terlaksana
baik dikelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
Sebagai contoh aktivitas salah satu siswa dalam kelompok eksperimen
yang berinisial “SN” telah mengikuti proses pembelajaran selama peneliti
melakukan penelitian ditempat tersebut. Kesuksesan “SN” dalam
menyelesaikan soal pemahaman konsep materi Aritmatika Sosial terbukti
setelah diuji dengan posttest dengan nilai berbeda saat observasi awal dan
setelah diberikan model pembelajaran Talking Stick selama pembelajaran.
Beberapa hambatan yang dialami oleh peneliti pada pertemuan pertama
yaitu banyak sekali siswa yang belum aktif dan fokus saat proses
pembelajaran serta malu bertanya padahal mereka belum memahami apa
yang dijelaskan. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa diajar oleh
peneliti serta keterbatasan waktu penelitian menuntut siswa harus cepat
beradaptasi. Ini juga menjadi hambatan pada pertemuan pertama karena siswa
sulit untuk beradaptasi dengan cepat.
Pada pertemuan kedua peneliti berusaha memperbaiki kegiatan yang
belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama. Pada pertemuan
kedua siswa pada kelompok eksperimen mulai mempunyai daya saing antar
kelompok untuk dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan melalui
tongkat, yaitu ciri khas dari model pembelajaran Talking Stick dan kebiasaan
baik ini terus dialami siswa hingga pertemuan terakhir.
Pada pertemuan terakhir, peneliti memberikan posttest untuk mengetahui
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Berikut disajikan hasil tes
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Insan Madani Boarding School Kota Jambi kelompok
kontrol (tidak menggunakan model pembelajaran Talking Stick) dan
kelompok eksperimen (menerapkan model pembelajaran Talking Stick).
Kemampuan Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kontrol.
Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelompok eksperimen
ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diberikan
perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick dengan
jumlah siswa sebanyak 16 orang, dan Kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa kelompok kontrol ini adalah kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa yang tidak diberikan perlakuan atau dengan
menerapkan model pembelajaran Direct Interaction dengan jumlah siswa
sebanyak 16 orang. maka diperoleh nilai sebagai berikut:
Tabel 6.
Kemampuan Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kontrol
NO. Nama Nilai Nama Nilai
Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol
1. AM 70 AS 62
2. D 75 DA 65
3. FA 81 DDP 40
4. HR 60 DK 55
5. ISB 78 I 48
6. KMP 77 JJ 66
7. M 69 JW 76
8. MJF 62 KS 50
9. NS 50 KK 51
10. NHS 69 N 57
11. RHBG 75 NU 54
12. SS 87 NAD 47
13. SN 91 NH 55
14. SC 76 R 43
15. UJA 89 RR 45
16. WSB 75 UK 74
Tabel 7. Perhitungan untuk Memperoleh Mean dan SD dari Data yang
tertera pada tabel

Skor

X Y
70 62 -4 6,5 16 42,25
75 65 1 9,5 1 90,25
81 40 7 -15,5 49 240,25
60 55 -14 -0,5 196 0,25
78 48 4 -7,5 16 56,25
77 66 3 10,5 9 110,25
69 76 -5 20,5 25 420,25
62 50 -12 -5,5 144 30,25
50 51 -24 -4,5 576 20,25
69 57 -5 1,5 25 2,25
75 54 1 -1,5 1 2,25
87 47 13 -8,5 169 72,25
91 55 17 -0,5 289 0,25
76 43 2 -12,5 4 156,25
89 45 15 -10,5 225 110,25
75 74 1 18,5 1 342,25
1184 888 1746 1696

∑ ∑ ∑ ∑

a. Mencari mean Variabel I(Variabel X), dengan rumus :



b. Mencari mean Variabel II (Variabel Y), dengan rumus:

c. Mencari Deviasi Standar skor Variabel X, dengan rumus:


√ √ √

d. Mencari Deviasi Standar skor Variabel Y, dengan rumus:


√ √ √

e. Mencari Standard Error Mean Variabel X ,dengan rumus:

√ √ √

f. Mencari Standard Error Mean Variabel Y ,dengan rumus:

√ √ √

g. Mencari Standard Error perbedaan antara Mean Variabel X dan Mean


Variabel Y, dengan rumus:

√ √ √


h. Mencari Standard Error Mean Variabel X ,dengan rumus:

√ √ √

i. Mencari Standard Error Mean Variabel Y ,dengan rumus:

√ √ √

j. Mencari Standard Error perbedaan antara Mean Variabel X dan Mean


Variabel Y, dengan rumus:

√ √ √

B. Uji Hipotesis
Analisis data yang dimaksud disini adalah untuk pengujian hipotesis dan
menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan, namun sebelum
dilakukan analisis lebih lanjut maka perlu di uji homogenitas dan normalitas
data yang merupakan persyaratan analisis data.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi
normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji liliefors. Setelah
melakukan perhitungan, maka didapat kesimpulan bahwa data hasil tes
dan observasi kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal, karena:
Hasil nilai test kemampuan pemahaman konsep matematika kelompok
kontrol yaitu:
Hasil nilai test kemampuan pemahaman konsep matematika
kelompok eksperimen yaitu:

Maka data kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi


normal (Lampiran III).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai varians yang sama atau
tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
varians terbesar dibanding varians terkecil dengan menggunakan tabel F,
untuk

Ternyata adalah maka homogen.


(Lampiran IV)

Setelah diketahui data berdistribusi normal dan kedua data kelompok


varians homogen maka peneliti melanjutkan analisis data dengan uji “t”.
Tabel 7.
Skor Postest Kemampuan Pemahaman konsep matematis siswa kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Skor
X Y
70 62 -4 6,5 16 42,25
75 65 1 9,5 1 90,25
81 40 7 -15,5 49 240,25
60 55 -14 -0,5 196 0,25
78 48 4 -7,5 16 56,25
77 66 3 10,5 9 110,25
69 76 -5 20,5 25 420,25
62 50 -12 -5,5 144 30,25
50 51 -24 -4,5 576 20,25
69 57 -5 1,5 25 2,25
75 54 1 -1,5 1 2,25
87 47 13 -8,5 169 72,25
91 55 17 -0,5 289 0,25
76 43 2 -12,5 4 156,25
89 45 15 -10,5 225 110,25
75 74 1 18,5 1 342,25
1184 888 1746 1696

∑ ∑ ∑ ∑

a. Mencari mean Variabel I(Variabel X), dengan rumus :


b. Mencari mean Variabel II (Variabel Y), dengan rumus:

c. Mencari Deviasi Standar skor Variabel X, dengan rumus:


√ √ √

d. Mencari Deviasi Standar skor Variabel Y, dengan rumus:


√ √ √

e. Mencari Standard Error Mean Variabel X ,dengan rumus:


√ √ √

f. Mencari Standard Error Mean Variabel Y ,dengan rumus:

√ √ √

g. Mencari Standard Error perbedaan antara Mean Variabel X dan Mean


Variabel Y, dengan rumus:

√ √ √

h. Mencari dengan rumus yang telah disebutkan di muka, yaitu:

i. Memberikan interprestasi terhadap dengan prosedur sebagai berikut :


a) Merumuskan hipotesis alternatifnya ( ) “ Ada (terdapat)
perbedaan Mean yang Signifikan antara Variabel X dan Variabel Y”.
b) Merumuskan Hipotesis nihilnya ( ): “ Tidak ada (tidak terdapat)
perbedaan Mean yang signifikan antara Variabel X dan Y”
j. Menguji kebenaran/ kapalsuan kedua hipotesis tersebut di atas dengan
membandingkan besarnya t hasil perhitungan ( ) dan t yang
tercantum pada Tabel Nilai “t” , dengan terlebih dahulu menetapkan
degrees of fredomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus :
( )

Pada taraf signifikansi dan


Pada taraf signifikansi

5% <

Karena to telah diperoleh sebesar 77,90; sedangkan tt = 2,04 dan 2,75


maka to adalah lebih besar dari pada tt, baik pada taraf signifikansi 5%
maupun pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian maka hipotesis nihil di
tolak, artinya kedua Variabel 1 dan Variabel 2 memiliki perbedaan mean
yang signifikan.

C. Uji Korelasi Phi (Φ )


Setelah melakukan Uji”t”, maka selanjutnya akan dilakukan uji korelasi
Phi untuk menguatkan pernyataan terdapat pengaruh yang signifikan dari
penerapan model pembelajaran Talking Stick terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa.
Adapun rumus yang digunakan yaitu :
( )
√( )( )( )( )
Sehingga diperoleh:

Eksperimen Kontrol Jumlah


Tinggi 13 (a) 4(b) 17
Rendah 3 (c) 12(d) 15
Jumlah 16 16 32

Maka :
( )
√( )( )( )( )
( ) ( )
√( )( )( )( )

√( )( )( )( )

Langkah selanjutnya yaituMemberi interpretasi pada phi


– –
Nilai untuk sebesar 30 sebagai berikut :
Pada taraf signifikansi 5%,
Pada taraf signifikansi 1%,
Karena yang diperoleh melalui perhitungan ( ) lebih
besar dari pada pada taraf signifikansi 5% dan 1% atau 0,349 <
0,5636 > 0,449 maka ditolak. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan
model pembelajaran Talking Stick.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Sebelum penelitian dilakukan, perlu diketahui kemampuan awal di kelas
uji coba. Maka peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Setelah itu, dipilih siswa
yang memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis rendah untuk
dijadikan populasi. Kelas uji coba terdiri dari dua kelompok yang telah dipilih
secara total sampling sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen diberikan pengajaran dengan model pembelajaran
Talking Stick dan kelompok kontrol diberikan pengajaran dengan model
pembelajaran Direct Interaction atau langsung. Instrumen penelitian
berjumlah 5 item soal uraian yang telah divalidasi oleh validator sehingga
pantas dijadikan soal tes untuk melihat kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa Lembar observasi juga digunakan untuk melihat beberapa
indikator kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang bisa dilihat
pada saat proses pembelajaran.
Berdasarkan data analisis akhir kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa di kelas VII SMP Insan Madani Boarding School Kota
Jambi menunjukan bahwa data kelas uji coba berdistribusi normal dan
mempunyai varians yang sama (homogen). Hal ini dapat diambil kesimpulan
bahwa sampel mempunyai kondisi akhir yang sama. Setelah kelompok uji
coba mendapat perlakuan yang berbeda yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran Talking Stick dan yang menerapkan model pembelajaran Direct
Interaction atau langsung lalu diberikan posttest kepada kedua kelompok
dilakukan uji kesamaan rata-rata (t-test) pada taraf signifikansi 5% dan 1%
diperoleh 2,04 < 77,90 > 2,75, karena thitung>ttabel maka H0 ditolak artinya ada
perbedaan secara nyata antara skor kemampuan komunikasi matematis siswa
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Selanjutnya data dianalisis dilakukan uji korelasi Phi untuk menguatkan
pernyataan terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model
pembelajaran Talking Stick terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa, dari hasil analisis didapatkan yang diperoleh melalui
perhitungan ( ) lebih besar dari pada pada taraf signifikansi
5% dan 1% atau 0,349 < 0,5636 > 0,449 maka ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran
Talking Stick
Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
Talking Stick memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa kelas VII di SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi tahunajaran 2019/2020. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh beberapa peneliti sebelumnya yaitu:
Fathin Marua dalam penelitiannya pada tahun 2016 disimpulkan bahwa
Ada Pengaruh Penerapan Model Talking Stick dengan Bantuan Media Chose
Number Terhadap Hasil Belajar Biologi di SMP N 3 Sungguminasa
Kabupaten Gowa yang dilakukan Ikra Safitri Pada 1Juni 2018. Ada pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pokok Bahasan Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonsia
Kelas VI Tahun Pelajaran 2017/2018 yang dilakukan Fathul Huda 2018. Ada
pengaruh penerapan Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Keaktifan
dan Hasil Belajar di SMK N 3 Magelang Penelitian yang dilakukan Dwi
Febrina Wulandari.
Berdasarkan beberapa teori diatas serta hasil pembahasan penelitian ini
maka model pembelajaran Talking Stick merupakan sebuah model
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti serta hasil pengolahan
dan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Talking Stick efektif terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa pada materi Aritmetika berdasarkan tiga hal
berikut.
1. Skor hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang
menerapkan model pembelajaran Talking Stick yaitu dengan rata-
rata sebesar 74 dan standar deviasinya 10,45
2. Skor hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang
tidak menerapkan model pembelajaran Talking Stick yaitu dengan
rata-rata sebesar 55,5 dan sandar deviasinya 10,30.
3. Untuk melihat besar pengaruh model pembelajaran Talking Stick
terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa maka
dilakukan terlebih dahulu uji “t” didapat dan
setelah membandingkan antara dengan ternyata
pada taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan
1% atau . Dengan demikian Hipotesis
alternatif ( ) diterima dan ( ) ditolak.
4. Berdasarkan pada perhitungan korelasi dengan menggunakan uji
korelasi phi dengan df sebesar 30, diperoleh pada taraf
signifikansi 5%, = 0,349 dan pada taraf signifikansi 1%, = 0,449.
Sedangkan = 0,5636. Dengan demikian 0,349 < 0,5636 > 0,449.
maka ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara skor
kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol.

63
64

B. Saran
Saran yang dapat disampaikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Guru matematika dapat menggunakan model Talking Stick sebagai
salah satu alternatif pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.
2. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan tentang
pembelajaran model Talking Stick pada materi lain dan beberapa
aspek lain seperti kemampuan pemecahan masalah, penalaran,
komunikasi, dan lain sebagainya agar siswa lebih memahami
materi yang diajarkan.
3. Kepada pembaca diharapkan dapat melakukan penelitian lain
tentang model pembelajaran Talking Stick atau faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Buku:
Anonim. 2001. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV. Penerbit Diponegoro.
Ahmad,Tanzeh, (2014).Pengantar Metode Penelitian : Jakarta : PT. Bumi Aksara
Ernawati, Natalia. (2009). Efektivitas Pembelajaran Course review horay terhadap
Pemahaman Konsep Materi Pokok Bahasan Sudut Pada Siswa Kelas VII
Semester II Di SMP Al-Islami Surakarta.
Istarani dan Muhammad R. 2014. 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif, Medan: CV. Iscom
Medan.
Hanafiah,Nanang dan Cucu Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
Refika Aditama.
Helmiati. (2013). Model Pembelajaran. Diakses dari http://anzdoc.com/model-
pembelajaran-dr-hj-helmiati-mag.html. 10 Januari 2019.
Lailatun Nur Kamalia Siregar 2019 Pengaruh Pembelajaran Talking Stick dengan
Metode Math Magic Tterhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan
Kubus dan Balok di Kelas V SD Negeri 067849 Medan
Lestari, Karunia Eka & Mokhammad Ridwan Yudhanegara. (2017). Penelitian
Pendidikan Matematika. Bandumg: Refika.
Karunia ,Eva Putri. (2016). Analisis Kemampuan Pemamahaman Konsep Siswa Kelas VII
Berdasarkan Gaya Belajar Dalam Model Knisley. Universitas Negeri Semarang
Majid, Abdul. (2014). Penelitian Autentik Proses & Hasil Beljar. Bandung: Rosdakarya.
Martinis Yamin. (2013). Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:
Referensi (GP Press Group)

Marua, Fathin. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course reviev
horay (CRH) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Relasi
dan Fungsi Kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol Tulung Agung Tahun
Ajaran2015/2016.

Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Pendiddikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosdakarya
Muchlisin Asti, Badiatul (2004). Berdakwah dengan Menulis Buku. Bandung : Media
Qalbu
Ngalimun. (2012). Strategi Dan Model Pembelajaran. Banjarmasin : Aswaja Presindo.

65
66

Sari, Arnida & Suci Yuniati. (2018). Penerapan Pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Vol.2 N0.2, Hal.71-80.
Sudijono, Anas. (2012). Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, A (2010) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan : Jakarta : PT. Bumi Aksara
Suharsimi, A. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Sukardi, (2014).Metodologi Penelitian Pendidikan : Jakarta: Rineka Cipta
Syaiful Sagala. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Tim Penyusun. (2018). Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan. Jambi: UIN STS Jambi.
Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Wijaya, Tri Ullandari Utami, dkk. (2018). Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Auditory Intellectually
Repetition (AIR). Universitas PGRI Palembang. Dalam Posiding Seminar
Nasional 21 Universitas PGRI Palembang. ISBN 978-602-52451-0-7
Jurnal :
Dwi Febrina Wulandari, Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Belajar di SMK Negeri 3 Magelang
Fathul huda Desember 2017, Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Pokok Bahasan Pancasila Sebagi Dasar Negara
Republik Indonesia kelas VI Tahun pelajaran 20117/2018
Ikra Safitri, Pengaruh Penerapan Model Tlking Stick dengan Bantuan Media Choose
Number Terhadap Hasil Belajar Biologi di SMP Negeri 3 di Sungguminasa
Kabupaten Gowa
UJI NORMALITAS DATA POPULASI
Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
untuk mengetahui bias atau tidak penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Insan
Madani Boarding School Kota Jambi. Uji normalitas dilakukan dengan cara
mengambil nilai murni seluruh siswa kelas VII lokal A dan Lokal B berdasarkan
hasil ulangan harian materi Perbandingan tahun 2019.

1. Nilai Observasi Kelas VII A

NO Nama Nilai Tabel 8. Nilai ulangan siswa kelas VII A


1 AM 20
2 D 40
3 FA 70
4 HR 80
5 ISB 50
6 KMP 60
7 M 80
8 MJF 10
9 NS 50
10 NHS 70
11 RHBG 20
12 SS 50
13 SN 90
14 SC 60
15 UJA 42
16 WSB 40

67
68

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Gambar 5. Skor Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII. A


Berdasarkan data di atas, diperoleh:

10 40 50 70
20 42 60 80
20 50 60 80
40 50 70 90

Tabel 9. Uji Normalitas VII A

| |
10 -1,818653348 0,034482167 0,0625 0,028017833

20 -1,385640646 0,08292833 0,125 0,04207167

20 -1,385640646 0,08292833 0,1875 0,10457167

40 -0,519615242 0,301665886 0,25 0,051665886

40 -0,519615242 0,301665886 0,3125 0,010834114

42 -0,433012702 0,332502771 0,375 0,042497229

50 -0,08660254 0,465493723 0,4375 0,027993723

50 -0,08660254 0,465493723 0,5 0,034506277

50 -0,08660254 0,465493723 0,5625 0,097006277


69

60 0,346410162 0,635482755 0,625 0,010482755

60 0,346410162 0,635482755 0,6875 0,052017245

70 0,779422863 0,78213467 0,75 0,03213467

70 0,779422863 0,78213467 0,8125 0,03036533

80 1,212435565 0,887327153 0,875 0,012327153

80 1,212435565 0,887327153 0,9375 0,050172847

90 1,645448267 0,950061299 1 0,049938701

Data terbesar, 0,10457167

Pada taraf signifikan 5%,

Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu
Ltabel 0,213. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau
data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari kolom diatas 0,10457167 maka kecil dari
maka data berdistribusi normal.

2. Nilai Observasi Kelas VII B

Tabel 10. Nilai hasil ulangan siswa kelas VII B

NO Nama Nilai
1 AS 63
2 DA 70
3 DDP 33
4 DK 25
5 I 29
6 JJ 39
7 JW 45
8 KS 40
9 KK 32
10 N 50
11 NU 40
12 NAD 57
13 NH 20
70

14 R 60
15 RR 30
16 UK 48

70
60
50
40
30
20
10
0

Gambar 6. Skor kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII B


Berdasarkan data diatas, maka diperoleh:

20 32 40 57
25 33 45 60
29 39 48 63
30 40 50 70

Tabel 11. Uji normalitas kelas VIIB

| |
20 -1,554018584 0,060089992 0,0625 0,002410008

25 -1,209637735 0,113208966 0,125 0,011791034

29 -0,934133055 0,175117632 0,1875 0,012382368

30 -0,865256885 0,193448905 0,25 0,056551095

32 -0,727504545 0,233458466 0,3125 0,079041534

33 -0,658628375 0,255067219 0,375 0,119932781

39 -0,245371355 0,403084453 0,4375 0,034415547


71

40 -0,176495185 0,429952465 0,5 0,070047535

40 -0,176495185 0,429952465 0,5625 0,132547535

45 0,167885664 0,566663386 0,625 0,058336614

48 0,374514174 0,645989093 0,6875 0,041510907

50 0,512266514 0,695767751 0,75 0,054232249

57 0,994399703 0,839985844 0,8125 0,027485844

60 1,201028213 0,885129871 0,875 0,010129871

63 1,407656723 0,920383629 0,9375 0,017116371

70 1,889789913 0,970606968 1 0,029393032

Data terbesar, 0,132547535

Pada taraf signifikan 5%,

Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu
Ltabel 0,213. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau
data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari kolom diatas 0,132547535 maka kecil dari
maka data berdistribusi normal.
Lampiran 2 : Uji Homogenitas Populasi

UJI HOMOGENITAS POPULASI


Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji Homogenitas
untuk mengetahui bias atau tidak penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Insan
Madani Boarding School Kota Jambi. Uji Homogenitas dilakukan dengan cara
mengambil nilai murni seluruh siswa kelas VII lokal A dan Lokal B berdasarkan
hasil ulangan harian materi Perbandingan tahun 2019.

Langkah-langkah uji homogenitas populasi:

1. Kelas VII A dan VII B

Tabel 12. Data nilai ulangan harian kelas VIIA dan VII B

No. Nama Kelas Nilai Nama Kelas


VII A Kelas VII B Nilai
VII A Kelas
VII B

1. AM 20 AS 63
2. D 40 DA 70
3. FA 70 DDP 33
4. HR 80 DK 25
5. ISB 50 I 29
6. KMP 60 JJ 39
7. M 80 JW 45
8. MJR 10 KS 40
9. NS 50 KK 32
10. NHS 70 N 50
11. RHGB 20 NU 40
12. SS 50 NAD 57
13. SN 90 NH 20
14. SC 60 R 60
15. UJA 42 RR 30

72
73

16. WSB 40 UK 48

Tabel 13. Skor perhitungan nilai ulangan hari kelas VII

Skor X Y
X Y
20 63 -32 20,4 1024 416,16
40 70 -12 27,4 144 750,76
70 33 18 -9,6 324 92,16
80 25 28 -17,6 784 309,76
50 29 -2 -13,6 4 184,96
60 39 8 -3,6 64 12,96
80 45 28 2,4 784 5,76
10 40 -42 -2,6 1764 6,76
50 32 -2 -10,6 4 112,36
70 50 18 7,4 324 54,76
20 40 -32 -2,6 1024 6,76
50 57 -2 -14,6 4 207,36
90 20 38 -22,6 1444 510,76
60 60 8 17,4 64 302,76
42 30 -10 -12,6 100 158,76
40 48 -12 5,4 144 29,16

∑ ∑ ∑ ∑

a. Mencari Mean variabel X, dengan rumus:



=

b. Mencari Mean variabel Y, dengan rumus:


74

c. Mencari Standar Deviasi Variabel X, dengan rumus:

√∑ √ √

d. Mencari Standar Deviasi Variabel Y, dengan rumus:

√∑ √ √

e. Mencari varians ( ) Variabel X, dengan rumus:

f. Mencari varians ( ) Variabel Y, dengan rumus:

g. Mencari Log Variabel X:

h. Mencari Log Variabel Y:

Tabel 14. Ujian homogenitas dengan varians terbesar dibanding dengan varians
terkecil

Hasil Ujian
Nilai Varians Populasi
Kelompok kontrol Kelompok eksperimen

S2 2,7

N 16 16

Langkah-langkah Pencarian:

1. Mencari Varians Terbesar dan Varians Terkecil


Dengan rumus:
75

2. Membandingkan Nilai FHitung dengan FTabel


Dengan rumus:
( )
( )
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =2,33
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =3,37
Jika FHitung FTabel = Tidak Homogen
Jika FHitung FTabel = Homogen
Ternyata FHitung FTabel = 1,17 2,33 maka varians adalah Homogen.
Lampiran 3: Normalitas Sampel

UJI NORMALITAS SAMPEL


Kelompok Eksperimen dan Kontrol
1. Sebaran data kelas Eksperimen
50 69 75 81

60 70 76 87

62 75 77 89

69 75 78 91

Tabel 15. Uji Normalitas sampel kelompok eksperimen

| |
50 -2,224511993 0,013057008 0,0625 0,049442992

60 -1,297631996 0,097206911 0,125 0,027793089

62 -1,112255997 0,133014049 0,1875 0,054485951

69 -0,463439999 0,321524507 0,25 0,071524507

69 -0,463439999 0,321524507 0,3125 0,009024507

70 -0,370751999 0,355411128 0,375 0,019588872

75 0,092688 0,536924285 0,4375 0,099424285

75 0,092688 0,536924285 0,5 0,036924285

75 0,092688 0,536924285 0,5625 0,025575715

76 0,185375999 0,573532934 0,625 0,051467066

77 0,278063999 0,609518385 0,6875 0,077981615

78 0,370751999 0,644588872 0,75 0,105411128

81 0,648815998 0,741771342 0,8125 0,070728658

87 1,204943996 0,885887539 0,875 0,010887539

89 1,390319996 0,917784136 0,9375 0,019715864

91 1,575695995 0,94245206 1 0,05754794

76
77

Data terbesar, 0,105411128

Pada taraf signifikan 5%,

Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu Ltabel
0,213. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau data
distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari kolom diatas 0,105411128 maka kecil dari
maka data berdistribusi normal.

2. Kelompok kontrol

40 48 55 65

43 50 55 66

45 51 57 74

47 54 62 76

Tabel 16. Uji normalitas sampel kelompok kontrol

| |
40 -1,457687413 0,072463361 0,0625 0,009963361

43 -1,175554365 0,1198865 0,125 0,0051135

45 -0,987465667 0,161707203 0,1875 0,025792797

47 -0,799376968 0,212035931 0,25 0,037964069

48 -0,705332619 0,240301633 0,3125 0,072198367

50 -0,517243921 0,302492948 0,375 0,072507052

51 -0,423199572 0,33607483 0,4375 0,10142517

54 -0,141066524 0,443908695 0,5 0,056091305

55 -0,047022175 0,481247777 0,5625 0,081252223

55 -0,047022175 0,481247777 0,625 0,143752223


78

57 0,141066524 0,556091305 0,6875 0,131408695

62 0,61128827 0,729495622 0,75 0,020504378

65 0,893421318 0,814184205 0,8125 0,001684205

66 0,987465667 0,838292797 0,875 0,036707203

74 1,739820461 0,959054726 0,9375 0,021554726

76 1,927909159 0,973066787 1 0,026933213

Data terbesar, 0,143752223

Pada taraf signifikan 5%,

Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu Ltabel
0,213. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau data
distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari kolom diatas 0,143752223 maka kecil dari
maka data berdistribusi normal.
Lampiran 4: Homogenitas Sampel

UJI HOMOGENITAS DATA SAMPEL

Langkah- langkah uji homogenitas sampel:

Tabel 17. Skor postest kelompok eksperimen (x) dan kontrol (y)

Skor
X Y
70 62 -4 6,5 16 42,25
75 65 1 9,5 1 90,25
81 40 7 -15,5 49 240,25
60 55 -14 -0,5 196 0,25
78 48 4 -7,5 16 56,25
77 66 3 10,5 9 110,25
69 76 -5 20,5 25 420,25
62 50 -12 -5,5 144 30,25
50 51 -24 -4,5 576 20,25
69 57 -5 1,5 25 2,25
75 54 1 -1,5 1 2,25
87 47 13 -8,5 169 72,25
91 55 17 -0,5 289 0,25
76 43 2 -12,5 4 156,25
89 45 15 -10,5 225 110,25
75 74 1 18,5 1 342,25
1184 888 1746 1696

∑ ∑ ∑ ∑
80

a. Mencari Mean variabel X, dengan rumus:



=

b. Mencari Mean variabel Y, dengan rumus:


c. Mencari Standar Deviasi Variabel X, dengan rumus:


√ √ √

d. Mencari Standar Deviasi Variabel Y, dengan rumus:

√∑ √ √

e. Mencari varians ( ) Variabel X, dengan rumus:

f. Mencari varians ( ) Variabel Y, dengan rumus:

g. Mencari Log Variabel X:

h. Mencari Log Variabel Y:

Tabel 18. Uji homogenitas dengan varians terbesar dibanding varians terkecil

Hasil Ujian
Nilai Varians Populasi
Kelompok control Kelompok eksperimen

S2 2,04

N 16 16

Langkah-langkah Pencarian:

1. Mencari Varians Terbesar dan Varians Terkecil


Dengan rumus:
81

2. Membandingkan Nilai FHitung dengan FTabel


Dengan rumus:
( )
( )
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =2,33
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =3,37
Jika FHitung FTabel = Tidak Homogen
Jika FHitung FTabel = Homogen

Ternyata FHitung FTabel = 1,005 2,33 maka varians adalah Homogen.


Kisi-Kisi Instrumen Tes Pemahaman Konsep Matematis dan Rubrik
Penilaian
1. Kisi-Kisi Instrumen Tes Pemahaman Konsep Matematis
Dimensi Indikator Pemahaman Konsep Matematis Nomor
Soal Tes
Pemahaman 1. Menyatakan ulang konsep yang telah 1
Konsep dipelajari
Matematis
2. Mengklasifikasikan objek-objek 2
berdasarkan konsep matematika
3. Menerapkan konsep secara algoritma 3
4. Memberikan contoh atau kontra 4
contoh dari konsep yang dipelajari
5. Menyajikan konsep dalam berbagai 5
representasi
6. Mengaitkan berbagai konsep 6
matematika secara internal atau
eksternal
Jumlah 6

2. Rubrik Penilaian Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

No Idikator Realisasi Skor


1 Menyatakan Tidak ada jawaban atau tidak ada ide 0
ulang matematika yang muncul sesuai dengan
konsep materi soal.
yang ide matematika telah muncul namun 1
telah dipelajari belum dapat menyatakan ulang konsep
dengan tepat dan hanya sedikit yang
benar
Dapat menyatakan ulang sebuah konsep 2
namun belum dapat dikembangkan dan
masih separuh yang benar
Dapat menyatakan ulang sebuah konsep 3

82
83

sesuai dengan definisi namun masih ada


sedikit kesalahan
Dapat menyatakan ulang sebuah konsep 4
sesuai dengan konsep yang dimiliki objek
dan telah dapat dikembangkan serta
jawaban benar.
2 Mengklasifikasi Tidak ada jawaban atau tidak ada 0
kan objek-objek idematematika yang muncul sesuai
berdasarkan dengan soal.
konsep Ide matematika telah muncul namun 1
matematika belum dapat mengklasifikasikanobjek
tersebut menurut sifat/cirri tertentu yang
dimiliki sesuai dengan konsepnya dan
hanya sedikit yang benar
Dapat menganalisis suatu objek namun 2
belum dapat mengklasifikasikannya
menurut sifat/ciri-ciri dan konsepnya
yang masih separuh benar
Dapat mengklasifikasikan objek-objek 3
menurut sifat-sifat/cirri-ciri dan
konsepnya tertentu yang dimiliki namun
masih ada sedikit kesalahan
Dapat mengklasifikasikan objek-objek 4
menurut sifat-sifat/cirri-ciri dan
jawabannya benar.
3 Menerapkan Tidak ada jawaban atau tidak ad aide 0
konsep matematikayang muncul sesuai dengan
secara soal.
algoritma Ide matematika telah muncul namun 1
dipelajari belum dapat menerapkan konsep
84

algoritma dan hanya sedikit yang benar


Dapat menggunakan, memanfaatkan dan 2
memilih prosedur atau operasi tertentu
namun belum memahami algoritma
pemahaman konsep dan masih separuh
benar
Dapat menggunakan, memanfaatkan dan 3
memilih prosedur atau operasi tertentu
namun masih ada sedikit kesalahan
Dapat menerapkan konsep secara 4
algoritma dan benar
4 Memberikan Tidak ada jawaban atau tidak ad aide 0
contoh atau matematika yang muncul sesuai dengan
kontra contoh soal
dari konsep Ide matematika telah muncul namun 1
yang dipeljari belum dapatmenyebutkan konsep yang
dimiliki oleh setiap contoh yang
diberikan dan hanya sedikit yang benar
Dapat memberikan contoh atau kontra 2
contoh sesuai dengan konsep yang
dimiliki objek namun belum tepat dan
belum dapat dikembangkan dan masih
separuh yang benar
Dapat memberikan contoh atau kontra 3
contoh sesuai dengan konsep yang
dimiliki objek namun pengembangannya
belum tepat dan masih ada sedikit
kesalahan
Dapat memberikan contoh atau kontra 4
contoh sesuai dengan konsep yang
85

dimiliki objek dan telah dapat


dikembangkan dengan tepat dan jawaban
benar
5 Menyajikan Tidak ada jawaban atau tidak ada ise 0
konsep dalam matematika yang muncul sesuai dengan
berbagi soal
representasi Ide matematika telah muncul namun 1
belum dapat menyajikan konsep dalam
berbagai representasi matematis dan
hanya sedikit yang benar
Dapat menyajikan konsep dalam berbagai 2
bentuk representasi matematis masih
separuh yang benar
Dapat menyajikan konsep dalam berbagai 3
bentuk representasi matematis namun
masih ada sedikit kesalahan
Dapat menyajikan konsep dalam bentuk 4
representasi matematis yang benar
6 Mengaitkan Tidak ada jawaban atau tidak ada ide 0
brbagai matematika yang muncul sesuai dengan
Konsep soal
Matematika Ide matematika telah muncul namun 1
secara belum dapat mengaitkan berbagai konsep
internal matematika dan hanya sedikit yang benar
atau eksternal Dapat mengaitkan berbagai konsep 2
matematika namun masih separuh yang
benar
Dapat mengaitkan berbagai konsep 3
matematika namun masih ada sedikit
kesalahan
86

Mampu mengaitkan berbagai konsep 4


matematika dan memilih prosedur
dengan benar
Skor Total 24

Nilai Siswa ( Majid, 2014: 195)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII/II
Materi Pokok : Aritmatika Sosial
Pertemuan Ke- : I
Alokasi Waktu : 2 40 menit

A. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan


pertidaksamaan linear satu variabel, dan
perbandingan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar : 3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmatika sosial yang
sederhana.
C. Indikator : 3.3.1 Menghitung nilai keseluruhan, nilai per-unit,
dan nilai sebagian suatu barang.
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke- 1
Setelah pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
Menghitung nilai keseluruhan, nilai per-unit, dan nilai sebagian suatu barang.
E. Materi Ajar
a. Nilai Keseluruhan, Nilai Per Unit, dan Nilai Sebagian
Nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian mempunyai suatu
hubungan, yaitu:
Nilai keseluruhan = banyak unit nilai per unit

Nilai per unit =

Nilai sebagian = banyak sebagian unit nilai per unit

F. Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Ceramah, tanya jawab
Model : Talking Stick
Pendekatan : Saintifik
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media : Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar : Buku Matematika kelas VII SMP
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan ke- 1 (2 x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan 1. Siswa menjawab salam dan ber- 10
Menit
doa bersama sesuai kepercaya-
1. Guru mengucapkan salam dan
annya.
meminta kepada ketua kelas untuk
2. Siswa melaporkan daftar keh-
menyiapkan dan memi-mpin doa.
adiran kepada guru.
2. Guru mengecek kehadiran sis-wa.
3. Siswa mendengarkan inform-
3. Guru mengkomunikasi kepada
asikan yang diberikan guru te-
siswa tentang materi yang akan
rkait materi yang akan dip-
dipelajari yaitu : Aritmatika sos-ial
elajari yaitu : Aritmatika sosial
tentang nilai keseluruhan, ni-lai
tentang nilai keseluruhan, nilai
per- unit, dan nilai sebagian.
per- unit, dan nilai sebagian.
Motivasi
Motivasi
4. Guru memotivasi siswa untuk
4. Siswa menyimak dan menjawab
dapat menguasai materi yang akan
pertanyaan dari guru.
dipelajari karena pada ma-teri ini
dapat digunakan dalam
menyelesaikan masalah kehidu-

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan
Waktu

85
pan sehari-hari. Jawab:
Contoh:
1 lusin = 12 buah
Banu membeli 1 lusin buku tulis
= Rp 2.000,00
di toko alat tulis makmur dengan
harga Rp 24.000,00. Berapakah Jadi, harga 1 buku tulis adalah
harga 1 buku tulis tersebut? Rp 2.000,00.

Apersepsi

5. Guru mengarahkan siswa untuk


mengingat kembali tentang ma-teri Apersepsi
sebelumnya yang berkaitan 5. Siswa mengingat kembali ten-
dengan materi pada pertemuan ini tang materi sebelumnya yang
yaitu “operasi pada bilangan berkaitan dengan materi pada
pecahan”. pertemuan ini yaitu “operasi pa-
6. Guru menyampaikan tujuan p- da bilangan pecahan”.
embelajaran yang harus dicapai 6. Siswa menyimak dan memaha-
siswa pada pertemuan ini. mi tujuan pembelajaran yang
harus dicapai pada pertemuan
ini.
Inti 7. Guru membagi siswa menjadi 7. Siswa membentuk kelompok 65
beberapa kelompok, masing- yang terdiri dari 4-5 orang Menit

masing kelompok terdiri dari 4-5 dalam satu kelompok. Dan


orang siswa. Serta menerima arahan oleh guru
menginformasikan ke siswa, tentang tongkat
tentang pemberian tugas bagi
kelompok yang mendapatkan
tongkat dan tongkat tersebut terus
bergilir ke kelompok selanjutnya

Mengamati Mengamati

86
8. Guru memberikan berupa penje- 8. Siswa menyimak dan memah-
lasan yang berkaitan dengan m- ami penjelasan yang diberikan
ateri. oleh guru.
Menanya Menanya
9. Guru memberikan kesempatan 9. Siswa bertanya. Jika ada yang
kepada siswa untuk bertanya. bertanya, maka siswa menyim-

Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan Kegiatan Guru
Waktu
10. Guru memberikan suatu per- ak penjelasan dari guru.
masalahan kepada masing-mas- 10. Siswa menerima permasalahan
ing kelompok yang berkaitan yang diberikan oleh guru.
dengan materi.
Mengumpulkan informasi Mengumpulkan Informasi
11. Guru meminta siswa untuk m- 11. Siswa mengumpulkan inform-
engumpulkan informasi dari asi dari berbagai sumber terkait
berbagai sumber terkait dengan dengan materi.
materi.
Mengasosiasi/mengolah Mengasosiasi/mengolah
informasi/menalar informasi/menalar
12. Guru meminta siswa berdiskusi 12. Siswa berdiskusi dan menyele-
untuk menyelesaikan permasal- saikan permasalahan dengan m-
ahan dengan menggunakan inf- enggunakan informasi yang dip-
ormasi yang diperoleh. eroleh.
13. Guru memberikan tongkat kepada 13. Siswa menerima tongkat dan
kelompok satu per satu sampai menuliskan hasil diskusi
semua kelompok terpenuhi untuk kelompok.
menuliskan ha-sil diskusi dan
selanjutnya un-tuk
dipresentasikan.

14. Guru memberikan tongkat kepada 14. Siswa menerima tongkat dan
siswa untuk menerapkan hasil menerapkan hasil diskusi
diskusi kelompok untuk kelompok untuk menyelesaikan
menyelesaikan permasalahan. permasalahan.
15. Guru memberika tongkat kepada 15. Siswa menerima tongkat
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.

Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan Guru
Waktu
didepan kelas.
16. Guru memberikan tugas atau kuis 16. Siswa mengerjakan tugas atau
kepada siswa untuk diker-jakan kuis secara individu.
secara individu.
Penutup 17. Guru membimbingan siswa un-tuk 17. Siswa menyimpulkan materi 5 Menit
membuat kesimpulan. yang dipelajari pada pertemuan
18. Guru memberikan tugas berupa kali ini.
PR untuk dikerjakan di rumah. 18. Siswa mencatat PR yang diber-
19. Guru menginformasikan materi ikan oleh guru untuk dik erjakan
pelajaran pada pertemuan sela- dirumah.
njutnya dan meminta siswa un-tuk 19. Siswa menyimak informasi ma-
mempelajarinya dirumah- yaitu teri pelajaran pada pertemuan-
harga pembelian, harga penjualan, selanjutnya dan mempelajarinya
untung dan rugi. dirumah yaitu harga pembelian,
20. Guru menutup pelajaran kem- harga penjualan, untung dan
udian mengucapkan salam. rugi.
20. Siswa menjawab salam dari gu-
ru tersebut.

I. Penilaian Hasil Belajar


Jenis Penilaian : Tes
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
 Menghitung nilai kese- Tes tertulis Uraian 1. Mika membeli barang dip-
luruhan, nilai per-unit, asar dengan rincian seba-
dan nilai sebagian suat- gai berikut:

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
u barang. 5 baju kemeja panjang
dengan harga Rp.
350.000,-
2 celana jeans dengan
harga Rp. 150.000,-
3 baju kaos dengan harga
Rp. 90.000,-
a. Berapa rupiah yang harus
dibayar oleh Mika seluru-
hnya?
b. Berapa banyak barang ya-
ng dibeli oleh Mika?
c. Jika mika hanya membeli
1 baju kemeja panjang, 1
celana jeans, dan 1 baju
kaos, berapa rupiah yang
harus dibayar oleh Mika?

Jambi, April 2020

Amelya Permata Sari


NIM. TM.161270
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII/II
Materi Pokok : Aritmatika Sosial
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 3 40 menit

A. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan


pertidaksamaan linear satu variabel, dan
perbandingan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar : 3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmatika sosial yang
sederhana.
C. Indikator : 3.3.2 Menentukan besar dan persentase harga
Penjualan, harga pembelian, untung dan rugi
dalam kegiatan ekonomi.
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-2

Setelah pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

Menentukan besar dan persentase harga penjualan, harga pembelian, untung


dan rugi dalam kegiatan ekonomi.

E. Materi Ajar
Harga Penjualan, Harga Pembelian, Untung dan Rugi
Harga pembelian artinya sejumlah uang yang telah dikeluarkan.
Harga penjualan artinya sejumlah uang yang telah diterima.
Laba artinya harga pembelian lebih kecil dari penjualan.

86
87

Rugi artinya harga penjualan lebih kecil dari pembelian.


Impas artinya harga penjualan = harga pembelian.

 Jika laba
Laba = harga penjualan – harga pembelian
Harga pembelian = harga penjualan – laba
Harga penjualan = harga pembelian + laba

 Jika rugi
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
Harga pembelian = harga penjualan + rugi
Harga penjualan = harga pembelian – rugi

 Persentase = laba / rugi = 100 %

 Harga pembelian (Rp) = harga penjualan (Rp)


( )

( )
 Harga penjualan (Rp) = harga pembelian (Rp)

F. Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Ceramah, tanya jawab

Model : Talking Stick

Pendekatan : Saintifik

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media : Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar : Buku Matematika kelas VII SMP
88

H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan ke- 2 (3 x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan 1. Siswa menjawab salam dan ber- 10
Menit
meminta kepada ketua kelas untuk doa bersama sesuai kepercaya-
menyiapkan dan memi-mpin doa. annya.
2. Guru mengecek kehadiran sis-wa. 2. Siswa melaporkan daftar keh-
3. Guru mengkomunikasi kepada adiran kepada guru.
siswa tentang materi yang akan 3. Siswa mendengarkan inform-
dipelajari yaitu : Aritmatika sos-ial asikan yang diberikan guru te-
tentang harga pembelian, ha-rga rkait materi yang akan dip-
penjualan, untung dan rugi. elajari yaitu : Aritmatika sosial
tentang harga pembelian, harga
penjualan, untung dan rugi.
Motivasi

4. Guru memotivasi siswa untuk


Motivasi
dapat menguasai materi yang akan
dipelajari karena pada ma-teri ini 4. Siswa menyimak dan menjawab
dapat digunakan dalam pertanyaan dari guru.
menyelesaikan masalah kehidu- Jawab:
pan sehari-hari.
1 kotak donat = 6 buah
Contoh:
1 kotak donat = Rp 42.000,-
Seorang pedagang membeli 1
kotak donat dengan harga Rp Maka,

42.000,. Jika pedagang ter-sebut 1 donat =


menjual dengan harga Rp 8.000,-
untuk 1 buah donat, apakah = Rp 7.000,-

pedagang tersebut men-dapatkan


keuntungan? Agar pe-dagang
89

tersebut untung. (1 kotak donat = 6

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan
Waktu
buah). Karena pedagang tersebut menjual
1 buah donat dengan harga Rp
8.000,- artinya pedagang tersebut
mengalami keuntungan.

Apersepsi

Apersepsi 5. Siswa mengingat kembali ten-

5. Guru mengarahkan siswa untuk tang materi sebelumnya yang

mengingat kembali tentang ma-teri berkaitan dengan materi pada

sebelumnya yang berkaitan pertemuan ini yaitu “nilai ke-

dengan materi pada pertemuan ini seluruhan, nilai per-unit dan

yaitu “nilai keseluruhan, nil-ai per- nilai sebagian”.

unit dan nilai sebagian”. 6. Siswa menyimak dan memaha-

6. Guru menyampaikan tujuan p- mi tujuan pembelajaran yang

embelajaran yang harus dicapai harus dicapai pada pertemuan

siswa pada pertemuan ini. ini.

Inti 7. Guru membagi siswa menjadi 7. Siswa membentuk kelompok 105


Menit
beberapa kelompok, masing- yang terdiri dari 4-5 orang dalam
masing kelompok terdiri dari 4-5 satu kelompok. Dan menerima
orang siswa. Serta arahan oleh guru tentang tongkat
menginformasikan ke siswa,
tentang pemberian tugas bagi
kelompo yang mendapatkan
tongkat dan tongkat tersebut terus
bergilir ke kelompok selanjutnya
90

Mengamati Mengamati
8. Guru memberikan berupa penje- 8. Siswa menyimak dan memah-
lasan yang berkaitan dengan m- ami penjelasan yang diberikan
ateri. oleh guru.
Menanya Menanya
9. Guru memberikan kesempatan 9. Siswa bertanya. Jika ada yang
kepada siswa untuk bertanya. bertanya, maka siswa menyim-
10. Guru memberikan suatu per- ak penjelasan dari guru.
masalahan (LKS) kepada mas- 10. Siswa menerima permasalahan

Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan Kegiatan Guru
Waktu
ing-masing kelompok yang
(LKS) yang diberikan oleh gu-
berkaitan dengan materi.
ru.
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan Informasi
11. Guru meminta siswa untuk m-
11. Siswa mengumpulkan info-
engumpulkan informasi dari b-
rmasi dari berbagai sumber
erbagai sumber terkait dengan
terkait dengan materi.
materi.
Mengasosiasi/mengolah
Mengasosiasi/mengolah
informasi/menalar
informasi/menalar
12. Guru meminta siswa berdiskusi
untuk menyelesaikan permasal- 12. Siswa berdiskusi dan menyele-
ahan dengan menggunakan inf- saikan permasalahan dengan
ormasi yang diperoleh. menggunakan informasi yang
13. Guru memberikan tongkat satu per diperoleh.
satu sampai semua kelompok 13. Siswa menerima kelompok dan
mendapatkan gilirannya untuk menuliskan hasil diskusi
menuliskan ha-sil diskusi dan kelompok.
selanjutnya un-tuk
dipresentasikan.
14. Guru memberikan tongkat kepada
91

siswa untuk menerapkan hasil


diskusi kel-ompok untuk
14. Siswa siswa menerima tongkat
menyelesaikan permasalahan.
menerapkan hasil diskusi
15. Guru memberikan tongkat kepada
kelompok untuk menyelesaikan
kelompok untuk
permasalahan.
mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas.
15. Siswa menerima tongkat dan
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok didepan kel-as.

Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan Guru
Waktu
16. Guru memberikan tugas atau kuis 16. Siswa mengerjakan tugas atau
kepada siswa untuk diker-jakan kuis secara individu.
secara individu.
Penutup 17. Guru membimbingan siswa un- 17. Siswa menyimpulkan materi 5 Menit
tuk membuat kesimpulan. yang dipelajari pada pertem-
18. Guru memberikan tugas berupa uan kali ini.
PR untuk dikerjakan di rumah. 18. Siswa mencatat PR yang di-
19. Guru menginformasikan materi berikan oleh guru untuk dik
pelajaran pada pertemuan sela- erjakan dirumah.
njutnya dan meminta siswa un- 19. Siswa menyimak informasi
tuk mempelajarinya dirumah materi pelajaran pada perte-
yaitu Diskon, bruto, neto dan tara. muan selanjutnya dan mempe-
20. Guru menutup pelajaran kem- lajarinya dirumah Diskon, bru-
udian mengucapkan salam. to, neto dan tara.
20. Siswa menjawab salam dari
92

guru tersebut.

I. Penilaian Hasil Belajar


Jenis Penilaian : Tes

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
 Menentukan besar dan Tes tertulis Uraian 1. Sebuah barang dijual den-
persentase harga penjua- gan harga Rp. 867.250,-.
lan, harga pembelian, Tentukan harga beli apa-
untung dan rugi dalam bila:
kegiatan ekonomi. a. Diperoleh keuntungan

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
sebesar Rp. 132.750,-
b. Menderita kerugian se-
besar Rp. 23.475,-

Jambi, April 2020


Peneliti

Amelya Permata Sari


NIM. TM.161270
93

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII/II
Materi Pokok : Aritmatika Sosial
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 2 40 menit

A. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan


pertidaksamaan linear satu variabel, dan
perbandingan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar : 3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmatika sosial yang
sederhana.
C. Indikator : 3.3.3 Menentukan besar dan persentase diskon,
bruto, neto, dan tara dalam kegiatan ekonomi.
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-3

Setelah pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

Menentukan besar dan persentase diskon, bruto, neto dan tara dalam kegiatan
ekonomi.

E. Materi Ajar
c. Diskon, Bruto, Neto, Tara
Rabat = diskon = korting = potongan harga
Harga sebelum dipotong diskon disebut harga kotor.
Harga setelah dipotong diskon disebut harga bersih.
94

Harga bersih = harga kotor – diskon.


Bruto = netto + tara
Neto = Bruto – Tara
Tara = Bruto – Neto
Bruto (berat kotor) adalah berat karung beserta kemasan atau bungkusnya.
Neto (berat bersih) adalah berat barang tanpa kemasan atau bungkusnya.
Tara adalah selisih antara bruto dan neto (berat kemasan atau bungkus suatu
barang). Persentase Tara = 100 %

Persentase Diskon =  100%

F. Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Ceramah, tanya jawab

Model : Talking Stick

Pendekatan : Saintifik

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media : Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar : Buku Matematika kelas VII SMP
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan ke- 3 (2 x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan 1. Siswa menjawab salam dan 10 Menit
meminta kepada ketua kelas untuk berdoa bersama sesuai kepe-
menyiapkan dan memimpin doa. rcayaannya.
2. Guru mengecek kehadiran siswa. 2. Siswa melaporkan daftar ke-
hadiran kepada guru.
3. Guru mengkomunikasi kepada
95

Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
siswa tentang materi yang akan 3. Siswa mendengarkan inform-
dipelajari yaitu : Aritmatika sosial asikan yang diberikan guru
tentang Diskon, bruto, neto dan te-rkait materi yang akan dip-
tara. elajari yaitu: Aritmatika sosi-
al tentang Diskon, bruto, neto
dan tara.
Motivasi
Motivasi
4. Siswa menyimak dan
4. Guru memotivasi siswa untuk
menjawab pertanyaan dari
dapat menguasai materi yang akan
guru.
dipelajari karena pada ma-teri ini
dapat digunakan dalam
menyelesaikan masalah kehidu-
pan sehari-hari.
Contoh:
Dani membeli sebuah celana Jawab:

dengan harga Rp 225.000,-. Jika Diskon 15%


celana tersebut memiliki diskon
= Rp 225.000
sebesar 15%, maka berapa har-ga
celana yang harus dibayar oleh = Rp 33.750,-
dani?
Jadi, harga celana yang
harus dibayar oleh dani
adalah

= Rp 225.000 – Rp 33.750
Apersepsi
= Rp 191.250,-
5. Guru mengarahkan siswa untuk
Apersepsi
mengingat kembali tentang ma-
5. Siswa mengingat kembali
96

teri sebelumnya yang berkaitan tentang materi sebelumnya


dengan materi pada pertemuan ini yang berkaitan dengan mat-
eri pada pertemuan ini yaitu
“harga pembelian,
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
yaitu “harga pembelian, harga pe- harga penjualan, untung dan
njualan, untung dan rugi”. rugi”.
6. Guru menyampaikan tujuan pem- 6. Siswa menyimak dan mem-
belajaran yang harus dicapai siswa ahami tujuan pembelajaran
pada pertemuan ini. yang harus dicapai pada per-
temuan ini.
Inti 7. Guru membagi siswa menj-adi 7. Siswa membentuk kelom- 65 Menit
beberapa kelompok, masing-ma- pok yang terdiri dari 4-5
sing kelompok terdiri dari 4-5 orang dalam satu kelompok.
orang siswa Serta Dan menerima arahan dari
menginformasikan ke siswa, guru tentang tongkat
tentang pemberian tugas bagi
kelompo yang mendapatkan
tongkat dan tongkat tersebut terus
bergilir ke kelompok selanjutnya
Mengamati Mengamati
8. Guru memberikan berupa penje- 8. Siswa menyimak dan mem-
lasan yang berkaitan dengan mat- ahami penjelasan yang diber-
eri. ikan oleh guru.
Menanya Menanya
9. Guru memberikan kesempatan 9. Siswa bertanya. Jika ada
kepada siswa untuk bertanya. yang bertanya, maka siswa
menyimak penjelasan dari
guru.
10. Siswa menerima permas-
97

10. Guru memberikan suatu per- alahan (LKS) yang diberikan


masalahan (LKS) kepada masing- oleh guru.
masing kelompok yang berkaitan
dengan materi. Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi 11. Siswa mengumpulkan info-
11. Guru meminta siswa untuk rmasi dari berbagai sumber
mengumpulkan informasi dari terkait dengan materi.
berbagai sumber terkait dengan
materi.

Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan Guru
Waktu

Mengasosiasi/mengolah
Mengasosiasi/mengolah informasi/menalar
informasi/menalar
12. Siswa berdiskusi dan
12. Guru meminta siswa berdiskusi
me-nyelesaikan
untuk menyelesaikan permasala-
permasalahan dengan
han dengan menggunakan infor-
menggunakan info-rmasi
masi yang diperoleh.
yang diperoleh.
13. Siswa menerima tongkat dan
13. Guru memberikan Tongkat
menuliskan hasil dis-kusi
kepada ke-lompok untuk
kelompok.
menuliskan hasil diskusi dan
selanjutnya untuk dip-
resentasikan.
14. Guru memberikan Tongkat
kepada siswa untuk men-erapkan
hasil diskusi kelompok untuk 14. Siswa menerima tongkat
menyelesaikan permasalahan. dan menerapkan hasil
diskusi kelompok untuk

15. Guru memberikat Tongkat kepada menyelesaikan


98

kelompok untuk me- permasalahan.


mpresentasikan hasil diskusi dide- 15. Siswa menerima Tongkat
pan kelas. dan mempresentasikan h-
16. Guru memberikan tugas atau kuis asil diskusi kelompok dide-
kepada siswa untuk diker-jakan pan kelas.
secara individu. 16. Siswa mengerjakan tugas
at-au kuis secara individu.
Penutup 17. Guru membimbingan siswa un- 17. Siswa menyimpulkan materi 5 Menit
tuk membuat kesimpulan. yang dipelajari pada pertem-
uan kali ini.
18. Guru memberikan tugas berupa 18. Siswa mencatat PR yang
PR untuk dikerjakan di rumah. diberikan oleh guru untuk
dikerj-akan dirumah.
19. Guru menginformasikan ma-teri 19. Siswa menyimak informasi
pelajaran pada pertem-uan selan- materi pelajaran pada perte-
jutnya dan meminta siswa untuk muan selanjutnya dan mem-
mempelajarinya dirumah yaitu pelajarinya dirumah yaitu
pajak, bunga tunggal dan bunga pajak, bunga tunggal dan
majemuk. bunga majemuk.
20. Guru menutup pelajaran kem- 20. Siswa menjawab salam dari
udian mengucapkan salam. guru tersebut.
99

I. Penilaian Hasil Belajar


Jenis Penilaian : Tes

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
 Menentukan besar dan Tes tertulis Uraian 1. 1 karung beras dibeli
persentase diskon, bru- de-ngan harga Rp.
to, neto dan tara dalam 300.00,-, beratnya 80kg
kegiatan ekonomi. dan persentase taranya
2%. Jika beras dijual
kembali den-gan harga
Rp. 3.000,- per kg.
tentukan:

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
a. Harga beli tiap kg
b. Besar Kerugian seluru-
hnya

Jambi, April 2020


Peneliti

Amelya Permata Sari


NIM. TM.161270
100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII/II
Materi Pokok : Aritmatika Sosial
Pertemuan Ke- : 4
Alokasi Waktu : 3 40 menit

A. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan


pertidaksamaan linear satu variabel, dan
perbandingan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar : 3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmatika sosial yang
sederhana.
C. Indikator : 3.3.4 Menentukan besar pajak, bunga tunggal dan
bun-ga majemuk dalam kegiatan ekonomi.
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-4

Setelah pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

Menentukan besar pajak, bunga tunggal dan bunga majemuk dalam kegiatan
ekonomi.
101

E. Materi Ajar
d. Pajak, Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Pajak adalah iuran yang harus dibayarkan rakyat kepada negara
berdasarkan undang-undang yang akan digunakan untuk membayar belanja
atau pengeluaran.

Bunga adalah imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang
dibayar pada waktu yang disepakati, pada umumnya dinyatakan sebagai
persentase dari modal pokok. Bunga tunggal merupakan bunga yang dihitung
berdasarkan modal. Jika bunga a% per tahun dan modal asal (M), maka
besarnya bunga tunggal adalah:

Bunga 1 tahun = a% M

Bunga m tahun =n a% M

Bunga 6 bulan = a% M

= bunga 1 tahun

Adapun rumus lain yang sering digunakan untuk menuliskan hubungan


antara modal (M), suku bunga (b%), jangka waktu (n tahun), dan bunga
tunggal (BT), dinyatakan sebagi berikut:

(i) BT = (iii) b =

(ii) M = (iv) n =

Bunga majemuk merupakan bunga yang dihitung berdasarkan modal dan


bunga. Untuk menentukan bunga majemuk dapat digunakan rumus sebagai
berikut:

Mn = M (1 + i) n

F. Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Ceramah, tanya jawab

Model : Talking Stick


102

Pendekatan : Saintifik

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media : Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar : Buku Matematika kelas VII SMP
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan ke- 4 (3 x 40 menit)

Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan Guru
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan 1. Siswa menjawab salam dan 10 Menit
meminta kepada ketua kelas untuk berdoa bersama sesuai kepe-
menyiapkan dan memimpin doa. rcayaannya.
2. Guru mengecek kehadiran siswa. 2. Siswa melaporkan daftar ke-
hadiran kepada guru.
3. Guru mengkomunikasi kepada sis- 3. Siswa mendengarkan info-
wa tentang materi yang akan dipel- rmasikan yang diberikan gu-
ajari yaitu : Aritmatika sosial tent- ru terkait materi yang ak-an
ang Pajak, bunga tunggal dan bu- dipelajari yaitu : Aritmatika
nga majemuk. sosial tentang Pajak, bunga
tunggal dan bunga majem-
uk.
Motivasi
Motivasi
4. Siswa menyimak dan menj-
4. Guru memotivasi siswa untuk da- awab pertanyaan dari guru.
pat menguasai materi yang akan di-
pelajari karena pada materi ini da-
pat digunakan dalam menyelesai-
kan masalah kehidupan sehari-hari.
Contoh:
Jawab:
Ayah menabung di Bank Rp
1.000.000,- dan mendapat bunga Uang ayah = Rp 1.000.000,-
103

5% setiap bulan. Setelah satu Bunga 5%


tahun, berapa jumlah uang ayah di
= Rp 1.000.000 12
Bank?
(1 tahun)

= Rp 600.000

Jadi, jumlah uang ayah di


Bank adalah sebesar

Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan Guru
Waktu
= Rp 1.000.000 + Rp
600.000

= Rp 1.600.000,-

Apersepsi
Apersepsi
5. Siswa mengingat kembali
5. Guru mengarahkan siswa untuk
ten-tang materi sebelumnya
mengingat kembali tentang ma-teri
yang berkaitan dengan materi
sebelumnya yang berkaitan dengan
pada pertemuan ini yaitu
materi pada pertemuan ini yaitu
“Diskon, bruto, neto dan
“Diskon, bruto, neto dan tara”.
tara”.
6. Siswa menyimak dan mem-
6. Guru menyampaikan tujuan p- ahami tujuan pembelajaran
embelajaran yang harus dicapai yang harus dicapai pada per-
siswa pada pertemuan ini. temuan ini.
Inti 7. Guru membagi siswa menjadi 7. Siswa membentuk kelompok 105 Menit
beberapa kelompok, masing-mas- yang terdiri dari 4-5 orang
ing kelompok terdiri dari 4-5 orang dalam satu kelompok. Dan
siswa. Serta menginformasikan ke menerima arahan dari guru
104

siswa, tentang pemberian tugas tentang tongkat


bagi kelompo yang mendapatkan
tongkat dan tongkat tersebut terus
bergilir ke kelompok selanjutnya

Mengamati Mengamati
8. Guru memberikan berupa penje- 8. Siswa menyimak dan
lasan yang berkaitan dengan m- memah-ami penjelasan yang
ateri. diberikan oleh guru.
Menanya Menanya
9. Guru memberikan kesempatan ke- 9. Siswa bertanya. Jika ada ya-
pada siswa untuk bertanya. ng bertanya, maka siswa me-
10. Guru memberikan suatu permasa- nyimak penjelasan dari guru.
lahan (LKS) kepada masing- 10. Siswa menerima permasala-

Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan Guru
Waktu
masing kelompok yang berkaitan han (LKS) yang diberikan
dengan materi. oleh guru.
Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi
11. Siswa mengumpulkan info-
11. Guru meminta siswa untuk m-
rmasi dari berbagai sumber
engumpulkan informasi dari ber-
terkait dengan materi.
bagai sumber terkait dengan ma-
teri.
Mengasosiasi/mengolah
Mengasosiasi/mengolah
informasi/menalar
informasi/menalar
12. Siswa berdiskusi dan men-
12. Guru meminta siswa berdiskusi
yelesaikan permasalahan d-
untuk menyelesaikan permasal-
engan menggunakan infor-
ahan dengan menggunakan inf-
masi yang diperoleh.
ormasi yang diperoleh.

13. Siswa menerima tongkat dan


105

13. Guru memberikan tongkat kepada menuliskan hasil dis-kusi


kelompok untuk menuliskan ha- kelompok.
sil diskusi dan selanjutnya untuk
dipresentasikan.
14. Siswa siswa menerima
14. Guru memberikan tongkat kepada
tongkat dan menerapkan
siswa untuk menerapkan hasil
hasil dis-kusi kelompok
diskusi kelom-pok untuk
untuk menye-lesaikan
menyelesaikan perma-salahan.
permasalahan.
15. Guru memberikan tongkat kepada
15. Siswa menerima tongkat dan
kelompok untuk
mempresentasikan ha-sil
mempresentasikan hasil diskusi
diskusi kelompok didepan
didepan kelas.
kelas.

Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi


Kegiatan Guru
Waktu
106

20. Siswa mengerjakan tugas


16. Guru memberikan tugas atau kuis
atau kuis secara individu.
kepada siswa untuk diker-jakan
17. Siswa menyimpulkan mat-
secara individu.
eri yang dipelajari pada pe-
16. Guru membimbingan siswa un-tuk
rtemuan kali ini.
membuat kesimpulan.
Penutup 18. Siswa mencatat PR yang 5 Menit
17. Guru memberikan tugas berupa
diber-ikan oleh guru untuk
PR untuk dikerjakan di rumah.
dik erjakan dirumah.
18. Guru menginformasikan bahwa
19. Siswa menyimak informasi
pertemuan selanjutnya adalah ula-
dari guru.
ngan yang berupa Post-test.
20. Siswa menjawab salam dari
19. Guru menutup pelajaran kem-
guru tersebut.
udian mengucapkan salam.

II. Penilaian Hasil Belajar


Jenis Penilaian : Tes

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
 Menentukan besar Tes tertulis Uraian 1. Hitunglah bunga
pajak, bunga tunggal pada modal
tunggal dan bunga awal Rp. 1.600.000,-
majemuk dalam dengan suku bunga 7
kegiatan ekonomi. % pertahun selama 2
tahun 4 bulan ?

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
107

2. Yura meminjam
uang di Bank sebesar
Rp. 500.000,-.
setelah 10 tahun,
yura harus me-
mbayar bunga
sebesar Rp.15.000,-.
Tentuk-an persen
bunga pi-njaman dari
Bank da-lam
setahun?

Jambi, April 2020


Peniliti

Amelya Permata Sari


NIM. TM.161270
108

SOAL POST TEST PEMAHAMAN KONSEP

Nama :
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School Kota Jambi
Kelas/Semester : VII/II
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Aritmatika Sosial
Waktu : 90 menit

Petunjuk:
Bacalah dan Jawablah setiap pertanyaan pada soal, apabila mengalami kesulitan
silahkan bertanya pada guru.

No. Skor
Pertanyaan
Soal
1. Anisa membeli: 25
3 burger original seharga Rp. 21.000,00
4 ayam goreng seharga Rp. 37.000,00 dan
5 minuman pepsi seharga Rp. 42 .000,00
Hitung banyaknya uang yang dibayarkan Anisa untuk membayar
1 burger, 1 ayam goreng, dan 1 minuman pepsi?

2. Pak Iman membeli minyak tanah sebanyak 30 liter minyak tanah 15


dengan harga Rp 5.000,00 per liter. Separuhnya dijual Rp
4.500,00 per liter, dan sisanya dijual Rp 4.000,00 per liter.
Tentukan untung atau ruginya Pak Iman, serta berapa besar
persentasenya?
109

No. Skor
Pertanyaan
Soal
3. 1 karung tepung terigu dibeli dengan harga Rp 200.000,00, 25
beratnya 50kg dan persertase taranya 2%. Jika tepung tersebut
dijual kembali dengan harga Rp 5.000,00 per kg. tentukanlah :
a. harga beli gula tiap kg,
b. besar keuntungan seluruhnya,

4. Sinta mengelola sebuah restoran dan penghasilannya tiap bulan 10


sebesar Rp. 45.000.000,00. Sinta dikenakan pajak penghasilan
sebesar 10%. Tentukanlah penghasilan Sinta setelah dipotong
pajak?

5. Seorang pedagang memiliki modal awal Rp. 1. 200.000 dan suku 25


bunga 5 per tahun. Hitunglah bunga tunggal selama 2 tahun 4
bulan?

Penyelesaian :
Tuliskan jawaban kalian pada kolom berikut dengan baik dan benar!

....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
110

KUNCI JAWABAN SOAL POST TEST


PEMAHAMAN KONSEP

Nama :
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School Kota Jambi
Kelas/ Semester : VII/II
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Aritmatika Sosial
Waktu : 90 Menit

Nomor Skor
Alternatif Jawaban
Soal
1 Diketahui : Harga 3 burger original = Rp 21.000,00 2
Harga 4 ayam goreng = Rp 37.000,00
Harga 5 minuman pepsi = Rp 42.000,00
Ditanya : Banyaknya uang yang dibayarkan Anisa untuk 2
membayar 1 burger original, 1 ayam goreng, dan 1
minuman pepsi?
Jawab :
Harga 3 burger original Rp 21.000,00 harga 1
burger = Rp 21.000,00 5
=
Rp 7.000,00

Harga 4 ayam goreng Rp 37.000,00 harga 1 ayam


5
= Rp 37.000,00
=
Rp 9.250,00
5
Harga 5 minuman pepsi Rp 42.000,00 harga 1
minuman = Rp 42.000,00
= Rp
8.400,00
Jadi, 3
Rp 7.000,00 + Rp 9.250,00 + Rp 8.400,00 = Rp
111

24.650,00
Kesimpulan : Jadi, banyaknya uang yang dibayarkan Anisa 3
untuk membayar 1 burger original, 1 ayam goreng,
dan 1 minuman pepsi adalah Rp 24.650,00

Total skor 25

2 Diketahui : Banyaknya minyak tanah = 30 liter 1


Harga 1 liter minyak tanah = Rp 5.000,00
Harga separuhnya dijual = Rp 4.500,00
Harga separuhnya lagi dijual = Rp 4.000,00
Ditanya : a. Untung atau ruginya Pak Iman ? 1
b. besar persentasenya ?
Jawab :
2
a. Harga pembelian = 30 × Rp. 5.000,00 = Rp. 150.000,00
Harga penjualan = (15 × Rp. 4.500,00) + ( 15 × Rp. 4.000,00) 2
= Rp. 127.500,00
2
Karena harga pembelian harga penjualan, maka Pak
Ahmad mengalami kerugian. 2
Besar kerugian = harga pembelian – harga penjualan
= Rp 150.000,00 – Rp 127.500,00
= Rp 22.500,00
2

b. Persentase kerugian = 100%


2
= 100 %
= 17,6 %

Kesimpulan : Jadi, Pak Iman mengalami rugi dengan persentase 1


rugi sebesar 17,6 %.

Total skor 15

3 Diketahui : Berat tepung terigu = 50 kg 2


Persentase tara = 2%
112

Harga beli = Rp 200.000,00


Haga jual per kg = Rp 5.000,00
Ditanya : a. Harga beli gula per kg ? 2
b. Besar keuntungan seluruhnya ?
Jawab : 3
a. Harga beli tepung terigu per kg = = Rp

4.000,00 2

b. Tara =
2
= 2

= 1 kg 3

2
Neto = Bruto – Tara = 50 kg – 1 kg = 49 kg

Harga jual tepung terigu = 49 Rp. 5.000,00 = Rp. 2

245.000,00 3
Besar keuntungan = harga jual – harga beli

= Rp. 245.000,00 – Rp. 200.000,00


= Rp. 45.000,00
2
Kesimpulan : Jadi, harga beli tepung terigu tiap kg adalah Rp
4.000,00 dan besar keuntungan seluruhnya adalah
Rp 45.000,00.
Total Skor 25

4. Diketahui : Penghasilan tiap bulan = Rp 45.000.000,00 2


Pajak = 10%
Ditanya : Penghasilan Sinta setelah dipotong pajak ? 1

Jawab :
Besar pajak penghasilan = Rp 45.000.000,00 = Rp 3

4.500.000,00 2
113

Penghasilan Sinta setelah dipotong pajak = Rp 45.000.000,00 – 2


Rp 4.500.000,00
= Rp 40.500.000,00

Kesimpulan : Jadi, penghasilan Sinta setelah dipotong pajak 2


sebesar Rp 40.500.000,00
Total Skor 10

5 Diketahui : Besar pinjaman = Rp 1.200.000,00 2


Suku Bunga = 5 % per tahun =
Waku = 2 tahun 4 bulan = 2 =
Ditanya : Berapakah Bunga Tunggal yang diperoleh pedagang ? 2

Jawab :
Jumlah bunga selama bulan = Rp 1.200.000,00 5

100
= Rp 1.200.000,00 5

100
= Rp 15.400.000,00 5
100
= Rp. 154.000,00 4

Kesimpulan : Jadi, bunga tunggal yang harus dibayar oleh 2


pedagang setiap bulannya adalah Rp 154.000,00
Total Skor 25

Jumlah Skor 100

Nilai Akhir = 100


114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII/II
Materi Pokok : Aritmatika Sosial
Pertemuan Ke- : I
Alokasi Waktu : 2 40 menit

A. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan


pertidaksamaan linear satu variabel, dan
perbandingan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar : 3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmatika sosial yang
sederhana.
C. Indikator : 3.3.1 Menghitung nilai keseluruhan, nilai per-unit,
dan nilai sebagian suatu barang.
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke- 1

Setelah pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

Menghitung nilai keseluruhan, nilai per-unit, dan nilai sebagian suatu


barang.

E. Materi Ajar
b. Nilai Keseluruhan, Nilai Per Unit, dan Nilai Sebagian
Nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian mempunyai suatu
hubungan, yaitu:
115

Nilai keseluruhan = banyak unit nilai per unit

Nilai per unit =

Nilai sebagian = banyak sebagian unit nilai per unit

F. Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Ceramah dan tanya jawab

Model : Konvensional

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media : Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar : Buku Matematika kelas VII SMP
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan ke- 1 (2 x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan 21. Guru mengucapkan salam dan 21. Siswa menjawab salam dan 10
Menit
meminta kepada ketua kelas untuk ber-doa bersama sesuai
menyiapkan dan memi-mpin doa. kepercayaa-nnya.
22. Guru mengecek kehadiran sis-wa. 22. Siswa melaporkan daftar keh-
23. Guru mengkomunikasi kepada adiran kepada guru.
siswa tentang materi yang akan 23. Siswa mendengarkan inform-
dipelajari yaitu : Aritmatika so-sial asikan yang diberikan guru
tentang nilai keseluruhan, nilai per terkait materi yang akan dipe-
unit, dan nilai sebagi-an. lajari yaitu : Aritmatika sosial
tentang nilai keseluruhan, nilai
per unit, dan nilai sebagian.
Motivasi
Motivasi
24. Siswa menyimak dan menj-
24. Guru memotivasi siswa awab pertanyaan dari guru.
untuk dapat menguasai materi yang
116

akan dipelajari karena pada ma-teri


ini dapat digunakan dalam menyel-
esaikan masalah kehidup-an sehari-
hari.
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Contoh: Jawab:

Banu membeli 1 lusin buku tulis di 1 lusin = 12 buah


toko alat tulis makmur dengan harga
= Rp 2.000,00
Rp 24.000,00. Berapakah harga 1
buku tulis tersebut? Jadi, harga 1 buku tulis adalah Rp
2.000,00.
Apersepsi
Apersepsi
25. Guru mengarahkan siswa
untuk mengingat kembali tentang 25. Siswa mengingat kembali ten-
ma-teri sebelumnya yang berkaitan tang materi sebelumnya yang
dengan materi pada pertemuan ini berkaitan dengan materi pada
yaitu “operasi pada bilangan pec- pertemuan ini yaitu “operasi
ahan”. pa-da bilangan pecahan”.
26. Guru 26. Siswa menyimak dan memaha-
menyampaikan tujuan pem- mi tujuan pembelajaran yang
belajaran yang harus dicapai sis-wa harus dicapai pada pertemuan
pada pertemuan ini. ini.
117

Inti Eksplorasi Eksplorasi 105


Menit
27. Guru menyampaikan materi dan 27. Siswa menyimak dan memaha-
memberikan contoh-contoh soal. mi materi dan contoh-contoh
28. Guru memberikan kesempatan soal.
kepada siswa untuk bertanya. Jika 28. Siswa bertanya. Jika ada yang
ada pertanyaan, maka guru langs- bertanya, maka siswa
ung menjawab pertanyaan terse- menyimak penjelasan dari
but. guru.
Elaborasi Elaborasi

29.Guru memberikan soal latihan 29. Siswa mengerjakan soal


kepada siswa untuk dikerjakan latihan secara individu.
secara individu.

Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Konfirmasi Konfirmasi

30. Guru membahas soal latihan yang 30. Siswa menyimak dan mem-
diberikan kepada siswa. ahami pembahasan soal lati-
han dari guru.
Penutup 31. Guru membimbingan siswa un- 31. Siswa menyimpulkan materi 5 Menit
tuk membuat kesimpulan. yang dipelajari pada pert-
emu-an kali ini.
32. Siswa mencatat tugas (PR)
32. Guru memberikan tugas berupa
yang diberikan oleh guru unt-
PR untuk dikerjakan di rumah.
uk dik erjakan dirumah.
33. Siswa menyimak informasi
33. Guru menginformasikan materi
materi pelajaran pada
pelajaran pada pertemuan sela-
pertem-uan selanjutnya dan
njutnya dan meminta siswa un-
mempela-jarinya dirumah
tuk mempelajarinya dirumah-
yaitu harga pembelian, harga
yaitu harga pembelian, harga
118

penjualan, untung dan rugi. penjualan, untung dan rugi.


34. Guru menutup pelajaran kem- 34. Siswa menjawab salam dari
udian mengucapkan salam. guru tersebut.

I. Penilaian Hasil Belajar


Jenis Penilaian : Tes

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
 Menghitung nilai kese- Tes tertulis Uraian 2. Mika membeli barang dip-
luruhan, nilai per-unit, asar dengan rincian seba-
dan nilai sebagian suat- gai berikut:

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
u barang. 5 baju kemeja panjang
dengan harga Rp.
350.000,-
2 celana jeans dengan
harga Rp. 150.000,-
3 baju kaos dengan harga
Rp. 90.000,-
d. Berapa rupiah yang harus
dibayar oleh Mika seluru-
119

hnya?
e. Berapa banyak barang ya-
ng dibeli oleh Mika?
f. Jika mika hanya membeli
1 baju kemeja panjang, 1
celana jeans, dan 1 baju
kaos, berapa rupiah yang
harus dibayar oleh Mika?

Jambi, April 2020


Peneliti

Amelya Permata Sari


NIM. TM.161270
120

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII/II
Materi Pokok : Aritmatika Sosial
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 40 menit

A. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan


pertidaksamaan linear satu variabel, dan
perbandingan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar : 3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan
masalah aritmatika sosial yang sederhana.
C. Indikator : 3.3.2 Menentukan besar dan persentase harga
Penjualan, harga pembelian, untung dan rugi
dalam kegiatan ekonomi.
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
Setelah pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
Menentukan besar dan persentase harga penjualan, harga pembelian, untung
dan rugi dalam kegiatan ekonomi.
E. Materi Ajar
Harga Penjualan, Harga Pembelian, Untung dan Rugi
Harga pembelian artinya sejumlah uang yang telah dikeluarkan.
Harga penjualan artinya sejumlah uang yang telah diterima.
Laba artinya harga pembelian lebih kecil dari penjualan.
Rugi artinya harga penjualan lebih kecil dari pembelian.
121

Impas artinya harga penjualan = harga pembelian.


 Jika laba
Laba = harga penjualan – harga pembelian
Harga pembelian = harga penjualan – laba
Harga penjualan = harga pembelian + laba
 Jika rugi
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
Harga pembelian = harga penjualan + rugi
Harga penjualan = harga pembelian – rugi

 Persentase = laba / rugi = 100 %

 Harga pembelian (Rp) = harga penjualan (Rp)


( )
( )
 Harga penjualan (Rp) = harga pembelian (Rp)

F. Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Ceramah dan tanya jawab

Model : Konvensional

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media : Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar : Buku Matematika kelas VII SMP
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan ke- 2 (2 x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan 1. Siswa menjawab salam dan 10
meminta kepada ketua kelas berdoa bersama sesuai keper- Menit

untuk menyiapkan dan memi- cayaannya.


mpin doa.
2. Guru mengecek kehadiran siswa. 2. Siswa melaporkan daftar keh-
adiran kepada guru.
3. Guru mengkomunikasi kepada si- 3. Siswa mendengarkan inform-
122

swa tentang materi yang akan asikan yang diberikan guru te-
dipelajari yaitu : Aritmatika sosial rkait materi yang akan dip-
tentang harga pembelian, harga elajari yaitu : Aritmatika sosial
penjualan, untung dan rugi. tentang harga pembelian,
harga penjualan, untung dan
rugi.
Motivasi
Motivasi
4. Siswa menyimak dan
4. Guru memotivasi siswa untuk menjawab pertanyaan dari
dapat menguasai materi yang guru.
akan dipelajari karena pada ma-
teri ini dapat digunakan dalam
menyelesaikan masalah kehidup-
an sehari-hari.
Contoh:
Jawab:
Seorang pedagang membeli 1
1 kotak donat = 6 buah
kotak donat dengan harga Rp
42.000,. Jika pedagang ter-sebut 1 kotak donat = Rp 42.000,-

menjual dengan harga Rp 8.000,- Maka,

untuk 1 buah donat, apakah


1 donat =

= Rp 7.000,-

Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
pedagang tersebut mendapatkan Karena pedagang tersebut
keuntungan? Agar pedagang ter- menjual 1 buah donat dengan
sebut untung. (1 kotak donat = 6 harga Rp 8.000,- artinya peda-
buah). gang tersebut mengalami keu-
ntungan.
123

Apersepsi Apersepsi

5. Guru mengarahkan siswa untuk 5. Siswa mengingat kembali ten-


mengingat kembali tentang ma- tang materi sebelumnya yang
teri sebelumnya yang berkaitan berkaitan dengan materi pada
dengan materi pada pertemuan ini pertemuan ini yaitu “nilai ke-
yaitu “nilai keseluruhan, nilai per seluruhan, nilai per unit dan
unit dan nilai sebagian”. nilai sebagian”.
6. Guru menyampaikan tujuan pe- 6. Siswa menyimak dan memaha-
mbelajaran yang harus dicapai mi tujuan pembelajaran yang
siswa pada pertemuan ini. harus dicapai pada pertemuan
ini.
Inti Eksplorasi Eksplorasi 65
Menit
7. Guru menyampaikan materi dan 7. Siswa menyimak dan memah-
memberikan contoh-contoh soal. ami materi dan contoh-contoh
soal.
8. Guru memberikan kesempatan k- 8. Siswa bertanya. Jika ada yang
epada siswa untuk bertanya. Jika bertanya, maka siswa
ada pertanyaan, maka guru langs- menyimak penjelasan dari
ung menjawab pertanyaan terse- guru.
but.
Elaborasi
Elaborasi
9. Guru memberikan soal latihan
9. Siswa mengerjakan soal latih-
kepada siswa untuk dikerjakan
an secara individu.
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
124

secara individu.
Konfirmasi
Konfirmasi
10. Siswa menyimak dan mema-
10. Guru membahas soal latihan
hami pembahasan soal latih-
yang diberikan kepada siswa.
an dari guru.
Penutup 11. Guru membimbingan siswa un- 15. Siswa menyimpulkan materi 5 Menit
tuk membuat kesimpulan. yang dipelajari pada
12. Guru memberikan tugas berupa pertemu-an kali ini
PR untuk dikerjakan di rumah. 16. Siswa mencatat tugas (PR)
13. Guru menginformasikan materi yang diberikan oleh guru
pelajaran pada pertemuan sela- untuk dik erjakan dirumah
njutnya dan meminta siswa un- 17. Siswa menyimak informasi
tuk mempelajarinya dirumah- materi pelajaran pada per-
yaitu Diskon, bruto, neto dan temuan selanjutnya dan
tara. memp-elajarinya dirumah
14. Guru menutup pelajaran kem- yaitu Di-skon, bruto, neto
udian mengucapkan salam. dan tara.
18. Siswa menjawab salam dari
guru tersebut.

II. Penilaian Hasil Belajar


Jenis Penilaian : Tes

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
 Menentukan besar dan Tes tertulis Uraian 2. Sebuah barang dijual den-
persentase harga penjua- gan harga Rp. 867.250,-.
125

lan, harga pembelian,. Tentukan harga beli apa-

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
untung dan rugi dalam bila:
kegiatan ekonomi e. Diperoleh keuntungan
sebesar Rp. 132.750,-
f. Menderita kerugian
sebesar Rp. 23.475,-

Jambi, April 2020


Peneliti

Amelya Permata Sari


NIM. TM.161270
126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII/II
Materi Pokok : Aritmatika Sosial
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 3 40 menit

E. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan


pertidaksamaan linear satu variabel, dan
perbandingan dalam pemecahan masalah.
F. Kompetensi Dasar : 3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmatika sosial yang
sederhana.
G. Indikator : 3.3.3 Menentukan besar dan persentase diskon,
bruto, neto, dan tara dalam kegiatan ekonomi.
H. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-3
Setelah pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

Menentukan besar dan persentase diskon, bruto, neto dan tara dalam kegiatan
ekonomi.

I. Materi Ajar
Diskon, Bruto, Neto, Tara
Rabat = diskon = korting = potongan harga
Harga sebelum dipotong diskon disebut harga kotor.
Harga setelah dipotong diskon disebut harga bersih.
Harga bersih = harga kotor – diskon.
Bruto = netto + tara
127

Neto = Bruto – Tara


Tara = Bruto – Neto
Bruto (berat kotor) adalah berat karung beserta kemasan atau bungkusnya.
Neto (berat bersih) adalah berat barang tanpa kemasan atau bungkusnya.
Tara adalah selisih antara bruto dan neto (berat kemasan atau bungkus suatu
barang). Persentase Tara = 100 %

Persentase Diskon =  100%

J. Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Ceramah dan tanya jawab

Model : Konvensional

K. Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media : Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar : Buku Matematika kelas VII SMP
L. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan ke- 3 (3 x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan 1. Siswa menjawab salam dan 10
meminta kepada ketua kelas berdoa bersama sesuai keper- Menit

untuk menyiapkan dan memi- cayaannya.


mpin doa.
2. Guru mengecek kehadiran siswa. 2. Siswa melaporkan daftar keh-
adiran kepada guru.
3. Guru mengkomunikasi kepada 3. Siswa mendengarkan informas-
siswa tentang materi yang akan-

Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
dipelajari yaitu : Aritmatika sosial ikan yang diberikan guru te-
tentang Diskon, bruto, neto dan rkait materi yang akan dip-
128

tara. elajari yaitu : Aritmatika sosial


tentang Diskon, bruto, neto dan
tara.
Motivasi
Motivasi
4. Siswa menyimak dan menjawab
4. Guru memotivasi siswa untuk pertanyaan dari guru.
dapat menguasai materi yang
akan dipelajari karena pada ma-
teri ini dapat digunakan dalam
menyelesaikan masalah kehidup-
an sehari-hari.
Contoh:
Dani membeli sebuah celana Jawab:

dengan harga Rp 225.000,-. Jika Diskon 15%


celana tersebut memiliki diskon
sebesar 15%, maka berapa harga = Rp 225.000

celana yang harus dibayar oleh


= Rp 33.750,-
dani?
Jadi, harga celana yang harus
dibayar oleh dani adalah

= Rp 225.000 – Rp 33.750

= Rp 191.250,-
Apersepsi

5. Guru mengarahkan siswa untuk


mengingat kembali tentang ma- Apersepsi
teri sebelumnya yang berkaitan
5. Siswa mengingat kembali ten-
dengan materi pada pertemuan ini
tang materi sebelumnya yang
yaitu “harga pembelian, harga pe-
berkaitan dengan materi pada
njualan, untung dan rugi”
pertemuan ini yaitu “harga pem-
belian, harga penjualan, untung
129

dan rugi”.
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
6. Guru menyampaikan tujuan pem- 6. Siswa menyimak dan memaha-
belajaran yang harus dicapai sis- mi tujuan pembelajaran yang
wa pada pertemuan ini. harus dicapai pada pertemuan
ini.
Inti Eksplorasi Eksplorasi 105
Menit
7. Guru menyampaikan materi dan 7. Siswa menyimak dan mem-
memberikan contoh-contoh soal. ahami materi dan contoh-con-
toh soal.
8. Guru memberikan kesempatan 8. Siswa bertanya. Jika ada yang
kepada siswa untuk bertanya. Jika bertanya, maka siswa menyimak
ada pertanyaan, maka guru langs- penjelasan dari guru.
ung menjawab pertanyaan terse-
but.
Elaborasi
Elaborasi
9. Guru memberikan soal latihan
kepada siswa untuk dikerjakan 9. Siswa mengerjakan soal latihan
secara individu. secara individu.

Konfirmasi
Konfirmasi
10. Guru membahas soal latihan
yang diberikan kepada siswa. 10. Siswa menyimak dan mema-
hami pembahasan soal latihan
dari guru.
130

Penutup 11. Guru membimbingan siswa un- 11. Siswa menyimpulkan materi
tuk membuat kesimpulan. yang dipelajari pada pertem-
uan kali ini.
12. Guru memberikan tugas berupa 12. Siswa mencatat tugas (PR)
PR untuk dikerjakan di rumah. yang diberikan oleh guru
untuk dik erjakan dirumah

Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
13. Guru menginformasikan materi 15. Siswa menyimak informasi 5 Menit
pelajaran pada pertemuan sela- materi pelajaran pada perte-
njutnya dan meminta siswa un- muan selanjutnya dan mempe-
tuk mempelajarinya dirumah- lajarinya dirumah yaitu pajak,
yaitu pajak, bunga tunggal dan bunga tunggal dan bunga
bunga majemuk. majemuk.
14. Guru menutup pelajaran kem- 16. Siswa menjawab salam dari
udian mengucapkan salam. guru tersebut.

III. Penilaian Hasil Belajar


Jenis Penilaian : Tes

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
131

 Menentukan besar dan Tes tertulis Uraian 2. 1 karung beras dibeli


persentase diskon, bru- de-ngan harga Rp.
to, neto dan tara dalam 300.00,-, beratnya 80kg
kegiatan ekonomi. dan persentase taranya
2%. Jika beras dijual
kembali den-gan harga
Rp. 3.000,- per kg.
tentukan:

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
a. Harga beli tiap kg
b. Besar Kerugian seluru-
hnya

Jambi, April 2020


Peneliti

Amelya Permata Sari


NIM. TM.161270
132

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMP Insan Madani Boarding School
Kota Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII/II
Materi Pokok : Aritmatika Sosial
Pertemuan Ke- : 4
Alokasi Waktu : 2 40 menit

I. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan


pertidaksamaan linear satu variabel, dan
perbandingan dalam pemecahan masalah.
J. Kompetensi Dasar : 3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmatika sosial yang
sederhana.
K. Indikator : 3.3.4 Menentukan besar pajak, bunga tunggal dan
bunga majemuk dalam kegiatan ekonomi.
L. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-4

Setelah pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

Menentukan besar pajak, bunga tunggal dan bunga majemuk dalam kegiatan
ekonomi.

M. Materi Ajar
Pajak, Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Pajak adalah iuran yang harus dibayarkan rakyat kepada negara
berdasarkan undang-undang yang akan digunakan untuk membayar belanja
atau pengeluaran.
133

Bunga adalah imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang
dibayar pada waktu yang disepakati, pada umumnya dinyatakan sebagai
persentase dari modal pokok. Bunga tunggal merupakan bunga yang dihitung
berdasarkan modal. Jika bunga a% per tahun dan modal asal (M), maka
besarnya bunga tunggal adalah:

Bunga 1 tahun = a% M
Bunga m tahun =n a% M

Bunga 6 bulan = a% M

= bunga 1 tahun

Adapun rumus lain yang sering digunakan untuk menuliskan hubungan


antara modal (M), suku bunga (b%), jangka waktu (n tahun), dan bunga
tunggal (BT), dinyatakan sebagi berikut:

(iii) BT = (iii) b =

(iv) M = (iv) n =

Bunga majemuk merupakan bunga yang dihitung berdasarkan modal dan


bunga. Untuk menentukan bunga majemuk dapat digunakan rumus sebagai
berikut:

Mn = M (1 + i) n

N. Metode dan Model Pembelajaran


Metode : Ceramah dan tanya jawab

Model : Konvensional

O. Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media : Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar : Buku Matematika kelas VII SMP
134

P. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan ke- 4 (2 x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan 1. Siswa menjawab salam dan
meminta kepada ketua kelas ber-doa bersama sesuai
untuk menyiapkan dan memi- keperca-yaannya.
mpin doa.
2. Guru mengecek kehadiran sis- 2. Siswa melaporkan daftar keh-
wa. adiran kepada guru.
3. Guru mengkomunikasi kepada 3. Siswa mendengarkan inform-
si-swa tentang materi yang asikan yang diberikan guru te-
akan dipelajari yaitu : Arit- rkait materi yang akan dip-
matika sosial tentang pajak, elajari yaitu : Aritmatika sosial
bunga tunggal dan bunga tentang pajak, bunga tunggal
majemuk. dan bunga majemuk.
Motivasi Motivasi
10 Menit
4. Guru memotivasi siswa untuk 4. Siswa menyimak dan
dapat menguasai materi yang menjawab pertanyaan dari
akan dipelajari karena pada guru.
ma-teri ini dapat digunakan
dalam menyelesaikan masalah
kehidupan sehari-hari.
Contoh:
Ayah menabung di Bank Rp Jawab:
1.000.000,- dan mendapat
Uang ayah = Rp 1.000.000,-
bunga 5% setiap bulan. Setelah
satu tahun, berapa jumlah uang Bunga 5%
ayah di Bank?
= Rp 1.000.000 12
135

(1 tahun)

= Rp 600.000

Jadi, jumlah uang ayah di

Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Bank adalah sebesar

= Rp 1.000.000 + Rp 600.000
= Rp 1.600.000,-

Apersepsi Apersepsi

5. Guru mengarahkan siswa untuk 5. Siswa mengingat kembali ten-


mengingat kembali tentang ma- tang materi sebelumnya yang
teri sebelumnya yang berkaitan berkaitan dengan materi pada
dengan materi pada pertemuan pertemuan ini yaitu “Diskon,
ini yaitu “Diskon, bruto, neto bruto, neto dan tara”.
dan tara”.
6. Guru menyampaikan tujuan p- 6. Siswa menyimak dan memaha-
embelajaran yang harus dicapai mi tujuan pembelajaran yang
siswa pada pertemuan ini. harus dicapai pada pertemuan
ini.
Inti Eksplorasi Eksplorasi 65 Menit

7. Guru menyampaikan materi 7. Siswa menyimak dan memaha-


dan memberikan contoh- mi materi dan contoh-contoh
contoh soal. soal.
8. Guru memberikan kesempatan 8. Siswa bertanya. Jika ada yang
k-epada siswa untuk bertanya. bertanya, maka siswa menyi-
Jika ada pertanyaan, maka guru mak penjelasan dari guru.
langsung menjawab pertan-ya-
an tersebut.
136

Elaborasi Elaborasi

9. Guru memberikan soal latihan 9. Siswa mengerjakan soal latihan


kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.
secara individu.

Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Konfirmasi Konfirmasi

10. Guru membahas soal latihan 10. Siswa menyimak dan mema-
yang diberikan kepada siswa. hami pembahasan soal lati-
han dari gu-ru.
Penutup 11. Guru membimbingan siswa 11. Siswa menyimpulkan materi 5 Menit
un-tuk membuat kesimpulan. yang dipelajari pada pertem-
uan kali ini.
12. Guru memberikan tugas 12. Siswa mencatat tugas (PR)
berupa PR untuk dikerjakan yang diberikan oleh guru unt-
di rumah. uk dikerjakan dirumah.
13. Siswa menyimak informasi
13. Guru menginformasikan bah- da-ri guru.
wa pertemuan selanjutnya
adalah ulangan yang berupa 14. Siswa menjawab salam dari
post-test. g-uru tersebut.
14. Guru menutup pelajaran ke-
mudian mengucapkan salam.

Q. Penilaian Hasil Belajar


Jenis Penilaian : Tes

Teknik Penilaian : Tes tertulis


137

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
 Menentukan besar Tes tertulis Uraian 3. Hitunglah bunga tunggal
pajak, bunga pada modal awal Rp.
tunggal dan bunga 1.600.000,- dengan suku
majemuk dalam bunga 7 % pertahun
kegiatan ekonomi. selama 2 tahun 4 bulan ?

Indikator Pencapaian Penilaian


Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen/ Soal
Instrumen
4. Yura meminjam uang
di Bank sebesar Rp.
500.000,-. setelah 10
tahun, yura harus me-
mbayar bunga sebesar
Rp.15.000,-. Tentuk-
an persen bunga pi-
njaman dari Bank da-
lam setahun?

Jambi, April 2020


Peneliti

Amelya Permata Sari


NIM. TM.161270
138

Lampiran 10. Daftar Rekapitulasi Nilai Observasi

DAFTAR REKAPITULASI NILAI OBSERVASI


1. Kelas VII A

No Nama Nilai Keterangan


1 AM 20 Tidak Tuntas
2 D 40 Tidak Tuntas
3 FA 70 Tuntas
4 HR 80 Tuntas
5 ISB 50 Tidak Tuntas
6 KMP 60 Tidak Tuntas
7 M 80 Tuntas
8 MJF 10 Tidak Tuntas
9 NS 50 Tidak Tuntas
10 NHS 70 Tuntas
11 RHBG 20 Tidak Tuntas
12 SS 50 Tidak Tuntas
13 SN 90 Tuntas
14 SC 60 Tidak Tuntas
15 UJA 42 Tidak Tuntas
16 WSB 40 Tidak Tuntas
2. Kelas VII B

No Nama Nilai Keterangan


1 AS 63 Tidak Tuntas
2 DA 70 Tuntas
3 DDP 33 Tidak Tuntas
4 DK 25 Tidak Tuntas
5 I 29 Tidak Tuntas
6 JJ 39 Tidak Tuntas
7 JW 45 Tidak Tuntas
8 KS 40 Tidak Tuntas
9 KK 32 Tidak Tuntas
10 N 50 Tidak Tuntas
11 NU 40 Tidak Tuntas
12 NAD 57 Tidak Tuntas
13 NH 20 Tidak Tuntas
14 R 60 Tidak Tuntas
15 RR 30 Tidak Tuntas
16 UK 48 Tidak Tuntas
139

REKAPITULASI NILAI POSTEST


1. Kelompok Eksperimen

NO Nama Nilai Keterangan


AM 70 Tuntas
1
D 75 Tuntas
2
FA 81 Tuntas
3
HR 60 Tidak Tuntas
4
ISB 78 Tuntas
5
KMP 77 Tuntas
6
M 69 Tuntas
7
MJF 62 Tidak Tuntas
8
NS 50 Tidak Tuntas
9
NHS 69 Tuntas
10
RHBG 75 Tuntas
11
SS 87 Tuntas
12
SN 91 Tuntas
13
SC 76 Tuntas
14
UJA 89 Tuntas
15
WSB 75 Tuntas
16
140

2. Kelompok Kontrol

NO Nama Nilai Keterangan


62 Tidak Tuntas
1 AS
65 Tidak Tuntas
2 DA
40 Tidak Tuntas
3 DDP
55 Tidak Tuntas
4 DK
48 Tidak Tuntas
5 I
66 Tidak Tuntas
6 JJ
76 Tuntas
7 JW
50 Tidak Tuntas
8 KS
51 Tidak Tuntas
9 KK
57 Tidak Tuntas
10 N
54 Tidak Tuntas
11 NU
47 Tidak Tuntas
12 NAD
55 Tidak Tuntas
13 NH
43 Tidak Tuntas
14 R
45 Tidak Tuntas
15 RR
74 Tuntas
16 UK
141

LEMBAR KERJA SISWA I


( LKS I)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Sekolah : SMP Insan Madani Boarding School
Nama Kelompok:

1. Seorang pedagang membeli dua macam beras masing-masingsebanyak 60


kg dengan harga Rp. 7.200 per kg dan 40 kg dengan harga Rp. 7.600 per
kg kedua jenis beras tersebut kemudian di campur dan di jual dengan
harga Rp. 7.800per kg.
a. Berapakah keuntungan pedagang itu?
b. Tentukan persentase keuntungan tersebut !
2. Seorang pedagang durian membeli 100 buah durian dengan harga
seluruhnya Rp. 1.000.000. Kemudian 40 buah durian itu di jual dengan
harga Rp. 13.000 per buah. 52 dengan harga Rp. 10.000 per buah, dan
sisanya busuk.
a. Berapakah kerugian pedagang itu ?
b. Tentukan persentase kerugian tersebut!
3. Toko kain “indah” menjual dua lembar kain batik dengan motif dengan
kualitas yang sama dengan harga Rp. 96.000. ternyata toko tersebut
mengalami kerugian sebesar 25%. Berapa harga pembelian selembar kain
batik ?
142

LEMBAR KERJA SISWA II


( LKS II)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Sekolah : SMP Insan Madani Boarding School
Nama Kelompok:
1. Sebuah toko memberikan diskon 20% untuk kaos 15% untuk jenis barang
lainnya. Jika Revi membeli 1 potong kaos dengan harga Rp. 75.000dan
sebuah tas dengan harga Rp. 90.000, berapa revi harus membayar?
2. Seorang pedagang membeli 5 karung beras dengan berat kotor masing-
masing 50kg dan tara 1% . berapa rupiah pedagang itu harus membayar
jika harga setiap kg beras tersebut Rp. 6000?
143

LEMBAR KERJA SISWA III


( LKS III)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Sekolah : SMP Insan Madani Boarding School
Nama Kelompok:
1. Bu Riska memiliki uang sebanyak Rp. 1.400.000 dan ditabung di Bank A
dengan bunga 11% per tahun . Setelah 3 bulan, uang tersebut seluruhnya
diambil untuk memperbaiki rumahnya. Berapa uang yang akan di terima
bu Riska setelah di simpan di bank selama 3 bulan ?
2. Nita menyimpan uang di Bank dengan bunga 13% per tahun.jika setelah 3
bulan ia menerima bunga sebesar Rp. 26.000. berapakah besar uang
simpanan Nita ?
144

LEMBAR KERJA SISWA IV


( LKS IV)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Sekolah : SMP Insan Madani Boarding School
Nama Kelompok:

1. Paman memperoleh gaji sebulan sebesar Rp. 1.450.000 dengan penghasilan


tidak kena pajak Rp. 360.000. jika besar pajak penghasilan (PPh) adalah 10%,
berapakah Gaji yang di terima paman dalam sebulan ?
2. Danang membeli sebuah laptop dengan seharga Rp. 4.600.000, dan di kenakan
pajak pertambahan nilai (PPN) Sebesar 10% . berapa rupiah Danang harus
membayar laptop tersebut?
145

Dokumentasi

Proses pembelajaran kelas Eksperimen (VII A)

Lembar Jawaban Siswa tiap kelompok pada kelas Eksperimen (VII A)


LKS I,II,III dan IV

Proses pembelajaran kelas Kontrol (VII B)

Lembar Jawaban Kelas Kontrol (VII B) LKS I,II,III,dan IV


146

Lembar Jawaban Postest Kelas Eksperimen (VII A)

Lembar Jawaban Postest Kelas Kontrol (VII B)


147
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)

Nama : Amelya Permata sari


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat,tgl lahir : Jambi, 26 Januari 1999
Alamat : Jl.Mpu Gandring II, RT.14 Kel. Danau Sipin, Kec.
Telanaipura, Kota Jambi
Alamat Email : amelyapermatasari73@gmail.com
No. Kontak : 0857-0985-4005

Pengalaman-pengalaman

Pendidikan Formal
1. Tahun 2004 – 2010 : Sekolah Dasar Negeri 172 Kota Jambi
2. Tahun 2010 – 2013 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 05
Kota Jambi
3. Tahun 2013 – 2016 : Madrasah Aliyah Negeri Model Kota
Jambi

Pengalaman Organisai
1. Pengurus IMATIK : Periode 2017-2018
2. Pengurus IMATIK : Periode 2018-2019
3. Tim Soal Nuansa : 2017
4. Tim Soal Nuansa : 2018
5. Tim Soal Nuansa : 2019

Anda mungkin juga menyukai