Anda di halaman 1dari 11

Keselamatan kerja

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (K3) PADA TENAGA MEDIS
BAGIAN IGD RUMAH SAKIT

KELOMPOK 15
1.NURUL HASANAH 0801202065
2. RIZKA ADINDA SARAGIH 0801203167

Dosen Pengampu
ABDULROZZAQ HASIBUAN ,MT
Kecelakaan Kerja
International Labour Office (ILO) mendefinisikan
kecelakaan kerja sebagai kejadian yang timbul dari
atau dalam pekerjaan yang mengakibatkan cidera
fatal atau non-fatal, misalnya terjatuh dari ketinggian
atau kontak dengan mesin yang bergerak.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan Kerja menurut American Society of Safety


Engineers (ASSE) didefinisikan sebagai bidang kegiatan yang
ditujukan untuk mencegah berbagai jenis kecelakaan yang
memiliki kaitan dengan lingkungan serta situasi kerja.

Kesehatan Kerja merupakan upaya untuk


mempertahankan serta meningkatkkan kesehatan
baik fisik, mental dan kesejahteraan sosial semua
pekerja dengan setinggi- tingginya.
Risiko K3

Risiko K3 didefinisikan sebagai kesempatan untuk terjadinya cidera atau


kerugian dari suatu ba haya atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat
risiko

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No 66 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Rumah Sakit, bahaya potensial merupakan
suatu keadaan atau kondisi yang dapat
mengakibatkan (berpotensi) menimbulkan kerugian
(cedera/injury/penyakit) bagi pekerja, menyangkut
lingkungan kerja, pekerjaan (mesin, metoda,
material), pengorganisasian pekerjaan, budaya kerja
dan pekerja lain
Beberapa resiko K3 antara lain

1. Fisik
Bising, Getaran, Debu, panas
2. Kimia
Desinfektan, Gas-gas anaestesi
3. Biologi
AIDS, Hepatitis B dan Non ANon B (virus), Tuberculosis.
4. Ergonomi
Pekerjaan yang dilakukan secara manual, Postur yang salah dalam melakukan
pekerjaan, Pekerjaan yang berulang
5. Psikososial
Sering kontak dengan pasien, kerja bergilir, kerja berlebih, ancaman secara fisik
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
(K3)

Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian
dari sebuah sistem manajemen dalam
suatu organisasi yang digunakan untuk
melakukan pengembangan dan
penerapan kebijakan K3 dan mengelola
risiko K3 organisasi tersebut.
Pengendalian Resiko

Prinsip pengendalian risiko K3 di RS meliputi 5 hirarki,


yaitu :
1. Menghilangkan bahaya (eliminasi)
2. Menghentikan sumber risiko dengan sarana/peralatan
lain yang tingkat risikonya lebih rendah/tidak ada
(subtitusi)
3. Rekayasa engineering/pengendalian secara teknik
4. Pengendalian secara administrasi
5. Alat Pelindung Diri (APD).
BAHAYA YANG DIHADAPI PETUGAS MEDIS
DALAM INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RUMAH SAKIT

1.Bahaya biologi
2.Bahaya kimia
3.Bahaya fisik
4.Bahaya ergonomi
5.potensi psikososial
Pencegahan Bahaya atau Kecelakaan Kerjaupaya pencegahan bahaya atau
kecelakaan kerja yang terjadi di Instalasi Gawat Darurat antara lain:

a) Tersedianya alat pemadam kebakaran


b) Pelatihan penaggulangan bahaya kebakaran
c) Bed-bed pasien dilengkapi dengan pengaman
d) Pemeriksaan kesehatan secara berkala
e) Pemantauan aspek-aspek lingungan kerja
seperti pengecekan suhu, kelembaban,
pencahayaan ruangan, kebersihan
ruangan-ruangan (toilet, tempat cuci alat-alat)
KESIMPULAN
pencegahan bahaya atau kecelakaan kerja, serta
pemeriksaan kesehatan berkala dan pelatihan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting agar
petugas dalam kondisi yang aman, sehat, dan selamat
selama bekerja di Instalasi Gawat Darurat. Dan
seorang Petugas medis juga harus mengetahui
Komitmen dan Kebijakan Komitmen diwujudkan dalam
bentuk kebijakan .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai