Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN KEBUTUHAN TIDUR JENIS TINDAKAN …………………..

1. Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,
istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari
perasaan gelisah. Dalam arti lain istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama
sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Sedangkan pengertian tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi
dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kembali
dengan indra atau rangsangan yang cukup (Guyton 1981). Tidur dikarakteristikkan dengan
aktivitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis
tubuh dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,
kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress dan
kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan
aktivitas sehari-hari.
2. Anatomi Fisiologi Gangguan Kebutuhan Tidur

3. Faktor faktor yang mempengaruhi Gangguan Tidur


Faktor Risiko Gangguan Tidur

Meski penyebab gangguan tidur bisa diakibatkan oleh berbagai macam faktor, terdapat
beberapa faktor risiko yang dapat menjadi pemicu gangguan tidur, antara lain:
 Lingkar leher.
 Pembesaran jaringan hidung, mulut, atau tenggorokan.
 Kelainan bentuk tulang.
 Konsumsi alkohol.
 Konsumsi obat-obatan tertentu.
 Konsumsi berlebihan bahan makanan yang kadar gulanya tinggi atau sugar rush.
 Tidur telentang dan menggunakan bantal.
 Kebiasaan tidur yang buruk.
 Kelainan hormon.

4. Macam macam gangguan yang mungkin terjadi terhadap pengidap

 Tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah salah satu kondisi gangguan
tidur yang ditandai dengan seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur.
Gangguan ini tidak selalu terjadi dengan gestur berjalan saja, mereka yang sedang
tidur, lalu terbangun dan duduk di tempat tidur
 Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan pernapasan
dan disertai dengan periode henti napas secara berulang ketika tidur. Gangguan
tidur sleep apnea termasuk kondisi berbahaya, karena menyebabkan otak dan bagian
tubuh lain tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
 Obstructive slee apnea merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur.
Pengidap OSA akan mengalami napas berhenti sesaat, baik secara total maupun
parsial, hal ini disebabkan oleh obstruksi. OSA sangat berbahaya karena pengidap
dapat kekurangan oksigen ketika tidur dan berkali-kali terjaga. Selain itu, pengidap
akan merasakan sensasi tercekik ketika tidur.
 Insomnia, yaitu kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan tidur. Gangguan tidur
ini membuat dirinya tak memiliki waktu tidur yang dibutuhkan oleh tubuh. Keadaan
tersebut menyebabkan kondisi fisik pengidap insomnia menjadi tidak cukup fit untuk
melakukan aktivitas keesokan harinya.
 Parasomnia. Pengidap gangguan tidur parasomnia akan makan dan minum dengan
lahapnya tanpa sadar karena dalam kondisi tidur. Parasomnia berbahaya karena dapat
menyebabkan obsesitas dan juga penyakit lain yang berhubungan dengan pencernaan
jika tidak ditangani dengan tepat

2. Konsep Dasar Rencana Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan yang dapat muncul
a. Diagnosa Keperawatan 1: …………………………………………

Definisi:……………………………………………………………..
Batasan karakteristik: ………………………………………………
Faktor yang berhubungan: …………………………………………
b. Diagnosa Keperawatan 2: ………………………………………….
Definisi:……………………………………………………………..
Batasan karakteristik: ………………………………………………
Faktor yang berhubungan: …………………………………………
c. Diagnosa keperawatan 3: ………………………………………….

Definisi:…………………………………………………………….
Batasan karakteristik: ………………………………………………

Faktor yang berhubungan: …………………………………………

Anda mungkin juga menyukai