Anda di halaman 1dari 4

Membuat Desain

Pengertian desain menurut para ahli :


Menurut Dudy Wiyancoko, pengertian desain adalah segala hal yang berkaitan dengan pembuatan
konsep, analisis data, project planning, drawing/ rendering, cost calculation, prototyping, frame
testing, dan test riding.
Menurut Soekarno dan Lanawati Basuki, pengertian desain adalah suatu pola rancangan yang menjadi
dasar pembuatan suatu benda, misalnya busana.
Yasraf menjelaskan, dengan demikan desain merupakan kegiatan kreatif-progresif dengan produk,
yang produk akhirnya adalah kebaruan dan perbedaan. (dalam Pilliang, 2008, hlm. 384).
Kesimpulan ;
Desain adalah kegiatan kreatif yang menyusun rencana dan rancangan untuk suatu benda, gambar
atau objek lainnya sebelum direalisasikan menjadi nyata agar memiliki nilai lebih, kenyamanan yang
lebih baik dan diterima oleh penggunanya. 
Cara membuat desain media pembelajaran ;
1. Persiapkan sendiri
Sebaik-baiknya media pembelajaran adalah yang dipersiapkan sendiri.
Memang kita bisa menggunakan media pembelajaran yang sudah ada atau menggunakan
media yang sudah ada di Internet. Tapi, mempersiapkannya sendiri akan memberikan
keuntungan lebih.
Pertama, kita bisa membuat media pembelajaran yang sangat cocok sesuai dengan
karakteristik kelas atau murid yang kita ajar.
Kedua, kita bisa membuat media pembelajaran yang berkesinambungan alias saling
berhubungan sepanjang tahun ajar. Sehingga memudahkan murid untuk memahami materi
belajar sepanjang tahun.
Terakhir, membuat media pembelajaran sendiri akan memudahkan kita menyesuaikannya
dengan perencanaan pembelajaran yang kita buat.

2. Sesuai dengan media pembelajaran


Seperti yang dibahas di atas, sebaiknya kita memiliki media pembelajaran yang sesuai dengan
perencanaan pembelajaran yang ada.
Hal ini penting agar nantinya murid tidak bingung dan bisa menyerap materi dengan lebih
baik. Dengan menyesuaikannya dengan perencanaan pembelajaran, kita juga jadi tahu di
mana saja dan kapan saja kita perlu membuat media pembelajaran.

3. Buat sederhana
Media pembelajaran bisa berupa video, flash card, poster, halaman presentasi, grafis, dan lain
sebagainya. Apapun bentuknya, pastikan bahwa media pembelajaran tersebut dibuat dengan
sederhana.
Media pembelajaran yang penuh dengan informasi akan membuat murid merasa penat, karena
tertekan harus memproses terlalu banyak informasi dalam waktu singkat.
Buat media pembelajaran yang sederhana. Jika informasi yang disampaikan cukup banyak,
bagi informasi tersebut dalam beberapa media pembelajaran. Jangan dipaksakan masuk
menjadi satu.

4. Selalu beri informasi cara mengakses media pembelajaran


Selepas memberikan materi dengan menggunakan media pembelajaran, pastikan kita
memberikan informasi tentang cara mengakses kembali media pembelajaran tersebut.
Hal ini karena sering kali ada banyak murid yang setidaknya perlu mempelajari materi ulang
agar bisa memahami penuh.

Jangan sampai murid kehilangan akses tersebut, karena hal tersebut akan membuat banyak
murid kesulitan mempelajari materi belajar yang diberikan.

5. Desain materi pemebelajaran dengan kreatif


Hal lain yang bisa membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik adalah desainnya
yang kreatif. Ya, desain penuh warna bisa membuat murid tertarik untuk mempelajari materi
ajar.
Contoh media pembelajaran dan cara pembuatan nya :
 Flanelgraft

a.Cara Pembuatan
1) Siapkan papan triplek yang berfungsi untuk menempelkan gambar-gambar. Pastikan ukuran papan
tersebut kurang lebih 50X75cm. Dapat juga membeli papan seperti whiteboard yang sudah jadi.
2) Siapkan bahan flanel yang berbulu atau dapat pula menggunakan karpet dengan bulu tebal,
sesuaikan ukurannya dengan papan tersebut, tempelkan dengan menggunakan paku, atau lem.
3) Siapkan gambar-gambar yang akan ditempelkan pada papan flanel tersebut. Untuk
menempelkannya, maka gambar tersebut harus dipasang alas yang keras atau bahan amplas. Gambar-
gambar tersebut dapat diambil dari majalah, koran, tabloid atau gambar yang dibeli dari toko.
Banyaknya gambar yang ditempelkan disesuaikan dengan kebutuhan dan keluasan materi yang
disajikan.
b. Cara Menggunakan
1) Mulailah penyajian dengan bercerita terlebih dahulu lalu mulai masuk ke pelajaran pokok, guru
berdiri di samping papan flanel
2) Libatkan siswa dalam penyajian, mintalah salah seorang siswa untuk tampil ke depan untuk
mengulangi penyajian lalu dilanjutkan dengan diskusi.
3) Menilai alat dan penyajian: apakah gambar-gambar sudah jelas, apakah penyajiannya tampak
menarik, apakah dipahami isi pesan yang disajikan.

 Bulletin board
Bulletin board adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan contoh-contoh
pekerjaan siswa, gambar, bagan, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Pada umumnya
Bulletin board berukuran 160X80 cm.
Kelebihan bulletin board antara lain dapat menciptakan minat belajar, dan minat berkarya pada diri
siswa, mempersatukan semangat kelas dengan membangkitkan rasa memiliki bersama dan tanggung
jawab bersama, mendorong siswa untuk berkarya dan menciptakan produk, berinisiatif memecahkan
masalah dan sebagai sarana berkompetisi. Antara kelas dalam satu sekolah akan saling berlomba
untuk menunjukkan hasil yang terbaik yang disajikan dalam Bulletin board. Hal ini bernilai positif
karena siswa akan berlomba untuk menjadi yang terbaik.

a. Cara Pembuatan Bulletin Board


1) Bulletin board hampir sama dengan white board baik dari sisi bentuk maupun ukurannya tapi
bahan pada bagian muka dapat berupa papan yang dicat dengan warna yang sesuai, dilapisi bahan
flanel atau karpet atau steryoform. Bahan dasar bulletin board dapat membuat sendiri atau juga
dapat membeli yang sudah jadi dengan ukuran yang standar.
2) Untuk lebih menarik, perlu dicat dengan warna-warni, dan pada bagian pinggirnya diberi bingkai
yang sesuai supaya kelihatan rapih. Untuk mejaga keamanan karya yang dipajang, kalau perlu
dipasang juga kaca yang disertai dengan kunci pengaman.
3) Berilah judul yang menarik dengan warna yang mencolok dan ukuran yang besar sehingga terlihat
dengan jelas. Judul yang dimaksud adalah judul Bulletin board misalnya “Karya Kita”, “Media
Ceria” dan lain-lain.
4) Kumpulkanlah bahan-bahan berupa gambar, kartun, objek, buku, poster, dan lainlain. Siapkan
juga alat-alat untuk menempelkannya seperti lem, paku payung gunting, cat warna.
Tempelkan bulletin board sesuai dengan fungsinya, jelas terlihat dari berbagai arah. Dapat
ditempelkan di dalam kelas, didepan kelas, di kantor atau di jalan keluar masuk ruangan atau koridor.
Supaya terlihat terang, tempatkan disekitarnya banyak cahaya matahari atau menggunakan lampu
sorot.
 Flash Card
Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25X30cm.
Gambar-gambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar/foto yang
sudah ada yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flashcard. Gambar-gambar pada flashcard
merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada
bagian belakangnya. Flashcard hanya cocok untuk kelompok kecil siswa tidak lebih dari 30 orang
siswa. Kelebihan flashcard antara lain mudah dibawa, praktis, gampang diingat, menyenangkan.

a. Cara Pembuatan
1) Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau dari bahan kardus. Kertas ini berfungsi
untuk menyimpan atau menempelkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Kertas tersebut diberi tanda dengan pensil atau spidol dan menggunakan penggaris, untuk
menentukan ukuran 25X30 cm
3) Potong-potonglah kertas duplek tersebut dengan gunting atau kater hingga tepat berukuran 25X30
cm. Buatlah kartu-kartu tersebut sejumlah gambar yang akan ditempelkan atau sejumlah materi
yang dibutuhkan.
4) Jika objek gambar langsung dibuat dengan tangan, maka kertas alas tadi perlu dilapisi dengan
kertas halus untuk menggambar, misalnya kertas HVS, kertas
concord atau kertas karton.
5) Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar seperti kuas, cat air, spidol, pensil
warna, atau membuat desain menggunakan komputer dengan ukuran yang sesuai lalu setelah
selesai ditempelkan pada alas tersebut.
6) Jika gambar yang akan ditempel memanfaatkan yang sudah ada, misalnya gambar-gambar yang di
jual di toko, majalah, koran, maka selanjutnya gambargambar tersebut tinggal dipotong sesuai
dengan ukuran, lalu ditempelkan menggunakan perekat atau lem kertas.
7) Pada bagian akhir adalah memberi tulisan pada bagian belakang kartu-kartu tersebut sesuai
dengan nama objek pada halaman muka. Nama-nama ini biasa dengan menggunakan beberapa
bahasa misalnya Indonesia dan Inggris.
b. Cara Menggunakan
1) Kartu-kartu yang sudah disusun dipegang setinggi dada dan menghadap ke depan siswa.
2) Cabutlah satu per satu kartu tersebut setelah guru selesai menerangkan
3) Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada siswa yang duduk di dekat guru.
Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut satu per satu, lalu teruskan kepada siswa yang lain
sampai semua siswa kebagian.

Anda mungkin juga menyukai