Anda di halaman 1dari 28

Kegiatan belajar 1

Pemanfaatan media display dalam pembelajaran

Saudara mahasiswa, media display mungkin sudah biasa anda


gunakan dalam proses belajar mengajar. Media display ini pada
dasarnya merujuk pada media yang bersifat satu, dua atau tiga
dimensi yang dapat dipakai untuk interaksi langsung antara sisa
dengan topik yang sedang dibahas. Contoh media display
adalah papan tulis. Papan lembar balik ( flip-chart), papan rekat
(cloth board), papan buletin (bulletin board), dan papan
magnetik.
Pada umumnya, media display digunakan untuk jumlah siswa
yang tidak terlalu banyak (maksimal 40 siswa) mengingat
ukuran media display berkisar antara 60 cm x 50 cm sampai
dengan 160 cm x 120 cm. Meskipun demikian, bila dikelas
anda memilikipapan yang relatif kecil, tidak menjadi masalah
karea siswa dapat diminta secara bergantian untuk melihat dari
dekat papan display tersebut.
Anda dapat mencocokannya dengan jawaban rekan guru dalam
kelpmpok belajar anda.
Bila berpegang pada tema acara ketika gambar itu dibuat, maka
pesan tersebut bertajuk “Anak Cinta Lingkungan”. Gambar
diatas adalah poster yang dimaksudkan untuk menyebarluaskan
ide agar anak-anak sejak kecil sudah mencintai lingkungan
dengan menanam pohon di lingkungannya. Apakah anda setuju
dengan isi pesan dalam gambar di atas?
Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa pesan lewat poster atau
bentuk gambar lain dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan dalam pembelajaran. Mungkin anda pernah
memperhatikan pembelajaran di taman kanak-kanak atau
dikelas rendah SD. Apa yang anda dapatkan? Apakah anda
melihat banyak fambar yang ditempel di dinding kelas
perhatikan pula buku-buku mereka yang digunakan. Penuh
dengan gambar, bukan?
Berikut akan dibahas tentang prinsip-prinsip yang perlu anda
pertimbangkan dalam memilih, merencanakan dan
mengembangkan media display.

1. Tentukan ide atau gagasan yang ingin anda tampilkan,


misalnya anda dan para siswa akan membahas tentang
macam-macam tanaman atau pohon yang dapat
menghasilkan untuk dijual dan terdapat di lingkungan
rumah atau sekolah.
2. Tentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
misalnya siswa akan dapat menyebutkan bagian-bagian
tanaman yang dapat menghasilkan uang bila dijual.
3. Perhatikan karakteristik siswa anda, apakah siswa anda
sebagian berasal dari daerah perkotaan yang miskin pohon
atau justru berasal dari kawasan yang kaya akan
tumbuhan. Ini akan sangat menentukan tingkat kesulitan
yang akan anda dan siswa hadapi dalam mencari jenis
pohon atau tumbuhan untuk dibahas.
4. Tentukan materi utama yang akan anda sertakan dalam
pembahasan.
5. Tentukan jenis media display
6. Kembangkan tata letak
A. FUNGSI MEDIA DISPLAY DAN REALIA

“Sebuah gambar mewakili seribu kata-kata ...”,


merupakan sebuah ungkapan yang melukiskan betapa
bsar makna sebuah gambar. Penggunaan media display
dan realia seperti gambar, diagram, dan foto maupun
peristiwa/kegiatan tertentu dalam proses pembelajaran
dikelas pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi
sebagai berikut.
1. Meningkatkan Motivasi Belajar
Contoh : Guru menempelkan poste-poster perkalian
dan pembagian di dinding untuk memotivasi anak
belajar tetang perkalian atau pembagian.
2. Melaksanakan Pembelajaran sesuai Konteks
Contoh : Mengajak siswa atau mempelajari konsep
tertentu berdasarkan benda atau peristiwa yang
sesungguhnya terjadi adalah upaya mndekatkan
siswa dengan kenyatan sehari-hari yang mereka
hadapi di sekitar mereka
3. Menanamkan kebiasaan tertentu
Contoh : Menggunakan poster untuk membisakan
dan mendorong siswa untuk hidup bersih.
4. Dekorasi
Contoh : Menempelkan poster bergambar tentang
kasih sayang seorang induk kucing kepada anak-
anaknya yang berfungsi penghias ruangan juga
pengngat kepada anak tentang kasih sayang orang
tuanya.
B. JENIS-JENIS MEDIA DISPLAY

1. Papan Lembar Balik (flip chart)


2. Papan Buletin (Bulletin board)
Untuk mengembangkan media display, langkah-
langkah yang harus diperhatikan sebgai berikut :
a. Tentukan tema untuk papan tersebut.
b. Buat rencana papan buletin di atas kertas
terlebih dahulu untuk menghindari salah letak.

C. PERENCANAAN MEDIA DISPLAY DAN


REALIA

1. Tentukan topik apa yang akan disajikan dalam


media display.
2. Tentukan tujuan pembelajaran apa yang akan
dicapai siswa setelah pembelajaran tersebut.
3. Pertimbangkan siapa yang akan dihadapi.
4. Tentukan rincian materi yang akan disajikan.
5. Tentukan jenis media display apa yang paling tepat
untuk tingkatan usia siswa dan materi yang dibahas.
6. Tentukan susunan bentuk peragaan yang akan
ditampilkan.

D. PEMANFAATAN MEDIA DISPLAY

Selanjutnya, dalam Kegiatan Belajar 1 ini, kita akan


mempelajari tentang pemanfaatan media display.
Sedangkan pemanfaatan realita akan kita bahas pada
Kegiatan Belajar 2. Media display yang akan kita pelajari
pemanfaatannya adalah sebagai berikut.

1. Papan tulis

Media papan tulis ini adalah media display yang paling


sederhana dan banyak dipakai dalam proses
pembelajaran. Papan tulis ada yang berbahan dasar
papan dan untuk menulis dipermukaannya
menggunakan kapur tulis, dan ada pula papan tulis yang
berbahan dasar tripleks untuk menggunakannya
diperlukan spidol khusus.
Anda tentu sudah sangat sering menggunakan papan
tulis dalam mengajar, bukan? Meskipun Anda sudah
setiap hari menggunakannya, pernahkah terpikir oleh
Anda bahwa Anda dapat sesekali memanfaatkannya
papan tulis dengan cara yang berbeda? Berikut adalah
beberapa kiat dan persiapan sederhanayang perlu Anda
ketahui dalam pemanfaatan papan tulis.

Gunakan papan tulis untuk menuliskan konsep-konsep


penting yang akan dibahas. Tuliskan konsep dalam
urutan yang sistematis. Perhatikan contoh berikut!
Papan tulis dapat Anda bagi menjadi beberapa bagian
sesuai dengan kebutuhan, misalnya 2, 3 atau 4 bagian.
Berikut penjelasan secara runtut dari satu bagian ke
bagian selanjutnya.
Pada setiap bagian di papan, Anda dapat
menggunakan gambar/foto tambahan atau diagram
yang sesuai dengan konsep yang dibahas. Sebagai
contoh, pada saat Anda membahas tentang alat
transportasi, papan Anda bagi menjadi 3 bagian, yaitu
bagian 1 untuk transportasi darat, bagian 2
transportasi laut dan bagian 3 untuk transportasi
udara.
Pada bagian 1 tentang transportasi darat, Anda dapat
menempelkan gambar mobil, truk atau bis. Demikian
juga pada bagian 2 dan bagian 3. Untuk mengaktifkan
siswa dalam belajar, Anda juga dapat meminta mereka
secara berkelompok membawa berbagai gambar alat
transportasi seperti gambar mobil, motor, bis atau
kereta api, kapal speedboat, pesawat terbang, kereta
gantung, dan lain-lain.
Mintalah setiap kelompok untuk menempelkan gambar
yang mereka bawa ke dalam bagian yang seauai.
Dengan demikian, Anda telah menciptakan proses
belajar dua arah dan pembelajaran aktif.
a. Untuk membahas satu per satu jenis transportasi,
Anda dapat menggunakan kertas penutup, sehingga
penjelasan Anda hanya difokuskan pada satu jenis
alat transportasi. Bila anda akan menjelaskan jenis
alat transportasi berikutnya, kertas penutup dapat
Anda buka.
b. Anda dapat menggunakan variasi warna kapur atau
spidol untuk memberikan penekanan tertentu pada
konsep penting.
c. Untuk memastikan tulisan Anda terbaca oleh siswa
di barisan terjauh, bacalah tulisan Anda di papan
tulis dari tempat siswa terjauh posisinya dari papan
tulis.
d. Ketika menulis, berhentilah berbicara. Bila Anda
tetap berbicara sambil menulis, Anda seolah-olah
sedang berbicara dengan papan tulis.
e. Berusahalah menulis dengan rapi dan sistematis.
Tulisan Anda yang tidak beraturan di papan tulis,
akan sangat menyulitkan siswa untuk mengikuti
penjelasan Anda.

Dengan beberapa kiat di atas, diterapkan Anda dapat


memanfaatkan media papan tulis dengan maksimal.

2. Papan Pameran/Papan Peragaan

Penggunaan papan pameran dalam pembelajaran sering


ditemui di sekolah. Papan pameran dapat dibuat dari
papan tulis biasa, apapun yang dilapisi kain flanel atau
papan magnetik. Ketiga jenis papan tersebut digunakan
sebagai media untuk menginformasikan ide tentang
topik tertentu yang dapat dipajang dalam waktu yang
relatif lama. Papan tersebut juga dapat digunakan untuk
mengkampanyekan sesuatu. Sebagai contoh, bila suatu
sekolah sedang mengkampanyekan tentang proses daur
ulang sampah yang ada di sekolah maka sekolah dapat
membuat sebuah papan yang berisi informasi tentang
cara pembuatan kompos. Setiap siswa dari setiap
tingkatan kelas diminta untuk mempelajari proses
tersebut, dan guru akan menjadi tutor yang akan
membimbing siswa melakukan proses daur ulang
tersebut.
Papan peragaan seperti ini dapat menyampaikan
informasi dalam waktu relatif lama dan dapat dipelajari
siswa secara terus menerus.
Berikut adalah beberapa kiat yang dapat Anda
gunakan dalam merencanakan pemanfaatan papan
pemeran:
a. Tentukan tempat yang paling strategis untuk
meletakkan papan pameran. Upayakan papan
diletakkan di tempat yang sering dilalui siswa.
b. Gunakan unsur penarik perhatian yang memancing
pandangan siswa (eye-catchy) misalnya dengan
judul huruf yang besar dan warna yang menarik,
kata-kata yang yang menarik perhatian, benda yang
aneh dan dapat bergerak, dan lain-lain.
c. Sedapat mungkin gunakan gambar dibandingkan
dengan rangkaian tulisan yang panjang agar siswa
tidak perlu lama membaca papan tersebut. Ingat,
“satu gambar mewakili seribu kata”.
d. Bila mungkin, gunakan benda tiga dimensi (benda
asli, seperti kaleng, hewan yang telah diawetkan,
bungkusan produk, dan lain-lain.) yang di tempel
pada papan pameran. Ini untuk memberi kesan
bahwa siswa sedang mempelajari suatu hal yang
nyata.
e. Berikan beberapa pertanyaan pemancing di papan
agar siswa ikut berpikir setelah membaca pesan.
f. Biarkan papan pameran itu ditempatnya untuk
waktu yang cukup lama. Anda dapat mendorong
siswa dengan pertanyaan-pertanyaan di kelas yang
terkait dengan pesan di papan pameran.
3. Pemanfaatan Poster, Gambar, Foto, dan Diagram

Mediia poster, foto, dan diagram dapat dimanfaatkan


secara maksimal dalam pembelajaran. Berbagai poster
atau foto yang terdapat di lingkungan kita adalah media
yang relatif murah untuk digunakan.
Poster dapat Anda gunakan untuk menjelaskan hal-
hal yang lebih bersifat tetap atau lambat berubah,
misalnya proses pembuatan garam, proses pencetakan
sebuah buku atau siklus hidup laron. Untuk
menjelaskan proses di atas, sekolah Anda tidak perlu
membeli atau membuat poster setiap semester. Abda
dapat menggunakan poster yang sama di kelas yang
berbeda atau di tahun yang berbeda sepanjang poster
tersebut masih baik kualitasnya. Dengan menggunakan
poster, Anda dapat menjelaskan secara visual konsep
yang akan dipelajari siswa. Harus kita ingat bahwa
menjelaskan dengan bantuan gambar akan sangat
menolong siswa memahami penjelasan.
Diagram dapat Anda gunakan pada jenjang kelas yang
bervariasi baik untuk kelas rendah (kelas 3 SD)
maupun untuk siswa kelas tinggi (4-5 SD).Untuk kelas
rendah, Anda dapat menggunakan diagram yang
sederhana penggambarannya, sesuai dengan usia siswa,
sedangkan untuk siswa kelas tinggi, gambar yang lebih
kompleks dapat Anda sajikan. Anda dapat
memperhatikan contoh penggunaan diagram berikut.
Diagram berikut cukup sederhana untuk Anda sajikan
kepada siswa kelas rendah. Pembagian kategori yang
berjumlah 2 kelompok (siswa putra dan siswa putri),
cukup mudah dipahami. Anda dapat menampilkan
diagram tersebut dalam 2 cara, yaitu menggunakan
diagram batang dan diagram bulat. Melalui
pemanfaatan diagram ini Anda dapat mulai
mengarahkan siswa untuk berfikir secara simbolik.
Sebaagai pelengkap Anda dapat merancang permainan
di kelas berdasarkan diagram tersebut. Contoh, Anda
dapat membuat gambar lingkaran merah dan biru di
lantai. Merah untuk siswa putri dan biru untuk siswa
putra. Mintalah kelompok putri untuk berkumpul
dilingkaranmerah dan kelompok putra di lingkaran biru.
Bandingkan posisi dua kelompok tersebut dengan
gambar diagram yang ada di papan tulis. Dengan cara
ini, siswa diajak untuk berpikir analitis dan sintetis.
Mereka akan memilah diri dalam kelompoknya, tetapi
sekaligus mereka juga adalah bagian dari kelas
besarnya.
Itu hanya salah satu contoh bagaimana media display
yang Anda gunakan, sesungguhnya dapat menjadi
sumber dan alat pembelajaran dengan cara yang
menyenangkan. Memang diperlukan kreativitas guru
dalam hal ini. Namun, yakinlah bahwa dengan
pengalaman yang Anda miliki, Anda akan mampu
memadukan media display dengan metode yang sesuai
dalam proses pembelajaran siswa.
Anda dapat menggunakan kiat-kiat di bawah ini
sebagai alat bantu dalam memanfaatkan media gambar,
foto, poster, dan diagram.
1. Bila tujuan Anda memanfaatkan gambar,
foto atau poster adalah untuk menarik
perhatian siswa, maka gunakan gambar atau
diagram yang berwarna.
2. Sementra, bila tujuan Anda memanfaatkan
media display untuk mempengaruhi emosi
dan membentuk sikap siswa, gunakan foto-
foto yang sesuai. Sebagai contoh, gunakan
foto sampah yang berserakan untuk
menunjukkan tentang pentingnya
membuang sampah pada tempatnya.
3. Bila Anda bertujuan agar siswa lebih
memperdalam pengetahuannya tentang
suatu konsep, maka gunakan kombinasi
metode dan media pembelajaran yaitu
ceramah, buku atau teks dengan gambar
yang sesuai. Sebagai contoh, Anda akan
membahas tentang lapisan bumi, maka Anda
dapat menggunakan kombinasi ceramah,
buku teks dan gambar penampang lapisan
bumi.
4. Hindari penggunaan gambar visual bila
tujuan yang akan dicapai berupa membuat
definisi suatu konsep, atau menyebutkan
penyebab rusaknya lingkungan.
5. Bila Anda bermaksud menggunakan gambar
atau diagram untuk dipelajari secara mandiri
oleh siswa, sebelumnya Anda perlu
memberikan panduan tertulis yang jelas apa
dan bagaimana cara mempelajarinya.

Selanjutnya, Anda dapat membandingkan penggunaan diagram


untuk siswa kelas tinggi (4-6 SD). Bagi siswa kelas tinggi,
penggunaan simbol sudah dapat Anda kenalkan kepada mereka
karena siswa pada tingkatan ini sudah mulai dapat berpikir
abstrak. Sebagai contoh, untuk menggambarkan tentang jumlah
produksi hasil pertanian di Kabupaten Bogor Tahun 2006,
Anda dapat menggunakan berbagai simbol. Misalnya:

1. Simbol buah mangga untuk menggambarkan


jumlah produksi buah-buahan;
2. Simbol padi untuk menggambbarkan
produksi padi;
3. Simbol wortel untuk menggambarkan
produksi sayuran.
Perhatikan contoh berikut!
Hasil pertanian dapat disusun secara sejajar. Dengan cara ini
siswa ditantang untuk berfikir secara abstrakdengan
menghitung jumlah produksi berdasarkan jumlah simbol yang
tertera pada diagram. Sebagai contoh: 1 buah wortel mewakili
1 ton. Bila Anda meletakkan wortel sejajar dengan angka 5,
maka siswa akan berusaha menghitung berapa jumlah produksi
sayuran dalam Tahun 2006. Demikian seterusnya, untuk
gambar mangga dan padi, mereka dapat ditantang untuk
menghitung berapa ton produksi buah-buahan dan padi pada
tahun tertentu.

Prinsip-prinsip Desain Grafis

Saudara mahasiswa,untuk mediadisplayapapun yang


andapilih,terdapat beberapa prinsip desain grafis yang dapat
Anda gunakan ketika Anda merancang pembuatan papan
display. Selanjutnya, agar desain yang Anda buat menarik,
pelajari terlebih dahulu prinsip-prinsip desain grafis di bawah
ini. Pertimbangkan prinsip-prinsip desain berikut pada saat
Anda membuat judul, meletakkan gambar, dan tulisan untuk
menarik perhatian siswa.

1. Prinsip Kesederhanaan
Gunakan desain yang sederhanna untuk papapn buletin
yang akan Anda kembangkan. Tidak perlu
memasukkan terlalu banyak detai/rinci karena akan
menyulitkan siswa untuk memperhatikan konsep utama
yang ditampilka . Dalam papan buletin, Anda tidak
dapat memasukkan semua detail dari objek seperti bila
Anda menggunakan pohon untuk ditampilkan.
Bandingkan dua objek berikut ini.

Dalam gambar sebelah kiri, terekam hampir semua


detail atau rincian bagian dari bunga matahari.
Meskipun demikian, tidak semua detail dibutuhkan
untuk ditampilkan dalam papan buletin karena letak
kekuatan media ini adalah pada kemampuannya untuk
menghadirkan berbagai objek untuk mendukung pesan
utama dalam konteks lengkap. Untuk itu, untuk
menghindari kerumitan, bunga matahari cukup
ditampilkan secara garis besar saja, seperti terlihat pada
gambar di sebelah kanan.
Sebuah pohon yang akan ditampilkan dalam papan
buletin atau papan display lain, cukup diwakili dengan
menggambarkan bentuk pohon dengan bagian-bagian
utamanya saja untuk menyampaikan pesan dengan
memberikan pesan sederhana.

Dalam foto, semua detail dan rincian pohon terekam


oleh kamera, sedangkan untuk keperluan penggunaan
gambar pohon dalam papan buletin, semua detail
tentang pohon tidaklah diperlukan sehinggga hanya
bentuk utama dari pohon yang akan ditampilkan. Papan
buletin tidak cocok digunakan untuk menampilkan
detail karena akan membuat papan tersebut tampil
terlalu rumitketika dipandang oleh siswa. Prinsip
utamanya adalah, tampilkan detail atau rincian sedikit
agar tidak menganggu pandangan.

Demikian pula dengan tulisan yang digunakan


hendaknya dililih jenis huruf tebal dan gunakan bentuk
huruf yang sederhana pula. Hindari menggunakan huruf
yang indah tetapi sulit dibaca. Bandingkan jenis huruf
untuk judul papan buletin berikut.

2. Prinsip Kesatuan
Prinsip kesatuan menekankkan pada keterkaitan objek
yang ada dalam satu desain grafis yang merupakan satu
kumpulan objek yang saling mendukung. Perhatikan
contoh berikut!
Hidup sehat bermula dari ....
Dalam desain di atas, prinsip kesatuan ditampilkan
dengan menampilkan setiap gambar dalam kotak yang
bernuansa hitam sehingga memberi kesan keempat
gambar merupakan satu kesatuan.

3. Prinsip Penekanan
Untuk mmeninjukkan fokus utama dari suatu pesan
yang ingin disampaikan, Anda dapat memberikan
penekanan pada suatu desain media display, misalnya
dengan memberikan warna yang kontras untuk objek
utama, atau meletakkan objek utama didalam bentuk
lingkaran atau bentuk kotak.

4. Prinsip Keseimbangan
Peletakan objek dallam desain media display dapat
dilakukan dengan memilih bentuk keseimbangan
formal atau informal. Susunan yang bersifat formal
adalah susunan yang bersifat simetris sedangkan
susunan informal cenderung bersifat asimetris.
Perhatikan contoh pada prinsip kesatuan di atas.
Susunan objek pada desain di atas adalah susunan
informal karena disusun secara asimetris.
Kegiatan Belajar 2

Pemanfaatan Media Realia dalam Pembelajaran

Dalam bidang pendidikan, kata ``realia``


diartikan sebagai semua objek dari kehidupan nyata yang
dibawa ke dalam situasi pembelajaran. Kata realia juga
merujuk kepada benda tiga dimensi dari kehidupan nyata, baik
yang dibuat oleh manusia (peninggalan sejarah,alat-alat rumah
tangga, alat pertukangan) atau benda yang sudah ada secara
ilmiah (seperti hewan, tumbuhan dan batu-batuan). Dalam
perkembangannya benda-benda seperti baju seragam
tentara,perawat, simbol-simbol organisasi masa lalu, rumah
tokoh-tokoh bersejarah, juga menjadi benda realia yang banyak
dimanfaatkan dalam proses pembelajran.

Penggunaan realia dalam pembelajaran


dimaksudkan untuk membantu sisa agar dapat belajar secara
lebih efektif melalui benda asli atau peristiwa dari kehidupan
sehari-hari. Benda atau pristiwa nyata tersebut sudah dengan
sendirinya mengandung ``pesan``yang disampaikan. Inga
kembali iltrusi dibagian awal Kegiatan Pembelajaran 2 diatas.

Dari segi pemanfaatan,terdapat dua jenis


pemanfaatan realia dalam pembelajaran, yang pertama adalah
pemanfaatan realia yang sudah tersedia (by utizilation ) dan
yang kedua adalah pemanfaatan realia dengan cara
mendisain terlebih dahulu(by design) memanfaatkan realita
yang sudah tersedia maksudnya adalah guru tidak perlu
membuat terlebih dahulu realia yang dimanfaatkan. Ia tinggal
menggunakan realia yang sudah tersedia, sedangkan yang
dimaksudkan dengan pemanfaatan realia dengan cara
mendisain terlebih dahulu adalah guru meyiapkan realia
sebelum proses pembelajaran dimulai. Lau dalam pemanfaatan
dimana letak perbedaan keduanya? Berikan satu contoh!
Sebelumkitalanjutkan pembahasan ini. Tuliskan jawaban anda
pada kotak berikut!

Pemanfaatan Realia yang Sudah Tersedia

Memanfaatkan realia yang sudah


tersedia berarti anda tinggal memanfaatkan segala bentuk
benda atau peristiwa asli yang sudah ada untuk dirangkai
menjadi kegiatan pembelajaran yang bermakna untuk siswa.
Anda tidak perlu membuat buah-buahan untuk bila ingin
mengajarkan tentang topik “fruits”untuk pelajaran bahasa
inggris. Dalam pembahasan selanjutnya anda akan dapat
mempelajari contoh-contoh pemanfaatan realia yang sudah
tersedia.

Dalam pelajran Ilmu Pengetahuan Sosial


tentang topik ekonomi guru dapat menciptakan proses
pembelajaran aktif melalui realia dengan mengajak siswa
melakukan praktik belanja di toko atau koperasi sekolah. Siswa
ditugaskan secara berkelompok untuk belanja dan mencatat
semua pengeluaran barang yang dibeli untuk dilaporkan
didepan kelas. Dalam hal ini guru memnfaatkan realia dalam
bentuk peristiwa sesungguhnya yaitu berbelanja ditoko
sekolah.

Anda juga dapat mempelajari satu contoh


pemanfaatan realia (dalam bentuk peristiws nyata)
tentang topik “lingkungan sehat dan tak dsehat”.
Perhatikan rancangan pembelajaran yang disarikan dari
satu contoh dari buku Sains kelas 3 (Teguh
Irianto,dkk.,2005).

Tujuan Pembelajaran : siswa dapat


membedakan
antara lingkungan
dengan
lingkungan tak
sehat.

Materi : ciri-ciri
lingkungan sehat
dan tak sehat.

Metode : kunjungan ke
lapangan,
observasi
diskusi,presentasi.

Kegiatan Pokok
 Siswa
mengama
ti
lingkunga
n di
sekitar
sekolah
untuk
memband
ingkan
antara
lingkunga
n sehat
dengan
lingkunga
n tak
sehat.
 Siswa
mengiden
tifikasi
penyebab
lingkunga
n tak
sehat
 Siswa
mengiden
tifikasi
penentu
lengkung
an sehat
 Siswa
mengusul
kan
pemecaha
n masalah
dari
lingkunga
n tak
sehat
 Siswa
berdiskus
i tentang
hasil
pengamat
an
mereka
 Siswa
mamapar
kan hasil
laporan
penganm
atan
kepada
rekan
siswa lain
 Cara
siswa
melakuka
n
observasi
lapangan
 Kekompa
kan
dalam
kelompok
 Kemamp
uan
individu
anggota
kelompok
 Hasil
identifika
si
lingkunga
n sehat
dan tak
sehat
 Usulan
pemecaha
n masalah
 Keberani
an dalam
melapork
an hasil
pengamat
an.

Bentuk lain contoh pemanfaatan realia yang


sudah ada adalah karyawisata.Sekolah anda mungkin
pernah menyelenggarakan karyawisata untuk
mengunjungi tepat-tempat tertentu,misalnya museum,
kantor pemerintahan, bank, kantor pos, pantai, gunung,
kebun binatang atau tempat rekreasi dan lain lain. Anda
masih ingat tugas apa yuang andsa berikan pada siswa
ini ini? Mungkin ada diantara anda yang memberi tugas
mengamati dan mencatat cara kerja petugas kantor pos
lalu meminta siswa melakukan wawancara dengan
mereka.
Sesuai dengan namanya karyawisata sendiri
merupakan kegiatan belajar langsung yang dilakukan
sambil berwisata. Cara ini juga merupakan cara yang
efektif bagi siswa untuk belajar. Sepanjang guru
mampu memberikan tugas yang terstruktur kepada
siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat
mempelajari benda, makhluk hidup atau peristiwa
secara langsung ditempat. Guru dapat meminta laporan
tertulis dari setiap siswa atau meminta siswa
melaporkannya secara lisan di hadapan siswa lain.

Pemanfaatan Realia dengan Mendesain

Berikut kita akan membahas pemanfaatan media


yang perlu dirancang sebelum digunakan dalam proses
pembelajran. Hal ini dilakukan bila realia sanat sulit
untuk dibawa ke kelas, atau sulit mengajak siswa
melihat langsung pada benda atau peristiwa yang
sesungguhnya.

Kadang kala, realia ini juga dibuat dalam bentuk


lain, seperti “insektarium” dimana berbagai bentuk
kupu-kupu diawetkan dan dapat dipakai untuk
pembelajaran dalam kurun waktu yang relatif lama.
Beberapa contoh diatas adalah contoh pemanfaatan
realia dengan cara mendesain atau membuat terlebih
dahulu realia yang dibutuhkan untukproses belajar
siswa. (ingat realia dsini tetap berarti benda atau
peristiwa sebenarnya). Yang anda lakukan adalah
menyiapkan terlebih dahulu realia sebelum digunakan,
dapat dengan cara mengawetkan sesuatu atau
menciptakan suasana atau peristiwa tertentu .

Dalam pendidikan jarak jauh, pemanfaatan realia juga ditandai


denga pemanfaatan perangkat (kit) praktikum IPA, biologi,
teknologi, dan geologi yang digunakan oleh mahasiswa sebagai
bahan, praktik mandiri. Dirancang khusus untuk pendidikan
jarak jauh, perangkat (kit) praktikum seperti terlihat dalam foto
dibawah ini dimaksudkan agar guru dapat belajar tentang
konsep-konsep dasa dalam mata kuliah pengantar sains dasar.
Penggunaan perangkat ini dilengkapi tutorial tatap muka.
Dalam memanfaatkan realia, baik yang sudah tersedia
maupun harus di desain, yang sangan penting untuk anda
perhatikan adalah anda harus merancang metode pembelajaran
yang tepat agar pemanfaatan realia menjadi optimal untuk
membantu proses belajar siswa. Anda menggunakan satu
metode pembelajaran saja atau menggabungkan beberapa
metode pembelajaran dalam satu rangkaian proses belajar.
Sebagai contoh, ketika anda menugaskan siswa anda belanja ke
took atau koperasi sekolah, anda dapat menggunakan metode
praktik (dalam hal ini ‘belanja’), metode diskusi (ketika siswa
mendiskusikan”pengeluaran dan barang yang dibeli “), metode
presentasi tugas pada saat siswa harus melaporkan hasil
tugasnya dihadapan siswa lain.
Perhatikan kembali contoh mempelajarari budaya
masyarakat yogya, metode apa yang dipakai guru?
Penggunaan kombinasi dakam metode pembelajaran
dimaksudkan agar siswa dapat belajar secara optimal dari realia
yang dipakai. Selain itu siswa terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran karena ia harus memperhatikan dan
membuat pemahamannya sendiri tentang konsep yang sedang
dipelajari. Fungsi guru adalah memberikan tugas-tugas yang
relevan dengan kompetensi dan materi yang sedang dibahas.
Dari contoh-contoh diatas, anda dapat memperhatikan
bahwa pemanfaatan media realia dari lingkungan sekitar
tidaklah sulit untuk dilakukan karena sudah tersedia. Yang
perlu anda lakukan adalah mendesain realia sebelum
digunakan. Anda dapat menggunakan hal-hal yang ada
dilingkungan sekitar. Hal yang dibutuhkan adalah kreatifitas
anda dalam mengola realia yang ada untuk dimanfaatkan dalam
membantu proses belajar siswa anda. Realia membutuhkan
biaya yang rlatif murah untuk memanfaatkannya.
Pemanfaatan realia dapat digunakan dalam mata
pembelajaran apapun. Yang terpenting adalah media realia
pada dasarnya merupakan media pembeljaran yang paling
efektif karena keunggulannya sebagai benda atau peristiwa
sebenarnya, dimana pesan tidak direkayasa sehingga siswa
dapat menangkap makna yang sebenarnya dari suatu konsep.

Menilai Efektivitas Pemanfaatan Media Display dan Realia


Seperti juga pemanfaatan media lain, pemanfaatan
media display dalam proses pembelajaran juga dapat evaluasi
efektivitasnya. Tujuan evaluasi tersebut adalah untuk melihat
apakah media yang anda gunakan membantu proses beljar
siswa dan mencapai tujuan pembeljaran yang telah ditetapkan.
Evaluasi terhadap media display dan realia anda
lakukan sebelum dan sesudah pemanfaatan media tersebut
dalam pembelajran. Evaluasi yang dilakukan sebelum suatu
media digunakan dalam pembelajaran dengan evaluasi
formatif. Evaluasi formatif bertujuan untuk mendapatkan
masukan tentang hal-hal yang perlu diperbaiki sebelum media
tersebut dimanfaatkan dengan cara memperbaiki sebelum
media tersebut dimanfaatkan dengan cara memperbaiki dan
menyesuaikan media display yang akan dipakai agar cocok dan
tepat untuk membantu siswa belajar. Dalam proses ini anda
dapat meminta siswa menilai media yang akan dipakai. Bila
anda akan menggunakan papan pameran, anda dapat
menanyakan tentang ;
1. Persepsi siswa tentang gambar yang dipakai, apakah
dapat dipahami atau membingungkan.
2. Makna pesan yang ditangkap oleh siswa.
3. Adakah kesalahan konsep.
4. Ukuran huruf yang dipakai.
5. Warna, dan lain-lain.

Evaluasi yang Anda lakukan setelah media tersebut Anda


gunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan evaluasi
sumatif. Evaluasi ini dilakukan untuk melihat apakah media
yang Anda gunakan memberikan dampak yang positif terhadap
hasil belajar siswa, atau sebaliknya? Anda dapat melakukan
evaluasi ini, antara lain dengan mengamati hasil belajar siswa
setelah proses pembelajaran terjadi, dengan cara bertanya
kepada siswa tentang apa yang Anda sudah mereka pelajari
atau dengan memberikan tes tertulis. Adakah siswa memiliki
pemahaman yang lebih baik daripada sebelumnya? Berikut ini,
Anda dapat mempelajari beberapa pokok-pokok penting yang
perlu Anda cermati dalam mengevaluasi pemanfaatan media
display dan realia.
1. Seberapa baik pencapaian tujuan pembelajaran setelah
pemanfaatan media display dan realia.
2. Apakah siswa merasa bahwa media yang dipakai
membantu mereka memahami konsep dengan lebih
baik?
3. Apakah pemanfaatan media display lebih condong
kepada penggunaan individual atau kelompok?
4. Bila tujuan pembelajaran tidak tercapai, segi apa dari
pemanfaatan media display dan realia yang harus
diperbaiki?
5. Apakah pemanfaatan media display ini menyenangkan
untuk siswa? Menyenangkan untuk guru?
6. Kesulitan apa yang terjadi dalam pemanfaatan media
display ?
7. Apakah fasilitas penunjang pemanfaatan media display
sudah memadai?
8. Apakah biaya pemanfaatan media display memadai?
9. Berapa total biaya yang diperlukan untuk pemanfaatan
media display? (pertimbangkan waktu, biaya, fasilitas
yang digunakan).

Dengan melakukan evaluasi, Anda dapat membandingkan


apakah media display dan realia yang Anda manfaatkan
memberikan sumbangan yang berarti untuk proses belajar
siswa atau sebaliknya? Dari titik itu, Anda dapat
memutuskan bentuk pemanfaatan seperti apa yang sesuai
atau berdaya ajar tinggi dalam membantu belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai