Contoh Proposal (Rpl-Penelitian)
Contoh Proposal (Rpl-Penelitian)
PROPOSAL
Oleh :
ABDUL EXCEL MICROSOFT
NIS/NISN. 51126/765.234
Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak
202..
PENGESAHAN
Disetujui di : BANJARBARU
Pada Tanggal :
Mengetahui :
Ketua Program Keahlian RPL SMK Negeri 3 Banjarbaru,
Hlm
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian
E. Sistematikan Penulisan
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(material). Ketiga faktor ini saling bersinergi dalam menggerakkan roda kehidupan
yang sangat pesat diperblukan pegawai dengan jumlah yang memadai. Di samping
jumlah, tentu kualitas pegawai sangat diperhatikan. Oleh karena itu, peningkatkan
yang bekerja pada kantor pemerintah, perusahaan, dsb (Qodratillah ed., 2011 : 397).
Di dalam dunia ekonomi atau bisnis, pegawai lebih diartikan sebagai tenaga
kerja. Tenaga kerja, menurut Sukwiaty, dkk (2007 : 2), adalah setiap orang laki-laki
atau perempuan yang sedang dalam dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk
pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.Oleh karena itu, disiplin pegawai perlu
mendapat perhatian khusus. Salah satu cara untuk mengetahui disiplin pegawai dapat
penting untuk mengecek kehadiran pegawai. Setiap hari pegawai melakukan absensi,
baik waktu masuk kantor maupun waktu pulang kantor. Pegawai yang tidak hadir ke
kantor tanpa alasan diberi tanda TK atau tanpa khabar. Pegawai yang tidak hadir ke
kantor karena alasan sakit diberi tanda S. Pegawai yang tidak hadir ke kantor karena
ada urusan penting lainnya, dengan melapor kepada atasannya dengan ijin diberi
tanda I. Sedangkan pegawai yang melaksanakan tugas kantor tetapi bekerja di luar
Kalimantan Selatan berjumlah ribuan orang. Atasan memiliki kesempatan dan waktu
yang sangat terbatas untuk mengecek kehadiran pegawainya. Absensi dengan sistem
manual, yaitu membubuhkan paraf pada setiap waktu masuk, paraf keluar, paraf
masuk lagi, hingga paraf pulang kantor ternyata cukup merepotkan. Apalagi masih
terdapat pegawai yang kurang jujur, misalnya menitipkan paraf pada temannya,
sudah menggunakan sistem komputerisasi. Sistem ini diakui lebih efektif dalam
Dipilihnya kantor ini sebagai obyek penelitian, karena lokasinya berada di Wilayah
Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru, dekat dengan SMKN 3 Banjarbaru tempat
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
maka tujuan penelitian ini adalah: Ingin mengetahui pengelolaan absensi sistem
Bagi obyek penelitian dalam hal ini Kantor Gubernur Kalimantan Selatan,
hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi dan masukan untuk
3. Bagi Sekolah
Bagi sekolah dalam hal ini SMK Negeri 3 Banjarbaru tempat penulis
menimba ilmu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dan
koleksi perpustakaan sekaligus sebagai acuan bagi adik-adik di jurusan RPL dalam
membuat TA.
E. Sistimatika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman terhadap penyajian karya tulis ini, maka
Penulisan.
Komputerisasi.
Bab III Metodologi Penelitian terdiri atas 5 subbab, yaitu : Metode Penelitian,
Teknik Pengumnpulan Data, Sumber Data dan Sampel Penelitian, serta Waktu dan
Tempat Penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini merupakan uraian inti
Penindakan.
Bab V Kesimpulan dan Saran berisi uraian simpulan dari hasil penelitian dan
A. Pengertian Absensi
Kata absensi berasal dari kata kerja berbahasa Inggeris absent, yang artinya
‘tidak masuk (sekolah, kerja, dsb); tidak hadir’ (Alwi, ed., 2007 : 3). Lawan
(antonim) kata absensi adalah presensi. Kata presensi adalah kata benda yang juga
diambil dari bahasa Inggeris presention, yang artinya ‘kehadiran’ (Alwi, ed., 2007 :
894).
Berdasarkan uraian di atas, jika yang dimaksud absensi dalam penelitian ini
adalah data kehadiran pegawai, maka penggunaan istilah absensi tidak tepat, yang
tepat adalah presensi.Absensi artinya ‘daftar tidak hadir’. Sedangkan presensi artinya
‘daftar hadir’.
Istilah absensi lebih sering digunakan, karena kata ini telah lama dikenal dan
akrab di dunia kerja/usaha atau lembaga pendidikan. Kalangan pegawai, siswa, atau
mahasiswa lebih suka menggunakan kata absensi daripada kata presensi. Padahal
sakit, melaksanakan tugas luar, ijin karena urusan keluarga, atau tanpa alasan karena
malas.
aturan pengelolaan absensi sangatlah ketat. Hal ini dilakukan, karena absensi terkait
Pegawai yang tidak hadir tiga kali berturut-turut tanpa khabar harus diberikan
teguran. Oleh karena itu, pegawai yang sakit harus menunjukkan surat keterangan
dokter. Demikian juga pegawai yang tidak bisa hadir karena alasan tertentu harus
dipakai adalah membubuhkan paraf atau tanda tangan pada daftar absensi yang
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur atau tata cara yang ditempuh untuk
mencapai tujuan penelitian. Untuk penelitian ini, metode yang dipakai adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mengamati suatu
gejala, keadaan, atau kondisi yang terjadi saat permasalahan itu diteliti (Nazir, 1985:
90).
Kalimantan Selatan.
1. Observasi, yaitu pengamatan langsung yang dilakukan dengan cara melihat dan
2. Wawancara atau interviu, yaitu kegiatan tanya jawab langsung dengan pihak-
3. Pencatatan, yaitu sejumlah data yang dihimpun dari hasil observasi, wawancara,
dan sebagainya.
4. Kepustakaan, yaitu kegiatan membaca buku-buku penelitian dan buku-buku
data dihimpun dari hasil wawancara dengan Kepala Biro Organisasi, Pengelola
banyak, maka ditetapkan sampel. Sampel diambil dari sebagian populasi (semua
pegawai). Sampel diambil secara acak yang diharapkan dapat mewakili populasi.
Sampel yang diambil berjumlah 5 (lima) orang, mewakili bagian/biro pada Kantor
ini.