Anda di halaman 1dari 4

RENCANA AKSI MEMBANGUN

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA PNS


DALAM MENGATASI ANCAMAN BERITA HOAX

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1 ANGKATAN V

Ketua Kelompok : Rosa Maya Fitrianty, S.Hut.


Anggota : 1. dr. Sitti Fatimah, S.Ked.
2. Ahmad Muwaffaq, S.Tr.Sos.
3. Ahmad Fadli, S.Hut.
4. Muh. Jafar, S.Hut.

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN V


PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
2023
BAB I

LATAR BELAKANG

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN


Kesiapsiagaan bela negara PNS di lingkungan • Dengan memperhatikan kondisi PNS yang
kerja masih rendah, hal ini bisa tercermin dari terjadi di lingkungan kerja saat ini, maka
beberapa aspek diantaranya yaitu diharapkan kedepannya seluruh PNS tidak
1. Masih banyak PNS yang mempercayai berita mempercayai dan tidak menyebarkan
hoax berita yang belum tentu benar
2. Masih ada PNS yang menyebarkan berita • Diharapkan seluruh PNS memiliki
hoax misalnya himbauan mengenai cuaca kompetensi atau kemampuan dalam
buruk menyaring berita yang diterima
3. Masih rendahnya kemampuan PNS untuk • Diharapkan seluruh PNS mampu menjadi
menyaring berita yang diterima pelopor bermedia social yang baik.
4. Masih rendahnya pemahaman mengenai • Diharapkan adanya sosialisasi yang lebih
aturan undang-undang ITE massif terkait aturan undang-undang ITE
5. Masih rendahnya pemahaman untuk • Diharapkan seluruh PNS memiliki
mengakses situs berita yang resmi kepedulian dan kesadaran dalam mencari
6. Masih kurang pedulinya PNS dalam mencari kebenaran sumber berita yang didapatkan.
kebenaran sumber berita
7. Masih banyak PNS yang terfokus pada satu
sumber berita yang belum jelas kebenarannya
BAB II

TEKNIK ANALISIS ISU

Berdasarkan core issue yang telah dipilih, kami melakukan teknik analisis isu menggunakan SWOT
yakni Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).

STRENGHT: -WEAKNESS
Banyaknya PNS di lingkungan kerja yang masih bijak dalam bermedia -Masih banyak PNS yang mempercayai berita hoax
sosial.
-Masih ada PNS yang menyebarkan berita hoax
Masih ada PNS yang sudah paham terkait aturan undang-undang ITE
-Masih rendahnya kemampuan PNS untuk menyaring berita
Ketersediaan jaringan internet yang stabil untuk mengakses sumber
berita yang terpercaya dan terbaru -Masih rendahnya pemahaman mengenai aturan undang-undang ITE
Adanya ketersediaan perangkat yang mumpuni -Masih rendahnya pemahaman untuk mengakses situs berita resmi
Adanya dukungan lintas sektor dari stakeholder terkait -Masih kurang pedulinya PNS dalam mencari kebenaran sumber berita
Masih banyak PNS yang terfokus pada satu sumber berita yang belum
jelas kebenarannya

SWOT

OPPORTUNITY:
Adanya regenerasi PNS yang dapat menjadi agen perubahan -THREAT:
Adanya pembinaan dari Dinas Kominfo -Banyak situs tidak resmi yang beredar di internet
Adanya kebijakan yang mendukung untuk membatasi penyebaran
berita hoax -Kurangnya tenaga profesional dalam mengawasi
Adanya komitmen pemerintah untuk menyediakan situs berita resmi berita hoax yang tersebar
yang terpercaya dan memblokir situs yang tidak jelas

DAMPAK YANG AKAN TERJADI JIKA ISU TIDAK SEGERA DISELESAIKAN :

1. Adanya berita hoax yang tersebar di media social dapat menimbulkan perpecahan individu
atau antar kelompok.
2. Meresahkan dan membuat panik masyarakat yang mendapatkan berita hoax tersebut.
3. Memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, menimbulkan kecemasan, sampai
kekerasan.
4. Mengakibatkan kerugian materi .
5. Mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap berita yang didapatkan meskipun berita
tersebut benar.

REKOMENDASI LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS DAN SISTEMATIS

1. Memberikan sanksi yang tegas kepada PNS yang menyebarkan berita hoax
Memaksimalkan tupoksi dari atasan sebagai pembina langsung di lingkungan kantor,
sehingga dapat memberikan teguran lisan dan tertulis. Sanksi tersebut secara tidak langsung
dapat meningkatkan kepedulian PNS dalam mencari sumber kebenaran dari suatu berita
sebelum menyebarkannya.
2. Memberikan sosialisasi terkait aturan UU ITE kepada PNS
Sosialisasi dapat dilakukan melalui media sosial atau website resmi agar semua PNS dapat
memahami dengan baik aturan yang dimaksud.
3. Memberikan sosialisasi mengenai etika bermedia sosial
Etika bermedia social dapat meningkatkan kemampuan PNS dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
tidak akan mudah menyebarkan dan mempercayai berita yang didapatkan.
4. Menambahkan tenaga professional yang mampu mengawasi adanya berita hoax yang
tersebar di media sosial/internet.
5. Melakukan sosialisasi alamat situs resmi yang digunakan agar semua PNS dapat mengetahui
dan tidak fokus dengan situs non resmi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai