Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PERBANKAN DI INDONESIA DAN UANG

A. Sejarah Perbankan di Dunia dan Indonesia


1. Perkembangan kegiatan perbankan di dunia
Pada Zaman Babylonia kegiatan perbankan terbatas meminjamkan emas atau perak
dengan tingkat bunga 20% yang dinamakan temples of Babylon. Tahun 560 M, di Yunani
berdiri semacam bank “greek temple” yang kegiatannya menerima simpanan dengan memungut
biaya simpanan, meminjamkan kembali ke masyarakat dengn memungut biaya tertentu.
Berikut sejarah perbankan di Benua Eropa:
a. Kegiatan perbankan di Romawi
Kegiatan perbankan melaksanakan kegiatan tukar menukar mata uang berbagai Negara,
penerimaan deposito, pemberian kredit dan transfer dana/ modal. Tapi kegiatan ini berhenti
setelah jatuhnya Roma sekitar tahun 509 M.
b. Kegiatan perbankan di abad ke 5
Ketika Romawi Timur dipimpin Kaisar Yunus Tiniaus (527-565) kegiatan perbankan
berkembang setelah adanya perdagangan dengan Ethiopia, India, dan Tiongkok. Uang
Konstatinopel sebagai mata uang internasional.
c. Kegiatan perbankan di Timur Tengah dan Eropa
Di Venesia (1171) didirikan bank Venesia untuk menghimpun dana sebagai pembiayaan
perang. Tahun 1320 terdapat bank terkenal yakni Bank of Genoa dan Bank of Barcelona.
d. Kegiatan perbankan sekiatar abad ke 16
Beberapa Negara seperti Inggris, Belanda dan Belgia kegiatan perbankannya yakni
simpanan uang logam emas dan perak, pihak yang melakukan penyimpanan akan
mendapatkan nota yang dinamakan “gold smith notes”
e. Kegiatan perbankan di Inggris
Kegiatan perbankan dimulai tahun 1690. Berdasarkan gagasan William Paterson yang
direalisasikan oleh Charles Montagu dibentuk sebuah lembaga keuangan.
Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa bangsa Eropa saat
melakukan penjajahan.
Kegiatan penukaran uang saat ini disebut “money changer”.
2. Awal mula dan perkembangan perbankan di Indonesia
Awal mula kegiatan perbankan di Indonesia dilakukan oleh orang-orang Belanda yang
berada di Indonesia. Pada zaman Belanda terdapat bank De Javasche NV yang kini menjadi
Bank Indonesia.
Kondisi perbankan di Indonesia pada saat sebelum dan sesudah adanya deregulasi :
a. Kondisi perbankan sebelum deregulasi
1) Kondisi pada masa kolonial
2) Kondisi setelah kemerdekaan
3) Kondisi perbankan sebelum deregulasi pemerintah
b. Kondisi perbankan setelah deregulasi
1) Adanya peraturan yang memberikan kepastian hukum
2) Jumlah bank swasta bertambah banyak
3) Tingkat persaigan bank semakin kuat
4) Sertifikat BI dan SBPU
5) Kepercayaan masyarakat terhadap bank meningkat
6) Mobilisasi dana sektor perbankan yang semakin besar
Kondisi perbankan saat krisis :
1) Tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap perbankan di Indonesia
menurun drastis
2) Sebagian besar bank dalam keadaan tidak sehat
3) Adanya spread negative
4) Munculnya penggunaan peraturan yang baru
5) Jumlah bank menurun drastic

B. Persyaratan dan Pendirian Bank


1. Syarat-syarat pendirian bank umum
a. Izin prinsip
Adalah persetujuan yang diberikan untuk melakukan persiapan pendirian bank.
1. Rancangan akta pendirian badan hukum
a) Nama dan tempat kedudukan
b) Kegiatan usaha bank
c) Permodalan
d) Wewenang, tanggung jawab, dan masa jabatan komisaris dan direksi
2. Daftar kepemilikan
a) Daftar calon pemegang saham dan calon anggota
3. Rencana organisasi
a) Rencana kerja tahun pertama
b) Analisis peluang pasar dan potensi ekonomi
c) Rencana kegiatan usaha, penghimpunan dan penyaluran dana beserta langkah-
langkahnya
d) Rencana kebutuhan pegawai
4. Bukti setoran modal minimal 30% dari modal disetor dalam bentuk bilyet giro
5. Surat pernyataan dari calon pemilik
a) Tidak berasal dari pinjaman dan tidak berasal dari dana pencucian uang
6. Persetujuan BI selambat-lambatnya akan diberikan selama 60 hari setelah dokumen
permohonan diterima
b. Izin usaha
Adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha bank.
1) Akta pendirian badan hukum
2) Data kepemilikan (daftar pemegang saham dan daftar anggota)
3) Daftar susunan komisaris dan direksi
4) Susunan organisasi serta system dan prosedur kerja
5) Bukti pelunasan modal disetor minimum
6) Bukti kesiapan operasional
a) Daftar aktiva tetap dan inventaris
b) Bukti kepemilikan, penguasaan dan sewa kantor
c) Foto gedung dan tata letak ruangan
d) Contoh formulir yang digunakan untuk operasional bank
e) NPWP dan Tanda Daftar Perusahaan
7) Surat pernyataan dari pemilik
8) Surat pernyataan tidak merangkap jabatan serta tidak memiliki hubungan keluarga untuk
anggota komisaris maupun direksi
9) Surat pernyataan direksi bahwa tidak memiliki saham melebihi 25% dari jumlah modal
disetor pada suatau perusahaan
10) Bank yang telah mendapatkan izin usaha wajib melaksanakan kegiatan usaha selambat-
lambatnya 60 hari terhitung sejak tanggal izinusaha dikeluarkan
11) Laporan kegiatan usaha wajib disampaikan oleh direksi kepada BI selambat-lambatnya
10 hari sejak tanggal dimulainya kegiatan operasional.
c. Dewan komisaris dan dewan direksi
1) Tidak masuk daftar hitam BI
2) Memiliki integritas : akhlak dan moral, komitmen, disiplin, layak dan wajar
3) Warga asing dilarang menjadi komisaris maupun direksi
4) Harus memiliki pengetahuan dibidang perbankan
5) Dilarang memiliki hubungan keluarga antar komisaris maupun direksi, dilarang
merangkap jabatan, dilarang memiliki saham melebihi 25%
2. Bentuk badan hukum bank
Sesuai dengan UU No 10 Tahun 1998 : Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Perseroan Daerah
(PD)
3. Kerahasiaan bank
Meliputi :
a. Jumlah kredit
b. Jumlah dan jenis rekening nasabah (simpanan giro, deposito, tabanas, sertifikat)
c. Pemidanhan (transfer) uang
d. Pemberian garansi bank
e. Pemberian kredit
Pasal 40 ayat 1 UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan “Bank wajib merahasiakan keterangan
nasabah penyimpan dan simpanannya kecuali dalam hal sebagaimana dimaksud dalam pasal 41,
pasal 41A, pasal 42, pasal 43, pasal 44 dan pasal 44A”.
Kata kecuali yang dimaksud ialah : Untuk kepentingan perpajakan, penyelesaian piutang bank,
peradilan pidana maupun perdata, informasi antarbank dan pemberian keterangan atas
persetujuan nasabah.
Sanksi jika melakukan pembukaan rahasia bank :
a. Sanksi pidana
b. Sanksi administratif
4. Asas-asas perbankan di Indonesia
a. Asas demokrasi ekonomi (economic democracy principle)
Uasaha perbankan diarahkan untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
b. Asas kepercayaan (fiduciary principle)
Usaha bank dilandasi oleh hubungan kepercayaan antar bank dan nasabah (meliputi kesiapan
lembaga bank memenuhi permintaan nasabahnya dalam menarik dana maupun meminjam
dana kapanpun nasabah menghendaki)
c. Asas kerahasiaan (confidential principle)
Bank harus merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan nasabah.
d. Asas kehati-hatian (prudential principle)
Bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan kehati-hatian.
Bank menyalurkan dana masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif bukan
konsumtif.
5. Penggabungan usaha bank
a. Pengertian penggabungan usaha
Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk
menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan
passiva dari perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada perseroan
yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum perseroan yang
menggabungkan diri berakhir karena hukum.
b. Jenis-jenis penggabungan usaha
1) Merger
Adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan
berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank-bank lain
2) Konsolidasi
Adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan
membubarkan bank-bank lain
3) Akuisisi
Adalah pengambialihan kepemilikan suatu bank

C. Lembaga Keuangan
1. Pengertian lembaga keuangan
SK Menkeu RI No. 792/1990, lembaga keuangan adalah semua badan yang memiliki kegiatan di
bidang keuangan berupa penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat
Peranan lembaga keuangan menurut Ycager dan Seitz :
a. Pengalihan asset (assets transmutation)
Lembaga keuangan hanya mengalihkan atau memindahkan kewajiban peminjam menjadi
suatu asset dengan suatu jangka waktu tempo sesuai keinginan penabung
b. Likuiditas (liquidity)
Berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai saat dibutuhkan
c. Alokasi pendapatan (income allocation)
Untuk mengatasi masa yang akan dating masyarakat menyisihkan atau mengalokasikan
pendapatannya untuk persiapan di masa depan
d. Transaksi (transaction)
Produk perbankan digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah melakukan penukaran
barang dan jasa
2. Jenis lembaga keuangan
a. Lembaga keuangan bank
1) Pengertian bank
UU RI No 10 Tahun 1998 “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak”.
Usaha bank :
a) Menghimpun dana (funding)
b) Menyalurkan dana (lending)
c) Memberikan jasa bank lainnya
Fungsi bank :
a) Agent of trust
Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank dan akan
dikelola dengan baik. Bank percaya debitur tidak akan menyalahgunakan
pinjamannya dan akan mengembalikan saat jatuh tempo.
b) Agent of development
Kegiatan bank memudahkan kegiatan investasi, distribusi, konsumsi sehingga
perekonomian dapat tumbuh dengan baik.
c) Agent of services
Disamping menghimpun dan menyalurkan dana bank juga memberikan penawaran
jasa perbankan lainnya diantaranya jasa pengiriman uang, penitipan barang
berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
2) Jenis bank
a) Bank sentral
UU No 3 tahun 2004 “bank sentral adalah lembaga Negara yang memiliki
wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system
pembayaran, mengatur dan mengawasi bank, menjalankan fungsi lender of the last
resort.”
b) Bank umum (commercial bank)
UU RI No 10 Tahun 1998 “bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”
c) Bank syariah
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha menurut syariat Islam
d) BPR
UU RI No 10 Tahun 1998 “BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Lembaga keuangan bukan bank
LKBB adalah semua badan yang melakukan kegiatan dibidang keuangan, yang secara
langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
dan menyalurkan dana kepada masyarakat guna membiayai investasi perusahaan.
1) Lembaga pembiayaan
a) Sewa guna usaha (leasing)
Pihak yang terlibat dalam leasing :
- Lessor
- Lesse
b) Modal ventura (venture capital)
c) Anjak piutang
d) Pembiayaan konsumen (consumers finance)
2) Perusahaan asuransi
3) Perum pegadaian
Lembaga keuangan yang kegiatannya membiayai kebutuhan masyarakat, baik produktif
maupun konsumtif dengan menggunakan hukum gadai.
4) Koperasi simpan pinjam
Lembaga keuangan yang bergerak dibidang simpan pinjam dengan tujuan kesejahteraan
anggotanya.
5) Perusahaan dana pensiun
6) Pasar modal
Pasar yang mempertemukan pihak penawar dan pihak yang memerlukan dana jangka
panjang dalam bentuk surat bukti utang jangka panjang (obligasi), surat tanda
penyertaan modal (saham), atau surat berharga lainnya dengan jangka waktu 1 tahun ke
atas.

D. Uang
1. Sejarah Uang
a. Tahap barter
Syarat barter :
1) Orang yang akan melakukan kegiatan barter harus memiliki barang-barang yang akan
ditukarkan
2) Barang yang dipertukarkan harus saling dibutuhkan antara kedua belah pihak dalam
waktu yang sama
3) Barang yang dipertukarkan nilainya sama
Kesulitan barter :
1) Menemukan orang yang memiliki barang yang dibutuhkan dan membutuhkan
2) Harga atau nilai barang sulit ditentukan
3) Pilihan pembeli dibatasi
4) Pembayaran secara kredit sulit dilakukan
5) Kesulitan dalam mengangkut dan menyimpan barang dalam jumlah besar
b. Tahap uang barang
Adapun barang yang digunakan dalam pertukaran antara lain garam, senjata tangan, kulit
hewan.
Syarat barang dapat menjadi uang barang :
1) Barang harus digemari, diterima dan dibutuhkan semua orang
2) Barang setiap saat dapat dipertukarkan
3) Jumlahnya terbatas
4) Mempunyai nilai tinggi
Kelemahan pertukaran uang barang :
1) Benda yang digunakan sebagai alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga sulit
menentukan nilai uang
2) Penyimpanan dan pengangkutan sulit dilakukan
3) Daya tahan benda kurang sehingga mudah hancur dan tidak tahan lama
c. Tahap uang
Uang yang digunakan adalah uang logam dan emas.
Kelemahan uang logam dan emas :
1) Perlu tempat penyimpanan yang besar
2) Sulit membawa dalam jumlah banyak
3) Sulit menambah jumlahnya
4) Jumlah logam dan emas tidak dapat menyesuaikan dengan kebutuhan
5) Persediaan emas/ logam perak terbatas.
Dengan adanya keterbatasan uang logam/ emas maka muncullah uang kertas.
2. Sejarah Uang di Indonesia
a. Uang pada masa penjajahan
Pada masa penjajahan Belanda yang berlaku adalah gulden Hindia Belanda sedangkan pada
masa penjajahan Jepang uang yang digunakan adalah De Japansche Bank atau uang NICA
b. Uang pada masa kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan uang yang berlaku adalah Oeang Republik Indonesia (ORI).
Penggunaan ORI dimulai tanggal 30 Oktober 1946
3. Pengertian, syarat dan fungsi uang
a. Pengertian uang
Menurut A. C. Pigou uang adalah segala sesuatu yang umum digunakan sebagai alat
penukar.
Sedangkan menurut Robertson uang adalah sesuatu yang umum (luas) diterima untuk
pembayaran barang-barang.
Kesimpulannya uang didefinisikan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran (money
was made to facility business transaction) yang secara umum dapat diterima di dalam bentuk
pembelian barang-barang atau jasa serta pembayaran utang.
b. Syarat uang
1) Digemari atau diterima oleh umum (acceptability)
2) Mudah disimpan dan dipindahtangankan (portability)
3) Tahan lama dan tidak cepat rusak (durability)
4) Dapat dibag-bagi dan tidak mengurangi nilainya (divisibility)
5) Mempunyai nilai yang stabil atau tetap (stability of value)
6) Jumlahnya memenuhi kebutuhan (elasticity of supply)
c. Fungsi uang
1) Fungsi asli
a) Sebagai alat tukar menukar
b) Sebagai satuan hitung
c) Sebagai alat penyimpan nilai
2) Fungsi turunan
a) Sebagai alat pembayaran
b) Sebagai alat penimbun kekayaan
c) Sebagai alat pemindah kekayaan
d) Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
e) Sebagai alat pembayaran utang
4. Nilai Uang
a. Nilai nominal (nilai yang tertera/ tertulis pada setiap mata uang)
b. Nilai intrinsik (nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang)
c. Nilai riil (nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang dan jasa yang dapat diukur dengan
uang tersebut)
d. Nilai uang berdasarkan kegunaannya
1) Nilai internal uang
Adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa
2) Nilai eksternal uang
Adalah nilai uang dalam negeri jika dibandingkan dengan mata uang asing yang dikenal
dengan kurs. Kurs dibedakan menjadi 2 :
a) Kurs jual
b) Kurs beli
5. Jenis-jenis uang
a. Berdasarkan bahan (material)
1) Uang logam
2) Uang kertas
b. Berdasarkan lembaga atau badan pembuatnya
1) Uang kartal
2) Uang giral
c. Berdasarkan nilainya
1) Uang bernilai penuh (full bodied money)
2) Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money)
d. Berdasarkan wilayah berlakunya
1) Uang domestik
2) Uang regional
3) Uang internasional

Anda mungkin juga menyukai