http://www.free-powerpoint-templates-design.com http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 Latar Belakang
1,1 Urgensi.
1.2 Tujuan dan Manfaat
04 Rencana Keberlanjutan
4.1 Rencana Operasional dan Pelaksanaan
4.2 Rencana Keberlanjutan Program
Lampiran
01. LATAR BELAKANG USULAN DAK INTEGRASI KAWASAN KUMUH
KLASTER PERKOTAAN BONDOWOSO 2024
01.Latar Belakang
SK KUMUH KABUPATEN BONDOWOSO
Nomor: 188.45/105/430.4.2/210
Tentang Penetapan Lokasi Kumuh Kabupaten Bondowoso ditetapkan 17
Lokasi, 5 Kecamatan, dengan Luas Total 831,6 Ha
KECAMATAN BONDOWOSO :
PUSAT PERKOTAAN
1. Kelurahan Dabasah
2. Kelurahan Blindungan
KAWASAN PERDESAAN KAWASAN PERKOTAAN 3. Kelurahan kademangan
1. Desa Pancoran 1. Kelurahan Badean
4. Kelurahan Badean
2. Desa Sukowiryo 2. Kelurahan Blindungan
3. Desa Kembang 3. Kelurahan Tamansari
4. Desa Pejaten 4. Kelurahan Badean Klaster Kawasan Kumuh
DASAR PENENTUAN
5. Kelurahn Kotakulon PUSAT PERKOTAAN : 1. Lokasi SK Kumuh
6. Kelurahan Kademangan 1. Kelurahan Blindungan Kabupaten
Bondowoso
7. Kelurahan Tamansari 2. Kelurahan Dabasah 2. Typologi Kawasan
3. Kelurahan Kademangan 3. Kedekatan Lokasi
dan
4. Kesamaan
TATA RUANG Penanganan
Menurut RDTR Perkotaan Bondowoso kelurahan Blindungan, Kelurahan Dabasah dan Kelurahan
kademganan Masuk dala SBWP Perkotaan dan yang masuk dalam Dokumen RTBL 3 Kelurahan masuk
dalam Pusa Perkotaan Kabupaten Bondowoso adalah Kelurahan Blindungan, Kelurahan Dabasah dan
kelurahan Kademangan
Dasar Penetapan Lokasi
Kawasan Cepat Area Rawan
Tumbuh Kawasan Lokasi SK Bencana
Kawasan dengan Prioritas dalam kumuh Bupati Kawasan Masuk
TATA RUANG kepadatan penduduk dalam area Rawan
dokumen Kawasan masuk Revitalisasi
Masuk dalam Pusat tertinggi bencana banjir dan
RP2KPKPK dalam SK kumuh Kawasan Etalase
Kegiatan Wilayah Daya dukung dan kebakaran tertuang Idetitas Sejarah
Bupati........... Kota
dengan skala pelanan daya tampung rendah Masuk dalam dalam RTRW Kota
masuk dalam salah kab.bondowoso
Lokal dan Regional kawasan prioritas peningkatan identitas
satu Etalase kota dan
Masuk dalam penanganan dalam kota sebagai salah
telah tersusun
kawasan strategis Dokumen RP2KPKPK satu kota bersejarah
dokumen RTBL
Ekonomi,sosial dan Kabupaten dan multi kultural di
Perkotaan
Infestruktur Bondowoso era modern
Bondowoso
BATAS KLASTERING
PERKOTAAN BONDOWOSO
Kawasan strategis Ekonomi,
Pendidikan, Pelayanan Publik
dan Jasa
Profil Permukiman
Dengan total luas sebesar 355,42Ha dan luas Permukiman sebesar
189,11Ha
Kepedudukan
Jumlah Penduduk : 20.339 Jiwa
Jumlah total KRT : 5.792 KRT
Kelurahan Alamat RT-RW Luas
GEOGRAFIS Kumuh
2.1 PROFIL KAWASAN KUMUH Luas Kawasan Kumuh : 150,84 ha Kelurahan
Blindungan
RT001-RW001
RT002-RW001
RT015-RW004
RT016-RW005
Koordinat RT003-RW002
RT017-RW005
RT004-RW002
Latitude : -7,92163 RT005-RW002 RT018-RW005
Longitude : 113,81876 RT006-RW002 RT019-RW005
RT007-RW002 RT020-RW006
Lingkup wilayah RT008-RW003
Kelurahan Dabasah RT009-RW003
RT021-RW006 39,27
RT022-RW006
RT010-RW003
Kelurahan Blindungan RT011-RW003 RT026-RW007
Kelurahan Kademangan Kulon RT012-RW004 RT027-RW007
RT013-RW004 RT032-RW001
RT014-RW004
Kepadatan Bangunan
Rumah Tidak Layak Huni
Luas Permukiman 154,44Ha dengan jumlah
Jumlah hunian dengan kondisi hunian tidak
total bangunan 4366 unit memiliki
sesuai persyaratan teknis sebesar 361 unit
kepadatan bangunan 29.19 Unit/ha
12. Sapras Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Persyaratan Teknis 38%
permukiman yang sangat tinggi
13. Sapras Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan Teknis 61%
• Akses untuk kendaran dan jalur
14. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai Standar Teknis 36% evakuasi tidak maksimal
15. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 64% • Material bangunan dan
16. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 98%
ketersediaan apar tidak
memenuhi standart“
ISUE PERMASALAHAN KUMUH
KAWASAN
Kawasan Sempadan Sungai di Kabupaten Bondowoso adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk
sungai buatan/kanal/saluran irigasi yang mempunyai fungsi penting untuk mempertahankan kelestarian bentuk dan
meliputi Sungai Sampean, Sungai
fungsi sungai. Dimana sungai utama di Kabupaten Bondowoso
Deluwang, Sungai Telaga dan Sungai Kalipahit
Arahan pengaturan sempadan sungai pada Kabupaten Bondowoso adalah sebagai berikut.
1. Menetapkan kawasan sempadan sungai, berupa sempadan selebar 100 meter pada sungai besar dan 50 meter
pada anak sungai untuk lokasi yang berada di luar kawasan permukiman, untuk Permukiman
Padat
Sempadan Sungainya Sejarak 10-15 Meter atau didukung dengan Pengembangan
Jalan Inspeksi Dan Ruang Terbuka Hijau,
2. Menetapkan kawasan sempadan sungai di luar kawasan permukiman dan yang melalui
kawasan permukiman sebagai kawasan ruang terbuka hijau.
3. Mengembangkan tanaman tahunan/perkebunan dengan pola penanaman yang tidak mengurangi fungsi
sungai.
4. Pemanfaatan sempadan sungai seperti kegiatan wisata dan bangunan
pendukung irigasi, diperbolehkan selama tidak menjadi tempat hunian dan dengan kontruksi khusus yang tidak
banyak menggangu fungsi sungai.
5. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sempadan sungai yang sejalan dengan pengelolaan
terpadu Daerah Aliran Sungai (DAS)..
• Di Kelurahan Dabasah dan Kelurahan Blindungan terdapat Permukiman yang menyimpang dari aturan tata
ruang terkait kawasan lindung Sempadan Sungai dengan jarak kurang dari 10-15m
• Pada Sempadan sungai perkotaan tidak terdapat jalur inspeksi dan menurunya ruang terbuka hijau sesuai
dengan dokumen RTRW selaku kawasan Lindung Sempadan sungai
ISUE PERMASALAHAN KUMUH KAWASAN (RAWAN BENCANA BAJIR DAN LONGSOR)
Pusat perkotaan Bondowoso sering sekali terjadi bencana banjir di musim penghujan dikarenakan kapasitas saluran yang tidak Banjir di RT..RW..Link Kampung Arab, dikarenakan
lagi menampung debit air hujan, dan beberapa saluran sekunder rusak dan tersumbat akibat buangan sampah kapasitas saluran drainase yang dulunya sebagai
saluran irigasi tidak lagi menampung aliran hujan
Di area sempadan sungai sampean telah terjadi pengikisan akibat longsor bahkan ada beberapa pemukiman yang bagai dapur karena dimensi saluran sudah tidak ideal
rumahnya berdiri diatas sungai karena terkikisnya bahu sungai
2.2 Kesesuaian Lokasi dengan Dokumen Perencanaan Daerah
2.2 Kesesuaian Lokasi dengan
Tinjauan Rencana Induk Pengelolaan Sampah
Dokumen Perencanaan Daerah
(RIPS) Terhadap Klaster Perkotaan Bodowoso
TPS I 2.500 27 28 29 30 30
TPS II 30.000 2 2 2 2 3
system);
terpusat system).
2.2 Kesesuaian Lokasi dengan Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik
Dokumen Perencanaan Daerah Target Target - 2024 (%)
Target
Jangka
RPJMN Pendek
TINJAUAN KESESUAIAN LOKASI KLASTER PERKOTAAN No Komponen
2020-2024 Provinsi Kab. Kab.
DENGAN DOKUMEN SSK (%) Jawa Bondowos Bondowos
Timur o o
zona tahapan pengembangan pengelolaan air Limbah Kabupaten Bondowoso
1 Akses Aman 15% 20,0% 20,0% 10,0%
2 Akses Layak 90% 95,0% 95,0% 90,0%
Akses Layak Individu
(Tidak Termasuk Aman) 0% 0,0% 40,0% 40,0%
Akses Layak Bersama 0% 0,0% 25,0% 25,0%
Akses Layak Khusus 0% 0,0% 10,0% 15,0%
Perdesaan (Leher Angsa
- Cubluk)
Target yang telah ditetapkan dibagi per tahun untuk mengetahui berapa
kebutuhan sanitasi yang ada di Kabupaten Bondowoso per tahunnya.
2.2 Kesesuaian Lokasi dengan TINJAUAN KESESUAIAN LOKASI KLASTER
Dokumen Perencanaan Daerah PERKOTAAN DENGAN DOKUMEN SSK
Tahapan Pengembangan Sampah perkotaan
Target RPJMN Target - 2024 (%) Target Jangka Pendek
No Komponen
2020-2024
Provinsi Jawa Timur Kabupaten Bondowoso Kabupaten Bondowoso
ZONA SUAKA ALAM DAN CAGAR BUDAYA ZONA PERNTUKAN LAINNYA (PL)
SC-5 Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan PL-1 Pertanian
Hasil Analisa Lokasi deliniasi Kumuh dalam Klastering Perkotaan Bondowoso kawsan Kumuh masuk dalam Zona
pelayanan umum (SPU, Zona Perkantoran Zona Perdagangan dan Jasa. Untuk Zona Kawasan Perumahan Masuk dalam
Zona R-2 : Perumahan Kepadatan Tinggi
2.2 Kesesuaian Lokasi dengan TINJAUAN KESESUAIAN LOKASI KLASTER PERKOTAAN
Dokumen Perencanaan Daerah DENGAN DOKUMEN RDTRK
Potensi WISATA
Potensi UNGGULAN
Ecowisata
Penataan KOTA TUA
& Minabisnis
• Lokasi Klatering Merupakan Pusat
Perdagangan dan Jasa (Pasar Induk,
• Terdapat wisata Unggulan • Penataan koridor jalan
Pusat pertkoan, Pusat Perkantorandll) Berupa IJEN GEOPARK • Penataan koridor sungai
• Klastering perkotaan Memiliki • Pengembangan penataan wisata • Pengembangan gate,
Karakteristik Penataan Pola Ruang
Budaya dan wisata edukasi landmark, street furniture,
peninggalan Kolonial dengan
Pengklasteran Permukiman dan Etnis yaitu denggan pengembalian sistem tata hijau yang khas
Tertentu indetitas Kota Kolonial yang dan mencirikan KOTA TUA
• Klastering Perkotaan Memiliki RTH yang
melibatkan pembentukan MULTI ETNIS KOTA
berfungsi sebagai ruang Publik dengan
skala pelayanan lokal maupun regional Klastering multi Etnis yaitu ( BONDOWOSO
(Alun-alun Bondwoso) Kawasan Pecinan, Kawasan
• Klaster Perkotaan menjadi Etalase Kolonial, Kawasan Arab)
Kabupaten Bondwoso sebgai sektor wisata
kota penunjang sektor wisata Unggulan
• Pelestarian dan pengembangan
yaitu Ijen Geo Park Musium Kota
32
POTENSI
Strength
Potensi Wisata
Kawasan Multi etnis di Perkotaan kabupaten
Kawasan Multi Etnis Bondowoso merupakan Kawasan Penataan Musium KAI dan Terdapat Musium PT.KAI berupa banguna
Pola Ruang Peninggalan Jaman Kolonial n Stasiun Kereta Api dan Sejarah Gerbong
yang syarat sejarah dengan tujuan Monumen Gerbong
maut yang mengankut Para Pejuang dari
Pembatasan Perkembangan dan pergerakan maut bandung -Bondowoso
Etnis Tionghoa,Arab dan Pribumi yang dinilai
beresiko tinggi terhadap kekuasaan kolonial
(Belanda). Dalam bentukan Pola Ruang
tersebut Terbentuk 3 Kawasan Yaitu :
Kawasan Kolonial (Kawasan Etnis Blandan
Terdapat industri pembuatan tape
– Pejabat Lokal) Sentra Kuliner khas ( Makanan Olahan dari singkong) yang
Kawasan Pecinan (Kawasan Etnis
Thionghoa)) Bondowoso berupa makanan Khas Bondowoso
Kawasan Kampung Arab ( Kawasan Etnis
Timur Tengah)
Dari ketiga Kawasan tersebut memiliki Penataan Etalase kota Terdapat rencana tata bangunan dan
karakteristik fungsi kawasan masing masing
Penunjang Wisata Lingkungan dan pembuatan musium kota
dimana fungsi kawasan terbentuk dari Pola
ruang dan Struktur ruang peninggalan Jaman Terdapat RTH sebagai ruang Pubik yang
Kolonial hingga sekarang, Fungsi Kawasan
Unggulan IJEN menjadi sarana Promosi wisata unggulan
tersebut adalah : GEOPARK IJEN GEOPARK
Kawasan Kolonial :
Pusat Pemerintahan dan pendidikan
Kawasan Pecinan : Kawasan Pusat
perdagangan dan Permukiman
Kawasan Kampung Arab : Pusat
perdagangan, transportasi dan Industri kayu
POTENSI
Strength
Potensi Ekonomi
Musium KAI dan Musium KAI dan PT.KAI Kabupaten Bondowoso dibawah
Adanya aturan Zona perlindungan cagar naungan PT.KAI Kabupaten Jember yang
Monumen Gerbong alam dan budidaya khusus untuk Stasiun Monumen Gerbong berpotensi Lebih memaksimalkan
Kereta Api dan rel kereta api
maut maut Anggaran dan Pembangunan Musium di
Kab.Jember
Sentra Cofeshop Ijen Adanya kegiatan kebudayaan daerah Sentra Cofeshop Ijen Munculnya cofeshop diluar kawasan
maupun expose produk daerah yang perkotaan dengan produk yang sama
GEOPARK melibatkan pelaku dan hasil produk GEOPARK namun tidak mengakomodir Ijen
Cofeshop Ijen GEOPARK GEOPARK
Peluang ancaman
Oportunities
Potensi sosial Trheat
Adanya program beasiswa oleh PEMDA Adanya program beasiswa di luar kabupaten
bagi siswa berprestasi dan siswa yang bondowoso
Pendidikan Pendidikan Adanya fasilitas pendidikan berkualitas di
tidak mampu
luar perkotaan bondowoso
OPPORTUNITIES T H R E AT S
Integrasi antara permukiman dan pariwisata Muncul kompetitor baru yang memanfaatkan
akan bertambah unik jika dilakukan inovasi dan Keunikan Wisata Tepi Sungai dengan
meningkatkan kreativitas masyarakat, aspek pendanaan yang cukup serta muncul
ekonomi kreatif sebagai penunjang pariwisata, kompetitor lokal dengan Objek wisata Baru
penataan bangunan unik untuk menambah
daya tarik, Branding program dan Branding
promosi menarik untuk membuka sumber
pendanaan baru (memanfaatkan Country Masterplan Danau
Branding Wonderful Indonesia) Parsiang
Analisa Penanganan Permukiman Kumuh
KONSEP MAKRO PENATAAN KAWASAN KUMUH KLASTER PERKOTAAN
SEGMEN 3
GEO MURAL KAMPUNG ARAB
Kawasan Segemen 1 :
merupakan kawasan betukan kolonial
berlanda bagi etnis thionghoa dan sampai
saat ini masih bernama pecinan
Batas segmentasi :
Jumalah RT-RW : 16 RT- 4RW
Luas kumuh verifikasi :
Kel.kademangan 46,89ha
Typologi permukiman:
Permukiman padat perkotaan
Permukiman bantaran sungai
MASTERPLAN PENATAAN
KLASTER KUMUH PERKOTAAN
Tahapan Klastering Di Lokasi Segmen 1 BONDOWOSO
SEGMEN 1
GEO MURAL PECINAN
Kawasan Segemen 1 :
merupakan kawasan betukan kolonial
berlanda bagi etnis thionghoa dan sampai
saat ini masih bernama pecinan
Batas segmentasi :
Jumalah RT-RW : 36 RT- 11RW DELINIASI KLASTERING
Luas kumuh verifikasi :
Kel.Blindungan 20,62Ha
Deliniasi Klastering
Kel. Dabasah 31,80 ha
Typologi permukiman: merupakan Klaster
Permukiman padat perkotaan kumuh di segmen GEO
Permukiman bantaran sungai
MURAL PECINAN yang
terdapat permsalah
pemukiman kumuh dan
masuk dalam SK Kumuh
Bupati No
188.45/105/430.4.2/210
MASTERPLAN PENATAAN
RENCANA PENATAAN SEGMEN 1 GEO
KLASTER KUMUH PERKOTAAN
MURAL PECINAN BONDOWOSO
Penanganan permukiman
kumuh
Penyediaan
Sarana Skala rumah tangga
pewadahan Per RT kawasan paket 12
bin kecil (60 Kotaku dan non kotaku
lt)
Penyeidaan
sarana
pewadahan Per RT Paket 36
bin sedang
(120 lt)
Penyediaan
Per RT kawasan Kotaku
sarana bin paket 36
dan non kotaku
besar (1200 lt)
Penyediaan
sarana Seluruh kawasan
unit 5
pemindahaan kumuh/perkawasan
(tosa)
Rencana penanganan
hunian tidak layak dan
tidak sesuai stadart teknis
dengan penataan
permukiman terpadu
dengan merelokasi hunian
yang ada di sempadan
sungai sebanyak 40 Unit
rumah di kelurahan
Dabasah ke Kelurahan
Nangkaan guna
mengembalikan fungsi
RTH perlindungan khusus
di sempadan sungai
Sampean
Rencana lahan relokasi
4.1 RENCANA KEBERLANJUTAN PROGRAM
R E N C A N A P E L A K S A N A A N D A N P A S C A P E L A K S A N A A N
PELAKSANA PROGRAM/KEGIATAN
Koordinasi Internal
Pemetaan Pemangku Penyelenggaraan Penetapan Program
Kepentingan Diskusi Kegiatan
PENGUATAN KELOMPOK MASYARAKAT PENGGERAK RANDUBOTO
SEKTOR PENGELOLA
RTH KPP
RENCANA PENANGANAN SOSIAL