Anda di halaman 1dari 3

Anastasia Elisa Kurniawan - XI D /02

Antara Pendidikan, Kesenangan, dan Bertahan

1. Identitas Buku
Judul : Diamond in The Rough
Penulis : Nathania Christy
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2014
Tebal : 202 halaman

2. Isi Buku
Buku ini berisi kisah nyata seorang pelajar SMP yang mendapat beasiswa
untuk belajar di Singapura. Pengalaman ini membuat matanya terbuka tentang
perbedaan yang mencolok antara Singapura dan Indonesia. Nia menceritakan
pengalaman uniknya, memberi sisi lain Singapura yang tidak kita ketahui sebagai
turis, yang menantang Indonesia untuk maju melalui pendidikan.
Bisa dibilang, Nia berasal dari keluarga menengah kebawah. Kebutuhan
primernya tercukupi, namun Nia memutuskan unuk mendapatkan pendidikan yang
lebih baik tanpa membebani orangtua, yaitu dengan cara mengajukan beasiswa oleh
Ministry of Education (MOE) Singapore. Beasiswa ini mencakup seluruh biaya hidup
selama 4 tahun, termasuk sekolah, tempat tinggal, asuransi kesehatan, dan uang
makan. Keputusan yang diambilnya juga tidaklah mudah, karena di umurnya yang
masih membutuhkan dampingan orang dewasa, ia sudah harus belajar untuk
bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Ibaratkan berlian yang terlihat bersinar, sebelumnya harus melewati asahan
dan polesan yang bisa jadi menyakitkan, dan mungkin juga melukai. Itulah
perumpamaan yang selalu dijadikan pegangan hidup oleh Nia. Ternyata menjadi
salah seorang scholars tidak senikmat apa yang orang-orang lihat. Ia harus mundur 2
tahun dibandingkan teman-teman sebayanya karena kurikulum di Singapura yang
berbeda.
Semakin besar hasil yang diinginkan, semakin besar kerja keras yang harus
diusahakan. Demikian juga dengan Nia yang harus mengorbankan masa remajanya
untuk mempertahankan nilai supaya beasiswanya tetap diperoleh. Tekanan tersebut
juga berasal dari atmosfer lingkungan dengan kiasu dimana-mana, dan omongan
orang-orang yang mengkritiknya. Sampai-sampai pemerintah Singapura mengatakan,
"Bila kamu tidak stress, kamu tidak normal". Bisa dibayangkan seketat dan
"seambisius" apa persaingan mereka disana. Namun, Nia percaya di manapun ia
berada, di situlah ia memang seharusnya ditempatkan.
Anastasia Elisa Kurniawan - XI D /02

Di atas semua itu, Nia mencoba tidak hanya terlarut-larut dalam belajar, tapi
juga menyeimbangi agar tetap bahagia. Selagi diberi kesempatan, ia juga belajar hal-
hal baru diluar kemampuannya. Belajar Matematika sampai di Paris (Ēcole
Polytechnique), mencicipi jurusan perkuliahan Ekonomi di Amerika (Program
REACH Cambridge), bahkan mempelajari Fisika tentang
astronomi melalui A*STAR Scholars, National Metrology Center (NMC).

3. Profil Penulis
Nathania Christy kelahiran 8 November 1992, bintang pelajar yang selama
masa sekolahnya di Indonesia selalu juara satu. Pada usia 15 tahun dia pindah ke
Singapura dan menetap seorang diri karena mendapatkan ASEAN Scholarship, empat
tahun beasiswa penuh dari Kementerian Pendidikan Singapura.
Bersekolah di Bukit Panjang Government High School (BPGHS) dia
mendapat nilai sempurna untuk kesepuluh pelajaran yang diambilnya Dengan nilai itu
dia berhasil masuk ke Raffles Institution Junior College untuk top 1% rakyat
Singapura, lalu lulus dengan Diploma with Merit.
Atas prestasinya, Nia kembali mendapatkan beasiswa ASEAN Undergraduate
Scholarship untuk melanjutkan studi di Nanyang Technological University (NTU)
dan National University of Singapore (NUS)
Saat ini Nia menjadi mahasiswi di NUS Business School, sekolah bisnis
Nomor 1 di Asia. Nia juga sering kembali dan berkeliling Indonesia sebagai
motivator dan pembicara muda. Dia membagikan pesannya mengenai Diamond in the
Rough, menekankan pentingnya pendidikan, memperjuangkan mimpi, dan berkarya
untuk Indonesia.

4. Kelebihan dan Kekurangan Buku


Gaya bahasa yang digunakan untuk menceritakan pengalaman hidup
Nia mudah dipahami tanpa harus dibaca berulang-ulang. Penyampaiannya cukup
baik, walaupun penulis menggunakan bahasa yang tidak formal, dan juga bercampur
dengan beberapa bahasa asing, misalnya English, Singlish (Singaporean English),
dan Chinese.
Isi buku juga tidak hanya seputar pendidikan, tapi juga keadaan, peraturan,
dan hal-hal yang kita tidak ketahui sebelumnya sebagai turis. Disertakan juga
beberapa quotes di setiap sub bab nya yang dapat kita garis bawahi untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Foto-foto selama Nia di Singapura juga dicantumkan
di beberapa halaman, supaya pembaca juga bisa melihat suasana di sana.
Namun di beberapa bab ada kata-kata ataupun kalimat yang sedikit dilebih-
lebihkan, sehingga hal tersebut terkesan “ambigu” jika tidak diartikan secara betul.
Ada juga penyimpulan yang kurang tepat antara Singapura dan Indonesia. Pembaca
Anastasia Elisa Kurniawan - XI D /02

bisa terbawa dalam kata-kata yang ditulis oleh penulis dan terpengaruh buruk tentang
negara Indonesia.
Perjalanan hidup Nia diharapkan bisa menjadi inspirasi anak muda untuk
memaksimalkan hidup dan berkarya untuk bangsa sendiri. Melalui buku Diamond in
The Rough, Nathania Christy ingin memotivasi para pembaca agar memiliki banyak
mimpi. Karena jika satu mimpi tidak tercapai, kita masih mempunyai dua puluh
mimpi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai