Anda di halaman 1dari 5

Medan, 18 November 2021

Kepada Yth:

Ketua Pengadilan

Tata Usaha Negara Medan

Jl. Bunga Raya No.18, Asam Kumbang,

Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Alex Sidabariba

Kewarganegaraan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Perjanjian 85, Kel. Suka Dame, Kec. Siantar Utara, Kota
Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Pekerjaan : Praktisi Ilmu Gaib

Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 01 November 2021 memberi kuasa kepada:

Nama : Dr. Yupe Angla Sebayang, S.H., M.H.

Kewarganegaraan : Indonesia

Pekerjaan : Advokat

Alamat : Jl. Harmonika No. 29,Kel. Titi Rente, Kec. Padang Bulan, Kota
Medan,

Sumatera Utara.
Yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap:

1. Kepala Kator Wilayah Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Brigjend Katamso No.45, A U R, Kec. Medan
Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara sebagai Tergugat I.
2. Kepala Kantor Agraria dan Tata Ruang/ BPN Kota Pemeatang Siantar Jl. Dahlia No.8,
Simarito, Kec. Siantar Baru, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, selanjutnya disebut
sebagai Tergugat II.
3. Lurah Kelurahan Suka Dame, Kec. Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sumatera
Utara, selanjutnya disebut sebagai Tergugat III.
I. Objek Gugatan:
1. Sertifikat Hak Milik atas Tanah No. 753, tanggal 12 Desember 2020 seluas 3002
M2 (tiga ribu dua meter persegi) yang terletak di Jl. Perjanjian, Suka Dame,
Kec.Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, yang selanjutnya
disebut sebagai objek gugatan.
2. Surat Keterangan No. 352 tanggal 12 Februari 2020 yang diterbitkan oleh Lurah,
Kelurahan Suka Dame, Kec. Siantar Utara, Kota Pematang Sianatar, Sumatera
Utara, yang selanjutnya disebut sebagai objek gugatan.

II. Tenggang Waktu Gugatan


Bahwa Pihak Penggugat mengetahui objek sengketa a quo pada tanggal 29 Oktober 2021
dan mengingat gugatan ini didaftarkan Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Kota
Medan pada tanggal 03 November 2021 maka sesuai Ketentuan Pasal 55 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka pengajuan
gugatan ini masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak saat
diketahuinya Surat Keputusan Tergugat dimaksud

III. Kepentingan Penggugat yang Dirugikan


Bahwa Penggugat merasa dirugikan karena berdasarkan Sertifikat Hak Milik atas Tanah
No. 684 tahun 2000, Penggugat adalah pemilik atas tanah seluas 2002 M2 (dua ribu dua
meter persegi) sehingga terjadi tumpang tindih pada objek gugatan yang dituju yakni
Sertifikat Hak milik atas Tanah No. 753 tahun 2020 atas nama Sukimin.

IV. Posita/Alasan Gugatan


Sejarah Kepemilikan tanah

Saat Penggugat hendak melihat Tanahnya di Suka dame, Jl. Perjanjian, Suka
Dame, Kec.Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara yang seluas 2002 M2
ia melihat ada seseorang yang mengusahakan tanahnya yaitu Sukimin. Kemudian
Penggugat bertanya mengapa mengusahakan tanah yang bukan miliknya kepada Sukimin
lantas, Sukimin mengatakan bahwa ini adalah tanahnya yang sudah disertifikatkan
dengan alas hak yaitu surat keterangan dari Lurah dan mengajukan permohonan hak atas
tanah tersebut kepada Kepala Pertanahan /Badan Pertanahan Nasional Kota Pemantang
Siantar dan akhirnya mendapatkan Sertifikatnya, Sukimin memperlihatkan sertifikat
tersebut. Lalu penggugat menegaskan kepada Sukimin bahwa ia sudah dahulu
mendaftarkan Tanah itu dan terbit Sertifikat atas nama Penggugat. Lalu Saat ditanyakan
ke Kantor Kepala Pertahanan/ Badan Pertanahan Nasional ternyata terdaftar ke dua
sertifikat atas tanah yang sama.
Atas hal itu penggugat merasa adanya tumpang tindih terhadap sertifikat hak
milik atas tanah dan Kepala pertanahan/Badan Pertanahan Nasional dirasa melanggar
asas-asas umum pemerintahan baik yaitu melanggar asas tertib penyelenggaraan negara
karena tidak memperhatikan dan menyesuaikan prosedur yang berlaku saat pendaftaran
tanah, telah melanggar asas profesionalitas karna tidak teliti dan cermat dan tidak
menggunakan keahlian dengan baik sehingga terjadinya dua seetifikat hak milik atas
tanah yang sama juga melanggar asas akuntabilitas karna Kepala Kantor
Pertanahan/Badan Pertanahan Nasional tidak memiliki pertanggungjawaban karna saling
melempar kesalahan dan pertanggungjawaban dan tidak adanya pemecahan masalah pada
bagian dalam Kantor Pertanahan/Badan Pertanahan Nasional terhadap Penggugat
maupun Sukimin
Oleh karena itu selaku kuasa hukum sesuai Surat Kuasa tanggal 01 Noember 2021
mengajukan Surat Gugatan ini, dan memohon kepada ketua pengadilan Tata Usaha Kota
Medan agar menyatakan batal atau tidak sah serta Tergugat mencabut Sertifikat Hak
Milik atas Tanah No. 753 tertanggal 12 Desember 2020, Serta kami juga meminta
pemberian ganti rugi sebesar Rp. 2.500.000 ,- (dua juta lima ratus rupiah).
V. Petitum/Tuntutan
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Sertifikat Hak Milik No. 753/Suka Dame
tertanggal 12 Desember 2020;
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut dan menccoret Sertifikat Hak Milik No.
753/Suka Dame tertanggal 12 Desember 2020 dari buku tanah yang terdapat pada
kantor Tergugat I dan II;
4. Menghukum para Tergugat untuk membayar uang ganti rugi sebesar Rp.
2.500.000,- (dua juta lima ratus rupiah) secara tanggung renteng;
5. Menghukum Tergugat III, untuk mematuhi putusan ini;
6. Menghukum para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini

Tuntutan Subsider:

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka Penggugat memohon keputusan seadil-adilnya
(Ex Aquo t Bono)

Medan, 18 November 2021

Kuasa Hukum
Dr. Yupe Angla Sebayang, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai