Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MOTIF DAN MOTIVASI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah
Pengantar Psikologi

Dosen Pengampu :
Elly Marlina, S.Ag., M.Si.

KELOMPOK 7
1. Sendratari Talita (1204010148)
2. Utami Yulianti (1204010161)
3. Vindhia Lembayung (1204010162)
4. Yulya Nur Rohmah D. (1204010170)
5. Zahwa Ayu Ar Razaq M. (1204010173)

BIMBINGAN KONSELING ISLAM/3/D


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena berkat karunia-Nya telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk menyusun makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Motif dan Motivasi” disusun guna memenuhi Tugas
Terstruktur pada mata kuliah Pengantar Psikologi dengan dosen pengampu Ibu Elly
Marlina, S.Ag., M.Si.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Elly Marlina,
S.Ag., M.Si.
selaku dosen mata kuliah Pengantar Psikologi. Tugas pembuatan makalah ini diharapkan
dapat menambah ilmu, pengetahuan, dan wawasan terkait bidang yang ditekuni.
Khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkonstribusi membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam
pembuatan makalah masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan diterima oleh penulis demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 19 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I ........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1......................................................................................................................... Latar
Belakang.........................................................................................................1
2.1.........................................................................................................................
Rumusan Masalah..........................................................................................2
3.1......................................................................................................................... Tujuan
Penelitian........................................................................................................2
BAB II ......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................3
1. Motif...............................................................................................................3
2. Motivasi..........................................................................................................8
a. Pengertian Motivasi...........................................................................8
b. Teori-teori Motivasi...........................................................................9
c. Macam-macam Motivasi....................................................................11
BAB III......................................................................................................................13
KESIMPULAN.........................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.........................................................................................................................Latar
Belakang
Manusia dan hewan merupakan makhluk yang hidup yang berkembang dan

makhluk yang aktif. Hewan dan manusia dalam berbuat atau bertindak selain

terikat dari factor-faktor yang berasal dari luar, juga ditentukan oleh factor-faktor

dalam diri organisme yang bersangkutan, yaitu kekuatan yang datang dari dirinya

sendiri yang menjadi pendorong dalam tindakannya yang disebut motif. Motif

inilah yang menentukan tindakan seseorang untuk melakukan hal yang ingin

dicapainya. Selain adanya motif pasti akan ada motivasi dimana motivasi itu

sendiri yang menggerakan untuk melakukan sesuatu. Jadi, motif dan motivasi ini

saling berhubungan dan berkaitan dengan erat dengan apa yang akan dilakukan

oleh dirinya sendiri.

Dalam kajian ini akan dibahas mengenai apa itu motif menurut Harold Koontz

dan kawan-kawan (1980:632): dalam buku Management, mengutip pendapat

Berelson dan steiner, mengemukakan bahwa motif adalah suatu keadaan dari

dalam yang member kekuatan, yang menggiatkan, yang menggerakkan atau

menyalurkan perilaku ke arah tujuan-tujuan. Serta mengenai apa itu motivasi

Sumadi Suryabrata dalam Prof H. Djaali adalah keadaan yang terdapat dalam diri

seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna

pencapaian suatu tujuan. Jika tidak ada motif dan motivasi itu tidak akan

menggerakan apa yang akan dilakukan oleh dirinya sendiri. Untuk lebih jelas

mengenai apa itu motif dan motivasi akan dijelaskan melalui makalah ini.

2.1.........................................................................................................................Rumus
an Masalah
1
1. Apa definisi motif
2. Apa definisi motivasi
3. Apa saja Jenis-jenis motif
4. Bagaimana teori motivasi
5. Apa saja macam-macam motivasi
3.1.........................................................................................................................Tujua
n Penulisan
1. Mengetahui definisi motif
2. Mengetahui definisi motivasi
3. Mengetahui jenis-jenis motif
4. Mengetahui teori motivasi
5. Mengetahui macam-macam motivasi
BAB II
PEMBAHASAN

1. MOTIF
a. Pengertian Motif

Motif adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan.

Motif menunjuk hubungan sistematik antara suatu respon dengan

keadaan dorongan tertentu. Motif yang ada pada diri seseorang akan

mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai

sasaran kepuasan.13 Ada beberapa definisi tentang motif:

Sherif & Sherif (1956) : motif sebagai suatu istilah generic

yang meliputi semua faktor internal yang mengarah pada berbagai

jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal, seperti

kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme,

dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera social, yang bersumber

dari fungsi-fungsi tersebut.

Giddens (1991:64) : motif sebagai impuls atau dorongan yang

memberi energy pada tindakan manusia sepenjang lintasan

kognitif/perilaku kearah pemuasan kebutuhan. Menurut Giddens,

motif

13
M. Nur Ghufron Dan Rini Risnawita S, Teori-Teori Psikologi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2012), Hal 83

3
tak harus dipersepsikan secara sadar. Ia lebih merupakan suatu

“keadaan perasaan”.

Harold Koontz dan kawan-kawan (1980:632) : dalam buku

Management, mengutip pendapat Berelson dan steiner,

mengemukakan bahwa motif adalah suatu keadaan dari dalam yang

member kekuatan, yang menggiatkan, yang menggerakkan atau

menyalurkan perilaku ke arah tujuan-tujuan.14

Dari berbagai macam pendapat dari para ahli di atas, maka

dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa motif adalah kondisi seseorang

yang mendorong untuk mencari suatu kepuasan atau mencapai suatu

tujuan. Motif juga merupakan suatu alasan atau dorongan yang

menyebabkan seseorang berbuat sesuatu, melakukan tindakan, atau

bersikap tertentu.motif merupakan suatu pengertian yang mencukupi

semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang

menyebabkan ia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada

hakikatnya mempunyai motif. Tingkah laku juga disebut tingkah laku

secara refleks dan berlangsung secara otomatis dan mempunyai

maksud- maksud tertentu walaupun maksud itu tidak senantiasa sadar

bagi manusia.

14
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003) hal 267
b. Motif Sosial

Motif social telah didefinisikan oleh para ahli, berikut ini

adalah motif social yang telah didefinisikan:

Lindgren (1073) :Motif sosial adalah motif yang dipelajari

melalui kontak orang lain dan bahwa lingkungan individu

memegang peranan yang penting.

Max Crimon dan Messick (1976) :Mengatakan bahwa

seseorang menunjukan motif sosial, jika ia dalam membuat pilihan

memperhitungkan akibatnya bagi orang lain.

Heckhausen (1980) :Motif sosial adalah motif yang

menunjukan bahwa tujuan yang ingin dicapai mempunyai interaksi

dengan orang lain.15

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

definisi motif sosial adalah motif yang timbul untuk memenuhi

kebutuhan individu dalam hubungannya dengan lingkungan

sosialnya. Motif timbul karena adanya kebutuhan/need.

Teevan dan Smith (1964) menggolongkan motif atau dasar

perkembangannya menjadidua kelompok yaitu:

15
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta, Rineka:2009) Hal 178

5
1. Motif primer kebutuhan motive (need) perilaku adalah

motif yang timbulnya berdasarkan proses kimiawi fisiologik dan

diperoleh dengan tidak dipelajari. Contohnya: haus dan lapar.

2. Motif sekunder adalah motif yang timbulnya tidak secara

langsung berdasarkan proses kimiawi psikologik dan umumnya

diperoleh dari proses belajar baik melalui pengalaman maupun

lingkungan.16

menurut M. Sherif & C. W. Sherif berdasarkan asalnya ada

dua jenis motif:

1. Motif Biogenetis

Motif biogenetis merupakan motif-motif yang berasal dari

kebutuhan-kebutuhan organisme orang demi kelanjutan

kehidupannya secara biologis. Motif biogenetis ini bercorak

universal dan kurang terikat dengan lingkungan kebudayaannya

tempat manusia itu kebetulan berada dan berkembang. Motif

biogenetis ini adalah asli di dalam diri orang dan berkembang

dengan sendirinya.

16
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003) hal 294-295
2. Motif Sosiogenetis

Motif sosiogenetis adalah motif-motif yang dipelajari orang

dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan

berkembang. Motif sosiogenetis tidak berkembang dengan

sendirinya tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang

atau hasil kebudayaan orang. Macam motif sosiogenetis banyak

sekali dan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan-perbedaan yang

terdapat di antara berbagai corak kebudayaan di dunia.17

Dari dua macam jenis motif di atas, dalam bukunya Alex

Sobur menjelaskan bahwa motif dibagi menjadi tiga yaitu Motif

Biognetis, Motif Sosiognetis, dan Motif Teognetis.

3. Motif Teogenetis

Motif teogenetis adalah motif-motif yang berasal dari interaksi

antara manusia dengan tuhan seperti yang terwujud dalam

ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari-hari dimana ia

berusaha merealisasikan norma-norma agamanya. Sementara itu,

manusia memerlukan interaksi dengan tuhannya untuk dapat

menyadari akan tugasnya sebagai manusia yang berketuhanan di

dalam masyarakat yang heterogen.18

17
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial, (Jakarta, Balai Pustaka:2002) hal 46
18
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003) hal 298

7
2. MOTIVASI
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain Motive yang berarti dorongan atau bahasa
Inggrisnya to move. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan
memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu
tindakan yang dikehendaki. Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu.
Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya.
Menurut M. Utsman Najati dalam Abdul Rahman Shaleh, motivasi adalah
kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan
menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu.
Pendapat yang sama juga dikatan oleh Hoy dan Miskel dalam Abdul Rahman
Shaleh , dimana motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-
dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan, ketegangan (tension
states), atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-
kegiatan yang diinginkan ke arah pencapaian tujuan-tujuan personal.
Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata dalam Prof H. Djaali adalah
keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sementara itu, Gates
dkk mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan
psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan
cara tertentu. Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Greenberg dalam Djaali
yang mengatakan bahwa motivasi adalah proses pembangkitan, mengarahkan, dan
memantapkan perilaku arah suatu tujuan.
Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi
adalah keadaan psikologis dan fisioligis yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya melakukan suatu gerakan atau perbuatan untuk mencapai suatu
tujuan (kebutuhan).

b. Teori-teori Motivasi
Menurut Abdur Rahman Shaleh, teori-teori motivasi ada tujuh. Adapun
teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:
1) Teori hedonisme
Dalam bahasa Yunani hedonisme berarti kesukaan, kesenangan,
atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang
memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari
kesenangan yang bersifat duniawi. Pada abad ke-17, Hobbes menyatakan
bahwa apapun alasannya yang diberikan seseorang untuk perilakunya,
sebab-sebab terpendam dari semua perilaku itu adalah kecenderungan
untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.
Oleh karenanya, setiap menghadapi persoalan yang perlu
pemecahan, manusia cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat
mendatangkan kesenangan daripada yang mengakibatkan kesukaran,
kesulitan, dan penderitaan. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan
bahwa semua orang cenderung menghindari hal-hal yang menyulitkan dan
lebih menyukai melakukan perbuatan yang mendatangkan kesenangan.

2) Teori naluri (psikoanalisis)


Teori naluri ini merupakan bagian terpenting dari pandangan
mekanisme terhadap manusia. Naluri merupakan suatu kekuatan biologis
bawaan, yang mempengaruhi anggota tubuh untuk berlaku dengan cara
tertentu dalam keadaan tepat. Sehingga semua pemikiran dan perilaku
menusia merupakan hasil dari naluri yang diwariskan dan tidak ada
hubungannya dengan akal.
Menurut teori naluri, seseorang tidak memilih tujuan dan
perbuatan, akan tetapi dikuasai oleh kekuatan-kekuatan bawaan, yang
menentukan tujuan dan perbuatan yang akan dilakukan. Freud juga

9
percaya bahwa dalam diri manusia ada sesuatu yang tanpa disadari
menentukan sikap dan perilaku manusia.

3) Teori reaksi yang dipelajari


Teori ini berbeda pandangan dengan tindakan atau perilaku
manusia yang berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola dan
tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup.
Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia
hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga teori
lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau
seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya,
pemimpin atau pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar
belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya.

4) Drive theory
Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dengan “teori
interaksi yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi
hanya sesuatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang
umum. Misalnya, suatu daya pendorong pada lawan jenis.Semua orang
dalam semua kebudayaan mempunyai daya pendorong pada lawan jenis.
Namun, cara-cara yang digunakan berbeda-beda bagi setiap individu,
menurut latar belakang dan kebudayaan masing-masing.

5) Teori Arousal
Teori ini dikemukakan oleh Elizabeth Duffy. Menurutnya,
organisme tidak selalu berusaha menghilangkan ketegangan tetapi justru
tidak sebaliknya, di mana organisme berusaha meningkatkan ketegangan
dalam dirinya. Homeostatis adalah ketegangan optimum yang sifatnya
subjektif.

6) Teori Atribusi
Perilaku seseorang ditentukan oleh bagaiman dia menafsirkan atau
berusaha mengerti apa yang melatarbelakangi peristiwa-peristiwa yang
terjadi disekitarnya. Teori ini merupakan teori yang dikemukakan oleh
kelompok teori kognitif yang berusaha menggambarkan secara sistematik
penjelasan-penjelasan perihal kenapa seseorang berhasil atau gagal dalam
suatu aktivitas. Ini dijelaskan melalui pendekatan atribusi. Atribusi ialah
suatu hal atau keadaan yang dikaitkan dengan (dijadikan alas an terhadap)
kesuksesan atau kegagalan dalam suatu aktivitas. Misalnya guru yang
tidak enak mengajar, kesehatan yang tidak optimal, pelajaran tidak
menarik, ketidak beruntungan, kurang usaha, kurangnya kemampuan,
pekerjaan terlalu sulit, salah strategi dan lain-lain.

7) Teori kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh
manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik
kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.

c. Macam-macam Motivasi
Menurut Chaplin dalam Abdur Rahman Shaleh–Muhbib Abdul Wahab ,
motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu psychological drive dan social motives.
Psychological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisik, seperti lapar,
haus, seks, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan social motives
adalah dorongan-dorongan yang berhubungan dengan orang lain, seperti estetis,
dorongan ingin selalu berbuat baik, dan etis.
Selain itu, Wood Worth dan Marquis dalam Abdur Rahman
ShalehMuhbib Abdul Wahab, menggolongkan motivasi menjadi tiga macam,
yaitu:
1) Kebutuhan-kebutuhan organis, yaitu motivasi yang berkaitan dengan
kebutuhan dengan dalam, seperti: makan, minum, kebutuhan bergerak
dan istirahat/tidur, dan sebagainya.

11
2) Motivasi darurat yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri,
dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk
mengejar, dan sebagainya. Motivasi ini timbul jika situasi menuntut
timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri manusia. Dalam hal ini,
motivasi timbul tidak atas keinginan seseorang, tetapi karena perangsang
dari luar.
3) Motivasi objektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada objek atau
tujuan tertentu di sekitar kita, motif ini mencakup; kebutuhan untuk
eksplorasi, manipulasi, menaruh minat. Motivasi ini tibul karena
dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.
Selain itu, Wood Worth juga mengklasifikasikan motivasi menjadi
dua bagian, yaitu:
1) Unlearned motives, adalah motivasi pokok yang tidak dipelajari
atau motivasi bawaan. Yaitu motivasi yang dibawa sejak lahir,
seperti dorongan untuk makan, minum, seksual, bergerak dan
istirahat. Motif ini sering disebut juga motivasi yang diisyaratkan
secara biologis.
2) Learned motives, adalah motivasi yang timbul karena dipelajari,
seperti misalnya: dorongan untuk belajar cabang ilmu
pengetahuan, mengejar jabatan, dan lain sebagainya. Motivasi ini
sering disebut motivasi yang diisyaratkan secara sosil, karena
manusia hidup dalam lingkungan sosial. Dari beberapa uraian di
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi dapat dibagi
menjadi tiga golongan yakni: kebutuhan-kebutuhan organis,
motivasi darurat, dan motivasi objektif.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Motif yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan
pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.13 Ada beberapa definisi tentang motif: Sherif &
Sherif (1956) : motif sebagai suatu istilah generic yang meliputi semua faktor internal
yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal,
seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan
keinginan, aspirasi, dan selera social, yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut.
Macam motif sosiogenetis banyak sekali dan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan-
perbedaan yang terdapat di antara berbagai corak kebudayaan di dunia.17 Dari dua
macam jenis motif di atas, dalam bukunya Alex Sobur menjelaskan bahwa motif dibagi
menjadi tiga yaitu Motif Biognetis, Motif Sosiognetis, dan Motif Teognetis.
Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Pendapat yang sama juga dikatan oleh Hoy dan Miskel dalam Abdul Rahman Shaleh ,
dimana motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan,
kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan, ketegangan (tension states), atau
mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang
diinginkan ke arah pencapaian tujuan-tujuan personal.
Menurut Abdur Rahman Shaleh, teori-teori motivasi ada tujuh. Yaitu: Teori hedonisme,
Teori naluri (psikoanalisis), Teori reaksi yang dipelajari, Drive theory, Teori Arousal,
Teori Atribusi dan Teori kebutuhan. Macam-macam motivasi itu ada 3, yaitu:
Kebutuhan-kebutuhan organis, Motivasi darurat yang mencakup dorongan dan Motivasi
objektif.
B. Saran
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah ini dengan sumber-
sumber yang lebih terpercaya dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

M. Nur Ghufron Dan Rini Risnawita S, Teori-Teori Psikologi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz


Media, 2012), Hal 83
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003) hal 267
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta, Rineka:2009) Hal 178
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003) hal 294-295
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial, (Jakarta, Balai Pustaka:2002) hal 46
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2003) hal 298

Anda mungkin juga menyukai