ASMA BRONKIAL
Disusun Oleh :
Nama Lengkap : Dedeh Hernangsih,S.Kep
NIM : 22149012042
2. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian Primer Asma
a. Airway
- Peningkatan sekresi pernafasan
- Bunyi nafas krekles, ronchi, weezing
b. Breathing
- Distress pernafasan : pernafasan cuping hidung, takipneu/bradipneu, retraksi.
- Menggunakan otot aksesoris pernafasan
- Kesulitan bernafas : diaforesis, sianosis
c. Circulation
- Penurunan curah jantung : gelisah, latergi, takikardi
- Sakit kepala
- Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah
- Papiledema
- Urin output meurun
d. Dissability
- Mengetahui kondisi umum dengan pemeriksaan cepat status umum dan
neurologi dengan memeriksa atau cek kesadaran, reaksi pupil.
2. Pengkajian Sekunder Asma
a. Anamnesis
Anamnesis pada penderita asma sangat penting, berguna untuk mengumpulkan
berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun strategi pengobatan. Gejala
asma sangat bervariasi baik antar individu maupun pada diri individu itu sendiri
(pada saat berbeda), dari tidak ada gejala sama sekali sampai kepada sesak yang
hebat yang disertai gangguan kesadaran.
Keluhan dan gejala tergantung berat ringannya pada waktu serangan. Pada
serangan asma bronkial yang ringan dan tanpa adanya komplikasi, keluhan dan
gejala tak ada yang khas. Keluhan yang paling umum ialah : Napas berbunyi,
Sesak, Batuk, yang timbul secara tiba-tiba dan dapat hilang segera dengan
spontan atau dengan pengobatan, meskipun ada yang berlangsung terus untuk
waktu yang lama.
b. Pemeriksaan Fisik
Berguna selain untuk menemukan tanda-tanda fisik yang mendukung diagnosis
asma dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, juga berguna untuk
mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma, meliputi pemeriksaan :
1) Status kesehatan umum
Perlu dikaji tentang kesadaran klien, kecemasan, gelisah, kelemahan suara
bicara, tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan yang meningkatan,
penggunaan otot-otot pembantu pernapasan sianosis batuk dengan lendir dan
posisi istirahat klien.
2) Integumen
Dikaji adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan pigmentasi, turgor
kulit, kelembapan, mengelupas atau bersisik, perdarahan, pruritus, ensim,
serta adanya bekas atau tanda urtikaria atau dermatitis pada rambut di kaji
warna rambut, kelembaban dan kusam.
3) Thorak
a) Inspeksi
Dada di inspeksi terutama postur bentuk dan kesemetrisan adanya
peningkatan diameter anteroposterior, retraksi otot-otot Interkostalis,
sifat dan irama pernafasan serta frekwensi peranfasan.
b) Palpasi.
Pada palpasi di kaji tentang kosimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus.
c) Perkusi
Pada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor sedangkan
diafragma menjadi datar dan rendah.
d) Auskultasi.
Terdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan expirasi lebih
dari 4 detik atau lebih dari 3x inspirasi, dengan bunyi pernafasan dan
Wheezing.
c. Sistem pernafasan
1) Batuk mula-mula kering tidak produktif kemudian makin keras dan
seterusnya menjadi produktif yang mula-mula encer kemudian menjadi
kental. Warna dahak jernih atau putih tetapi juga bisa kekuningan atau
kehijauan terutama kalau terjadi infeksi sekunder.
2) Frekuensi pernapasan meningkat
3) Otot-otot bantu pernapasan hipertrofi.
4) Bunyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang memanjang
disertai ronchi kering dan wheezing.
5) Ekspirasi lebih daripada 4 detik atau 3x lebih panjang daripada inspirasi
bahkan mungkin lebih.
6) Pada Ibu Pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan:
- Hiperinflasi paru yang terlihat dengan peningkatan diameter
anteroposterior rongga dada yang pada perkusi terdengar hipersonor.
- Pernapasan makin cepat dan susah, ditandai dengan pengaktifan otot-otot
bantu napas (antar iga, sternokleidomastoideus), sehingga tampak retraksi
suprasternal, supraclavikula dan sela iga serta pernapasan cuping hidung.
7) Pada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan pernapasan cepat dan
dangkal dengan bunyi pernapasan dan wheezing tidak terdengar(silent chest),
sianosis.
d. Sistem kardiovaskuler
1)Tekanan darah meningkat, nadi juga meningkat
2)Pada Ibu Pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan:
- takhikardi makin hebat disertai dehidrasi.
- Timbul Pulsus paradoksusdimana terjadi penurunan tekanan darah
sistolik lebih dari 10 mmHg pada waktu inspirasi. Normal tidak lebih
daripada 5 mmHg, pada asma yang berat bisa sampai 10 mmHg atau
lebih.
3)Pada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun, gangguan irama
jantung.
3. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan
produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme.
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler –
alveolar
c. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan bronkus..
d. Nyeri akut; ulu hati berhubungan dengan proses penyakit.
e. Cemas berhubungan dengan kesulitan bernafas dan rasa takut sufokasi.
f. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan
g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor-faktor pencetus asma.
h. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan ketidakseimbangan
antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASMA BRONKIAL
Suku : Sunda
Dari : Cicurug
I. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : ibu klien mengatakan anaknya sesak. Sesak bertambah saat
dalam kondisi berbaring dan saat beraktivitas namun berkurang saat dalam posisi duduk
dan saat berisitirahat. Ibu klien mengatakan anaknya sesak seperti memakai pakaian yang
ketat. Sesak diarea dada dengan frekuensi nafas 42x/menit. Sesak dirasakan seringg
terutama malam hari dan saat berbaring
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 18 november 2022 jam 08.59 WIB dibawa ke
IGD Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka, Kemudian jam 13.00 dipindahkan ke
Ruang Melati. Saat dilakukan pengkajian ibu klien mengatakan anaknya batuk dan
sesak. Sesak dirasakan 2 hari yang lalu dan batuk dirasakan sejak 3 minggu yang lalu.
Ibu klien mengatakan anaknya sesak setelah meminum minuman dingin. Tampak
keadaan umum lemah, klien tampak gelisah, adanya diaferesis (keringat yang
berlebih)). RR : 42x/menit. Batuk non produktif, suaranafas wheezing kanan kiri.
Tampak pernafasan cuping hidung.
c. Diagnosa Medik :
1. Asma Bronkiale Tanggal 18 November 2022
Obat :-
( ) kurang-alasan
( ) Tetap
( v) berkurang 0,7 Kg
Keterangan :
( - ) lain-lain : sebutkan
2. Kesulitan yang dialami :
( -) sering pusing, mulai kapan :
( - ) membaca/menulis
b. Persepsi diri
1. Hal yg dipikirkan saat ini : Tidak terkaji
2. Harapan yg dijalani stlh perawatan : Harapan dari ibu pasien agar anaknya lekas
sembuh
3. Perubahan yg dirasakan stlh sakit : Tidur selalu terbangun, makan sedikit
c. Suasana hati :
Rentang perhatian (thd masalah) : Anak menjadi sering menangis dan rewel
d. Hubungan / komunikasi
1. Bicara
( x) jelas Bahasa utama : Bahasa Sunda
( v ) mampu mengekspresikan
2. Tempat tinggal
( ) sendiri
e. Kehidupan keluarga
1.Adat yg dianut : Adat Orang Sunda
2.Pembuat keputusan dalam keluarga : Ayah
3.Pola komunikasi : Ayah sebagai pengambil keputusan dikeluarga
4.Keuangan : ( v ) memadai
( ) Kurang
( x ) hubungan perkawinan
f. Kebiasaan seksual :
a. gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
( ) fertilitas
( ) libido
( ) ereksi
( ) menstruasi
( ) kehamilan
( ) alat kontrasepsi
( ) lain-lain, sebutkan : -
g. Pertahanan koping
a. Pengambil keputusan
( ) sendiri
( ) pemecahan masalah
( ) makan
( ) tidur
( ) makan obat
( ) cari pertolongan
e. Apa yang anda ingin perawat lakukan adar anda merasa nyaman dan
aman :
( v ) ya ( ) tidak, alasannya :
Sklera :
Jumlah :
( ) tdk ikterik
( v ) bervariasi,
( v ) ikterik
normal
Bola mata :
( ) jarang
( v ) Simetris
( ) Strabismus
Distribusi : ( ) eksoftalmus
( ) Alopesia
Ukuran Pupil :
Higiene : ……… mm
( v ) bersih ( v ) isokor
( ) ketombe ( ) anisokor
+/+
Akomodasi :
Tanda inflamasi :
Tidak ada
( ) Nyeri tekan
Lidah :
( v ) lembab Faring :
( ) kering ( v ) normal
( ) tdk ada
Pola nafas : Distensi Vena
jugularis : - cm ( v ) ada Lampias :
( ) teratur, frek :
( ) ya
( v ) Takipnea, frek :
42x/menit Suara jantung : ( v )tdk
( ) Cheynes-Stokes ( v ) normal
( v ) Kental …………………….
( ) Putih
Kehijauan kelamin :
( v ) bersih
( ) Ada darah
( ) kotor
Sesak Nafas :
Alat Bantu :
( ) Tdk ada
( v ) tdk ada
( v ) ada, frekuensi
42x/mnt ( ) cateter, jelaskan
tgl dipasang :
Perkusi :
( v ) resonan
( ) hiperesonan
( ) redup
Tactil fremitus :
( ) getaran normal
dan sama ki/ka
( v ) fremitus lemah
( ) fremitus kuat
( v ) Biasa
( ) Hijau
( ) ada darah/lendir
Jumlah :
( ) Banyak
( v ) sedang
( ) sedikit
Konsistensi :
( v ) lunak
( ) keras
( ) encer/cair
Reproduksi
Kehamilan :
Buah dada :
Perdarahan :
Pap smear :
Prostat :
Data Laboratorium :
Penatalaksaan terapi
Penyempitan jalan
nafas
Gangguan pertukaran
gas
Intervensi Keperawatan
e. Untuk menjalin
komunikasi
efektif antara
pasien dan
keluarga
2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Dukungan Tidur: a. Mengidentikasi I : Mengidentifikasi pola S; Ibu pasien
b.d sesak, ditandai perawatan selama 3 x Observasi : durasi tidur dalam aktifitas tidur mengatakan anaknya
dengan : a. Identifikasi pola R : tidur kurleb 5 jam/hari
24 jam 24 jam rewel berkurang
aktifitas tidur
DS : diharapkan pola tudr b. Identifikasi faktor b. Untuk I : Mengidentifikasi faktor
Ibu Pasien membaik. pengganggu tidur mengetahui pengganggu tidur O : tidur/hari 8 jam,
mengatakan R : Sesak dan lingkungan
Kriteria hasil penyebab tidur yg
anaknya sering Terapetik : baru
Keluhan sulit c. Modifikasi dapat dihindari A : Masalah teratasi
merasakan sesak
nafas pada malam tidur menurun lingkungan (mis ; c. Meminimalisir I Memodifikasi lingkungan
hari dan batuk- pencahayaan,kebisin (mis ;
Keluhan sering pengganggu tidur P : hentikan Intervensi
batuk gan, tempat tidur) pencahayaan,kebisingan,
terjaga menurun d. Sesuaikan jadwal dari lingkungan tempat tidur)
DO : Keluhan pola pemberian obat dan d. Meminimaliasir R : Pencahayaan tidur cukup
atau tindakan untuk (+)
Tidur kurang lebih tidur berubah terganggunya
menjaga siklus tidur
hanya 5 jam / hari siklus tidur dan I
Edukasi : :Menyesuaikan jadwal
e. Jelaskan pentingnya memperccepat pemberian obat dan atau
tidur cukup selama penyembuhan tindakan untuk menjaga siklus
sakit tidur
jikas iklus terjaga
f. Anjurkan R : Jadwal pemberian obat
menghindari e. Menginformasika diberikan /8jam
makanan/minuman n hal –hal yang
yang mengganggu
bisa dihindari
tidur I : Menjelaskan pentingnya
untuk menjaga tidur cukup selama sakit
kualitas tidur R : Keluarga memahami
f. Menginformasika
n hal –hal yang
bisa dihindari I : Anjurkan menghindari
untuk menjaga makanan/minuman yang
kualitas tidur mengganggu tidur
R : Keluarga memahami
49
Waktu : 30 Menit
IV. Media
1. Leaflet
2. LCD/Proyektor
3. Microfon
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
51
VI. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
VIII. Evaluasi
a. Standart Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
b. Standart Proses
1. Membaca buku referensi tentang asma bronkhiale pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang asma bronkhiale pada anak
c. Evaluasi hasil
1. Orang tua anak mampu mengetahui tentang pengertian asma
bronkhiale pada anak
2. Orang tua anak mampu mengetahui tentang faktor penyebab
asma bronkhiale pada anak
3. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pencegahan
asma bronkhiale pada anak
4. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pengobatatn
asma bronkhiale pada anak
52
Lampiran Materi
A. Pengertian
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa
peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang
menyeluruh.
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa
disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang terkontrol
tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya. Asma dapat
terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai manula.
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya
serangan asma.
1. Faktor predisposisi
a. Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui
bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi
biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena
adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma
bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.
2. Faktor presipitasi
a. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan
polusi.
53
1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan
tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan
inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup
istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-
batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
54
4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk
yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok.
6. Cuaca(panas / dingin ).
7. Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang
menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya
buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik,
dapat memudahkan terjadinya asma.
E. Penanganan
1. Pertolongan pertama :
a. Tenangkan anak
b. Berikan ruang cukup lapang
c. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan menggunakan
2-3 bantal)
d. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler.
e. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
f. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.
g. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat
inhaler kembali.
h. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5
menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil
membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
2. Mengatasi Serangan Akut
Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan asma
pada anaknya.
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
a. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih
hangat untuk diminum.
b. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
c. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya
faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada
infeksi di dalam tubuhnya.
Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering tidak
menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran napasnya.
Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan untuk selalu
membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-mana.
3. Obat tradisional asma :
a. Madu untuk Asma
56