Contoh Pengelolaan Diklat
Contoh Pengelolaan Diklat
ABSTRAK
Manajemen sendiri merupakan seuatu kemapuan membimbing dan menggerakan untuk
memperoleh hasil yang diinginkann dari kelompok manusia dengan menggunakan potensi-potensi
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (syarifudin 2005: 1). Sedangkan Manajmen
pembelajaran merupakan suatu upaya mengelola sumberdaya yang akan digunakan dalam
pembelajaran hingga tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Manajmen diklat yaitu sebuah pengetahuan yang mana memiliki kaitan terhadap mengembangkan
sumber daya yang terdapat di lembaga diklat sehingga peserta diklat bisa meningkatkan kualitas,
kompetensi dan lebih memiliki daya guna di lembaga dimana mereka meniti karir. Manajmen
diklat haruslah yang sistematis dan terencana, serta meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan (control) dan evaluasi.
Akibat adanya pandemic covid-19, system pengelolaan pembelajaran dalam diklat
mengalami perubahan, mulai dari perencanaan yang mana harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi saat ini, pada tahap pelaksanaan pun memiliki perbedaan yang menojol contohnya yaitu
kegiatan diklat tidak bisa dilaksankan bertatap muka secara langsung melaikan dengan pertemuan
virtual, serta metode pengevaluasiannya yang juga berdeda dan harus disesuaikan dengan keadaan
saat ini. Meskipun demikian pelaksanaan diklat akan terus berjalan meskipun terhalang oleh
pandemic covid-19 ini
b. Pelaksanaan diklat
Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan diklat, pada tahap ini mendeskripsikan
bagaimana terjadinya proses kegiatan pelatihan, komponen pelaksanaan
pelatihan, metode/startegi mengajaernya. Sebelum proses dilaksankan sebaiknya
dicantum kan terlebih dahulu dimana kegiatan akan dilaksankan serta dengan
instansi mana saja yang di ajak untuk bekerja sama dan juga bagaimana proses
vealuasi yang akan digunkan, metode evaluasi yang mana yang nantinya tepat
digunkan untuk kegiatan diklat ini.
Pelaksanaan diklat perlu memperhatikan aspek-aspek terkait dengan kegiatan
pengorgnaisasian. Organisasi dibutuhkan karena mempertimbangkan aspek
efisiensi dan kerja sama. Adapun hal yang perlu diperhatikan yaitu penetapan
komite organisasi dan panitia acara, dengan dibentuknya struktur organisasi
/pertanggung jawaban terhadap penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
(diklat) dan bagimana pembagian tugas-tugas pada setiap anggota dengan
memperhatikan siapa saja yang terlibat dan bertanggung jawab pada setiap
kegiatan mata diklat, penetuan struktur penanggung jawab diklat di mulai dari
struktur yang paling bawah.
Dalam pelaksanaan diklat tentunya kita sangat membutuhkan strategi untuk
meningktkan efektifitas pelaksanaan diklat. adapun strategi pelaksanaan diklat
menurut Zaltman (1977);
1. Strategi fasilitatif
Silvi Mei Yanti 1, Sintia Sumarlin 2 6
Manajemen Pelaksaan Pembelajaran Dalam Diklat Di
Masa Pandemi Covid-19
Pada proses pelaksanaan diklat dengan menggunkan startegi ini, memegang
peran penting penyedian fasilitas, yang mana program pendidikan dan
pelatihan tersebut dapat berjalan dengan efektif danefesien.
Dalam menggunakan strategi fasilitatif tepat dilaksankan jika mengikuti
bebrapa hal berikut ini
a. Dapat ddigunakan dengn tepat jika peserta diklat mengenal atau
mengetahu masalah yang dihadapi serta memiliki kesadaran bahwa
perlunya mencari perubahan akan masalah yang sedang dihadapi, serta
memiliki rasa untuk merubah dan memperbaiki, dan memiliki kemauan
untuk memperbaikinya
b. Dilaksanakan dengan adanya program yang memiliki dampak perubahan
serta kesadaran peserta bahwa tersedianya fasilitas dan tenaga bantuan
untuk perubahan.
2. Strategi Re-education
Yaitu strategi yang mana peserta harus terus memiliki kesadaran untuk
belajar lagi tentang sesuatu yang telah dilupakan atau yang sebenarnya telah
dipelajarinya. Strategi ini bisa digunakan secara efektif jika dalam kondisi
dan situasi berikut;
a. Jika diklat yang diinginkan tidak terlaksana dalam waktu yang singkat
b. Peserta didik dalam perubahan dan belum memiliki serta membutuhkan
keterampilan/pengetahuan tertentu yang mereka perlu untuk
melaksankan program pendidikan dan pelatihan
c. Tahap evaluasi
Tahap selanjutnya yaitu tahap pengevaluasiaan, tahap ini perlu dilakukan karena
untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dan efisiensi pelaksanaan diklat, atau
telah tercapainya tujuan pelaksanaan diklat yang telah ditentukan di perencanaan
awal atau telah mampu menjawab permasalah-permasalah kinerja kepegawaian
atau organisasi.
Dalam program pelatihan evaluasi merupakan bagian yang penting, evaluasi ini
nantinya bertujuan untuk mengukur keberhasilan program dalam segi hasil
belajar dan kualitas penyelngaraan program. Adapun tujuan dilakukannya
evaluasi yaitu :
1. Menunjukkan bagaimana diklat mampu memberikan kontribusi untuk
menggapai tujuan suatu organisasi/lembaga
2. Sebagai penentu program diklat ini layak untuk dilanjutkan atau tidak
3. Sebagai alat dalam memperoleh informasi serta perbaikan program diklat
dimasa depan
Dalam evaluasi ada beberapa komponen-komponen yang perlu dievaluasi dalam
avaluasi pelatihan, yaitu:
1. Target tujuan serta ketepatan tujuan
2. Isi materi pelatihan
3. Narasumber pelatihan
4. Peserta pelatihan, ASN atau lainnya
5. Metode pelatihan serta efektifitas pelatihan
6. Penyelenggra pelatihan
Silvi Mei Yanti 1, Sintia Sumarlin 2 7
Manajemen Pelaksaan Pembelajaran Dalam Diklat Di
Masa Pandemi Covid-19
Menurut William Antoni, ada 4 tahap evaluasi yaitu:
1. Reaksi
Setiap reaksi peserta diklat perlu digali infomasinya, seperti pendapat
mengenai pelaksanaan diklat yang telah dilaksankan, fasilitas yang diberikan
dari program diklat, serta isi dari materi yang disampaikan
2. Learning
Yaitu untuk mengetahui sejauh mana peserta diklat mampu mencapai proses
pembelajaran yang diberikan, untuk mengetahui peserta dilat tersebut telah
mampu mencapai target kelulusan baik keterampilan ataupun ketika proses
pelatihan
3. Behavior
Dalam evaluasi tahap ini mengukur perubahan perilaku peserta diklat dalam
bekerja, untuk mngetahu sejauh mana program diklat yang diberikan
mempengaruhi kinerja peserta diklat tersebut
4. Result
Dalam evaluasi tahap ini, pengevaluasian dilakukan untuk mengetahui
bagaimana program diklat telah mempengaruhi organisasinya. Evaluasi ini
terkait dengan program diklat yang diberikan dapat memenuhi tujuan dari
organisai/lembaga tersebut.
2. Manajemen pembelajaran di elearning
E-learning atau pembelajaran elektronik, bisa dipahami komunikasi, pennyampaian
informasi, pelatihan dan pendidikan dalam jaringan (daring), menyediakan kumpulan
komponen alat untuk menambah pengalaman, wawasan, serta nilai belajar sebelumnya
(secara konvesional di dalam kelas) oleh sebab itu mampu menghadapi tantangan
perkembangan global, serta pembelajaran secara online, disini diartikan bahwa bukan
untuk mengambil alih secara keseluruhan pembelajaran di dalam kelas melaikan hanya
mengganti sitem atau mekanisme belajar itusendiri dengan adanya gabungan konten
untuk meningkatkan dan memanfaatkan teknologi dalam pelatihan (Gani, 2016:19).
Proses perencanaan pelaksanaan pembelajaran diklat widyaiswara menyiapakan
perangkat pembelajaran hingga modul dan kurikulum yang akan digunakan, serta
perangkat pembelajaran yang digunakan selain itu dalam memilih media pembelajaran
yang sesuai dengan pembelajran pada masa pendemi ini memiliki tujuan untuk dapat
menghasilkan output yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi yang ada.
Banyak media daring bisa digunkan saat ini baik melalui aplikasi zoom, google meet,
website resmi lembaga dan media daring lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Siti Choiriyah dan Setyo
Riyanto dalam Deasin pendidikan dan pelatihan di masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus
Penerapan Metode Constructive Learning Pada Penyampaian Pembelajaran Virtual
Learning). Dimana desain yang dilaksanakan yaitu yang pertama mendesain program
yang akan dilaksanakan, kemudian pelaksanaan program dalam pelaksanaan program
menggunakan dua system yaitu :
a. Pre Class Based, yang mana peserta didik akan menggunakan management
system e-learning (LSM) BP Jamsostek dalam mennggunakan system ini peserta
didik di awal akan diberikan tugas terlebih dahulu lalu dalam menyelesaikannya
Silvi Mei Yanti 1, Sintia Sumarlin 2 8
Manajemen Pelaksaan Pembelajaran Dalam Diklat Di
Masa Pandemi Covid-19
baru menggunkan istem LSM ini. Yang mana system ini memiliki keterikatan
dengan modul pembelajaran yang diberikan, modul ini menjadi pengantar yang
nantinya digunkan sebagai pembahas di saat melaksankan virtual learning.
b. In Class Based, pada tahap ini menggunkan metode penyebaran pembelajaran
yaitu constructive learning yang mana pembelajaran aktif melibatkan
pengalaman peserta didik yang sesuai dengan tema dan sasaran dari organisai.
Pelaksanaan pembelajaran tahap ini menggunkan aplikasi pembelajaran Zoom
cloud meeting.
c. evaluasi program pelatihan menggunakan metode kickpatrick yang mana
mengevaluasi tujuan dan sasaran pembelajaran, dengan begitu emetode evaluasi
dipilih sesuai dengan taksonomi bloom.
Metode pembelajaran e-learning yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran
diklat. memiliki 4 unsur yang dapat menjadi pembeda dengan pendidikan konvesional
yaitu:
a. Interactifity (interaktifitas), yaitu e-learning yang memiliki interactivity yang
mana memiliki ketersediaan lebih banyak komunikasi
b. Independency (kemandirian) e-learning, yang mana pada hal ini memiliki
fleksibilitas dalam melaksankan kegiatan baik dalam waktu kegiatan, tempat,
pengajar atau narasumber, serta bahan ajar yang akan diberikan.
c. Accessibility (aksesibilitas) e-learning yaitu memiliki kemudahan dalam
mengakses materi atau sumber belajar, sehingga pendistribusian menjadi lebih
mudah Karena menggunakan jaringan internet, berbeda dengan pembelajaran
konvensional dalam mendistribusikan sumber belajarnya.
d. Enrichment (pengayaan) dalam e-learning yaitu suatu aktivitas pendidikan,
berupa penyampaian (presentasi) modul perkuliahan serta modul pelatihan, yang
mana dalam penampiliannya dapat menggunakan vitur teknologi baik berupa
video simulasi maupun animasi.
3. Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran E-Learning
Hambatan-hambatan yang dialami selama melaksankan proses pembelajaran e-
learning, diantaranya yaitu
a. Adanya peserta pelatihan yang pasif. Salag satu hambatan yang sering terjadi
yaitu adanya peserta pelatihan yang pasif, yang mana nanti akan memberikan
kesulitan instruktur/pelatih untuk dapat mengetahui apakah peserta tersebut
dapat mengerti materi yang diberikan atau tidak.
b. Pelatih atau trainer harus selalu terhubung dengan peserta pelatihan. Dalam
memberikan pelatihan daring terkadang peserta sering mendapat kan gangguan
dari lingkungan sekitarnya, untuk menghindari hal tersebut diharapkan untuk
seluruh peserta menyiapakan diri dan mencari lokasi yang tidak memiliki banyak
gangguan.
c. Fasilitas jaringan internet, kita tau bahwa negara Indonesia merupakan negara
berkembng sehingga ketersedian jaringan internet untuk di beberap daerah masih
terbatas, sehingga ini masih menjadi salah satu kendala utama yang terkadang
masih belum di temui solusinya.
Silvi Mei Yanti 1, Sintia Sumarlin 2 9
Manajemen Pelaksaan Pembelajaran Dalam Diklat Di
Masa Pandemi Covid-19
d. Selain itu hambatan yang dirasakan bagaimana meningkatkan kedisiplinan serta
pembagian tugas masing-masing peserta berjalan dengan baik
KESIMPULAN
Manajemen merupakan kumpulan pengetahuan yang memiliki sistem, dikumpulkan
dan ditrima menurut pengertian kebenaran universal mengenai manjer Hasibuan,
2005:71). Suwardi (2007:1) menngungkapkan bahwa manajemen pembeljaran dapat
dipahami sebagai suatu upaya dalam mngelola sumber daya yang nantinya digunakan
dalam pembelajaran sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efesien. Proses perencanaan pelaksanaan pembelajaran diklat widyaiswara menyiapakan
perangkat pembelajaran hingga modul dan kurikulum yang akan digunakan, serta
perangkat pembelajaran yang digunakan selain itu dalam memilih media pembelajaran
haruslah tepat dan sesuai dengan pembelajran yang dilakukan selama masa pendemi,
pemilihan ini memiliki tujuan untuk menghasilkan output yang sesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada. Banyak media daring yang digunkansaat ini baik
melalui aplikasi zoom, google meet, website resmi lembaga dan media daring lainnya.
Selain itu dalam pelaksanaan pembelajaran e-learning dalam diklat memiliki kendala-
lendala yang dihadapi yaitu seperti, tidak meratanya fasilitas jaringan internet di setiap
daerah, adanya sikap pasif peserta didik dalam pembalajran diklat, sehingga
instruktur/pelatih diklat mengalami kesulitasn untuk mengetahui apakah materi yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik atau tidak, selain itu adanya sikap
ketidakdisplinan peserta diklat dalam mengikuti program pelatihan.