Anda di halaman 1dari 2

d Pelaksanaan Pemilu

Pemerintah Orde Baru melaksanakan pemilu selama enam kalt Pemilu pada masa Ore Baru
terselenggara pada periode 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997, Sejak pemilu 1977 pemerintah
Orde Baru menerapkan kebijakan penyederhanaan partai Pemilu pada masa Orde Baru juga selalu
dimenangkan oleh Golkar. Bagaimana proses penyelenggaraan pemilu pada masa Orde Baru? Coba
temukan jawabannya melalui berbagai literatur

E. Indoktrinasi Pancasila

Pemerintah Orde Baru berupaya menerapkan Pancasila secara murni dan konsekuen. Upaya
tersebut diwujudkan dengan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila melalui Eka Prasetya
Pancakarsa. Eka Prasetya Pancakarsa adalah janji setia untuk melaksanakan lima cita cita dalam
Pancasila. Gagasan tersebut selanjutnya diajukan kepada MPR sehingga menjadi Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila (P4).

Setelah P4 disahkan oleh MPR, dibentuklah Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan P4 (BP7).
BP7 bertugas pelaksanaan penataran P4. Penataran P4 wajib diikuti masyarakat dan bertujuan
membentuk pemahaman yang sama mengenai Demokrasi Pancasila. Pada 1985 pemerintah juga
menetapkan kebijakan bahwa semua organisasi harus menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal

3. Perkembangan Ekonomi

Salah satu kondisi yang melatarbelakangi lahirnya Orde Baru adalah krisis ekonomi. Kondisi
tersebut mendorong Presiden Soeharto membenahi ekonomi Indonesia yang terpuruk. Pada awal
pemerintahan Orde Baru tingkat inflasi Indonesia tinggi sekira 650% per tahun. Langkah pertama yang
diambil Presiden Soeharto yang dapat dikatakan berhasil adalah mengendalikan inflasi dari 650%
menjadi di bawah 15% setahun. Keberhasilan ini diraih pemerintah Orde Baru melalui penerapan
kebijakan sebagai berikut.

a Stabilitas dan Rehabilitasi Ekonomi

Program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi merupakan program jangka pendek yang
dilaksanakan pada awal pemerintahan Orde Baru. Program ini memiliki skala prioritas pengendalian
inflasi, pencukupan kebutuhan pangan, rehabilitasi prasarana ekonomi, dan peningkatan kegiatan
ekspor. Untuk menjalankan program ini, pada Oktober 1966 pemerintah mengeluarkan beberapa
peraturan penting. Beberapa peraturan penting tersebut memuat pokok usaha sebagai berikut.

1) Perimbangan anggaran belanja untuk menghilangkan salah satu penyebab inflasi, yaitu defisit
anggaran belanja.

2) Pengekangan perluasan kredit usaha-usaha produktif meliputi pangan, ekspor, prasarana,

dan industri.

3) Penundaan pembayaran utang-utang luar negeri serta usaha untuk mendapatkan kredit baru.
4) Penanaman modal asing guna memberikan kesempatan kepada investor dari luar negeri

untuk mengekplorasi alam Indonesia guna membuka kesempatan kerja dan membantu
usaha peningkatan pendapatan nasional

Anda mungkin juga menyukai