Anda di halaman 1dari 8

BAB VI

FILSAFAT MODERN

Zaman pertengahan telah berakhir dengan dimulainya zaman modern.


Sejak abad 15-16 masuk renaissance. Kata renaissance berarti kelahiran kembali,
karena pada abad pertengahan abad manusia kalah total, akal pikiran di
dikungkung oleh gereja, muncul istilah modern. Ini memiliki sejarah yang
panjang dan menggemparkan, muncul sebagai antithesis, perlawanan,
pemberontakan dan penolakan terhadap apa yang lampau yang telah menelan
pikiran manusia, sehingga tidak ada perkembangan sains, perkembangan filsafat.
Dikatakan modern karena adanya mata gerakan atau dinamika untuk
menolak dan meninggalkan hal-hal yang dianggap lampau, tradisionil dan
menganut hal-hal yang dianggap baru.
Pada zaman modern ada periode yang disebut renaissance. Renaissance
berarti kelahiran kembali. Secara historis, renaissance adalah mata gerakan yang
meliputi zaman bahwa orang-orang merasa -dirinya sebagai telah dilahirkan
kembali. Di dalam kelahiran kembali itu orang-orang kembali kepada sumber-
sumber yang murni bagi pengetahuan, mencermati kebudayaan klasik Yunani-
Romawi, seni dan filsafat mereka mencari inspirasi yang ba' dari zaman.
Ada tiga filosof penting yang hidup pada masa reinaissance, yaitu Niccolo
Machiarelli, Francis Bacon dan Thomas Hobbes.
A. Filsafat Renaissance
Istilah renaissance dari Perancis, berasal dari bahasa latin re + nasci
berarti lahir kembali.
Istilah ini biasa digunakan oleh para sejarahwan untuk menunjukkan
berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa.
Adanya kebangkitan kebudayaan antik, penemuan dunia baru dan manusia
sebagai periode yang melawan periode abad pertengahan. Karya filsafat pada
abad ini sering disebut filsafat renaissance.

66
1. Niccolo Machiavelli (1469-1527)
Ia lahir di Florence, Italia tahun 1469, ayahnya seorang ahli hukum
dari golongan terkemuka. Machiavelli hidup pada puncak-puncaknya
renaissance. Italia pada waktu itu terbagi dari beberapa negara kecil. Oleh
karena itu, Italia termasuk Negara lemah baik secara militer maupun
kultur.
Di waktu itu Machiavelli masih muda, daerah Florence diperintah
oleh penguasa Medisi yang masyur yaitu Lorenzo. Setelah Lorenzo
meninggal dunia tahun 1492, beberapa tahun kemudian penguasa Medisi
diusir dari Florence. Florence berubah menjadi Republik (Republik
Florentine). Tahun 1498 Machiavelli memperoleh kedudukan yang tinggi
di pemerintahan sipil Florence. Ia mengabdikan diri di Republik Florence
selama empat belas tahun, ia dipercaya turut memegang misi diplomatic
sehingga ia banyak melakukan perjalanan ke beberapa Negara, seperti
Perancis, Jerman disamping di dalam negeri Italia sendiri.
Pada tahun 1512 terjadi pergolakan di Republik Florentine,
penguasa Medisi dapat menggulingkan Republik Florentine sehingga
penguasa Medisi dapat memegang tampuk pimpinan dan kekuasaan
kembali. Machiavelli dipecat dari posisinya dan ditahan dengan tuduhan
ikut terlibat dalam komplotan melawan penguasa MEdisi. Ia di tahan
namun dinyatakan tidak berasalah di tahun itu juga dilepaskan. Ia pension
dan berdiam di daerah San Casciano dekat Florence.
Beberapa buku tulisannya yang terkenal :
a. The Prince (Sang Pangeran), karya yang paling banyak dibaca orang,
ditulis tahun 1513
b. The Art of War (Seni Berperang) ditulis tahun 1520
c. A History of Florence (Sejarah Florence)
d. La Mandragola (tulisan suatu drama yang menarik)
1) Filsafat Politik Machiavelli
Filsafat politiknya sangat ekstrim, mendapat penilaian yang
sangat beragam dan kontradiktik, ia dikecam sebagai pemikir yang

67
penuh dengan penipuan dan penghianatan politik, ide-ide licik dan
brutal dalam bidang politik serta sebagai penggagas
totalitariamisme modern. Di lain pihak ia juga dipuja sebagai
pahlawan Italia yang mempunyai semangat tinggi dan mau
mengabdikan dirinya bagi kebaikan warga negaranya, sebagai
pemikir yang memberi sumbangsih besar bagi kebebasan manusia
dan nasib manusia.
Tulisan nasehat Machiavelli kepada penguasa yang ingin
tetap berkuasa dan melanggengkan kekuasaanya, haruslah
menggunakan tipu daya, licik, berdusta, harus menggunakan
kekejaman kekuasaan dengan kekuatannya. Dari pendapat itu, ia
mendapat kritikan banyak orang sebagai orang yang tidak bermoral
dan tidak punya etika.
Dalam buku The Prince, ia memberi nasehat politik
terhadap para negarawan, agar penguasa dapat berhasil ia harus
mengabaikan pertimbangan moral dan supaya mengandalkan
segala sesuatunya dengan kekuatan dan kelicikan, karena untuk
melanggengkan kekuasaannya negarawan diperbolehkan
melanggar moralitas ketika hal itu dibutuhkan.
Machiavelli dalam The Prince menasehatkan, seorang
penguasa agar kedudukan kekuasaan dapat kokoh dan aman ia
dapat berbuat sesuatu yang kadang-kadang tidak menyenangkan
kepada warga negaranya. Dia diperkenankan berlaku kejam serta
tidak memberi kelonggaran sedikitpun kepada warganya demi
mencapai kesuksesan kekuasaannya untuk mencapai sukses
seorang penguasa harus dikelilingi oleh menteri-menteri dan wakil-
wakil yang mampu dan setia.
Seorang penguasa sebaiknya ai ditakuti dan sekaligus
dicintai, tetapi apabilah disuruh memilih salah satu, seorang
penguasa lebih aman ditakuti daripada dicintai.

68
Buku The Prince Machiavelli sering dijuluki sebagai buku
petunjuk bagi para dictator, karena dia menganjurkan agar seorang
penguasa apabila perlu dapat melakukan tindakan-tindakan kejam
dan sinis untuk memperkuat kedudukan kekuasaannya.
Para tokoh politik terkemuka di dunia pernah membaca The
Prince ini dengan cermat. Buku The Prince oleh Napoleon selalu
dibawa, demikian juga tokoh Hitler dan Stalin sangat dipengaruhi
oleh Machiavellinisme, bahkan Muscolini berani menyatakan
kekagumannya atas ajaran Machiavelli dengan terang-terangan di
depan public.
2) Untuk Mencapai Tujuan Menghalalkan Segala Cara
Machiavelli untuk mencapai tujuan menghalalkan segala
cara, asal keinginan yang dituju dapat tercapai. Ia membedakan
antara kerajaan dengan tirani. Kerajaan merupakan penjelmaan
kekuasaan bagi kebaikan umum rakyat, sedang tirani kekuasaan
untuk memenuhi kepentingan pribadi penguasa. Penguasa yang
baik adalah orang yang tujuannya bukan untuk kepentingan dirinya
sendiri tetapi untuk kepentingan umum. Untuk mencapai tujuan
yang diharapkan Machiavelli mengatakan “The end justifies the
means (tujuan menghalakkan segala cara)”. Seorang penguasa
dalam melakukan tindakan tidak perlu memikirkan apakah
tindakan itu kurang bermoral atau tidak etis. Semua cara tirani
diperbolehkan dan sah terbuka dilakuka, tidak ada kejahatan dalam
politik, apabila ada kesalahan hanyalan sebagai kesalahan kecil
raja.
Filsafat politik Machiavelli sering digunakan dan dapat
memberi imajinasi bagi para pelaku manipulasi politik serta
penyalahgunaan kekuasaan. Pendapatnya menjadi sumber anyak
pihak pelaku politik yang keji dan tidak bermoral. Tindakan yang
dilakukan merasa mendapatkan suatu bimbingan dan prinsip yang

69
dapat melegalkan untuk bertindak dictator dan kejam yang
mengabaikan hak-hak asasi manusia.
2. Francis Bacon (1561-1626)
Francis Bacon lahir di London Inggris tahun 1561, ia adalah anak
pegawai eselon tinggi di masa Ratu Elisabeth. Saat ini menginjak dua
bulan tahun ia menempuh studi di Trinity College Cambridge. Pada usia
ena, belas tahun ia bekerja sebagai staf di kedutaan besar Inggris di Paris.
Pada usia delapan belas tahun ayahnya meninggal mendadak, kemudian ia
mempunyai tekad kuliah di Fakultas Hukum dan pada usia dua puluh satu
tahun ia bekerja sebagai pengacara.
Bacon adalah bapak dari metode ilmiah. Ia dikenal sebagai
pendukung revolusi sains, ia termasuk telah terkemuka dalam filsafat alam
dan metodologi ilmiah dalam periode transisi antara cara renaissance
dengan era awal modern.
Filsafatnya dikenal bersifat praktis yaitu untuk menjadikan
manusia menguasai kekuatan-kekuatan alam dengan perantaraan
penelitian dan penemuan-penemuan ilmiah.
Menurut Bacon tujuan ilmu adalah penguasaan manusia terhadap
alam. Ilmu harus mempunyai kegunaan praktis dan menambah superioritas
manusia terhadap alam semesta. Semboyan Bacon yang terkenal adalah
“knowledge ia power”. Dengan itu pengetahuan manusia akan dapat
memandukkan alam.
Buku Bacon yang terpenting Novum ORganon atau New
Instrument. Dalam buku ini pada dasarnya merupakan pernyataan
pengukuhan untuk menerima metode empiris tentang penyelidikan.
Praktik ilmiah yang saat itu bertumpuh sepenuhnya pada logika deduktif
Arestoteles dipandang sudah kurang tepat, merosot dan absurd. Karena itu,
diperlukan metode baru yaitu suatu metode induktif. Sebab ilmu
pengetahuan bukanlah suatu titik tempat bertolak dan mengambil
kesimpulan darinya, tetapi suatu tempat untuk sampai kepada tujuan.
Untuk itu perlu observasi tentang benda-benda, fakta-fakta atau peristiwa

70
khusus dan harus dilaksanakan seluas mungkin untuk mendapatkan
kesimpulan ilmu pengetahuan yang benar.
Tugas yang sebenarnya dari ilmu pengetahuan adalah
mengusahakan penemuan-penemuan yang dapat meningkatkan
kemakmuran manusia dan hidup yang rahmat (enak).
Bacon memberikan contoh penelitian ilmiahnya dengan
menemukan hakekat panas. Mulai dari panas yang diperoleh dari tangan-
yang digosok-gosokkan sampai dengan panas matahari. Dia berpendapat
bahwa panas itu sebenarnya gerak yang terjadi pada praktikel yang lebih
kecil dari suatu benda yang pada akhirnya menghasilkan panas pada benda
apapun. Bacon berharap kepada para ilmuwan bahwa sebuah metode yang
dengan metode itu ilmuwan dapat menghasilkan teori yang memiliki
kemungkinan kebenaran yang lebih tinggi derajatnya dibanding dengan
metode-metode yang lain.
3. Thomas Hobbes (1588-1679)
Thomas Hobbes lahir di Inggris tahun 1588, ia putra seorang pastur
yang suka membangkang dan berdebat, ia dibesarkan oleh saudara
ayahnya. Thomas Hobbes termasuk sosok anak yang cerdas, hal ini
dibuktikan bahwa ia baru berumur 6 tahun telah menguasai bahasa Yunani
dan Latin dengan fasih, pada usia 15 tahu ia belajar di Universitas Oxford.
Ketika berumur 22 tahun ia mulai memberikan pendidikan kepada seorang
bangsawan.
Dengan kecerdasannya ia berkelana ke beberapa Negara Eropa
Barat, pada masa itu pula ia banyak berkenalan dengan tokoh-tokoh ilmu
pasti dan alam.
Hobbes hidup saat kondisi negaranya sedang kacau karena sedang
dilanda perang saudara. Ia merasakan adanya kecemasan dan ketakutan,
banyak orang yang menonjolkan kepentingan pribadi. Hobbes
menginginkan negaranya stabil dan itulah ia tertarik dengan dunia politik,
sehingga dia mempunyai ikatan_ karier dan politik dengan kalangan
kerajaan, sehingga ketika terjadi persaingan antara kerajaan versus

71
parlemen. Ia memihak pada kerajaan dan ia anti terhadap parlemen yang
dianggap sebagai sum ber utama adanya perang saudara. Dalam situasi
seperti ini Hobbes menulis karya politiknya yang terbesar yaitu Leviathan
atau Commonwealth. Dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa manusia
selalu berusaha mementingkan diri sendiri dan telah menjadi prinsip yang
dominan keadilan tidak dikenal sehingga ia menyatakan bahwa manusia
bagaikan serigala yang saling makan yang satu dengan lainnya. Namun
dibalik pertentangan itu manusia mempunyai keinginan untuk hidup
dengan rukun dan damai. Ini yang menyebabkan manusia tunduk pada
kekuasaan yang diakui bersama, hanya saja keinginan untuk berkuasa
sendiri tidak akan berhenti sampai ajal menghapuskan keinginannya.
Perkembangan situasi akhirnya muncul suatu kesepakatan antara
pihak yang bernama kontrak social dalam social contract (perjanjian
bersama, perjanjian masyarakat) bertujuan untuk keselamatan dan
keuntungan masing-masing.
Dalam perjanjian mengakibatkan orang-orang yang bersengketa
menyerahkan segenap kekuatan dan kekuasaannya masing-masing kepada
sang penguasa atau suatu majelis. Kelompok orang yang berjanji itu
menjadi satu, inilah yang dinamakan commonwealth atau civitas. Dengan
kesepakatan ini orang-orang tersebut dilindungi oleh ide keadilan-keadilan
yang diinginkan adalah produk kesepakatan bersama (perjanjian bersama).
Menurut Hobbes perjanjian bersama tersebut mengandung dua segi:
Pertama: Perjanjian antara sesama sekutu, sehingga tercipta suatu
perserikatan
Kedua : Perjanjian menyerahkan hak dan kekuasaan masing-
masing seseorang/penguasa atau majlis secara mutlak.
Untuk menjaga ketentraman yang dikehendaki bersama Hobbes
menyatakan Majlis dapat menggunakan dengan segala cara, termasuk
kekerasan dalam mengatur kehidupan bersama. Namun kadnag-kadang
kebijaksanaan yang diambil majelis tidak pernah berubah, padahal banyak
pemikiran-pemikiran dalam majelis tidak pernah berubah, padahal banyak

72
pemikiran-pemikiran dalam majelis yang berkembang. Walaupun menurut
kekuasaan itu bersifat mutlak terhadap beberapa hal rakyat diperkenankan
untuk menentangnya.
Dengan adanya kontrol sosial tersebut, diharapkan individu-
individu manusia akan dapat menikmati hak-haknya sebagai warga
komunitas asalkan mereka bersedia mentaati/patuh pada ketentuan hukum
yang disepakati dalam kontraktual.
Dari sini Hobbes berkesimpulan sebagaimana yang ditulis dalam
berlakunya Leviathan bahwa kontrak sosial yang bertujuan menjaga tata
tertib sosial dengan memberi mandate penuh kepada majelis/penguasa itu
membenarkan model penyelenggaraan pemerintahan yang otokratik.

B. Filsafat Modern
1. Rene Descarters
Zaman modem filsafat didahului oleh zaman renaissance,
sebenarnya secara esensial zaman renaissance dalam filsafat tidak berbeda
jauh dari zaman modern. Tokoh pertama filsafat modern adalah Rene
Descarters, filsafatnya telah menemukan ciri-ciri renaissance antara lain
menghidupkan kembali rasionalisme Yunani, individualism, humanism,
terlepas dari pengaruh agama (nasrani) dll. Namun para ahli lebih senang
kalau mereka menyebut Rene Descartes adalah tokoh rasionalisme.
Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan akal (reason)
merupakan alat yang terpenting dalam memperoleh pengetahuan.
Pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir, alat dalam berpikir itu adalah
kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.
Rasionalisme ada dua macam : dalam bidang agama dan dalam
bidang filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan autoritas,
dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme.
Rasionalisme dalam bidang agama biasanya digunakan untuk
mengkritik ajaran agama. Rasionalisme dalam bidang filsafat terutama
berguna sebagai teori pengetahuan, contoh yang paling jelas adalah

73

Anda mungkin juga menyukai