B. Karakteristik Renaissance
C. Tokoh-Tokoh Renaissance
Renaissance - Humanisme 2
Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya
raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka
dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan
Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral
Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan
dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi
tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual
tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan
Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova
(The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia.
Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di
Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh
kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah
Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang setelah
kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria
(pembersih jiwa), dan paradiso (surga).
Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu
ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi
kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan
tertinggi dan pahal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte
(kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada
etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga
(askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul
De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas
manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya
kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi
perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia
dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini
donation declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh
Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu
jelas bukan gaya bahasa abad ke4 melainkan abd ke-8.
Filosof politik Italia, Niccolo Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia.
Ayahnya, seorang ahli hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh
kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun
sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam
berbagai missi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis,
Jerman, dan di dalam negeri Italia.
Hasil karyanya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran)
ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the First Ten Books of Titus
Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara
karya-karya lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of
Florence (sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus,
kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang
terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian
yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan
filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia
tahun 1527 pada umur lima puluh delapan.
Renaissance - Humanisme 3
d. Boccacio (1313-1375)
Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang
yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti
Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan
Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra lainnya De
genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun
dalam 15 jilid.
Pengertian Renaissance
Istilah Renaissance berasal dari bahasa Latin “renaitre” yang berarti “hidup
kembali” atau “lahir kembali”. Pengertian renaissance adalah menyangkut
kelahiran atau hidupnya kembali kebudayaan klasik Yunani dan Romawi
dalam kehidupan masyarakat Barat.
Dalam pengertian yang lebih spesifik, Renaissance diartikan sebagai suatu
periode sejarah di mana perkembangan kebudayaan Barat memasuki
Renaissance - Humanisme 4
periode baru dalam semua aspek kehidupan manusia, seperti ilmu-ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dalam semua cabang, perkembangan sistem
kepercayaan, perkembangan sistem politik, institusional, bentuk-bentuk
sistem kepercayaan yang baru dan lain-lain.
Secara historis Renaissance adalah suatu gerakan yang meliputi suatu
zaman di mana orang merasa dirinya telah dilahirkan kembali dalam
keadaban. Di dalam kelahiran kembali itu orang kembali pada sumber-
sumber murni bagi pengetahuan dan keindahan. Dengan demikian orang
memiliki norma-norma yang senantiasa berlaku bagi hikmat dan kesenian
manusia.
Pemakaian kata Renaissance pertama kali oleh Jules Michelet, seorang
sejarawan Perancis yang lahir di abad ke-18 dan mulai terkenal di dunia
Barat pada abad ke-19 karena karyanya yang berjudul “History of France”
yang menekankan bahwa masa romatik Abad Pertengahan bukanlah sama
sekali tidak berguna bagi perkembangan kebudayaan Barat.
Jules Michelet membedakan antara masyarakat Renaissance dengan
masyarakat Abad Pertengahan adalah pada penafsiran pelaksanaan agama
dalam kehidupan masyarakat.
Di dalam buku “History of France” itulah terdapat kata Renaissance yang
digunakan untuk menyebutkan jaman setelah Abad Pertengahan. Menurut
Jules Michelet, Abad Pertengahan ditandai oleh faktor dogmatis, sedangkan
manusia Renaissance ditandai oleh faktor humanis.
Setelah Jules Michelet menggunakan kata Renaissance dalam tulisannya,
selanjutnya dipopulerkan oleh penulis-penulis Eropa lainnya, seperti Jacob
Burckhardt, dengan buku berjudul “The Civilization of the Renaissance in
Italy”.
Jacob Burckhardt mengemukakan definisi Renaissance sebagai gerakan yang
menemukan dunia dan manusia yang sebenarnya. Burckhardt memandang
Renaissancelah yang menyelami manusia dan dunia, artinya Renaissance
dipandang sebagai masa individualistis, masa kemajuan dari berbagai ikatan
dan kewajiban lama. Subjek manusia pribadi menuntut haknya. Manusia
tidak lagi berpaling dari dunia tetapi sebaliknya menghadapi dunia. Agama
Kristen tidak menjadi dasar hidup lagi. Gereja bukan satu-satunya tempat
keselamatan.
Renaissance mempunyai arti penting dalam sejarah kebudayaan Barat.
Renaissance adalah masa kekuasaan, kesadaran, keberanian, kepandaian
yang luar biasa, kebebasan dan seringkali semua itu tidak ada batasnya.
Renaissance - Humanisme 5
Manusia Renaissance ditandai dengan pemilikan ilmu pengetahuan lebih dari
satu, maksudnya menguasai banyak ilmu pengetahuan. Agama menjadi hal
yang hanya mengenai individu, perhatian orang lebih banyak ditujukan
untuk dunia.
Di jaman Renaissance, manusia hidup bebas dalam menentukan corak
hidupnya dan tidak lagi terikat oleh doktrin gereja. Pengaruh Renaissance
makin lama makin meresap di berbagai bidang hidup, sehingga bertambah
banyak orang, teristimewa dari golongan cendekiawan, mulai melepaskan
diri dari kuasa Firman Tuhan. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan umum
mulai memisahkan diri dari ajaran dan dogma agama Kristen. Terutama ilmu
alam yang berdasarkan ilmu pasti, mulai bertentangan dengan pandangan
Gereja yang sampai masa itu diajarkan dan dipercaya sebagai kebenaran
ilahi.
RENAISSANCE DI ITALIA
A. Florencia Kota Pelopor
a) kota Florencia pada zaman Romawi bernama Florentia itu secara geografis
merupakan kota pedalaman Italia Utara yang sangar strategis, subur karena
dibelah oleh Sungai Arno dan menjadi kota pertemuan dari berbagai kota di
Italia Utara antara lain Genoa, Lucca dan Pisa di sebelah barat, Siena dan
Arezzo di sebelah selatan, Urbino, San Marino dan Romagna di sebelah timur
serta Bologna, Modena di bagian Utara. Maka tidak mengherankan jika
Florencia menjadi kota pertemuan dagang yang kaya raya dan besar pada
abad ke-XIII.
b) Florencia sebagai kota industry khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil
pada umumnya. Menurut John Hele pada abad keXIV sudah ada 21 gilda
Renaissance - Humanisme 6
utama yang dimiliki oleh para hakim, notaries, importir dan pengusaha dan
44 gilda kecil sebagai pendukungnya yang dimiliki oleh pengrajin, pedagang.
c) Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu. Kota ini mempunyai
penduduk yang besemboyan “per non dormire (agar jangan tidur,
maksudnya tidur tidak mendatangkan rezeki)” dan “Florentinis ingentis nihil
arduit est (tidak ada yang dapat dikerjakan oleh orang Florencia)”.
B. Keluarga Medici
Keluarga Medici merupakan salah satu keluarga yang terkenal di Italia pada
zaman renaissance. Keluarga ini mulai mempunyai nama terhormat dalam
masyarat pada abad keXIV ketika Averardo de Medici yang terkenal dengan
nama Bicci berhasil dalam usahawan swasta ulat sutera, kain lenen dan
akhirnya menjadi bankir. Usaha ini dilanjutkan anaknya yang bernama
Giovanni di Bicci meluas ke luar Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam
berbagai bidang terutama politik, ketika Giovani terpilih menjadi hakim
agung di Florancia pada 1421.
Giovani mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo
berhasil menjadikan keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang
politik, ekonomi bahkan agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor
dan pelindung bidang budaya, kesenian dan ilmu pengetahuan. Casimo
adalah pewaris etos kerja orang Florencia yaitu per non dormire sehingga ia
memadukan usaha bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu
pengetahuan dengan semboyan tersebut. Jasanya antara lain menjadi
pendukung utama untuk mendirikan Accademia Plato di Florencia pada
tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam menentukan arah perkembangan
dunia akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan Akademia Seni pada
1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga mendorong seniman untuk
bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent (seni untuk uang).
Renaissance - Humanisme 7
BAB IV
DAMPAK RENAISSANCE
· Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah pada abad ke 15. Hal
ini terjadi apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke
tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai
para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Itali. Ini
menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada masa
itu.
KESIMPULAN
Renaissance di Italia adalah tidak bisa terlepas dari kota Florencia dan
keluarga Medici. Keduanya saling mendukung sehingga cita-cita renaissance
dapat terealisasikan. Melalui kemajuan ilmu pengetahuan tujuan dari
renaissance dapat tercapai.
Renaissance - Humanisme 9
bermula dari kondisi waktu itu yang tidak memberi kebebasan bagi manusia untuk
mengaktualisasikan dirinya seperti berfikir. Galilei Galileo misalnya adalah filsuf yang
merasakan betapa kebebasan manusia telah sedemikian dibatasi. Hanya karena
mengajukan pernyataan yang bertentangan dengan keyakinan gereja, Galilei Galileo
meringkuk di penjara seumur hidup.
Zaman pencerahan telah membawa beberapa dampak positif maupun negative.
Dengan zaman pencerahan manusia mulai dapat mengaktualisasikan kembali akalnya,
dan percaya akan nilai-nilai pribadinya. Namun disisi lain, renaissance bagaimanpun
telah pula mengaggungkan manusia secara melebihi keagungan Tuhannya. Sehingga
harus disadari bahwa renaissance telah menyangsikan keberadaan Tuhan dan
menganggap bahwa manusialah pusat dunia.
a) Pengertian Renaisance
Secara etimologi, renaissance berarti “kelahiran kembali” atau “kebangkitan
kembali”. Kata renaissance sebenarnya berasal dari kata dalam bahasa perancis, yaitu
kata “re” (lagi, kembali) dan kata “naissance” (kelahiran), sedangkan dalam bahasa
latin, istilah renaissance berasal dari kata “nascentia”, “nascor”, atau “natus” yang
setara artinya dengan kelahiran, lahir, atau dilahirkan. Zaman kelahiran kembali inilah
yang kemudian disebut juga dengan zaman pencerahan (Auflarung). Begitu juga
pencerahan kembali mengandung arti akan “munculnya kesadaran baru manusia”
terhadap dirinya (yang selama ini dikunkung oleh gereja). Pada zaman pencerahan ini
manusia menyadari bahwa dialah yang menjadi pusat dunianya (vaber mundi) bukan
lagi sebagai obyek dunianya (fitiator mundi). Sedangkan istilah renaissance juga
menunjukkan kepada suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa
dilahirkan kembali dalam keadaban. Di dalam kelahiran kembali itulah, orang – orang
ingin atau merasa kembali pada sumber-sumber yang murni bagi pengetahuan dan
estetika. Zaman renesans juga berarti zaman yang menekankan pada otonomi dan
kedaulatan manusia dalam berfikir, dalam mengadakan eksplorasi, eksperimen, dalam
mengembangkan seni sastra dan ilmu pengetahuan di Eropa. Ideologi yang
berkembang pada jaman Renaisans dinamakan filsafat Humanisme, yang berarti
sebagai bentuk filsafat ‘eksistensialisme kolektif’. Dimana kesadaran akan diri yang
merupakan bagian dari kolektif dan keputusan untuk turut menjadi bagian dari
gerakan kolektif. Filsafat Humanisme dalam bentuk ideologi tersebar secara psikologis
kepada orang-orang di jaman Renaisans. Kesadaran yang muncul bukan ‘aku adalah
manusia’, melainkan ‘kita adalah manusia’. Yang timbul adalah kesadaran bahwa ‘kita’
adalah ‘manusia’, dan ‘kita’ adalah yang ‘utama’. ‘Lupakan organisasi itu (gereja), buat
Renaissance - Humanisme 10
apa kita mengabdi kepadanya’. ‘Ternyata kita pun juga sangat penting’. ‘Cukup sudah
dibatasi oleh gereja lagi’.
b) Pengertian Humanisme
Humanisme dan Renaisans adalah kesatuan yang saling pengaruh
mempengaruhi dalam arah secara bersama-sama. Humanisme merupakan sebuah
ideologi yang menentang dogma-dogma pada Abad Pertengahan yang
melatarbelakangi atau mempengaruhi Renaisans. Karena Renaisans merupakan era
waktu yang dapat dikatakan bahwa Humanisme berada didalam Renaisans.
”Humanisme” dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan pri
kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan.
Humanisme mempunyai arti :
a) menganggap individu rasional sebagai nilai paling tinggi;
b) menganggap individu sebagai sumber nilai akhir;
c) mengabdi pada pemupukan perkembangan kreatif dan perkembangan moral
individu secara rasional, dan berarti tanpa acuan pada konsep-konsep yang
adikodrati.
Humanisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat
memahami dunia serta keseluruhan realita dengan menggunakan pengalaman dan
nilai-nilai kemanusiaan bersama. Dalam pandanga humanisme seringkali kita
terkensan dengan konsep bahwa “Kita bisa hidup melalui dan tanpa agama sekalipun”.
Mereka para Humanis berusaha menciptakan yang terbaik bagi kehidupan dengan
menciptakan makna dan tujuan bagi diri sendiri.
Sikap hidup kaum Humanis antara lain :
1. kritis dan tidak mudah percaya tanpa bukti nyata (skeptis)
2. menentang terhadap tradisi lama
3. sekularisme (sikap mengutamakan keduniawian dan hidup di dunia ini). Hal ini
dikenal melalui pandangan hidupnya berbunyai “Carpe Diem” (nikmatilah
hidup) yang bertolak belakang dengan pandangan hidup pada abad
pertengahan yaitu “ momento mori” (ingatlah hari sesudah mati)
4. record breaker, memecahkan rekor menghasil karya-karya yang terkenal
A. Sejarah Renaissance
Renaissance - Humanisme 11
Berkembangnya filsafat pada abad pertengahan di Eropa yang ditandai dengan
munculnya filsafat baru bernama filsafat skolastik pada abad 14, dan berlangsung
hingga abad ke-15. Sehingga pada abad ke-16 dan ke-17, Eropa dikuasai oleh suatu
gerakan yang disebut renaissance. Secara hierarki, awal gerakan pembaharuan ini
berlangsung dibidang kerohanian, kemasyarakatan dan kegerejaan yang telah
diterapkan pada periode yang merentang pada abad ke-15 dan abad ke-16, istilah
gerakan pembaharuan atau yang lebih dikenal dengan nama renaissance ini kemudian
muncul kembali setelah Michelet pada tahun 1855 dan Buckhardt pada tahun 1860
menggunakan istilah ini dalam judul karya-karya sejarah tentang perancis dan Italia.
Periode ini kemudian dipandang sebagai priode kelahiran kembali semangat Yunani
dan Romawi, dan kebangkitan kembali untuk belajar ilmiah. Gerakan pembaharuan ini
pada awalnya hanya dilakukan oleh orang –orang humanis di Italia.
Gerakan para humanis Italia ini memiliki tujuan utama yaitu untuk merealisasikan
kesempurnaan pandangan hidup Kristiani, yang dilaksanakan dengan mengaitkan
hikmat kuna (klasik) dengan wahyu, dan dengan memberi kepastian kepada gereja
bahwa pikiran-pikiran klasik (pemikiran dari sumber-sumber yunani dan romawi) itu
tidak bisa binasa. Dengan memanfaatkan kebudayaan dan bahasa klasik itu mereka
bermaksud mempersatukan gereja yang telah dipecah-pecah oleh banyak madzhab dan
mempertigggi keadaan yang telah diberikan oleh agama Kristen. Sehingga dari sini,
mereka dapat meningkatkan perkembangan yang harmonis dari sifat-sifat dan
kecakapan-kecakapan alamiah manusia dengan mengusahakan adanya kepustakaan
yang baik, dengan mengikuti jejak kebudayaan klasik yang telah mereka pelajari pada
abad pertengahan. Pada umumnya mereka tidak menyangkal tentang adanya Kuasa
yang Lebih Tinggi. Hanya mereka berpendapat, bahwa hal-hal yang alamiah pada
dirinya sendiri telah memiliki nilai yang cukup untuk dijadikan sasaran pengenalan
dan pengusahaan manusia. Baru pada zaman kemudian di Jerman timbul orang-orang
humanis yang melepaskan segala tujuan yang diarahkan kepada akhirat dan menerima
hidup di dalam batas-batas dunia seperti apa adanya.
Pada masa Renaisans muncul karya-karya besar dibidang kesenian seperti seni
lukis, arsitektur dan seni pahat. Manusia diutamakan dan sangat dijunjung tinggi
sebagai pusat disini. Detil-detil yang ditampilkan sangat baik dan indah. Alirannya
lebih bersifat realisme. Pada masa ini juga muncul gerakan untuk mengeksplorasi
bumi, seperti diadakannya pelayaran dan pencarian tempat-tempat diluar bumi.
Tokoh-tokoh besar yang kita ketahui adalah Da Vinci, Giovani dari Medici,
Michaelangelo, Copernicus, Galileo, Colombus, dan lainnya.
Renaissance - Humanisme 12
B. Faktor Munculnya Renaissance
Middle Age merupakan zaman sebelum munculnya reissance, dimana Eropa
ketika itu sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh
gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen
sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja
tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan.
Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi sebaliknya hal-hal yang
merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya,
pembunuhan Copernicus, ketika ia memproklamsikan teori tata surya yang
menyebutkan bahwa matahari adalah pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak
belakang dengan pendapat dari gereja, sehingga Copernicus harus dibunuh.
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan, mendapat doktrinasi dari gereja.
Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia
ketika itu dipandang sebagai hakekat yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan
hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan
banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat memang berkembang juga ketika
itu, namun haruslah yang sejalan dengan pemikiran-pemikiran gereja, sehingga lahir
filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk
alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas
saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan
pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada
pertengahan abad XIV. Sebelumnya gereja mempunyai peran penting dalam
pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan
dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti
itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerakan untuk
kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru.
Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan
primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan. Menurut Prancis
Michel De Certeau, renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama
dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk
kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian
berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami
kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-
teladan dan lain sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik, sehingga
Renaissance - Humanisme 13
dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang
agama).
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat
perdagangan, yang kemudian mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad
Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system
stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka muncullah kebebasan
untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk
kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya
sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme kemudian menjadi pandangan
hidup, dan dengan konsep humanisme yang menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu
adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya yang semakin menggelorakan
semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
C. Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa.
Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan bahwa manusia
bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi
mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia
lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini, baru
setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan,
kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Tuhan melainkan suatu keadaan
yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi
dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah
semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat
dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance, pada kenyataannya sekularisasipun
berjalan semakin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan
kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka
“religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang
dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance oleh Leon Batista Alberti (1404-1472),
secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”. Renaissance
mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya
bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif
dan memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu
moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam
kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi
Renaissance - Humanisme 14
pusat segala hal dalam kehidupan atau inilah yang disebut dengan Antoposentrisme.
Manusia dalam konsep renaissance, harus berani memuji dirinya sendiri,
mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung
jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan
manusia haruslah untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun
kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai
karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya
kemampuan manusia harus terus berkembang sampai saat ini, sehingga di zaman
modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
d) Boccacio (1313-1375)
Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedagang yang
berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid,
prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak
karyanya Decamerome, adalah karya sastra berjudul De genealogis deorum gentilium
(On The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid.
Renaissance - Humanisme 17
Disisi lain, filsafat abad pertengahan memiliki perbedaan yang jelas bila
dibandingkan dengan filsafat renaissance. Yang pertama lebih mencurahkan
perhatiannya kepada hal-hal yang abstrak, sedangkan kepada pengertian-pengertian,
hal-hal yang konkrit, yang nampak, terlalu diabaikan. Sedangkan filsafat renaissance
lebih tertuju kepada hal-hal yang konkrit seperti kepada alam semesta dan kepada
manusia, juga kepada kehidupan bermasyarakat serta sejarah. Dapat juga dikatakan
bahwa manusia pada saat itu menemukan dua hal yaitu, dunia dan dirinya sendiri.
Dimana pengenalan akan dirinya sendiri terbentuk atas kesadaran manusia akan nilai
pribadinya dan akan kekuatan pribadinya itu.
Namun dalam banyak hal, manusia justru mengaggungkan dirinya dan
menganggap bahwa akal mempunyai wibawa terhadap kebenaran-kebenaran
keagamaan, bahwa kebenaran harus dicapai dengan kekuatan sendiri. Hingga lambat
laun intelektualitas terasing daripada agama yang positif. Intelektualitas bersifat
individualis dan titik tolaknya adalah kebebasan mutlak bagi pemikiran dan penelitian,
bebas daripada tiap wibawa dan tradisi -dalam hal ini tradisi kristen- yang mana
disebutkan bahwa pengetahuan yang pasti bukan didapat dari pewarisan, melainkan
apa yang diperoleh manusia sendiri karena kekuatannya sendiri dengan penelitian dan
penemuan-penemuannya.
D. Kesimpulan
Secara etimologi, renaissance berarti “kelahiran kembali” atau “kebangkitan
kembali”. Dari bahasa perancis re (lagi, kembali) naissance (kelahiran), sedangkan
dalam bahasa latin nascentia, nascor, natus (kelahiran, lahir, dilahirkan), kelahiran
kembali ini disebut juga dengan zaman pencerahan (Auflarung). Begitu juga
pencerahan kembali mengandung arti “munculnya kesadaran baru manusia” terhadap
dirinya (yang selama ini dikunkung oleh gereja). Manusia menyadari bahwa dialah
yang menjadi pusat dunianya (vaber mundi) bukan lagi sebagai obyek dunianya
(fitiator mundi) Sedangkan istilah ini menunjukkan suatu gerakan yang meliputi suatu
zaman dimana orang merasa dilahirkan kembali dalam keadaban.
Sedangkan humanisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia
dapat memahami dunia serta keseluruhan realita dengan menggunakan pengalaman
dan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Kita bisa hidup baik tanpa agama sekalipun. Para
Humanis berusaha menciptakan yang terbaik bagi kehidupan dengan menciptakan
makna dan tujuan bagi diri sendiri. Tokoh besar dari Humanisme adalah Erasmus dari
Rotterdam, yang pernah bersahabat dengan Martin Luther. Jadi Humanisme dan
Renaisans adalah kesatuan yang saling pengaruh mempengaruhi secara bersama-sama.
Renaissance - Humanisme 18
Humanisme merupakan sebuah ideologi yang menentang dogma-dogma pada Abad
Pertengahan yang melatarbelakangi dan memengaruhi Renaisans. Karena Renaisans
merupakan era waktu, maka dapatlah dikatakan bahwa Humanisme berada didalam
Renaisans.
Abad Renaisans
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Renaissance - Humanisme 19
Dalam dunia politik, budaya Renaissance berkontribusi dalam
pengembangan konvensi diplomasi, dan dalam ilmu peningkatan
ketergantungan pada sebuah observasi. Sejarawan sering berargumen
bahwa transformasi intelektual ini adalah jembatan antara Abad
Pertengahan dan sejarah modern. Meskipun Renaissance dipenuhi revolusi
terjadi di banyak kegiatan intelektual, serta pergolakan sosial dan politik,
Renasaince mungkin paling dikenal karena perkembangan artistik dan
kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang
terinspirasi dengan istilah "manusia Renaissance".[4][5]
Ada konsensus bahwa Renaissance dimulai di Florence, Italia, pada abad ke-
14.[6] Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan asal-usulnya dan
karakteristik, berfokus pada berbagai faktor termasuk kekhasan sosial dan
kemasyarakatan dari Florence pada beberapa waktu; struktur politik;
perlindungan keluarga dominan, Wangsa Medici;.[7][8] dan migrasi sarjana
Yunani dan terjemahan teks ke bahasa Italia setelah Kejatuhan
Konstantinopel di tangan Turki Utsmani.[9][10][11]
Daftar isi
1 Tinjauan luas
2 Latar belakang
3 Humanisme Klasik
4 Daftar tokoh besar pada masa Renaisans
5 Referensi
Tinjauan luas
Renaissance - Humanisme 20
Renaissance adalah sebuah gerakan budaya yang sangat mempengaruhi
kehidupan intelektual Eropa pada periode modern awal. Mulai di Italia, dan
menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-16, pengaruhnya dirasakan dalam
sastra, filsafat, seni, musik, politik, ilmu pengetahuan, agama, dan aspek lain
dari penyelidikan intelektual. Sarjana Renaissance menggunakan metode
humanis dalam penelitian, dan mencari realisme dan emosi manusia dalam
seni.[13]
Latar belakang
Humanisme Klasik
Renaissance - Humanisme 22
Hans Memling (1430-1495)
Hieronymus Bosch (1450-1516)
Josquin de Pres (1445-1521)
Leonardo da Vinci (1452-1519)
Lucas Cranach (1472-1553)
Michaelangelo (1475-1564)
Perugino (1446-1526)
Raphael (1483-1520)
Sandro Botticelli (1444-1510)
Tiziano Vecelli (1477-1526)
Penjelajahan
Christopher Columbus (1451-1506)
Ferdinand Magellan (1480?-1521)
Ilmu pengetahuan
Johann Gutenberg (1400-1468)
Nicolaus Copernicus (1478-1543)
Andreas Vesalius (1514-1564)
William Gilbert (1540-1603)
Galileo Galilei (1546-1642)
Johannes Kepler (1571-1642)
Renaisans / Renaissance
Renaisans berasal dari istilah bahasa Prancis
renaissance yang berarti kelahiran kembali (rebirth).
Istilah ini biasanya digunakan oleh para ahli sejarah
untuk menunjuk berbagai periode kebangkitan
intelektual yang terjadi di Eropa, khususnya di Italia
sepanjang abad ke 15 dan ke 16.
Istilah ini mula-mula di gunakan oleh seorang ahli
sejarah terkenal yang bernama Jules Michelet,
kemudian di kembangkan oleh J. Burckhardt (1860)
untuk konsep sejarah yang menunjuk kepada periode
yang bersifat individualisme, kebangkitan kebudayaan
antik, penemuan dunia dan manusia sebagai periode
yang di lawankan dengan periode Abad Pertengahan.
Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini
merupakan suatu gelombang kebudayaan dan
pemikiran yang di mulai di Italia, kemudian di Francis,
Spanyol, dan selanjutnya hingga menyebar ke seluruh
Eropa.
Namun tidak mudah menentukan batas yang jelas
mengenai akhir zaman pertengahan dan awal yang
pasti dari zaman modern. Hal ini disebabkan perbedaan
pandangan para ahli sejarah tentang peralihan zaman
Renaissance - Humanisme 23
pertengahan ke zaman modern. Sebagian ahli sejarah
berpendapat bahwa zaman pertengahan berakhir ketika
Konstantinopel di taklukkan oleh Turki Usmani pada
tahun 1453 M. Peristiwa tersebut di anggap sebagai
akhir zaman pertengahan dan titik awal zaman modern.
Ada juga yang berpendapat bahwa penemuan benua
Amerika oleh Columbus pada tahun 1492 M. Menandai
awal zaman modern. Para ahli yang lain cenderung
menganggap era gerakan reformasi keagamaan yang di
motori oleh Martin Luther pada tahun 1517 M. sebagai
akhir zaman pertengahan. Namun mayoritas ahli
sejarah mengatakan bahwa akhir abad ke 14 sekaligus
menjadi akhir zaman pertengahan yang di tandai oleh
suatu gerakan yang di sebut renaissance pada abad ke
15 dan 16. Dengan demikian abad ke 17 menjadi bagian
awal dari zaman filsafat modern.
Abad Pertengahan adalah abad ketika alam pikiran di
kungkung oleh Gereja. Dalam keadaan seperti itu
kebebasan pemikiran amat di batasi, sehingga
perkembangan sains sulit terjadi, demikian pula filsafat
tidak berkembang, bahkan dapat di katakan bahwa
manusia tidak mampu menemukan dirinya sendiri. Oleh
karena itu, orang mulai mencari alternatif dalam
perenungan mencari alternatif itulah orang teringat
pada suatu zaman ketika peradaban begitu bebas dan
maju, pemikiran tidak di kungkung sehingga sains
berkembang yaitu zaman Yunani kuno. Pada zaman
Yunani kuno tersebut orang melihat kemajuan
kemanusiaan telah terjadi. Kondisi seperti itulah yang
hendak di hidupkan kembali.
Pada pertengahan abad ke-14, di Italia muncul gerakan
pembaruan di bidang keagamaan dan kemasyarakatan
yang dipelopori oleh kaum humanis Italia. Tujuan utama
gerakan ini adalah merealisasikan kesempurnaan
pandangan hidup Kristiani dengan mengaitkan filsafat
Yunani dengan ajaran agama Kristen. Gerakan ini
berusaha meyakinkan Gereja bahwa sifat pikiran-
pikiran klasik itu tidak dapat binasa. Dengan
memanfaatkan kebudayaan dan bahasa klasik itu
mereka berupaya menyatukan kembali Gereja yang
terpecah-pecah dalam banyak sekte.
Tidak dapat di nafikan bahwa pada abad pertengahan
orang telah mempelajari karya-karya para filosof Yunani
dan Latin, namun apa yang telah di lakukan oleh orang
pada masa itu berbeda dengan apa yang di inginkan
dan di lakukan oleh kaum humanis. Para humanis
bermaksud meningkatkan perkembangan yang
harmonis dari kecakapan serta berbagai keahlian dan
sifat-sifat alamiah manusia dengan mengupayakan
Renaissance - Humanisme 24
adanya kepustakaan yang baik dan mengikuti kultur
klasik Yunani.
Para humanis pada umumnya berpendapat bahwa hal-
hal yang alamiah pada diri manusia adalah modal yang
cukup untuk meraih pengetahuan dan menciptakan
peradaban manusia. Tanpa wahyu manusia dapat
menghasilkan karya budaya yang sebenarnya. Dengan
demikian dapat di katakan bahwa humanisme telah
memberi sumbangannya kepada renaisans untuk
menjadikan kebudayaan bersifat alamiah.
Pada zaman ini berbagai gerakan bersatu untuk
menentang pola pemikiran abad pertengahan yang
dogmatis, sehingga melahirkan suatu perubahan
revolusioner dalam pemikiran manusia dan membentuk
suatu pola pemikiran baru dalam filsafat. Zaman
Renaisans terkenal dengan era kelahiran kembali
kebebasan manusia dalam berpikir seperti pada zaman
Yunani kuno.
Manusia di kenal sebagai animal rationale, karena pada
masa ini pemikiran manusia mulai bebas dan
berkembang. Manusia ingin mencapai kemajuan atas
hasil usaha sendiri, tidak di dasarkan atas campur
tangan ilahi. Saat itu manusia Barat mulia berpikir
secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari
otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini telah
mengungkung kebebasan dalam mengemukakan
kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan.
Zaman ini juga sering disebut sebagai Zaman
Humanisme. Maksud ungkapan tersebut adalah
manusia diangkat dari Abad pertengahan. Pada abad
tersebut manusia kurang di hargai kemanusiaannya.
Kebenaran di ukur berdasarkan ukuran gereja, bukan
menurut ukuran yang di buat oleh manusia sendiri.
Humanisme menghendaki ukurannya haruslah manusia,
karena manusia mempunyai kemampuan berpikir.
Bertolak dari sini, maka humanisme menganggap
manusia mampu mengatur dirinya sendiri dan mengatur
dunia. Karena semangat humanisme tersebut akhirnya
agama Kristen semakin di tinggalkan, sementara
pengetahuan rasional dan sains berkembang pesat
terpisah dari agama dan nilai-nilai spiritual.
Ciri utama Renaissance adalah humanisme,
Individualisme, lepas dari agama (tidak mau di atur
oleh agama), Empirisme, dan Rasionalisme. Hasil yang
di peroleh dari watak itu adalah pengetahuan rasional
berkembang. Filsafat berkembang bukan pada Zaman
Renaissance itu, melainkan pada zaman sesudahnya
(Zaman Modern)
Renaissance - Humanisme 25
C. Humanisme
Humanisme pada mulanya di pakai sebagai suatu
pendirian di kalangan ahli pikir Renaissance yang
mencurahkan perhatiannya terhadap pengajaran
kesusastraan Yunani dan Romawi serta prikemanusiaan.
Kemudian Humanisme merubah pungsinya menjadi
gerakan untuk kembali melepaskan ikatan dari gereja,
dan berusaha menemukan kembali sastra Yunani atau
Romawi.
Sejarah Perkembangan Filsafat Humanisme
Sejarah perkembangan aliran filsafat pendidikan
humanisme di telusuri pada masa klasik barat dan masa
klasik timur. Dasar pemikiran filsafat aliran filsafat
pendidikan ditemukan dalam pemikiran filsafat klasik
cina Konfusius dan pemikiran filsafat klasik yunani.
Aliran psikologi humanis itu muncul sebagai gerakan
besar psikologi dalam tahun 1950-an dan 1960-an.
Dimana perkembangan peradapan baru itu dikenal
dengan nama renaisans yang terjadi pada abad 16.
zaman renaisans dikenal dengan sebutan jaman
kebangkitan kembali. Selain itu juga dikenal dengan
nama jaman pemikiran (age of reason), perkembangan
filsafat, ilmu, dan kemanusiaan mengalami kebangkitan
setelah lama di kungkung oleh kekerasan dogma-dogma
agama.
Humanisme sebagai suatu gerakan filsafat dan gerakan
kebudayaan berkembang sebagai suatu reaksi terhadap
dehumanis yang telah terjadi berabad-abad. Terjadi
dalam dunia Eropa sebagai akibat langsung dari
kekuasaan para pemimpin agama yang merasa menjadi
satu-satunya otoritas dalam memberikan intepretasi
terhadap dogma-dogma agama yang kemudian di
terjemahkan kedalam segenap bidang kehidupan di
Eropa.
Dalam kontek reaksi ini, pelopor humanisme
menjelaskan bahwa manusia dengan segenap
kebebasan memiliki potensi yang sangat besar dalam
menjalankan kehidupan ini secara mandiri untuk
mencapai keberhasilan hidup di dunia.
Renaissance - Humanisme 28
Pengertian Humanisme
Humanisme adalah istilah dalam sejarah intelektual yang acap kali
digunakan dalam bidang filsafat, pendidikan, dan literatur. Kenyataan ini
menunjukkan beragam makna yang terkandung dalam dan diberikan istilah
ini. Meskipun demikian, secara umum kata humanisme ini berkenaan dengan
pergumulan manusia dalam memahami dan memaknai eksistensi dirinya
dalam hubungan dengan kemanusiaan orang lain di dalam komunitas.
Perbedaan interpretasi atas kata humanisme sebetulnya lebih merupakan
persoalan perspektif dalam menelaah bidang yang dikaji.
Pada masa Yunani klasik, humanisme ini mewujud dalam paideia,
suatu sistem pendidikan Yunani klasik yang dimaksudkan untuk
menerjemahkan visi tentang manusia ideal. Hanya saja, perspektif Yunani
klasik ini bertolak dari pandangan yang semata kodrati tentang manusia. Pada
Abad Pertengahan, perspektif Yunani klasik atas manusia ini mendapat
pembaruan dari paham Kristiani, terutama sejak St. Agustinus, yang
memandang manusia tidak sekadar makhluk kodrati, tetapi juga adikodrati,
imanen, dan transeden. Dengan demikian, gagasan humanisme Yunani klasik
tidak ditinggalkan, tapi diusung ke tataran yang transeden. Manusia pun
dipandang tidak sekadar faber mundi, tetapi lebih merupakan imago dei.
Humanisme sebagai gerakan kemanusiaan telah mengalami proses
penafsiran dan penutunan kata yang panjang. Oleh karena itu, makna kata
tersebut perlu ditelusuri dalam perspektif etimologis dan historis. Secara
etimologis, istilah humanisme erat kaitannya dengan kata Latin klasik, yakni
humus, yang berarti tanah atau bumi. Dari istilah tersebut muncul kata homo
yang berarti manusia dan humanus yang lebih menunjukkan sifat “membumi”
dan “manusiawi”. Istilah yang senada dengannya adalah kata Latin “humilis”,
yang berarti kesederhanaan dan kerendahan hati.
Pada Abad Pertengahan, kaum terpelajar dan klerikus, yang mendapat
pengaruh dari pandangan filosofis dan teologis Agustinus dan Thomas
Aquinas, memandang manusia tidak sekadar makhluk kodrati saja tapi juga
makhluk Ilahi, dengan mengembangkan pembedaan antara divinitas dan
humanitas dipahami sebagai suatu praktuk kehidupan manusia dengan
dunianya yang khas.
Perspektif humanisme pada masa Yunani klasik berangkat dari
pertimbangan-pertimbangan yang kodrati tentang manusia. Sedangkan
perspektif humanisme pada Abad Pertengahan berangkat dari keyakinan dasar
tentang manusia sebagai makhluk kodrati dan adikodrati. Namun, gerakan
humanisme yang dipahami secara spesifik dan murni sebagai gerakan
kemanusiaan sebetulnya baru berkembang pada zaman Renaissance,
terutama berkaitan dengan bangkutnya munat kaum terpelajar (umanisti)
untuk mempelajari tulisan-tulisan klasik (Yunani-Romawi) dan bahkan karya-
karya klasik itu dijadikan dengan gerakan kesadaran intelektual untuk
menghidupkan kembali literatur-literatur Yunani-Romawi.
Humanisme Renaissance
Renaissance - Humanisme 29
Salah satu gerakan perumusan ulang esensi dan eksistensi manusia
dulakukan para cendikiawa-penulis dan pendidik sepanjang masa
Renaissance. Gerakan yang sudah bertunas sekitar abad ke-9 dan ke-10,
dalam masa Dinasti Carolingian dan Ottonian berupaya menghidupkan
kembali pembelajaran karya sastra, ilmu pengethuan serta filsafat Yunani
Kuno dan Romawi. Perumusan ulang ini bertujuan untuk pengembangan
kemanusiaan melawan kemerosotan peradaban dan kebodohan.
Renaissance yang sudah dimulai sejak Abad Pertengahan mencapai
puncaknya pada abad ke-14. Era tersebut berawal dari daratan Italia, sebagai
pewaris kebudayaan Romawi. Pada masa itu, para bangsawan dan intelektual
benar-benar menggali kemabli kebudayaan Yunani Kuno dan Latin, terutama
melalui karya sastra ilmu pengetahuan, dan filsafat.
Sejarah peradaban di Eropa menunjukkan dinamika yang selalu
menggeliat guna membebaskan diri dari bayang-bayang kemerosotan dan
kebodohan. Sejak migrasi bangsa Barbar di abad kelima, yang meruntuhkan
kekaisaran Romawi, dan menempatkan bangsa-bangsa Eropa pada sistem
desa-pertanian, kemerosotan peradaban pun terjadi.
Kegiatan intelektual yang menjadi motor kemajuan peradaban menjadi
terbatas dan terpusat di biara-biara. Dalam biara-biara tersebut, kebudayaan
Yunani Kuno dan Romawi dipelajari secara terbatas melalui pengajaran tata
bahasa dan sastra Yunani dan Latin. Penyebaran agam Kristen dan
tumbuhnya kaum radikal Kristen telah menempatkan warisan kebudayaan
Yunani Kuno dan Romawi sebagai unsur kafir (pagan). Maka, warisan
kebudayaan tersebut harus diseleksi sedemikian rupa sehingga tidak
bertentangan dengan iman Kristiani.
Di sekitar Abad Pertengahan, dikenal era Renaissance abad ke-12 yang
diawali sekitar tahun seribu, dan berpusat di sekitar Mahzab Katedral Rheims.
Para guru Mahzab ini sudah mulai mengutip karya Horace, Virgil, dan Cicero
dalam pengajaran mereka. Mereka mencoba menggunakan gaya penulisan
para sastrawan ini dalam karya tulis mereka.
Gerakan Renaissance pada Abad Pertengahan belum sepenuhnya
melepaskan diri dari paradigma teologi Mahzab Skolastik. Teologi Skolastik
menempatkan manusia sebagai ciptaan yang bergantung pada Tuhan sebagai
pusat kehidupan dalam Semesta Alam. Dengan demikian orientasi seperti itu,
para humanis dalam era Abad Pertengahan mempelajari tata bahasa dan
sastra Yunani Kuno dan Latin dalam perspektif teologi. Walaupun John of
Salisbury misalnya, menyebutkan tata bahasa Yunani Kuno dan Latin sebagai
“fondasi yang menopang seluruh tatanan suprastruktural”, para humanis di
awal masa gerakan Renaissance hanya mempelajari mekanisme dan teknik
berbahasa lisan dan tulisan. Barulah pada abad ke-14, minat pada penggalian
kembali dan pembelajaran aspek-aspek kebudayaan Yunani Kuno dan Latin
secara mendalam dimulai, dan minat itu muncul pertama-tama dalam diri
humanis di Italia.
Renaissance - Humanisme 31
Relevansinya dengan Zaman Ini
Renaissance - Humanisme 32
Renaissance - Humanisme 33
Renaissance Islam dan Kontribusinya Terhadap Renaissance Eropa
Renaissance - Humanisme 35
Platonis, Paganisme Mesir Kuno (Hores, Isis, Seroyes) dan Paganisme
Rumania Kuno (Yupiter, Mars, Korneos). Kedua, Masalah syariat yang banyak
dirubah dari ajaran aslinya, seperti khitan menjadi tidak ada, babi menjadi
halal dan lain sebagainya, Ketiga, Kerahiban yang bertentangan dengan
Fitrah manusia seperti tidak boleh nikah dan lain-lain. Keempat, Kapitalisme
Pendeta yang banyak mempunyai hektaran tanah dan ratusan budak-budak.
Kelima, Masalah Paulus. Dan yang paling inti dari terjadinya renaissance
barat adalah Ketujuh, Pertentangan gereja dengan Ilmu Pengetahuan.
Dari kerancuan-kerancuan tersebut timbul kritikan dari para pengikutnya
diataranya, Nicolaus Copernicus (1543 M)-seorang pendeta- mencetuskan
teori Helio Centris. Teori tersebut menentang kebijakan gereja yang selama
ini mempunyai faham filsafat Ptolemaeus yang mengatakan bahwa bumi
sebagai pusat tata surya, Faham Copernicus lansung di bungkam oleh pihak
gerja akan tetapi pihak gereja tidak memberikan hukuman terhadap
Copernicus dikarenakan dia adalah seorang pendeta. Pihak gereja hanya
melarang bukunya yang berjudul “De Revolutionibus“, tersebar dan
memasukannya terhadap buku-buku Terlarang. Faham Helio Centris tidak
padam begitu saja, pada tahun 1594 Gardano Bruno melakukan hal yang
sama seperti perndahulunya Copernicus, akan teatapi dia bernasib lain,
akibat teorinya dia harus mendekam di penjara selama enam tahun dan
pada tahun 1600 M dihukum mati dengan dibakar hidup-hidup. Faham Helio
Centris kemudian dikumandangkan kembali oleh fisikiawan Jerman Johannes
Kapler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1642) dengan penemuan
teleskop sederhana yang menjadikan dia (Galileo) harus di penjara hingga
umur 70 tahun, kemudian dia bertobat dikarenakan ketakutan nasibnya akan
sama dengan Bruno.
Pada Tahun 1642 bertepatan dengan meninggalnya Galileo lahirlah ilmuan
baru Ishac Newton, seorang penemu teori Gravitasi Bumi, sehingga dengan
penemuanya dia berhasil mendobrak kebodohan Gereja dan mengubah
worldview baru bagi eropa dalam memahami agama. New ton bukan saja
menkritik gereja dalam masalah sains akan tetapi dia juga mengkritik teori
Trinitas, seperti yang dikatakan dalam bukunya The Philosophical Origins of
Gentile Theology, bahwa sebenarnya nabi Nuh telah membuat agama bebas
tahayul dimana tidak ada kitab suci yang berisi wahyu-wahyu dan tidak ada
lagi misteri , tapi Tuhan yang bisa dikenal melalui perenungan Rasional
terhadap alam semesta. Pada Tahun 1670 M dia mengumumkan bahwa
ajaran trinitas dibawa oleh Athanasius untuk mencari muka orang-orang
Renaissance - Humanisme 36
pagan yang baru masuk agama Kristen sekaligus Athanius sendiri yang
memberikan tambahan-tanbahan terhadap Injil. Sehingga Newton berakhir
pada kesimpulan bahwa Tuhan bisa di capai oleh akal melalui perenungan
alam semesta -seperti tokoh pendahulunya Rene Decrates- bukan melalui al-
kitab.
Keruntuhan otoritas Gereja menjadikan bangsa Eropa terbagi menjadi dua
aliran dalam memahami Agama, Pertama, Aliran Deisme, dimana aliran ini
masih mempercayai akan adanya Tuhan tapi tidak mempercayai akan ayat-
ayat tuhan. Tokoh-tokohnya antara lain: Rene Decrates (1596-1650 M),
Martin Luther(1483-1556 M), Huldrych Zwingli (1483-1556 M), John Calvin
(1509-1564 M), Ishac Newton (1642-1724 M), John Lock (1632-1704),
Immanuel Khan (1724-1804 M) dan para pengikut-pengikut mereka seperti
Calvinis (Pengikut John Calvin), Lutheran ( Pengikut Martin Luher). Diantara
ajaran-ajarannya yang paling mendasar adalah: Pertama, Beriman kepada
satu Tuhan yang disebut “Deus” melalui kotemplasi akal baik melalui
Mekanika (seperti Newton) atau Matematika (seperti Decrates). Kedua, Tidak
mempercayai mitos wahyu, Ketiga, Tidak mempercayai mukjizat yang
bersifat misterius dan bertentangan dengan akal sehat. Keempat,
mempercayai Tuhan sebegai pencipta alam dari ketiadaan (Cratio ex nihilo).
Kelima, membagi kehidupan kepada: Alam, Tuhan dan Akal.
Aliran Kedua, adalah Atheisme atau Materialisme, yang pertama
meluncurkan gagasan ini adalah George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831
M) dengan menyatakan dalam bukunya Phenomenology of Mind (1807 M)
bahwa Roh Universal hanya bisa mencapai kesempurnaan jika ia
menenggelamkan dirinya kedalam kondisi-kondis batas ruang dan waktu;
Roh universal paling mungkin di wujudkan dalam pikiran manusia. Jadi,
manusai juga harus mencampakan konsep lama tentang Tuhan transenden,
supaya ia dapat memahami bahwa dirinya memiliki sifat Tuhan juga .
Selanjutnya gagasan secular Hegel dilanjutkan muridnya Ludwig Feuerbach
(1804-1872 M) yang menyatakan bahwa agama dapat memisahkan manusia
dari Tuhan, Tuhan itu sempurna sedangkan manusia tidak, Tuhan itu abadi
sedangkan manusia fana, Tuhan itu maha kuasa sedangkan manusia lemah.
Karl Marx (1818-1883 M), menulis dalam buku Economic and Philosophical
Manuscript, bahwa agama merupakan gejala masyarakat yang sakit, agama
adalah candu masyarakat yang bisa menerima system social yang ruksak.
Agama menghilangkan keinginan untuk menemukan obat dengan
mengalihkan perhatian dari dunia ini kepada akhirat. Ketidak percayaan atas
Renaissance - Humanisme 37
Tuhan dibuktikan pula secara `Ilmiah` oleh Charles Darwin (1809-1882 M),
dalam buku kontrofersinya The Origin of Species by Means Natural Selection
(1859) dengan teori evolusinya, ia menolak teori yang telah lama dipercayai
Gereja yaitu teori cratio ex nihilo. Dengan teorinya tersebut, Darwin
mencoba memisahkan interfensi Tuhan dalam penciptaan alam dan
kehidupan mahluk hidup di dunia ini. Atheisme berpuncak pada deklarasi
kematian Tuhan pada tahun 1882 oleh Friedrich Nietzsche (1844-1900 M)
melalui bukunya The Gay Science.
Kedua faham inilah yang merasuki masyarakat Eropa dari mulai akhir abad
ke 17 masehi sampai sekarang, sebagai konsekwensi sekaligus rival atas
kebobrokan otoritas gereja yang selama beratus-ratus tahun bangsa Eropa
merasa di bodohi dan di kekang olehnya. Sehingga mereka menamakan
jaman sebelum revolusi dan reformasi sebagai The Dark Age dan
menamakan jaman setelahnya sebagai Renaissance.
Kita sebagai umat Islam mempunyai sejarah masa silam yang berbeda
dengan Eropa, dimana kita mempunnyai kemajuan baik dibidang moral dan
ilmu pengetahuan diamasa lalu. Islam memberikan ajaran yang bisa
dipahami oleh akal manusia, dari mulai masalah ketuhanan sampai masalah
kitab suci dan kenabian, tidak pernah ada pertentangan yang serius
didalamnya. Lalu setelah peradaban kita terpuruk pada abad ke 18 M,
haruskah kita menyalahkan dan mengkritik ajaran Agama Islam di masa lalu
(Turats) yang sudah terbukti berjaya beratus-ratus tahun?, haruskah kita
ikut-ikutan mengkritik -sebagaimana orang Eropa terhadap agama kristen-
ajaran agama kita dari mulai masalah ketuhanan, kitab suci, kenabian, hadits
nabi dan lain sebagainya, padahal masalah-masalah tersebut sudah diakui
dan tidak ada perselesihan serius selama berabad-abad sebelum masa
keterpurukan?, apakah keterpurukan peradaban kita sekarang disebabkan
masa lalu kita atau disebabkan kesalahan kita dalam memahami Islam?, lalu
haruskan kita mengadopsi seluruh peradaban barat sebagai upaya
memajukan kembali peradaban kita? Ataukah kita kembalikan pemahaman
kita sebagaimana yang difahami orang-orang Islam dimasa keemasan
peradaban Islam?.
Renaissance - Humanisme 44
RENAISSANCE
Keadaan Eropa Menjelang Renaissance
Latar belakang timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapa aspek adalah kondisi
sosial, budaya, politik, dan ekonomi Abad Pertengahan.
Kondisi sosial
Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja.
Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan
kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya.
Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen
gereja, sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.
Kondisi budaya
Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja.
Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan
kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya.
Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen
gereja, sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.
Kondisi budaya
Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang
tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada
kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam
bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja.
kebenaran gereja.
Kondisi politik
Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara,
kenyataannya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada
kelompok bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan
militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melancarkan ambisinya.
Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat
dari kekuatan militer milik raja.
Kondisi ekonomi
Renaissance - Humanisme 45
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya
golongan penguasa.
Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa terkungkung dan
tidak memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu
timbullah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.
Perubahan-perubahan yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari kondisi
Abad Pertengahan menjadi latar belakang langsung munculnya Renaissance,
sebagai berikut:
Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau
terbelenggu oleh ikatan gereja. Mereka memalingkan diri dari
kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga pengaruh gereja
merosot. Kehidupan materialistis semakin berkembang mendesak
kehidupan keagamaan.
Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota
industri, menjadi buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan
ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani yang pada Abad
Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini
hilang berganti dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh
pabrik.
Seiring dengan laju urbanisasi, berubah pula fungsi kota dari fungsi
politis menjadi juga pusat perdagangan dan industri.
Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan
mampu menyaingi kaum bangsawan. Kelompok borjuis yang
menguasai perdagangan tidak suka pada kelompok bangsawan dan
gereja, sehingga hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya
raja kembali memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati
perintahnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai
kembali oleh masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari
Konstantinopel ke Italia setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.
Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan
mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi
optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi
sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk
melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas.
Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama
sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada
kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup
dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya
dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan
semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
Renaissance - Humanisme 46
Apa itu Renaisancce ??
Renaisancce adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik
puncaknya kurang lebih pada tahun 1500 atau sekitar abad 15 dan 16 M.
Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya
adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan
biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani
kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa
menyangkut segala hal.
Renaissance - Humanisme 47
kebebasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan) dan rasionalisme
(kebebasan dalam mengembangkan fikiran).
Tokoh-tokoh Renaisancce
Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya
raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka
dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan
Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral
Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan
dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi
tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual
tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan
Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova
(The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia.
Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di
Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh
kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah
Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang setelah
kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria
(pembersih jiwa), dan paradiso (surga).
Renaissance - Humanisme 48
Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu
ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi
kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi,
kehormatan tertinggi dan pahal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain
adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang
berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan
pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam rangka
mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio
(keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar
pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan
sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan
bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam
sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini
donation declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus
oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa
donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke4 melainkan abd ke-8.
Renaissance - Humanisme 49
Machiavelly lahir pada tahun 1469 di Florence, meninggal dunia tahun 1527
pada umur 58 tahun, ayahnya adalah seorang ahli hukum, tergolong
anggota keluarga terkemuka tetapi tidak begitu berada. Machiavelly hidup
pada saat puncak kejayaan renaisaans di Italia, dan pada saat itu italia
masih terbagi-bagi dalam negara-negara kecil, berbeda dengan negara yang
bersatu seperti Prancis, Spanyol atau Inggris. Karena itu tidak mengherankan
jika pada masa ini Italia lemah secara militer meskipun briliant dalam segi
kultur.
Boccacio (1313-1375)
Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang
yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti
Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan
Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra lainnya De
genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun
dalam 15 jilid.
Renaissance - Humanisme 50
Lahir pada 20 Juli 130 di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan
melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni
sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang
serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam
dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikaros.
Renaissance - Humanisme 51
buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint
of peace (1517).
c) Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru
berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament
(1505), The Prince of the Christian Humanists.
1. Humanisme
Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman humanisme.
Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad pertengahan. Pada
abad pertengahan itu manusia di anggap kurang di hargai sebagai manusia.
Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen), bukan menurut
ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran
haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berfikir,
maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan
dunia,
2. Rasionalisme
Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason)
adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes
pengetahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan di peroleh
dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan
bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam berfikir itu
adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika.
Rasonalisme ada dua macam, dalam bidang agama dan filsafat. Dalam
bidang agama rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat
rasionalisme adalah lawan empirisme
3. Empirisme
Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri
dan mengecilkan peranan akal, istilah empirisme diambil dari bahasa yunani
empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman.
Empirisme sebagaai lawan rasionalisme berpendapat bahwa pengetaahuan
diperoleh dari pengalaman dengaan cara observasi/penginderaan baik
pengalamaan lahiriyah yang menyangkut dunia maupun pengalaman
batiniyah yang menyangkut pribadi manusia. Pengalaman merupakan faktor
fundamental, dan ia merupakan sumber dari pengetahuan manusia.
4. Materialisme
Paham ini di pelopori oleh LAMETTRIE (1709-1751). Bagi dia manusia tak lain
dari mesin begitu pula halnya dengan binatang, sehingga tak ada bedanya
antara manusia dengan binatang. Ia mengingkari prinsip hidup pada
umumnya. Ia mencoba membuktikan, bahwa bahan (badan) tanpa jiwa
mungkin hidup (bergerak), sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tak mungkin
Renaissance - Humanisme 52
ada, jantung katak yang dikeluarkaan dari tubuh katak masih berdenyut
beberapa detik (hidup kata Lamettrie), sedangkan tak mungkin ada katak,
jika tak ada badannya! Demikianlah nyata benar, menurut Lamettrie bahwa
prinsip hidup itu tak ada dan tentu tak ada prinsip hidup yang rohani.
RENAISSANCE DI ITALIA
a) kota Florencia pada zaman Romawi bernama Florentia itu secara geografis
merupakan kota pedalaman Italia Utara yang sangar strategis, subur karena
dibelah oleh Sungai Arno dan menjadi kota pertemuan dari berbagai kota di
Italia Utara antara lain Genoa, Lucca dan Pisa di sebelah barat, Siena dan
Arezzo di sebelah selatan, Urbino, San Marino dan Romagna di sebelah timur
serta Bologna, Modena di bagian Utara. Maka tidak mengherankan jika
Florencia menjadi kota pertemuan dagang yang kaya raya dan besar pada
abad ke-XIII.
b) Florencia sebagai kota industry khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil
pada umumnya. Menurut John Hele pada abad keXIV sudah ada 21 gilda
utama yang dimiliki oleh para hakim, notaries, importir dan pengusaha dan
44 gilda kecil sebagai pendukungnya yang dimiliki oleh pengrajin, pedagang.
c) Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu. Kota ini mempunyai
penduduk yang besemboyan “per non dormire (agar jangan tidur,
maksudnya tidur tidak mendatangkan rezeki)” dan “Florentinis ingentis nihil
arduit est (tidak ada yang dapat dikerjakan oleh orang Florencia)”.
B. Keluarga Medici
Keluarga Medici merupakan salah satu keluarga yang terkenal di Italia pada
zaman renaissance. Keluarga ini mulai mempunyai nama terhormat dalam
masyarat pada abad keXIV ketika Averardo de Medici yang terkenal dengan
nama Bicci berhasil dalam usahawan swasta ulat sutera, kain lenen dan
akhirnya menjadi bankir. Usaha ini dilanjutkan anaknya yang bernama
Renaissance - Humanisme 53
Giovanni di Bicci meluas ke luar Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam
berbagai bidang terutama politik, ketika Giovani terpilih menjadi hakim
agung di Florancia pada 1421.
Giovani mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo
berhasil menjadikan keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang
politik, ekonomi bahkan agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor
dan pelindung bidang budaya, kesenian dan ilmu pengetahuan. Casimo
adalah pewaris etos kerja orang Florencia yaitu per non dormire sehingga ia
memadukan usaha bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu
pengetahuan dengan semboyan tersebut. Jasanya antara lain menjadi
pendukung utama untuk mendirikan Accademia Plato di Florencia pada
tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam menentukan arah perkembangan
dunia akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan Akademia Seni pada
1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga mendorong seniman untuk
bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent (seni untuk uang).
-
Dampak renaisance
Dampak positif :
Dampak negatif :
Renaissance - Humanisme 55