Stigma adalah tanda atau ciri yang telah menandakan pemiliknya membawa
sesuatu yang buruk dan oleh sebab itu dinilai lebih rendah dibandingkan dengan orang
normal.
Tipe Stigma
Efek Stigma
1. Stigma sulit mencari bantuan 3. Stigma menyebabkan diskriminasi
2. Stigma membuat semakin sulit sehingga sulit mendapatkan
memulihkan kehidupan normal akomodasi dan pekerjaan.
karena dapat menyebabkan menarik 4. Masyarakat bisa lebih kasar dan
diri dari masyarakat. kurang manusiawi.
5. Keluarga akan merasa lebih terhina
dan terganggu.
Stigma dalam konsep budaya
Misalnya, norma dan persepsi budaya menentukan indikator sosial penyakit mental,
sehingga berdampak pada isyarat stigmatisasi. Nilai-nilai budaya juga dapat mempengaruhi
penerimaan diskriminasi. Stigma penyakit mental, dari beberapa kelompok Asia, misalnya,
dapat menyebabkan persepsi bahwa kecacatan penyakit mental mencerminkan kekurangan
keluarga. Hal ini dapat menyebabkan mereka menjaga jarak diri dari orang dengan penyakit
mental untuk melindungi integritas kerabat mereka.
Stigma dalam konteks islam/SPIRITUAL
Dalam beberapa konteks, stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV & AIDS justru
diperkuat oleh pemuka/pemimpin agama, dengan menggunakan kekuasaan yang mereka miliki.
Misalnya, dalam suatu symposium intemasional forum keagamaan negara Afrika, disampaikan
bahwa penderita HIVIAIDS terinfeksi penyakit tersebut karena dosa-dosanya dan mereka
"pantas" mendapatkan penderitaan tersebut.
Dalam konteks di mana stigma terhadap penderita HIVIAIDS sangat kuat maka penderita
cenderung lebih tertutup (segan untuk membuka status diri) sehingga tidak dapat mengakses
pelayanan kesehatan dan dukungan yang mereka butuhkan secara optimal. Dalam kasus-kasus
yang berat, hal semacam ini bisa menyebabkan tindakan bunuh diri
INTERVENSI STIGMA
1. PROTES : Protes untuk menghilangkan penyataan negative masyarakat, media, dan
iklan.
2. PENDIDIKAN : Memberikan informasi yang lengkap dan jelas mengenai
penyakit sehingga orang yang berpengetahuan lebih bisa bijak
3. KONTAK : Orang yang memiliki penyakit dapat berkumpul dengan
orang yang memiliki penyakit yang sama sehingga dapat meningkatkan harga
diri dan semakin percaya diri
PERKEMBANGAN SEKSUAL
USIA 0-18 BULAN Karakteristik :
Karakteristik : - Identitas gender trus berkembang
- Mengetahui identitas gender melalui
- Sudah ada penetapan gender sbgai
toilet training, sehingga dia tau
laki2 / perempuan
bahwa dia laki2/perempuan
- Area genetalia mulai sensitive
ditandai dgn adanya ereksi penis dan Intervensi :
lubrikasi vagina, serta bayi yg mulai
- Edukasi dgn menyebutkan bagian2
aktif kemmpuan sensorisnya sprt
tubuh dan orgtua mulai mendekatkan
meraba, melihat,mencium mendengr
diri kpd ank mererka, Ayah dekat
Intervensi : dgn ank perempuan dan Ibu dekat
dgn ank laki2 agra anak2 bisa belajr
- Org tua/pengasuh perlu mengetahui
bgaimna berperilaku sesuai gender
perilaku tersebut sebagai hal yang
umum terjadi pada anak anak USIA PRA SEKOLAH 4-5 THN
Karakteristik :
USIA TOODLER 1-3 TAHUN
- Sadar diri bhwa dia laki2/perempuan
- Mengeksplorasi bgian2 dri tubuh - Karakteristik seks primer dan
sndiri serta mngetahui fungsinya sekunder berkembang
- Mulai berteman dgn teman2 - Mulai mengenal dan
sejenisnya. Laki2 brtemna dgn laki, mengembangkan hubungan dengan
prmpuan berteman dgn perempuan pasangan yang diminati
- terjadi menstruasi
Intervensi :
- Mungkin beradaptasi dalam aktivitas
- Reaksi orang tua yang berlebihan seksual.
terhadap eksplorasi genitalia
Intervensi :
menimbulkan perasaan bahwa “seks”
itu hal yang buruk - Remja membutuhkan informasi
mengenai perubahan tubuh
USIA SEKOLA 6-12 THN
- Kelompok teman sebaya sangat
Karakteristik : berprngaruh pada masa ini dan
membantu dalam pembentukan
- Semakin sadar diri peran gender.
- Berteman dgn teman2 sejenisnya - Berkencan membantu remaja
- Menerapkan kesopnan dan keinginan mempersiapkan diri untuk menjalani
yg privasi peran sebagai orang dewasa.
Intervensi :
- Berikan orang tua dan anak USIA DEWASA MUDA 18-40 THN
kesempatan untuk mengekspresikan BACA AJA!
kekhawatiran mereka dan ajukan Karakteristik :
pertanyaan terkait seks.
- Jawab semua pertanyaan dengan data Intervensi :
faktual dan mungkin tindak lanjuti
dengan buku dan materi lain yang
sesuai. USIADEWASA MENENGAH USIA 40-
- Beri advis kepada org tua untuk 65 THN
mendiskusikan informasi dasar
Karakteristik :
mengenai hubungan seksual,
menstruasi, dan reproduksi dengan Intervensi :
ank anak dengan usia sekitar 10
tahun.
USIA LANSIA >65 THN KEATAS
Karakteristik : Intervensi :
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
1. AGAMA persetujuan org dewasa, ditmpt
Agama sngt mempengaruhi seksual pribadi dan tdk
dimna telah trdpat pedoman utk merugikan/membahayakan org lain
perilaku seksual dan situasi yg dpt 3. BUDAYA
diterima juga perilaku seksual yg Contohnya budaya memengaruhi
dilarang dan trdpt konsekuensi bila cara berpakian brdsrkn jenis
melanggar peraturan tsb. Contoh kelamin, hrapan perilaku dan
bbrp agama memandang bentuk tanggung jawab sosial dan praktiks
seksual selai hbungungn pria dgn seks tertentu sesuai budaya
wanita sbgai sesuatu yg tdk alami. 4. STATUS KESEHATAN
Cntoh lainnya wanita harus Pikiran tubuh dan emosi yg sehat sgt
mempertahankan keperawanannya penting utk kesejahteraan seksual.
sblm menikah yg menjadi keharusan Bnyk faktor kesehatan yg dpt
utk setiap wanita mengganggu ekspresi seksual. Cnth :
penyakit jantung, kanker prostat,
diabetes mellitus, peyakit sendi,
2. ETIKA PERSONAL penyakit menular seks, gangguan
Yaitu sikap yang ditampilkan oleh mental dan lain2.
seseorang dimana khusunya dlm hal 5. MEDIKASI
seksualitas yg dianggap aneh oleh Ada bbrp resep obat yg memiliki
org lain mislnya : mastrubasi, efek samping yang mempengaruhi
hubungan seksual anal dan oral, dan fungsi seksual. Contohnya obat
pria berpakaian maupun wanita antidepresan dan penyalahgunaan
berpakian sprt pria. Bnyk org obat narkotik yg dpt mnyebabkan
menerima ekspresi seksual dm disfungsi seksual
beragam bntk bila dilakukan dgn
KETERAMPILAN PERAWAT
1. Memiliki pengetahuan dan kenyamanan dgn seksualitas mereka sendiri
2. Mengetahui dasar2 tentang seksualitas, baik secara anatomi, fisiologi dan
psikologis
3. Dapat Menerima dan memahami seksualitas merupakan salah satu intervensi
penting dalam layanan keperawatan sekaligus utk bekerjsama dgn klien utk
mngekspresikan seksualitas nya dgn berbagai cara
4. Sbgai keterampilan komunikasi teraupetik dgn klien
5. Memiliki penegtahuan tntg pertumbuhan dan perkembangan seksual sepanjnag
hidup
6. Memiliki kemampuan mngetahui kebutuhan klien dan keluarganya dgn topik
seksualitas
Konsep Stress
Stres adalah suatu kondisi ketika individu berespons terhadap perubahan dalam status
keseimbangan normal.
Stressor adalah setiap kejadian atau stimulus yang menyebabkan individu mengalami
stress.
Penyebab Stress
a. Faktor Predisposisi (PENYEBAB MEMPENGARUHI INDIVIDU)
Biologi : latar belakang genetik,
status nutrisi, kepekaan biologis,
Sosiokultural : usia, gender,
kesehatan umum, dan terpapar racun.
pendidikan, pendapatan, okupasi,
posisi sosial, latar belakangbudaya,
Psikologis : kecerdasan,
keyakinan, politik, pengalaman
keterampilan verbal, moral, personal,
sosial, dan tingkatan sosial.
pengalaman masa lalu,konsep diri,
motivasi, pertahanan psikologis, dan
kontrol.
b. Faktor Presitipasi
Kejadian yang menekan Ketegangan hidup : Stres dapat
(stressful ) : yaitu aktivitas sosial, meningkat karena kondisi kronis
lingkungan sosial, dan keinginan yang meliputi ketegangan keluarga
sosial yang terus-menerus, ketidakpuasan
kerja, dan kesendirian.
Tahapan Stress
TAHAP 1 (ringan) Merasa mampu menyelesaikan
pekerjaan lebih dari biasanya, namun
Semangat bekerja besar, berlebihan
tanpa disadari cadangan energi
(over acting)
semakin menipis
TAHAP 2 (muncul keluhan) Detakan jantung lebih keras dari
biasanya (berdebar-debar)
Merasa mudah lelah
Otot-otot punggung dan tengkuk
Sering mengeluh lambung/perut
terasa tegang
tidak nyaman (bowel discomfort)
Tidak bisa santai
TAHAP 3 (keluhan semakin nyata)
Gangguan lambung dan usus Perasaan ketidaktenangan dan
semakin nyata; misalnya keluhan ketegangan emosional semakin
maag, buang air besar tidak teratur meningkat
(diare) Gangguan pola tidur (insomnia)
Ketegangan otot-otot semakin terasa
KONSEP DIRI
Konsep diri adalah mencakup semua persepsi diri yaitu penampilan, nilai, dan keyakinan
yang mempengaruhi perilaku dan ditunjukkan ketika menggunakan katakata saya atau
aku
FAKTOR PEMBENTUKAN KONSEP DIRI
FAKTOR YG MMPENGARUHI KONSEP DIRI
\
KONSEP KEHILANGAN
Kehilangan(loss)adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelum nya ada,
kemudian menjadi tidak ada
Tipe Kehilangan
Manifestasi Kehilangan
Etiologi
PATOGENESIS
KONSEP SPIRITUALITAS
ASPEK SPIRITUALITAS
1. Berhubungan dengan sesuatu yang 3. Menyadari kemampuan untuk
tidak diketahui atau ketidakpastian menggunakan sumber dan kekuatan
dalam kehidupan dalam diri sendiri
2. Menemukan arti & tujuan hidup 4. Mempunyai perasaan keterikatan
dengan diri sendiri dan dengan tuhan
atau yang maha tinggi
Konsep
1. Agama 3. Pengampunan 5. Transendensi
2. Iman 4. Harapan
B. Bullying : menggertak dan mengganggu orang yang lebih lemah yg dilakukan oleh
sekelompok org scra berulg-ulang
Strategi keperawatan transcultural dalam Kesehatan mental bullying
1. Bicaralah dengan bully dan cobalah cari
tahu mengapa mereka merasa perlu
4. Bantu bully untuk menebus kesalahan
berperilaku seperti itu.
pada korbannya
2. Pastikan remaja bully mengerti bahwa
5. Bersiap untuk mengkonfrontasi bully
perilaku merekalah yang tidak disukai,
ketika mereka mulai membuat alasan atas
bukan mereka.
perbuatannya seperti ‘itu cuma bercanda’
3. Yakinkan pelaku bully bahwa Anda atau ‘dia yang salah’
bersedia membantu utk mengubah perilaku
jdi lebih baik.
C. Pasung : tindakan memasang sebuah balok kayu pada tangan dan/atau kaki seseorang,
diikat atau dirantai, diasingkan pada suatu tempat tersendiri
Faktor Penyebab Pasung
1. melukai orang lain, risiko 2. gangguan jiwa tidak bisa
membunuh, keluyuran dan disembuhkan/berbahaya
mengganggu kenyamanan
lingkungan
2. Sickness
Dimensi sickness menggambarkan konsep sakit secara psikologis. Konsep sakit dalam dimensi
sickness ini merupakan penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan pengalaman
yang langsung dialaminya. Konsep sickness muncul akibat adanya ketidaknyamanan dalam diri
seseorang akibat faktor psikis.
3. Ilness
Konsep sakit dalam dimensi illness merupakan konsep sakit secara sosiologis. Konsep sakit
ini berkaitan dengan penerimaan sosial terhadap seseorang sebagai orang yang sedang sakit
(illness maupaun disease). Seseorang yang dalam keadaan illness biasanya dibenarkan
melepaskan tanggung jawab, peran atau kebiasaan sehari-harinya yang dilakukan saat sehat
secara sementara akibat. Sakit dalam konsep sosiologis ini berkenaan dengan peran khusus
yang dilakukan sehubungan dengan perasaan kesakitannya dan sekaligus memiliki tanggung
jawab baru, yaitu mencari kesembuhan
TAHAP SAKIT
TAHAP 1 (MENGALAMI GEJALA) dan implikasi penyakit terhadap kesehatan
dimasa yang akan datang. Profesi kesehatan
Pada tahap ini pasien menyadari bahwa “ada
mungkin akan menentukan bahwa mereka
sesuatu yang salah” pada tubuh mereka yang
tidak menderita suatu penyakit atau justru
dikenali ketika ada sensasi atau keterbatasan
menyatakan jika mereka menderita penyakit
fungsi fisik gejala perubahan fisik bisa
yang bisa mengancam kehidupannya.
merasakan rasa nyeri, ada nya benjolan, dll)
TAHAP 4 (PERAN KLIEN
TAHAP 2 (ASUMSI TENTANG PERAN
INDEPENDEN)
SAKIT)
Pada tahap ini klien menerima keadaan
Tahap ini terjadi saat pasien merasakan
sakitnya, sehingga klien bergantung pada
gejala menetap atau semakin berat, sehingga
pemberi pelayanan kesehatan untuk
orang yang sakit akan melakukan
menghilangkan gejala yang ada
memberitahukan kepada keluarga, orang
terdekat atau kelompok sosialnya bahwa ia TAHAP 5 (PEMULIHAN DAN
benar-benar sakit dan harus diistirahatkan. REHABILITAS)
TAHAP 3 (KONTAK DGN Merupakan tahap akhir dari perilaku sakit,
PELAYANAN KESEHATAN) dan dapat terjadi secara tiba-tiba, misalnya
penurunan demam. Penyembuhan yang
Pada tahap ini pasien mulai mencari
tidak cepat, menyebabkan seorang klien
kepastian dan pengobatan akan sakitnya.
butuh perawatan lebih lama sebelum
Sehingga pasien akan datang mencari tenaga
kembali ke fungsi optimal, misalnya pada
kesehatan mencari penjelasan mengenai
penyakit kronis.
gejala yang dirasakan, penyebab penyakit,
2. . Faktor ekternal
gejala yang terlihat dari suatu 4. Faktor Ekonomi
penyakit yg dapat mempengaruhi semakin tinggi tingkat ekonomi
citra tubuh dan perilaku sakit. seseorang biasanya ia akan lebih
Misalnya: orang yang mengalami cepat tanggap terhadap gejala
bibir kering dan pecah-pecah penyakit yang ia rasakan. Sehingga
mungkin akan lebih cepat mencari ia akan segera mencari pertolongan
pertolongan dari pada orang dengan ketika merasa ada gangguan pada
serak tenggorokan karena suaranya kesehatannya.
akan mengalami gangguan. 5. Faktor kemudahan
3. Faktor kelompok sosial akses terhadap sistem pelayanan,
Kelompok sosial klien akan dekatnya jarak klien dengan RS,
membantu mengenali ancaman klinik atau tempat pelayanan medis
penyakit, atau justru meyangkal lain mempengaruhi menggunakan
potensi terjadinya suatu penyakit. sistem pelayanan kesehatan.
Misalnya: Ada 2 orang wanita, yang
berasal dari dua kelompok sosial Jauhnya jarak sarana kesehatan
yang berbeda menemukan adanya berpengaruh dalam mencari bantuan
benjolan pada Payudaranya saat kesehatan. Semakin jauh jarak pusat
melakukan SADARI. Kemudian kesehatan dari rumah maka mereka
mereka mendiskusikannya dengan tidak
temannya masing-masing. Teman pergi ke tempat pelayanan kesehatan
WANITA 1 mendorong mencari tersebut, masyarakat lebih memilih
pengobatan untuk menentukan mengobati sendiri ataupun pergi ke
apakah perlu dibiopsi atau tidak; dukun atau orang pintar lainnya.
sedangkan teman WANITA 2
mengatakan itu hanyalah benjolan 6. Faktor dukungan sosial
biasa dan tidak perlu diperiksakan ke dukungan sosial disini meliputi
dokter. beberapa institusi atau perkumpulan
yang bersifat peningkatan kesehatan. yang mendukung aksi cegah kanker
Contohnya komunitas SADARI payudara
.
• Lanjutan:
– Menjadi dasar berfikir dalam pengembangan pengetahuan atau model layanan
yang berbasis budaya
SLIDE 9 ADALAH :
Ada konsep Culture Care leiningers
Secara pandang dunia add bbrp faktor mengenai culture care
1.Faktor teknologi :
Dari kseluruhan faktor2 tsb fokus utama dripda indivdu, keluarga dan komunitas itu
7.Culture Care Acomodation
Teknik negosiasi dalam memfasilitasi kelompok orang dengan budaya tertentu untukTeknik
negosiasi dalam memfasilitasi kelompok orang dengan budaya tertentu untuk
beradaptasi/berunding terhadap tindakan dan p beradaptasi/berunding terhadap tindakan dan
pengambilan kesehatan.engambilan kesehatan.
8.Cultural Care Repattering.
Menyusun kembali dalam memfasilitasi tindakan dan pengambilan keputusanMenyusun kembali
dalam memfasilitasi tindakan dan pengambilan keputusan professional yang dapat membawa
perubahan cara hidup seseorang. professional yang dapat membawa perubahan cara hidup
seseorang.
Keunikan budaya yg ada di Indonesia mencakup dari berbagai macam konsep, Misanya
dari segi Budaya. Kebudayaan di Aceh, budaya nya sangat kental dgn unsur2 ke-islaman.
Sehingga setiap peraturan dan nilai2 yg ada di provinsi Aceh memberi arahan dan
pengaruh kpd masyarakat utk menerapkan budaya2 syariat keislaman seperti memakai
jilbab, menggunkan pkaian yg terttup, dan memperingati hari2 besar agama islam.
Selain itu dri budaya komunikasi, aceh memilikki bbrp bahasa daerah yg msih digunakan
sbgi bhasa dlm keseharian masyarakatnya. Seperti bhsa aceh, gayo, alas, kluet,
Dari segi Agama, Indonesia meiiki 6 agajma yg diakui oleh ngra yaitu islam, Kristen,
katolik, hindu, budha & konghucu. Keberagaman ini mewujudkan bahwa Indonesia
mempunyai tingkat toleransi antar perbedaan yg tinggi. Dimna kita harus menghargai
setiap perbedaan antar sesame masyarakat demi menjaga dan menpersatukan bangsa
Indonesia .