Anda di halaman 1dari 7

Modus Kuncen Kawasan Wisata Situ Bagendit Jual Ganja Berkedok

Pengobatan

Liputan6.com, Garut - Kepolisian Resort (Polres) Garut, Jawa Barat akhirnya meringkus AC (44),
tersangka kasus pengedar ganja yang berhasil diungkap di kawasan wisata Situ Bagendit, Leles, sekitar
tiga pekan lalu.

"Teknisnya seperti itu (mengobati orang sakit), dijual antara Rp200 ribu sampai Rp1 juta," ujar Kasat
Narkoba Polres Garut, AKP Jimmy Sihite, dalam rilis kasus pengungkapan kejahatan narkotika,
psikotropika, dan obat terlarang di Mapolres Garut, Rabu (15/2/2023).

Jimmy mengatakan dalam kurun waktu satu bulan terakhir sejak pertengahan Januari hingga
pertengahan Februari ini, ada 11 kasus yang berhasil diungap penyidik satuan narkoba Polres Garut.

"Ada 16 tersangka yang berhasil kami amankan, mereka menyimpan dan mengedarkan, TKP-nya dari
berbagai tempat termasuk pelaku dari berbagai macam profesi," kata dia.

Khusus kasus penanaman ratusan tanaman ganja yang berhasil diungkap di kawasan Wisata Situ
Cangkuang Garut, tersangka AC yang berprofesi sebagai kuncen atau orang pintar, sengaja menjual
daun terlarang itu dengan dalih pengobatan.

"Dia menjual langsung, termasuk dijual untuk bahan pengobatan," kata dia.

Total sebanyak 100 pohon ganja lebih berhasil diamankan, termasuk ratusan bibit ganja yang ditanam
dalam media tanam gelas bekas minuman mineral. "Yang dalam bentuk pot itu pengembangan dari
kasus sebelumnya," kata dia.

Walhasil dalam pengungkapan selama sebulan terakhir, total sebanyak 4.000 lebih butir obat keras
terlarang, kemudian 43 butir psikotropika, sebanyak 105,35 gram tembakau sintetik dan 35 gram jenis
sabu berhasil disita petugas.

Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, pengungkapan belasan kasus narkotika
tersebut, merupakan bentuk keseriusan Polres Garut dalam menekan penyebaran barang haram tersebut
di masyarakat.
"Dampaknya sangat kuat sekali masyarakat yang bisa kita selamat, ada sekitar 130 ribuan masyarakat
yang akan terdampak," dia mengingatkan.

Rio mengimbau masyarakat Garut untuk meninggalkan barang tersebut, termasuk mencoba, hingga
akhirnya terjerumus menjadi korban peredaran jaringan narkotika.

"Tolong berhenti menggunakan, berhenti mengedarkan narkotika dan psikotropika apa pun itu," kata
dia.

Tidak hanya itu, lembaganya menyatakan perang terhadap seluruh bentuk praktik peredaran narkotika.
"Kalau masih ada (peredaran) akan kami kejar sampai kapan pun, di mana pun, nawaitu kami
menyelamatkan seluruh anak bangsa di Garut ini," dia menandaskan.

Source : https://www.liputan6.com/regional/read/5207791/modus-kuncen-kawasan-wisata-situ-
bagendit-jual-ganja-berkedok-pengobatan
Wisatawan Asing Jadi Korban Kejahatan di Bali

Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose mengatakan, kasus kejahatan jalanan yang dialami
wisawatan asing di Bali, kerap terjadi di beberapa negara. "Kasus semacam itu juga terjadi di semua
negara tak hanya di Bali. Italia banyak copet, kemarin juga di Paris banyak kejadian, di Amerika dan di
Chicago tiap hari turis (korban kejahatan), jadi bukan hanya di Bali saja," kata dia di Mapolda Bali,
Selasa (10/12/2019). Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru 2020, Polda Bali Sebut Tak Ada
Ancaman Terorisme Menurut dia, kasus kejahatan yang terjadi menimpa wisatawan asing di Bali,
dianggap belum termasuk dalam kategori kejahatan jalanan yang meresahkan. Terlebih, kata dia, polisi
mampu menangkap para pelaku kriminal yang kerap beraksi di Bali. "Kami (Polda Bali) kerap
mendapat penghargaan dari Duta Besar karena mampu mengungkap kasus-kasus yang korbannya turis
asing," tuturnya. Kendati demikian, dia tak mau jumawa, pihaknya menyiagakan sejumlah personel di
sejumlah tempat untuk mengantisipasi kasus kejahatan jalanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru
2020. Baca juga: Mengaku Dibuntuti, Turis Jepang Lompat dari Lantai 2 Apartemen di Bali Golese
menjelaskan, antisipasi dilakukan dengan meningkatkan patroli di sejumlah tempat seperti objek wisata,
pelabuhan, terminal dan bandara. “Yang ikut jadi atensi (liburan Natar). Yang perlu diantisipasi adalah
street crime yang mungkin akan melibatkan turis dan sebagainya tetapi kita sudah membuat kegiatan-
kegiatan nanti secara humanis, ada patroli," pungkas Golose. Diketahui, Emma Bell (25) seorang
remaja asal Australia terbaring koma diduga menjadi korban begal di Bali. Kasat Reskrim Polres
Badung, AKP Laurens Rajamangapul Haselo mengaku, pihaknya sudah mendengar adanya informasi
tersebut. Baca juga: Fakta Turis Jepang Lompat dari Lantai 2 Apartemen, Diduga Dirampok hingga
Ada Bekas Cekikan di Leher Kejadian pembegalan sendiri, kata dia, diduga terjadi di daerah Canggu,
Badung, Bali. "Kami juga masih belum tau kebenaran kejadian tersebut betul di Canggu atau tidak,"
katanya saat dihubungi, Selasa (10/12/2019). Dia berharap, jika ada masyarakat yang mengetahui
kejadian tersebut untuk segera menginformasikan ke Polres Badung. Selain Emma, wisatawan asal
Jepang, Mika Hasegawa (38) menjadi korban perampokan di apartemennya di Pemagon, Denpasar
Selatan. Beruntung pelakunya Fahrudin berhasil ditangkap di Jakarta saat hendak kabur ke Medan,
Sumatera Utara. Kemudian, Rosse Piel Leal, WNA Spanyol mendapat luka sabetan parang saat
menjadi korban perampokan di pantai Padang-Padang, Pecatu, Kuta Selatan. Polisi menangkap pelaku
di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Source : https://regional.kompas.com/read/2019/12/10/15152011/wisatawan-asing-jadi-korban-
kejahatan-di-bali-ini-kata-kapolda?page=all#
Polisi Selidiki Kasus Pengeroyokan Wisatawan di Pulau Merah
Banyuwangi

Aparat kepolisian tengah menyelidiki kejadian pengeroyokan yang menimpa dua warga Jember saat
berwisata ke Pulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timur. Dua wisatawan asal Kecamatan Ledokombo,
Jember, bernama Dimas Febri Listiyanto dan Abdul Muksi, itu diduga dikeroyok oleh belasan orang
tak dikenal hingga terluka. Tidak hanya itu, barang berharga milik keduanya juga diambil paksa. Di
antaranya satu unit telepon genggam dan uang tunai sebesar Rp 1,8 juta. Kepala Satuan Reserse
Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi, Kompol Agus Sobarna Praja
mengatakan, kasus tersebut sedang ditangani oleh Polsek Pesanggaran. Baca juga: 2 Warga Jember
Diduga Dikeroyok Belasan OTK di Pulau Merah Banyuwangi "Kami sudah menerima laporan tersebut.
Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh pihak Polsek Pesanggaran untuk menemukan siapa
pelakunya," kata Agus, Rabu (21/9/2022). Agus menyebut, pengeroyokan itu terjadi di area parkir
wisata Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, pada Minggu (18/9/2022) sekira pukul
03.00 WIB. Baca juga: 2 Wisatawan Diduga Dikeroyok di Pulau Merah, Ini Penjelasan Disbudpar
Banyuwangi Respons Disbudpar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda
menyatakan, insiden yang menimpa dua warga Jember itu di luar jam operasional wisata Pantai Pulau
Merah. "Sebaiknya wisatawan mengikuti jam buka tutup dan apabila terjadi ketidaknyamanan agar
menyampaikan keluhan ke Pokdarwis setempat dan Disbudpar," kata Bramuda, Selasa (20/9/2022).
Berdasarkan keterangan dari pihak pengelola, wisata Pulau Merah Banyuwangi dibuka pukul 07.00
WIB dan ditutup sekitar pukul 18.00 WIB. Sedangkan, kejadian pengeroyokan dan perampasan barang
itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Meski begitu, Bramuda meminta kepada seluruh kelompok sadar
wisata (Pokdarwis) di Banyuwangi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung. "Kepada
teman-teman Pokdarwis tetap memberikan layanan kepada wisatawan dengan Sapta Pesonanya,"
ungkap Bramuda. Lihat Foto Ilustrasi penganiayaan. (Shutterstock) Bramuda mengatakan, dua warga
Jember yang menjadi korban pengeroyokan itu masuk ke tempat wisata dalam keadaan mabuk. Tidak
hanya itu, satu dari dua wisatawan itu disebut sedang ada masalah rumah tangga. "Sehingga diingatkan,
namun malah marah dan melakukan perlawanan kepada kelompok yang mengaku anak PM (Pulau
Merah)," ujar Bramuda. Namun, Bramuda belum bisa memastikan kebenaran kabar tersebut. Saat ini,
kasus tersebut sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian. "Masih tahap penyelidikan," tutup
Bramuda.

Source : https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/21/140236578/polisi-selidiki-kasus-pengeroyokan-
wisatawan-di-pulau-merah-banyuwangi?page=all
Turis bawa barang fasilitas hotel di Bali

Sebuah video yang merekam barang bawaan rombongan turis diduga asal India tengah dibongkar
beredar di media sosial. Video yang beredar itu menyebutkan, rombongan turis tersebut membawa
barang-barang fasilitas vila ke dalam koper mereka dan digeledah oleh pihak vila di Gianyar, Bali.
Kompas.com menghubungi Kasat Reskrim Polres Gianyar Bali, AKP Deni Setiawan, Senin
(29/7/2019), untuk mengonfirmasi peristiwa ini. Deni membenarkan bahwa peristiwa itu terjadi di
sebuah vila di Gianyar, Bali, pada Jumat (26/7/2019) pekan lalu. Ia mengatakan, turis asal India
tersebut mengambil sejumlah barang inventaris vila. Menurut dia, berdasarkan keterangan turis,
mereka tidak tahu bahwa barang-barang yang diambilnya merupakan properti hotel yang tidak boleh
dibawa tamu. "Menurut mereka, mereka tidak tahu, jadi namanya kesalahpahaman. Menurut mereka,
karena sudah bayar (sewa kamar) jadi boleh diambil, tapi ternyata itu properti vila, jadi tidak boleh,"
ujar AKP Deni. Solusi damai, meski dalam video terdengar perdebatan antara turis dengan pegawai
vila, para turis menawarkan ganti rugi atas barang-barang yang mereka ambil. Deni mengatakan, pihak
tamu dan vila telah melakukan aksi damai dengan mengganti rugi sejumlah uang. "Kemarin dari pihak
vila itu menyebutkan dari tamu itu ganti rugi, kalau tidak salah sebesar Rp 5 juta," ujar AKP Deni.
Adapun nominal tersebut memang diperkirakan sesuai dengan harga barang-barang yang diambil oleh
turis.

Source : https://regional.kompas.com/read/2019/08/13/06480001/9-kasus-warga-negara-asing-di-
tanah-air-lecehkan-tempat-suci-hingga-curi?page=all#
WNA Ambil Sampel Anggrek dan Laba-laba di Hutan Kalimantan

Empat warga negara asing (WNA) asal Polandia ditangkap karena mengambil sampel satwa dan
tumbuhan di kawasan konservasi Taman Wisata Alam Bukit Kelam, Selasa (19/3/2019). Kepala Seksi
Konservasi Wilayah (SKW) II Sintang BKSDA Kalbar, Bharata Sibarani, mengatakan, keempat WNA
masuk kawasan hutan tanpa izin. Saat diamankan, mereka sempat mengelak dan mengucapkan
berbagai alasan. Namun saat digeledah, ditemukan banyak sampel satwa dan tumbuhan.
"Diamankannya empat WNA asal Polandia tersebut, pertama mereka masuk tidak ada izin, kemudian
mereka visanya wisata, kemudian mereka mengambil sampel tumbuhan dan satwa di sekitar TWA
Bukit Kelam," ujar Bharata, Rabu (20/3/2019). Menurut dia, masuk dalam kawasan tanpa izin sudah
menyalahi prosedur. Ancamannya, dijerat UU Nomor 41 Tahun 1999 dan UU Nomor 5 Tahun 1990
tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya.

Source : https://regional.kompas.com/read/2019/08/13/06480001/9-kasus-warga-negara-asing-di-
tanah-air-lecehkan-tempat-suci-hingga-curi?page=all#
Paksa masuk kawasan Bromo, bule banting petugas

Video seorang turis asing yang memaksa masuk ke wilayah terlarang Gunung Bromo viral di media
sosial, Jumat (22/3/2019). Dalam video tersebut, seorang turis pria memaksa masuk meski sudah
dihalangi oleh petugas. Dalam tayangan video berdurasi 20 detik itu, seorang turis asing dan petugas
sempat saling dorong setelah sebelumnya adu mulut. "Back, back," teriak petugas itu. Namun, si turis
berkacamata hitam itu tetap saja memaksa masuk. Bahkan, petugas yang terus menghalangi sempat
dibanting hingga terjatuh.

Source : https://regional.kompas.com/read/2019/08/13/06480001/9-kasus-warga-negara-asing-di-
tanah-air-lecehkan-tempat-suci-hingga-curi?page=all#

Anda mungkin juga menyukai