Anda di halaman 1dari 17

1.

Pesta Gay Kelapa Gading

Sejumlah orang yang ditangkap saat penggerebekan PT. Atlantis Jaya di Ruko Kokan Permata Blok B
15-16 Kelapa Gading Rt15/RW 03 Kelapa Gading Barat, Jakarta, Senin (22/5). (Liputan6.com/Gempur
M Surya)

Insiden penggerebekan 141 pria diduga homoseksual, di ruko yang diduga sebagai lokasi
pesta seks gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi sorotan dunia.

Media asing dari beberapa benua turut menyoroti peristiwa tersebut.

Dari Asia, artikel berjudul 'Indonesian police arrest 141 men in Jakarta over 'gay party'
digunakan oleh media Singapura New Straits Times untuk melaporkan pesta tersebut.

Sementara dari Australia, ABC News, melaporkan insiden itu dengan 'Indonesia police arrest
dozens in raid on Jakarta gay sauna'.

"Setelah penggerebekan di Jakarta pada Minggu malam, polisi merilis beberapa gambar laki-
laki bertelanjang dada yang ditahan polisi di situs berita lokal. Aktivis hak asasi manusia
mengkhawatirkan teman-teman dan keluarga yang mengenali," tulis media Amerika
Serikat New York Times dengan judul 'Indonesia Police Arrest 141 Men Accused of Having
Gay Sex Party' yang dikutip Senin (22/5/2017).

Dalam artikel berjudul 'Indonesian police arrest 141 men over 'gay sex party', BBC
mengupas soal pesta gay tersebut, termasuk biaya Rp 185 ribu yang harus dibayar para
pengunjung -- yang juga datang dari Singapura dan Inggris.

Sedangkan media Inggris lainnya, The Guardian, memuat artikel 'Indonesian police arrest
more than 140 men at alleged gay sauna party'.

2 dari 5 halaman

2. Hukum Cambuk Pasangan Gay Aceh

Kasus pasangan gay ini baru pertama kali ditemukan setelah Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Hukum Jinayat berlaku. (Liputan6.com/Windy Phagta).
Terdakwa pasangan gay (liwath) berinisial MH (20) dan pasangannya, MT (24), menjalani 80
kali hukuman cambuk di depan umum. Eksekusi hukuman cambuk itu dilaksanakan pada
Selasa (23/5/2017) di halaman Masjid Syuhada, Lamgugob, Kota Banda Aceh, Provinsi
Aceh.

Pasangan sejenis itu didakwa melanggar Pasal 63 ayat 1 juncto Pasal 1 angka 28 Qanun
Nomor 6 Tahun 2014 mengenai hukum jinayah. Pasal itu berbunyi, "Setiap orang yang
dengan sengaja melakukan perbuatan liwath diancam hukuman paling banyak 100 kali
cambuk atau denda paling banyak 1.000 gram emas murni atau penjara paling lama 100
bulan."

Kasat Pol PP dan WH Kota Banda Aceh, Yusnardi, menyatakan kasus liwath atau hubungan
sesama jenis itu baru pertama kali ditemukan setelah Qanun (Peraturan Daerah di Aceh)
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayah mulai berlaku.

"Ya, mungkin masyarakat di luar (Aceh) merasa asing (dengan peraturan Qanun Jinayah di
Aceh), karena memang perbuatan liwath ini di luar tidak terlalu diatur ya. Namun karena
kekhususan Aceh, dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Syariat Islam
yang dengan rinci mengatur soal ini," ujar Yusnardi.

Kejadian ini disorot media asal Inggris BBC. Mereka menulis artikel berjudul 'No place to
hide for LGBT people in Indonesia's Aceh province' untuk membahas kejadian tersebut.

3 dari 5 halaman

3. Pernikahan Gay di Bali

Pernikahan sejenis di Bali dan gay menjadi bahan perbincangan netizen dua hari terakhir.

Pada September 2015, warga Bali dihebohkan dengan pernikahan pasangan dua pria di
sebuah hotel di daerah Ubud Kabupaten Gianyar, Bali.

Pernikahan itu dihadiri seorang pemangku (pemimpin upacara agama Hindu) dan dihadiri
oleh kedua orang tua salah satu mempelai pasangan sejenis itu.

Ulah pasangan beda warga negara ini membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika naik
pitam.

"Ndak boleh itu, di mana itu. Menurut agama Hindu sangat dilarang itu. Makannya pingin
tahu dimana persisnya lalu kita tegur. Kita sampaikan ke Majelis Desa Pakraman atau Majelis
Desa Madya. Saya kira itu benar-benar satu aib lagi," tegas Made Mangku, seperti
ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (15/9/2015).
Kontroversi tersebut mengundang pemberitaan dari media asing. Salah satunya berasal dari
Australia, News.com.au.

Dalam satu artikelnya, media menuliskan judul 'Controversy after gay marriage wedding in
Bali' sebagai tajuk pemberitaannya.

Mereka menuliskan dari laporan yang mereka terima kemungkinan besar pasangan itu berasal
dari Amerika Serikat dan Indonesia.

4 dari 5 halaman

4. Pesta Gay Surabaya

Kaum Gay dan Transgender Paling Berisiko HIV/AIDS?

Pada awal Mei masyarakat Surabaya dikejutkan dengan pesta gay yang diduga dilakukan di
dua kamar di Hotel Oval Surabaya.

Pesta seks gay di Ruang 203 dan 314 itu digerebek jajaran unit Perlindungan Perempuan dan
Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Minggu 30 April 2017.

Dalam kejadian tersebut sebanyak 14 orang ditangkap. Satreskrim Polresta Surabaya bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menggelar tes Infeksi Menular
Seksual (IMS) terhadap belasan peserta pesta itu.

Dari hasil tes itu ditemukan fakta mengejutkan. Di mana lima dari 14 orang peserta pesta seks
gay itu positif mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).

"Berdasarkan pemeriksaan dari lima di antara empat belas peserta yang menggelar party itu
dinyatakan positif HIV. Hasilnya sungguh mengejutkan," kata Kasat Reskrim Polresta
Surabaya, AKBP Shinto Silitonga.

Peristiwa ini disorot oleh kantor berita Prancis AFP. Mereka menulis judul pemberitaan
Indonesian Men Facing 15 Years In Prison For 'Gay Party'.

Mengutip pernyataan Shinto dua orang yang diduga pelaksana pesta seks tersebut terancam
hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Di Indonesia pernikahan sejenis melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang perkawinan. Dalam undang-undang itu disebutkan perkawinan adalah ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-istri.
1. Pesta Gay Kelapa Gading

Sejumlah orang yang ditangkap saat penggerebekan PT. Atlantis Jaya di Ruko Kokan Permata Blok B
15-16 Kelapa Gading Rt15/RW 03 Kelapa Gading Barat, Jakarta, Senin (22/5). (Liputan6.com/Gempur
M Surya)

Insiden penggerebekan 141 pria diduga homoseksual, di ruko yang diduga sebagai lokasi
pesta seks gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi sorotan dunia.

Media asing dari beberapa benua turut menyoroti peristiwa tersebut.

Dari Asia, artikel berjudul 'Indonesian police arrest 141 men in Jakarta over 'gay party'
digunakan oleh media Singapura New Straits Times untuk melaporkan pesta tersebut.

Sementara dari Australia, ABC News, melaporkan insiden itu dengan 'Indonesia police arrest
dozens in raid on Jakarta gay sauna'.

"Setelah penggerebekan di Jakarta pada Minggu malam, polisi merilis beberapa gambar laki-
laki bertelanjang dada yang ditahan polisi di situs berita lokal. Aktivis hak asasi manusia
mengkhawatirkan teman-teman dan keluarga yang mengenali," tulis media Amerika
Serikat New York Times dengan judul 'Indonesia Police Arrest 141 Men Accused of Having
Gay Sex Party' yang dikutip Senin (22/5/2017).

Dalam artikel berjudul 'Indonesian police arrest 141 men over 'gay sex party', BBC
mengupas soal pesta gay tersebut, termasuk biaya Rp 185 ribu yang harus dibayar para
pengunjung -- yang juga datang dari Singapura dan Inggris.

Sedangkan media Inggris lainnya, The Guardian, memuat artikel 'Indonesian police arrest
more than 140 men at alleged gay sauna party'.

2 dari 5 halaman

2. Hukum Cambuk Pasangan Gay Aceh

Kasus pasangan gay ini baru pertama kali ditemukan setelah Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Hukum Jinayat berlaku. (Liputan6.com/Windy Phagta).
Terdakwa pasangan gay (liwath) berinisial MH (20) dan pasangannya, MT (24), menjalani 80
kali hukuman cambuk di depan umum. Eksekusi hukuman cambuk itu dilaksanakan pada
Selasa (23/5/2017) di halaman Masjid Syuhada, Lamgugob, Kota Banda Aceh, Provinsi
Aceh.

Pasangan sejenis itu didakwa melanggar Pasal 63 ayat 1 juncto Pasal 1 angka 28 Qanun
Nomor 6 Tahun 2014 mengenai hukum jinayah. Pasal itu berbunyi, "Setiap orang yang
dengan sengaja melakukan perbuatan liwath diancam hukuman paling banyak 100 kali
cambuk atau denda paling banyak 1.000 gram emas murni atau penjara paling lama 100
bulan."

Kasat Pol PP dan WH Kota Banda Aceh, Yusnardi, menyatakan kasus liwath atau hubungan
sesama jenis itu baru pertama kali ditemukan setelah Qanun (Peraturan Daerah di Aceh)
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayah mulai berlaku.

"Ya, mungkin masyarakat di luar (Aceh) merasa asing (dengan peraturan Qanun Jinayah di
Aceh), karena memang perbuatan liwath ini di luar tidak terlalu diatur ya. Namun karena
kekhususan Aceh, dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Syariat Islam
yang dengan rinci mengatur soal ini," ujar Yusnardi.

Kejadian ini disorot media asal Inggris BBC. Mereka menulis artikel berjudul 'No place to
hide for LGBT people in Indonesia's Aceh province' untuk membahas kejadian tersebut.

3 dari 5 halaman

3. Pernikahan Gay di Bali

Pernikahan sejenis di Bali dan gay menjadi bahan perbincangan netizen dua hari terakhir.

Pada September 2015, warga Bali dihebohkan dengan pernikahan pasangan dua pria di
sebuah hotel di daerah Ubud Kabupaten Gianyar, Bali.

Pernikahan itu dihadiri seorang pemangku (pemimpin upacara agama Hindu) dan dihadiri
oleh kedua orang tua salah satu mempelai pasangan sejenis itu.

Ulah pasangan beda warga negara ini membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika naik
pitam.

"Ndak boleh itu, di mana itu. Menurut agama Hindu sangat dilarang itu. Makannya pingin
tahu dimana persisnya lalu kita tegur. Kita sampaikan ke Majelis Desa Pakraman atau Majelis
Desa Madya. Saya kira itu benar-benar satu aib lagi," tegas Made Mangku, seperti
ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (15/9/2015).
Kontroversi tersebut mengundang pemberitaan dari media asing. Salah satunya berasal dari
Australia, News.com.au.

Dalam satu artikelnya, media menuliskan judul 'Controversy after gay marriage wedding in
Bali' sebagai tajuk pemberitaannya.

Mereka menuliskan dari laporan yang mereka terima kemungkinan besar pasangan itu berasal
dari Amerika Serikat dan Indonesia.

4 dari 5 halaman

4. Pesta Gay Surabaya

Kaum Gay dan Transgender Paling Berisiko HIV/AIDS?

Pada awal Mei masyarakat Surabaya dikejutkan dengan pesta gay yang diduga dilakukan di
dua kamar di Hotel Oval Surabaya.

Pesta seks gay di Ruang 203 dan 314 itu digerebek jajaran unit Perlindungan Perempuan dan
Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Minggu 30 April 2017.

Dalam kejadian tersebut sebanyak 14 orang ditangkap. Satreskrim Polresta Surabaya bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menggelar tes Infeksi Menular
Seksual (IMS) terhadap belasan peserta pesta itu.

Dari hasil tes itu ditemukan fakta mengejutkan. Di mana lima dari 14 orang peserta pesta seks
gay itu positif mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).

"Berdasarkan pemeriksaan dari lima di antara empat belas peserta yang menggelar party itu
dinyatakan positif HIV. Hasilnya sungguh mengejutkan," kata Kasat Reskrim Polresta
Surabaya, AKBP Shinto Silitonga.

Peristiwa ini disorot oleh kantor berita Prancis AFP. Mereka menulis judul pemberitaan
Indonesian Men Facing 15 Years In Prison For 'Gay Party'.

Mengutip pernyataan Shinto dua orang yang diduga pelaksana pesta seks tersebut terancam
hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Di Indonesia pernikahan sejenis melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang perkawinan. Dalam undang-undang itu disebutkan perkawinan adalah ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-istri.
1. Pesta Gay Kelapa Gading

Sejumlah orang yang ditangkap saat penggerebekan PT. Atlantis Jaya di Ruko Kokan Permata Blok B
15-16 Kelapa Gading Rt15/RW 03 Kelapa Gading Barat, Jakarta, Senin (22/5). (Liputan6.com/Gempur
M Surya)

Insiden penggerebekan 141 pria diduga homoseksual, di ruko yang diduga sebagai lokasi
pesta seks gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi sorotan dunia.

Media asing dari beberapa benua turut menyoroti peristiwa tersebut.

Dari Asia, artikel berjudul 'Indonesian police arrest 141 men in Jakarta over 'gay party'
digunakan oleh media Singapura New Straits Times untuk melaporkan pesta tersebut.

Sementara dari Australia, ABC News, melaporkan insiden itu dengan 'Indonesia police arrest
dozens in raid on Jakarta gay sauna'.

"Setelah penggerebekan di Jakarta pada Minggu malam, polisi merilis beberapa gambar laki-
laki bertelanjang dada yang ditahan polisi di situs berita lokal. Aktivis hak asasi manusia
mengkhawatirkan teman-teman dan keluarga yang mengenali," tulis media Amerika
Serikat New York Times dengan judul 'Indonesia Police Arrest 141 Men Accused of Having
Gay Sex Party' yang dikutip Senin (22/5/2017).

Dalam artikel berjudul 'Indonesian police arrest 141 men over 'gay sex party', BBC
mengupas soal pesta gay tersebut, termasuk biaya Rp 185 ribu yang harus dibayar para
pengunjung -- yang juga datang dari Singapura dan Inggris.

Sedangkan media Inggris lainnya, The Guardian, memuat artikel 'Indonesian police arrest
more than 140 men at alleged gay sauna party'.

2 dari 5 halaman

2. Hukum Cambuk Pasangan Gay Aceh

Kasus pasangan gay ini baru pertama kali ditemukan setelah Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Hukum Jinayat berlaku. (Liputan6.com/Windy Phagta).
Terdakwa pasangan gay (liwath) berinisial MH (20) dan pasangannya, MT (24), menjalani 80
kali hukuman cambuk di depan umum. Eksekusi hukuman cambuk itu dilaksanakan pada
Selasa (23/5/2017) di halaman Masjid Syuhada, Lamgugob, Kota Banda Aceh, Provinsi
Aceh.

Pasangan sejenis itu didakwa melanggar Pasal 63 ayat 1 juncto Pasal 1 angka 28 Qanun
Nomor 6 Tahun 2014 mengenai hukum jinayah. Pasal itu berbunyi, "Setiap orang yang
dengan sengaja melakukan perbuatan liwath diancam hukuman paling banyak 100 kali
cambuk atau denda paling banyak 1.000 gram emas murni atau penjara paling lama 100
bulan."

Kasat Pol PP dan WH Kota Banda Aceh, Yusnardi, menyatakan kasus liwath atau hubungan
sesama jenis itu baru pertama kali ditemukan setelah Qanun (Peraturan Daerah di Aceh)
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayah mulai berlaku.

"Ya, mungkin masyarakat di luar (Aceh) merasa asing (dengan peraturan Qanun Jinayah di
Aceh), karena memang perbuatan liwath ini di luar tidak terlalu diatur ya. Namun karena
kekhususan Aceh, dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Syariat Islam
yang dengan rinci mengatur soal ini," ujar Yusnardi.

Kejadian ini disorot media asal Inggris BBC. Mereka menulis artikel berjudul 'No place to
hide for LGBT people in Indonesia's Aceh province' untuk membahas kejadian tersebut.

3 dari 5 halaman

3. Pernikahan Gay di Bali

Pernikahan sejenis di Bali dan gay menjadi bahan perbincangan netizen dua hari terakhir.

Pada September 2015, warga Bali dihebohkan dengan pernikahan pasangan dua pria di
sebuah hotel di daerah Ubud Kabupaten Gianyar, Bali.

Pernikahan itu dihadiri seorang pemangku (pemimpin upacara agama Hindu) dan dihadiri
oleh kedua orang tua salah satu mempelai pasangan sejenis itu.

Ulah pasangan beda warga negara ini membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika naik
pitam.

"Ndak boleh itu, di mana itu. Menurut agama Hindu sangat dilarang itu. Makannya pingin
tahu dimana persisnya lalu kita tegur. Kita sampaikan ke Majelis Desa Pakraman atau Majelis
Desa Madya. Saya kira itu benar-benar satu aib lagi," tegas Made Mangku, seperti
ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (15/9/2015).
Kontroversi tersebut mengundang pemberitaan dari media asing. Salah satunya berasal dari
Australia, News.com.au.

Dalam satu artikelnya, media menuliskan judul 'Controversy after gay marriage wedding in
Bali' sebagai tajuk pemberitaannya.

Mereka menuliskan dari laporan yang mereka terima kemungkinan besar pasangan itu berasal
dari Amerika Serikat dan Indonesia.

4 dari 5 halaman

4. Pesta Gay Surabaya

Kaum Gay dan Transgender Paling Berisiko HIV/AIDS?

Pada awal Mei masyarakat Surabaya dikejutkan dengan pesta gay yang diduga dilakukan di
dua kamar di Hotel Oval Surabaya.

Pesta seks gay di Ruang 203 dan 314 itu digerebek jajaran unit Perlindungan Perempuan dan
Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Minggu 30 April 2017.

Dalam kejadian tersebut sebanyak 14 orang ditangkap. Satreskrim Polresta Surabaya bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menggelar tes Infeksi Menular
Seksual (IMS) terhadap belasan peserta pesta itu.

Dari hasil tes itu ditemukan fakta mengejutkan. Di mana lima dari 14 orang peserta pesta seks
gay itu positif mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).

"Berdasarkan pemeriksaan dari lima di antara empat belas peserta yang menggelar party itu
dinyatakan positif HIV. Hasilnya sungguh mengejutkan," kata Kasat Reskrim Polresta
Surabaya, AKBP Shinto Silitonga.

Peristiwa ini disorot oleh kantor berita Prancis AFP. Mereka menulis judul pemberitaan
Indonesian Men Facing 15 Years In Prison For 'Gay Party'.

Mengutip pernyataan Shinto dua orang yang diduga pelaksana pesta seks tersebut terancam
hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Di Indonesia pernikahan sejenis melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang perkawinan. Dalam undang-undang itu disebutkan perkawinan adalah ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-istri.
Penyebab LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual,Transgender) dan Solusinya
Anda mungkin pernah mendengar pengucapan kata LGBT, akan tetapi Anda tidak
mengetahui apa arti dari singkatan tersebut. LGBT adalah singkatan atau akronim dari
Lesbian, Gay, Biseksual, serta Transgender. Sebenarnya istilah LGBT ini telah dipergunakan
sejak lama, yaitu sekitar tahun 1990- an untuk menggantikan gabungan istilah komunitas gay.

ads

Dan keberadaan kaum LGBT itu sendiri telah ada sejak zaman Nabi dulu. Cobalah membaca
kembali kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam atau kisah Nabi Luth Alaihissalam. Akan tetapi,
tidak semua orang setuju akan istilah tersebut. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa
transgender dan transeksualitas tidaklah memiliki kesamaan dengan kaum gay, biseksual,
maupun kaum lesbian. Tumpuan dari pernyataan tersebut adalah pada gagasan yang telah
menyatakan bahwa transgender maupun transseksual memiliki kaitan dengan identitas
gender yang terlepas dari orientasi seksual.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab LGBT tersebut, di antaranya :

1. Faktor keluarga

Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki peranan yang penting bagi
para anak untuk lebih cenderung menjadi seorang anggota LGBT daripada hidup normal
layaknya orang yang lainnya.

 Ketika seorang anak mendapatkan perlakuan yang kasar atau perlakuan yang tidak baik
lainnya, maka pada akhirnya kondisi itu bisa menimbulkan kerenggangan hubungan keluarga
serta timbulnya rasa benci si anak pada orang tuanya. Sebagai contoh adalah ketika seorang
anak perempuan mendapatkan perlakuan yang kasar atau tindak kekerasan lainnya dari
ayah atau saudara laki-lakinya yang lain, maka akibat dari trauma tersebut nantinya anak
perempuan tersebut bisa saja memiliki sifat atau sikap benci terhadap semua laki-laki.
 Akibat sikap orang tua yang terlalu mengidam-idamkan untuk memiliki anak laki-laki atau
perempuan, namun kenyataan yang terjadi justru malah sebaliknya. Kondisi seperti ini bisa
membuat anak akan cenderung bersikap seperti apa yang diidamkan oleh orang tuanya.
 Orang tua yang terlalu mengekang anak juga bisa malah menjerumuskan anak pada pilihan
hidup yang salah.
 Kurangnya didikan perihal agama dan masalah seksual dari orang tua tua kepada anak-
anaknya. Orang tua sering beranggapan bahwa membicarakan masalah yang menyangkut
seksual dengan anak-anak mereka adalah suatu hal yang tabu, padahal hal itu justru bisa
mendidik anak agar bisa mengetahui perihal seks yang benar.

2. Faktor Lingkungan dan pergaulan

Lingkungan serta kebiasaan seseorang dalam bergaul disinyalir telah menjadi faktor
penyebab yang paling dominan terhadap keputusan seseorang untuk menjadi bagian dari
komunitas LGBT. beberapa point terkait dengan faktor ini adalah :

 Seorang anak yang dalam lingkungan keluarganya kurang mendapatkan kasih sayang,
perhatian, serta pendidikan baik masalah agama, seksual, maupun pendidikan lainnya sejak
dini bisa terjerumus dalam pergaulan yang tidak semestinya. Di saat anak tersebut mulai asik
dalam pergaulannya, maka ia akan beranggapan bahwa teman yang berada di dekatnya bisa
lebih mengerti, menyayangi, serta memberikan perhatian yang lebih padanya. Dan tanpa ia
sadari, teman tersebut justru membawanya ke dalam kehidupan yang tidak benar, seperti
narkoba, miras, perilaku seks bebas, serta perilaku seks yang menyimpang (LGBT).
 Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negeri mau tidak mau telah dapat
mengubah pola pikir sebagian besar masyarakat kita dan pada akhirnya terjadilah
pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh sebagian masyarakat. sebagai contoh
adalah perilaku seks yang menyimpang seperti seks bebas maupun seks dengan sesama jenis
atau yang lebih dikenal dengan istilah LGBT.

3. Faktor genetik

Dari beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa salah satu faktor pendorong
terjadinya homoseksual, lesbian, atau perilaku seks yang menyimpang lainnya bisa berasal
dari dalam tubuh si pelaku yang sifatnya bisa menurun dari anggota keluarga terdahulu. ada
beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait masalah ini, seperti :

 Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal memiliki kromosom XY
dalam tubuhnya, sedangkan wanita yang normal kromosomnya adalah XX. Akan tetapi
dalam beberapa kasus ditemukan bahwa seorang pria bisa saja memiliki jenis kromosom
XXY, ini artinya bahwa laki-laki tersebut memiliki kelebihan satu kromosom. Akibatnya, lelaki
tersebut bisa memiliki berperilaku yang agak mirip dengan perilaku perempuan.
 Keberadaan hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki andil yang besar terhadap
perilaku LGBT. Seseorang yang memiliki kadar hormon testosteron yang rendah dalam
tubuhnya, maka bisa mengakibatkan antara lain berpengaruh terhadap perubahan
perilakunya, seperti perilaku laki-laki menjadi mirip dengan perilaku perempuan.

4. Faktor akhlak dan moral

Faktor moral dan akhlak yang dimiliki seseorang juga memiliki pengaruh yang besar
terhadap perilaku LGBT yang dianggap menyimpang. Ada beberapa hal yang dapat
berpengaruh pada perubahan akhlak dan moral yang dimiliki manusia yang pada akhgirnya
akan menjerumuskan manusia tersebut kepada perilaku yang menyimpang seperti LGBT,
yaitu :

 Iman yang lemah dan rapuh. Ketika seseorang memiliki tingkat keimanan yang lemah dan
rapuh, besar kemungkinan kondisi tersebut akan membuatnya lemah dalam hal
mengendalikan hawa nafsu. Kita tahu bahwa iman adalah benteng yang paling efektif dalam
diri seseorang untuk menghindari terjadinya perilaku seksual yang menyimpang. Jadi dengan
lemahnya iman, maka kekuatan seseorang untuk dapat mengendalikan hawa nafsunya akan
semakin kecil, dan itu nantinya bisa menjerumuskan orang itu pada perilaku yang
menyimpang, salah satunya dalam hal seks.
 Semakin banyaknya rangsangan seksual. Banyak contoh yang bisa kita ambil sebagai pemicu
rangsangan seksual seseorang. Misalnya semakin maraknya VCD porno, majalah porno, atau
video-video lain yang bisa kita akses melalui internet.

5. Faktor Pendidikan dan pengetahuan tentang agama

Faktor internal lainnya yang menjadi penyebab kemunculan perilaku seks menyimpang
seperti kemunculan LGBT adalah pengetahuan serta pemahaman seseorang tentang agama
yang masih sangat minim. Di atas dikatakan bahwa agama atau keimanan merupakan benteng
yang paling efektif dalam mengendalikan hawa nafsu serta dapat mendidik kita untuk bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Untuk itulah, sangat perlu
ditanamkan pengetahuan serta pemahaman agama terhadap anak-anak sejak usia dini untuk
membentuk akal, akhlak, serta kepribadian mereka.

Hukum LGBT di Indonesia

Setiap negara memiliki aturan atau undang-undang sendiri-sendiri terutama yang mengatur
masalah keberadaan komunitas LGBT ini. Negara Malaysia telah memiliki aturan yang
mengkiminalisasikan perilaku homoseksual atau perilaku seks yang menyimpang lainnya.
Lalu bagaimana dengan negara kita ini?

Saat ini, hukum atau aturan yang terkait tentang keberadaan komunitas LGBT di Indonesia
memiliki status yang belum jelas, karena meskipun sebagian besar masyarakat menganggap
bahwa komunitas tersebut memiliki kebiasaan yang menyimpang dari budaya negara kita,
akan tetapi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak ada anggapan bahwa perilaku
seksual yang menyimpang seperti LGBT adalah termasuk tindakan kriminal selama kegiatan
tersebut tidak melanggar peraturan-peraturan atau hukum lainnya yang lebih spesifik seperti :

 Perlindungan anak, artinya perilaku seks menyimpang seperti homoseksual tidak dianggap
sebagai tindakan kriminal selama hal itu tidak melibatkan anak-anak maupun remaja yang
masih di bawah umur.
 Pornografi, yaitu selama dalam melakukan kegiatan tersebut tidak terdapat unsur
perekaman dengan tujuan untuk menyebarluaskannya.
 Kesusilaan, yaitu selama perbuatan tersebut dilakukan di tempat yang tertutup atau rahasia
dan tidak dilakukan di tempat-tempat terbuka atau tempat-tempat umum. pemerkosaan,
serta pelacuran.
 Pelacuran, yaitu selama si pelaku tidak mengkomersialkan kegiatan yang ia dilakukan
tersebut.
 Pemerkosaan, yaitu selama kegiatan tersebut dilakukan dengan tidak adanya unsur
pemaksaan dari kedua belah pihak, artinya perbuatan tersebut dilakukan atas dasar suka
sama suka

Pada tahun 2002, pemerintah Indonesia telah memberikan keleluasaan terhadap daerah
istimewa Aceh untuk menerapkan hukum syariah islam guna mensikapi perilaku LGBT.
hukum tersebut tidak hanya berlaku bagi umat muslim saja, akan tetapi umat non muslim pun
ikut di dalamnya. Berdasarkan hukum tersebut, kegiatan homoseksual telah dianggap sebagai
suatu bentuk kejahatan dan tindakan kriminal. Tindakan homoseksual dan perilaku seks
menyimpang lainnya diartikan sebagai tindakan prostitusi yang melanggar norma-norma
agama, kesusilaan, serta aturan-aturan sosial yang berlaku di masyarakat. Pada akhirnya tidak
hanya propinsi Aceh saja yang menerapkan hukum syariah tersebut, akan tetapi langkah tegas
tersebut juga telah diikuti oleh sekitar 52 daerah di Indonesia ini.

Bahaya LGBT
Keberadaan komunitas LGBT mau tidak mau menimbulkan dampak yang tidak sedikit, tidak hanya
terkait dengan masalah kesehatan saja, akan tetapi hal itu juga berpengaruh terhadap kehidupan
sosial si pelaku. Berikut beberapa dampak negative dari LGBT, di antaranya :

Dari Segi Kesehatan


Timbulnya fenomena LGBT mau tidak mau telah berdampak pada kesehatan diri si pelaku, di
mana perilaku tersebut bisa menyebabkan berbagai jenis infeksi penyakit yang berbahaya,
seperti :

1. HIV / AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau yang juga dikenal dengan AIDS merupakan
salah satu infeksi penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia, di mana akibat infeksi ini
bisa menghantarkan manusia tersebut pada kematian. Virus HIV bekerja dengan cara
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak lagi bisa melakukan
perlawanan terhadap terjadinya infeksi maupun serangan penyakit lainnya.

Di Indonesia, kasus penyebaran virus HIV mulai dari sejak pertama kali ditemukan pada
tahun 1987 di Bali hingga bulan Desember 2013 telah tercatat sekitar 368 daerah telah
menjadi tempat penyebaran virus tersebut. Dan salah satu media penyebaran virus berbahaya
ini adalah melalui hubungan seks. Jadi ketika seseorang yang belum terjangkit virus HIV lalu
ia melakukan hubungan seks dengan orang yang telah mengidap virus HIV tanpa
menggunakan alat pelindung seperti kondom, maka penularan virus HIV tersebut besar
kemungkinan akan terjadi.

2. Penyakit kelamin berbahaya

Kemunculan berbagai jenis penyakit kelamin menular yang disebabkan baik itu oleh bakteri
maupun virus merupakan salah satu dampak buruk dari kebiasaan LGBT. berikut ini
beberapa jenis penyakit tersebut :

 Sifilis (raja singa), yaitu penyakit seksual yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri
treponema pallidum. Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan,
demensia, kebutaan, masalah pendengaran, impotensi, hingga kematian.
 Gonore (kencing nanah), yaitu penyakit seksual menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Dampak dari penyakit ini bisa dirasakan oleh beberapa
daerah dalam tubuh kita seperti rektum, mata, atau tenggorokan.
 Chlamydia, yaitu penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Klamidia trachomatis.
Meskipun dalam beberapa kasus pasien tidak mengalami gejala apapun, akan tetapi
penyakit ini juga bisa berpengaruh pada organ tubuh seperti mata, rektum, serta
tenggorokan.
 Kutil kelamin, yaitu penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi virus HPV (human
papillomavirus) yang menyebabkan kemunculan kutil di sekitar alat kelamin atau area
dubur. Mereka yang terinfeksi virus HPV bisa berpotensi terkena penyakit berbahaya seperti
kanker serviks, kanker penis, serta kanker rektum.
 Herpes Genital, yaitu sejenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi virus herpes
simpleks (HSV) yang menyebabkan timbulnya luka melepuh berwarna kemerahan yang
disertai dengan timbulnya rasa sakit di area genital.

3. Mengganggu reproduksi

Perilaku LGBT juga bisa berakibat pada reproduksi si pelaku. Mereka yang gemar
melakukan kegiatan seks yang menyimpang bisa mengalami gangguan peranakan
(reproduksi). Bagi pelaku homoseksual, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai sumber
utama pengeluaran mani menjadi semakin melemah. Selain itu, kondisi ini akan dapat
menimbulkan gangguan pada produksi sperma yang dihasilkan pada testis, di mana sperma
bisa terbunuh dan pada akhirnya akan menyebabkan kemandulan.

Dari Segi Sosiologi

Kebiasaan perilaku LGBT selain dapat menyebabkan masalah pada kesehatan juga dapat
berakibat pada kehidupan sosial, yaitu dapat mengikis keharmonisan hidup yang tumbuh di
masyarakat serta semakin meningkatkan angka tindak kemaksiatan yang pada akhirnya sulit
untuk dikendalikan.

Dari segi psikologis

Kebiasaan LGBT juga berdampak buruk bagi kondisi psikologis atau kejiwaan seseorang
serta dapat memberikan efek yang begitu kuat pada syaraf si pelaku. Seorang yang
dikategorikan LGBT bisa memiliki kepercayaan bahwa dirinya bukanlah seorang lelaki atau
pun perempuan yang sejati. Kondisi tersebut tentu akan berdampak pada timbulnya rasa
khawatir terhadap identitas diri serta seksualitasnya. Mereka itu akan lebih cenderung
memilih bersama dengan orang yang berkepribadian sejenis dengannya. Kebiasaan tersebut
akan mempengaruhi akal pelaku, dan akhirnya ia akan menjadi seorang yang pemurung.
Mereka yang memiliki kebiasaan seks menyimpang seperti homoseksual akan selalu merasa
tidak puas dengan pelampiasan hawa nafsunya.

Dari segi hubungan kekeluargaan

Kebiasaan LGBT juga bisa mengganggu bahkan merusak hubungan keluarga. Ketiak salah
satu dari anggota keluarga memiliki kebiasaan seks yang menyimpang, maka kondisi tersebut
tentu akan dapat menyebabkan berbagai hal, seperti :

 Timbulnya kekecewaan dan rasa malu dari anggota keluarga yang lainnya yang pada
akhirnya timbullah pertikaian di antara sesama anggota keluarga.
 Menimbulnya tekanan mental pada anggota keluarga lainnya. Ketika seorang anak tinggal di
antara keluarga yang di dalamnya terdapat pertikaian, maka hal itu akan dapat memberikan
tekanan mental padanya, sehingga kondisi kejiwaan anak tersebut akan ikut terpengaruh.
 Dapat meningkatkan angka perceraian.

Dari segi Keamanan

Kebiasaan LGBT juga berdampak buruk bagi sistem keamanan di suatu wilayah, seperti
semakin meningkatnya angka pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak.

Pencegahan LGBT

Islam tidak membenarkan perilaku LGBT. hal ini sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an
Surat Hud ayat 82-83 yang artinya “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth
itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang
terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhan-Mu dan siksaan itu tidak jauh dari
orang-orang yang dzalim.” Jadi, sebagai umat islam kita harus selalu berusah untuk menghindari dan
mencegah penyebaran perilaku LGBT di masyarakat. berikut ini beberapa langkah yang bisa
dilakukan untuk mencegah LGBT, yaitu :

1. Selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT
2. Menanamkan dalam diri, keluarga, teman, dan warga masyarakat tentang bahayanya
perilaku LGBT, baik bagi kesehatan, psikologis, kehidupan sosial, dan lain sebagainya.
3. Berpartisipasi dalam upaya penolakan legalisasi yang mendukung perilaku seksual yang
menyimpang yang akan dapat merusak moral generasi penerus bangsa
4. Bersama-sama dengan pemerintah setempat untuk melakukan tidakan antisipasi terhadap
penyebaran LGBT
5. Berpartisipasi untuk ikut membantu dalam program penyuluhan serta pengobatan bagi
mereka yang sudah terlanjur memiliki kebiasaan seks menyimpang agar mereka bisa kembali
normal.

Cara Menyikapi LGBT

LGBT bukanlah permasalahan sepele, bahkan Nabi Luth Alaihissalampun sempat merasakan
kesulitan ketika menghadapi kaumnya yang memiliki perilaku seks yang menyimpang
tersebut. Lalu bagaimanakah cara yang tepat untuk menghadapi kaum LGBT? haruskah kita
mencemooh mereka dengan cacian dan makian? Tidak. Menyikapi masalah LGBT dalam
bentuk cacian dan makian adalah salah, berikut ini caranya :

1. Hindari mencemooh mereka dengan caci maki, karena jika itu dilakukan maka pelaku LGBT
akan semakin merasa menjadi korban. Kita bisa belajar dari Nabi Luth Alaihissalam, di mana
meskipun menghadapi kaumnya Beliau banyak menghadapi penderitaan, akan tetapi Beliau
tidak pernah sekalipun melontarkan kalimat cacian pada kaum sodom.
2. Menyebarluaskan tentang bahaya LGBT
3. Tidak mengucilkan kehidupan pelaku LGBT, baik dalam kehidupan keluarga maupun
lingkungan masyarakat
4. Menjadi pendukung serta penyemangat bagi pelaku LGBT agar mereka mau meninggalkan
kebiasaan tersebut dan kembali pada kehidupan normal
5. Memberikan hukuman untuk memberikan efek jera.

Ada beberapa hadist yang mendasari pendapat agar pelaku LGBT diberikan hukuman sebagai
sanksi atas perbuatannya tersebut, seperti :

Dari Ibnu Abbas, berkata, “Nabi saw melaknat para lelaki mukhannats dan para wanita
mutarajjilah. Kata beliau, ‘Keluarkan mereka dari rumah kalian’, maka Nabi saw mengusir
Si Fulan, sedangkan Umar mengusir Si Fulan.” (HR. Bukhari)

“Siapa saja di antara kalian mendapati seseorang yang melakukan perbuatan kaum Luth
maka bunuhlah pelakunya beserta pasangannya.“ (HR. Ahmad).

FBTwitterWALinePinterestG+LinkedIn

kehidupan, penyebab LGBT, pria, wanita

Artikel Terkait ?

 13 Cara Menjaga Sikap di Depan Pria Paling Penting Dipahami


 12 Cara Menjauhi Sifat Sombong Untuk Pria dan Wanita
 10 Cara Meluluhkan Hati Pria yang Kecewa pada Kita
 8 Cara Meluluhkan Hati Pacar yang Sedang Marah Besar Bagi Pria dan Wanita
 9 Cara Meluluhkan Hati Pria Yang Kecewa Akibat Ulah Kekasihnya
 8 Ciri Orang Keras Kepala Dan Bersikukuh
 7 Ciri- ciri Wanita Biseksual yang Harus Kamu Tahu
 8 Ciri-ciri Wanita Berhati Busuk yang Harus Kita Ketahui
 5 Ciri Ciri Wanita Berkumis Tipis Yang Menarik Perhatian
 7 Karakter Wanita Arab Yang Berbudaya Kental

 Previous
 Next

Oleh : Maya Tita Sari


Kategori : Kehidupan

Artikel Terbaru
Recent

 11 Cara Menghadapi Mertua yang Selalu Ikut Campur dalam Keluarga

31 January, 2018

 10 Ciri Mertua yang Baik pada Menantu

31 January, 2018

 16 Cara Menghadapi Mertua yang Pilih Kasih Paling Mudah Dilakukan

31 January, 2018

 11 Cara Merubah Sifat Kekanak-kanakan Menjadi Dewasa

30 January, 2018

 3 Cara Meluluhkan Hati Pacar Yang Sedang Marah Sama Kita Yang Pasti Berhasil

29 January, 2018

Latest From Kehidupan

 11 Cara Merubah Sifat Kekanak-kanakan Menjadi Dewasa

30 January, 2018

 11 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri Yang Harus Diketahui

29 January, 2018

 11 Cara Melupakan Masa Lalu yang Kelam Paling Mudah


29 January, 2018

 11 Tips Menghilangkan Sifat Polos Paling Mudah

27 January, 2018

 11 Cara Menghadapi Orang Cuek dan Egois Paling Mudah

26 January, 2018

Anda mungkin juga menyukai