Sengketa Israel dan Palestina menjadi salah satu konflik berkepanjangan. Hal ini
bermula ketika Israel memperluas wilayahnya dengan menguasai sebagian besar
wilayah Palestina. Dengan bantuan Amerika Serikat, Israel beberapa kali
melancarkan serangan ke wilayah Palestina.
Ratusan ribu warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita bahkan relawan dari
negara lain menjadi korban akibat konflik ini. Dunia pun mengutuk tindakan Israel
tersebut meski tindakan sewenang-wenang Israel masih berlanjut hingga saat ini
TRAGEDI SEMANGGI DAN KERUSUHAN MEI 1998
Pada Mei 1998, terjadi kerusuhan besar-besaran di hampir seluruh sudut tanah air, terutama
Kota Jakarta dan sekitarnya. Kerusuhan ini mengakibatkan ribuan orang tewas, ratusan
wanita menjadi korban perkosaan, dan tertembaknya sejumlah mahasiswa peserta
demonstrasi.
Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung mengatakan, kasus tersebut bisa ditindaklanjuti
apabila ada rekomendasi dari DPR ke Presiden. Sampai tahun berganti, belum juga ada
rekomendasi sehingga Kejaksaan Agung mengembalikan berkas penyelidikan ke Komnas
HAM. Namun, Kejaksaan Agung kembali mengatakan bahwa kasus ini nggak bisa
ditindaklanjuti karena nggak ditemukan pelanggaran HAM berat. Sebab, kasus penembakan
mahasiswa Trisakti sudah diputus oleh Pengadilan Militer pada tahun 1999.
Misteri terbunuhnya Edward Limba (35), sopir taksi online di Palembang pada Senin, 28
Agustus 2017, akhirnya terungkap. Komplotan yang terdiri dari lima orang ternyata
merencanakan pembunuhan sadis ini dengan matang. Mereka sengaja mencari korban
melalui aplikasi taksi online.
Anggota Polres Banyuasin menangkap para tersangka, yaitu Ari TS (32), Adi alias Ucok
(27) dan Aldo Putra (32). Dari pengakuan tersangka, sebelum pembunuhan terjadi,
mereka sengaja memesan taksi online melalui aplikasi Android menggunakan nama
samaran, yaitu Rahman.
Sekitar pukul 20.00 WIB, ketiga tersangka dijemput korban di Jalan Sudirman
Palembang dan diminta mengantar ke kawasan Sembawa, Kabupaten Banyuasin
Sumsel.
Di tengah perjalanan, IR yang duduk di kursi tengah, tiba-tiba menjerat leher korban
dengan sling kawat baja. Karena korban melawan, Ucok menusuk korban dengan
sebilah pisau di tujuh bagian tubuh korban.
Aldo pun turut membantu dengan menghunuskan pedang samurai ke tubuh korban.
Setelah memastikan korban meninggal dunia, para tersangka membuang korban di
semak-semak di daerah Sembawa Banyuasin. Misteri pembunuhan sadis ini akhirnya
terbongkar.
PEMBUNUHAN BERENCANA KOPI SIANIDA
Siapa sangka tersangkah pembunuhan tersebut adalah teman dekatnya sendiri yakni Jessica
Wongso.
Saat itu diberitakan Wayan Mirna Salihin meninggal setelah meminum kopi Vietnam
pesanan sang sahabat, Jessica Kumala Wongso.
Peristiwa yang terjadi pada 6 Januari 2016 di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta itu
tentunya membuat publik heboh.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa Wayan Mirna Salihin keracunan zat sianida
yang diteteskan ke dalam kopi vietnam yang dipesankan oleh Jessica Kumala Wongso.
Ekspresi Jessica Kumala Wongso dalam berbagai persidangan kasus kopi bersianida yang
menewaskan Wayan
Setelah divonis 20 tahun penjara atas kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica
Kumala Wongso lebih sering berdiam diri di dalam kamar selnya.
"Jessica belakangan ini setelah sidang putusannya jadi lebih banyak di kamar aja," kata Ika
Yusanti, Kepala Rutan Pondok Bambu saat itu, saat dihubungi, Sabtu (19/11/2016).
Petugas lapas pun tidak tahu pasti apa yang menyebabkan Jessica Kumala Wongso berubah.
Peristiwa ledakan bom terjadi di depan Pos Pengamanan (Pospam) saat Idul Fitri
2019 di Tugu Kartosuro, Sukoharjo, sekira pukul 22.47 WIB pada Senin 3 Juni
2019 lalu.
Pelaku bom bunuh diri bernama Rofik Asharuddin (RA) merupakan warga Dusun
Kranggan RT 01/RW 02, Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo. Aksi pelaku yang
terekam kamera CCTV terlihat berjalan santai saat melewati kendaraan polisi yang
terparkir di samping Pospam.
Akibat ledakan di Pospam itu, pelaku mengalami luka yang cukup parah.
Tubuhnya bersimbah darah ditemukan tergeletak di depan Pospam Tugu
Kartosuro. Pelaku bom Kartosuro diduga terpapar ISIS.
Mega Korupsi e-KTP
Kasus korupsi e-KTP tentu masih hangat di benak masyarakat Indonesia sebagai salah satu
kasus korupsi terbesar di Indonesia.
Bagaimana tidak, kasus korupsi ini melibatkan banyak elit pemerintahan dengan sederet
drama yang sulit dipahami nalar.
Mantan Ketua DPR sekaligus Ketum Golkar, Setya Novanto adalah sosok sentral yang penuh
dengan drama dalam proses pengungkapan kasus korupsi e-KTP ini.
Dari total anggaran pengadaan e-KTP sebesar Rp5,9 triliun, konon hampir setengahnya
ditilap sehingga negara merugi sebanyak Rp2,3 triliun.
PELECAHAN DAN PEMERASAN PADA SAAT RAPID TEST
OLEH :