Upaya Promotif................................................................................................................
Upaya Preventif................................................................................................................
Upaya Kuratif...................................................................................................................
Upaya Rehabilitatif .........................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................
B. Saran .....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Sungguh suatu kesyukuran yang memiliki makna tersendiri, saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penulisan karya tulis ini, saya mencoba membahas tentang PERILAKU
PENYIMPANGAN SEKS (LGBT). Dalam karya tulis ini,saya juga menyediakan
BAB I
Pendahuluan
gay menjadi sorotan berbagai media di dunia dikarenakan berbagai kasus yang
melibatkan kaum gay termasuk kekerasan seksual yang dilakukan oleh kaum gay itu
sendiri. Salah satunya adalah kekerasan seksual yang dilakukan oleh Pangeran Saudi
Saud Abdulaziz bin Nasser al Saud kepada pasangan gaynya Bandar Abdulaziz di
United Kingdom atau Inggris sehingga menyebabkan kematian pada bulan Februari
tahun 2010. Dalam persidangan kasus ini diketahui bahwa selama kurang lebih 3 - 4
tahun Pangeran Saudi Saud Abdulaziz bin Nasser al Saud memukul Bandar Abdulaziz
dengan keras sebelum melakukan hubungan seksual ala kaum gay. Para ahli yang
mengikuti persidangan tersebut mengatakan bahwa pemukulan yang dilakukan oleh
Pangeran Saudi Saud Abdulaziz bin Nasser al Saud sebelum melakukan hubungan
seksual mengandung sebuah unsur seksual yang memberikan kepuasan tersendiri
kepada si pelaku (http://www.abigmessage.com/bahasa-blog/pangeran-gay-saudi%E2%80%93 bersalah-karena-kekerasan-yangmenyebabkankematian-pada-pasangan-lelakinya-pelayan.html, diakses Selasa/08 Februari 2011.
Di Indonesia kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang gay kepada
pasangan gaynya juga sering terjadi walaupun belum terbongkar secara vulgar atau
terang-terangan ke ranah publik. Namun dalam beberapa media massa seperti internet
dan majalah (majalah kaum gay yaitu Gaya Nusantara), kasus kekerasan seksual yang
dilakukan oleh seorang gay kepada pasangan gaynya sering menjadi berita panas
apalagi disertai dengan pengakuan dari beberapa gay yang menjadi korban kekerasan
seksual dari pasangan gay mereka. kasus yang juga pernah menggemparkan masyarakat
Indonesia adalah kekerasan seksual yang dilakukan oleh tujuh orang polisi Sektor
Banda Raya, Banda Aceh pada pasangan gay, yaitu Hartoyo dan Bobby. Pasangan gay
ini dipaksa untuk membuka pakaian sampai telanjang, selanjutnya mereka dipukuli.
Dengan tubuh penuh luka dan tanpa pakaian, mereka dipaksa untuk melakukan oral,
anal seks dan onani. Mereka juga disemprot air dan kepala mereka ikut dikencingi.
Bahkan ada salah satu anggota kepolisian yang menodongkan senapan laras panjang
pada kemaluan mereka (Utomo dalam Buletin DEPORT, 2008).
Jumlah kekerasan seksual yang terjadi pada pasangan gay mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Tahun 1999 bahwa sekitar 45% korban kekerasan seksual
berasal dari ras Kaukasian, 17% dari ras Latin, 11% dari ras Afrika-Amerika dan 4%
dari Asia. Sedangkan 44% korban kekerasan seksual berusia antara 33 sampai 44 tahun,
21% berusia antara 23 sampai 29 tahun, 12% berusia antara 45 sampai 64 tahun, 4%
berusia antara 18 sampai 22 tahun dan 1% berusia di bawah 18 tahun atau di atas 65
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pria yang mengalami kekerasan seksual berasal dari
berbagai etnis terutama dari ras Kaukasian dan paling banyak terjadi pada pasangan
dewasa madya (Garbo, 2000).
Salah satu faktor pemicu terbesar terjadinya kekerasan seksual pada pasangan gay
adalah saat salah satu pasangannya didiagnosa mengidap HIV. Pengakuan yang
diceritakan menciptakan kemarahan kepada gay yang didiagnosa mengidap HIV
sehingga kekerasan seksual terjadi.Dimana gay dikenal lebih posesif dibandingkan
individu heteroseksual (Davidson, 1997 dan Spindle, 2003).
Kekerasan seksual yang terjadi pada pasangan gay seringkali mengakibatkan hal
yang lebih fatal dibandingkan pada pasangan heteroseksual. Beberapa kasus dilaporkan
pernah terjadi dengan melibatkan penggunaan senjata seperti senapan sehingga
mengakibatkan luka serius dan bahkan kematian (Barnes, 2003).
Kekerasan seksual lainnya bisa diakibatkan karena pengkonsumsian alkohol
Selain pengkonsumsian alkohol, kekerasan seksual juga bisa terjadi karena pihak
agresor menggunakan beberapa taktik, antara lain seperti :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Lesbian
a) Pengertian Lesbian
adalah hubungan seksual antara dua orang yang sama jenis kelaminnya
(wanita dengan wanita), lesbian dilakukan dengan cara mastubasi dengan
berbagai cara untuk mendapatkan puncak kenikmatan (Climax of sex at).
Hubungan seks sesama / Lesbian dapat mengacu kepada:
Orientasi seksual yang ditandai dengan kesukaan seseorang dengan
orang lain mempunyai kelamin sejenis secara biologis atau identitas
gender yang sama.
Perilaku seksual dengan seseorang dengan gender yang sama tidak
peduli orientasi seksual atau identitas gender.
penyimpangan
prilaku
seksual
telah
mendapat
pengakuan
dan
2. GEY
a). Pengertian Gey
Gey merupakan kata ganti untuk menyebut perilaku homoseksual.
Homoseksual adalah ketertarikan seksual terhadap jenis kelamin yang sama
(Feldmen, 1990, hal 359).
Gay adalah seorang pria atau laki-laki yang memiliki orientasi seksual sesama
jenis atau ketertarikan seksual terhadap jenis kelamin yang sama. Dengan kata
lain menyukai pria atau laki-laki secara emosional dan seksual. Gay bukan
hanya menyangkut kontak seksual antara seorang laki-laki dengan laki-laki
yang lain tetapi juga menyangkut individu yang memiliki kecenderungan
psikologis, emosional dan sosial terhadap laki-laki yang lain. Gay tetap
mengakui identitas jenis kelaminnya sebagai laki-laki, namun orientasi
seksualnya ditujukan kepada laki-laki.
b) Penyebab Gey
Faktor
genetik
atau
hormone
mempengaruhi
perkembangan
bahwa
kelainan
susunan
syaraf
otak
dapat
3. Biseksual
a) Pengertian Biseksual
Biseksual adalah sebuah orientasi sexsual seorang pria/wanita yang
menyukai dua jenis kelamin baik pria/wanita.Biasanya tapi tidak selalu orang
biseksual terlibat dalam aktivitas seksual dengan partner dari kedua jenis
kelamin.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan, tampaknya orang biseksual
bukan orang-orang yang kecenderungan dasarnya homoseksual tapi yang juga
memiliki sebagian perilaku seks heteroseksual. Merekapun bukan orang-orang
yang kecenderungan dasarnya heteroseksual, tapi yang menikmati perilaku
4. Transgender
a) Pengertian Transgender
Transgender adalah kondisi dimana seseorang secara psikologis
merasa memiliki jender dan identitas seksual yang berbeda dengan kondisi
biologis seksual tubuh mereka sebagaimana mereka dilahirkan. Secara
sederhana, artinya seseorang yang jender psikologisnya bertentangan dengan
jenis kelamin biologinya Fenomena psikologi ini dikenal luas dalam berbagai
budaya dan terjadi pada berbagai ras di dunia, dan di Indonesia secara populer
dikenal dengan istilah banci atau bencong.
BAB II
UPAYA MENGATASI MASALAH
3.1 UPAYA MENGATASI MASALAH LGBT
1. Upaya promotif
Di lihat dari ranah keperawatan mengatasi LGBT sama dengan cara merawat
dengan gangguan jiwa karena membantu LGBT menyelesaikan masalahnya dan
memang orang LGBT tersebut yang haru menyelesaikannya.
a. Harus memahami konsep diri
Di mulai sejak lahir misalnya dalam pemberian nama anak,nama anak sesuai
jenis kelaminnya.
b. Di jelaskan mengenai anatomi fisiologi tubuh.
Dengan seperti itu,seorang anak akan tumbuh self-awareness-nya.lalu dia
akan belajar tentang konsep dirinya.bahwa saya adalah laki laki atau saya
adalah perempuan.
2. Upaya Preventif
Adapun beberapa upaya preventif dalam mengatasi bahaya dan ancaman LGBT
di kalangan masyarakat Indonesia , antara lain :
a. Mencegah terjadinya masalah kejiwaan.
b. Mencegah timbulnya atau kambuhnya gangguan jiwa.
c. Mengurangi faktor risiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum
atau perorangan.
d. Mencegah timbulnya dampak masalah psikososial. Seperti ilustrasi kasus pada
awal tulisan ini, menggambarkan bahwa muncul gangguan jiwa berupa
depresi.
e. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta kesadaran
akan bahaya Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan karena
pergaulan bebas.
f. Menolak adanya legalisasi yang mendukung perilaku menyimpang seksual
yang dapat merusak moral generasi muda Indonesia.
g. Meminta pemerintah dan mengajak organisasi
masyarakat
untuk
lagi, ini adalah pandangan yang keliru. Jika hal ini telah terjadi, tersebar dan
menjadi endemis, maka merupakan suatu kewajiban untuk mencegahnya,
menghalangi penyebarannya dan menjelaskan bahayanya.
k. Menjauhi Hal-Hal Yang Merangsang Secara Umum
Yaitu menjauhi semua hal yang dapat merangsang dan membangkitkan gairah
serta mengajak kepada perbuatan keji dengan cara menghindari berbaur
dengan bukan mahram dan menonton film porno, memutus kontak dengan
perbuatan keji yang dapat mengingatkannya kembali. Caranya, memusnahkan
semua yang terkait dengan itu agar tidak melemahkan jiwanya.
3. Upaya Kuratif
Adapun terapi secara psikologi maka bisa ditempuh beberapa cara berikut:
a. Menjauhi segala macam yang berkaitan dengan gay (homoseksual) misalnya
teman, klub, aksesoris, bacaan dan segalanya. Ini adalah salah satu faktor
terbesar yang bisa membantu.
b. Merenungi bahwa gay masih belum diterima oleh masyarakat (terutama di
indonesia), masih ada juga yang merasa jijik dengan gay. Terus menanamkan
pikiran bahwa gay adalah penyakit yang harus disembuhkan.
c. Terapi sugesti
Misalnya mengucapkan dengan suara agak keras (di saat sendiri) :
saya bukan gay
gay menjijikkan
saya suka perempuan
d. Berusaha melakukan kegiatan dan aktifitas khas laki-laki
Misalnya olahraga karate atau bergabung dengan komunitas kegiatan laki-laki
e. Terapi hormon
Jika diperlukan dengan bimbingan dokter bisa dilakukan terpai hormon secara
berkala untuk lebih bisa menimbulkan sifat laki-laki
f. Menjauhi bergaul dengan laki-laki yang menarik hati
Dan yang paling terpenting adalah dukungan semua pihak, keterbukaan dan
menerima masukan. Jangan sampai ada yang mencela didepanya atau
mengejek perjuangannya dalam emngobati penyakit ini.
Adapun bimbingan agama Islam yang sempurna dalam hal ini, maka beberapa
hal ini perlu direnungi:
1. Tulus berdoa dan bersungguh-sunggu dalam berdoa kepada Allah memohon
kesembuhan, karena setiap penyakit pasti ada obatnya. Berdoa di waktu dan
tempat yang mustajab serta tidak mudah putus asa.
2. Segera bertaubat kepada Allah
Karena segala sesuatu yang terjadi pada kita adalah akibat perbuatan dan
kesalahan kita.
3. Menyadari bahwa gay (homoseksual) adalah dosa besar dan dilaknat
pelakunya.
4. Menjauhi segala sesuatu yang berkaitan dengan gay atau membuatnya
menjadi kewanita-wanitaan atau menyerupai wanita.
5. Jangan sering menyendiri, minta dukungan keluarga dan orang terdekat serta
tetap bergaul dengan masyararat.
6. Menjauhi makanan yang haram
Karena makanan bisa berpengaruh terhadap sifat manusia.
4. Upaya Rehabilitatif
a. Rehabilitasi Mental dan Pembentukan karakter.
b. Hipno Terapi, memperbaiki visi dan psikologi melalui alam bawah sadar.
c. Pendekatan spiritual keagamaan serta pemahaman Aqidah dan syariah .yang
d.
e.
f.
g.
benar.
Stimulasi dengan olah raga fisik dan kedisiplinan.
Pengobatan-Thibbun Nabawi - bekam memperbaiki fungsi organ tubuh.
Pembimbingan pengetahuan program wirausaha dan kemandirian.
Rehabilitasi psikologi ini harus dilakukan secara intensif dan memakan waktu
antara 2-3 bulan, dan peserta rehabilitasi menjalani rawat inap untuk
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Masalah penyimpangan perilaku seks ( LGBT ) kebingungan jenis kelamin
atau lazim disebut juga sebagai gejala transseksualisme ataupun transgender
merupakan suatu gejala ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak adanya
kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya
ketidakpuasan dengan alat kelamin yang dimilikinya.Ekspresinya bisa dalam bentuk
dandanan,make up,gaya bicara,berjalan,dan lainnya,bahkan ada yang sampai
melakukan operasi jenis kelmamin .
Perbedaan yang dimiliki setiap orang tersebut itu bermacam-macam,seperti
penjelasan transgender yang memiliki perbedaan pada status jenis kelaminnya
.Walaupun berbeda seperti itu,kita memiliki kesetaraan atau kesamaan yang harus
dihormati dengan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai warga negara.
B.
DAFTAR PUSTAKA