Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. ..................


DAFTAR ISI...................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi LGBT ?...................................................................................................................
1. Lesbian...........................................................................................................................
a) Pengertian Lesbian.....................................................................................................
b) Lesbian Menurut UUD...............................................................................................
c) Pandangan Lesbian dari Aspek HAM........................................................................
d) Pandangan Lesbian dari Aspek Agama......................................................................
e) Pandangan Lesbian dari Aspek Kejiwaan / Psikis.....................................................
f) Dampak Perilaku Lesbian...........................................................................................
g) Cara Mengatasi Perilaku Lesbian...............................................................................
2. Gey...................................................................................................................................
a) Pengertian Gey...........................................................................................................
b) Penyebab Gey.............................................................................................................
c) Macam-macam Gey...................................................................................................
3. Biseksual...........................................................................................................................
a) Pengertian Biseksual .................................................................................................
b) Tiga keadaan tertentu yang telah dianggap mendorong timbulnya biseksual...........
4. Transgender......................................................................................................................
a) Pengertian Transgender..............................................................................................
b) Tanda-tanda transgender atau transseksual yang bisa dilacak melalui DSM.............
c) Faktor penyebab terjadinya transgender.....................................................................
d) Dampak Menjadi Transgender dan Waria..................................................................
e) Pandangan Kelompok Terhadap Fenomena Transgender..........................................
f) Hubungan Fenomena Transgender Terhadap Kesehatan Reproduksi........................
BAB IV UPAYA MENGATASI MASALAH
3.1 Upaya mengatasi masalah LGBT...........................................................................................
1.
2.
3.
4.

Upaya Promotif................................................................................................................
Upaya Preventif................................................................................................................
Upaya Kuratif...................................................................................................................
Upaya Rehabilitatif .........................................................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan....................
B. Saran .....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Sungguh suatu kesyukuran yang memiliki makna tersendiri, saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penulisan karya tulis ini, saya mencoba membahas tentang PERILAKU
PENYIMPANGAN SEKS (LGBT). Dalam karya tulis ini,saya juga menyediakan

pembahasan tentang pengertian lesbian,gey,biseksual,transgender dan upaya mengatasi


LGBT dengan promotif,preventif,kuratif,rehabilitatif.
Apa yang kami lakukan dalam karya tulis ini, masih jauh yang diharapkan dan jika
di dalam isinya masih terdapat kesalahan kesalahan baik dalam penulisan kata maupun
dalam menggunakan ejaan yang benar. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya
membangun, kami harapkan sehingga makalah ini menjadi sempurna.

Banjar, 12 Maret 2016


Penyusun

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) Keberadaan gay, lesbian,
biseksual dan Transgender di dunia ini sebenarnya sudah ada sejak lama termasuk di
tengah-tengah masyarakat Indonesia. Namun beberapa tahun terakhir ini keberadaan

gay menjadi sorotan berbagai media di dunia dikarenakan berbagai kasus yang
melibatkan kaum gay termasuk kekerasan seksual yang dilakukan oleh kaum gay itu
sendiri. Salah satunya adalah kekerasan seksual yang dilakukan oleh Pangeran Saudi
Saud Abdulaziz bin Nasser al Saud kepada pasangan gaynya Bandar Abdulaziz di
United Kingdom atau Inggris sehingga menyebabkan kematian pada bulan Februari
tahun 2010. Dalam persidangan kasus ini diketahui bahwa selama kurang lebih 3 - 4
tahun Pangeran Saudi Saud Abdulaziz bin Nasser al Saud memukul Bandar Abdulaziz
dengan keras sebelum melakukan hubungan seksual ala kaum gay. Para ahli yang
mengikuti persidangan tersebut mengatakan bahwa pemukulan yang dilakukan oleh
Pangeran Saudi Saud Abdulaziz bin Nasser al Saud sebelum melakukan hubungan
seksual mengandung sebuah unsur seksual yang memberikan kepuasan tersendiri
kepada si pelaku (http://www.abigmessage.com/bahasa-blog/pangeran-gay-saudi%E2%80%93 bersalah-karena-kekerasan-yangmenyebabkankematian-pada-pasangan-lelakinya-pelayan.html, diakses Selasa/08 Februari 2011.
Di Indonesia kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang gay kepada
pasangan gaynya juga sering terjadi walaupun belum terbongkar secara vulgar atau
terang-terangan ke ranah publik. Namun dalam beberapa media massa seperti internet
dan majalah (majalah kaum gay yaitu Gaya Nusantara), kasus kekerasan seksual yang
dilakukan oleh seorang gay kepada pasangan gaynya sering menjadi berita panas
apalagi disertai dengan pengakuan dari beberapa gay yang menjadi korban kekerasan
seksual dari pasangan gay mereka. kasus yang juga pernah menggemparkan masyarakat
Indonesia adalah kekerasan seksual yang dilakukan oleh tujuh orang polisi Sektor
Banda Raya, Banda Aceh pada pasangan gay, yaitu Hartoyo dan Bobby. Pasangan gay
ini dipaksa untuk membuka pakaian sampai telanjang, selanjutnya mereka dipukuli.
Dengan tubuh penuh luka dan tanpa pakaian, mereka dipaksa untuk melakukan oral,
anal seks dan onani. Mereka juga disemprot air dan kepala mereka ikut dikencingi.
Bahkan ada salah satu anggota kepolisian yang menodongkan senapan laras panjang
pada kemaluan mereka (Utomo dalam Buletin DEPORT, 2008).
Jumlah kekerasan seksual yang terjadi pada pasangan gay mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Tahun 1999 bahwa sekitar 45% korban kekerasan seksual
berasal dari ras Kaukasian, 17% dari ras Latin, 11% dari ras Afrika-Amerika dan 4%
dari Asia. Sedangkan 44% korban kekerasan seksual berusia antara 33 sampai 44 tahun,
21% berusia antara 23 sampai 29 tahun, 12% berusia antara 45 sampai 64 tahun, 4%

berusia antara 18 sampai 22 tahun dan 1% berusia di bawah 18 tahun atau di atas 65
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pria yang mengalami kekerasan seksual berasal dari
berbagai etnis terutama dari ras Kaukasian dan paling banyak terjadi pada pasangan
dewasa madya (Garbo, 2000).
Salah satu faktor pemicu terbesar terjadinya kekerasan seksual pada pasangan gay
adalah saat salah satu pasangannya didiagnosa mengidap HIV. Pengakuan yang
diceritakan menciptakan kemarahan kepada gay yang didiagnosa mengidap HIV
sehingga kekerasan seksual terjadi.Dimana gay dikenal lebih posesif dibandingkan
individu heteroseksual (Davidson, 1997 dan Spindle, 2003).
Kekerasan seksual yang terjadi pada pasangan gay seringkali mengakibatkan hal
yang lebih fatal dibandingkan pada pasangan heteroseksual. Beberapa kasus dilaporkan
pernah terjadi dengan melibatkan penggunaan senjata seperti senapan sehingga
mengakibatkan luka serius dan bahkan kematian (Barnes, 2003).
Kekerasan seksual lainnya bisa diakibatkan karena pengkonsumsian alkohol
Selain pengkonsumsian alkohol, kekerasan seksual juga bisa terjadi karena pihak
agresor menggunakan beberapa taktik, antara lain seperti :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ancaman pemutusan hubungan


Berbohong
Pemberian janji palsu
Ancaman penggunaan kekerasan
Ancaman penggunaan senapan
Ancaman penggunaan kekerasan fisik

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan Pengertian Lesbian dan menurut UUD,HAM,Aspek Agama,Aspek
Kejiwaan / Psikis dan sebutkan dampak serta cara mengatasi perilaku lesbian ?
2. Jelaskan Pengertian Gey serta bagaimana penyebab dan macam-macam gey ?
3. Jelaskan Pengertian Biseks dan sebutkan tiga keadaan tertentu yang telah dianggap
mendorong timbulnya biseksual ?
4. Sebutkan dan jelaskan pengertian transgender, tanda tanda,faktor penyebab
,dampak menjadi transgender , pandangan kelompok terhadap fenomena
Transgender,hubungan fenomena transgender terhadap kesehatan reproduksi ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Tujuan umum

Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan perilaku tentang penyimpangan


seks LGBT (Lesbian,Gey,Biseks dan Transgender ),serta upaya untuk mengatasi
LGBT.
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Lesbian,dampak serta cara
mengatasi perilaku lesbian ?
2. Untuk mengetahui pengertian Gey ,bagaimana penyebab dan macam macam
gey ?
3. Untuk mengetahui pengertian Biseks dan memahami tiga keadaan yang
mendorong timbulnya biseksual ?
4. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Transgender, tanda tanda,
faktor penyebab,dampak menjadi Transgender,pandangan kelompok terhadap
fenomena Transgender,hubungan fenomena Transgender Terhadap Kesehatan
Reproduksi ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi LGBT


LGBT adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender.

1.

Lesbian
a) Pengertian Lesbian
adalah hubungan seksual antara dua orang yang sama jenis kelaminnya
(wanita dengan wanita), lesbian dilakukan dengan cara mastubasi dengan
berbagai cara untuk mendapatkan puncak kenikmatan (Climax of sex at).
Hubungan seks sesama / Lesbian dapat mengacu kepada:
Orientasi seksual yang ditandai dengan kesukaan seseorang dengan
orang lain mempunyai kelamin sejenis secara biologis atau identitas
gender yang sama.
Perilaku seksual dengan seseorang dengan gender yang sama tidak
peduli orientasi seksual atau identitas gender.

Identitas seksual atau identifikasi diri, yang mungkin dapat mengacu


b)

kepada perilaku Hubungan seks sesama atau orientasi lesbian.


Lesbian Menurut UUD
Perbuatan sesama kaum wanita (lesbi), merupakan salah satu tindak
kejahatan (jarimah/jinayah) yang dapat di ancam dengan pidana penjara paling
lama tujuh tahun menurut hukum pidana perundang-undangan RI Vide pasal
292 kitab UU hukum pidana. Bahwa pelaku lesbian akan dijerat hukuman
penjara paling lama lima tahun.
c) Pandangan Lesbian dari Aspek HAM
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak
ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM
tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of
Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia,
seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan
pasal 31 ayat 1.
Dalam perespektif HAM, hubungan seksual yang menyimpang ini
tidaklah begitu rendah dan hinanya. Bila kita sadar dari sudut kacamata HAM,
manusia sama dihadapan Tuhan dan Hukum. Tidak seorangpun menghendaki
dilahirkan kedunia ini dengan keadaan yang menyimpang, dan juga tidak
dibenarkan adanya suatu kaidah hukum apapun membedakan orang yang satu
dengan yang lain.
Pandangan negara yang telah maju mempraktekan HAM hubungan
seksual yang menyimpang tidaklah dianggap perbuatan dosa dan aib, karena
itu

penyimpangan

prilaku

seksual

telah

mendapat

pengakuan

dan

pengaturannya, seperti yang dilakukan di negeri Belanda. Artinya keluarga


dapat dibentuk melalui perkawinan oleh mereka yang sesame jenis (laki-laki
dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan).
d) Pandangan Lesbian dari Aspek Agama
Menuirut fiqih jinayah (hukum pidana islam), homoseks (liwatt) juga
termasuk dosa besar sebab sudah termasuk zina dan haram berdasarkan
kesepakatan para ahli fiqih yang mengharamkan dan berdasarkan hadits Nabi.
e) Pandangan Lesbian dari Aspek Kejiwaan / Psikis
Keterkaitan antara aspek psikis pelaku pezinahan atau seks sesame
adalah faktor yang saling mendukung dan saling mempengaruhi otak untuk

melakukan perbuatan. Berikut adalah deskripsi kejiwaan pelaku zina atau


homoseksual :
a. Psikis Hewani mendominasi
Kondisi yang ada ketika melakukan perzinahan baik bagi hetero seksual
maupun homo seksual, adalah psikis hewani yang mementingkan pemuas
nafsu birahi belaka.
b. Psikis yang ekstra posesif
Hal ini terjadi pada umumnya, didominasi oleh gay/ lesbian.
f) Dampak Perilaku Lesbian
Menurut pandangan Islam perilaku homoseksual termasuk dosa besar,
karena perbuatan ini bertentangan dengan norma agama, norma sosial, dan
bertentangan pula dengan sunatullah dan fitrah manusia itu sendiri.
Perilaku lesbian ini mempunyai dampak negatif, antara lain:
Perasaan sesama jenis membawa kelainan jiwa yang menimbulkan
suatu sikap dan perilaku yang ganjil, karena seorang yang homo
kadang berperilaku sebagai laki-laki dan wanita.
Mengakibatkan rusak saraf dan otak, melemahkan akal dan
menghilangkan semangat kerja.
g) Cara Mengatasi Perilaku Lesbian
Perilaku ini dapat diatasi dengan terapi. Yang paling utama dalam
terapi ini adalah dengan adanya motivasi yang kuat yang berasal dari dalam
diri individu itu sendiri. Sedangkan agar meminimalisir kemungkinana
Lesbian maka pada saat masih kanak-kanak, individu harus diberikan
pendidikan secara proporsional oleh kedua orang tua. Seorang ayah harus
memerankan perannya sebagai seorang bapak yang baik dan begitu pula
seorang ibu harus memerankan perannya sebagai seorang ibu secara baik pula.
Oleh karena itu pola asuh orang tua yang baik dapat meminimalisir
kemungkinan individu menjadi Lesbian.

2. GEY
a). Pengertian Gey
Gey merupakan kata ganti untuk menyebut perilaku homoseksual.
Homoseksual adalah ketertarikan seksual terhadap jenis kelamin yang sama
(Feldmen, 1990, hal 359).

Gay adalah seorang pria atau laki-laki yang memiliki orientasi seksual sesama
jenis atau ketertarikan seksual terhadap jenis kelamin yang sama. Dengan kata
lain menyukai pria atau laki-laki secara emosional dan seksual. Gay bukan
hanya menyangkut kontak seksual antara seorang laki-laki dengan laki-laki
yang lain tetapi juga menyangkut individu yang memiliki kecenderungan
psikologis, emosional dan sosial terhadap laki-laki yang lain. Gay tetap
mengakui identitas jenis kelaminnya sebagai laki-laki, namun orientasi
seksualnya ditujukan kepada laki-laki.
b) Penyebab Gey
Faktor

genetik

atau

hormone

mempengaruhi

perkembangan

homoseksualitas. Psikoanalis lain menyatakan bahwa kondisi atau pengaruh


ibu yang dominan dan terlalu melindungi sedangkan ayah cenderung pasif
( Feldmen, 1990, hal 360)
Beberapa peneliti yakin bahwa homoseksualitas adalah akibat dari pengalaman
masa kanak-kanak, khususnya interaksi antara anak dan orangtua. Fakta yang
ditemukan menunjukkan bahwa homoseksual diakibatkan oleh pengaruh ibu
yang dominan dan ayah yang pasif (Fakih,2013,hal 312).
faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya homoseksual sebagai berikut:
1. Teori Biologis
a. Faktor genetik
Ada fakta yang ditemukan bahwa faktor genetik menyebabkan seseorang
menjadi homoseks,terutama pada kembar identik dan pada kembar
dizigotic (kalat,2001).
Kombinasi / rangkaian tertentu di dalam genetik (kromosom), otak ,
hormon, dan susunan syaraf diperkirakan mempengaruhi terbentuknya
homoseksual.
Deti R, Sinly E,P (2001,hal 36) mengemukakan bahwa berdasarkan
kajian ilmiah, beberapa faktor penyebab orang menjadi homoseksual
dapat dilihat dari :
Susunan Kromosom
Perbedaan homoseksual dan heteroseksual dapat dilihat dari susunan
kromosomnya yang berbeda. Seorang wanita akan mendapatkan
satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom x dari ayah.

Sedangkan pada pria mendapatkan satu kromosom x dari ibu dan


satu kromosom y dari ayah. Kromosom y adalah penentu seks pria.
Ketidakseimbangan Hormon
Seorang pria memiliki hormon testoteron, tetapi juga mempunyai
hormon yang dimiliki oleh wanita yaitu estrogen dan progesteron.
Namun kadar hormon wanita ini sangat sedikit. Tetapi bila seorang
pria mempunyai kadar hormon esterogen dan progesteron yang
cukup tinggi pada tubuhnya, maka hal inilah yang menyebabkan
perkembangan seksual seorang pria mendekati karakteristik wanita.
Struktur Otak
Struktur otak pada straight females dan straight males serta gay
females dan gay males terdapat perbedaan.
Straight males , otak bagian kiri dan kanan sangat jelas terpisah
dengan membran yang cukup tebal dan tegas.
Straight females,otak antara bagian kiri dan kanan tidak begitu
tegas dan tebal.
Kelainan susunan syaraf
diketahui

bahwa

kelainan

susunan

syaraf

otak

dapat

mempengaruhi prilaku seks heteroseksual maupun homoseksual.


Kelainan susunan syaraf otak ini disebabkan oleh radang atau
patah tulang dasar tengkorak.
2. Teori Psikoanalisa
Freud percaya bahwa homoseksualitas adalah hasil dari kecenderungan
biseksual bawaan pada semua orang.di bawah keadaan biasa ,dalam
perkembangan psikoseksual anak akan berjalan dengan lancar di antara
heteroseksual.perkembangan normal mungkin tertahan pada tahap yang
belum matang sehingga menyebabkan homoseksualitas pada orang
dewasa.
3. Teori belajar
Menurut para ahli behaviorisme,reward dan punishment dapat membentuk
perilaku individu terhadap kecenderungan orientasi seksualnya.jika
pengalaman pertama hubungan seksualnya adalah homoseksual dan hal
tersebut menyenangkan ,maka ia mungkin akan menjadi seorang
homoseksual (Ni Luh Pratisthita,2008 )
4. Lingkungan
Budaya / Adat-istiadat

Budaya dan adat istiadat yang mengandung unsur homoseksualitas


dapat mempengaruhi seseorang menjadi gay.
Pola asuh
Cara mengasuh seorang anak juga dapat mempengaruhi terbentuknya
homoseksual. Sejak dini seorang anak telah dikenalkan pada identitas
mereka sebagai seorang pria atau perempuan. Dan pengenalan identitas
diri ini tidak hanya sebatas pada sebutan namun juga pada makna di
balik sebutan pria atau perempuan tersebut.
Figur orang yang berjenis kelamin sama dan relasinya dengan lawan
jenis.
c) Macam-macam Gey
Dari segi psikiatri ada dua macam homoseksul, yakni:
Homoseksual Ego Sintonik (Sinkron Dengan Egonya)
Seorang homoseks ego sintonik adalah homoseks yang tidak merasa
terganggu oleh orientasi seksualnya, tidak ada konflik bawah sadar yang
ditimbulkan, serta tidak ada desakan, dorongan atau keinginan untuk
mengubah orientasi seksualnya.
Ego Distonik (Tidak Sinkron dengan Egonya).
Seorang homoseks ego distonik adalah homoseks yang mengeluh dan
merasa terganggu akibat konflik psikis. Ia senantiasa tidak atau sedikit
sekali terangsang oleh lawan jenis dan hal itu menghambatnya untuk
memulai dan mempertahankan hubungan heteroseksual yang sebetulnya
didambakannya.

3. Biseksual
a) Pengertian Biseksual
Biseksual adalah sebuah orientasi sexsual seorang pria/wanita yang
menyukai dua jenis kelamin baik pria/wanita.Biasanya tapi tidak selalu orang
biseksual terlibat dalam aktivitas seksual dengan partner dari kedua jenis
kelamin.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan, tampaknya orang biseksual
bukan orang-orang yang kecenderungan dasarnya homoseksual tapi yang juga
memiliki sebagian perilaku seks heteroseksual. Merekapun bukan orang-orang
yang kecenderungan dasarnya heteroseksual, tapi yang menikmati perilaku

seks homoseksual.Pada dasarnya, mereka bukan orang-orang yang pada satu


tahap dalam hidup mereka - terlibat dalam tingkah-laku seksual dengan orang
dari satu jenis kelamin dan lalu pada tahap lain, terlibat dalam tingkah laku
seksual dengan orang dari jenis kelamin lainnya, walau pola perubahan
berkesinambungan ini terkadang disebut biseksual transisional.
Orang yang mendapatkan dan mengalami kejadian biseksual ini dalam
beberapa cara yang berbeda. Bagi sebagian orang hal ini berawal sebagai satu
bentuk percobaan untuk menambahkan percikan ke dalam kehidupan seksual
mereka, namun itu tidak menjadi arena utama aktivitas seksual. Bagi yang lain
itu adalah pilihan yang mereka sengaja untuk berpartisipasi dalam apapun
yang terasa paling nyaman saat itu.
b) Ada tiga keadaan tertentu yang telah dianggap mendorong timbulnya
biseksual:
1. Percobaan seksual dalam hubungan antara sahabat
Baik cukup umum di antara wanita dan bisa pula terjadi antara dua pria
berteman baik, atau seorang pria homoseks dapat mengembangkan
hubungan seksual dari hubungan yang biasa, namun bersahabat, dengan
seorang wanita.
2. Seks berkelompok adalah tempat lain untuk percobaan biseksual.
Akhirnya, beberapa orang mengambil filosofi biseksual sebagai hasil
pertumbuhan sistim kepercayaan pribadi.
3. Pria dan wanita tampaknya mengalihkan pilihan pasangan seks mereka
secara acak, tergantung persediaan dan keadaan.
Orang biasanya mengetahui kecenderungan biseksual mereka pada masa
dewasa dibanding dengan heteroseksual dan homoseksual. Mayoritas orang
meniru kehidupan heteroseksual dan berpindah ke dalam hubungan biseksual
tanpa secara sadar atau tanpa memikirkan sebelumnya.

4. Transgender
a) Pengertian Transgender
Transgender adalah kondisi dimana seseorang secara psikologis
merasa memiliki jender dan identitas seksual yang berbeda dengan kondisi
biologis seksual tubuh mereka sebagaimana mereka dilahirkan. Secara
sederhana, artinya seseorang yang jender psikologisnya bertentangan dengan
jenis kelamin biologinya Fenomena psikologi ini dikenal luas dalam berbagai
budaya dan terjadi pada berbagai ras di dunia, dan di Indonesia secara populer
dikenal dengan istilah banci atau bencong.

b) Tanda-tanda transgender atau transseksual yang bisa dilacak melalui DSM


(Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder),antara lain:
1. Perasaan tidak nyaman dan tidak puas dengan salah satu anatomi seksnya.
2. Berharap dapat berganti kelamin dan hidup dengan jenis kelamin lain.
3. Mengalami guncangan yang terus menerus untuk sekurangnya selama dua
tahun dan bukan hanya ketika dating stress.
4. Adanya penampilan fisik interseks atau genetik yang tidak normal.
5. Dan dapat ditemukannya kelainan mental semisal schizophrenia yaitu
menurut J.P. Chaplin dalam Dictionary of Psychology (1981) semacam
reaksi psikotis dicirikan di antaranya dengan gejala pengurungan diri,
gangguan pada kehidupan emosional dan afektif serta tingkah laku
negativisme.
Salah satu akibatnya trangender muncullah istilah waria yaitu wanita
pria. Waria adalah seorang pria yang secara psikis merasakan adanya
ketidakcocokan antara jati diri yang dimiliki dengan alat kelaminnya,
sehingga akhirnya memilih dan berusaha untuk memiliki sifat dan perilaku
lawan jenisnya yaitu wanita. Fisik mereka laki-laki namun cara berjalan,
berbicara dan dandanan mereka mirip perempuan.
Adapun ciri seorang pria adalah sebagai berikut :
a. Memiliki bentuk tubuh seperti pria.
contoh : Rahangnya yang kuat,lengannya yang berotot,bentuk paha,
dan lain-lain.
b. Waria tidak memancarkan PHEROMONE dari dalam tubuhnya seperti
pada wanita.
c. Waria biasa memekai pakaian yang cenderung seperti wanita,biasanya
pakaian sexy untuk menarik perhatian sesama jenisnya.
d. Waria tidak mungkin memiliki organ tubuh wanita secara alami (seperti
rahim dan payudara) karna hormon tectoseron dalam tubuhnya tidak
terbentuknya organ-organ wanita tersebut.
c)

Faktor penyebab terjadinya transgender


Adapun penyebab seorang pria menjadi seorang wanita atau waria
atau penyebab terjadinya transgender dapat diakibatkan 2 faktor yaitu :
1. Faktor bawaan (hormon dan gen)
Faktor genetik dan fisiologis adalah faktor yang ada dalam diri individu
karena ada masalah antara lain dalam susunan kromosom, ketidak
seimbangan hormon, struktur otak, kelainan susunan syaraf otak.
2. Faktor lingkungan.
Faktor lingkungan di antaranya pendidikan yang salah pada masa kecil
dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku

perempuan, pada masa pubertas dengan homoseksual yang kecewa dan


trauma, trauma pergaulan seks dengan pacar, suami atau istri.
d) Dampak Menjadi Transgender dan Waria
Seorang transgender atau waria msih memiliki kendala seperti
diskriminasi yang mencederai hak waria sebagai warga negara misalnya
mencari pekerjaan. Dan mereka pun juga dianggap samapah masyarakat.
Padahal seorang waria itu bisa menjadai penghibur dan memiliki kreatifitas
tinggi yaitu dibidang seni.
e) Pandangan Kelompok Terhadap Fenomena Transgender
Memang ini sangat dilarang oleh agama dan sangat bertentangan
apalagi sampai mengubah atau mengoperasi alat kelamin. Adapun hukum
operasi kelamin dalam syariat Islam yang diperbolehkan dan dalam dunia
kedokteran modern dikenal tiga operasi kelamin yaitu :
1. Operasi pergantian jenis kelamin yang dilakukan terhadap orang yang sejka
lahir memiliki kelamin normal.
2. Operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin yang dilakukan terhadap
orang yang sejak lahir memiliki cacat kelamin,seperti zakar (penis) atau
vagina yang tidak berlubang atau tidak sempurna.
3. Operasi pembuangan salah satu dari kelamin ganda,yang dilakukan
terhadap orang yang sejak lahir memiliki dua organ /jenis kelamin (penis
dan vagina).
f) Hubungan Fenomena Transgender Terhadap Kesehatan Reproduksi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rekers,Transgender
adalah kaum minoritas yang juga tak jarang memperoleh perhatian dan
kesetaraan yang minim di dalam masyarakat, tak terkecuali hal-hal yang
menyangkut kesehatan seksual dan reproduksi mereka.
Dikutip dari transgenderequality.wordpress.com, ada beberapa fakta penting
terkait kesehatan seksual dan reproduksi seorang transgender:
1. Kaum transgender sangat mungkin mempunyai pasangan seksual pria,
wanita, atau keduanya.
2. Transgender memerlukan pemeriksaan kesehatan yang preventif, termasuk
pemeriksaan atas kenker payudara, serviks, dan prostat.
3. Memiliki resiko yang tinggi untuk terjangkit HIV atau penyakit menular
seksual lainnya.
4. Banyak pria transgender yang berhubungan seks dengan pria memiliki
beresiko kehamilan yang tidak diinginkan serta penyakit menular seksual.

5. Marginalisasi dan kekerasan meningkatkan resiko kesehatan bagi kaum


transgender.
6. Transgender sering merasa enggan untuk mencari perawatan kesehatan
seksual dan reproduksi.
7. Tidak memiliki akses mengenai informasi kesehatan yang relevan.
Pendidikan kesehatan seksual untuk remaja dan dewasa jarang membahas
tubuh dan identitas kaum transgender.
8. Penyedia layanan kesehatan sering kali kekurangan pengetahuan dasar
tentang orang-orang transgender dan kebutuhan kesehatan mereka.
9. Banyak penyedia layanan kesehatan yang tidak memberikan pelayanan
kesehatan seksual dan reproduksi kepada kaum transgender.

BAB II
UPAYA MENGATASI MASALAH
3.1 UPAYA MENGATASI MASALAH LGBT

1. Upaya promotif
Di lihat dari ranah keperawatan mengatasi LGBT sama dengan cara merawat
dengan gangguan jiwa karena membantu LGBT menyelesaikan masalahnya dan
memang orang LGBT tersebut yang haru menyelesaikannya.
a. Harus memahami konsep diri
Di mulai sejak lahir misalnya dalam pemberian nama anak,nama anak sesuai
jenis kelaminnya.
b. Di jelaskan mengenai anatomi fisiologi tubuh.
Dengan seperti itu,seorang anak akan tumbuh self-awareness-nya.lalu dia
akan belajar tentang konsep dirinya.bahwa saya adalah laki laki atau saya
adalah perempuan.

Terkait dengan LGBT dinyatakan sebagai ODMK (orang dengan masalah


kesehatan jiwa), upaya bagi ODMK bisa ditekankan pada upaya promotif dan
preventif. Upaya promotif Kesehatan Jiwa ditujukan untuk:
a. Mempertahankan dan meningkatkan derajat Kesehatan Jiwa masyarakat
secara optimal.
b. Menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi ODGJ sebagai
bagian dari masyarakat.
c. Meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap Kesehatan
Jiwa.
d. Meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap Kesehatan
Jiwa.

2. Upaya Preventif
Adapun beberapa upaya preventif dalam mengatasi bahaya dan ancaman LGBT
di kalangan masyarakat Indonesia , antara lain :
a. Mencegah terjadinya masalah kejiwaan.
b. Mencegah timbulnya atau kambuhnya gangguan jiwa.
c. Mengurangi faktor risiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum
atau perorangan.
d. Mencegah timbulnya dampak masalah psikososial. Seperti ilustrasi kasus pada
awal tulisan ini, menggambarkan bahwa muncul gangguan jiwa berupa
depresi.
e. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta kesadaran
akan bahaya Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan karena
pergaulan bebas.
f. Menolak adanya legalisasi yang mendukung perilaku menyimpang seksual
yang dapat merusak moral generasi muda Indonesia.
g. Meminta pemerintah dan mengajak organisasi

masyarakat

untuk

mengantisipasi terjadinya penyebaran paham LGBT.


h. Membuat penyuluhan dan pengobatan bagi mereka yang sudah terlanjur
terjangkit penyakit LGBT agar dapat kembali normal menjadi manusia dengan
fitrah yang sesungguhnya
i. Menanamkan Aqidah yang Benar.
Penyimpangan perilaku terjadi akibat penyimpangan dalam aqidah, biasanya
merupakan buah dari pemikiran, agama dan keyakinan yang dibawa dan dianut
seseorang. Maka aqidah yang benar, atas izin Allah SWT merupakan benteng
yang akan menjaga diri dari berbagai kesalahan dan penyimpangan.
j. Memberikan perhatian terhadap tema homoseksual
Sebagian orang sama sekali tidak mau membicarakan hal ini dengan alasan
jiwa pasti membencinya dan enggan untuk menyinggungnya. Tidak disangkal

lagi, ini adalah pandangan yang keliru. Jika hal ini telah terjadi, tersebar dan
menjadi endemis, maka merupakan suatu kewajiban untuk mencegahnya,
menghalangi penyebarannya dan menjelaskan bahayanya.
k. Menjauhi Hal-Hal Yang Merangsang Secara Umum
Yaitu menjauhi semua hal yang dapat merangsang dan membangkitkan gairah
serta mengajak kepada perbuatan keji dengan cara menghindari berbaur
dengan bukan mahram dan menonton film porno, memutus kontak dengan
perbuatan keji yang dapat mengingatkannya kembali. Caranya, memusnahkan
semua yang terkait dengan itu agar tidak melemahkan jiwanya.

3. Upaya Kuratif
Adapun terapi secara psikologi maka bisa ditempuh beberapa cara berikut:
a. Menjauhi segala macam yang berkaitan dengan gay (homoseksual) misalnya
teman, klub, aksesoris, bacaan dan segalanya. Ini adalah salah satu faktor
terbesar yang bisa membantu.
b. Merenungi bahwa gay masih belum diterima oleh masyarakat (terutama di
indonesia), masih ada juga yang merasa jijik dengan gay. Terus menanamkan
pikiran bahwa gay adalah penyakit yang harus disembuhkan.
c. Terapi sugesti
Misalnya mengucapkan dengan suara agak keras (di saat sendiri) :
saya bukan gay
gay menjijikkan
saya suka perempuan
d. Berusaha melakukan kegiatan dan aktifitas khas laki-laki
Misalnya olahraga karate atau bergabung dengan komunitas kegiatan laki-laki
e. Terapi hormon
Jika diperlukan dengan bimbingan dokter bisa dilakukan terpai hormon secara
berkala untuk lebih bisa menimbulkan sifat laki-laki
f. Menjauhi bergaul dengan laki-laki yang menarik hati
Dan yang paling terpenting adalah dukungan semua pihak, keterbukaan dan
menerima masukan. Jangan sampai ada yang mencela didepanya atau
mengejek perjuangannya dalam emngobati penyakit ini.
Adapun bimbingan agama Islam yang sempurna dalam hal ini, maka beberapa
hal ini perlu direnungi:
1. Tulus berdoa dan bersungguh-sunggu dalam berdoa kepada Allah memohon
kesembuhan, karena setiap penyakit pasti ada obatnya. Berdoa di waktu dan
tempat yang mustajab serta tidak mudah putus asa.
2. Segera bertaubat kepada Allah

Karena segala sesuatu yang terjadi pada kita adalah akibat perbuatan dan
kesalahan kita.
3. Menyadari bahwa gay (homoseksual) adalah dosa besar dan dilaknat
pelakunya.
4. Menjauhi segala sesuatu yang berkaitan dengan gay atau membuatnya
menjadi kewanita-wanitaan atau menyerupai wanita.
5. Jangan sering menyendiri, minta dukungan keluarga dan orang terdekat serta
tetap bergaul dengan masyararat.
6. Menjauhi makanan yang haram
Karena makanan bisa berpengaruh terhadap sifat manusia.

4. Upaya Rehabilitatif
a. Rehabilitasi Mental dan Pembentukan karakter.
b. Hipno Terapi, memperbaiki visi dan psikologi melalui alam bawah sadar.
c. Pendekatan spiritual keagamaan serta pemahaman Aqidah dan syariah .yang
d.
e.
f.
g.

benar.
Stimulasi dengan olah raga fisik dan kedisiplinan.
Pengobatan-Thibbun Nabawi - bekam memperbaiki fungsi organ tubuh.
Pembimbingan pengetahuan program wirausaha dan kemandirian.
Rehabilitasi psikologi ini harus dilakukan secara intensif dan memakan waktu
antara 2-3 bulan, dan peserta rehabilitasi menjalani rawat inap untuk

mempermudah pengawasan dan penilaian keberhasilan proses rehabilitasi.


h. Di harapkan dukungan penuh dari keluarga dan masyarakat, untuk
memberikan motivasi dan support agar kesembuhan lebih efektif dan optimal.

BAB IV

PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Masalah penyimpangan perilaku seks ( LGBT ) kebingungan jenis kelamin
atau lazim disebut juga sebagai gejala transseksualisme ataupun transgender
merupakan suatu gejala ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak adanya
kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya
ketidakpuasan dengan alat kelamin yang dimilikinya.Ekspresinya bisa dalam bentuk
dandanan,make up,gaya bicara,berjalan,dan lainnya,bahkan ada yang sampai
melakukan operasi jenis kelmamin .
Perbedaan yang dimiliki setiap orang tersebut itu bermacam-macam,seperti
penjelasan transgender yang memiliki perbedaan pada status jenis kelaminnya
.Walaupun berbeda seperti itu,kita memiliki kesetaraan atau kesamaan yang harus
dihormati dengan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai warga negara.

B.

SARAN DAN KRITIK


Saran saya sebagai sesama makhluk ciptaan tuhan apabila ada yang
mempunyai perilaku penyimpangan seks (LGBT) sebaiknya orang tersebut jangan di
jauhi atau pun di kucilkan.Tetapi sebaiknya kita memberikan motivasi agar seseorang
tersebut kembali lagi ke seperti semula. Selanjutnya apabila anda di ajak untuk
melakukan perilaku menyimpang sebaiknya Anda menolaknya secara baik-baik agar
orang tersebut tidak merasa marah akibat penolakan yang dilakukan oleh Anda.
Karena biasanya orang-orang seperti itu akan melakukan banyak cara demi membalas
perkataan yang anda yang telah membuat hati mereka hancur.
Kritik saya selaku pembuat makalah sebenarnya apa enak nya menjadi
seseorang yang menyukai sesama jenis. Karena ALLAH juga sudah memberi setiap
manusia pasangannya masing-masing yang tentunya lawan jenis. Terus apabila jika
merasa diri atau fisik kurang sebaiknya jangan dijadikan suatu momok melainkan
kita harus lebih mencari lagi apa saja kelebihan yang kita punya yang orang lain tidak
punya agar kita juga bisa bangga akan diri kita.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M. Ali, 1995, Masail Fiqhiyah Al Haditsah Pada Masalah-Masalah


Kontemporer Hukum Islam, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Mahjuddin, 1990, Masailul Fiqhiyah Berbagai Kasus Yang Yang Dihadapi
Hukum Islam Masa Kini, Kalam Mulia, Jakarta
http://blognyafitri.wordpress.com/2011/12/27/hukum-homoseksual-danlesbians-by-umar-hamzah/
https://kanal3.wordpress.com/2011/05/02/mengenal-lebih-dekat-kaum-lgbtlesbiangaybisex-dan-transgenderkaum-minoritas-yang-termarginalkan/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30785/4/Chapter%20I.pdf
http://sukmaawatti.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-penyimpanganseksual.html
http://sidomi.com/392791/lgbt-adalah-lesbian-gay-biseksual-transgender
http://arif-lpis.blogspot.co.id/2010/05/biseksual.html
https://juwilda.files.wordpress.com/2010/10/transgender_manusiakeragaman-dan-kesetaraannya__.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/4923/2/1HK09922.pdf
http://www.stikku.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/artikel-transgender.pdf
http://www.vemale.com/topik/cinta-dan-seks/58417-fakta-kesehatan-seksualdan-reproduksi-transgender.html
https://www.academia.edu/5028772/Transgender
http://perawatnews.com/2016/02/prof-budi-anna-keliat-lgbt-orang-yangperlu-ditolong.
http://www.rappler.com/indonesia/122514-makna-lgbt-kesehatan-jiwa
http://surakarta.co/ekstra/jurnalis-warga/lgbt-masalah-umat-cegah-dengansyariat-islam
https://www.islampos.com/inilah-cara-menghindari-agar-tak-jadi-gay139869/
http://www.voa-islam.com/read/science/2015/07/12/38142/penyakit-gaybukan-karena-turunan-genetik-ini-cara
mengobatinya/#sthash.xC64F7Cp.dpbs
http://www.abualbanicentre.com/rehabilitasi-kelainan-orientasi-sexual

Anda mungkin juga menyukai