Anda di halaman 1dari 4

Prolog Alur Pelayanan Gawat Darurat

Pada suatu sore hari di sebuah UGD RS Alfa Prima Medika, suasana ruang UGD
terpantau ramai lancar. Ada beberapa pasien kasus kecelakaan dan seorang pasien anak usia
5th dengan keluhan kejang demam sedehana. Lalu datang seorang pasien perempuan usia
17th dengan keluhan sesak nafas. Dengan sigap petugas keamanan mengantar pasien menuju
ke ruang UGD. Sesampainya di ugd pasien pun segera ditangani oleh tim dokter dan perawat
jaga.

KP : “Dokter tolong anak saya sesak nafas” (Panik)

Pr 1 : “Baik ibu,,adik silahkan berbaring disini..(sambil memasangkan selang oksigen dan


melakukan ttp terhadap pasien “. Baik,ini tensi dan suhu badannya normal nggih bu..”

(Perawat melaporkan pada dokter terkait kondisi pasien dan hasil pemeriksaan awal)

Pr 1 : “ Dokter,niki ada pasien dengan keluhan sesak nafas. Tensinya 110/70,suhunya


36,4,saturasinya 96, respirasinya 20 dok..”

Dr : “ Oke makasi Nunung”

“ Selamat sore ibu,saya dengan dokter Elly Sugigi. Napi keluhan anaknya buk? Sesak
saja atau ada keluhan lain seperti batuk pilek dll?ada riwayat penyakit astma(sambil
memeriksa fisik pasien)”

KP : “ Sesak nafas aja dok gak ada batuk,pilek dan gak ada riwayat astma”

Px : “Meeekkk sesek gati iyang mek,,,care nagih mati asane”

Pr 1 : “ Baik ibu sembari kami tim perawat dan dokter melakukan penanganan mohon ibu ke
ruang informasi nggih untuk mendaftarkan pasien. Ruang informasi ada di depan ugd”.

FO : “Selamat sore ibu,saya dengan Omas ada yang bisa saya bantu?”

KP : “ Nggih buk,tyg mau daftar anak sakit di ugd”

FO : “ Baik ibu, apakah ibu membawa identitas pasien ? seperti ktp,kk,kia atau kartu kis?”

KP : “ Waaahhhh saya gak bawa apa-apa buk,orang saya cepet-cepetan anak saya
sesek.Emergency ini buk bisa gak ditanganin aja dulu jangan nanya ktp lah kk lah mana jek
saya sempat mikirin ktp anak sesek gitu..”(sambil ngomel).

FO : “ Maaf ibu pasien sudah ditangani oleh tim dokter di ugd,saya selaku petugas
administrasi wajib mendaftarkan pasien agar mendapat no rekam medik,begitu sekiranya ibu.
Di hp apa ada fotonya buk?”

KP : (Merasa malu) “ohh cobak ntar ya saya telp bapaknya dulu untuk kirim via wa”(sambil
nelp suaminya)

FO : “Baik silahkan ibu saya tunggu”


KP : “ Mbak ini kartu kisnya ada “

FO : “Baik kami cek aktifasinya terlebih dahulu ya buk”...(sambil mengecek aktifasi di


sistem vclaim bpjs). “ Ibu, mohon maaf setelah saya cek ini kartu kisnya sudah non aktif atau
sudah di blokir oleh pemerintah buk”

KP : “Hadehhh ... ya udah pake umum aja mbak,ribet amat saya dimintain kartu kis,sekarang
kartunya gak aktif..kenken seh petugase ne..”

FO : “Mohon maaf nggih buk,tyg cuma menjalankan prosedur saja. Niki karena kartunya gak
aktif jika pasien rawat jalan menjadi pasien umum tapi kalau harus opname silahkan bisa
diurus aktifasinya maksimal 3x24 jam. Silahkan mengisi nama dan nomor telephone di
sebelah sini ya buk”

KP : “ Ya ya mbak...terserah mbak aja..”

FO : “ Baik ibu niki pendaftaran sudah selesai silahkan bawa berkas ini ke ugd ya,serahkan
kepada perawat atau dokter yang berjaga. Terimakasih ibu”

KP : “ Ya ya mbak..(menuju ke ugd) ini mbak...”(menyerahkan barcode ke perawat). “ Mbak


ini kartu pendaftarannya”

PR 1 : “Baik,,terimakasih buk..ibu saran dokter pasien harus dilakukan pemeriksaan rontgen


nggih dan disuntik obat lambung nggih,apa ibu setuju?“

KP : “Ya mbak,,apa aja saran dokter silahkan dilakukan biar anak saya cepet sembuh”.

(Pasien diantar oleh perawat ke ruang rontgen dan setelah itu diberi suntikan )

Dr : “ Ibu setelah kami lakukan pemeriksaan fisik dan penunjang semuanya normal ya
buk,tidak ada masalah di paru-paru pasien.Hasil rontgennya juga bagus,tadi pasien sudah
kami beri suntikan dan sekarang sedang istirahat. Kami observasi dulu jika keluhan sudah
membaik pasien boleh pulang tidak perlu rawat inap”.

KP : “Berarti gak berbahaya ya dok?”

Dr : “ Sejauh ini tidak ibu, mungkin sesaknya disebabkan oleh gangguan lambung bu karena
saya tanya tadi pasien bilang lagi stress karena banyak tugas dan ada masalah dengan
pacarnya. Ibu tidak perlu khawatir ya”.

KP : “ Nggih dok..makasi dok”

(Setelah menunggu beberapa menit pasien pun membaik sesaknya berkurang dan sudah
merasa lebih baik)

Px : “Meekk be luung asane maihh mulih sube mekkk”

Dr : “ Ibu ini anaknya kan sudah membaik ya,,udah gak sesek juga...pasien boleh pulang ya
gak perlu rawat inap,nanti saya kasi resep obat lambung dan vitamin. Obat lambungnya
diminum sebelum makan ya..”(sambil menulis resep),,adikk jangan banyak fikiran
ya..istirahat dan makan teratur.”

Px : “ Nggih dok “

PR 1: “ Ibu ini pemeriksaan sudah selesai,silahkan ibu bawa resep ini ke apotek ya..apotek
tepat di sebelah kanan ugd”.

KP : “ Ooohh nggih,,makasi mbak”. (menuju ke Apotek) ...” Permiisiii buk,,”

AP : “Selamat sore buk, saya dengan Candri ada yang bisa saya bantu?

KP : “Ini saya bawa resep dari ugd”

AP : “ Baik ibu mohon menunggu sebentar ya saya siapkan dulu obat-obatannya”

KP : “Iya buk”

AP : “ Ibu saya sudah selesai menyiapkan obat,ibu bisa ikut saya untuk melakukan
pembayaran ke kasir nggih..”

KP : “ Nggih”

AP : “ Sore mbok,,ini ada pasien rawat jalan dari ugd ya..”(menyerakan kitir ke kasir) “ Ibu
silahkan ditunggu disini sebentar ya,nanti kalau ibu sudah selesai melakukan pembayaran
silahkan ambil obatnya di apotek”

KP : “ Nggih”

Ks : “ Sore ibu,,saya dengan Putri Candrawati...ini total pembayarannya Rp. 147.500,- nggih
buk”.

KP : “ Nggih..niki uangnya mbak”

Ks : “ Niki kembaliannya nggih buk,,niki kuitansinya silahkan ibu tandatangan disini.


(keluarga pasien menandatangani kuitansi) . Baik pembayaran sudah selesai untuk obat
silahkan ibu ambil di apotek. Terimakasih ibu,semoga ibu sehat selalu”

KP : “ iya sama sama mbak,,(menuju ke apotek sambil menyerahkan kuitansi)

AP : “ Nggih ibu ini obat lambung diminum 2x1 sebelum makan, dan ini vitamin diminum
1x1 setelah makan ya buk..terimakasih ibu semoga ananda lekas sembuh “

KP : “ Iya sama sama “

Pasien pun akhirnya pulang sesudah mendapat penanganan rawat jalan di ugd karena
tidak ada indikasi rawat inap. Demikian alur pelayanan pasien gawat darurat tanpa indikasi
rawat inap dan diperbolehkan pulang.

Anda mungkin juga menyukai