Anda di halaman 1dari 15

NASKAH ROLEPLAY

Penerimaan Pasien Baru

A. Peran & Pemeran Roleplay Penerimaan Pasien Baru


No. Peran Pemeran
1. Narator Zakiyah Oktafiani
2. Kepala Ruangan (Karu) Lutfhi Tri Setyoningrum
3. Perawat Primer (PP) Nurwilia Septiarini
4. Perawat Associate (PA) 1 Sabilatul Mukarromah
5. Perawat Associate (PA) 2 Septianis Herlina Naini
6. Perawat IGD (PIGD) 1 Luluk Khoirotul Ummah
7. Perawat IGD (PIGD) 2 Nurhayati
8. Adik Pasien Ita Ismawati
9. Ibu Pasien Imung Anggun Ayustin
10. Bapak Pasien Deki Ahmad Buaithi
11. Pasien Farida Rahmawati
12. Dokter Cahyo Agung Purnomo
13. Perawat Puskesmas Khusnul Ma’isaroh
14. Perawat Administrasi (P ADM) Puspa Rani

B. Instrumen yang Diperlukan


No. Instrumen
1. Lembar pasien masuk RS
2. Lembar pengkajian
3. Lembar informed consent
4. Status pasien
5. Nursing kit
6. Lembar tata tertib pasien
7. Lembar kepuasan pasien
8. Kartu penunggu pasien

C. Naskah Roleplay

Di sebuah rumah, tinggal lah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan
anaknya yang bernama Farida yang sekarang sedang duduk Di Kelas V SD. Anak
satu-satunya di keluarga tersebut saat ini sedang sakit, An.F demam selama 5 hari
dan muncul bintik-bintik merah di tubuhnya. Melihat kondisi sang anak tersebut,
ibunya pun khawatir.

Adik : “Mama, Papa, Kakak kenapa?”


Ibu : “Kenapa, sayang?”
Adik : “Tengok Kakak, Ma. (Sambil menengok sang Kakak)”
Ibu : “Pa, gimana ini? Sudah 5 hari Farida demam dan tubuhnya mulai
muncul bintik-bintik merah. (wajah cemas)”
Bapak : “Kalau begitu, besok kita bawa Farida Ke Puskesmas ya, Ma. Besok
kita datangnya awal-awal aja, biar gak kelamaan ngantrinya.”

Keesokan harinya di Puskesmas Sooko …

Bapak : “Suster, ini anak saya mau berobat. (sambil menyerahkan kartu
berobat dan fotocopy KTP)”
P ADM : “Iya tunggu sebentar ya, Pak. Saya urus dulu administrasinya. Siapa
nama yang ingin berobat? Dan dimana alamatnya, Pak?”
Bapak : “Farida, Alamat Gemekan Sooko Mojokerto.”
P ADM : “(Menulis). Setelah ini Bapak bisa menunggu di sana (menunjuk kursi
tunggu). Nanti ada suster lain yang memanggil anak Bapak untuk
diperiksa.”
Bapak : “Terima kasih, Suster.”

An.F dan kedua orang tuanya pun menunggu di kursi tunggu. Tak lama
kemudian An.F dipanggil oleh perawat.

Perawat : “Farida ...”


An.F dan Ibu : “(Bergegas berdiri, kemudian berjalan menuju meja perawat depan
ruangan Dokter)”
Perawat : “Silahkan duduk! Keluhannya apa?”
Ibu : “Ini, Sus. Anak saya sudah 5 hari demam dan di tubuhnya muncul
bintik-bintik merah. Sebelumnya saya kira anak saya sakit biasa jadi
saya hanya ngasih Obat Paracetamol saja. Eh, udah dikasih obatnya
malah demamnya gak turun-turun.”
Perawat : “(Menulis di Rekam Medik). Hmmm, baiklah kalau begitu, Bu. Adek,
diukur suhu tubuh dan periksa tekanan darahnya dulu ya. Bisa
singsingkan dulu lengan baju sebelah kirinya agar ujung thermometer
ini dapat mengenai bagian tengah ketiak tujuannya untuk mengukur
suhu tubuh, Adek. Kemudian lengan sebelah kanannya dipasang
tensimeter dulu ya tujuannya untuk mengukur tekanan darahnya.
(Sambil melakukan pemeriksaan TTV)”
Ibu : “Berapa suhu dan tekanan darahnya, Sus?”
Perawat : “Suhu tubuh anak ibu 390 C, Tekanan Darahnya 100/60 mmHg, Nadi
110 x/menit, RR 18 x/menit (melepas alat kemudian menulis di rekam
medik). Setelah ini, Ibu bisa menunggu lagi di depan Ruang Dokter
(sambil menunjuk ke kursi tunggu). Nanti dokter akan memanggil dan
memeriksa lebih lanjut.”
Dokter : “Farida ...”
An.F dan Ibu : “(Bergegas berdiri, kemudian berjalan menuju ruangan dokter).”
Dokter : “Keluhannya demam sudah 5 hari dan muncul bintik-bintik merah.
Coba saya periksa dulu ya (sambil memeriksa). Ibu, ini untuk lebih
memastikan penyakit apa, harus dilakukan cek darah dulu di
Laboratorium Puskesmas, ini. Setelah hasilnya keluar, Ibu bisa kembali
lagi ke ruangan ini, ya. (Menulis di selembar kertas). Ini ibu berikan ke
laboratorium yang ada di belakang samping Apotek, nanti petugas yang
ada di sana akan melakukan pengecekan darah pada anak ibu.”
Ibu : “Kira-kira lama gak ya ngecek darahnya itu, Dok?”
Dokter : “Sebentar saja, Bu. Mungkin perlu beberapa menit.”

An.F dan Ibu keluar dari ruangan dokter dan pergi Ke Ruang Laboratorium
untuk cek darah. Setelah hasilnya keluar An.F dan Ibunya pergi lagi ke ruangan
dokter. Di dalam ruang pemeriksaan ...

Ibu : “Dokter, ini hasil labnya. (Sambil memberikan sebuah kertas yang
berisi hasil lab).”
Dokter : “(Membaca) Dari hasil pengecekan darah, trombosit dalam darah
anak ibu terjadi penurunan. Anak ibu seharusnya dirawat inapkan di
rumah sakit. Saya akan membuatkan surat rujukannya, nanti Ibu bisa
ambil surat ini di Perawat yang di depan dan jika masih ada yang
ingin ditanyakan, bisa tanya langsung ke Perawat di depan juga.
Sekarang Ibu bisa tunggu surat rujukannya di luar, ya.”
Ibu : “Iya, Dok. Saya permisi dulu.”

Dokter pun menjelaskannya ke Perawat dan menyuruhnya untuk


memberikan surat rujukan tersebut kepada keluarga An.F

Perawat : “Farida ...”


Bapak : “(Datang menghampiri perawat) Iya, Sus. Saya Papanya.”
Perawat : “Begini, Pak. Anak Bapak ini diduga terkena Demam Berdarah. Untuk
lebih pastinya, Bapak bisa bawa anak Bapak langsung Ke Rumah
Sakit untuk diperiksa lebih lanjut dan mendapatkan perawatan yang
optimal karena Di Puskesmas ini kami keterbatasan alat dan tidak ada
rawat inapnya. Ini surat rujukannya Pak, ya. Bapak berikan saja surat
rujukan ini di rumah sakit nanti pihak rumah sakit akan mengurusi
semuanya. Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi, Pak?”
Bapak : “Tidak ada, Sus. Terima kasih. Saya permisi dulu.”
Perawat : “Iya, silahkan, Pak.”

Pada siangnya, An.F dan kedua orangtuanya tersebut pun datang Ke Ruang
Instansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dian Husada atas rujukan Puskesmas
Sooko. Ketika datang ke IGD di rumah sakit tersebut, kondisi An.F sudah lemah,
demam sudah 5 hari, dan muncul bintik-bintik merah di tubuhnya.
Di ruang IGD…

Bapak : “Suster, tolong anak saya, Sus (dengan muka panik).”


Ibu : “Iya, tolong anak saya, Sus. Baru kali ini kondisinya begini, saya
khawatir sekali. Nak, sabar ya, bentar lagi diobatin sama suster dan
dokter di sini (dengan muka khawatir).”
An.F : “Iya Ma, kepala Farida sakit Ma, badan Farida lemah (muka pucat dan
lemah).”
PIGD 1 : “Iya, Ibu Bapak. Ayo bawa anaknya ke sini, Pak. Biar dibaringkan
dulu.”
Bapak : “Iya Sus, di sini kan. Ayo nak baring dulu disini, biar diperiksa sama
kakak perawatnya (membaringkan pasien).”
PIGD 2 : “Ayo baring disini, Dek. Sini saya bantu (membantu Bapak
membaringkan).”
An.F : “Pelan-pelan ya, Suster. Kepala Farida sakit Ma, Pa.”
PIGD 1 : “Ibu sebelumnya keluhan anak ibu apa, ya?”

(Sambil PIGD 2 memeriksa TTV dan pengkajian kesehatan)

Ibu : “Begini Sus, anak saya ini udah 5 hari demam. Kasihan saya
melihatnya, sudah 5 hari gak sekolah, baring terus di kamar, katanya
kepalanya pusing dan badannya lemah. Kira-kira saat hari ketiga
demam itu, muncul bintik-bintik merah, seperti di tangan ini, Sus. Saya
kira kan demam biasa, jadi cuma saya beri Obat Paracetamol yang beli
di warung itu. Eh, demamnya gak turun-turun. Karena kami berdua
khawatir, jadi saya dan suami segera membawanya Ke Puskesmas, kata
Dokter dan Perawat di puskesmasnya itu, anak saya ini harus dirujuk ke
rumah sakit besar biar bisa ditangani secara optimal. Jadi, saya dan
suami saya kesini. Saya khawatir banget Sus. Tolong lakukan yang
terbaik buat anak saya yang hitam manis ini, Sus.”
Bapak : “Iya, Sus. Farida ini anak kami yang pertama. Kami mau yang terbaik
buat dia.”
PIGD 1 : “Iya Bu, Pak, Kami akan lakukan yang terbaik. Boleh saya lihat surat
rujukannya terlebih dahulu, Bu?”
Ibu : “Mana Pa Surat Rujukan nya, tadi Papa yang bawa kan?”
Bapak : “Iya Ma, iyaa. Ini, Sus (sambil memberikan surat rujukan).”
PIGD 1 : “Terima kasih, Pak (sambil membaca surat rujukan).”

Lalu Dokter pun datang ...

Dokter : “Bagaimana kondisi pasien ini, Suster? (sambil memeriksa pasien)”


PIGD 2 : “Begini Dokter, dari hasil pemeriksaan yang telah saya lakukan tadi
Tekanan Darahnya 100/60 mmHg, Nadi 110 x/menit, Pernapasan
20x/menit, dan Suhu tubuhnya tinggi Dok, 39 oC. Pasien ini mengeluh
sakit kepala, lemah, dan demam sudah dari 5 hari yang lalu, dan
terdapat bintik-bintik merah pada tubuhnya, Dok.”
Dokter : “Iya, segera lakukan Tourniquet Test dan pemeriksaan darah untuk
pasien ini. Lalu pasang infus untuk anak ini.”
PIGD 2 : “Baik, Dok. Kakak periksa ya, Adek. Pemeriksaannya gak sakit, kok.
Bentar aja (melakukan Tourniquet Test).”
An.F : “Iya, Suster.”
Dokter : “Gimana kondisinya, Adek? Apa yang Adek rasakan?”
An.F : “Lemah, Dok. Kepala Farida pusing dan badan Farida panas, Farida
sakit, Dok (berbicara dengan lemah).”
Bapak : “Bagaimana kondisi anak saya, Dok? Lakukan yang terbaik untuk
Farida, Dok.”
Ibu : “Iya Dok, kalau masalah biaya, berapapun kami sanggup untuk
membayarnya, Dok. Yang terpenting bagi kami, anak kami bisa sehat
dan bisa pulih kembali.”
PIGD 1 : :Sabar ya Bu, Pak. Anak Bapak Ibu akan baik-baik saja.”
Dokter : “Iya Ibu, Bapak. Kami akan usahakan yang terbaik untuk anak bapak.
Bagaimana hasilnya, Sus? (melihat Tourniquet Test)”
PIGD 2 : “Hasil Tourniquet Testnya positif Dok, ditemukan petechiae.”
Dokter : “Ibu, Bapak, berdasarkan hasil pemeriksaan ini, anak Bapak diduga
menderita DBD, untuk lebih pastinya kami akan melakukan
pemeriksaan darah. Jadi, anak Bapak ini harus dirawat inap di rumah
sakit ini selama beberapa hari agar bisa sembuh. Apa Bapak bersedia?”
Bapak : “Iya, Dok. Asalkan anak saya bisa sembuh, kami akan melakukan
apapun.”
Ibu : “Iya, Dok. Usahakan yang terbaik untuk anak saya. Lalu bagaimana
prosedur untuk rawat inapnya, Dok?”
Dokter : “Mengenai prosedur rawat inapnya akan dijelaskan oleh perawat
Luluk dan Perawat Nurhay ya ibu.”
Bapak : “Iya Dokter, terima kasih.”
Dokter : “Sama-sama, Bapak. Untuk saat ini berikan obat penurun panas untuk
anak ini hingga demamnya turun ya, Sus.”
PIGD 1 : “Baik, Dokter.”
Dokter : “Oke, saya tinggal dulu ya Bapak Ibu (pergi dari Ruang IGD).”
Bapak : “Iya, Dokter.”

(PIGD 2 memasang infus dan mengambil sample darah, sambil melakukan


pemeriksaan fisik untuk kelengkapan rumah sakit)

PIGD 1 : “Bapak Ibu, tadi sudsh dijelaskan sama Dokternya. Jadi, anak bapak
ibu ini diduga menderita DBD, oleh karena itu harus dirawat di rumah
sakit ini selama beberapa hari hingga kondisinya pulih. Sekarang, saya
akan jelaskan bagaimana prosedur dan syarat-syarat yang harus
dipenuhi untuk penerimaan pasien baru. Bisa ikut saya sebentar, Pak
Bu? Anak ibu akan dirawat sementara oleh Perawat satunya.”
Bapak : “Baik, Sus. Ayo Ma kita pergi.”
Ibu : “Baik, Pa. Tolong jaga anak saya ya, Sus. Mama pergi sebentar ya,
Nak.”
An.F : “Iya, jangan lama-lama ya Ma, Pa. Farida takut Ma, Pa.”
Ibu : “Iya, Nak.”

Sesampainya di ruangan ...

PIGD 1 : “Bapak, Ibu, sebelumnya kenalkan nama saya Suster Luluk. Saya
Suster yang bertanggungjawab di Ruang IGD rumah sakit ini.
Sekarang saya akan jelaskan prosedur penerimaan pasien di sini. Jadi
di rumah sakit ini, kami menyediakan jalur pembayaran baik lewat
BPJS umum, maupun dari Jamkesmas. Sebelumnya Bapak Ibu mau
mendaftarkan lewat jalur yang mana?”
Bapak : “Begini Sus, anak saya ini belum saya daftarkan BPJS. Jadi kami
mendaftarkannya lewat jalur umum saja.”
PIGD 1 : “Boleh Pak, Bapak Ibu ingin anaknya di rawat di ruang anak yang
mana? Kami menyediakan 4 kelas, VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas
III. Tentunya setiap kelas ini akan memiliki fasilitas dan pembayaran
pada tingkatan yang berbeda. Tapi dalam hal pelayanan kami
memberikan pelayanan terbaik dan merata pada setiap kelasnya, hanya
fasilitas dan jumlah pasien dalam satu ruang yang dibedakan di sini.
Kelas VIP terdiri dari 1 kamar untuk 1 pasiennya, terdapat ruang AC,
dan segala kelengkapan di dalamnya, seperti kulkas, TV dan ruang
duduk. Kelas I terdiri dari 2 orang pasien dalam setiap ruangnya.
Ruangnya ber AC dan terdapat TV dalam kamar. Kelas II terdiri dari
3 orang dalam setiap ruangnya. Ruangnya tidak ber AC dan tidak
terdapat TV. Dan yang terakhir Kelas III terdiri dari 7 pasien dalam
setiap ruangnya. Bagaimana Bapak Ibu? Pilih ruangan yang mana?”
Ibu : “Untuk anak kita, kita pilih ruang VIP saja ya, Pa? Mama gak mau
anak Mama digabungkan dengan pasien lain. Biar anak kita juga lebih
nyaman di sini ya, Pa?”
Bapak : “Ok, Papa sih terserah Mama saja. Baik Sus, kami pilih ruang VIP
saja.”
PIGD 1 : “Baik, berarti Bapak Ibu pilih ruang VIP. Biaya permalamnya sebesar
Rp. 550.000 di luar biaya pengobatan dan perawatan disini ya Bapak
Ibu, ini informasi pembayarannya bisa bapak dan ibu baca (sambil
memberikan lampiran biaya administrasi). Kalau ada yang tidak
dimengerti bisa ditanyakan ke saya.”
Bapak : “Baik, Sus. Kalau masalah biaya saya gak terlalu memperhatikan.
Yang terpenting berikan pelayanan yang terbaik buat anak saya.”
PIGD 1 : “Iya Pak, lalu di sini ada beberapa formulir yang perlu bapak isi di
sini, seperti kelengkapan pasien dan penanggung jawab dari pasien
ini, jadi kami bisa menghubungi bapak bila sewaktu-waktu terjadi
sesuatu pada anak bapak. Diisi sekarang ya, Pak. Dan bisa
ditandatangi oleh bapak di sini. Kalau ada yang tidak dimengerti bisa
ditanyakan ke saya lagi.”
Bapak : “Baik, Sus. Saya rasa cukup jelas Sus (sambil mengisi)”

Bapak selesai mengisi lembar formulir.

Bapak : “Ini Sus, formulirnya sudah selesai diisi. Ada yang kurang, Sus?”
PIGD 1 : “Baik, tidak Pak, sudah lengkap. Sekarang saya akan mempersiapkan
pemindahan anak Bapak Ke Ruang VIP anak yang letaknya di gedung
belakang Rumah Sakit ini. Nanti akan ada perawat yang akan
mengantarkan anak bapak dan ibu ke sana. Dan untuk biaya rumah
sakitnya dapat Bapak bayar di loket administrasi rumah sakit ini, yang
terletak di loker depan sekarang.”
Bapak : “Baik Sus, saya bayar sekarang. Ma, Papa bayar biaya rumah sakit
anak kita dulu, ya. Mama bisa Ke Ruang IGD dulu liat kondisi anak
kita dan prosedur pemindahannya.”
Ibu : “Iya, Pa.”
PIGD 1 : “Saya permisi dulu ya Ibu, Bapak.”
Bapak, Ibu : “Baik, Sus. Terima kasih.”

Di Ruang IGD, Perawat Luluk pun menelpon Ruang Anak untuk


mempersiapkan kelengkapan pasien baru yang akan masuk ke ruangan tersebut.
Di Ruang Anak ...

Karu : “Assalamu’alaikum, dengan Luthfi Di Ruang Anak. Ada yang bisa


dibantu?”
PIGD 1 : “Wa’alaikumussalam. Begini, kami dari Ruang IGD kedatangan
pasien bernama Farida berusia 7 tahun. Anak ini menderita DBD, dan
akan ditempatkan Di Ruang VIP Ruang Anak, segera siapkan tempat
untuk anak ini, ya. Nanti jam 10 saya akan mengantarkan pasien ini ke
sana.”
Karu : “Baik, terima kasih infonya Sus. Akan kami siapkan.”
PIGD 1 : “Sama-sama.”

Setelah itu, kepala ruangan pun menginformasikan kepada Perawat Wilia


sebagai Perawat Primer untuk menginfokan kepada Perawat Sabila dan Perawat
Lina sebagai Perawat Associate untuk mempersiapkan tempat tidur dan
kelengkapan untuk pasien tersebut.

Karu : “Suster Wilia begini, tadi saya dapat telepon dari IGD, akan ada
pasien baru yang masuk ke sini, bernama Farida berusia 7 tahun.
Pasien akan ditempatkan Di Ruang VIP dan akan diantarkan ke ruang
ini pukul 10.00 WIB nanti. Suster Wilia, tolong koordinir dengan
perawat lainnya dipersiapkan tempat tidurnya Di Ruang VIP Marwah
itu yang kosong, dan tolong siapkan segala kelengkapan diantaranya
lembar pasien masuk RS, lembar pengkajian, lembar informed
consent, status pasien, nursing kit, lembar tata tertib pasien, lembar
kepuasan pasien, dan kartu penunggu. Tolong dikerjakan sekarang
ya.”
PP : “Baik, Bu.”

PP menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penerimaan pasien baru,


diantaranya lembar pasien masuk RS, lembar pengkajian, lembar informed
consent, status pasien, nursing kit, lembar tata tertib pasein, lembar kepuasan
pasien, dan kartu penunggu pasien. PP meminta bantuan PA untuk
mempersiapkan tempat tidur pasien baru
PP : “Suster Sabila dan Suster Lina, tolong segera persiapkan 1 tempat
tidur Di Ruang VIP Marwah karena akan ada pasien ke ruang ini pukul
10.00 WIB nanti.”
PA 1 dan PA 2 : “Baik, Bu.”

PA 1 dan PA 2 pun pergi Ke Ruang VIP Marwah 1 untuk menyiapkan


tempat tidur untuk ruang pasien nanti. Sedangkan PP menyiapkan hal-hal yang
diperlukan dalam penerimaan pasien baru diantaranya lembar pasien masuk
rumah sakit, lembar masuk serah terima pasien dari ruangan lain, lembar
pengkajian, lembar informed, nursing kit, tata tertib pasien, lembar kepuasan
pasien, dan kartu penunggu pasien. Selesai menyiapkan kedua perawat tersebut
pun kembali Ke Nurse Station.

Karu : “Bagaimana Suster Wilia kelengkapan berkasnya?”


PP : “Oh iya bu, ini sudah lengkap untuk berkasnya. Sudah saya teliti lagi
untuk berkasnya sudah dari IGD sudah lengkap tadi. Dan ini untuk
nursing kitnya yang dibutuhkan juga sudah siap.”
PA 1 & PA 2 : “Ruang VIP Marwah nya juga sudah dipersiapkan. Bednya sudah
dipasang seprai dan sudah dirapikan juga.”
Karu : Iya, kalau begitu sebentar lagi pasiennya akan datang. Terima kasih
atas bantuannya.”
PP, PA 1, & PA 2 : Iya, sama-sama Bu.”
Pada pukul 10.00 WIB Di Ruang Anak datanglah Perawat Luluk dan
Perawat Nurhyati untuk mengantarkan An.F dan keluarga Ke Ruang Anak.

PA 1 : “Selamat siang Sus, ini pasien dari IGD atas nama Anak farida ya?”
PIGD 1 : “Iya, benar Sus.”
Karu : “Perkenalkan saya Kepala Ruangan, nama saya Suster Lutfi, dan ini
perawatnya, namanya Suster Wilia. Suster Wilia yang akan
bertanggungjawab atas nama Pasien Farida sejak Pasien MRS hingga
Pasien KRS, nanti Suster Wilia dibantu oleh Suster Sabila dan Suster
Lina yang akan melaksanakan perawatannya.”
PIGD 1 : “Iya, baik Sus.
PP : “Suster Sabila dan Suster Lina. Tolong antarkan pasien ini Ke Ruang
VIP Marwah 1 yang tadi disiapkan.”
PA 1 & PA 2 : “Baiklah, Sus. Mari Pak Bu. Saya antar Ke Ruang VIP Marwah
1.”
PIGD 1 & PIGD 2 : “Baik, Sus. Ayo Pak.”
Bapak : “Iya, ayo Ma.”
Ibu : “Iya, Pa.”

PA 1 dan PA 2 pun mengantar pasien ke ruang VIP Marwah 1.


Sesampainya di Ruang VIP Marwah 1, PA 1 pun membantu PIGD 1 & PIGD 2
untuk membaringkan pasien di tempat tidur.

PA 1 : “Mari sini Dek, saya bantu. Pelan-pelan ya, Dek. Hati-hati.”


PIGD 1 : “Iya Dek, pelan-pelan saja.”
An.F : “Iya, Suster. Terima kasih (berbaring di tempat tidur dengan lemah).”

PA 1 pun merapikan Infus dan menggantungnya di tiang penyangga sambil


merapikan Pasien. Perawat PA 2 mendorong kursi roda ke luar ruangan. Setelah
itu, PA 2 menerima alat, data pemeriksaan penunjang yang dibawa dan catatan
khusus kemudian mendokumentasikan lembar serah terima pasien dari ruangan
lain.

PP : “Suster bisa saya terima data-datanya. Ini tadi dari ruangan IGD kan
sus?”
PIGD 2 : “Iya, benar Sus. Berkasnya sudah lengkap.”
PP : “Ini juga sekalian obatnya kan, Sus?”
PIGD 2 : “Iya Sus, benar.”
PP : “Ok, makasih Sus. Saya permisi dulu ya, Bapak Ibu. Kalau ada yang
ingin ditanyakan bisa ke ruangan Nurse Station ruangan anak (pergi
keluar ruangan).”
Bapak : “Iya Sus, terima kasih.”
PIGD 1 : “Kami juga permisi ya Ibu, Bapak. Kalau ada yang ditanyakan bisa
tanya ke perawat ruang anak ini.”
Bapak : “Terima kasih Sus, iya.”
Ibu : “Terima kasih ya, Suster.”

Sekembalinya ke ruangan, PA 2 mencatat berkas-berkas kelengkapan dari


pasien baru bersama perawat PA 1 dengan dikoordinir PP.

PA 2 : “Mau dibantu Suster Sabila?”


PA 1 : “Boleh Sus, tolong di salin berkas ini ke dokumen pasien ruangan kita
ya, Sus.”
PA 2 : “Baik, Sus.”

Selesai menyelesaikan dokumen tersebut, PP, PA 1 dan PA 2 pun pergi ke


ruangan VIP Marwah 1 untuk melakukan anamnesa ke Pasien An.F.

PP : “Selamat pagi, Ibu Bapak, permisi (mengetuk pintu).”


Bapak : “Iya Sus, silahkan masuk. Ada apa ya? (membuka pintu dan
mempersilahkan masuk).”
PP : “Begini Pak, Bu, sekarang saya akan melakukan pemeriksaan fisik ke
Anak Ibu, untuk mengetahui kondisinya sekarang. Apakah Bapak dan
Ibu bersedia?”
Ibu : “Baik Sus, silahkan. Adek sekarang diperiksa sama kakak suster dulu
ya.”
An.F : “Iya, Ma.”
PP : “Baik, Sus. Suster Sabila dan Suster Lina sekarang lakukan
anamnesa.”
PA 1 & PA 2 : “Baik, Sus.”
PA 2 : “Gimana keadaannya sekarang, Adek?”
An.F : “Lemah Sus, kepala Farida masih pusing (memegang kepalanya)”
PA 2 : “Baik dek, sebelumnya perkenalkan nama suster Lina, dan ini suster
Sabila. Sekarang kakak akan melakukan pemeriksaan pada Adek,
bentar aja kok Dek. Gak sakit, Adek mau kan? Biar cepat sembuh
nanti, bisa main lagi.”
An.F : “Iya, Kakak Suster. Farida pengen sembuh, biar bisa main lagi.”
PA 2 : Iya Dek. Adek tenang aja ya. Permisi ya Dek (melakukan pemeriksaan
TTV, Tourniquet Test, dan pemeriksaan fisik lainnya)”

Selesai pemeriksaan…

Bapak : “Gimana kondisi anak saya, Suster?”


PA 2 : “Jadi, Tensi anak ibu normal 100/80 mmHg. Untuk Nadinya
100x/menit. Dan respirasinya 20x/menit. Suhu anak Ibu masih tinggi
38,0oC. Nanti siang saya akan memberikan obat lagi. Nanti obatnya
diminum ya Ibu, setelah anaknya makan.”
Ibu : “Baik, Sus.”
PA 2 : “Baik Ibu Bapak, pemeriksaannya telah selesai dilakukan. Apa ada
keluhan lain Adek?”
An.F : “Badan Farida lemah Sus, kepala masih pusing juga.”
PA 2 : “Iya Adek, nanti obatnya diminum ya biar cepat sembuh.”
An.F : “Iya Kakak Suster. Terima kasih.”
PA 2 : “Iya, Dek. Nanti sekitar pukul 12.00 Bapak dan Ibu bisa keruangan
perawat sebentar untuk melengkapi dokumen perawatan rumah sakit
sekalian pengenalan sarana dan prasarana rumah sakit ini.
Bapak : Baik sus, kami akan kesana nanti.
Ibu : Iya sus.
PA 2 : Baiklah, Makasih ibu bapak.. untuk sekarang Saya permisi dulu.
(keluar ruangan)
Bapak & Ibu : sama-sama suster.
Pada pukul 12.00 Bapak dan Ibu pun pergi keruangan perawat untuk melengkapi
dokumen ruang rawat, penanandatanganan penerimaan dan persetujuan
sentralisasi obat.

PA 1 : bapak, ibu, ini tadi An.F sudah dipindahkan ke ruang VIP Marwah 1.
Ini surat persetujuannya. Bisa bapak dan ibu tandatangani di sini
(menunjuk ke kolom ttd).
Bapak : di sini ya (menunjuk ke kolom ttd).
PA 1 : iya, terima kasih. Untuk ibu juga bisa tandatangani di sini. Untuk
obatnya juga ya bisa saya ambil sekarang?
Ibu : ini sus obatnya.
PA 1 : saya terima ya obatnya.

Kedua orang tua An.F kembali ke ruang tempat anak mereka dirawat. Tidak lama
kemudian Karu datang dan memberikan reward kepada perawat sabila dan
Perawat linaatas hasil kerjanya.

Karu : Selamat siang, Suster Sabila dan Suster Lina


PA 1 & PA 2 : Iya selamat siang sus.
Karu : Bagaimana tadi perawatannya?
PA 1 : Oh iya, tadi sudah dilakukan. Untuk penerimaan pasien barunya,
sudah saya jelaskan orientasi kepada keluarga tersebut, semua
dokumennya juga sudah lengkap sus. Semua surat dari IGD juga
sudah saya terima dan saya salin dengan Suster Lina
Karu : Terima kasih bantuananya Suster Sabila dan Suster Lina
PA 1 & PA 2: Iya, sus. Sama-sama.
Karu : Setelah itu, biar untuk kedepannya biar bisa lebih baik lagi ya. Sekali
lagi terima kasih ya. (menjabat tangan)
PA 1 & PA 2: Sama-sama sus.
Setelah itu, perawat Sabila dan perawat Lina melaksanakan intervensi
keperawatan sesuai dnegan tugas masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai