C. Naskah Roleplay
Di sebuah rumah, tinggal lah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan
anaknya yang bernama Farida yang sekarang sedang duduk Di Kelas V SD. Anak
satu-satunya di keluarga tersebut saat ini sedang sakit, An.F demam selama 5 hari
dan muncul bintik-bintik merah di tubuhnya. Melihat kondisi sang anak tersebut,
ibunya pun khawatir.
Bapak : “Suster, ini anak saya mau berobat. (sambil menyerahkan kartu
berobat dan fotocopy KTP)”
P ADM : “Iya tunggu sebentar ya, Pak. Saya urus dulu administrasinya. Siapa
nama yang ingin berobat? Dan dimana alamatnya, Pak?”
Bapak : “Farida, Alamat Gemekan Sooko Mojokerto.”
P ADM : “(Menulis). Setelah ini Bapak bisa menunggu di sana (menunjuk kursi
tunggu). Nanti ada suster lain yang memanggil anak Bapak untuk
diperiksa.”
Bapak : “Terima kasih, Suster.”
An.F dan kedua orang tuanya pun menunggu di kursi tunggu. Tak lama
kemudian An.F dipanggil oleh perawat.
An.F dan Ibu keluar dari ruangan dokter dan pergi Ke Ruang Laboratorium
untuk cek darah. Setelah hasilnya keluar An.F dan Ibunya pergi lagi ke ruangan
dokter. Di dalam ruang pemeriksaan ...
Ibu : “Dokter, ini hasil labnya. (Sambil memberikan sebuah kertas yang
berisi hasil lab).”
Dokter : “(Membaca) Dari hasil pengecekan darah, trombosit dalam darah
anak ibu terjadi penurunan. Anak ibu seharusnya dirawat inapkan di
rumah sakit. Saya akan membuatkan surat rujukannya, nanti Ibu bisa
ambil surat ini di Perawat yang di depan dan jika masih ada yang
ingin ditanyakan, bisa tanya langsung ke Perawat di depan juga.
Sekarang Ibu bisa tunggu surat rujukannya di luar, ya.”
Ibu : “Iya, Dok. Saya permisi dulu.”
Pada siangnya, An.F dan kedua orangtuanya tersebut pun datang Ke Ruang
Instansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dian Husada atas rujukan Puskesmas
Sooko. Ketika datang ke IGD di rumah sakit tersebut, kondisi An.F sudah lemah,
demam sudah 5 hari, dan muncul bintik-bintik merah di tubuhnya.
Di ruang IGD…
Ibu : “Begini Sus, anak saya ini udah 5 hari demam. Kasihan saya
melihatnya, sudah 5 hari gak sekolah, baring terus di kamar, katanya
kepalanya pusing dan badannya lemah. Kira-kira saat hari ketiga
demam itu, muncul bintik-bintik merah, seperti di tangan ini, Sus. Saya
kira kan demam biasa, jadi cuma saya beri Obat Paracetamol yang beli
di warung itu. Eh, demamnya gak turun-turun. Karena kami berdua
khawatir, jadi saya dan suami segera membawanya Ke Puskesmas, kata
Dokter dan Perawat di puskesmasnya itu, anak saya ini harus dirujuk ke
rumah sakit besar biar bisa ditangani secara optimal. Jadi, saya dan
suami saya kesini. Saya khawatir banget Sus. Tolong lakukan yang
terbaik buat anak saya yang hitam manis ini, Sus.”
Bapak : “Iya, Sus. Farida ini anak kami yang pertama. Kami mau yang terbaik
buat dia.”
PIGD 1 : “Iya Bu, Pak, Kami akan lakukan yang terbaik. Boleh saya lihat surat
rujukannya terlebih dahulu, Bu?”
Ibu : “Mana Pa Surat Rujukan nya, tadi Papa yang bawa kan?”
Bapak : “Iya Ma, iyaa. Ini, Sus (sambil memberikan surat rujukan).”
PIGD 1 : “Terima kasih, Pak (sambil membaca surat rujukan).”
PIGD 1 : “Bapak Ibu, tadi sudsh dijelaskan sama Dokternya. Jadi, anak bapak
ibu ini diduga menderita DBD, oleh karena itu harus dirawat di rumah
sakit ini selama beberapa hari hingga kondisinya pulih. Sekarang, saya
akan jelaskan bagaimana prosedur dan syarat-syarat yang harus
dipenuhi untuk penerimaan pasien baru. Bisa ikut saya sebentar, Pak
Bu? Anak ibu akan dirawat sementara oleh Perawat satunya.”
Bapak : “Baik, Sus. Ayo Ma kita pergi.”
Ibu : “Baik, Pa. Tolong jaga anak saya ya, Sus. Mama pergi sebentar ya,
Nak.”
An.F : “Iya, jangan lama-lama ya Ma, Pa. Farida takut Ma, Pa.”
Ibu : “Iya, Nak.”
PIGD 1 : “Bapak, Ibu, sebelumnya kenalkan nama saya Suster Luluk. Saya
Suster yang bertanggungjawab di Ruang IGD rumah sakit ini.
Sekarang saya akan jelaskan prosedur penerimaan pasien di sini. Jadi
di rumah sakit ini, kami menyediakan jalur pembayaran baik lewat
BPJS umum, maupun dari Jamkesmas. Sebelumnya Bapak Ibu mau
mendaftarkan lewat jalur yang mana?”
Bapak : “Begini Sus, anak saya ini belum saya daftarkan BPJS. Jadi kami
mendaftarkannya lewat jalur umum saja.”
PIGD 1 : “Boleh Pak, Bapak Ibu ingin anaknya di rawat di ruang anak yang
mana? Kami menyediakan 4 kelas, VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas
III. Tentunya setiap kelas ini akan memiliki fasilitas dan pembayaran
pada tingkatan yang berbeda. Tapi dalam hal pelayanan kami
memberikan pelayanan terbaik dan merata pada setiap kelasnya, hanya
fasilitas dan jumlah pasien dalam satu ruang yang dibedakan di sini.
Kelas VIP terdiri dari 1 kamar untuk 1 pasiennya, terdapat ruang AC,
dan segala kelengkapan di dalamnya, seperti kulkas, TV dan ruang
duduk. Kelas I terdiri dari 2 orang pasien dalam setiap ruangnya.
Ruangnya ber AC dan terdapat TV dalam kamar. Kelas II terdiri dari
3 orang dalam setiap ruangnya. Ruangnya tidak ber AC dan tidak
terdapat TV. Dan yang terakhir Kelas III terdiri dari 7 pasien dalam
setiap ruangnya. Bagaimana Bapak Ibu? Pilih ruangan yang mana?”
Ibu : “Untuk anak kita, kita pilih ruang VIP saja ya, Pa? Mama gak mau
anak Mama digabungkan dengan pasien lain. Biar anak kita juga lebih
nyaman di sini ya, Pa?”
Bapak : “Ok, Papa sih terserah Mama saja. Baik Sus, kami pilih ruang VIP
saja.”
PIGD 1 : “Baik, berarti Bapak Ibu pilih ruang VIP. Biaya permalamnya sebesar
Rp. 550.000 di luar biaya pengobatan dan perawatan disini ya Bapak
Ibu, ini informasi pembayarannya bisa bapak dan ibu baca (sambil
memberikan lampiran biaya administrasi). Kalau ada yang tidak
dimengerti bisa ditanyakan ke saya.”
Bapak : “Baik, Sus. Kalau masalah biaya saya gak terlalu memperhatikan.
Yang terpenting berikan pelayanan yang terbaik buat anak saya.”
PIGD 1 : “Iya Pak, lalu di sini ada beberapa formulir yang perlu bapak isi di
sini, seperti kelengkapan pasien dan penanggung jawab dari pasien
ini, jadi kami bisa menghubungi bapak bila sewaktu-waktu terjadi
sesuatu pada anak bapak. Diisi sekarang ya, Pak. Dan bisa
ditandatangi oleh bapak di sini. Kalau ada yang tidak dimengerti bisa
ditanyakan ke saya lagi.”
Bapak : “Baik, Sus. Saya rasa cukup jelas Sus (sambil mengisi)”
Bapak : “Ini Sus, formulirnya sudah selesai diisi. Ada yang kurang, Sus?”
PIGD 1 : “Baik, tidak Pak, sudah lengkap. Sekarang saya akan mempersiapkan
pemindahan anak Bapak Ke Ruang VIP anak yang letaknya di gedung
belakang Rumah Sakit ini. Nanti akan ada perawat yang akan
mengantarkan anak bapak dan ibu ke sana. Dan untuk biaya rumah
sakitnya dapat Bapak bayar di loket administrasi rumah sakit ini, yang
terletak di loker depan sekarang.”
Bapak : “Baik Sus, saya bayar sekarang. Ma, Papa bayar biaya rumah sakit
anak kita dulu, ya. Mama bisa Ke Ruang IGD dulu liat kondisi anak
kita dan prosedur pemindahannya.”
Ibu : “Iya, Pa.”
PIGD 1 : “Saya permisi dulu ya Ibu, Bapak.”
Bapak, Ibu : “Baik, Sus. Terima kasih.”
Karu : “Suster Wilia begini, tadi saya dapat telepon dari IGD, akan ada
pasien baru yang masuk ke sini, bernama Farida berusia 7 tahun.
Pasien akan ditempatkan Di Ruang VIP dan akan diantarkan ke ruang
ini pukul 10.00 WIB nanti. Suster Wilia, tolong koordinir dengan
perawat lainnya dipersiapkan tempat tidurnya Di Ruang VIP Marwah
itu yang kosong, dan tolong siapkan segala kelengkapan diantaranya
lembar pasien masuk RS, lembar pengkajian, lembar informed
consent, status pasien, nursing kit, lembar tata tertib pasien, lembar
kepuasan pasien, dan kartu penunggu. Tolong dikerjakan sekarang
ya.”
PP : “Baik, Bu.”
PA 1 : “Selamat siang Sus, ini pasien dari IGD atas nama Anak farida ya?”
PIGD 1 : “Iya, benar Sus.”
Karu : “Perkenalkan saya Kepala Ruangan, nama saya Suster Lutfi, dan ini
perawatnya, namanya Suster Wilia. Suster Wilia yang akan
bertanggungjawab atas nama Pasien Farida sejak Pasien MRS hingga
Pasien KRS, nanti Suster Wilia dibantu oleh Suster Sabila dan Suster
Lina yang akan melaksanakan perawatannya.”
PIGD 1 : “Iya, baik Sus.
PP : “Suster Sabila dan Suster Lina. Tolong antarkan pasien ini Ke Ruang
VIP Marwah 1 yang tadi disiapkan.”
PA 1 & PA 2 : “Baiklah, Sus. Mari Pak Bu. Saya antar Ke Ruang VIP Marwah
1.”
PIGD 1 & PIGD 2 : “Baik, Sus. Ayo Pak.”
Bapak : “Iya, ayo Ma.”
Ibu : “Iya, Pa.”
PP : “Suster bisa saya terima data-datanya. Ini tadi dari ruangan IGD kan
sus?”
PIGD 2 : “Iya, benar Sus. Berkasnya sudah lengkap.”
PP : “Ini juga sekalian obatnya kan, Sus?”
PIGD 2 : “Iya Sus, benar.”
PP : “Ok, makasih Sus. Saya permisi dulu ya, Bapak Ibu. Kalau ada yang
ingin ditanyakan bisa ke ruangan Nurse Station ruangan anak (pergi
keluar ruangan).”
Bapak : “Iya Sus, terima kasih.”
PIGD 1 : “Kami juga permisi ya Ibu, Bapak. Kalau ada yang ditanyakan bisa
tanya ke perawat ruang anak ini.”
Bapak : “Terima kasih Sus, iya.”
Ibu : “Terima kasih ya, Suster.”
Selesai pemeriksaan…
PA 1 : bapak, ibu, ini tadi An.F sudah dipindahkan ke ruang VIP Marwah 1.
Ini surat persetujuannya. Bisa bapak dan ibu tandatangani di sini
(menunjuk ke kolom ttd).
Bapak : di sini ya (menunjuk ke kolom ttd).
PA 1 : iya, terima kasih. Untuk ibu juga bisa tandatangani di sini. Untuk
obatnya juga ya bisa saya ambil sekarang?
Ibu : ini sus obatnya.
PA 1 : saya terima ya obatnya.
Kedua orang tua An.F kembali ke ruang tempat anak mereka dirawat. Tidak lama
kemudian Karu datang dan memberikan reward kepada perawat sabila dan
Perawat linaatas hasil kerjanya.