Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah Tataran Transportasi Pariwisata

BANDARA SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI


KOTA SINGKAWANG

Oleh

Arron Tri Kurniawan

2111511044

PROGRAM STUDI SARJANA PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
DAFTAR ISI

Judul

Daftar Isi...........................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................2

1.1 Latar belakang............................................................................2


1.2 Rumusan Masalah…..................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan…....................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan…..................................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis...............................................................4
1.4.2 Manfaat Praktis…............................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5

1.2.1 Apa itu Transportasi?...............................................................5

1.2.2 Mengapa moda transportasi menjadi penunjang kegiatan


pariwisata?.........................................................................................5

1.2.3 Bagaimana perkembangan moda transportasi di Kota


Singkawang sebagai penunjang kegiatan pariwisata?......................6

BAB III PENUTUP..........................................................................................8

3.1 Simpulan.......................................................................................8

3.2 Saran.............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Singkawang yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya
berada di tepian barat Pulau Kalimantan, membuatnya berdekatan dengan laut dan
memiliki banyak pantai. Menurut sejarah, Kota Singkawang dahulunya
merupakan desa yang digunakan oleh para penambang emas yang berasal dari
Tiongkok untuk bersinggah dan beristirahat. Bahkan terjadi gelombang migrasi
besar-besaran pada tahun 1970 oleh masyarakat Tiongkok. Hal ini membuat Kota
Singkawang mayoritas memiliki penduduk bersuku Tionghua Hakka dari
Guangdong China Selatan. Perlu kita ingat juga bahwa suku asli yang berada di
Pulau Kalimantan adalah Suku Dayak. Selain itu juga ada Suku Melayu Sambas
yang merupakan rumpun dari Suku Dayak Melayik, juga merupakan penduduk
asli Kalimantan Barat yang sebagian besar menempati Kabupaten Sambas,
Kabupaten Bengkayang, dan Kota Singkawang. Hal ini membuat Kota
Singkawang memiliki 3 suku besar yaitu Suku Tionghua, Suku Dayak, dan Suku
Melayu. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa mayoritas penduduk Kota
Singkawang bersuku Tionghua. Maka dari itu, Kota Singkawang mendapati
julukan sebagai Kota Amoy ( gadis muda bersuku Tionghua ).
Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa Kota Singkawang
memiliki daya tarik wisata yang cukup besar seperti keindahan alam pantainya
dan berbagai macam suku yang ada. Suku Tionghua sendiri yang merupakan
penduduk mayoritas di Singkawang memiliki atraksi acara kebudayaan yang
sangat menarik yaitu Cap Go Meh. Objek wisata Cap Go Meh yang sudah go-
international ini menjadi acara tahunan di Kota Singkawang yang dilaksanakan
setiap antara awal- pertengahan bulan Februari. Cap Go Meh yang disingkat
CGM, merupakan sebuah acara kebudayaan / adat istiadat yang dilakukan oleh
Suku Tionghua guna mengucap syukur atas hasil bumi yang mereka terima dan
menjaga tempat atau kota

2
mereka tinggal dari musibah, bencana, dan kesialan. Adat istiadat ini dilakukan
dengan mengadakan konvoi di jalanan dengan mempertunjukkan atraksi
menggoreskan benda tajam ke tubuh atau yang kerap kita sebut dengan debus.
Tataran transportasi dalam pariwisata di suatu daerah sangatlah penting
guna mendukung kegiatan pariwisata. Dalam mencapai aksesibilitas yang baik,
tentunya kita perlu untuk merancang penyediaan fasilitas transportasi ini terutama
di kota wisata.
Namun disayangkan, aksesibilitas transportasi di Kota Singkawang masih
kurang. Maka dari itu, faktor aksesibilitas tentunya penting juga untuk
dikembangkan di Kota Singkawang. Pengembangan aksesibilitas pada
transportasi harus dikembangkan agar pariwisata di Kota Singkawang menjadi
semakin baik.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu Transportasi ?
1.2.2 Mengapa moda transportasi menjadi penunjang kegiatan pariwisata?
1.2.3 Bagaimana perkembangan moda transportasi di Kota Singkawang
sebagai penunjang kegiatan pariwisata?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini dikerjakan dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yaitu Ujian Akhir Semester mata kuliah Tataran Transportasi Pariwisata.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Manfaat Teoritis
Agar makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan atau dasar untuk
kepentingan penilitian selanjutnya di kemudian hari.
1.4.2 Manfaat Praktis
Kiranya karya ini dapat memberikan sumbang asih pemikiran dan
menjadi bahan masukan bagi para pelaku pariwisata (stakeholders)
yakni: pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat dalam

3
mengoptimalkan dan mengembangkan dunia pariwisata di Kota
Singkawang.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1.2.1 Apa itu Transportasi

Transportasi merupakan pemindahan barang atau manusia dari satu tempat


ke tempat lainnya atau dari tempat asal ke tempat tujuan dengan menggunakan
sebuah sarana seperti manusia, hewan, dan mesin. Pada zaman sekarang,
transportasi dibagi dalam 3 jenis yaitu transportasi darat, laut, dan udara. Adapun
contoh-contohnya sebagai berikut darat (sepeda, sepeda motor, mobil, bus, truk),
laut (sampan, kapal feri, speed boat), dan udara (pesawat, roket).

1.2.2 Mengapa moda transportasi menjadi penunjang kegiatan pariwisata

Perayaan Cap Go Meh pada awalnya digelar untuk hari penghormatan


kepada Dewa Thai Yi, yang dianggap merupakan Dewa tertinggi di langit oleh
Dinasti Han. Perayaan ini juga awalnya dilaksanakan secara tertutup dalam
keluarga dinasti, namun semenjal pemerintahan Dinasti Han runtuh, perayaan ini
mulai dirayakan untuk masyarakat umum. Secara harafiah, “Cap Go” memiliki
arti lima belas, yang berasal dari dialek Hokkien. Maka dari itu, perayaan Cap Go
Meh dilaksanakan pada hari ke-15 atau bertepatan dengan munculnya bulan
purnama. Cap Go Meh sendiri merupakan bagian penutupan dari perayaan Hari
Raya Imlek. Dijelaskan oleh budayawan bernama Jongkie Tio menjelaskan bahwa
“secara garis besar, perayaan tahun baru Imlek dibagi menjadi tiga bagian. Di
antaranya Imlek, sembahyang Tuhan Allah dan Cap Go Meh”. Imlek merupakan
suatu hari raya yang diperingati oleh suku Tionghua untuk mengucap syukur atas
hasil panen bumi. Perayaan ini sangat lekat dengan festival naga, barongsai,
tetabuhan, dan petasan, yang dipercaya dapat membuang atau menghindarkan dari
segala hal – hal yang buruk.

5
“Pada pekan pertama, warga keturunan Tionghoa melakukan sembahyang
Tuhan Allah. Jongkie berkata, semua vihara maupun klenteng bakal ramai
dikunjungi mereka yang bakal melakukan sembahyang di muka pintu pada pukul
12 malam. Sembahyang dimaksudkan untuk berterimakasih pada Tuhan. Nah,
minggu kedua [adalah perayaan] Cap Go Meh. Ini perayaan menyambut musim
semi. Seperti kalau habis panen [ada] syukuran, ungkapan terima kasih, lalu
supaya hasil panen berikutnya baik, usaha dagang juga baik” ujar Jongkie kepada
CNNIndonesia.com.

Mengingat Cap Go Meh merupakan sebuah daya tarik wisata Kota


Singkawang yang telah mencapai ranah go-international yang artinya banyak
wisatawan dari luar negara atau manca negara yang mengetahuinya dan mereka
tertarik untuk menikmati objek wisata ini. Maka dari itu, perlu adanya
aksesibilitas transportasi udara yang tentunya akan lebih memudahkan mereka
untuk melakukan kegiatan wisata di Kota Singkawang.

Selama ini, para wisatawan domestik maupun mancanegara yang


melakukan kegiatan wisata ke Kota Singkawang, mereka harus mendarat terlebih
dahulu di Bandara Adisucipto, Pontianak dan baru melanjutkan perjalanan darat
ke Kota Singkawang dengan jarak tempuh 3 – 4 jam. Dalam pariwisata,
transportasi dijadikan sebagai sarana aksesibilitas oleh para wisatawan untuk
mencapai tujuan wisatanya. Oleh karena itu, transportasi udara di Kota
Singkawang bisa dikatakan merupakan kebutuhan aksesibilitas kegiatan
pariwisata di Kota Singkawang.

1.2.3 Bagaimana perkembangan moda transportasi di Kota Singkawang


sebagai penunjang kegiatan pariwisata

Pariwisata merupakan sektor prioritas yang memiliki peran penting dalam


kegiatan perekonomian di Kota Singkawang. Menanggapi hal tersebut,
pemerintah pun melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki kualitas
transportasi yang kurang di Kota Singkawang. Dalam pengembangan pariwisata
khususnya aspek transportasi, pemerintah berencana untuk membangun

6
transportasi udara yaitu

7
bandar udara di Kelurahan Pangmilang. Rencana ini bertujuan agar konektifitas
dan wisata di Kota Singkawang dapat berjalan dengan baik dan berkembang
pesat. Pemerintah Kota Singkawang dan Pemerintah Pusat optimis bahwa Bandar
Uddara Kota Singkawang bisa dioperasikan pada tahun 2024.
Bandar udara Kota Singkawang, dibangun dengan luas tanah 151,4
hektare. Pembangunan bandara ini sudah dimulai sejak tahun 2020 dan
pembangunan tahap pertama ditargetkan selesai pada tahun 2022. Tahap pertama
yang sudah diselesaikan yaitu pembangunan runaway sepanjang 1400 m dan
dapat didarati oleh pesawat jenis ATR. Pembangunan masih terus berlanjut
hingga 2600 m agar bisa didarati oleh pesawat boeing. “Saat ini pembangunan
Bandara Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan masih terus berproses.
Sekarang ini sedang direncanakan pembangunan pagar dan apron (pelataran
pesawat)”, kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Singkawang, Petrus Yudha
Sasmita, Kamis (2/6).
Namun, dalam proses pembangunan ini masih terdapat permasalahan
sengketa tanah dengan warga setempat berkisar 50 persen. Pemerintah juga
berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa tanah yang ada agar mempercepat
laju pembangunan bandar udara. Selain itu, pemerintah juga mengambil langkah
untuk membuka kerja sama dengan melelang proyek yang dimiliki melalui skema
Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pelelangan ini berfokus untuk
pembiayaan pembangunan di tahun 2022. “Proyek KPBU potensial dilelang dan
yang terpenting bagaimana kita lakukan perbaikan dan penyederhanaan proses
sehingga KPBU secara cepat dan tepat dari awal sampai akhir KPBU tersebut”,
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Kementrian Keuangan
(Kemenkeu), Riko Amir, Senin (13/12/2021).
Jika pembangunan Bandar Udara telah selesai, maka juga akan membuka
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat yang dapat memajukan
perekonomian. Selain itu, konektifitas ini juga diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kunjungan di Kota Singkawang. Hal ini tentunya senada
dengan visi dan misi Kota Singkawang dalam menjadikan Singkawang sebagai
kota wisata. Pembangunan ini tentunya memerlukan perncanaan yang matang
sehingga tujuan dapat dicapai oleh pemerintah dan masyarakat.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Kota Singkawang masih memerlukan pengembangan pada aspek


aksesibilitas khususnya pada sektor transportasi untuk membangun
kepariwisataan yang ada. Masih banyak kekurangan yang ada di kota ini
sehingga perlu diadakannya pengembangan secara pesat untuk mendukung
kegiatan pariwisata di dalamnya.

Langkah pemerintah dalam melakukan pembangunan moda transportasi


udara di Kota Singkawang, merupakan langkah yang tepat dan baik untuk Kota
Singkawang sendiri. Hal ini akan membuat banyak peluang bisnis baru muncul
di Kota Singkawang, bukan hanya pada sektor pariwisata, namun juga pada
sektor lainnya yang membutuhkan jalur distribusi transportasi udara.

3.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan yaitu, pemerintah perlu melakukan


pendataan ulang terkaitkualitas transportasi yang ada di Kota Singkawang dan
melakukan perencanaan pembangunan yang bersangkutan juga dengan berbagai
aspek kehidupan masyarakat Kota Singkawang. Dengan begitu, Kota
Singkawang dapat memiliki kepariwisataan yang baik dan dapat dikunjungi lebih
banyak wisatawan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Singkawang#:~:text=Dahulunya%20Singkawa
ng%20merupakan%20tempat%20persinggahan,yang%20mendarat%20di%20Pula
u%20Kalimantan. , diakses pada 21 Desember 2022 pukul 23.00.

https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sambas, diakses pada 21 Desember 2022


pukul 23.00.

Litbang. 2022. “Perancangan Permodelan Transportasi Wisata Kota Singkawang”,


https://bappeda.singkawangkota.go.id/perancangan-permodelan-transportasi-
wisata-kota- singkawang/, diakses pada 21 Desember 2022 pukul 23.00.

MC Singkawang. 2022. “2024, Bandara Singkawang Ditargetkan Rampung dan


Diresmikan Presiden”, https://mediacenter.singkawangkota.go.id/2024-bandara-
singkawang-ditargetkan-rampung-dan-diresmikan-presiden/, diakses pada 21
Desember 2022 pukul 23.00.
Siregar Syahriani. 2022. “Bandara Singkawang Beroperasi Tahun 2024”,
https://pontianakpost.jawapos.com/daerah/singkawang/03/06/2022/bandara-
singkawang-beroperasi-tahun-2024/, diakses pada 21 Desember 2022 pukul
23.00.
Sembiring Lidya Julita. 2021. “Siapa Minat? Singkawang Bakal Dibangun
Bandara Rp 1,9 T”, https://www.cnbcindonesia.com/news/20211213185440-4-
298946/siapa-minat-singkawang-bakal-dibangun-bandara-rp-19-t, diakses pada
21 Desember 2022 pukul 23.00.

1
0

Anda mungkin juga menyukai