Anda di halaman 1dari 3

Ada Pohon Terbesar di Surga, Apa itu?

Muslimahdaily - Menyebut pohon surga, maka yang teringat ialah pohon


khuldi, serta pohon-pohon yang buahnya selalu ranum dan mudah dipetik.
Namun sebetulnya ada satu pohon di surga yang ukurannya teramat sangat
besar. Setiap penghuni surga dapat merasakan naungannya.

Nikmat surga yang tiada tara tentu sudah diketahui setiap orang beriman.
Begitu besarnya nikmat surga hingga tak mampu dijangkau benak manusia
tentang gambarannya.

Pun dengan pohon terbesar di surga, tak terbayangkan bagaimana


keindahannya. Hanyalah kabar dari Al-Qur’an dan Al Hadits yang mencukupi
keingintahuan mu’minin.

Allah berfirman, “(Penghuni surga berada di bawah) teduh bayangan yang


sangat panjang.” (QS. Al Waqiah: 30).

Rasulullah bersabda saat menjelaskan ayat tersebut, “Sesungguhnya di surga


terdapat sebuah pohon, andai orang yang naik kuda hendak melintasi
bayangannya, selama seratus tahun belum sampai ke ujungnya. Bacalah
firman Allah, ‘Teduh bayangan yang sangat panjang.” (HR. Al Bukhari,
Muslim, Ahmad).

Bayangkan seberapa jauh jarak seratus tahun perjalanan menunggang


kuda?! Bahkan itu pun belum mencapai ujung pohon tersebut. Pastilah pohon
itu teramat sangat besar.

Pastilah begitu teduh dan nyaman berada di bawah pohon raksasa tersebut.
Bersuka cita di sana, bermain, bercengkerama dengan orang tersayang,
merasakan kesejukannya dengan nikmat surga lain yang luar biasa.

Di bawah pohon tanpa memikirkan kerasnya dunia, tanpa batas waktu


ataupun terganggu kekhawatiran dan hajat yang belum tercapai. Sungguh
nikmatnya begitu diharapkan.

Bersantai di bawah pohon terbesar di surga, dengan suara sungai yang


airnya madu dan susu lagi bisa diambil kapan saja. Aneka pangan tersedia
hingga tak ada lagi kata lapar dan dahaga.
Hilir mudik pula para bidadari selalu siap melayani. Tak ada duka, kesedihan,
kesulitan, dan segala kata negatif. Seakan-akan, seluruh rasa bahagia di
dunia hanyalah sebutir debu di sana.

Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam


surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).
(Dikatakan kepada mereka): ‘Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi
aman,’

Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka,
sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-
dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak
akan dikeluarkan dari surga.” (QS. Al Hijr: 45-48).

“Di surga, kalian mendapatkan apapun yang diinginkan jiwa kalian dan kalian
mendapatkan apa yang kalian minta sebagai balasan dari Dzat Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Fushilat: 31-32).

Namun tentu segala kenikmatan tersebut tidaklah diberikan kepada semua


manusia. Hanyalah orang-orang saleh yang diberikan balasan keindahan dan
keteduhan pohon terbesar di surga. Meski mampu memberikan keteduhan
bagi banyak orang, namun tak serta merta seluruh manusia bisa
merasakannya.

Karena itulah Rabb Ta’ala berfirman, “Untuk seperti inilah hendaknya


seseorang berlomba-lomba dalam beramal.” (QS. Ash Shaffat: 61).

Allah juga berfirman, “Untuk mendapatkan seperti ini, hendaknya orang


berlomba memperebutkannya.” (QS. Al Muthaffifin: 26).

Bukan Pohon Khuldi

Pohon terbesar di surga sering kali dianggap sebagai pohon khuldi, yakni
pohon yang mana Nabi Adam dilarang mendekatinya. Penamaan khuldi pun
berasal dari syaithan yang merujuk sebagai makna “kekal” untuk menggoda
Adam dan Hawa.

Dalam Al Bidayah Wan Nihayah, Ibnu Katsir menulis sebuah penjelasan


tentang kaitan pohon terbesar dan khuldi. Penjelasan tersebut datang dari
Imam Ghundar yang bukan lain adalah guru Imam Al Bukhari. Ghundar
bertanya kepada Syu’bah, “Apakah pohon besar itu pohon khuldi?” Syu’bah
menjawab, “Di sana tidak ada lagi pohon khuldi.”

Walhamdulillah, ternyata pohon terlarang sudah tak ada lagi di surga. Artinya,
tak ada lagi larangan Allah kepada penduduk surga. Selain itu, setiap orang
yang telah masuk ke dalam surga, tak akan pernah dikeluarkan darinya.

Dengan membayangkan segala kenikmatan luar biasa, adakah yang tak


menginginkan surga, keteduhan pohonnya, dan segala kelezatannya?!

Anda mungkin juga menyukai