Anda di halaman 1dari 3

KONSUMSI MAKANAN TRADISIONAL ”TINUTUAN” KHAS MANADO

DALAM PENINGKATAN KADAR HB IBU HAMIL


POLTEKKES KEMENKES MANADO

Latar Belakang : AKI yang masih tinggi 305/100.000 KH (Profil Kesehatan Indonesia,
2015) erat kaitannya dengan kejadian komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas.
Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar diantaranya.
Menurut WHO, prevalensi ibu hamil dengan anemia di dunia yaitu 41,8%. Anemia
merupakan masalah akibat kurangnya kadar hemoglobin dalam darah sehingga dapat
menyebabkan ibu hamil mengalami kelelahan, lemah, kekurangan zat besi dan asam
folat, terjadinya abortus, persalinan pre-maturus,kurangnya oksigen yang disuplai ke sel
tubuh maupun otak, hambatan tumbuh kembang janin dalam kandungan, perdarahan
antepartum dan ketuban pecah dini. Kondisi Ibu Hamil sangat rentan dengan obat-
obatan. Salah satu alternatif mengatasi permasalahan pada ibu hamil yaitu lewat
makanan tradisional yang dapat membantu mengatasi kejadian anemia lewat
peningkatan kadar hemoglobin yaitu Tinutuan. Tinutuan merupakan makanan khas
Tradisional Kota Manado, Sulawesi Utara yang terbuat dari kombinasi sayur kangkung,
bayam, Labu kuning, jagung, beras, dan disertai ikan cakalang dan tambahan ikan nike
yang merupakan ikan khas dari Sulut. Tinutuan diyakini mampu mengatasi masalah
anemia ibu hamil karena kandungan zat gizi yang terkandung didalamnya yaitu zat gizi
makro (karbohidrat) dan mikronutrien (Vitamin dan mineral), diantaranya kaya akan
kandungan zat besi yang merupakan mineral penting untuk pembentukan sel darah
merah yang sehat. Selain itu, kandungan lain dalam ikan nike seperti asam lemak omega
3 dan 6, ARA (asam arakidonat) serta EPA (Acid Eikosapentaenoat) yang merupakan
polyunsaturated fatty acid yang baik untuk perkembangan otak dan tubuh janin.
Tujuan Penelitian : Meningkatkan Kadar Hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia
dengan konsumsi Makanan Tradisional “Tinutuan” Khas Kota Manado, Sulawesi Utara.
Metode Penelitian : Jenis Penelitian adalah Penelitian Eksperimental dengan pre-post
test group design. Subjek penelitian adalah ibu hamil trimester I dan III yang memiliki
kadar Hb < 11 gr% atau < 10.5 gr% pada Tirmester II dan bersedia untuk dilakukan
pemeriksaan HB serta konsumsi Makanan Tradisional Tinutuan. Data dianalisis dengan
menggunakan uji pengaruh.
Hasil : Rata-rata kadar hemoglobin sebelum mengkonsumsi tinutuan yaitu 10,34 gr%,
dan setelah mengkonsumsi tinutuan meningkat menjadi 11.30 gr%. Hal ini
membuktikan ada pengaruh konsumsi Tinutuan terhadap kadar hemoglobin ibu hamil
(p-value=0,00001).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini, terbukti bahwa Tinutuan dapat meningkatkan
kadar hemoglobin bagi ibu hamil dengan anemia. Sehingga, disarankan bagi ibu hamil
agar sering mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti Tinutuan untuk
dapat mencegah terjadinya anemia akibat kekurangan kadar hemoglobin dalam darah.

1st International Herbal Creativity And Innovation 2020 | Health Polytechnic of Surakarta
PRODUK :
MAKANAN TRADISIONAL “TINUTUAN” KHAS KOTA MANADO

1st International Herbal Creativity And Innovation 2020 | Health Polytechnic of Surakarta
DAFTAR PUSTAKA

https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-3349714/mengulik-kandungan-gizi-
ikan-nike-yang-banyak-ditemui-di-sulawesi-utara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan Indonesia
Mamengko Maria. (2019). Efektifitas Konsumsi Tinutuan Dan Ikan Cakalang Terhadap
Peningkatan Hemoglobin Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tinumbala Kota Bitung.
Poltekkes Kemenkes Manado
N.F Losu, dkk. (2015). Asupan Menu Tradisional Tinutuan Terhadap Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Kota Manado.
Poltekkes Kemenkes Manado
Rimawati Eti, dkk. (2018). Intervensi Suplemen Makanan Untuk Meningkatkan Kadar
Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Willy Astriana. (2017). Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Tinjau dari Paritas dan
Usia. STIKES Al-Ma’arif Baturaja. Jurnal Ilmu Kesehatan 2 (2) 2-17, 123-130.

1st International Herbal Creativity And Innovation 2020 | Health Polytechnic of Surakarta

Anda mungkin juga menyukai