Anda di halaman 1dari 5

Essay

COUMPOUNDING DAN DISPENSING


“Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Teh (Camellia sinensis) dengan
Gejala Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil di Puskesmas Malimongan
Baru”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dosen Pengampuh : Dr. Nur Rasdianah, S.Si., M.Si., Apt

OLEH

KELOMPOK : DUA
KELAS : C-S1 FARMASI 2019
ANGGOTA :

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Teh (Camellia sinensis) dengan Gejala
Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil di Puskesmas Malimongan Baru
Di Indonesia, anemia gizi masih merupakan salah satu masalah gizi di
samping tiga masalah gizi lainnya yang utama di Indonesia. Dampak kekurangan
zat besi pada wanita hamil dapat diamati dari besarnya angka kesakitan dan
kematian maternal, peningkatan angka kesakitan dan kematian janin, serta
peningkatan risiko terjadinya berat
badan lahir rendah. Penyebab utama kematian maternal antara lain perdarahan
pasca partum dan plasenta previa yang semuanya bersumber pada anemia
defisiensi.
Ibu hamil rentan terkena anemia kerena selama proses kehamilan tubuh
mengalami perubahan secara signifikan, salah satunya ditandai dengan kebutuhan
oksigen yang tinggi untuk berbagi dengan janinnya. Perubahan hematologi saat
kehamilan disebabkan oleh perubahan sirkulasi yang semakin meningkat pada
perkembangan plasenta dan pertumbuhan payudara. Hal ini terjadi karena
peningkatan volume plasma pada trimester ke-II kehamilan yaitu 45 - 65% dan
terjadi peningkatan sekitar 1000 ml pada usia kehamilan 9 bulan, karena stimulasi
seperti laktogen plasma menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron yang
meningkatkan volume plasma.
Pola makan yang salah pada ibu hamil membawa dampak terhadap
terjadinya gangguan gizi antara lain anemia, pertambahan berat badan yang
kurang pada ibu hamil dan gangguan pertumbuhan janin. Salah satu masalah gizi
yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah anemia gizi, yang merupakan masalah
gizi mikro terbesar dan tersulit diatasi di seluruh dunia.
Penyebab Anemia yang paling utama adalah kekurangan zat besi,
kurangnya zat besi dapat disebabkan oleh hilangnya darah dari tubuh seperti saat
pendarahan, periode kehamilan, menyusui, pola makan tidak teratur dan
rendahnya asupan zat besi juga dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi,
selain itu tingginya konsumsi teh dan kopi di Indonesia khususnya saat makan
juga menyebabkan angka prevalensi Anemia pada ibu hamil tinggi karena kopi
dan teh mangandung Tanin sehingga menghambat penyerapan zat besi dalam
tubuh.
Hurrell RF, Reddy M, dan Cook JD, 2012 melaporkan bahwateh hitam
dapat menghambat penyerapan zat besi nonheme sebesar 79-94% jika dikonsumsi
bersama-sama, Walaupun teh mempunyai banyak manfaat kesehatan, namun
ternyata teh juga diketahui menghambat penyerapan zatbesi yang bersumber dari
bukan hem (non-heme iron).
Penelitian Mustika dalam Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Teh
(Camellia sinensis) dengan Gejala Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil di
Puskesmas Malimongan Baru, membuktikan bahwa prilaku minum teh setiaphari
beresiko mengalami anemia pada ibu hamil. Walaupun telah banyak penelitian
yang membuktikan beragam manfaat dari minum teh, namun cara konsumsi teh
yang tidak tepat akan menimbulkan dampak negatif, terutama terjadinya anemia
pada ibu hamil. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain karena teh
mengandung tanin yang dapat mengikat mineral (termasuk zat besi) dan pada
sebagian teh (terutama teh hitam) senyawa polifenol yang berperan.
Penelitian dilakukan dari tanggal 08 Februari 2015 sampai dengan 11
Maret 2015. Selama penelitian didapatkan hasil dari data subjektif bahwa Ny.S
merasakan lemas, pusing dan Ny S merasa sering mengantuk. data objektif bahwa
keadaan umum pasien baik, kesadaran composmentis memiliki tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, respirasi : 24 x/ menit, dan suhu : 36,5°C. pada
pengukuran antropometri didapatkan hasil berupa berat badan 55 kg, tinggi badan
150 cm dan lingkar lengan atas : 24 cm. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan
didapatkan hasil yaitu wajah tampak pucat, tidak ada odema; kedua mata simetris,
konjungtiva pucat, sklera putih, mulut bibir lembab, tidak ada caries gigi.
pemeriksaan palpasi abdomen : teraba 2 jari di bawah px. Pemeriksaan kadar Hb
didapatkan hasil 7,9 gr% (15 Februari 2015). didapatkan bahwa ibu tidak suka
mengkonsumsi sayuran dan cara meminumtablet tambah darah menggunakan air
teh.
a). Interaksi Obat dan Makanan
Teh dengan zat besi dan senyawa aktif lain. Teh mengandung senyawa yang dapat
mengikat zat besi dan beberapa senyawa aktif obat seperti Efedrin, dll, sehingga
mengurangi atau menghambat penyerapan obat pada saluran pencernaan

b). Kebiasaan Pasien Minum Teh


Perilaku minum teh setiap hari beresiko mengalami anemia pada ibu hamil
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain karena teh mengandung
tanin yang dapat mengikat mineral (termasuk zat besi) dan pada sebagian teh
(terutama teh hitam) senyawa polifenol yang berperan sebagai antioksidan
ternyata telah mengalami oksidasi, sehingga dapat mengikat mineral seperti Fe,
Zn, dan Ca sehingga penyerapan zat besi berkurang.
Penatalaksanaan yang diberikan kepada Ny. S dengan anemia berat yaitu
dengan memberikan konseling pemenuhan gizi ibu hamil, konseling untuk
mengkonsumsi terapi obat penambah darah, obat terapi yang lainnya secara rutin
dan KIE tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi.
Evaluasi pada ibu hamil dengan anemia berat dengan pemberian asuhan selama 4
minggu didapatkan kadar Hb ibu naik dan rasa cemas akan keadannya menjelang
persalinan sudah berkurang.
Kesimpulannya penyebab anemia pada ibu hamil tersebut karena pasien
memiliki kebiasan mengkonsumsi tablet penambah darah dengan teh. Hal ini
menyebabkan senyawa aktif obat dapat mengurangi atau menghambat penyerapan
obat pada saluran cerna. Selain itu teh dapat terkandung senyawa tanin yang
apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan menghambat penyerapan
mineral misalnya besi.
DAFTAR PUSTAKA
Andry,H. 2008. Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker.
Jakarta: Depkes.RI.
Winkjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC. Manuaba. 2009. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri
Ginekologi
Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai