Anda di halaman 1dari 20

A.

Uji Hipotesis Komparatif Dua Sampel yang Berkorelasi dalam 7 2 0


Statistika Non Prametrik 8 4 2 0
1. Wilcoxon Match Pairs Test 9 6 3 2
Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda jika pada 10 8 5 3
uji tanda besarnya selisih nilai angka positif dan negatif tidak 11 11 7 5
diperhitungkan maka pada uji Wilcoxon diperhitungkan. Teknik ini 12 14 10 7
digunakan unyuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang 13 17 13 10
berkolerasi bila datanya berbentuk interval atau data yang bersifat 14 21 16 13
rasio. 15 25 20 16
Cara analisis uji pangkat/peringkat bertanda wilcoxon adalah : 16 30 24 20
1) Menentukan Hipotesis Awal, 17 35 28 23
2) Menentukan Beda, antara pasangan-pasangan nilai dengan 18 40 33 28
memperhatikan tandanya
19 46 38 32
3) Menentukan nilai absolut dari beda , tanpa
20 52 43 38
memperhatikan tanda positif dan negatif.
21 59 49 43
4) Menentukan jenjang/rangking berdasarkan nilai absolut
beda. Jika nilai absolut beda = 0, maka data dieliminir. 22 66 56 49
Jenjang dari nilai beda absolut sama adalah rata-ratanya. 23 73 62 55
5) Menentukan nilai jenjang yang positif dan negative 24 81 69 61
kemudian menjumlahkannya. Pengujian dilakukan 25 89 77 68
dengan menggunakan statistik T.T hitung dipilih dari Jumlah sampel kecil >> Gunakan Uji Wilcoxon
jumlah jenjang yang paling kecil antara T+ dan T- Kriterian Pengujian : Tolak H0 jika 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
6) Membandingkan statistic T dengan table nilai kritis T Jumlah sampel besar >> Pendekatan Uji Normal
uji pangkat bertanda Wilcoxon. 𝑇 − 𝜇𝑇
𝑧=
Tabel Nilai Kritis dalam Uji Wilcoxon 𝜎𝑇
N Tingkat signifikansi untuk test satu pihak(one tail test) Dengan
0,025 0,010 0,005 𝑛(𝑛 + 1)
𝜇𝑇 =
Tingkat signifikansi untuk test dua pihak (two tail test) 4
0,05 0,02 0,01
6 0
13 20 20
𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
𝜎𝑇 = √ 14 20 19
24 15 23 22
Kriteria pengujian (2 arah) : Tolak H0 jika |𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≥ 𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Penyelesaian :
Contoh : 1. Hipotesis Awal
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh Ho : Kemampuan peserta dalam menggunakan teknologi usaha
penyuluhan terhadap kemampuan petani dalam menggunakan tani yang baru sebelum pelatihan sama dengan sesudah pelatihan
teknologi usahatani yang baru. Sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan.
tentang teknologi baru dilakukan pengukuran terhadap kemampuan H1 : Kemampuan peserta dalam menggunakan teknologi
petani ditunjukan pada table 5.7. Lakukan pengujian hipotesis untuk usahatani yang baru berbeda antara sebelum dan sesudah
membuktikan apakah terdapat perbedaan kemampuan peserta dalam pelatihan dilakukan.
menggunakan teknologi usahatani yang baru sebelum dan sesudah 2. Signifikansi
penyuluhan dilakukan α = 5%
Tabel Kemampuan Peserta Pelatihan 3. Statistik Uji
Total skor 𝑇 − 𝜇𝑇
Nomor Total Skor sebelum 𝑧=
sesudah 𝜎𝑇
Responden Penyuluhan
penyuluhan Dengan
1 20 18 𝑛(𝑛 + 1)
𝜇𝑇 =
2 19 17 4
3 23 20 𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
4 20 21 𝜎𝑇 = √
5 18 16 24
6 21 19
7 20 18 4. Komputasi
8 20 22 Tanda Jenjang /
Total Skor Nilai
9 19 17 No Rangking
Beda Absolut
10 18 15 Resp Jenjang
Sebelum Sesudah Beda T+ T-
11 23 21 (Rangking)
12 21 20 1 20 18 -2 2 8,5 8,5
2 19 17 -2 2 8,5 8,5 Contoh 2 :
3 23 20 -3 3 13,5 13,5 Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan
4 20 21 +1 1 2,5 2,5 Sapta Usaha tani terhadap produktivitas pertanian disuatu daerah.
5 18 16 -2 2 8,5 8,5 Jumlah responden 40 petani. Pengumpulan data dilakukan sebelum
6 21 19 -2 2 8,5 8,5 dan setelah Sapta Usaha Tani dilakukan. Hasil analisis data
7 20 18 -2 2 8,5 8,5 menunjukan jumlah jenjang terkecil = 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 100. Rumuskan
8 20 22 +2 2 8,5 8,5 hipotesis untuk penelitian tersebut dan lakukan pengujian dengan
9 19 17 -2 2 8,5 8,5 menggunakan Wilcoxon Matched Pairs Test bila taraf kesalahan 5%
𝛼
10 18 15 -3 3 13,5 13,5 ( 𝛼 = 5%, 2 2,5 %).
11 23 21 -2 2 8,5 8,5 Penyelesaian :
12 21 20 -1 1 2,5 2,5 1. Hipotesis Awal
13 20 20 0 0 - - - H0 = Tingkat produktivitas pertanian antara sebelum dan
14 20 19 -1 1 2,5 2,5 sesudah adanya sapta usahatani.
15 23 22 -1 1 2,5 2,5 H1 = Tingkat produktivitas pertanian berbeda antara sebelum
JUMLAH 11 94 dan sesudah adanya sapta usahatani
Jumlah jenjang paling kecil = 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 11 2. Signifikansi
𝛼
( 𝛼 = 5%, 2 2,5 %).
5. Daerah Kritik
𝐷𝐾 = {𝑇|𝑇 > 𝑍𝛼 } 3. Statistik Uji
𝑇 − 𝜇𝑇
6. Kriteria Pengujian 𝑧=
Uji dua pihak , N = 14 ( yang dihitung tanda + dan – saja) 𝜎𝑇
Diperoleh 𝑇0,05;14= 21 Dengan
𝑛(𝑛 + 1)
Tolak H0 jika 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝜇𝑇 =
Karena 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 11 ≤ 21 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ; maka H0 ditolak 4
7. Kesimpulan 𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
Pada taraf siginifikansi 5% diperoleh simpulan bahwa 𝜎𝑇 = √
24
kemampuan peserta dalam menggunakan teknologi usahatani
4. Komputasi
yang baru berbeda antara sebelum dan sesudah pelatihan
N = 40 ( Asumsikan memiliki beda + atau – semua)
dilakukan.
𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 100.
Maka,
𝑛(𝑛 + 1) 40.41
𝑇 − 𝜇𝑇 𝑇− 100 − 4
𝑧= = 4 = = −4,1168
𝜎𝑇 𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1) 40.41.81
√ √
24 24
|𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 |= |−4,1168| = 4,1168
5. Daerah Kritik
𝐷𝐾 = {𝑇|𝑇 > 𝑍𝛼 }
6. Kriteria Pengujian
Tolak H0 jika |𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≥ 𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
|𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≥ 𝑧0,0025.
|𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | ≥ 1,96.
Karena, |𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | = 4,1668 ≥ 1,96 = 𝑧𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Maka H0 ditolak
7. Kesimpulan
Pada taraf signifikansi 5% diperoleh simpulan bahwa tingkat
produktivitas pertanian berbeda antara sebelum dan sesudah
adanya sapta usahatani.
Penghitungan dengan SPSS
Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel yang berkolerasi bila datanya berbentuk
nomial/diskrit. Rancangan penelitian merupakan perbandingan
antara nilai sebelum dan sesudah ada perlakuan/treatment. Uji ini
digunakan untuk memeriksa apakah terdapat perubahan signifikan
antara sebelum maupun sesudah perlakuan, atau tidak.
Hipotesis:
Ho: tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesuadah
perlakuan 𝐻0 : 𝑃(𝑋𝑖 = 0, 𝑌𝑖 = 1) = 𝑃(𝑋𝑖 = 1, 𝑌𝑖 = 0), untuk semua
i
𝐻1 : terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan
𝐻1 : 𝑃(𝑋𝑖 = 0, 𝑌𝑖 = 1) ≠ 𝑃(𝑋𝑖 = 1, 𝑌𝑖 = 0), untuk semua i
Sebagai panduan untuk menguji signifikansi setiap perubahan, maka
perlu disusun ke dalam tabel segi empat abcd seperti berikut :
Klasifikasi dari 𝒀𝒊
Klasifikasi dari 𝑿𝒊
𝒀𝒊 = 𝟎 𝒀𝒊 = 𝟏
𝑿𝒊 = 𝟎 a b
𝑿𝒊 = 𝟏 c d
Keterangan:
a = banyaknya pasangan dimana 𝑋𝑖 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑌𝑖 = 0
b = banyaknya pasangan dimana 𝑋𝑖 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑌𝑖 = 1
c = banyaknya pasangan dimana 𝑋𝑖 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑌𝑖 = 0
d = banyaknya pasangan dimana 𝑋𝑖 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑌𝑖 = 1
Statistik Uji
(𝑏−𝑐)2
Untuk n > 20 𝑇1 = 𝑏+𝑐

Ho ditolak bila 𝑇1 > 𝑋 2 (𝛼,1)


2. Mc Nemar Test
Untuk n ≤ 20, menggunakan tabel binomial kumulatif
Jika 𝑏 < (0,5)𝑛, 𝛼̂ = 2𝑃(𝑇2 ≤ 𝑏) (𝑏−𝑐)2
3. Statistik uji: 𝑇1 = 𝑏+𝑐
Jika 𝑏 > (0,5)𝑛, 𝛼̂ = 2𝑃(𝑇2 ≥ 𝑏) 4. Komputasi:
Ho ditolak bila 𝛼 < 𝛼̂ (50 − 10)2 (40)2 1600
𝑇1 = = = = 26,66
Contoh soal: 50 + 10 60 60
5. Daerah kritik = {𝑇1 |𝑇1 > 𝑋 2 } = {𝑇1 |26,66 > 3,841}
Sebelum dilaksanakan demo memasak menggunakan
𝑋 2 (0,05:1) = 3,841
kompor listrik, sampel random 200 orang yang mengikuti demo
memasak menggunakan kompor listrik. Diketahui 80 orang sudah 6. Keputusan Uji : Ho ditolak
menggunakan kompor listrik, sedangkan 120 orang masih 7. Kesimpulannya, terdapat perbedaan secara signifikan setelah
menggunakan kompor gas. Setelah demo memasak menggunakan dilaksanakannya demo memasak menggunakan kompor listrik.
kompor listrik diselanggarakan, diketahui terdapat 50 orang yang Penghitungan dengan SPSS
masih menggunakan kompor gas akan beralih menggunakan
kompor listrik. Lalu, 10 orang yang dahulunya menggunakan
kompor listrik akan beralih kembali menggunakan kompor gas.
Apakah acara demo memasak menggunakan kompor listrik tersebut
mengubah pilihan para pengguna kompor secara signifikan?
Penyelesaian:
Setelah
Sebelum Jumlah
Kompor gas Kompor listrik
Kompor gas 70 50 120
Kompor listrik 10 70 80
1. Hipotesis
𝐻0 : Tidak ada perbedaan secara signifikan setelah dilaksanakan
demo memasak menggunakan kompor listrik 𝑃(𝑋𝑖 = 0, 𝑌𝑖 = 1) =
𝑃(𝑋𝑖 = 1, 𝑌𝑖 = 0)
𝐻1 : Terdapat perbedaan signifikan setelah dilaksanakan demo
memasak menggunakan kompor listrik
2. α = 5% = 0,05
B. Uji Hipotesis Komparatif Dua Sampel yang Independent dalam menghitung peringkatnya kelompok 1 maupun 2 datanya di
Statistik Non Parametrik jumlah nomer urut
gabung. Peringkat (R) =𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑢𝑟𝑢𝑡 .
1. Mann-Whitney U-Test
U-test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif Langkah-langkah dalam uji hipotesis Mann-Whitney U-
dua sampel independent (tidak berkorelasi) bila datanya Test:
berbentuk nominal dan interval. Terdapat dua rumus yang dapat
digunakan untuk pengujian, yaitu Rumus 1.1 dan Rumus 1.2, 1) Menggabungkan 2 sampel.
kedua rumus tersebut digunakan dalam perhitungan, karena 2) Mengurutkan data mulai dari yang terkecil hingga terbesar.
jumlah nomer urut
akan digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih 3) Mencari peringkat atau ranking (R) =𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑢𝑟𝑢𝑡
kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut digunakan untuk 4) Menghitung statistik uji:
pengujian dan membandingkan dengan U tabel. Menentukan 𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = minimal dari 𝑈1 dan 𝑈2
Rumus 1.1 𝑛1 (𝑛1 + 1)
𝑛1 (𝑛1 + 1)
𝑈1 = 𝑛1 𝑛2 + − 𝑅1 𝑈1 = 𝑛1 𝑛2 + − 𝑅1
2 2
Dan 5) Menentukan daerah kritis (DK):
▪ Tipe A: Terdapat atau tidak terdapat
𝑛2 (𝑛2 + 1) 𝐻𝑜 ditolak, jika 𝐷𝐾 = {𝑈|𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 }
𝑈2 = 𝑛1 𝑛2 + − 𝑅2 ▪ Tipe B: 𝐻𝑜 lebih besar
Rumus 1.2 2
Dimana: 𝐻𝑜 ditolak, jika 𝐷𝐾 = {𝑈|𝑈1 ≤ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 }
𝑛1 = ▪ Tipe C: 𝐻𝑜
jumlah sampel 1 ▪ 𝐻𝑜 ditolak jika 𝐷𝐾 = {𝑈|𝑈2 ≤ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 }
𝑛2 = jumlah sampel 2 6) Menentukan keputusan uji
𝑈1 = jumlah peringkat 1 7) Kesimpulan
𝑈2 = jumlah peringkat 2 Contoh :
𝑅1 = jumlah rangking pada sampel 𝑛1
𝑅2 = jumlah rangking pada sampel 𝑛2 Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh
Untuk mencari peringkat atau ranking (R): data diurutkan, diterapkannya metode kerja baru terhadap produktivitas kerja
kelompok 1 dan kelompok 2 dibedakan, namun dalam pegawai. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan eksperimen
dengan menggunakan dua kelompok pegawai yang masing-
masing dipilih secara random. Kelompok I tetap menggunakan 8 10 2 1,5 8 27 25 25,0
metode kerja lama dan kelompok II dengan metode kerja baru. 9 12 5 4,5 9 19 15 15,0
Kedua kelompok mengerjakan pekerjaan yang sama. Jumlah 10 15 8 7,5 10 19 16 15,0
pegawai pada kelompok I = 12 orang dan kelompok II = 15 11 16 11 10 11 25 22 21,5
orang. 12 11 3 3,0 12 27 26 25,0
Penyelesaian: 13 23 20 19,5
14 19 17 15,0
Ho : Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara 15 29 27 27,0
pegawai yang menggunakan metode kerja lama dan baru. R2=3
R1=78
Ha : Terdapat terdapat perbedaan produktivitas kerja antara 00
jumlah nomer urut
pegawai yang menggunakan metode kerja lama dengan 3) Mencari peringkat atau ranking (R) =𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑢𝑟𝑢𝑡
pegawai yang menggunakan metode baru, di mana
produktivitas kerja pegawai yang menggunakan metode baru Ke
akan lebih tinggi. l1 Ra
Produk Perhitungan
& nk
Langkah-langkah dalam uji hipotesis Mann-Whitney U- 2
Test: 9 + 10 + 11
1) Menggabungkan 2 sampel. 1 16 = 10 10
3
2) Mengurutkan data mulai dari yang terkecil hingga terbesar. 12
2 18 = 12 12
Tabel Penolong untuk Pengujian dengan U-Test 1
1+2
No. No. 3 10 = 1,5 1,5
Kel.I Produk Rank Kel.II Produk Rank 2
Urut Urut
4+5
1 16 9 10 1 19 13 15,0 4 12 = 4,5 4,5
2 18 12 12 2 19 14 15,0 2
6
3 10 1 1,5 3 21 18 18,0 5 14 =6 6
4 12 4 4,5 4 25 21 21,5 1
7+8
5 16 10 10 5 26 23 23,0 6 15 = 7,5 7,5
2
6 14 6 6,0 6 27 24 25,0
7 15 7 7,5 7 23 19 19,5
3 ▪ 𝑈1 = 𝑛1 𝑛2 +
𝑛1 (𝑛1 +1)
− 𝑅1
7 11 =3 3 2
1 12(12+1)
13+14+15+16+17 𝑈1 = 12.15 + − 78 = 180
8 19 =15 15 2
5 𝑛2 (𝑛2 +1)
18 ▪ 𝑈2 = 𝑛1 𝑛2 + − 𝑅2
9 21 18 2
= 18 15(15+1)
1 𝑈2 = 12.15 + − 300 = 0
21 + 22 2
21,
10 25 = 21,5 𝑈2 < 𝑈1 , jadi yang digunakan untuk membandingkan
2 5
23 dengan 𝑈 tabel adalah 𝑈2 yang nilainya 0. Berdasarkan Tabel
11 26 = 23 23 Mann-Whitney U-Test lampiran dengan 𝛼 = 0.05 (pengujian
1 satu pihak), dengan 𝑛1 = 12 𝑑𝑎𝑛 𝑛2 = 15, diperoleh harga 𝑈
24 + 25 + 26
12 27 = 25 25 tabel = 42. Untuk lebih jelasnya, bias dilihat dari tabel Man
3 Whitney berikut.
19 + 20 19,
13 23 = 19,5
2 5
27
14 29 = 27 27
1
Jm
l
10 + 12+1,5+4,5+10+6+7,5+1,5+4,5+7,5+10+3 =
( 78
78
𝑅1
)
Jm
l
15+15+18+21+21+25+19,5+25+15+15+21,5+25+1
( 300
9,5+15+27=300
𝑅2
)

4) Menghitung statistik uji:


Menentukan 𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = minimal dari 𝑈1 dan 𝑈2
5) Menentukan daerah kritis (DK):
Tipe A: Terdapat atau tidak terdapat
𝐻𝑜 ditolak, jika 𝐷𝐾 = {𝑈|𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 }
Karena (0 < 42), maka 𝐷𝐾 = {𝑈|𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 }.
6) Menentukan keputusan uji
Karena 𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima.
7) Kesimpulan
Metode kerja baru berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja pegawai/karyawan. Bila 𝑛1 + 𝑛2 lebih dari 2. Test Median (Mediant Test)
20, maka digunakan dengan pendekatan kurva normal rumus z. Test Median digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis
Perhitungan Dengan SPSS : komparatif dua sampel independent bila datanya berbentuk
ordinal. Pengujian didasarkan atas media dari sampel yang
diambil secara random. Dengan demikian Ho yang akan diuji
berbunyi: Tidak terdapat perbedaan dua kelompok populasi
berdasarkan mediannya.
Langkah-langkah menggunakan test median :
1. Menghitung median semua kelompok, yakni gabungan dari dua
kelompok (kelompok 1 dan kelompok 2)
2. Kemudian data dibagi menjadi dua ( di atas median) dan (di
bawah median )
3. Lalu, dimasukkan ke dalam tabel di bawah ini :
Kelompok Kel. I Kel. 2 Jumlah
>Median Gabungan A B A+B
≤Median Gabungan C D C+D
Jumlah A + C =𝒏𝟏 B + D =𝒏𝟏 N = 𝒏𝟏 + 𝒏𝟐
1
A = banyak kasus dalam kelompok I >Median Gabungan = 2 𝑛1
1
B = banyak kasus dalam kelompok II >Median Gabungan = 2 𝑛2
1
C = banyak kasus dalam kelompok I ≤Median Gabungan = 2 𝑛1 5. 75 65
6. 80 65
D = banyak kasus dalam kelompok II ≤ Median Gabungan =
1 7. 95 70
𝑛
2 2 8. 90 80
Penguji dapat menggunakan rumus Chi Kuadrat (𝑋 2 ) seperti 9. 95 100
ditunjukkan pada Rumus berikut. 10. 100
2
Rumus Penyelesaian :
𝑁
𝑁 [(𝐴𝐷 − 𝐵𝐶) − 2 ]
2
𝑋 = Rumus di atas dk = 1. 1. Menentukan Hipotesis
(𝐴 + 𝐵)(𝐶 + 𝐷)(𝐴 + 𝐶)(𝐵 + 𝐷) Kriteria pengujian: Ho : Tidak terdapat perbedaan penghasilan antara penjual
Ho : diterima bila Chi seblak dan penjual batagor
Kuadrat hitung < Chi Ha : Terdapat perbedaan penghasilan antara penjual seblak dan
Kuadrat tabel penjual batagor
Ho : ditolak bila Chi Kuadrat hitung > Chi Kuadrat tabel 2. Signifikansi
𝛼 = 5% = 0.05
3. Statistik uji
Contoh : 𝑁 2
𝑁[(𝐴𝐷−𝐵𝐶)− ]
2 2
Dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah penghasilan 𝑋 = (𝐴+𝐵)(𝐶+𝐷)(𝐴+𝐶)(𝐵+𝐷)
penjual seblak berbeda dengan penghasilan penjual batagor 4. Komputasi
berdasarkan mediannya. Dengan tingkat signifikansinya ialah 5 %. Untuk menghitung median gabungan, maka data dua kelompok
Berdasarkan wawancara terhadap 10 penjual seblak dan 9 penjual tersebut dari yang kecil menuju yang besar.
batagor diperoleh data tercantum dalam tabel di bawah ini. 45 45 50 60 60 60 65 65 70 70 75 75 80 80 90 95 95 100 100
Median (nilai tengah) untuk kelompok tersebut jatuh pada urutan
Tabel Penghasilan Penjual Seblak dan Penjual Batagor (x
ke-10 yang nilainya = 70. Berdasarkan Tabel di atas dapat
1000 rupiah)
diketahui bahwa :
No Penjual Seblak Penjual Batagor Harga-harga tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam Tabel di
1. 45 45 bawah ini sehingga menjadi berikut :
2. 60 50 Tabel Penolong untuk Mempermudah Menguji Signifikansi
3. 75 60 Dua Sampel pada Test Median
4. 70 60
Penjual Penjual Jadi, Tidak ada perbedaan penghasilan antara penjual seblak
Jumlah skor Jumlah
Seblak Batagor dan penjual batagor
Di atas Median
A=7 B=2 A+B=9 Penghitungan dengan SPSS
gabungan
Di bawah median C+D=
C=3 D=7
gabungan 10
Jumlah 10 9 N = 19
A = 7; C = 3; B = 2; D = 7.
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus sehingga :
𝑁2
𝑁 [(𝐴𝐷 − 𝐵𝐶) − 2 ]
𝑋2 =
(𝐴 + 𝐵)(𝐶 + 𝐷)(𝐴 + 𝐶)(𝐵 + 𝐷)
19 2
19 [(7.7 − 2.3) − 2 ]
𝑋2 =
(7 + 2)(3 + 7)(7 + 3)(2 + 7)
21322,75
𝑋2 = = 2,6324
8100
5. Daerah Kritik
𝐷𝐾 = {𝑋 2 |𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙}
Harga Chi Kuadrat tabel untuk dk = 1 dan 𝛼 = 5% = (0,05)
𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,841
𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,6324
𝐷𝐾 = {𝑋 2 |2,6324 < 3,841}
6. Keputusan Uji
Ho diterima
7. Kesimpulan
LATIHAN SOAL
1. Seorang peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui apakah
siswa di kelas A yang menggunakan metode pembelajaran diskusi
lebih baik nilainya daripada siswa di kelas B yang tidak
menggunakan metode pembelajaran diskusi berdasarkan
mediannya. Berdasarkan hal tersebut diperoleh data sebagai berikut
dengan tingkat signifikansi 5%.

No. Kelas A Kelas B


1 40 50
2 50 65
3 50 65
4 60 70
5 65 75
6 75 80
7 85 90
8 90
Penyelesaian:
1. Menentukan Hipotesis
𝐻0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
𝐻1 : Terdapat perbedaan yang signifikan
2. Signifikansi
𝛼: 5% = 0,05
3. Statistik uji
𝑁2
𝑁 [(𝐴𝐷 − 𝐵𝐶) − 2 ]
𝑋2 =
(𝐴 + 𝐵)(𝐶 + 𝐷)(𝐴 + 𝐶)(𝐵 + 𝐷)
4. Komputasi
40 50 50 50 60 65 65 65 70 75 75 80 85 90 90
Median (nilai tengah) = 65 2. Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk
Kelas A Kelas B Jumlah varian terbaru terhadap pertumbuhan tanaman anggrek. Untuk
>Median mengetahui hal tersebut dilakukan eksperimen dengan menggunakan
3 4 7 dua kelompok tanaman yang masing-masing dipilih secara random.
gabungan
<Median Kelompok A tetap menggunakan pupuk varian lama dan kelompok B
5 3 8 dengan pupuk varian baru. Kedua kelompok adalah jenis tanaman
gabungan
Jumlah 8 7 15 yang sama. Jumlah tanaman pada kelompok A = 14 tanaman dan
2 kelompok B = 11 tanaman, seperti pada tabel berikut.
𝑁
𝑁 [(𝐴𝐷 − 𝐵𝐶) − 2 ]
2
𝑋 = Kel.A Produk Kel.B Produk
(𝐴 + 𝐵)(𝐶 + 𝐷)(𝐴 + 𝐶)(𝐵 + 𝐷)
1 7 1 20
15 2 2 13 2 12
15 [(3.3 − 4.5) − 2 ] 3 14 3 15
𝑋2 =
(3 + 4)(5 + 3)(3 + 5)(4 + 3) 4 9 4 22
5 9 5 26
20535
𝑋2 = = 1,6370 6 10 6 16
12544 7 21 7 8
5. Daerah Kritik 8 7 8 9
𝐷𝐾 = {𝑋 2 |𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙} 9 15 9 7
Harga Chi Kuadrat tabel untuk dk = 1 dan 𝛼 = 5% = (0,05) 10 11 10 10
𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,841 11 17 11 17
𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,6370 12 14
𝐷𝐾 = {𝑋 2 |𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 3,841} 13 9
𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ∈ 𝐷𝐾 14 7
6. Keputusan Uji Penyelesaian:
Ho diterima
7. Kesimpulan Ho : Tidak terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman anggrek
Jadi, tidak ada perbedaan signifikansi menggunakan pupuk varian lama dan varian baru.
Ha : Terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman anggrek yang
menggunakan pupuk varian lama dan varian baru, dimana
pertumbuhan tanaman anggrek yang menggunakan pupuk varian 1 7 1+2+3+4 2,5
baru akan lebih tinggi. 4
= 2,5
Langkah-langkah dalam uji hipotesis Mann-Whitney U-Test: 14
2 13 14
1) Menggabungkan 2 sampel. = 14
2) Mengurutkan data mulai dari yang terkecil hingga terbesar. 1
3 14 15 + 16 15,5
= 15,5
Tabel Penolong untuk Pengujian dengan U-Test 2
No. No. 4 9 6+7+8+9 7,5
Kel.A Produk Rank Kel.B Produk Rank
Urut Urut 4
1 7 1 2,5 1 20 22 22 = 7,5
2 13 14 14 2 12 13 13 5 10 10 + 11 10,5
= 10,5
3 14 15 15,5 3 15 18 17,5 2
4 9 6 7,5 4 22 24 24 6 21 23 23
= 23
5 9 7 7,5 5 26 25 25 1
7 15 17 + 18 17,5
6 10 10 10,5 6 16 19 19 = 17,5
7 21 23 23 7 8 5 5 2
8 11 12 12
8 7 2 2,5 8 9 9 7,5 = 12
9 15 17 17,5 9 7 4 2,5 1
9 17 20 + 21 20,5
10 11 12 12 10 10 11 10,5 = 20,5
2
11 17 20 20,5 11 17 21 20,5 10 20 22 22
12 14 16 15,5 = 22
1
13 9 8 7,5 11 12 13 13
14 7 3 2,5 = 13
1
R1=158,5 R2=166,5 12 22 24 24
jumlah nomer urut = 24
3) Mencari peringkat atau ranking (R) =𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑢𝑟𝑢𝑡 1
13 26 25 25
Kelompok 1 & Produk Perhitungan Peringkat = 25
1
2 14 16 19 19
= 19
1
Jumlah (𝑅1 ) 2,5 + 14 + 15,5 + 7,5 + 7,5 + 158,5 6) Menentukan keputusan uji Karena 𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ,
10,5 + 23 + 2,5 + 17,5 + 12 + dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.
20,5 + 15,5 + 7,5 + 2,5 = 158,5 7) Kesimpulan
Jumlah (𝑅2 ) 22 + 13 + 17,5 + 24 + 25 + 166,5 Tidak terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman anggrek
19 + 5 + 7,5 + 2,5 + 10,5 + menggunakan pupuk varian lama dan varian baru.
20,5 = 166,5 3. Seorang peneliti melakukan penelitian tentang perilaku hidup
sehat masyarakat. Dalam penelitian ini diambil sampel random
sebanyak 60 orang yang mengikuti seminar gerakan hidup sehat.
4) Menghitung statistik uji: Diketahui sebelum mengikuti seminar terdapat 40 orang yang
Menentukan 𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = minimal dari 𝑈1 dan 𝑈2 abai terhadap perilaku hidup sehat dan 20 orang memerhatikan
𝑛1 (𝑛1 +1)
• 𝑈1 = 𝑛1 𝑛2 + − 𝑅1 perilaku hidup sehat. Diketahui setelah seminar berlangsung 25
2
orang yang dahulunya abai terhadap perilaku hidup sehat
14(14+1)
𝑈1 = 14.11 + − 158,5 = 154 + 105 − 158,5 = menjadi sangat memerhatikan perilaku hidup sehat. Lalu, 5
2
100,5 orang yang dahulunya memerhatikan gerakan hidup sehat
menjadi abai. Apakah acara seminar gerakan hidup sehat tersebut
𝑛2 (𝑛2 +1)
• 𝑈2 = 𝑛1 𝑛2 + − 𝑅2 mengubah perilaku masyarakat secara signifikan?
2 Penyelesaian:
11(11+1)
𝑈2 = 14.11 + − 166,5 = 154 + 66 − 166,5 = 53,5 Sesudah
2
Sebelum Jumlah
Abai Berpengaruh
• 𝑈2 < 𝑈1 , jadi yang digunakan untuk membandingkan dengan 𝑈 Abai 15 25 40
tabel adalah 𝑈2 yang nilainya 53,5. Berdasarkan Tabel Mann-
Berpengaruh 5 15 20
Whitney U-Test lampiran dengan 𝛼 = 0.05 (pengujian satu
pihak), dengan 𝑛1 = 14 𝑑𝑎𝑛 𝑛2 = 11, diperoleh harga 𝑈 tabel
𝐻0 : Tidak ada perbedaan secara signifikan setelah dilaksanakan
= 34.
seminar gerakan hidup sehat
5) Menentukan daerah kritis (DK):
𝐻1 : Terdapat perbedaan signifikan setelah dilaksanakan seminar
Tipe A: Terdapat atau tidak terdapat
gerakan hidup sehat
𝐻𝑜 ditolak, jika 𝐷𝐾 = {𝑈|𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 } α = 5% = 0,05
Karena (53,5 > 34), maka 𝐷𝐾 = {𝑈|𝑈ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 }. 𝑋 2 (0,05:1) = 3,841
(𝑏−𝑐)2 Dengan berasumsi sebaran datanya tidak berdistribusi normal,
Statistik uji: 𝑇1 = 𝑏+𝑐 serta menggunakan taraf kepercayaan 95%. Apakah ada
Komputasi: perbedaan prestasi belajar siswa yang siginfikan antata diberi
metode I dan metode II pada siswa yang di les privat?
Siswa Metode I Metode II Penyelesaian :
A 60 59 1. Hipotesis Awal
B 65 60 H0 : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang
C 67 68 signifikan antara diberi metode I dan metode II pada siswa
D 75 76 yang di les privat
E 74 68 H1 : Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan antara
F 80 72 diberi metode I dan metode II pada siswa yang diles privat.
2. Signifikansi
G 89 86
α = 5%
H 74 70
2 2 3. Statistik Uji
(25 − 5) (20) 400
𝑇1 = = = = 13,33 𝑇 − 𝜇𝑇
25 + 5 30 30
Daerah kritik = {𝑇1|𝑇1 > 𝑋 2 } = {𝑇1 |13,33 > 3,841} 𝑧=
𝜎𝑇
Maka 𝐻0 ditolak. Kesimpulannya, terdapat perbedaan secara
signifikan setelah dilaksanakannya seminar gerakan hidup sehat. Dengan
𝑛(𝑛 + 1)
4. Seorang guru ingin mengetahui apakah ada perbedaan prestasi 𝜇𝑇 =
4
belajar siswa antara diberi metode I dan metode II pada siswa
yang les diprivatnya. Percobaan dilaukan terhadap 8 siswa.
𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
Metode I ddigunakan pada proses pembelajaran pertama dan 𝜎𝑇 = √
kemudian diadakan evaluasi. Metode II digunakan pada 24
pembelajaran berikutnya, kemudai dilakukan evaluasi.
Dari hasil penelitian tersebut, diperoleh data sebagai 4. Komputasi
berikut : Siswa Beda Nilai Tanda Jenjang /
Absolut Rangking
M-1 M-2 Beda Jenjang T+ T-
(Rangkin H 74 70 -4 4 5 5
g) JUMLAH 10,5 25,5
A 60 59 -1 1 2 2 Jumlah jenjang paling kecil = 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 10,5
B 60 66 6 6 6,5 6,5 5. Daerah Kritik
C 67 68 1 1 2 2
D 75 76 1 1 2 2 𝐷𝐾 = {𝑇|𝑇 > 𝑍𝛼 }
E 74 68 -6 6 6,5 6,5 6. Kriteria Pengujian
F 80 72 -8 8 8 8 Uji dua pihak , N = 8
G 89 86 -3 3 4 4 Diperoleh 𝑇0,05;8= 4
Tolak H0 jika 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Karena 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 11 ≥ 21 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ; maka H0 diterima
7. Kesimpulan
Pada taraf signifikasnsi 5% tidak terdapat perbedaan prestasi
belajar siswa yang signifikan antara diberi metode I dan
metode II pada siswa yang di les privat.

Anda mungkin juga menyukai