Anda di halaman 1dari 12

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah teknologi pembelajaran


Dosen pengampu : Rendy Yudha pratama ,M.Pd

Di susun oleh :

Nama : Bella Nitaliya


Npm : 220401002

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Atas


berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “desain pembelajaran menggunakan metode
kamp” . Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknologi Pembelajaran.

saya ucapkan terimakasih kepada Bapak rendy yudha pratama, M.pd.


selaku dosen mata kuliah Teknologi Pembelajaran yang telah memberi tema
yang kami dapatkan. saya menyadari bahwa makalah saya masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Pringsewu, 4 April 2023

Bella Nitaliya
.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PEMDAHULIAN
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................1
C. Tujuan penulisan...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian model desain pembelajaran kamp......................................3
B. Langkah-langkah model kamp .............................................................4
C. Komponen pokok pembelajaran kamp.................................................6
D. Unsur pengembangan pembelajaran.....................................................7
E. Kekurangan dan kelebihan model kemp...............................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh


seorang guru, guru sendiri bertugas sebagai
penyampaipengetahuan kepada muridnya. Sebagai calon guru perlu
kitamengetahui apa yang harus disiapkan sebelum
melaksanakanproses pembelajaran, salah satunya ialah dengan memilih
desainpembelajaran yang akan diterapkan. Salah satu model
desainpembelajaran yang banyak diterapkan di Indonesia ialah
ModelPembelajaran Kemp.M o d e l p e m b e l a j a r a n K e m p d i k e n a l
s e b a g a i m o d e l pembelajaran pertama, sebelum lahirnya model
pembelajaranlain. Pada model pembelajaran ini guru menjadi pusat
kegiatanpembelajaran, dimana guru yang mengatur
berlangsungnya proses pembelajaran.

Ada banyak hal yang menyusun model desain pembelajaran ini


diantaranya komponen, unsur-unsur pengembangan, serta langkah-
langkah dalam membuat desainpembelajaran Kemp.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Model Desain Pembelajaran Kemp?
2. Apa komponen Model Desain Pembelajaran Kemp?
3.Bagaimana langkah-langkah Model Desain
Pembelajaran Kemp?
4. Unsur- unsur apa saja dal am Model Desain
P em belajaran Kemp?
5. Apa Kelebihan dan kekurangan Model Desain
Pembelajaran Kemp?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Desain Pembelajaran Kemp

Model desain pembelajaran dibuat oleh KempJelord E. Kempyang


berasal dari California State University di Sanjose. Kemp
mengembangkanmodel desain instruksional yang paling awal bagi
pendidikan. Model Kempmemberikan bimbingan kepada siswanya untuk
berpikir tentang masalah-masalahumum dan tujuan-tujuan pembelajaran
Menurut Morisson, Ross, dan Kemp(2004), model desain sistem
pembelajaran ini membantu pendidik sebagaiperancang program atau
kegiatan pembelajaran dalam memahami kerangka teoridengan lebih baik
dan menerapkan teori tersebut untuk menciptakan aktivitaspembelajaran
yang lebih efektif dan efisien.Kemp berpendapat bahwa pengembangan
perangkat merupakan suatulingkaran yang berkelanjutan. Namun karena
kurikulum yang berlaku secaranasional di Indonesia berorientasi pada
tujuan, maka proses pembelajaran itudimulai dari tujuan. Model
pembelajaran ini dapat diterapkan di setiap jenjang,dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi

B. Langkah-Langkah Model Kemp

Langkah – langkah pengembangan desain pembelajaran model Kemp, terdiri dari delapan
langkah, yakni :
1.    Menentukan tujuan instruksional umum (TIU) atau kompetensi dasar, yaitu tujuan umum
yang ingin di capai dalam mengajarkan masing- masing pokok bahasan.
2.    Membuat analisis tentang karakteristik siswa. Analisis ini diperlukan antara lain untuk
mengetahui apakah latar belakang pendidikan dan sosial budaya siswa memungkinkan untuk
mengikuti program , serta langkah- langkah apa yang perlu diambil.
3.    Menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional, dan terukur (dalam KTSP
adalah indikator). Dengan demikian, siswa akan tahu apa yang harus dikerjakan, bagaimana
mengerjakannya, dan apa ukurannya bahwa ia telah berhasil. Bagi guru, rumusan itu akan
berguan dalam menyusun tes kemampuan /keberhasilan dan pemilihan materi/bahan belajar
yang sesuai.
4.    Menentukan materi/ bahan ajar yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus
(indikator) yang telah dirumuskan. Masalah yang sering kali dihadapi guru- guru adalah
begitu banyakknya materi pelajaran yang harus diajarkan dengan waktu yang terbatas.
Demikian juga, timbul kesulitan dalam mengorganisasikan materi/ bahan ajar yang akan
disajikan kepada para siswa. Dalam hal ini diperlukan ketepatan guru dalam memilih dan
memilah sumber belajar, materi, media,dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan.
5.    Menetapkan penjajagan atau tes awal (preassesment). Ini diperlukan untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan awal siswa dalam memenuhi prasyarat belajar yang dituntut untuk
mengikuti program pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, guru dapat
memilih materi yang diperlukan tanpa harus menyajikan yang tidak perlu, sehingga siswa
tidak menjadi bosan.
6.    Menentukan strategi belajar mengajar, media dan sumber belajar. Kriteria umum untuk
pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus (indikator)
tersebut, adalah efisiensi, keefektifan, ekonomis, kepraktisan, melalui suatu analisis alternatif.
7.    Mengoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan,
waktu, dan tenaga.
8.    Mengadakan evaluasi. Evaluasi ini sangat perlu untuk mengontrol dan mengkaji
keberhasilan program secara keseluruhan, yaitu siswa, program pembelajaran, alat evaluasi
(tes), dan metode/strategi yang digunakan.

C. Komponen Pokok Pembelajaran Kemp

1. Peserta Didik

Peserta didik   diantaranya siswa, mahasiswa ,peserta  pelatihan dan seterusnya. Namun


uraian ini tidak akan membahas mengapa istilah peserta didik berbeda. Uraian in
imenjelaskan alasan-alasan raisonal mengenai hal-hal yang patut dipertimbangkan tentang
pihak yang belajar.
Apa pun desain pembelajaran dan mata ajaran yang disampaikan , perlu kiranya diketahui
bahwa yang sebenarnya dilakukan oleh para desainer adalah menciptakan situasi belajar yang
kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat dapat tercapai dan peserta didik merasa nyaman
dan termotivasi dalam proses belajarnya.
2. Tujuan Pembelajaran

Setiap rumusan tujuan pembelajaran selalu dikembangkan berdasarkan kopetensi atau


kinerja  yang harus dimiliki oleh peserta didik jika ia selesai belajar. Sandainya tujuan
pembelajaran atau kopetensi dinilai sebagai sesuatu yang rumit, maka tujuan pembelajaran
tersebut dirinci menjadi subkompetensi yang dapat mudah dicapai. Dilain pihak, disain
instruksional memadukan kebutuhan peserta didik dengan kopetensi yang harus dia kuasai
nanti setelah selesai belajar degan kondisi yang sudah ditetapkan.

3. Metode

Metode terkait degan strategi pembelajaran yang sebaiknya dirancang agar proses belajar
berjalan mulus. Metode adalah cara-cara atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan
materi ajar. Dalam disain pembelajaran langakh ini sangat penting karena metode inilah yang
menetukan situasi belajar yang sesungguhnya. Di lain pihak,  seseorang disaener
pembelajaran juga terlihat dalm cara dia menetukan metode ini. Metode sebagai strategi
pembelajaran biasa dikaitkan dengan media, dan waktu dan waktu yang tersedia untuk
belajar. Pada konsep sederhana ini,metode adalah komponen strategi pembelajaran yang
sederhana.

4. Penilaian

Konsep ini menganggap menilai hasil belajar peserta didik sanagt penting. Indikator
keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar dapat diamati dari penilaian hasil belajar ini.
Sering kali penilaiain diukur dnegan kemampuan menjawab dengan benar sejumlah soal-soal
obyektif. Penilaian dapat juga dilakukan denagan format nonsoal, yaitu dengan instrumen
pengamatan, wawancara, kuesioner, dan sebagainya

D. Unsur-Unsur Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Model


Kemp

1. Identifikasi masalah pembelajaran

Tujuannya adalah mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan menurut kurikulum


ynag berlaku dengan fajta yang terjadi dilapangan, baik yang menyangkut model,
pendekatan, metode,teknik, maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai
pembelajaran. Pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya disusun alternatif
atau cara pembelajaran yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan seperti yang telah
diharapkan dalam kurikulum.

2. Analisis siswa

Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik siswa.
analisis tingkah laku awal digunkan untuk menegtahui keterampilan yang dimilki,sedangkan
karakteristi yaitu untuk mengetahui sejauhmana kemapuan siswa, motivasi belajar siswa,
pengalman yang dimiliki dan lain sebagainya.

3. Analisis tugas

Menurut Kemp analisi tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu
pengajaran. Jadi analisis tugas atau tujuan tidak lain dari analisis isi pelajaran, analisis
konsep, analisis pemrosesan informasi dan analisis prosedural yang digunakan untuk
memudahkan pemahaman tau penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan
pembelajaran yangdituangkan dan bentuk rencana pelaksanaan pembelajran (RPP) dan
lembar kegiatan siswa (LKS).

4. Merumuskan indikator

Indikator adalah tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis tujuan pada tahap
1. Indikator dirumuskan sebagai alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, kerangka kerja
dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa dan panduan cara siswa belajar.

5. Penyusunan instrumen evaluasi

Penyusunan ini digunakan untuk mengukur ketuntasan indikator dan kentuntasan


pengeusaan  siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran didasarkan pada jumlah soal
yang dijawab secara benar.

6. Setrategi pembelajaran

Kegiatan ini meliputi model , pendekatan, metode, pemilihan format yang dipandang
mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran.

7. Pemilihan media atau sumber pembelajaran


Pada tahapan ini berdasarakan hasil analisis tujuan,analisis karakteristik siswa, dan
analisis tugas.

8. Pelayanan pendukung

Selama proses pengembangan diperlukan layanan pendukung yang berupa kebijakan


kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, dan tenaga-tenaga terkait secara layanan
laboraturium dan perpustakaan.

9. Planning (Perencanaan) dan Project Management (Manajemen Proyek)

Aspek teknis perencanaan sangat mempengaruhi keberhasilan rancangan pengembangan.


Merencanakan pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit sehingga menuntut
pengembang perangkat untuk selalu memperhatikan tiap-tiap unsur dan secara terus menerus
menilai kembali hubungan setiap bagian rencana itu dengan tata keseluruhannya, karena
setiap unsur dapat mempengaruhi perkembangan unsur yang lain.

10.Evaluasi Formatif

Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini
berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai
kekurangan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas.

11.Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingat pencapaian tujuan-tujuan utama pada
akhir pembelajaran. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan, baik dari hasil
posttest maupun uji akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit dan
uji akhir untuk pelajaran tertentu.

12. Revisi Perangkat Pembelajaran

Kegiatan revisi dilakukan secara terus-menerus pada setiap langkah pengembangan. Hal
ini berdasarkan uraian Kemp, bahwa setiap langkah rancangan pembelajaran selalu
berhubungan dengan kegiatan revisi. Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan
memperbaiki rancangan yang dibuat.
E.Kelebihan dan Kekurangan Model Kemp

1. Kelebihan Model Kemp

Model pembelajaran kemp ini, di setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi
terlebih dahulu gunanya untuk menuju ke tahap berikutnya. Tujuannya adalah apabila
terdapat kekurangan  atau kesalahan di tahap tersebut, dapat di lakukan perbaikan terlebih
dahulu sebelum melangkah ke tahap berikutnya.

2. Kekurangan Model Kemp

Model pembelajaran Jerold E. Kemp ini agak condong ke pembelajaran klasikal atau
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peran guru di sini mempunyai pengaruh besar, karena
mereka di tuntut dalam rangka program pengajaran, instrumen evaluasi, dan strategi
pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Menurut Kemp pengembangan perangakat merupakan suatu lingkaran yang berkelanjutan.


Namun karena kurikulum yang beralaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi
Langkah – langkah pengembangan desain pembelajaran model Kemp,yakni:Menentukan
tujuan instruksional umum (TIU) atau kompetensi dasar, yaitu tujuan umum yang ingin di
capai dalam mengajarkan masing- masing pokok bahasan.
Menurut Morisson, Ross, dan Kemp (2004), model desain sistem pembelajaran ini akan
membantu pendidik sebagai perancang program atau kegiatan pembelajaran dalam
memahami kerangka teori dengan lebih baik dan menerapakan teori tersebut untuk
menciptakan aktivitas pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Komponen Pokok Pembelajaran Kemp yaitu Peserta Didik, Tujuan Pembelajaran, metode,
Penilaian
Unsur-Unsur Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Model Kemp
yaitu Identifikasi masalah pembelajaran, Analisis siswa, Analisis tugas, Merumuskan
indikator, Penyusunan instrumen evaluasi.

B.Saran

Makalah yang ditulis ini tentunya sangat jauh dari kata sempurna. Maka penulis dengan
senang hatimenerima saran  yang membangun dari pembaca. Meskipun demikian penulis
tetap menyarankan kepada para pembaca agar membaca makalah ini lebih- lebih bisa
memahami dan menerapkan model pembelajaran J.E Kemp.
DAFTAR PUSTAKA

http://hoedascorpio.blogspot.co.id/2012/03/model-pembelajaran-kemp.html
http://www.ishaqmadeamin.com/2012/12/model-pengembangan-menurut-kemp.html
http://ariantiyoulie.blogspot.co.id/2014/04/perencanaan-pembelajaran-model-jerold-
e.html
http://demamfiksi.blogspot.co.id/2015/06/model-desain-pembelajaran-kemp_1.html
http://nadisamawa.blogspot.co.id/2013/01/model-pembelajaran-menurut-jerols-e-
kemp.html
Rusman, Model-Model Pembelajaran,(Bandung: Raja Grafindo, 2012)

Anda mungkin juga menyukai