Anda di halaman 1dari 2

“Sakit Gigi ?

Jangan Langsung Dicabut”


Oleh drg. Martariwansyah, Sp.KG

Hampir setiap orang pernah merasakan sakit gigi, mulai dari yang ringan sampai berat.
Ketika sakit gigi yang timbul ringan biasanya orang masih tidak memedulikannya. Padahal ini
seperti peringatan bagi tubuh yang memberikan tanda bahwa gigi sedang tidak baik-baik saja.
Akhirnya seiring berjalannya waktu gigi ini mulai terasa luar biasa sakit sampai mengganggu
aktivitas. Ketika ini telah terjadi maka orang akan berusaha segera mengatasinya, baik dengan
cara minum obat atau dicabut.

Mengatasi sakit gigi sebenarnya tidak sesederhana seperti yang dipikirkan oleh banyak
orang. Hanya dengan minum obat atau dicabut semua sakit akan hilang. Kita tahu bahwa
Penyebab sakit gigi itu bermacam-macam, diantaranya karena radang gusi, gigi patah, gigi
berlubang dan abses . Setiap penyebab akan berbeda-beda penanganannya. Mulai dari minum
obat, skeling, penambalan, perawatan saluran akar (PSA) bahkan pencabutan

Gigi berlubang bisa terjadi dari kecil sampai besar. Lubang yang kecil awalnya tidak
menimbulkan gejala apapun, tapi jika terus dibiarkan maka akan semakin membesar dan bisa
merusak jaringan gigi yang lebih dalam yaitu jaringan pulpa (syaraf gigi). Pada kondisi ini gigi akan
terasa sangat sakit karena adanya peradangan pada pulpa yang menetap (pulpitis irre).
Timbulnya tiba-tiba saat pagi maupun malam hari.

Sakit gigi yang timbul karena gigi berlubang sampai mengenai syaraf akan memerlukan
tahapan perawatan yang sangat kompleks. Awalnya dokter gigi akan memeriksa terlebih dahulu
tingkat kerusakannya apakah masih bisa dipertahankan atau tidak. Selanjutnya baru menentukan
tindakan apa yang akan dilakukan. Jika sudah sangat luas dan sulit untuk dipertahankan maka
akan disarankan untuk dicabut. Jika kerusakannya masih kecil/sedang dan giginya masih kuat ,
dokter akan menyarankan untuk dipertahankan dengan tindakan PSA . PSA dikenal juga dengan
perawatan endodontik dimana saluran akar gigi yang sudah terinfeksi akan dibersihkan
menggunakan alat dan bahan khusus dengan bantuan foto rontgen sebelum, selama dan sesudah
perawatan sampai gigi tidak terasa sakit lagi (Gambar 1) . Setelah dilakukan PSA, barulah gigi
tersebut bisa ditambal atau dibuatkan mahkota (Gambar 2). PSA dapat diselesaikan dalam satu
atau beberapa kali kunjungan tergantung tingkat kerusakan dan kesulitan gigi tersebut.

Gambar 1 .Evaluasi foto Rontgen pada Perawatan Saluran Akar dari awal sampai akhir

Gambar 2 .Proses Perawatan Saluran Akar pada gigi yang sudah berlubang sampai dilakukan
pemasangan Crown

Gigi yang sudah dilakukan PSA dengan benar dapat berfungsi kembali seperti sebelumnya
baik fungsi estetik, pengunyahan dan bicara. Bayangkan jika setiap gigi yang sakit langsung
dicabut maka lama kelamaan akan ompong sehingga mengunyah pun tidak akan enak apalagi
yang ompong adalah gigi depan tentu sangat tidak nyaman untuk dipandang. Maka dari itu,
penting sekali untuk menjaga kesehatan gigi agar terhindar dari kerusakan yang lebih parah.
Lakukan kontrol berkala per 6 bulan sekali untuk mengecek kondisi gigi dan mulut. Jika ada
karang gigi segera diskeling, jika ada gigi berlubang kecil segera ditambal dan jika ada sisa akar
segera dicabut sehingga kita akan mendapatkan kesehatan gigi dan mulut yang paripurna.

Anda mungkin juga menyukai