WK1/PRP/JST/FO-012
I. Capaian Kompetensi
Pada akhir fase E peserta didik mampu menggunakan alat ukur dan alat uji kelistrikan, yang
menyangkut konsep dasar kelistrikan, sistem tenaga listrik, dasar elektronika, serta teknik digital
1 Multimeter analog 20 KV 1
2 Kabel penyidik (probes). 220 V 1
3 Baterai kering 3,7 V – 9
V
4 Stop kontak portabel yang
tersambung dengan jaringan listrik 220 V
PLN
5 Catu daya dengan terminal output : 0-
3A
6-9-12 DCV
NO Nama Alat / Bahan / Komponen Spesifikas Jumlah Satuan
1
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
2
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
3
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
4 letakkan secara
sembarang (acak)
kedua ujung kabel
penyidik (probes) pada
kaki komponen yang
akan diukur.
Jarum pada papan skala
bergerak ke kanan
menunjukkan nilai
satuan Ohm yang sama
(atau mendekati)
dengan nilai satuan
Ohm dari resistor
4
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
2. Variable Resistor
Variable Resistor adalah resistor yang nilai resistansinya dapat diubah secara langsung baik
dengan tuas yang telah tersedia atau menggunakan obeng. Trimpot merupakan resistor yang
nilai resistansinya dapat diubah dengan memutar porosnya menggunakan obeng.
1 Masukkan kabel
penyidik (probes) warna
merah ke lubang kabel
penyidik yang bertanda
positip (+), kabel
penyidik (probes) warna
5
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
6
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
7
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
8
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
9
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
4. Thermistor
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang
dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan
(atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai
termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan
resistor (alat pengukur tahanan).
1
0
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
1
1
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
1
2
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
Kapasitor
1.
1. Kabel penyidik (probes) positip (+) yang berwarna merah diletakkan pada kaki kapasitor yang
1
3
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
1
4
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
1. Pada transistor tipe PNP kabel penyidik (probes) warna merah (+) selalu diletakkan pada kaki
Basis, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan secara bergantian di kaki Emitor
dan Kolektor.
2. Pada transistor tipe NPN kabel penyidik (probes) warna hitam (-) selalu diletakkan pada kaki
Basis, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan secara bergantian di kaki Emitor
dan Kolektor.
3. Saklar jangkauan ukur berada pada posisi Ohm (Ω) dan batas ukur (range) berada pada posisi
x1, x10, atau x1kΩ, sesuai kebutuhan. Lihat gambar
4. Perhatikan kembali gambar
5. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang
bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel penyidik yang
bertanda negatip (-).
6. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada
papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
7. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi Ω.
1
5
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
1
6
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
1. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kaki Anoda, kabel penyidik
(probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Katoda.
2. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ohm (Ω) dan batas ukur (range) pada posisi x1, x10,
atau x1kΩ, sesuai kebutuhan. Lihat gambar
Kondisi sebuah gulungan (coil/winding), apakah masih baik dan dapat digunakan, atau sudah
rusak dapat dibuktikan dengan cara mengukurnya dengan Multimeter. Hal yang perlu diingat ketika
menggunakan Multimeter untuk mengukur gulungan (coil/winding) adalah :
1. Kedua kabel penyidik (probes) dapat diletakkan secara sembarang (acak) pada terminal
yang terdapat pada gulungan.
2. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau kΩ, sesuai
kebutuhan. Lihat gambar
3. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang bertanda
positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel penyidik yang bertanda
negatip (-).
4. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada
1
9
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
2
0
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
Contoh Soal 1:
Diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup yang menunjukkan hasil seperti gambar di bawah ini :
Jawaban :
= 6,5 mm + 0,34 mm
= 6,84 mm
Contoh Soal 2 :
2
3
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
Contoh Soal 3 :
Perhatikan gambar di bawah
Berdasarkan gambar di atas dapat diperoeh informasi bahwa skala utama menunjukkan angka 4,5 dan
skala nonius menujukkan angka 29. Hasil pengukuran objek tersebut adalah sebagai berikut.
2
4
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
Aspek Perhitungan
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……...
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……...
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………
2
5
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
2
6
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
Tabel Pengujian
NO Variabel Resistor
Putaran Hasil Ukur Kondisi
1 ¼
2 ½
3 ¾
4 1
Tabel Pengujian Pengukuran Resistor Peka Cahaya / LDR
NO Thermistor
2
9
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
NO Dioda
Konfigurasi Hasil Ukur Kondisi
1
2
3
4
Tabel Pengujian Pengukuran Transformator
3
0
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012
3
1
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/JST/FO-012