Anda di halaman 1dari 11

ISSN (e) : 2527±564X / ISSN (p) 2621-0746

Website Journal : http://www.ejournal-academia.org/index.php/renaissance

TENAGA KERJA INDONESIA DI JEPANG;


STUDI TENTANG MOTIVASI YANG MELATARBELAKANGI
SESEORANG MENJADI TRAINEE

Eko Sasongko Priyadi


Universitas Pamulang
email: ekoantrop@gmail.com

Paper Accepted: 21 Juni 2019 ABSTRAK


Paper Reviewed: 23-29 Juni 2019
Paper Edited: 01-18 Juli 2019
Sebagai salah satu negara maju di dunia, Jepang menjadi tujuan bagi
Paper Approved: 29 Juli 2019
para pencari kerja, khususnya dari negara-negara berkembang, tidak
terkecuali Indonesia. Memperoleh pekerjaan, mendapatkan
penghasilan yang lebih baik dan mencari pengalaman hidup di
negeri orang yang berbedabahasa dan kebiasaannya menjadi
motivasi yang mendorong mereka pergi dari kampung halamannya.
Adanya perbedaan-perbedaan antara kehidupan di Indonesia dengan
di Jepang telah membuat para orang Indonesia mencari strategi
untuk dapat bertahan hidup dan terus bekerja hingga waktu yang
ditetapkan dalam surat kontrak perjanjian kerja.Tulisan ini
mendeskripsikan dan menguraikan motivasi pemuda Indonesia
mengikuti program trainee di Jepang

Kata Kunci : Tenaga Kerja Indonesia Di Jepang; Trainee


.

PENDAHULUAN beberapa alasan utama tenaga kerja Indonesia


pergi ke Malaysia. Umumnya mereka bekerja di
Migrasi orang Indonesia ke luar negeri
sektor domestik sebagai asisten rumah tangga
untuk mencari pekerjaan dan penghasilan yang
dan sektor perkebunan sebagai buruh kelapa
layak telah terjadi sejak beberapa puluh tahun
sawit. Perempuan tidak lagi mendominasi
terkahir. Setelah kemerdekaan Indonesia pada
jumlah angkatan kerja, tetapi laki-laki juga
tahun 1945, negara-negara di Kawasan Timur-
menyedot konsentrasi jumlah karena kebutuhan
Tengah menjadi tujuan utama untuk
tenaga kerja di perkebunan kelapa sawit.
mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Faktor
Perpindahan negara tujuan juga terjadi
naiknya harga minyak pada dekade tahun 1970-
karena meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di
an telah menjadikan negara-negara di kawasan
sektor domestik di beberapa negara Asia Timur
tersebut berlimpah devisa. Di samping itu,
Jauh seperti Taiwan, dan Hong Kong. Besarnya
faktor kesamaan agama Islam yang di anut oleh
gaji yang diterima dan tingginya nilai tukar
mayoritas penduduk di Kawasan Timur-Tengah
dollar Hong Kong dan NT Taiwan terhadap
dan kesempatan untuk dapat menunaikan ibadah
rupiah adalah faktor yang mengiringi pindahnya
haji karena dekat dengan Kota Mekah dan
tenaga kerja Indonesia ke Kawasan Asia Timur
Madinah yang menjadi pusat konsentrasi
Jauh ini.
pelaksanaan ibadah tersebut. Mayoritas buruh
Sejak awal dekade 1990-an hingga saat ini
migran Indonesia ini di dominasi oleh
beberapa negara di Kawasan Asia Timur Jauh
perempuan yag bekerja di sektor domestik
lain juga mulai menjadi serbuan tenaga kerja
Pada dekade tahun 1980-1990-an terjadi
Indonesia. Dua negara seperti Jepang dan Korea
pergeseran negara tujuan. Negara-negara di
Selatan sangat membutuhkan tenaga kerja asing
Kawasan Asean terutama Malaysia menjadi
akibat rendahnya angkatan kerja di negara
tujuan utama tenaga kerja Indonesia yang
tersebut. Rendahnya pertumbuhan jumlah
mengadu nasib di luar negeri. Faktor kedekatan
penduduk sebagai akibat dari rendahnya angka
jarak, kesamaan budaya, agama, bahas dan
kelahiran, meningkatnya jumlah penduduk tua
adanya jalan darat seperti di perbatasan
yang telah masuk kategori tidak produktif, telah
Kalimantan dengan Malaysia Timur adalah

Jurnal Renaissance | Volume 4 No. 02 | Agustus 2019, hlm: 572-582


berakibat pada rendahnya jumlah tenaga kerja pertimbangan yang mendasari penulis memilih
produktif. (Hugo: 1995,2006) lokasi ini adalah jarak yang tidak terlalu jauh
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari lokasi tempat tinggal penulis.
khususnya di sektor industri dan pertanian, dua Lokasi- lokasi di mana terkonsentrasinya
pemerintah tersebut menandatangani kerja sama Tenaga Kerja Indonesia tersebut dapat di capai
dengan Kementrian Tenaga Kerja Republik dengan menggunakan kereta commuter dari
Indonesia dalam pengiriman alumnni siswa Kota Tokyo. Waktu tempuh yang dibutuhkan
sekolah menengah kejuruan untuk menjalankan hanya 2 jam perjalanan. Keadaan ini
program magang. Sekalipun kerja sama memudahkan penulis untuk melakukan
program pengiriman alumni siswa antara dua wawancara pada informan dan mengumpulkan
pemerintah dengan Indonesia ini menggunakan data lainnya yang dilakukan dengan pengamatan
skema magang, pada kenyataannya mereka atau mengikuti event-event yang mereka
adalah tenaga kerja yag dibayar dengan upah adakan.
murah. Di negara tersebut, peserta magang ini Di beberapa lokasi ini terdapat banyak
harus menghadapi realita kehidupan yang tenaga kerja Indonesia, yang dalam beberapa
berbeda seperti agama, budaya, bahasa, etos kondisi, bercampur dengan tenaga kerja
kerja, suasana kerja dan cara hidup sehari-hari. Indonesia illegal. Mereka bekerja di pabrik,
Tulisan ini akan menguraikan tentang kebun-kebun dan perikanan. Sekalipun banyak
motivasi dan strategi yang dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia illegal, fokus pada
tenaga kerja Indonesia di Jepang agar mereka SHQHOLWLDQ LQL DGDODK ³WHQDJD NHUMD´ OHJDO \DQJ
dapat bertahan hidup dan menyelesaikan berangkat ke Jepang dengan menggunakan
NRQWUDN ³PDJDQJQ\D´ VHODPD WLJD WDKXQ GL VXDWX skema program magang.
lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja
yang memiliki perbedaan budaya, bahasa,
IMM Japan dan JIAEC sebagai Asosiasi
kebiasaan hidup, etos kerja dan kepercayaan
Pengirim
yang tajam dengan Indonesia dan kampung
Terdapat dua asosiasi Jepang yang bekerja
halaman mereka.
sama dengan lembaga atau badan di Indonesia
untuk melakukan pengiriman orang Indonesia
Teknik Pengumpulan Data ke Japang untuk mengikuti program magang ini,
yaitu IMM Japan dan JIAEC. Sekalipun ada
Tulisan ini dilatar-belakangi penelitian
beberapa asosiasi lain, namun yang umum
penulis saat menyelesaikan thesis di Jepang
penulis temui saat melakukan wawancara
pada tahun 2005-2007. Menggunakan
dengan beberapa informan, dua asosiasi inilah
pendekatan kualitatif, pengumpulan data
yang paling banyak melakukan pengiriman
dilakukan dengan metode wawancara, baik
orang Indonesia ke Jepang.
wawancara mendalam dan wawancara sambil
lalu. Berkumpul dan mengikuti berbagai
1. IMM Japan
kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja
IMM Japan adalah singkatan dari
Indonesia ini seperti pengajian, bermain sepak
Association for International Manpower
bola, bermain bowling, berkumpul di taman
Development of Medium and Small Enterprises
VHUWD PHQJLQDS GL EHEHUDSD ³PHVV´ PHUHND
Japan. Bila diterjemahkan dalam Bahasa
merupakan teknik observasi terlibat yang
Indonesia IMM-Japan dapat diartikan sebagai
dilakukan penulis dalam rangka pengumpulan
Asosiasi Pengembangan Tenaga Kerja
data yang lebih komprehensif dan lengkap tanpa
International pada Perusahaan-Perusahaan
mengganggu aktifitas kerja informan. Data
Berskala Kecil dan Menengah di Jepang.
sekunder dari beberapa dokumen juga menjadi
Belakangan IMM-Japan lebih dikenal sebagai
pendukung untuk memperkuat data primer yang
IM-Japan yang merupakan singkatan dari
diperoleh dari wawancara dan pengamatan.
International Manpower Development
Organization, Japan.
Lokasi Penelitian
Assosiasi ini berdiri pada tahun 1991.
Penelitian ini dilakukan di beberapa
Bekerja sama dengan Departemen Tenaga Kerja
Prefektur di sekitar Tokyo di mana terdapat
Republik Indonesia sebagai lembaga yang
beberapa tempat yang menjadi konsentrasi
berwenang mengurusi ketenaga-kerjaan di
tenaga kerja Indonesia. Beberapa Prefektur
Indonesia, IMM Japan mulai melakukan
tersebut adalah Gumma, Ibaraki dan Kanagawa.
pengiriman pertama pemuda Indonesia ke
Di dalam Kota Tokyo sendiri juga terdapat
Jepang pada akhir 1993 untuk mengikuti
beberapa tenaga kerja Indonesia, baik yang
program pelatihan atau magang pada
berstatus legal maupun illegal. Salah satu

573 | Priyadi, Eko Sasongko. Tenaga Kerja Indonesia di Jepang; Studi Tentang Motivasi yang Melatarbelakangi
Seseorang menjadi Trainee
perusahaan-perusahaan berskala kecil- Namun, bagi calon peserta magang yang
menengah di seluruh Jepang. mempertoleh nilai baik, tidak banyak melanggar
Sejak itu, IMM Japan secara rutin aturan dan bersikap disiplin, tepat waktu,
melakukan pengiriman pemuda-pemuda mengerjakan tugas-tugas PR Bahasa Jepang,
Indonesia yang ingin mengikuti program tepat waktu dan tidak sering datang terlambat di
pemagangan di Jepang sambil mencari kelas maka peserta tersebut memiliki peluang
pengalaman kerja dan pengalaman hidup di luar besar untuk berangkat ke Jepang. Waktu
negeri, menambah ketrampilan kerja dan keberangkatan sangat ditentukan pada
praktek Bahasa Jepang secara langsung dengan kebutuhan tenaga kerja perusahaan-perusahaan
berkomunikasi dengan penduduk setempat, kecil-menengah di Jepang. Bila perusahaan di
mendapatkan upah bulanan selama berada di Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja, maka
jepang dan pesangon untuk modal usaha saat kebeangkatan calon pekerja akan diperecepat.
kembali ke Indonesia. Namun, bila perusahaan di Jepang tidak
Sebelum berangkat ke Jepang, mereka membutuhkan tenaga kerja dalam waktu cepat,
harus mengikuti beberapa tahapan test seperti maka keberangkatan calon pemagang akan di
tes administrasi, tes kesemaptaan tubuh, test undur hingga batas waktu yang tidak dapat di
Bahasa Jepang, tes Matematika, tes ketahanan pastikan.
fisik dan yang terdiri dari lari sepanjang 3 km, Total waktu program pemagangan dan
push up 35 kali dan sit up 25 kali. Keseluruhan kerja di Jepang adalah tiga tahun. Mereka
tes ini diakhiri dengan tes wawancara dan berada di Jepang selama tiga tahun. Pada tahun
kesehatan. Setiap peserta harus mengikuti dan pertama, seorang pemagang, yang lebih dikenal
lulus pada setiap tahapan tes. Setiap peserta dengan sebutan trainee atau kenshusei dalam
tidak dapat mengikuti tahapan tes berikutnya Bahasa Jepang, akan mendapat upah 80.000
bila tidak lulus pada tahapan tes sebelumnya. Yen yang setara dengan Rp. 8.000.000 pada
Usia rata-rata calon peserta magang ini adalah tahun 2005-2007 dengan kurs 1 Yen sama
20 ± 25 tahun dengan latar belakang pendidikan dengan kurs Rp. 100,-.
terendah adalah tamat SMA. Pada tahun kedua dan ketiga upah yang
Bahkan, banyak pula trainee yang berhasil diterima menjadi lebih besar 90.000 Yen dan
menamatkan jenjang D-3 dan S-1 dari 100.000 Yen atau setara dengan Rp. 9.000.000
universitas ternama di Indonesia. Beberapa dan Rp.10.000.000,-. Beberapa perusahaan
informan pernah menyatakan bila mereka lulus memberikan fasilitas bebas biaya listrik, air dan
dari Politeknik Negeri Jakarta yang dulu penginapan. Namun, beberapa perusahaan lain
bernama Politeknik UI, Universitas Andalas, tidak memberikan fasikitas ini sehingga trainee
ITB, Universitas Bengkulu, Universitas harus membayar biaya listrik dan air yang
Diponegoro dan Universitas Sebelas Maret. digunakan. Pada saat tiba di Indonesia, seorang
Bila lulus seluruh tahapan tes peserta akan trainee akan mendapat bantuan modal usaha
diberikan di karantina untuk mengikuti sebesar 600.000 Yen atau setara dengan Rp.
pelatihan dadalam rangka persiapan adalah 3-4 60.000.000,-.
bulan. Dalam pelatihan, calon peserta diberikan Uang ini akan diterima bila seorang trainee
materi tentang pelajaran Bahasa Jepang tingkat telah berhasil menyelesaikan program ini hingga
dasar, pengenalan budaya dan masyarakat tiga tahun dan kembali ke Indonesia. Bila
Jepang, bidang kerja yang akan dimasuki, serta seorang trainee tidak dapat menyelesaikan
penjelasan tentang budaya kerja yang ada di program hingga tiga tahun, atau lari menjadi
perusahaan-perusahaan di Jepang. Program seorang illegal atau undocumented worker di
pelatihan persiapan ini dilaksanakan ala semi- Jepang maka uang ini tidak akan diberikan.
millter dan disiplin yang ketat agar calon peserta Sebenarnya, uang ini adalah tabungan para
magang terlatih dengan kehidupan masyarakat trainee yang disisihkan dari total upah per bulan
Jepang yang terkenal amat disiplin. Selama yang semestinya diterima namun tidak diketahui
tinggal dalam karantina di asrama inipun, oleh mereka. Seorang pekerja fresh graduate,
kehidupan calon peserta magang di nilai, di akan mendapatkan upah sebesar 180.000 Yen
mana penilaian ini dapat mempengaruhi per bulan yang merupakan standar upah
keberangkatan seseorang. Bila nilai yang di minimum di Jepang pada saat itu.
dapat di pandang rendah, banyak melanggar Secara umum mereka melaksanakan
kedisiplinan selama berada di asrama, tidak program pemagangan pada perusahaan-
mengerjakan tugas Bahasa Jepang, datang perusahaan yang bergerak di bidang industri
terlambat atau bangun kesiangan, maka seperti logam, beton, kayu, las, pertanian dan
keberangkatan seorang calon dapat dibatalkan. lain-lain. Perusahaan-perusahaan berskala kecil-
menengah ini tersebar di seluruh Jepang, dari

Jurnal Renaissance | Volume 4 No. 02 | Agustus 2019 | 574


Pulau Hokkaido di ujung utara hingga Pulau Kaburnya seorang dari program magang
Kyushu dan Kepulauan Ryukyu di bagian \DQJ NHPXGLDQ PHQMDGL ³SHNHUMD LOOHJDO´ SDGD
selatan. Sebagian dari perusahaan-perusahaan akan berpengaruh pada berkurangnya jumlah
itu terletak di wilayah perkotaan. Namun, calon peserta yang dapat mengikuti proses
sebagian yang lain terletak di wilayah pedesaan. perekrutan, atau bahkan penundaan hingga
Secara umum mereka melakukan pelatihan penghapusan proses perekrutan di sekolah
sejak pukul 08.00 hingga pukul 17.00 dengan tersebut. Oleh karena itu, alumni peserta
istirahat pada 12.00-13.00. Ada kalanya magang berusaha keras agar mereka dapat
perusahaan memberikan waktu istirahat singkat selesai hingga akhir program, tidak pulang atau
selama 15 menit pada pagi hari dan sore hari. dipulangkan lebih awal oleh perusahaan atau
asosiasi, juga tidak kabur.
2. JIAEC Dalam proses perekrutannya, JIAEC juga
JIAEC adalah singkatan dari Japan melakukan seleksi melalui beberapa tes.
International Association Economic Center. Namun, proses seleksi dan tes ini tidak seketat
Assosiasi ini juga merupakan assosiasi pengirim dan seberat proses tes yang dilaksanakan oleh
trainee Indonesia ke Jepang namun berbeda IMM-Japan. Bila di IMM-Japan terdapat proses
dengan IMM-Japan di atas. JIAEC melakukan seleksi (di antaranya tes fisik) yang cukup ketat,
perekrutan langsung pemuda-pemuda yang maka tes fisik di JIAEC, baik kuantitas dan
tertarik mengikuti program magang dengan kualitas tidak sebanyak dan tidak sepanjang
langsung mendatangi sekolah-sekolah proses seleksi dan tes di IMM-Japan. Bila
menengah kejuruan yang di pandang berkualitas program pelatihan dalam rangka persiapan dan
baik dan favorit di kota tersebut. JIAEC pembekalan di IMM-Japan dilaksanakan selama
menawarkan programnya kepada siswa-siswa 3-4 bulan, maka di JIAEC program ini hanya
kelas III yang akan lulus sekolah beberapa bulan dilaksanakan selama satu bulan.
kemudian. Pemberian materi dasar tentang Bahasa
Dua sekolah menengah kejuruan yang di Jepangnya pun tidak sebanyak program
pandang berkualitas di mana alumni-alumninya pelatihan dan pembekalan di IMM-Japan.
banyak menjadi peserta magang dan penulis Seorang informan pernah menyatakan bila satu
jadikan sumber informasi pada penelitian ini waktu dan secara tiba-tiba dia di minta segera
berasal dari Sekolah Menengah Pertanian di berangkat ke Jepang karena kebutuhan tenaga
Kabupaten Sukabumi dan Sekolah Menengah yang mendesak pada satu perusahaan di Jepang.
Kejuruan Kelautan di Kabupaten Cirebon. Informan hanya di beri waktu kurang dari dua
Hampir seluruh informan peserta magang pekan untuk mengurus seluruh syarat-syarat
yang di kirim oleh JIAEC berasal dari dua administrasi yang diperlukan seperti pasport,
sekolah tersebut. Hanya sebagian kecil saja cek kesehatan, tanda-tangan surat kontrak,
yang berasal dari SMK di luar dua sekolah penyerahan ijazah sebagai jaminan dan lain-
tersebut. Berdasarkan penerlusuran informasi lain. Informan harus bolak-balik dari dari
sekunder, dua sekolah ini telah menghasilkan tempat-tinggalnya di cirebon ke Jakarta untuk
lulusan yang tersebar dan telah bekerja di melengkapi dan menyerahkan seluruh dokumen
berbagai bidang di banyak perusahaan.Para yang disyaratkan.
alumni yang telah berhasil menyelesaikan Waktu pelaksanaan program di Jepang
program magang selama tiga tahun dan telah sama dengan program yang dilaksanakan oleh
pulang ke Indonesia dianggap berhasil IMM, yakni 3 tahun. Upah yang di terima
membawa nama baik sekolah. perbulannya lebih kecil dibanding trainee
Tidak banyak peserta magang (trainee) melalui IMM. Rata-rata mereka menerima upah
dari dua sekolah ini yang melarikan diri dari 60.000 Yen perbulan atau setara dengan nilai
SURJUDP GDQ PHQMDGL ³SHNHUMD LOOHJDO´ GL Rp. 6.000.000,-. Saat kembali ke Indonesia
Jepang. Kondisi ini berpengaruh pada mereka akan menerima uang untuk modal usaha
meningkatnya penilaian dan kepercayaan sebesar 300.000 Yen, yang setara dengan nilai
JIAEC kepada sekolah sehingga proses Rp. 30.000.000,-. Dokumen ijazah yang
perekrutan hampir selalu di lakukan setiap dijadikan jaminan dan di simpan oleh JIAEC
tahun. Pihak sekolahpun selalu memberikan selama mereka mengikuti program magang,
pedoman agar para siswa yang lulus seleksi akan diserahkan kembali ke pada informan saat
menjadi trainee di Jepang dapat mengikuti mereka pulang dari Jepang.
program magang hingga selesai tiga tahun dan 0D\RULWDV WUDLQHH LQL ³GLSHNHUMDNDQ´ GL
kembali ke Indonesia para adik kelas pada sektor pertanian maupun perikanan sesuai
tahun-tahun berikutnya tetap dipercaya untuk dengan latar belakang pendidikannya, dimana
mengikuti proses perekrutan dan proses seleksi mereka alumni dari sekolah menengah pertanian

575 | Priyadi, Eko Sasongko. Tenaga Kerja Indonesia di Jepang; Studi Tentang Motivasi yang Melatarbelakangi
Seseorang menjadi Trainee
dan sekolah menengah kelautan. Amat jarang Kebutuhan tenaga kerja ini sebagiannya dapat
ditemui alumni dari dua sekolah ini yang dipenuhi oleh trainee-trainee Indonesia.
ditempatkan di pabrik dan sektor industri
lainnya. Sektor pertanian dan perikanan ini pun Trainee Indonesia di Jepang
tidak menggunakan alat-alat modern Berdasarkan data yang di publikasikan oleh
sebagaimana yang dibayangkan oleh para calon JITCO, sebuah lembaga di Jepang yang
peserta magang sebelum berangkat ke Jepang. berwenang mengelola pengiriman trainee yang
Kebanyakannya adalah industri-industri rumah dilakukan oleh berbegai asosiasi dan organisasi
tangga yang tidak diminati oleh tenaga kerja negara asal pengiriman trainee tahun 2001
lokal atau industri kecil-menengah Jepang ini hingga 2005. Dari jumlah total ini, sembilan
sangat sulit mencari tenaga kerja lokal sehingga puluh persen merupakan trainee yang dikirim
harus mencari tenaga kerja dari luar Jepang. melalui IMM-Japan.

Tabel 1:
Jumlah Trainee Indonesia di Jepang dan negara-negara lain tahun 2001-2005
No. Asal Negara Tahun
2001 2002 2003 2004 2005
1. China 10.169 13.388 15.703 18.942 24.689
2. Indonesia 3.061 2.219 2.388 2.772 2.586
3. Vietnam 1.134 1.238 1.326 1.534 1.913
4. Filipina 616 568 580 727 1.273
5. Thailand 119 93 110 110 324
6 Lain-lain 118 47 31 51 122
Total 15.217 18.053 20.138 24.136 30.907
Sumber: Laporan JITCO tahun 2006 dalam Priyadi (2007)

Berdasarkan data di atas, jumlah trainee sukses. Nilai-nilai budaya Jawa seperti nrimo,
Indonesia selama lima tahun sejak tahun 2001 sabar, pasrah, ulet, pantang menyerah, hormat
hingga 2005 berada di urutan ke-2 setelah kepada yang lebih tua, ingat kelaurga di
China, yang merupakan pengirim trainee Indonesia turut mendukung para trainee
terbesar. Selain karena kedekatan jarak Jepang Indonesia bertahan di tempat baru sekalipun
dengan China, kemiripan budaya serta sangat berbeda nilai-nilai budaya dan agama
persamaan tulisan huruf antara China dengan Sebagian dari mereka juga didukung oleh
Jepang, trainee asal China juga dikenal ulet, nilai-nilai agama, khususnya Islam yang
pekerja keras dan bersedia bekerja lembur mengajarkan mereka untuk selalu bersabar pada
dengan jam kerja yang lebih panjang. Banyak cobaan dan bersyukur pada nikmat yang
orang China, khususnya kaum muda yang diberikan Tuhan. Sekalipun hidup di Jepang
menjadikan Jepang sebagai negara tujuan untuk sangat berat, namun mereka bersyukur karena
belajar dan bekerja. Bekerja di Jepang akan bisa merasakan hidup di satu negara maju dan
mendapatkan upah yang lebih besar dibanding mendapatkan upah yang nilai nominalnya belum
bekerja di China. Lapangan pekerjaan yang tentu sama apabila mereka tinggal di Indonesia.
tersediapun lebih banyak, khususnya pada Selain itu, mereka juga melihat banyak pemuda
bidang-bidang pekerjan yang sudah yang melamar dan mengikuti test untuk dapat
ditinggalkan orang Jepang terutama bidang- mengikuti program trainee di Jepang ini namun
bidang pekerjaan yang kotor, suit dan tidak dapat berangkat karena gagal pada salah
berbahaya. satu test dari serangkaian test yang harus di
Sementara itu trainee asal Indonesia juga lalui. Nilai syukur kepada Tuhan ini juga yang
diminati oleh perusahaan-perusahaan berskala membuat sebagian trainee Indonesia di Jepang
kecil-menengah di Jepang karena, khususnya terus bertahan untuk mengikuti program hingga
trainee yang berasal dari Jawa, tidak sering selesai dan dapat menyelesaikan berbagai
membuat masalah seperti lari dari program dan masalah tanpa keluh kesah yang besar. Nilai
menjadi tenaga kerja dengan status illegal, syukur pada Tuhan ini tidak ada pada masyarkat
berselisih dengan karyawan dan buruh Jepang Jepang karena sebagian besar masyarakat tidak
lainnya. Juga jarang berselisih dengan pekerja mengenal Tuhan.
asing atau trainee dari negara lain. Trainee- Selain data perbandingan jumlah trainee
trainee, khususnya asal Jawa, lebih mudah Indonesia dengan negara-negara lain pada tahun
menerima kondisi pekerjaan sekalipun sulit, 2001 -2005, berikut adalah data tentang jumlah
bekerja tepat waktu, bekerja keras dan ingin trainee di setiap Prefekture dan jumlah

Jurnal Renaissance | Volume 4 No. 02 | Agustus 2019 | 576


perusahaan yang mempekerjakan trainee adalah prefekture-prefekture yang berlokasi di
Indonesia di Jepang sejak tahun 1993-2006. sekitar Kota Metropolitan Tokyo, seperti kota-
Prefekture adalah satu wilayah administrasi kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang
yang dapat disetarakan dengan Kabupaten di berada di sekitar lokasi Ibukota Jakarta.
Indonesia. Prefekture-prefekture di bawah ini

Tabel 2:
Jumlah Trainee Indonesia di bawah assosiasi IMM-Japan1993-2006
No. Prefekture Jumlah Jumlah
Perusahaan Trainee
1. Tokyo 433 897
2. Chiba 355 856
3. Saitama 1.046 2.372
4. Gumma 377 1.026
5. Ibaraki 630 1.674
6. Tochigi 224 574
7. Kanagawa 617 1.323
Sumber: IMM-Japan tidak dipublikasikan dalam Priyadi (2007)

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa Tokyo. Sedangkan jumlah perusahaan dan
jumlah perusahaan dan trainee terbanyak berada trainee paling sedikit berada di Prefekture
di Prefekture Saitama yang lokasinya Tochigi yang lokasi bersebelahan dengan
berdampingan dengan Kota Metropolitan Prefekture Saitama.

Tabel 3:
Jumlah Trainee Indonesia di bawah assosiasi IMM-Japan tahun 2005
No. Prefekture Jumlah Jumlah
Perusahaan Trainee
1. Tokyo 34 152
2. Chiba 24 81
3. Saitama 95 395
4. Gumma 55 272
5. Ibaraki 40 181
6. Tochigi 30 140
7. Kanagawa 51 182
Sumber: IMM-Japan tidak dipublikasikan dalam Priyadi (2007)

Mengacu pada data di atas dapat kerja yang di bayar upah murah di bawah
disimpulkan bahwa pada tahun 2005, Prefekture standar gaji tenaga kerja orang Jepang.
Saitama tetap menjadi Prefekture dengan jumlah Beberapa bidang pekerjaan dan lapangan kerja
perusahaan berskala kecil-menengah terbanyak yang ditawarkan dan dimasuki oleh trainee
menerima trainee Indonesia dengan jumlah Indonesia tersebut adalah lapangan kerja yang
trainee 395 orang yang merupakan jumlah mulai ditinggalkan dan sudah kurang diminati
trainee terbanyak dibanding prefekture- oleh tenaga kerja muda Jepang.
prefekture lain di sekitar Tokyo. Sedangkan Bentuk lapangan kerja ini dikenal dengan
prefekture dengan jumlah perusahaan berskala sebutan 3 D dalam terminologi Bahasa Inggris
kecil-menengah paling sedikit menerima trainee yakni dangerous, difficult dan dirty atau 3 K
Indonesia berada di Prefekture Chiba dengan dalam terminologi Bahasa Jepang yakni kiken,
jumlah trainee kurang dari 100 orang, yakni 81 kitsui dan kitanai yang diartikan berbahaya, sulit
orang. dan kotor. Lapangan kerja ini berada di pabrik-
pabrik, kebun-kebun untuk bercocok tanam dan
Tenaga Kerja Indonesia di Jepang: memetik hasil panen. Juga bidang perikanan
³trainee´ VHEDJDL cheap labor seperti memisahkan ikan dari es, membersihkan
Meskipun pemuda Indonesia berangkat ke kotoranya, menjemur ikan dan mengepak dalam
Jepang menggunakan nama program kemasan.
pemagangan dan mengikuti program magang di Tenaga kerja muda Jepang lebih memilih
beberapa perusahaan di Jepang selama tiga bidang dan lapangan kerja yang memerlukan
tahun, pada kenyataannya mereka adalah tenaga keahlian sesuai latar belakang pendidikan

577 | Priyadi, Eko Sasongko. Tenaga Kerja Indonesia di Jepang; Studi Tentang Motivasi yang Melatarbelakangi
Seseorang menjadi Trainee
mereka. Tempat kerja yang diinginkan adalah Jepang bila pekerjaan itu tersebut dilakukan
tempat kerja yang bersih, memiliki udara oleh anak laki-laki.
pendingin, memakai pakaian rapi, berdasi, Beberapa motivasi yang melatar-belakangi
menggunakan jas serta bekerja di belakang meja seseorang menjadi trainee di Jepang diuraikan
dengan satu unit komputer atau lap top di pada point-point berikut:
hadapannya.
Dalam tulisan ini penulis menggunakan a. Mendapatkan dan Mengumpulkan Uang
terminologi trainee karena dalam peraturan ke Salah satu latar belakang yang
imigrasian di Jepang, perusahaan dan industri mendominasi pemuda Indonesia menjadi
berskala kecil-menengah (small-medium scale trainee di Jepang adalah upah per bulan dan
enterprises) tidah diperbolehkan menggunakan uang modal usaha yang ditawarkan oleh IMM-
tenaga kerja asing apabila perusahaan- Japan dan JIAEC. Nilai upah akan di terima
perusahaan tersebut tidak memiliki kantor berada di atas rata-rata penghasilan seorang
cabang dan pabrik di negara lain. Juga, bila karyawan di Indonesia. Dengan upah rata-rata
jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja di satu Rp.8.000.000 - Rp. 10.000.000,- per bulan bagi
perusahaan tersebut tidak lebih dari 50 orang. trainee IMM-Japan dan Rp. 5.000.000 ± Rp.
Namun, pada kenyataannya perusahaan- 6.000.000 bagi trainee JIAEC, seorang trainee
perusahaan, sangat sulit memenuhi kebutuhan yang berasal dari desa akan menganggap nilai
tenaga kerjanya karena lapangan kerja yang upah tersebut sangat besar. Nilai upah inipun
terkenal dengan istilah 3K dan 3D ini mulai belum termasuk upah lembur yang akan
ditinggalkan angkatan muda kerja Jepang. ditambahkan pada upah bulanan bila trainee
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja bekerja di luar jam kerja yang ditetapkan.
dan mensiasati peratura ketenaga-kerjaan dan Pekerjaan akan dianggap lembur bila
imigrasi ini para pengusaha berskala kecil- pekerjaan tersebut:
menengah ini mengajukan pengiriman tenaga 1) Dilakukan di atas jam 17.00.
kerja asal luar Jepang dengan menggunakan Umumnya jam kerja di perusahaan-
sistem trainee. Secara sederhana trainee adalah perusahaan Jepang di mulai pukul
orang yang mendapatkan program pelatihan 08.00 hingga 17.00. Setelah melewati
untuk meningkatkan keahlian atau skill batas jam kerja tersebut, maka
seseorang. Namun, dalam realitanya trainee seorang karyawan akan mendapatkan
lebih banyak berperan sebagai tenaga kerja upah lembur. Upah lembur ini juga
asing yang dibayar dengan upah yang lebih diberikan kepada trainee Indonesia
rendah dibanding tenaga kerja lokal yang bila bekerja di luar jam kerja reguler.
dikenal dengan sebutan cheap labor. Padahal, Upah lembur di hitung per satu jam
beban kerja yang dilakukan sama dengan beban dengan besaran nilai upah yang
kerja tenaga kerja lokal dan beban jam kerja berbeda-beda antara satu perusahaan
trainee juga sama dengan beban jam kerja dengan perusahaan lainnya. Secara
tenaga kerja lokal. Dalam tulisan ini, penulis umum, rata-rata upah lembur di
lebih mendekati arti trainee dengan pemahaman Jepang berkisar 600 yen ± 1.000 yen
cheap labor atau tenaga kerja murah. atau setara dengan Rp.60.000 ± Rp.
100.000. Trainee Indonesia yang
Motivasi dikirim oleh asosiasi IMM Japan
Ada beberapa motivasi yang menjadi menerima upah lembur rata-rata 800
pendorong seseorang menjadi trainee di Jepang yen hingga 1.000per jam.
sekalipun mereka harus hidup di suatu negara 2) Dilaksanakan pada Hari Sabtu, Hari
dengan bahasa, budaya, etos kerja, lingkungan Minggu dan tanggal merah atau hari
yang sangat berbeda dengan Indonesia. Apalagi, libur nasional. Secara umum, tidak
mereka harus berpisah dari orang tua dan banyak perusahaan yang
keluarga yang membuat mereka harus mandiri. mempekerjakan karyawannya di hari
Artinya, mereka harus melakukan segalanya libur nasional pada kalender nasional
sendiri tanpa bantuan siapapun kecuali teman Jepang. Seperti libur nasional musim
satu di satu penginapan. Berbagai macam panas pada Bulan Agustus, libur
pekerjaan yang belum pernah mereka lakukan nasional musim dingin pada akhir
sebelumnya harus dikerjakan sendiri saat berada Bulan Desember dan akhir tahun
di Jepang seperti memasak, mencuci, serta libur nasional golden week yang
menyeterika dan menjemur pakaian. Pekerjaan- merupakan hari libur nasional selama
pekerjaan yang dianggap aneh oleh masyarakat satu minggu pada akhir April hingga
awal Mei setiap tahunnya.

Jurnal Renaissance | Volume 4 No. 02 | Agustus 2019 | 578


Beberapa perusahaan memberikan upah masyarakat Jepang. Tidak ada pembantu atau
lembur bila karyawannya bekerja pada waktu- asisten rumah tangga untuk menyelesaikan satu
waktu di atas. Banyak trainee Indonesia bekerja pekerjaan rumah karena gaji yang harus dibayar
lembur dengan bekerja di luar jam kerja reguler sama dengan pekerjaan. Namun, kondisi ini
karena ingin menambah penghasilan. justru membuat para trainee belajar tentang
Umumnya, trainee Indonesia bekerja lembur hidup mandiri. Mereka menjadi terbiasa dan
pada pukul 17.00-20.00 pada hari kerja setiap tidak canggung bila pulang ke Indonesia harus
harinya. Beberapa trainee Indonesia yang bekerja mandiri
bekerja di bidang perikanan pernah
mendapatkan upah hingga 20 juta rupiah per- c. Mencari Pengalaman Hidup Di Luar
bulan saat perusahaan tempat mereka bekerja Negeri
mendapat banyak order seperti saat menjelang Mayoritas usia trainee Indonesia di Jepang
liburan musim panas dan saat menjelang akhir berada di bawah 25 tahun. Sebagian kecil saja
tahun karena banyaknya pesanan ikan pada yang berusia antara 25 hingga 30 tahun. Pada
waktu-waktu tersebut. masa-masa usia ini mereka beranggapan bahwa
Pada masa-masa banyaknya pesanan ini, pengalaman hidup mereka masih minim. Oleh
seorang trainee dapat bekerja sejak pukul 3.30 karena itu mereka masih memandang perlu
pagi hingga pukul 11-12 malam. Istirahat untuk mendapatkan pengalaman hidup yang
malam hanya dilakukan selama 4-5 jam saja lebih luas dan bersosialisasi dengan banyak
karena keesokan paginya mereka harus orang dari berbagai latar belakang. Salah satu
berangkat kerja kembali. Keadaan akan semakin cara untuk mendapatkan pengalaman hidup
berat bila pekerjaan itu pada musim dingin yang lebih luas itu adalah dengan pergi dan
dimana waktu malam lebih panjang di banding bekerja di luar negeri.
waktu siang dan suhu udara berkisar antara 1-5 Hidup dan tinggal di luar negeri seperti
derajat celcius. negara Jepang menjadi satu pengalaman hidup
membanggakan. Tidak pernah terbersit
b. Belajar Hidup Mandiri sebelumnya bila mereka, yang kebanyakan
Motivasi kedua trainee Indonesia pergi ke tinggal di daerah pedesaan di Indonesia dapat
Jepang adalah ingin belajar hidup mandiri. Pergi pergi merantau jauh ke luar negeri, apalagi ke
ke Jepang memberikan kesempatan bagi mereka suatu negera yang memiliki yang memiliki
untuk belajar hidup mandiri karena mereka biaya hidup tinggi dan terkenal karena
tinggal jauh dari orang tua dan keluarga besar. kemajuan teknologinya. Dalam alam pikiran
Berbagai aktifitas yang selama ini tidak pernah mereka, pergi ke Jepang adalah suatu mimpi
dilakukan sendiri saat tinggal di Indonesia yang sulit terwujud karena besarnya biaya yang
seperti mencuci, menjemur dan menyetrika dibutuhkan untuk sampai ke sana. Namun di sisi
baju, mencuci piring, memasak nasi, membuat lain, mereka juga dapat membanggakan diri
sayuran, belanja kebutuhan hidup ke pasar, kepada orang lain, baik keluarga, kerabat,
membersihkan kamar dan halaman menjadi tetangga dan teman bila mereka pada satu waktu
aktifitas yang mau tidak mau harus mereka pernah merasakan tinggal di Jepang dalam
lakukan. Kebanyakan dari mereka masih di jangka waktu tiga tahun. Satu hal yang belum
bantu oleh orang tua saat menyelesaikan tentu bisa diwujudkan oleh setiap orang.
berbagai aktifitas-aktifitas di atas. Sebagian Satu pengalaman hidup yang di terima oleh
trainee menyatakan bahwa mereka ingin trainee Indonesia adalah tentang cara kerja yang
merasakan hidup jauh dari orang tua dan sempurna, tidak boleh melakukan kesalahan
keluarga besar dimana setiap permasalahan fatal dan cara kerja tepat waktu. Beberapa
hidup di Jepang harus bisa diselesaikan sendiri pemilik perusahaan sering kali marah karena
Budaya Jepang sangat terkenal dengan tidak puas dengan hasil kerja mereka ataupun
kebersihannya, menyelesaikan pekerjaan marah tanpa sebab. Pada awalnya, sebagian
dengan sempurna dan tepat waktu. Trainee trainee Indonesia ini terkejut dengan teguran
Indonesia harus mampu menyelesaikan seluruh yang keras. Namun, seiring jalannya waktu
pekerjaan rumah dan membagi waktu agar mereka menjadi terbiasa terhadap teguran ini.
pekerjaan rumah itu tidak mengganggu aktifitas Mereka beranggapan bahwa hal tersebut
kerja di perusahaan. Kondisi ini membuat para merupakan watak dan karakter sang pemilik
trainee harus pandai pula menjaga kondisi fisik yang kerap marah tanpa sebab. Kondisi ini
agar tidak mudah sakit akibat beban kerja yang menjadi pengalaman hidup baru bagi trainee
berat dan diluar dugaan mereka. Indonesia sehingga mereka menjadi lebih
Berbagai pekerjaan di Jepang umumnya mengenal karakter orang dan budaya kerja suatu
dilakukan sendiri. Hal ini juga berlaku bagi perusahaan. Kajian William (2003) tentang

579 | Priyadi, Eko Sasongko. Tenaga Kerja Indonesia di Jepang; Studi Tentang Motivasi yang Melatarbelakangi
Seseorang menjadi Trainee
Tenaga Kerja Wanita Indonesia di Hong Kong mereka memiliki alat-alat modern tersebut
juga terungkap bahwa salah satu tujuan menjadi karena harganya yang sangat mahal. Di Jepang,
buruh migran sana adalah untuk mencari mereka dapat mengikuti dan membeli keluaran
pengalaman hidup di luar negeri. terbaru alat-alat modern tersebut karena mereka
Di Jepang, mereka dapat merasakan hidup mampu membeli.
di suatu negara yang memiliki empat musim: Sebagian trainee menggunakan
semi, panas, gugur dan dingin, di ana pada saat kesempatan ini untuk meningkatkan kapasitas
musim dingin mereka bisa merasakan turunnya pengetahuan, kemampuan dan keahlian yang
salju yang tidak ada di Indonesia. Mereka juga berkaitan dengan alat-alat teknologi yang
dapat melihat mekarnya bunga terkenal di sana diharapkan dapat berguna bagi mereka ingin
yakni Bunga Sakura pada saat awal musim berwirausaha saat kembali ke Indonesia.
semi.. Pada event-evet tertentu mereka dapat Misalkan, teknik memfoto suatu objek, teknik
melihat pesta kembang api yang selalu merekam suatu event dengan menggunakan
dilaksanakan setiap tahun, naik kereta api cepat handy cam dan menghasilkan kualitas rekaman
shinkansen, mudahnya bepergian ke manapun, yang bagus, mengedit foto hingga menghasilkan
terkoneksinya sarana trasportasi antara kereta kualitas gambar yang berkualitas, mengupload
dengan kereta dan antara kereta dengan bis. foto dan video ke berbagai media sosial seperti
Objek wisata terkenal seperti Gunung Fuji, youtube dan facebook. Teknik-teknik dan
pusat perdagangan cinema dan elektkronik keahlian-keahlian ini didapatkan dengan
Akihabara, pusat fashion Harajuku dan Shibuya, autodidak, belajar sendiri melalui media
Kota Osaka dan lainnya menjadi lokasi-lokasi youtube. Mereka mengakui bila di Indonesia,
favorit yang telah dikunjungi yang selama ini belum tentu mereka bisa memiliki alat-alat
hanya dapat dilihat di majalah atau televisi. Hal modern dan belajar secara autodidak untuk
ini dapat dilakukan hanya dengan mengikuti mengup-grade keahlian-keahlian tersebut.
program trainee.
e. Ingin Tahu Jepang: Bahasa dan
d. Menambah Wawasan Budayanya
Selain beberapa motivasi yang telah Jepang adalah negara maju yang telah di
disebutkan di atas, salah satu alasan trainee kenal di Indonesia. Berbagai produk dan
Indonesia pergi ke luar negeri untuk menjalani mereknya sangat familiar di telinga orang
program pelatihan ini adalah untuk menambah Indonesia. Produk-produk kendaraan bermotor
wawasan. Mendapatkan dan mengumpulkan seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawaski,
uang tidak selalu menjadi alasan utama mereka Toyota, Daihatsu, Nissan dan Mitsubishi sangat
pergi ke luar negeri, terutama mereka yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
masih berusia muda dan masih memiliki Begitu pula dengan merek-merek produk
kesempatan untuk mengembangkan karir bila teknologi yang lain seperti Sony, Canon, Nikon,
suatu waktu bekerja, baik menjadi pegawai Panasonic, Sharp adalah merek-merek yang
negeri atau bekerja di perusahaan saat mereka terkenal dengan kehandalan.
kembali ke Indonesia. Mengetahui dunia luar Di samping produk-produk teknologi,
sebanyak-banyak menjadi tujuan yang lebih produk-produk budaya berupa film juga dekat
penting untuk pengembangan diri mereka. dengan masyarakat di Indonesia. Berbagai film
seperti Dora-emon, Crayon Sin Can, Oshin,
Studi William (2003) mengungkapkan pula Kaptain Tsubasa dan Grup Pop AKB 48 adalah
salah satu motivasi menjadi buruh migran di produk-produk yang juga sangat di kenal oleh
+RQJ .RQJ DGDODK XQWXN ³PHPSHUOXDV masyarakat Indonesia. Populernya produk-
FDNUDZDOD´ 'L -HSDQJ trainee Indonesia produk film dan grup pop menjadi motivasi
berharap mendapat sesuatu yang baru. Bertemu trainee untuk beradu nasib ke Jepang. Mereka
dengan orang-orang Jepang yang berbeda ingin tahu tentang bahasa Jepang. Mereka juga
budaya dan kebiasaan hidupnya, bertemu ingin tahu tentang budaya Jepang di tempat
dengan trainee dari negara lain, teman-teman asalnya.
trainee dari berbagai daerah lain di Indonesia Beberapa trainee memiliki kemampuan
dan ingin tahu tentang teknologi maju di negara Bahasa Jepang yang sangat baik. Hal ini terjadi
asalnya. Beberapa trainee mengakui bila karena setiap hari mereka harus berkomunikasi
mereka bisa memiliki alat-alat modern seperti dalam Bahasa Jepang dengan pemilik
seperti laptop, hand phone terbaru, digital perusahaan, karyawan Jepang, tetangga atau
camera, handy cam, play stasion portable, saat mengurus dokumen-dokumen penting
fasiltas internet setelah mereka berada di seperti KTP dan perpanjangan visa di kantor
Jepang. Bila di Indonesia, sangat tidak mungkin pemerintah agar mereka dapat terus tinggal dan

Jurnal Renaissance | Volume 4 No. 02 | Agustus 2019 | 580


bekerja di Jepang. Sebagian mereka mengikuti tanah atau sawah di desa, atau untuk
kursus Bahasa Jepang gratis yang membangun rumah.
diselenggarakan oleh volunteer-volunteer Bagi orang Indonesia pada umumnya, juga
masyarakat lokal di kantor-NDQWRU ³NHOXUDKDQ´ trainee Indonesia di Jepang,
dan di kantor pos. Sebagian lagi mengikuti keluarga menjadi bagian yang penting
kursus Bahasa Jepang yang selenggarakan oleh dalam kehidupan mereka. Seberapan jauh
asosiasi pengirim trainee. Bahkan, tidak sedikit mereka pergi, ingatannya akan kembali ke
trainee Indonesia yang lulus ujian kemampuan kampung halaman, terutama orang tua dan
Bahasa Jepang level-2 dan level-1 yang keluarga. Pentingnya orang tua dan keluarga
dilaksanakan dua kali setahun yang (terutama bagi yang belum menikah) bagi
dilaksanakan di seluruh dunia. Kemampuan trainee Indonesia itu diwujudkan dalam bentuk
Bahasa Jepang yang baik ini sangat membantu pengiriman uang saat keluarga di Indonesia
mereka saat kembali ke Indonesia agar bisa membutuhkan uang untuk berbagai keperluan
masuk dan bekerja di perusahaan Jepang dengan hidup. Apalagi, sebagian mereka juga datang
mudah. Ada pula yang membuka lembaga dari daerah pedesaan yang sangat kental dengan
kursus Bahasa Jepang, sekaligus sebagai agen nilai-nilai agama, yang sangat menekankan
pengirim trainee ke Jepang pentingnya berbakti pada orang tua.

f. Membantu Orang Tua KESIMPULAN


Terakhir, faktor yang memotivasi mereka Deskripsi di atas menunjukkan bahwa
berangkat ke Jepang adalah ingin membantu motivasi yang melatarbelakangi seseorang
orang tua. Hampir sebagian besar trainee µPHQJDGX QDVLE¶ PHQMDGL EXUXK PLJUDQ GL OXDU
mengirim uang yang mereka apat setiap negeri tidak semata-mata di latar-belakangi oleh
bulannya ke Indonesia. Pengiriman uang materi atau mengumpulkan uang. Mencari
dilakukan tergantung pada kondisi keuangan pengalaman hidup baru dan menambah
trainee dan kebutuhan keluarga di Indonesia. wawasan juga menjadi motivasi yang dominan
Pengiriman uang dapat dilakukan satu bulan pada trainee Indonesia di Jepang. Hal ini terjadi
sekali. Namun ada pula yang melakukan karena mayoritas usia mereka yang masih muda
pengiriman dua bulan atau lebih dari tiga bulan dan belum menikah menjadi salah satu faktor
per satu kali pengiriman. bahwa pengalaman hidup dan luasnya wawasan
Umumnya, pengiriman uang didilakukan sangat diperlukan untuk pengembangan diri
melaui jasa pengiriman illegal, yakni jasa mereka pada masa-masa berikutnya.
pengiriman uang oleh orang Indonesia yang ada Belum adanya beban tanggung-jawab
di Jepang karena biaya jasa pengiriman lebih sebagai kepala keluarga yang harus memenuhi
murah dibanding melalui jasa pengiriman resmi kebutuhan hidup bagi keluarga karena mayoritas
seperti official bank atau bank post Japan. trainee Indonesia belum menikah, juga menjadi
Selain itu, melalui jasa pengiriman resmi akan faktor dimana penambahah ilmu, wawasan, dan
menghadapi berbagai macam pertanyaan dari peningkatan keahlian dapat mereka lakukan.
petugas Bank tentang dari mana asal uang yang Mereka tidak hanya fokus dengan kerja dan
akan di kirim, apa hubungan antara pengirim menghasilkan uang saja, tetapi mereka juga
dan penerima dan untuk keperluan apa berusaha untuk menguasai teknologi, selama
pengirmanuang tersebut. Di samping itu, si mereka masih berada di Jepang, negara asal
pengirimpun akan di mintai data identitas teknologi tersebut. Hal ini berbeda dengan
pribadi. Ini berbeda dengan jasa pengiriman tenaga kerja Indonesia di negara lain seperti
illegal yang tidak memerlukan identitas pribadi Saudi Arabia dan Malaysia yang fokus untuk
apapun kecuali nama dan nomor rekening mendapat uang karena mereka memiliki
tujuan serta pertanyaan lainnya. keluarga di Indonesia yang harus dibiayai
Uang yang dikirim trainee dugunakan hidupnya setiap bulan. (Tirtosudarmo: 2005)
untuk berbagai macam keperluan seperti
kebutuhan biaya hidup sehari-hari, merenovasi
rumah, melunasi biaya pendidikan baik biaya DAFTAR PUSTAKA
pendidikan adik maupun biaya kuliah kakak si
pengirim. Bahkan ada pula yangdipakai untuk +DFKL\D 7DNDVKL ³7HFKQLFDO ,QWHUVKLS
membantu biaya pernikahan salah satu anggota 3URJUDP ,WV 5HDOLW\ DQG ,VVXHV´ -DSDQ
keluarga atau melunasi hutang-hutang orang NGO Network on Indonesia (JANNI).
tua. Namun ada pula, pengiriman uang ini Tokyo: Reserach Report
dilakukan untuk berinvestasi seperti membeli +XJR *UDHPH ³,QWHUQDWLRQDO /DERU
Migration dan the Family: Some

581 | Priyadi, Eko Sasongko. Tenaga Kerja Indonesia di Jepang; Studi Tentang Motivasi yang Melatarbelakangi
Seseorang menjadi Trainee
Observations from IndonHVLD´ Asian 3XGMLDVWXWL 7UL 1XNH ³7KH G\QDPLFV RI
Pasific Migration Journal 4-2&3: 273-303 Indonesian migrant workers under national
+XJR *UDPH ,QGRQHVLD¶V /DERU /RRNV and local poliFLHV 7KH 2DUDL &DVH´
Abroad. January 06, 2006. Intercultural Communication Studies 17:
http://www.migrationinformation.org/profiles/di 79:104
splay.cfm?id=39 Selleck, Yoko. (2001). Migrant Labour in
Komai, Hiroshi. (2001). Foreign Migrants in Japan. New York: Palgrave.
Contemporary Japan. Melbourne: Trans :LOOLDPV &DWKDULQD 3XUZDQL ³(DVWHUQ
Pasific Press Indonesian Women on the Move:
Mori, Hiromi. (1997). Immigration Policy and Domestic Work in Global Cities´
Foreign Workers in Japan. London: Antropologi Indonesia: Indonesian Journal
Macmillan Press LTD. Page 1-60 of Social and Cultural Anthropolgy.
Okushima, Mika. (2005). Introduction to a Th.XXVII No.72: 83-100.
special issue:International Trends of 7LUWRVXGDUPR 5LZDQWR ³7KH 0DNLQJ RI
Indonesian migrant workers and their a Minahasan community in Oarai:
HPSOR\PHQW V\VWHP LQ -DSDQ´ Preliminary research on social institutios
Intercultural Communication Studies 17: of Indonesia migrant workers in -DSDQ´
1-47 Intercultural Communication Studies 17:
Priyadi, Eko Sasongko. (2007). Indonesian 105-138.
Workers in Japan: A Social Profile and
Study of Survival Strategy. Thesis untuk http://www.moj.jp
memperoleh gelar master pada http://www.imm.or.jp
Departement Area Studies Sophia http://www.jitco.or.jp.
University, Japan: Tidak dipublikasikan http://www.jiaec.co.id

Jurnal Renaissance | Volume 4 No. 02 | Agustus 2019 | 582

Anda mungkin juga menyukai