CPMK
• Mampu menerapkan konsep teoritis farmakokinetika pada pengujian BA-
BE
Sub CPMK
• Bioekivalen
• pengamatan ~ Ekivalen : nilai“Rate” &Extent”
• perhitungan ~ Ekivalen : Cmax , t max & Total AUC
BE ~ Keragaman profil FK
• Khusus
Untuk menjamin obat copy yang mendapat izin edar bioekivalen
dengan obat komparatornya.
Inovator:
Menghasilkan industri
Pengembangan NCE generik yang
di negara induk kompetitif .
Meningkatkan akses
obat yang terjangkau
Mendorong inovasi
melalui kompetisi.
Generik: Pengembangan formulasi Meningkatkan peran
produk obat yang sudah Indonesia dalam pasar
offpaten agar sama generik global.
dengan inovator
Meningkatkan riset
obat generik
1.1 obat 1.2 obat 1.3 obat 1.4 obat 1.5 obat 1.6 dalam hal 1.1.
oral non oral lepas kombinasi bukan s/d 1.4,
tetap untuk larutan untuk pengukuran kadar
lepas dan non lambat bekerja penggunaan obat dalam
cepat parenteral atau sistemik, non-sistemik plasma versus
yang yang termodifi yang paling dan waktu biasanya
bekerja didesain kasi sedikit salah dimaksudka cukup untuk
sistemik untuk yang satu zat n untuk membuktikan
aktifnya bekerja lokal efikasi dan
bekerja bekerja memerlukan keamanan.
sistemik sistemik studi in vivo
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
1.1 Produk obat oral lepas cepat yang bekerja sistemik dan memenuhi satu atau lebih
kriteria berikut:
a. Batas keamanan/indeks terapi sempit;kurva dosis-respons yang curam.
misal: digoksin, antiaritmia, antikoagulan, sitostatika, litium fenitoin,
hipoglikemik, siklosporin, teofilin, dll
b. Indikasi untuk kondisi serius → memerlukan respon pasti.
misal: anti TBC, antibakteri, antiaritmia, obat gagal jantung, antiangina,
antiepilepsi, antiasma, antimalaria, antiretroviral, antihipertensi,
kontrasepsi oral
c. Terbukti ada masalah BA or BE dengan obat tersebut or obat dengan
struktur kimia or formulasi yang mirip (tidak berhubungan dengan
masalah disolusi), misal:
- Absorpsi bervariasi atau tidak lengkap, mis: tetrasiklin
- Farmakokinetik nonlinier, mis: Difenilhidantoin
1.4. Produk kombinasi tetap yang sistemik yang paling sedikit salah satu zat
aktifnya memerlukan studi in vivo
Rifampisin+INH, pirazinamid dll (diukur rifampisin)
Levodopa + karbidopa
Etinilestradiol + levonorgestrel,etinilestradiol+ noretisteron
Catatan untuk point 1.1. s/d 1.4, pengukuran kadar obat dalam plasma
versus waktu biasanya cukup untuk membuktikan efikasi dan keamanan.
Jika tidak, studi klinik atau farmakodinamik dapat digunakan untuk
membuktikan ekivalensi.
1. Produk copy intravena (larutan dalam air) yang mengandung zat aktif yang sama/ molar sama dengan
pembanding
2. Produk copy parenteral lain (intramuskular, subkutan) sbg larutan dalam air yang mengandung zat aktif yang sama/
molar sama dan eksipien yang sama or mirip dalam kadar yang sebanding dengan pembanding. Eksipien ttt (bufer,
pengawet, antioksidan) boleh berbeda asalkan tidak mempengaruhi keamanan dan/atau efikasi obat
3. Produk copy larutan untuk oral (sirup, eliksir, tingtur or bentuk larutan lain bukan suspensi) yang
mengandung zat aktif yang sama/ molar sama dengan pembanding → hanya mengandung eksipien yang
tidak berefek terhadap transit or perneabilitas dalam sal. Cerna → absorpsi or stabilitas zat aktif dalam
sal.cerna
4. Produk copy berupa bubuk untuk dilarutkan → larutannya memenuhi kriteria 1,2 or 3.
8.Produk copy berupa larutan untuk aerosol or inhalasi or semprot hidung yang
digunakan dengan or tanpa alat yang praktis sama.
Antidote naltrexone
Antiasthma theophylline
Badan POM telah menunjuk beberapa laboratorium → UI, ITB, UGM, UNAIR,
UBAYA, dan swasta lainnya → memenuhi standar mutu lab pengujian
menurut SNI 19-17025-2000 kompetensi lab pengujian dan lab kalibrasi
→ adopsi dari ISO/EC 17025-2005
Bentuk kurva
dan AUC
Dosis Tunggal
• Aet = jumlah kumulatif obat utuh/metabolit dalam urin dari waktu
0 – akhir kadar diukur
• Ae = Ae dari 0 – tak terhingga (ekstrapolasi)
= jumlah obat max yang diekskresi dalam urin
= sebanding dengan jumlah obat yang bioavailabel
• dAe/dt= kec ekskresi obat dalam urin
• (dAe/dt)max = kec max ekskresi obat dalam urin → terjadi pada
t max (plasma) → tergantung pada jumlah dan kec absorpsi
• Ae dan (dAe/dt)max → paling relevan untuk penilaian BE
• Aet → paling dipercaya untuk besarnya absorpsi (jumlah obat
bioavailabel)
Konsultasi
Protokol
KI/KE
Perbaikan
BPOM
Disetujui