Disusun Oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(ON THE JOB TRAINING)
DI PT. GMF AEROASIA
BASE MAINTENANCE JAKARTA
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
N.I.T : G.III.39.16.017
iii
MOTTO
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, berkat Rahmat-Nya saya
dapat melaksanakan On The Job Training (OJT) di PT. Garuda Maintenance
Facility AeroAsia yang dilaksanakan mulai tanggal 24 April sampai dengan 24
Mei 2017. Pada akhirnya saya dapat menyusun sebuah laporan dari hasil praktek
Fhase IV sebagai salah satu syarat agar dapat lulus dan evaluasi penilaian
Program Studi Non Diploma Teknik Pesawat Udara Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya.
Adapun maksud dari penulisan laporan ini adalah sebagai bekal saya
dalam mendalami ilmu serta keterampilan yang telah saya dapatkan selama
pelaksanaan OJT. Selain itu juga sebagai wawasan dan pengetahuan untuk para
pembaca, sehingga apa yang telah saya dapatkan berguna bagi saya pembimbing
dan pembaca.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para
pembimbing dan seluruh rekan-rekan yang telah membantu dalam terlaksananya
OJT dan pembuatan laporan ini.
Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah mendukung dalam terselesaikannya laporan ini, diantaranya:
1. Bapak Ir. Setiyo.M.M. selaku Direktur Akademi Teknik Dan
Keselamatan Penerbangan Surabaya.
2. Bapak Bambang Bagus H, S.SiT, MM. selaku Kaprodi Teknik Pesawat
Udara ATKP Surabaya.
3. Bapak Drs.Sudjud Prajitno,S.SiT, selaku Quality Control Teknik
Pesawat Udara.
4. Seluruh dosen dan instruktur pengajar di ATKP Surabaya yang telah
membimbing kami selama ini.
5. Seluruh dosen dan pegawai ATKP Surabaya yang telah membantu dan
mendukung pelaksanaan kegiatan OJT.
6. Bapak Suwandi, selaku General Manager TBH PT. GMF AeroAsia.
v
8. Bapak Suratna, selaku Manager TBH PT. GMF Aeroasia.
Rasa terima kasih juga tidak lupa saya sampaikan kepada orang tua,
keluarga serta rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selalu
memberikan dukungan dan doanya sehingga semua proses OJT dapat berjalan
dengan lancar dan terwujudnya laporan ini.
Demikian ucapan terima kasih dari saya, apabila terdapat salah kata dan
penulisan bahasa maupun nama, penulis mohon maaf. Semoga laporan ini dapat
berguna bagi seluruh pembaca terutama dalam dunia penerbangan.
MUHAMMAD ALFIANTO
NIT: G.III.39.16.017
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ----------------------------------------------------------- i
HALAMAN PENGESAHAN ------------------------------------------------ ii
LEMBAR PERSETUJUAN --------------------------------------------------- iii
HALAMAN MOTTO ---------------------------------------------------------- iv
KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------- v
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------- vii
DAFTAR GAMBAR ---------------------------------------------------------- ix
DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------- x
DAFTAR LAMPIRAN ------------------------------------------------------- xi
BAB I PENDAHULUAN
vii
4.2 Mekanisme Kerja -------------------------------------------- 31
4.2.1 Pengoperasian Replace Window Light Balla
------------------------------------------------- 34
4.3 Identifikasi Masalah ---------------------------------------- 36
4.4 Penyelesaian Masalah --------------------------------------- 36
LAMPIRAN -------------------------------------------------------------------- 44
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Logo Perusahaan (GMF AeroAsia) ---------------------------------- 4
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
OJT ini merupakan salah satu bentuk nyata dari penerapan ilmu yang didapat
dari kegiatan belajar-mengajar di Akademi Teknik Dan Keselamatan Penerbangan
(ATKP) Surabaya. Kegiatan On The Job Training (OJT) bagi Taruna Teknik
Penerbangan khususnya Teknik Pesawat Udara angkatan ke-VI dilaksanakan
berdasarkan kurikulum dan silabus yang dibuat sesuai dengan kalender akademik
yang ditetapkan oleh Akademi Teknik Dan Keselamatan Penerbangan (ATKP)
Surabaya.
PT. Garuda Maintenance Facility Aeroasia sebagai perusahaan yang memiliki
beberapa aspek yang hendak dipelajari dan sesuai dengan program pendidikan di
Akademi Teknik Dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya, maka
ditunjuklah PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia sebagai tempat
pelaksanaan On Job Training ( OJT ).
Seperti yang telah kita ketahui kegiatan perawatan (maintenance) merupakan
bagian terpenting dan mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah airlines,
bagian ini beperan penting dalam menekan biaya operasional dan menjamin
pesawat tetap aman dan nyaman untuk beroperasi sehingga menghasilkan
performa pesawat yang tinggi. Untuk itu PT. Garuda Maintenance Facility
AeroAsia selalu melaksanakan perawatan pada armadanya secara berkelanjutan,
khusus pada pesawat bermesin turbofan seperti boeing 737-series NG, boeing
747-200/400, B777-300 dan A320, A330. Dengan capability yang dimiliki PT.
Garuda Maintenance Facility AeroAsia tersebut kami mencoba untuk
mendapatkan pengalaman dalam lingkup kerja yang sesungguhnya.
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Garuda
Maintenance Facility AeroAsia terutama di divisi Base Maintenance, yaitu untuk
xi
mempelajari dan memahami proses perawatan pesawat dan merasakan langsung
aktifitas di lapangan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu yang didapat di
Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya
Praktek kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan dengan data sebagai berikut.
Peserta : Taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP)
Surabaya
Jumlah : 22 orang
Waktu : 24 April sampai dengan 24 Mei 2017
Tempat : PT. GMF AeroAsia
1. Base Maintenance
xii
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I Pendahuluan
Merupakan gambaran singkat tentang PT. GMF AeroAsia, yang berfungsi
sebagai pusat perawatan pesawat demi tercapainya tujuan transportasi udara yakni
safety dan kepuasan konsumen. Dalam bab ini juga menjelaskan mengenai
maksud dan tujuan penulisan, sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan,
maka dalam penulisan laporan ini dibatasi sesuai bidang yang dikerjakan yang
terdapat dalam pembatasan masalah, sehingga pembaca akan mendapatkan
gambaran secara umum mengenai hal-hal apa saja yang dilaksanakan selama
praktik kerja.
xiii
xiv
BAB II
TINJAUAN UMUM
xv
Lokasi kantor pusat ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,
GMF Aero Asia beroperasi di lahan seluas 115 Ha, membuatnya dikenal
menjadi salah satu perusahaan yang menjalankan service maintenance
facilities terbesar di Asia. Dengan dukungan lebih dari 2500 teknisi
profesional yang handal dan berpengalaman dilengkapi dengan peralatan
yang canggih, GMF Aero Asia mampu mengakomodasi kebutuhan
berbagai macam jenis pesawat yang digunakan dalam industri
penerbangan.
Sejarah Singkat
xvi
Dalam usaha mendongkrak kemampuannya, Garuda Maintenance
Facilities Support Center bertansformasi menjadi Strategic Business Unit
dengan nama GMF, Garuda Maintenance Facilities, pada tahun 1996
dengan mulai melayani tiga operator transportasi udara. Dengan status
baru ini GMF memiliki manajemen sendiri namun masih tetap berada
dibawah garis pertanggungjawaban PT Garuda Indonesia.
Visi
Misi
Untuk mengenal lingkup kerja PT. GMF Aero Asia dapat diuraikan
sebagai berikut:
Hangar
xvii
Hangar adalah suatu ruangan yang diperuntukan sebagai tempat
penyimpanan pesawat agar tidak terkena cuaca yang ekstrim yang dapat
merusak pesawat tersebut. Dalam wilayah GMF terdapat 3 hangar yaitu:
Hangar 1
Hangar ini diselesaikan pada tahun 1991 dan digunakan untuk heavy
maintenancepesawat B747-300/400 dan B777-200/300. Hanggar ini
mempunyai luas 21540 m2 . Peralatan-peralatannya meliputi purpose-built
scaffol.
Hangar 2
Hangar ini dipergunakan untuk perawatan ringan semua tipe pesawat,
hangar ini mempunyai luas 22.500 m2.
Hangar 3
Hangar ini dipergunakan untuk heavy mentenance pesawat khusus pesawat
A330-200/300. Hangar ini mempunyai luas area 22.500 m2.
Hangar 4
xviii
Engine Shop
Spesial Store
xix
1. WorkShop 1
2. Work Shop 2
Pada Work shop ini juga dilengkapi dengan peralatan test otomatis yang
disebut ATEC 5000 dan IRIS 2000 yang merupakan unit pengetesan
xx
komputer. Work Shop ini juga memiliki Electrical Mechanical and
Oxygen (ELMO) Shop untuk pengetesan pneumatic dan Hydraulic, Fuel
Flow, Pompa tekanan bahan baker dan oli. Peralatan pengetesan mencakup
CDS test stand, Engine Fuel Component, Mesin pengetesan hydraulic,
Overhoul Komponen Elektrik, Peralatan Oksigen, Life rats dan emergency
slide and rats.
xxi
Apron Area
Utility Building
Material Department
Surrounding Property
General Storage
xxii
Cover Storage
Office
Environment
xxiii
GMF AeroAsia kini benar dianggap sebagai yang terbaik dan terbesar
perusahaan perawatan pesawat di wilayah tersebut, memberikan
keunggulan solusi terpadu untuk semua pelanggan di seluruh dunia.
2.3 LOGO PT. GMF AeroAsia
Logo GMF AeroAsia identik dengan logo Garuda Indonesia,karena
GMF AeroAsia merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia
Yang terlintas di benak kita saat melihat logo garuda Indonesia ialah ilustrasi
seekor burung nan sedang terbang dengan mengepakkan sayap. Ternyata, dari
sayap burung nan digambarkan dengan lima helai bulu tersebut ada pesan
tersendiri nan ingin disampaikan. Pesannya yaitu sebagai lambang dari kelima
buah sila nan menjadi lambang negara Indonesia sekaligus sebagai dasar negara
dan falsafah hayati Bangsa Indonesia.
Kelima sila itu kita kenal dengan sebutan "Pancasila".Jika menilik dari
"Pancasila" sebagai sebuah lambang negara, bentuknya serupa dengan logo
garuda Indonesia. Menggunakan gambar burung garuda nan juga sedang
mengepakkan sayapnya.
Hal inilah nan menjadi penegas bahwa ilustrasi burung pada logo tersebut
tiada lain ialah sosok seekor burung garuda. Burung nan bisa terbang dengan
ketinggian nan sangat tinggi dan cepat. Memiliki penampilan nan gagah dengan
kepakkan sayapnya nan lebar seperti seorang penguasa.
xxiv
Bisa jadi sebab ciri burung garuda inilah nan menyebabkan beberapa negara
lain juga mempergunakan lambang negara burung garuda. Salah satu negara nan
menggunakan logo burung garuda sebagai lambang negaranya yaitu Thailand.
Salah satu negara nan berada satu kawasan dengan Indonesia yaitu Asia
Tenggara. Kawasan nan menjadi salah satu habitat dari burung garuda di dunia.
Ciri burung garuda inilah nan dibidik oleh para pencipta lambang negara ini.
Begitupun dengan Garuda Indonesia nan menjadikan logo burung garuda sebagai
bukti diri maskapai penerbangannya.
Tidak hanya sebab ciri burung garuda saja nan menjadikan logo garuda ini
begitu isimewa. Namun juga sebab burung garuda juga termasuk salah satu hewan
nan seringkali terdapat dalam cerita-cerita tentang mitologi nan berasal dari ajaran
agama Budha. Burung nan menjadi simbol kekuatan nan merupakan kendaraan
bagi para dewa atau prajurit di angkasa.
xxv
bahwa pesawat tersebut berasal dari negara Indonesia. Salah satu fungsi bukti diri
pada sebuah logo perusahaan.
PT. GMF AeroAsia memiliki sekitar 2800 karyawan yang tersebar baik
dikantor pusat maupun di outstation. Pada perencanaan ke depannya, GMF
AeroAsia akan mengembangkan lebih banyak lagi outstation
xxvi
PRESIDENT CEO
EVP Quality
Assurance
EVP Corporate
Planning &
Development
EVP Internal Audit
& Control
VP Learning Center
VP Treasury VP Component VP Engineering
& Knowledge
Management Maintenace Service
Management
xxvii
Selanjutnya pada tahun 1998, Divisi M & E berubah menjadi Strategic
Business Unit (SBU-GMF), penanganan kegiatan pemeliharaan armada
semua Garuda Indonesia, sehingga mengasah daya saingnya.Akhirnya
pada tahun 2002 SBU-GMF dipisahkan dari Garuda Indonesia, dan secara
resmi menjadi badan independen di bawah nama PT.GMF AeroAsia.
GMF AeroAsia kini benar dianggap sebagai yang terbaik dan terbesar
perusahaan perawatan pesawat di wilayah tersebut, memberikan
keunggulan solusi terpadu untuk semua pelanggan di seluruh dunia
xxviii
2.8. STRUKTUR ORGANISASI
Seperti halnya suatu organisasi pada umumnya, maka Garuda
Maintenance Facility juga memberikan suatu pembagian tugas dan
tanggung jawab, dimana masing-masing bagian memiliki kewajiban dalam
mengelola dan mengerjakan keagiatan masing-masing untuk memperoleh
suatu dayaguna yang tinggi.
Gambar 2.3
xxix
BAB III
3.2.1. Introduction
xxx
juga dilaksanakan pembagian kelompok kerja yang ditempatkan dalam
1. Unit TBH
2. Unit TBW
3. Unit TBT
4. Unit TBN
xxxi
3.2.3. Line maintenance
Ada beberapa tipe pemeliharaan terjadwal menyatakan dalam CAMP
ini adalah:
1. Pre-Flight Check
orang yang ditunjuk dan disetujui oleh PT. Garuda Maintenance Facility
2. Daily Check
Periksa 24 Jam cek (elapsed clock hours - ech) atau dikenal sebagai
daily check harus dilakukan oleh pemegang izin disetujui atau oleh
xxxii
inspection harus dibebaskan oleh orang yang ditunjuk dan disetujui oleh
3. Service Check
xxxiii
bertahap berisi sebagian besar tugas pemeliharaan terjadwal dalam
oleh orang yang ditunjuk dan disetujui oleh PT. GMF Aeroasia QC
ditandatangani.
xxxiv
5. Out Of Phase Tasks
dinyatakan dalam CAMP ini. Tugas yang terdaftar sebagai OOP adalah:
00 dll.
2. LLP (Life Limited Parts) task. Ini terutama karena Mandatory life
31-150-00 dll.
xxxv
pemeliharaan dalam AFML (Aircraft flight maintenance log) dan bentuk
Tugas PPC:
xxxvi
17. Merevisi perubahan pesanan.
18. Mengoperasikan gudang penyimpanan barang jadi.
19. Estimasi pesanan
Productioncontrol bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan pekerjaan yang harus dilakukan, memonitor
kemajuan dan memastikan pekerjaan selesai sesuai jadwal. Unit
ini ditempatkan di semua departemen yang terlibat dalam proses
produksii.
Production Planning
a. Job card
b. Production Preparation
xxxvii
Merencanakan kebutuhan pengadaan dari semua tools, equipment
test set yang dibutuhkan bagi pelaksanaan perawatan (Overhaul,
Repair) yang efektif dan efisien.
Mengadakan kerjasama di setiap divisi untuk menghasilkan
kekompakan, serta menjamin keselamatan pegawai, pesawat, dan
equipment.
a. Tujuan
xxxviii
b. Cakupan
c. Referensi
d. Definisi
Serviceable Tag(warna hijau)
No LT-FF-QI-004: Tag/label yang melekat pada inspektur
kontrol kualitasmenerima komponen / bagian.Disetujui kembali
komponen ke layanan.
Robbing Tag(warna pink)
Tag/label untuk mengidentifikasi diservis dihapus dari
sumber asli itu ke layanan lain pesawat. Robbing : Penghapusan
bagian dari pesawat diservis ataumesin (atau aksesoris), APU
(atau aksesoris) yang akandipasang ke pesawat lain.
Unserviceable Tag (warna merah)
No LT-FF-QI-005 : Tag / label untuk mengidentifikasi
bagian yang keluar dari layanan itu harus diperbaiki atau
ditolak.
Component Part Hold Tag (Warna putih)
No LT-FF-QI-008 : Tag / label untuk mengidentifikasi
bagian-bagian yang dilepas dan terus sementara.
Don’t Operate Tag (warna Putih dengan banyak baris
diagonal)
xxxix
No LT-FF-QI-018 : Tag/label melampirkan untuk
mengidentifikasi bahwa sistem tertentu kerusakan atau di bawah
pembetulan dan tidak diizinkan untuk beroperasi untuk
meminimalkan kerusakan lebih lanjut.
Aircraft Flight Maintenance Log (AFML)
Dokumen Pesawat khusus untuk pesawat pribadi untuk
pelaporan cacat pesawat teknis oleh anggota penerbangan teknis
dan tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan oleh
releasemen.
Cabin Maintenance Log (CML)
Dokumen Pesawat khusus untuk pesawat pribadi untuk
pelaporan cacat kabin pesawat oleh operasi awak kabin dan
tindakan yang diambil untuk memperbaiki kerusakan oleh orang
release (engineer atau kabin staf maintenance).
Part request (PR)
Bagian Permintaan bentuk yang harus diajukan oleh
Direksi atau orang yang ditugaskan untuk permintaan bagian-
bagian atau komponen.
e. Prosedur
xl
mengingatkan Logistik & material shop untuk bagian
pengadaan.
5. Jika bagian diminta tersedia dikonfirmasi engineer/mekanik
harusdicapai sebuah bentuk yang sesuai untuk penarikan.
6. Material shop mengambil bagian dari toko utama dan
menyerahkan sebagian engineer/mekanik.
7. Engineer/mekanik harus memeriksa menerima bagian/materi
yang benar untuk bagian jumlah, kuantitas dan kondisi fisik
setelah menandatangani slip materi dari toko.
8. Engineer/mekanik memastikan bagian ditarik mungkin dikemas
pada perusahaan asli kemasan / kotak.
Robbing/canibalize
Ketika suku cadang pesawat tidak tersedia karena stok NIL atau
TIDAK ditebarsituasi Carrier Udara pelanggan dapat meminta
xli
penghapusan beberapa bagian untuk pesawat menjalani cek jadwal
maintenance;
1. Komponen Unserviceable.
Engineer/mekanik mengisi tag yang sesuai menunjukkan
alasan untuk penghapusan komponen unserviceable dari
pesawat danterpasang U/S Tag ke bagian unserviceable atau
komponen.
Engineer/mekanik memastikan bagian unserviceable benar
dilindungi dan jika mungkin ditempatkan pada kotak yang
xlii
disetujui/standar dan menempatkan unit di rak yang ditunjuk di
tempat penyimpanan.
2. Parts Removed for Quarantine (trouble monitoring) Tujuan.
Engineer mengisi detil Tag Karantina dari unserviceable
bagian dan posisi di pesawat dari mana itu dihapus,
dikirimkanke daerah karantina. Unit rak karantina tidak lebih
dari 72 jam untuk mengidentifikasi status.
3. Untuk penanganan bagian khusus yang dibutuhkan: lihatGMF
AeroasiaTeknis Dokumen manual No LT-GEN-01-05.
Dokumen dan Rekaman
ServiceableTag.
Unserviceable Tag.
Robbing Tag.
Holding Tag.
3.2.6. Engineering
Fungsi dan Struktur Organisasi
xliii
“Maintain Safety and Minimum Cost”
xliv
BAB IV
TROUBLESHOOTING
WINDOW LIGHT
4.1. General
Window lights adalah light yang terpasang pada sisi dinding panel dan
terdapat pada setiap window. Pemasangan Window light dengan cara
ditahan oleh dua quick-release pengikat pada light molding dan dengan
mudah untuk melakukan relamping dan replacement.
4.2. Trouble
4.3. Troubleshooting
xlv
4.4. Hipotesis
xlvi
h. Posisi light assembly di sisi dinding panel dan terkunci dengan
dua captive screws.
i. Tes lampu.
1) Lepas dan jangan lakukan pengidentifikasian dan atur switch
window light pada posisi “on”. Cek lampu yang menyala.
2) Atur switch pada posisi “off”
j. Lepas electrical power jika tidak diperlukan lagi.
xlvii
Gambar 4.1 Relamp Window Light
xlviii
4.5.2 Window Light Ballast – Remove/Installation
A. Remove Ballast
xlix
Gambar 4.2 Replace Window Light Ballast
l
c. Putuskan hubungan electrical connectors dan lepas
lightassemblies. Tali benang ke penghubung untuk fasilitas
pemasangan atau penggantian (Fig. 401)
d. Masukkan small rod atau similar device ke dalam lubang
dekat setiap bagian dalam sudut bawah PSU hingga tali
penyandangnya erat.
B. Install Ballast
li
c. Lepas tali dan hubungkan window light ke electrical
connectors.
d. Pasang window lights dan kunci quick-release fasteners
(dua setiap light).
e. Hubungkan electrical connector ke wire bundle pesawat.
f. Hubungkan tiga ground wires ke ground terminal.
lii
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia adalah grup dari PT. Garuda
Indonesia Airlines sebagai unit bisnis (BASE MAINTENANCE) yang
bergerak di bidang jasa perawatan pesawat udara yang sesuai dengan
capability list yang dimilikinya.
2. Fungsi GARUDA BASE MAINTENANCE adalah merawat pesawat sesuai
dengan CASR, mendukung kelancaran operasional penerbangan PT.
Garuda Indonesia Airlines, menekan biaya perawatan pesawat Garuda
(minimize cost). Base Maintenance merupakan salah satu unit yang ada di
Garuda Maintenance Facility yang berfungsi sebagai tempat pusat
perawatan pesawat, baik inspeksi maupun perbaikan
3. GMF jugamempunyai target menjadi top ten MRO in the world. Dan semua
pesawat baik Garuda maupun Non Garuda dapat melaksanakan
maintenance di PT. GMF AeroAsia
5.2. SARAN
Berikut ini saran yang diberikan penulis kepada PT. Garuda Maintenance
Facility khususnya Base Maintenance Hangar 1 guna kemajuan dan
pengembangan perusahaan
liii
4. Menjunjung tinggi semangat bahwa pelanggan adalah bagian terpenting
dari bisnis ini. Agar penumpang merasakan kenyamanan dan keselamatan
dari jasa penerbangan.
5. Agar selalu menjaga kebersihan di lingkungan tempat kita bekerja dan
selalu membersihkan tool setelah selesai pemakaian.
liv
DAFTAR PUSTAKA
lv
Lampiran 1. Repairable Tag
lvi
Lampiran 2. Component Holding Tag
lvii
Lampiran 3. Finding Inspection Tag
lviii
Lampiran 3. Maintenance Disparency and Rectification
lix
Lampiran 5. Job Card
lx
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
MUHAMMAD ALFIANTO
lxi
lxii