Anda di halaman 1dari 9

PSIKOLOGI ISLAM

Siti Fatimah Abdul Latif


1971042073
C
STRUKTUR JIWA DALAM PSIKOLOGI ISLAM
Manusia pada dasarnya dipandang sebagai makhluk yang unik dan istimewa atau
khalqan akhar. Menurut Mujib dan Mudzakir (dalam Yudiani, 2013) bahwa jiwa
manusia berasal dari dua substansi yakni jasmani yang diwakili oleh jasad manusia
dan substansi ruhani yang diwakili oleh ruh. Jiwa dihasilkan dari penggabungan
kedua substansi tersebut, dan jiwa juga tidak terlepas dari kalbu, akal dan nafsu.
Dalam diri manusia terdapat sifat yang mengakui adanya Tuhan, memiliki
kebebasan, Amanah, tanggung jawab dan kecenderungan menuju arah kebaikan.
Allah menciptakan struktur manusia dalam bentuk potensial dimana struktur itu
belum tentu baik ataupun buruk hal ini tergantung dengan pilihan manusia dalam
merealisasikan struktur tersebut yang menjadi tanggung jawab masing-masing
individu.
JASMANI
Substansi jasmani merupakan salah satu
aspek diri manusia yang bersifat material,
dimana bentuk dan keberadaanya dapat
diindera oleh manusia yang terdiri dari
struktur organisme fisik seperti anggota
tubuh. Menurut Al-Farabi bahwa komponen
jasmani berasal dari alam ciptaan yang
mempunyai bentuk, rupa, berkualitas,
berkadar, bergerak, diamdan berjasad yang
memiliki beberapa organ tubuh.
RUHANI
Substansi ruhani merupakan salah satu
aspek diri manusia yakni psikis manusia
yang menjadi esensi kehidupan. Ruh ini
merupakan penggerak bagi jasad
manusia, dimana Ruh bersifat gaib.
menurut Al-Ghazali bahwa ruh
merupakan lathifah atau sesuatu yang
halus dan bersifat ruhani, dimana ruh
dapat berpikir, mengingat, mengetahui
dan sebagai penggerak dari jasad
manusia.
NAFSANI
Substansi nafsani merupakan
gabungan antara jasmani dan
ruhani atau penggabungan antara
jasad dan ruh (psiko-fisik). Nafs
berarti jiwa, nyawa, ruh dan
kepribadian manusia.. Terdapat
tiga dimensi yakni kalbu, akal dan
nafsu
Kalbu
Kalbu atau al-qalb, dimana hal ini berkaitan
dengan rasa atau emosi individu yang biasa
disebut pula daya emosi. Menurut Al-Ghazali
bahwa kalbu terbagi menjadi dua yakni kalbu
jasmani yakni segumpal daging yang terbentuk
seperti jantung yang mencerminkan
komponen fisik dan kalbu ruhani yakni yang
bersifat halus, Rabbani dan ruhani yang
berkaitan dengan kalbu jasmani. Kalbu ruhani
berfunsgi sebagai pemandu, pengontrol dan
pengendali dari struktur jiwa lainnya
Akal
Akal atau al-aql merupakan hasil dari kerja
otak dimana akal memiliki cahaya nurani yang
diperuntukkan mampu memperoleh
pengetahuan secara kognisi. Akal merupakan
daya pikir manusia yang berfungsi untuk
mendapattkan pengetahuan yang bersifat
rasional dan dapat menentukan eksistensi
manusia. -Terbagi menjadi 2
ü Akal jasmani yakni otak
ü Akal rohani yakni daya nafsani yang
dipersiapkan untuk memperoleh pengetahuan

Nafsu
Nafsu atau an-Nafs disebut juga
sebagai daya karsa atau konasi,
dimana hal ini termasuk bereaksi, -Menurut Imam al-Ghazali bahwa manusia
berbuat, berusaha, berkemauan memiliki beberapa potensi nafsu:
ü Nafsu hayawaniyyah yakni kecenderungan
dan berkehendak. Nafsu ini pada perilaku seperti hewan ternak dimana
menunjukkan struktur dibawah individu mencari kepuasan lahiriah atau
kepuasan seksual dan tidak mempunyai rasa
sadar dari kepribadian manusia, malu
dimana ketika individu menuruti ü Nafsu sabu’iyyah yakni kecenderungan pada
perilaku hewan buas, dimana individu
dorongan nafsunya maka cenderung menindas orang lain, senang
kepribadiannya tidak akan mampu memakan hak orang lain, menyerang orang
lain dan segala tindakan kebencian seperti
bereksistensi. permusuhan, iri, marah
ü Nafsu Syaithaniyyah yakni kecenderungan
pada perilaku setan dimana individu
membenarkan segala kejahatan yang
dilakukan.
Daftar Pustaka
Aqib, K. (2009). An Nafs: Psiko Sufistik Pendidikan Islami. Nganjuk: Ulul Albab Press. Diakses
dari http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28178
Gumiandari, S. (2011). Kepribadian Manusia dalam Perspektif Psikologi Islam (telaah Kritis Atas
Psikologi Kepribadian Modern). Holistik, 12(1), 259-296. Diakses dari
http://repository.syekhnurjati.ac.id/4136/1/Artikle_Holistik_kepribadian.pdf
Purwoko, S. B. (2012). Psikologi Islami-Teori dan Penelitian, Edisi Kedua, Saktiyono. B.
Purwoko, 2012: Psikologi Islami-Teori dan Penelitian (Vol. 1). Buku Digital.
Ratnawati, R. (2017). Aspek-aspek Kejiwaan dan Motivasi Manusia dalam Konsepsi Islam.
Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 1(1), 41-62. Diakses dari
http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JBK/article/view/234
samad, S. A. A. (2015). Konsep Ruh dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Barat dan Islam.
Fenomena, 215-228. Diakses dari
https://journal.uinsi.ac.id/index.php/fenomena/article/view/300
Widyana, R., & Tim Asosiasi Psikologi Islam, T. A. P. I. (2020). PSIKOLOGI ISLAM: Kajian
Teoritik dan Penelitian Empirik.
Yudiani, E. (2013). Dinamika Jiwa Dalam Perspektif Psikologi Islam. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji
Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama, 14(1), 45-60. Diakses dari
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/460

Anda mungkin juga menyukai