Anda di halaman 1dari 2

2.2.2.

Biosentrisme

Biosentrisme adalah suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai yang mempunyai
nilai dalam dirinya sendiri, lepas dari kepentingan manusia. Teori biosentrisme berpandangan
bahwa makhluk hidup bukan hanya manusia saja. Bagi biosentrisme, tidak benar hanya
manusia yang mempunyai nilai. Dengan demikian, biosentrisme menolak teori
antroposentrisme yang menyatakan bahwa hanya manusialah yang mempunyai nilai dalam
dirinya sendiri. Kalangan ini menilai bahwa alam dan seluruh isinya mempunyai harkat dan
nilai atas dirinya sendiri, dan sebab itu selain manusia mempunyai tanggung jawab moral
terhadap sesama manusia, namun mereka juga bertanggung jawab moral terhadap semua
makhluk hidup. Paul Taylor menguraikan empat keyakinan yang mendasari pandnagan
biosentrisme, yaitu:

1. Keyakinan bahwa manusia merupakan anggota dari komunitas kehidupan di bumi, sama
seperti makhluk hidup lain, yang juga adalah anggota dari komunitas yang sama.
2. Keyakinan bahwa spesies manusia bersama dengan semua spesies lain adalah bagian dari
sistem yang saling tergantung sedemikian rupa, sehingga kelangsungan hidup dari seluruh
makhluk, serta peluangnya untuk berkembang biak atau sebaliknya, tidak ditentukan oleh
kondisi fisik lingkungan alam (abionik melainkan oleh relasinya makhluk hidup satu
dengan yang lain (biotik)
3. Keyakinan bahwa semua makhluk hidup adalah pusat kehidupan yang mempunyai tujuan
hidup sendiri. Artinya, setiap makhluk hidup memiliki keunikan dalam mengejar
kepentingannya sesuai dengan caranya sendiri.
4. Keyakinan bahwa manusia pada dirinya sendiri tidak lebih unggul dari makhluk hidup
lain. Hal ini menunjukkan adanya penolakan terhadap superioritas manusia di hadapan
yang lain.
Berdasarkan keempat keyakinan di atas dapat dipahami bahwa manusia mendiami bumi yang
sama dengan makhluk hidup yang lain. Manusia hanyalah bagian dari keseluruhan makhluk
hidup dan manusia bukan pusat dari keseluruhan tersebut. Dengan keyakinan tersebut,
manusia seharusnya berusaha menjadi lebih baik dalam memberlakukan seluruh makhluk
hidup dan kepentingannya. Sekalipun manusia sering sekali memandang kepentingannya
lebih utama, namun MANUSIA masih lebih terbuka dalam mempertimbangkan kepentingan
makhluk hidup lainnya secara serius, khususnya ketika ada benturan kepentingan antara
manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Daftar Pustaka

Gea, A. (2005). Character Building IV Relasi dengan Dunia (Alam, Iptek dan Kerja). Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai