Anda di halaman 1dari 12

ETIKA LINGKUNGAN

Oleh:
Siti Ruhama Mardhatillah, SH., MH.
PENYEBAB TIMBULNYA MASALAH
LINGKUNGAN
Banyak ahli menyebutkan bahwa persoalan mendasar dalam
permasalahan lingkungan sebenarnya berakar dari cara
pandang yang keliru mengenai lingkungan hidup.

Cara pandang yang melihat manusia sebagai pusat dari bumi


atau sering disebut dengan paham antroposentrisme,
menimbulkan perilaku-perilaku eksploratif terhadap
sumber daya alam

Paham antroposentris menganggap bahwa segala sesuatu


yang berada di alam diciptakan Tuhan semata-mata
diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan hidup manusia
Perkembangan Etika Lingkungan

ANTROPOSENTRIS BIOSENTRIS EKOSENTRIS


S
( hallow I( ntermediate (Deep
Environmental Environmental Environmental
Ethics) Ethics ) Ethics )
ETIKA LINGKUNGAN ANTROPOSENTRIS
Antroposentris atau yang disebut sebagai shallow environmental
ethics merupakan pandangan etika lingkungan yang menempatkan
manusia sebagai pusat dari sistem alam dan segala isinya

Nilai yang dianggap tertinggi adalah manusia dan segala


kepentingan hidupnya, sementara alam dan isinya hanya
ditempatkan sebagai obyek untuk memenuhi kebutuhan
manusia

Manusia memandang dirinya berada di luar dan di atas alam,


bahkan manusia memandang dirinya sebagai penguasa atas
alam yang dengan itu boleh melakukan apa saja terhadap alam
sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidupnya
POSISI MANUSIA MENURUT ETIKA
LINGKUNGAN ANTROPOSENTRIS

FAUNA

Unsur
biotik

FLORA MANUSIA SDA

Unsur
abiotik
TANAH
AIR
UDARA
Tiga Presepsi Manusia Frontier
Menurut Maftuchah Yusuf
• Memandang alam dan bumi sebagai penyedia sumber kehidupan
yang tidak terbatas, dengan keyakinan “akan selalu ada sesuatu
1 lagi”.

• Memandang manusia sebagai makhluk hidup di luar alam, bukan


2 bagian dari alam.

• Memandang alam sebagai sesuatu yang perlu dikuasai. Alam yang


menguntungkan manusia saja yang perlu dilindungi dan
3 dimanfaatkan, sementara alam yang tidak menguntungkan bagi
manusia ditelantarkan begitu saja.
ETIKA LINGKUNGAN BIOSENTRIS
Etika lingkungan biosentris lahir sebagai wujud perlawanan
terhadap etika antroposetris. Etika ini menganggap bahwa tidak
hanya manusia yang mempunyai nilai, tetapi alam juga mempunyai
nilai

Semua makhluk hidup bernilai sehingga pantas mendapat


pertimbangan dan kepedulian moral, terlepas apakah nilainya
memberikan manfaat atau tidak bagi kepentingan manusia

Etika biosentris mengajarkan bahwa kehidupan di alam


semesta ini harus dihormati seperti manusia menghormati
sistem sosial yang terdapat dalam kehidupan manusia. Hal ini
berarti terdapat nilai-nilai kebaikan, tata karma dan orientasi
hidup dari alam semesta yang harus dihargai
POSISI MANUSIA MENURUT ETIKA
LINGKUNGAN BIOSENTRIS

MANUSIA

FLORA
Unsur FAUNA DI Unsur
biotik DI UDARA DARAT & biotik
DI LAUT

FAUNA FAUNA
DI LAUT DI DARAT
Biosentris…
❖ Salah satu teori yang mendasari pengembangangan etika
biosentris ini adalah “teori lingkungan yang berpusat pada
kehidupan”.
❖ Teori ini menyebutkan bahwa manusia memiliki kewajiban moral
terhadap alam.
❖ Kelebihan-kelebihan manusia atas spesies lain seperti halnya
mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, kemampuan
untuk mempertimbangkan sebelum mengambil suatu tindakan,
kebebasan untuk berbuat sesuatu, menuntutnya untuk bertindak
atas dasar moral terhadap komunitas biotik lainnya di muka bumi
ini.
ETIKA LINGKUNGAN EKOSENTRIS
Etika lingkungan ekosentris merupakan kelanjutan dari etika
lingkungan biosentris. Tidak jauh berbeda dengan etika
lingkungan biosentris, etika lingkungan ekosentris juga
mendobrak cara pandang antroposentrisme yang membatasi
keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia

Bedanya, biosentrisme hanya memusatkan etika pada


komunitas biotis atau makhluk hidup saja, sedangkan
ekosentrisme memusatkan etika pada seluruh komunitas
ekologis, baik yang hidup maupun yang mati

Ekosentrisme adalah paham lingkungan yang holistik. Makhluk


hidup dengan benda-benda abiotis memiliki hubungan yang
saling terikat. Tanggungjawab moral berlaku bagi semua
realita ekologis
POSISI MANUSIA MENURUT ETIKA
LINGKUNGAN EKOSENTRIS
MANUSIA

BAHAN
TAMBANG, FLORA
DLL Unsur
biotik
Unsur
abiotik

TANAH
AIR FAUNA
UDARA
Pokok-Pokok Gagasan Ekosentrisme
• Manusia dan kepentingannya bukan lagi ukuran bagi sesuatu yang lain. Ia tidak
hanya melihat spesies manusia saja, tetapi juga memandang spesies yang lain.

1 Pernyataan ini sekaligus menunjukkan bahwa ekosentrisme tidak setuju dengan


nilai-nilai dominatif yang dibawa oleh antroposentris.

• Realisasi diri manusia berlangsung dalam komunitas ekologis. Hal ini berarti
bahwa manusia dapat berkembang menjadi penuh dan utuh justru dalam relasi

2 dengan semua kenyataan kehidupan alam. Manusia tidak hanya memiliki hubungan
dengan manusia saja.

• Relasi manusia seharusnya memperhatikan dirinya sebagai ecological self . Dalam


artian bahwa manusia harus menyadari, ia akan berhasil menjadi manusia yang

3 sempurna (insan kamil) hanya dalam kesatuan asasi dengan alam atau melalui
interaksi positif manusia dengan alam secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai