Anda di halaman 1dari 2

Tari Upacara

(Sigale-Gale)

https://youtu.be/Sbt87we9bIY https://youtu.be/g-MHFLedPLk

Tari Sebagai Upacara, adalah tarian yang memiliki kekuatan magis yang
hanya digunakan untuk dalam mempengaruhi alam atau acara sakral lainya. Di
Indonesia, sudah banyak taria-tarian yang dipentaskan ketika sedang melakukan
upacara adat. Tidak hanya itu, seni tari terkadang dipentaskan pada ritual
keagamaan tertentu.
Sebenarnya banyak beragam tarian yang melambangkan tentang upacara yang
kurang memenuhi kaidah pada tari. Gerakan pada tari upacara sangatah
bergantung kepada pikiran kita untuk bergerak tanpa harus mengindahkan segi
estetika sebuah karya seni tari itu. Terkadang para penari dalam tarian upacara
sering melakukan gerakan yang disertai keadaan tidak sadaran diri (trance). Hal
ini terjadi sebab para penari itu mengungkapkan keinginannya yang ditonjolkan
rasa keingginanya terkabul.
Salah satu contoh Tari Upacara ialah Tari Sigale-Gale. Tarian ini merupakan
salah satu kesenian tradisional masyarakat suku Batak, di Samosir. Tarian
Sigale-Gale ini telah menjadi ikon pariwisata dari Provinsi Sumatera Utara
secara umumnya. Dan untuk wilayah Samosir secara khususnya. Sigale-Gale
sendiri merupakan sebuah boneka berbentuk manusia. Boneka ini dapat
digerakkan, dan menari dengan diiringi musik tradisional. Tarian ini biasanya
sering ditampilkan pada berbagai acara adat.
Raja dari Samosir itu memerintahkan anaknya yang bernama Manggale
melakukan perlawanan untuk merebut daerah di sekitarnya. Namun Manggale
tewas dalam pertempuran itu. Sang raja pun bersedih dan terpukul karena
Manggale adalah satu-satunya pewaris keturunan dari raja tersebut
Sang Raja jatuh sakit karena memikirkan sang anak. Untuk mengobati
kesedihan sang raja, para penasihat membuatkan patung kayu menyerupai
wajah anaknya. Kemudian dilakukan upacara pemanggilan arwah dari anak raja
tersebut. Patung itu lalu ditunjukkan kepada sang raja yang akhirnya kembali
bergembira dan sembuh.
Dalam tradisi masyarakat Batak di Samosir. Tari Sigale-Gale ini biasanya
akan dilakukan dalam upacara kematian. Terutama ketika yang meninggal
adalah laki-laki. Masyarakat percaya bahwa tarian ini bisa mengantar arwah
yang sudah meninggal. Konon, unsur magis yang dipercayai masyarakat batak
adalah makna Tari Sigale-Gale sebagai perwujudan rasa sedih atas
meninggalnya anak lelaki satu-satunya. Tentunya bukan tanpa dasar yang jelas,
Sigale-Gale konon sudah ada sejak zaman kerajaan di Pulau Samosir.
Sigale-Gale digerakkan dengan cara memegang talinya. Salah satu keunikan
dari tarian ini adalah ketika boneka Sigale-ale dimainkan, gerakkannya akan
menyerupai gerakan manusia.
Hal ini dikarenakan kerangka pada boneka tersebut meman dibuat seperti
persendian pada tubu manusia, seingga boneka tersebut dapat bergerak lebih
luwes seperti gerakan manusia.
Gerakan dalam Tari Siale-Gale ini cukup bervariasi, gerakan tersebut
diantaranya seperti erakan To-rTor dan beberapa Tari Tradisional Batak
lainnya.
Tari Sigale-Gale ini biasanya akan diiringi dengan musik tradisional, di setiap
pertunjukannya. Musik yang mengiringi tarian ini disebut dengan musik
gondang. Musik gondang sendiri biasanya terdiri dari suling, gendang, dan
gong. Iringan musik ini akan dimainkan sesuai dengan gerakan para penarinya.
Hingga saat ini Tari Sigale-gale terus dilestarikan. Bukan hanya untuk upacara
kematian tapi juga berbagai pertunjukan untuk dikenalkan kepada masyarakat
dan wisatawan.

Anda mungkin juga menyukai