Anda di halaman 1dari 2

Pohon Bendo, Kerabat Nangka yang dapat dijadikan Sebagai Antituberkular

(Gambar Artocarpus elasticus)

Pengantar 
Artocarpus elasticus atau tumbuhan yang dikenal dengan nama lokal pohon bendo
merupakan jenis pohon kerabat dekat nangka yang sama-sama termasuk suku Moraceae.
Pohon ini memiliki nama lokal yang berbeda di tiap daerah, seperti pohon kalam di
Mentawai, pohon torop di Karo, pohon teureup di Sunda dan pohon bendo di Jawa. Sejumlah
spesies Artocarpus digunakan sebagai makanan dan untuk obat tradisional di Asia Tenggara,
tak hanya itu tanaman Artocarpus juga menawarkan manfaat obat yang luar biasa.
Kandungan Kimia
Penelitian menunjukkan bahwa spesies Artocarpus elasticus memiliki beberapa senyawa
yang dapat disusun menjadi jalur biogenesis senyawa flavonoid. Senyawa-senyawa tersebut
antara lain artelastisin, artelastoheterol, artelasticinol, sikloartobiloksanton,
sikloartelastosantendiol, dan sikloartelastosanton.
Manfaat 
Di Indonesia, Artocarpus elasticus Reinw. ex Blume dapat digunakan untuk mengobati
peradangan, bijinya bisa dijadikan minyak rambut, kulit kayunya dimanfaatkan sebagai
kontrasepsi untuk wanita dan juga dapat direbus untuk mengobati sakit perut, dan obat
disentri. Daun muda pohon bendo dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tuberkulosis. Hal
tersebut dikarenakan sembilan flavonoid terprenilasi, seperti sikloartokarpin, artocarpin,
chaplashin, morusin, cudraflavone, cycloartobiloxanthone, artonin, cudraflavone dan
artobiloxanthone menunjukkan aktivitas antituberkular dengan konsentrasi penghambatan
minimum mulai dari 3,12 hingga 100 g/ml. Selain kegunaan obat, spesies Artocarpus
digunakan sebagai makanan dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan perabot pembangunan
rumah.
Morfologi 
Bendo, merupakan salah satu tanaman hutan yang berada pada strata tertinggi, yaitu strata A.
Artocarpus elasticus memiliki perawakan berupa pohon besar dengan percabangan melebar,
batang bebasnya tumbuh lurus. Batang pohon bendo memiliki penampang yang melintang
dengan kulit tebal. Bentuk daun pohon bendo dibedakan menjadi dua, yaitu saat muda dan
dewasa. Pada saat muda, daun berukuran lebih besar dengan tepi daun bertoreh, sedangkan
saat dewasa daun berukuran kecil dengan tepi daun rata. Daun pohon benda tersusun spiral,
dan berbulu.
Ekologi
Bendo dapat ditemukan di hutan hutan tropis yang hijau sepanjang tahun maupun hutan semi
guguran daun. Tumbuh baik pada hutan primer maupun sekunder, dengan ketinggian
mencapai 1500 m dpl.
Persebaran
Persebaran pohon bendo meliputi kawasan-kawasan Asia, seperti Myanmar, Thailand,
Indosesia hingga Filipina. Di Indonesia sendiri, pohon bendo tersebar merata di seluruh
wilayah Nusantara kecuali di Papua. Umumnya pohon ini tumbuh liar di hutan-hutan dataran
rendah hingga ketinggian 1.500 meter dpl. Perbanyakannya melalui biji.

Keberadaan Artocarpus elasticus di kawasan KPHK Pati Barat, Jepara dapat ditemukan di
seluruh kawasan Cagar Alam seperti Cagar Alam Gunung Celering, Cagar Alam Kembang,
Cagar Alam Keling I A, B, C dan Cagar Alam Keling II, III.

Anda mungkin juga menyukai