BAB I
PENDAHULUAN
2) Sekretariat Badan;
a. Subbidang Mutasi
b. Subbidang Promosi
c. Subbidang Kepangkatan dan Peninjauan Masa Kerja
5) Bidang Pengembangan Aparatur;
b. Subbidang Penghargaan
Struktur Organisasi
Badan kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat
KEPALA BADAN
Subbag. Program dan Subbag. Keuangan dan Aset Subbagian. Umum dan
Pelaporan Kepegawaian
Bidang Pengadaan, Pemberhentian Bidang Mutasi, Kepangkatan dan Bidang Penilaian Kinerja Aparatur Bidang Pengembangan Aparatur
dan Informasi Kepegawaian Promosi dan Penghargaan
1. Berdasarkan Golongan/Ruang
Tabel 1.1
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Golongan
Gol/Ruang Jumlah
II/b 1
II/c 5
II/d 1
III/a 14
III/b 4
III/c 7
III/d 10
IV/a 2
IV/b 3
IV/c 1
Total 48
3. Berdasarkan Eselonisasi
Tabel 1.3
Kondisi kepegawaian berdasarkan Eselonisasi
IV.B IV.A III.B III.A II.B II.A
- 15 - 5 - 1
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Tabel 2.1
Tujuan, sasaran, dan arah kebijakan berdasarkan Perubahan Renstra 2017-2022
VISI: SULAWESI BARAT MAJU DAN MALAQBI
MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH, MODERN, DAN
MISI 2:
TERPERCAYA
4. Peningkatan Pengelolaan
Keuangan Lingkup BKD
Tercapainya Pemanfaatan
2. Mewujudkan
Penataan Sistem Teknologi 1. Melaksanakan
Penataan Sistem
Manajemen SDM Informasi Dalam Manajemen ASN Tepat
Manajemen SDM
Aparatur Berbasis Melaksanakan Waktu, Tepat Kebutuhan,
Aparatur
IT Manajemen ASN Tepat Aturan
2. Optimalisasi Teknologi
Informasi Dalam
Manajemen ASN
3. Penerapan sistem reward
and punishment terhadap
ASN
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja harus memenuhi karakteristik indikator yang
baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja unit organisasi yang bersangkutan.
Indikator Kinerja dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria “SMART” yaitu:
1. Specific, yaitu indikator harus jelas sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang
berbeda-beda;
2. Measureable, yaitu indikator dapat diukur secara kuantitatif;
3. Achieveable, yaitu indikator dapat diraih atau dapat direalisasikan;
4. Relevant, yaitu selaras (relevan) dengan sasaran dan kegiatan yang akan diukur;
5. Time-bound, yaitu dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan.
Tabel 2.2
Perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2021
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN
UTAMA
1 Meningkatnya Kapasitas Nilai Reformasi Birokrasi (RB) Nilai Reformasi Birokrasi (RB) Lingkup BKD, berdasarkan hasil Audit
Kelembagaan dan Kualitas Lingkup BKD Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat
ASN untuk Penerapan
Kepemerintahan yang Baik
2 Terwujudnya Penataan Nilai RB Program Penataan Nilai Komponen Reformasi Birokrasi (RB) Lingkup BKD, berdasarkan hasil
Sistem Manajemen SDM Sistem Manajemen SDM Audit Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat
Aparatur Aparatur
6 Terlaksananya pengisian Persentase formasi jabatan Persentase jumlah jabatan Jumlah formasi jabatan
formasi jabatan struktural struktural yang terisi struktural yang terisi struktural yg terisi
sesuai kebutuhan organisasi X 100
Jumlah total formasi jabatan
struktural
7 Terlaksananya tindak lanjut Persentase kasus Persentase kasus pelanggaran Jumlah kasus pelangggaran
penanganan kasus pelanggaran disiplin yang yang ditindak lanjuti yang ditindak lanjuti
pelanggaran disiplin PNS ditangani X 100
Jumlah total kasus
pelanggaran
8 Meningkatnya Pengelolaan Persentase ASN dengan Penempatan pegawai sesuai Jumlah ASN dengan Deskripsi
Sumber Daya Aparatur Deskripsi Pekerjaan yang dengan tugas dan fungsinya Pekerjaan yang Sesuai
Lingkup BKD Sesuai Jumlah ASN Lingkup SKPD X 100
9 Meningkatnya Pengelolaan Tingkat dukungan mutu Data Tingkat capaian dukungan mutu Realisasi pemenuhan data
Data/Informasi Lingkup BKD Sektoral Dalam Penyusunan data sektoral diukur dengan sektoral
Dokumen Perencanaan metode skala likert sebagai
Lingkup BKD berikut:
1. Sangat tidak baik (0-50) X 100
2. Tidak baik (51-59) Target data sektoral yang
3. Netral (60-69) harus dipenuhi
4. Baik (70-84)
5. Sangat baik (85-100)
10 Meningkatnya Pengelolaan Nilai SAKIP Lingkup BKD Nilai SAKIP Lingkup BKD, berdasarkan hasil Audit Inspektorat Provinsi
Tata Laksana Lingkup BKD Sulawesi Barat
11 Meningkatnya Pengelolaan Tingkat Capaian Kinerja Tingkat capaian kinerja anggaran Realisasi anggaran
Keuangan Lingkup BKD Anggaran Lingkup BKD diukur dengan persentase
realisasi anggaran X 100
Jumlah anggaran
C. PERJANJIAN KINERJA
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, perjanjian kinerja
adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih
tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan
yang disertai dengan indikator kinerja.
Selanjutnya, peraturan dimaksud menjelaskan bahwa melalui perjanjian kinerja,
diharapkan akan terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima
dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Pada bulan februari tahun 2021, setelah Penetapan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah tahun 2021 Badan Kepegawaian Daerah telah menyusun perjanjian
kinerja antara Kepala Perangkat Daerah (PD) dengan Gubernur Sulawesi Barat melalui
penyusunan dokumen Perjanjian Kinerja (PK) dengan memperhatikan kapasitas sumber
daya yang dimiliki oleh Badan Kepegawaian Daerah, baik sumber daya aparatur, sumber
daya keuangan, sarana dan prasarana.
Secara formal, pernyataan kinerja/perjanjian kinerja antara Kepala BKD Provinsi
Provinsi Sulawesi Barat dengan Gubernur Sulawesi Barat beserta formulir Perjanjian
Kinerja BKD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2021 yang mengacu pada Peraturan Menteri
dimaksud terdapat dalam daftar lampiran, dan secara ringkas diilustrasikan dalam matriks
berikut :
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2021
Meningkatnya Kapasitas
Kelembagaan dan Kualitas ASN Nilai Reformasi Birokrasi (RB)
1 80 poin
untuk Penerapan Lingkup BKD
Kepemerintahan yang Baik
Persentase penurunan
11 persen
pelanggaran PNS
Terlaksananya pengadaan,
4 pemberhentian dan informasi Rasio PNS terhadap penduduk 0,35 Persen
kepegawaian
Terlaksananya penataan Persentase database
5 100 Persen
database kepegawaian kepegawaian yang tertata
Terlaksananya pengisian
Persentase formasi jabatan
6 formasi jabatan struktural sesuai 90 Persen
struktural yang terisi
kebutuhan organisasi
Terlaksananya tindak lanjut
Persentase kasus pelanggaran
7 penanganan kasus pelanggaran 100 Persen
disiplin yang ditangani
disiplin PNS
Meningkatnya Pengelolaan
Persentase ASN dengan
8 Sumber Daya Aparatur Lingkup 100 Persen
Deskripsi Pekerjaan yang Sesuai
BKD
Tingkat dukungan mutu Data
Poin
Meningkatnya Pengelolaan Sektoral Dalam Penyusunan
9 3 (Skala
Data/Informasi Lingkup BKD Dokumen Perencanaan Lingkup
Likert)
BKD
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
%
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Capaian
Meningkatnya
Kapasitas
Kelembagaan dan Nilai Reformasi
1 Kualitas ASN untuk Birokrasi (RB) Lingkup poin 80 72,45 91%
Penerapan BKD
Kepemerintahan yang
Baik
Terwujudnya Nilai RB Program
Penataan Sistem Penataan Sistem
2 poin 2,5 1,75 70%
Manajemen SDM Manajemen SDM
Aparatur Aparatur
Persentase
Tercapainya Penataan
pemanfaatan teknologi
Sistem Manajemen
3 informasi dalam persen 83 83 100%
SDM Aparatur
pengelolaan
Berbasis IT
kepegawaian
Tingkat keberhasilan
pelayanan
persen 80 79,92 99,90%
kepegawaian berbasis
IT
Persentase penurunan
persen 11 0%
pelanggaran PNS
Terlaksananya
pengadaan, Rasio PNS terhadap
4 Persen 0,35 0,38 109%
pemberhentian dan penduduk
informasi kepegawaian
= (7 : 7) x 100
= 100%
Berdasarkan capaian 100% tersebut, maka realisasi Tingkat dukungan
mutu Data Sektoral Dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan Lingkup
BKD dengan poin sebesar 5 (lima).
Realisasi anggaran
X 100
Jumlah anggaran
= (8.964.694.480 : 9.168.425.805) x 100
= 97,78%
Tabel 3.3
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2020 dan Tahun 2021
Capaian Kinerja
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2020 2021
Persentase penurunan
100% 455%
pelanggaran PNS
Terlaksananya pengadaan,
Rasio PNS terhadap
4 pemberhentian dan informasi n/a 109%
penduduk
kepegawaian
Terlaksananya penataan database Persentase database
5 100% 100%
kepegawaian kepegawaian yang tertata
Terlaksananya pengisian formasi
Persentase formasi jabatan
6 jabatan struktural sesuai kebutuhan n/a 109%
struktural yang terisi
organisasi
Terlaksananya tindak lanjut Persentase kasus
7 penanganan kasus pelanggaran disiplin pelanggaran disiplin yang 100% 100%
PNS ditangani
Persentase ASN dengan
Meningkatnya Pengelolaan Sumber
8 Deskripsi Pekerjaan yang 100% 100%
Daya Aparatur Lingkup BKD
Sesuai
Tingkat dukungan mutu Data
Meningkatnya Pengelolaan Sektoral Dalam Penyusunan
9 5 167%
Data/Informasi Lingkup BKD Dokumen Perencanaan
Lingkup BKD
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan
signifikan terhadap sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran. Hal ini berdasarkan
perubahan dokumen Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah yang telah
ditetapkan dalam rangka melakukan perubahan secara paralel dengan Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2017-2022, hal ini menyebabkan terdapat indikator yang tidak dapat diukur
nilainya.
Berdasarkan data pada tabel 3.4 di atas dapat disimpulkan bahwa dari 11 (sebelas)
sasaran strategis terdapat 3 (tiga) kategori, yaitu kurang berhasil, cukup berhasil dan
sangat berhasil. Berikut analisis terhadap masing-masing kategori pencapaian indikator
sasaran kinerja:
a) Kategori kurang berhasil
Dari keseluruhan sasaran strategis yang diukur, terdapat 1 (satu) sasaran strategis
dengan indikator Nilai RB Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur yang
capaian nya 70% (kurang berhasil). Indikator tersebut diukur dengan Laporan Hasil
Pemeriksaan Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat terhadap aspek pemenuhan 9
(Sembilan) area perubahan yang menjadi kewenangan BKD, dalam hal ini adalah area
penataan sistem manajemen SDM memperoleh poin 1,75 dari target 2,5 sementara
bobot maksimal adalah 2,00. Namun kedepan kami akan melakukan reviu terhadap
target tersebut dan berupaya semaksimal mungkin agar nilai capaian mengalami
kenaikan yang signifikan.
b) Kategori cukup berhasil
Dari keseluruhan sasaran strategis yang diukur, terdapat 1 (satu) sasaran strategis
dengan indikator Nilai Reformasi Birokrasi (RB) Lingkup BKD. Berdasarkan Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB)
lingkup BKD menunjukkan poin 72,45 sementara target poin adalah 80, kedepan kami
akan lebih memaksimalkan pencapaian area perubahan dari setiap aspek yang
menjadi pengukuran.
c) Kategori sangat berhasil
Dari total 11 (sebelas) sasaran strategis yang diukur, 9 (Sembilan) sasaran strategis
dengan capaian indikator sangat berhasil. Bahkan jika melihat persentase capaiannya
ada beberapa indikator yang nilai persentase capaiannya sangat fantastis karena
melebihi target, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar indikator-indikator dari
sasaran strategis yang ditetapkan dapat dicapai dengan hasil yang sangat memuaskan
dengan kategori capaian sangat berhasil.
Tabel 3.5
Analisis Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan
Sasaran Strategis Program Kegiatan Sub Kegiatan Anggaran Realisasi Persentase
Capaian
SS1 Meningkatnya PROGRAM Perencanaan, Penyusunan Dokumen 85.970.170 85.360.400 99,29%
Kapasitas PENUNJANG Penganggaran, dan Perencanaan Perangkat Daerah
Kelembagaan URUSAN Evaluasi Kinerja
dan Kualitas PEMERINTAHAN Perangkat Daerah Koordinasi dan Penyusunan DPA- 10.300.520 10.105.200 98,10%
ASN untuk DAERAH SKPD
Penerapan PROVINSI
Kepemerintahan
yang Baik
SS8 Meningkatnya Koordinasi dan Penyusunan 5.818.520 5.623.200 96,64%
Pengelolaan Perubahan DPA-SKPD
Sumber Daya
Aparatur Lingkup Koordinasi dan Penyusunan 5.244.920 4.522.800 86,23%
BKD Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
SS9 Meningkatnya Evaluasi Kinerja PerangkatDaerah 9.747.840 7.725.600 79,25%
Pengelolaan
Data/Informasi
Lingkup BKD
SS10 Meningkatnya Administrasi Penyediaan Gaji dan Tunjangan 4.699.613.269 4.645.528.914 98,85%
Pengelolaan Keuangan Perangkat ASN
Tata Laksana Daerah
Lingkup BKD
SS11 Meningkatnya Koordinasi dan Penyusunan 4.894.320 4.742.100 96,89%
Pengelolaan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Keuangan SKPD
Lingkup BKD
TOTAL CAPAIAN SS1, SS8, SS9, SS10, SS11 6.121.477.490 5.963.542.429 97,42%
SS2 Terwujudnya PROGRAM Pengadaan, Koordinasi dan Fasilitasi 449.224.940 444.620.529 98,98%
Penataan Sistem KEPEGAWAIAN Pemberhentian dan Pengadaan PNS dan PPPK
Manajemen SDM DAERAH Informasi
Aparatur KepegawaianASN
SS3 Tercapainya Koordinasi Pelaksanaan 59.636.460 59.373.200 99,56%
Penataan Sistem Administrasi Pemberhentian
Manajemen SDM
Aparatur Fasilitasi Lembaga Profesi ASN 513.953.080 513.807.000 99,97%
Berbasis IT
TOTAL CAPAIAN SS2, SS3, SS4, SS5, SS6, SS7 3.046.948.315 3.001.152.051 98,50%
Berdasarkan data pada tabel 3.5 di atas, dapat dilihat bahwa Program Penunjang
Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi beserta Kegiatan dan Sub Kegiatan yang
termasuk didalamnya merupakan penunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran
strategis 1 (SS1), SS8, SS9, SS10, SS11. Dalam rangka pencapaian kinerja sasaran
strategis tersebut dianggarkan sebesar Rp 6.121.477.490 dengan realisasi anggaran
sebesar Rp 5.963.542.429, atau dengan persentase realisasi sebesar 97,42%.
Program Kepegawaian Daerah beserta Kegiatan dan Sub Kegiatan yang termasuk
didalamnya merupakan penunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran strategis 2
(SS2), SS3, SS4, SS5, SS6, SS7. Dalam rangka pencapaian kinerja sasaran strategis
tersebut dianggarkan sebesar Rp 3.046.948.315 dengan realisasi anggaran sebesar
Rp 3.001.152.051, atau dengan persentase realisasi sebesar 98,50%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran
SS1, SS8, SS9, SS10, SS11 adalah 112,16%.
Program Penunjang Kepegawaian Daerah beserta Kegiatan dan Sub Kegiatan yang
termasuk didalamnya merupakan penunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran
strategis 2 (SS2), SS3, SS4, SS5, SS6, SS7.
Diketahui bahwa capaian kinerja indikator sasaran
SS2 = 70%;
SS3 = 100%;
= 99,90%;
= 455%;
SS4 = 109%;
SS5 = 100%;
SS6 = 109%;
SS7 = 100%.
Sehingga rata-rata capaian indikator kinerja diukur sebagai berikut:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran
SS2, SS3, SS4, SS5, SS6, SS7 adalah 142,77%.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya, digambarkan pada tabel 3.6 di
bawah ini:
Tabel 3.6
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Capaian Penyerapan Tingkat
No Sasaran Strategis Indikator Sasaran
Kinerja Anggaran Efisiensi
1 2 3 4 5 6 (4-5)
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan Kualitas ASN
SS1 Nilai Reformasi Birokrasi (RB) Lingkup BKD
untuk Penerapan Kepemerintahan yang Baik
Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Aparatur Lingkup
SS8 Persentase ASN dengan Deskripsi Pekerjaan yang Sesuai
BKD
Tingkat dukungan mutu Data Sektoral Dalam Penyusunan
SS9 Meningkatnya Pengelolaan Data/Informasi Lingkup BKD 112,16% 97,42% 14,74%
Dokumen Perencanaan Lingkup BKD
SS10 Meningkatnya Pengelolaan Tata Laksana Lingkup BKD Nilai SAKIP Lingkup BKD
SS11 Meningkatnya Pengelolaan Keuangan Lingkup BKD Tingkat Capaian Kinerja Anggaran Lingkup BKD
SS5 Terlaksananya penataan database kepegawaian Persentase database kepegawaian yang tertata
B. REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan data Rencana Kerja Anggaran yang melalui proses pembahasan
anggaran melalui KUPA-PPAS kemudian ditetapkan menjadi DPPA-SKPD dengan
penjabaran Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 9.168.425.805,- dapat
direalisasikan Rp 8.964.694.480,- atau 97,78%, dapat dilihat tabel dibawah :
Tabel 3.7
Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2021
%
% Sisa
URAIAN Pagu Realisasi Sisa
Capaian Anggaran
Pagu
TOTAL
9.168.425.805 8.964.694.480 97,78 203.731.325 2,22
Belanja Operasi
8.762.012.530 8.559.433.480 97,69 202.579.050 2,31
Belanja Pegawai
4.699.613.269 4.645.528.914 98,85 54.084.355 1,15
Belanja Barang dan Jasa
3.617.749.261 3.469.254.566 95,90 148.494.695 4,10
Belanja Hibah 100
444.650.000 444.650.000 - -
Belanja Modal
406.413.275 405.261.000 99,72 1.152.275 0,28
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin 206.413.275 206.261.000 99,93 152.275 0,07
Belanja Modal Aset
Tetap Lainnya 200.000.000 199.000.000 99,50 1.000.000 0,50
Belanja modal terdiri dari belanja modal peralatan dan mesin, belanja modal aset
tetap lainnya dengan total pagu sebesar Rp 406.413.275 dan realisasi sebesar
Rp 405.261.000 (99,72%). Secara keseluruhan belanja yang termasuk kedalam kelompok
belanja operasi dapat direalisasikan dengan maksimal, namun terdapat beberapa uraian
belanja yang tidak dapat direalisasikan yaitu sisa paket pengadaan belanja modal.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan :
Kesimpulan atas hasil pengukuran kinerja tahun 2021 yang diperoleh dari
pengukuran Perjanjian Kinerja Tahun 2021 dapat dikategorikan Sangat Berhasil, hal ini
dapat dilihat pada tabel 3.2 menggambarkan persentase capaian indikator kinerja yang
sebagian besar memenuhi target bahkan ada indikator yang nilai capaiannya sangat
fantastis melebihi target. Capaian kinerja tersebut berdasarkan formulasi perhitungan
yang telah dijelaskan pada bab III, dengan mengukur 11 (sebelas) sasaran strategis dan
13 (tiga belas) indikator sasaran.
Saran :
1. Walaupun capaian kinerja secara keseluruhan tahun 2021 termasuk dalam kategori
Sangat Berhasil namun mencermati hasil analisis masih terdapat kendala yang
memerlukan upaya dan komitmen bersama untuk meningkatkan kinerja agar
penetapan kinerja yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik terlebih
lagi manfaat dan dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
2. Perlu dibangun mekanisme pengumpulan data kinerja yang baik sehingga proses
pengukuran kinerja dapat berjalan baik serta menjadi umpan balik dalam
mengevalusi capaian kinerja atas kebijakan dan program yang dilakukan. Salah satu
kendala adalah belum optimalnya perumusan sasaran selaras dengan kegiatan dan
program, dan belum tepatnya perumusan indikator kinerja sebagai tolok ukur untuk
LAMPIRAN I
(PELAYANAN KEPEGAWAIAN BERBASIS IT)
Gambar 1
Dashboard Aplikasi Karis/Karsu dan Karpeg
Gambar 2
Dashboard Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG)
Gambar 3
Dashboard Aplikasi Manajemen Perpindahan Pegawai (MAPIA)
Gambar 4
Dashboard Aplikasi Sistem Informasi Tugas dan Izin Belajar (SITI Belajar)
Gambar 5
Dashboard Website Badan Kepegawaian Daerah
Gambar 6
Dashboard Aplikasi Sistem Informasi Kehadiran Pegawai (SIPEKKEDEANG)