SMP Negeri 11 Yogyakarta adalah salah satu SMP Negeri yang terletak
mempunyai luas bangunan 2675 m2 yang terdiri dari 12 ruangan kelas (4 kelas
Tata Usaha (TU), ruang guru, ruang ibadah, ruang olahraga, ruang OSIS,
terdiri dari kelas VII-IX dengan masing-masing jenjang kelas terdapat kelas A,
B, C, dan D. Siswa kelas VII terdiri dari 135 siswa, kelas VIII 138 siswa, dan
segala bentuk perilaku kekerasan atau perilaku bullying. Selain itu materi
55
56
bullying.
pertama swasta yang terletak di jalan Kapten Piere Tendean No. 19,
ruangan kelas yang terdiri dari kelas VII 7 kelas, kelas VIII 8 kelas, dan kelas
1.580 m2. Terdapat perpustakaan, ruang kepala sekolah, Tata Usaha (TU),
ruang guru, ruang ibadah, ruang olahraga, ruang OSIS, laboratorium IPA,
ruang komite, ruang UKS, ruang BK, ruang keterampilan, koperasi, ruang PKS
menempuh jenjang pendidikan Sarjana Strata 1, dan ada sebagian guru yang
VII terdiri dari 202 siswa, kelas VIII 246 siswa, dan kelas IX 294 siswa
melarang segala bentuk perilaku kekerasan atau perilaku bullying. Selain itu,
kelas parallel setelah melakukan sholat dhuha pagi hari dan melalui kegiatan
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 124 siswa untuk SMP Negeri
Karakteristik dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin, umur, kelas, dan
dan 14 tahun yaitu sebanyak 59 siswa (37,3%). Data dari kedua SMP
tersebut yang paling dominan adalah siswa yang tinggal bersama Ayah dan
58
Ibu yaitu SMP Negeri 11 Yogyakarta sebanyak 109 siswa (87,9%) dan SMP
yang didapat alasan perilaku bullying yang dilakukan oleh siswa pada kedua
SMP tersebut yang paling dominan adalah bercanda atau iseng yaitu pada
59
adalah 49,3%.
No Pernyataan TP J KK S
1. Memukul,menampar, 75 35 13 1
meninju. (60,5%) (28,2%) (10,5%) (0,8%)
2. Menendang 83 32 9 0
(66,9%) (25,8%) (7,3%) (0%)
3. Menjitak kepala 84 31 6 3
(67,7%) (25,0%) (4,8%) (2,4%)
4. Mendorong, menyenggol 51 54 19 0
(41,1%) (43,5%) (15,3%) (0%)
60
No Pernyataan TP J KK S
5. Mencolek, mengelus, 98 17 8 1
menepuk, mencubit (79,0%) (13,7%) (6,5%) (0,8%)
6. Memanggil dengan 45 54 24 1
julukan atau panggilan (36,3%) (43,5%) (19,4%) (0,8%)
yang menjengkelkan
7. Menghina bentuk wajah 102 19 3 0
(82,3%) (15,3%) (2,4%) (0%)
8. Mengancam, 97 26 1 0
mengintimidasi (78,2%) (21,0%) (0,8%) (0%)
9. Memaksa menyuruh 86 35 3 0
melakukan sesuatu (69,4%) (28,2%) (2,4%) (0%)
No Pernyataan TP J KK S
(facebook,dll)
19. Menyebarluaskan gosip 118 6 0 0
buruk lewat sms di (95,2%) (4,8%) (0%) (0%)
HP/internet(facebook,dll)
20. Menggunakan HP teman 113 9 2 0
untuk mengejek (91,1%) (7,3%) (1,6%) (0%)
24. Menertawakannya 85 31 7 1
dengan sengaja (68,5%) (25,0%) (5,6%) (0,8%)
No Pernyataan TP J KK S
1. Memukul,menampar, 88 47 21 1
meninju. (55,7%) (29,7%) (13,3%) (0,8%)
2. Menendang 94 48 14 2
(59,5%) (30,4%) (8,9%) (1,3%)
4. Mendorong, menyenggol 51 54 19 0
(41,1%) (43,5%) (15,3%) (0%)
No Pernyataan TP J KK S
8. Mengancam, 96 48 13 1
mengintimidasi (60,8%) (30,4%) (8,2%) (0,6%)
No Pernyataan TP J KK S
buruk lewat sms di (84,8%) (12,0%) (1,9%) (1,3%)
HP/internet(facebook,dll)
20. Menggunakan HP teman 128 23 5 2
untuk mengejek (81,0%) (14,6%) (3,2%) (1,3%)
Tabel 4.5 Nilai Minimum, Maksimum, dan Rata-Rata Perilaku Bullying di SMP
Negeri 11 Yogyakarta dan SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Jenis Bullying Min-Max Mean
SMP Negeri 11 Bullying Fisik 0 - 11 2,37
Yogyakarta Bullying Verbal 0 - 7 1,70
Bullying Relasional 0 - 10 1,02
Cyberbullying 0 - 6 0,77
Bullying Tidak Langsung 0 - 10 0,139
SMPN 11 SMPMuh 3
responden(18,5%).
65
kurang baik. Dari hasil penelitian pada kedua SMP tersebut menunjukkan bahwa
relasional, cyberbullying dan bullying tidak langsung tidak banyak sehingga rata-
Berikut ini adalah gambaran perilaku siswa berdasarkan jenis kelamin. Jumlah
siswa di SMP Negeri 11 adalah 124 siswa dengan jumlah siswa laki-laki adalah
dominan adalah bullying fisik dan diikuti oleh bullying lainnya. Sedangkan pada
Namun dari kedua sekolah tersebut perilaku siswa terhadap bullying didominasi
Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa yang tinggal bersama ayah
dan ibu mempunyai hasil yang lebih bervariatif dibandingkan dengan yang
umum.
Tabel 4.11 Gambaran perilaku siswa yang melakukan bullying secara umum
No Perilaku Bullying SMP Negeri 11 SMP Muhammadiyah
Yogyakarta 3 Yogyakarta
n (%) n (%)
1. Perilaku Baik 124 (100%) 156 (100%)
2. Perilaku Kurang Baik 0 (0%) 0 (0%)
Sumber Data Primer 2016
C. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
dari pada anak lakilaki.Perbedaan ini lebih berkaitan dengan sosialisasi laki-
laki dan perempuan dalam budaya kita daripada dengan keberanian fisik
Oliveira, 2013).
tinggi yaitu sebanyak 56,4%. Menurut Buss dan Perry (dalam Anderson &
sepanjang masa remaja awal. Hal ini dikarenakan pada masa remaja awal
Suwarni, 2009). Lingkungan sosial tersebut antara lain yaitu pola asuh
orang tua, teman sebaya, dan iklim di lingkungan dimana seorang remaja
b. Tinggal Bersama
ibu, ayah saja, ibu saja atau wali murid. Namun, secara keselurahan dari
perilaku bullying tersebut yang tinggal bersama ayah dan ibu mempunyai
72
Perilaku remaja sangat tergantung pada peran dari orang tua.Hal ini
antar manusia yang paling intensif dan paling awal terjadi dalam keluarga
perilaku seorang anak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Febriana, 2016 di Kelurahan Antirogo bahwa peran orang tua yang
(Febriana, 2016).
pada perilaku anak. Menurut Fransiska Irawati, psikolog dari Rumah Sakit
Dr Oen Solo Baru, tidak adanya kekompakan dan sikap konsisten orangtua
dalam mendidik anak merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anak
penelitian yang dilakukan oleh Listiyanto, 2009 bahwa remaja yang tinggal
bersama orang tua tunggal (single parent) wanita justru menjadi subyek
agresi. Agresi yang dilakukan subjek, antara lain secara fisik adalah
memarahi, mengejek, dan mengkritik. Namun hal ini tidak bisa langsung
menjadi patokan karena banyak hal lain yang menjadi faktor penyebab
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa pola asuh orang tua yang
baik terhadap anak telah berkorelasi dengan lebih rendah perilaku agresif
pada remaja, sebaliknya lemahnya pola asuh dari orang tua terhadap anak
Bahwa pola asuh orang tua yang baik akan mengindarkan anak untuk
berprilaku agresif. Dari bukti empiris tersebut pola asuh orang tua memiliki
c. Perilaku Bullying
Hal ini berbeda dengan hasil penelitian dari Usman (2012) yang
sekolah, staf dan para siswa maka akan meminimalisir tumbuh dan
yang paling sering dilakukan oleh siswa baik di SMP Negeri 11 dan SMP
atau panggilan yang menjengkelkan. Hal ini terjadi karena siswa seringkali
nama orang tua bukan termasuk dari jenis bullying. Hal ini sejalan dengan
alasan siswa melakukan tindakan bullying yaitu karena bercanda atau iseng.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri, dkk
(2015) bahwa jenis perilaku bullying yang banyak terjadi pada remaja di
penelitian lain yang dilakukan oleh Marela, 2015 bahwa remaja lebih
bullying lainnya yaitu 47,3%. Menurut Undheim (2010) dan Nansel (2006)
dalam Pangestuti 2012 pada usia setara sekolah dasar perilaku bullying
perilaku bullying menjadi lebih banyak secara verbal atau tidak langsung
paling sedikit. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marela,
rendah dan terdapat pula peraturan dari sekolah tentang larangan membawa
remaja usia 10-19 tahun di Indonesia sebesar 30 juta orang dan mayoritas
sifat sensitive dan reaktif yang sangat kuatterhadap berbagai peristiwa atau
tersebut antara lain karena bercanda atau iseng, balas dendam, ingin
agar diterima oleh kelompok (5,3%) dan agar terlihat berkuasa (5,3%).
di sekolah, hukuman yang tidak tegas dan tidak konsisten pada pelaku dapat
sekolah tersebut bahwa telah terdapat aturan yang jelas larangan melakukan
tekanan yang bersifat pasif (dan merupakan tekanan yang lebih kuat) adalah
kebutuhan remaja untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dilakukan oleh
dkk, 1978).
kelompok yang terlebih dahulu melakukan bullying dan agar diterima oleh
kelompok.
dampak seorang teman dalam sabda beliau “Permisalan teman yang baik
dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang
wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun
besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak
datang.
1. Kekuatan Penelitian
2. Kelemahan Penelitian