memahami segala perintah dan larangan-larangan Allah, memahami qadha dan qadar Allah,
memahami hukum agama dan syari- at serta memahami hukum alam dan takdir. Allah
Ta’ala berfirman,
ﮣﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩﮪ ﮫ ﮬﮭ ﮮ
“…Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehenda ki. Dan Allah
Allah Ta’ala adalah penguasa alam ini, Dia Yang Maha Mengatur se- suai hikmah-Nya,
mengurusi sesuai kehendak-Nya, dan Dia senantiasa berada dalam kebenaran ketika
maupun menghukum.
Semua berita yang disampaikan-Nya adalah benar, semua keputu- san-Nya adil,
kerusakan jika dilakukan. Pahala yang Allah berikan kepada orang yang berhak sesuai
dengan keutamaan dan rahmat-Nya. Hukuman yang Allah timpakan kepada yang berhak
Kedua hukum tersebut akan berlaku pada setiap hamba, berjalan mengiringinya, baik
dia mau atau enggan, hanya saja hukum alam dan takdir tidak mungkin menyimpang
darinya, sedangkan hukum agama dan syariat bisa saja dia melanggarnya.
terjadi dan berlalunya sesuatu. Hukum yang Allah tetap- kan bagi hamba-Nya adalah
sebagai bentuk keadilan dari-Nya, dan hal itu meliputi seluruh keputusan yang
berlaku bagi para hamba dari sega- la segi: baik itu berupa kesehatan maupun rasa
kehidupan mau- pun kematian, hukuman dan ampunan. Hal ini sebagaimana
diterang- kan dalam firman Allah Ta’ala, Tidaklah seorang hamba tertimpa
kegundahan dan tidak pula kesedi han lantas ia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya
aku adalah ham baMu, anak dari hambaMu yang lakilaki dan anak dari hambaMu yang
Di sini dijelaskan bahwa sesuatu yang telah berlaku adalah hukum Allah dan sesuatu
Hukum yaitu sesuatu yang Allah jadikan sebagai ketetapan, terka- dang Allah
berupa hukum agama maka itu berlaku pada hamba-Nya. Adapun hukum alam, jika Allah
kehendaki maka akan ber- laku pada hamba-Nya, namun jika tidak Dia kehendaki maka
Allah Ta’ala berkuasa atas segala sesuatu, apa yang menjadi keteta- pan-Nya berlaku
pada hamba-Nya. Adapun makhluk-Nya, bisa saja me- mutuskan ketetapan, memiliki
Kehidupan yang baik dan seimbang akan menjadi sempurna apabila pemberi perintah
dalam kekuasaan hanya ada satu, namun apabila yang memberi perintah dalam
pergerakan itu banyak maka gerakan manusia akan saling bertentangan dan berselisih
satu sama lainnya sehingga ke- hidupan menjadi rusak. Oleh karena itu, adanya satu
Sebagaimana kita mengesakan Allah Ta’ala dalam nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-
perbuatan- Nya, kita juga mesti mengesakan-Nya dalam ibadah dan ketaatan kepa- da-
Nya tanpa dicampuri dengan unsur kemusyrikan sedikit pun Kita hanya mematuhi
Supaya tidak ada pertentangan dalam ucapan, perbuatan, perintah dan pergerakan,
maka harus memiliki satu tujuan dan yang memerintah juga satu. Namun manakala
tujuan itu bercabang-cabang dan pemberi perintah juga banyak maka yang terjadi adalah
Definisi Ibadah
Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah,
baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang batin.
Seorang ahli ibadah yang sejati adalah orang yang melaksanakan perintah-
perintah Allah di setiap keadaan dan syiar seperti shalat dan dzikir yang akan
kondisi.
Tauhid adalah pondasi umum yang berkaitan dengan seluruh ama- lan. Tauhid
merupakan penopang (kaidah) yang semua beban dan ke- wajiban-kewajiban merujuk
Maka yang wajib dilaku- kan sebelum mengetahui perintah dan larangan Allah, sebelum
menge- tahui beban dan kewajiban beragama dan sebelum mengetahui syariat dan hukum
Allah, maka hendaknya manusia mengakui sifat Rububiyyah Allah (sebagai Pencipta dan
Uluhiyyah Allah (sebagai Tuhan yang harus disembah) dalam akidah mereka.
Mereka sama sekali tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun dalam sifat
Uluhiyyah, demikian pula tidak menyekutukan Allah de- ngan siapa pun dalam sifat
Rububiyyah.
Kemusyrikan dalam segala bentuk dan macamnya merupakan per- buatan haram
pertama yang akan menyeret pelakunya kepada setiap perkara yang haram. Syirik juga
lainnya.
Oleh karena itu, kita wajib bersegera mengingkari seluruh bentuk perbuatan syirik,
hingga manusia mengakui bahwa tidak Tuhan yang patut disembah bagi mereka selain
Allah. Tidak ada Tuhan yang Maha Mengatur kehidupan alam semesta selain Allah,
tidak ada hakim bagi mereka selain Allah dan tidak ada yang menetapkan syariat untuk
Oleh karenanya, mengetahui tauhid adalah kewajiban yang perta- ma kali, bahkan
kewajiban paling agung yang dibebankan kepada setiap orang, sebagaimana ditegaskan
ﰒ ﰓﰔ ﰕ ﰑ ﰐ ﰊ ﰋ ﰌ ﰍ ﰎ ﰏ
ﰖﰗ ﰘ ﰙ
“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan mohonlah
ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orangorang mukmin, lakilaki dan perempuan. Dan Allah