Tuhannya.
Hakekat tauhid adalah selalu terkait dengan Allah semata Yang memiliki
dan dingin, adanya rasa lapar dan kenyang, datangnya rasa aman dan takut,
sehat dan sakit, kemuliaan dan kehinaan, serta kemiskinan dan kekayaan
Allah dan tidak ada satu sekutu pun bagi-Nya se- bagaimana ditegaskan dalam
""ﮙ
"ﮕ"ﮖ" ﮗﮘ
"ﮒ"ﮓﮔ
"ﮑﮏﮐ
“Allah Pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.”
pada sebab-sebab yang mendatangkan kemudharatan se- perti api dan racun,
akan tetapi hatinya senantiasa hanya terpaut kepada Allah semata. Dialah yang
memiliki kerajaan, bagi-Nya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu,
di tangan-Nya kunci berbagai urusan. Allah Ta’ala,
MilikNyalah kerajaan langit dan bumi. Dan hanya kepada Allah segala urusan
• Pertama, Allah menguji manusia dengan musibah, agar bisa diketa- hui ke
musibah itu.
tertimpa lapar dan pada saat sakit. Sedangkan hati orang kafir, maka ketika
lapar akan menghadapkan hatinya kepada makanan dan ketika sakit hanya
mukmin akan mengedepankan perintah Allah di atas hal- hal yang mubah
• Ketiga, Allah Ta’ala menguji manusia dengan halal dan haram, untuk
diketahui siapakah yang takut terhadap perkara ghaib. Hal ini sebagaimana
"
" ﮩﮪ
"ﮨ"ﮧ
"ﮦ"ﮥ
"ﮤ"ﮣ
ﮠﮡ"ﮢ
"
"ﯘ"ﯙ
"ﯖ"ﯗ
"ﯔ"ﯕ
ﮫﮬﮭ"ﮮ"ﮯ"ﮰﮱ"ﯓ
dengan hewan buruan yang dengan mudah kamu peroleh dengan tangan
maka dia akan mendapat adzab yang pedih.” (QS. Al-Maa`idah: 94)
Keimanan seorang mukmin akan mendorongnya untuk mengambil manfaat dari hal-
hal yang dihalalkan Allah dan menjauhi hal-hal yang diharamkan Allah dalam setiap
keadaan. Sedangkan orang kafir justru akan melakukan perkara-perkara yang haram
dan dosa-dosa besar; ka- rena dia tidak memiliki iman yang akan menghalanginya
dari perkara- perkara haram dan dosa-dosa besar itu Tauhid Diwujudkan dengan Tiga
Hal
• Pertama: Yakin dan percaya dengan keesaan Allah, dan tempatnya adalah
hati.
Ketika seorang hamba meninggalkan salah satu dari tiga hal di atas maka
tauhid dengan lisannya namun tidak beramal dengannya maka dia masih
secara batin, maka dia adalah munafik yang kedudukannya lebih buruk
Tauhid yang Diserukan Oleh Para Rasul dan Disebutkan Dalam Kitab-kitab Suci Ada
Dua Macam:
buatan-Nya. Allah Ta’ala yang sempurna dan tiada duanya di dalam Dzat,
terhadap segala sesuatu. Dia mengetahui apa saja, di ta- ngan-Nya segala
hal. Dia Pencipta segala sesuatu, Penguasa setiap hal, dan Dia meliputi
segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, Dia
memiliki nama-nama yang indah dan sifat- sifat yang tinggi. Allah Ta’ala
berfirman,
“…Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha
Kedua: Tauhid dalam tujuan dan permintaan. Maksudnya tauhid ibadah yakni
mengesakan Allah pada semua jenis ibadah seperti doa dan shalat, rasa takut dan
mengakui bahwasanya hanya Allah yang memiliki sifat Uluhiyyah bagi seluruh
makhluk-Nya dan bahwasanya hanya Dia saja yang berhak disembah dan tidak yang
lain-Nya